Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK DIGITAL

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI


D
I
S
U
S
U
N
OLEH :
NAMA : DWIKY KHAIRI FAHMI
NIM : 2105061038
KELAS : TK-2B
JUDUL : Adder 3 Bit

POLITEKNIK NEGERI MEDAN


T.A : 2021 / 2022
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN HASIL
PRAKTIK TEKNIK DIGITAL

Diajukan sebagai persyaratan telah melaksanakan Praktikum Teknik Digital

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


PRODI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
POLITEKNIK NEGERI MEDAN

Medan, 31 Maret 2022

Dosen Pembina 1 Dosen Pembina 2

Ir. Elferida Hutajulu, M.T. Junaidi


2
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
laporan ini dengan baik. Adapun laporan ini disusun sebagai prasyarat telah melakukan
praktikum Teknik Digital.
Dalam usaha menyelesaikan laporan ini,penulis menyadari sepenuhnya akan
keterbatasan waktu dan pengetahuan, sehingga tanpa bantuan dan bimbingan dari semua
pihak tidaklah mungkin berhasil dengan baik. Terima kasih penulis ucapkan kepada para
dosen pembimbing, orang tua, dan teman – teman yang sudah membantu penulis dalam
pembuatan laporan, baik secara materi maupun non-materi.
Apabila ada kesalahan penulisan dalam laporan atau pemilihan kata yang kurang tepat
sehingga dapat menyinggung perasaan pembaca, penulis meminta maaf karena penulis
hanyalah manusia yang tidak luput dari kesalahan, baik yang dilakukan secara sadar, maupun
yang tidak sadar. Namun, penulis harap laporan ini dapat bermanfaat kepada pembaca
sekalian dan kepada penulis sendiri.

Medan, 31 Maret 2022

DWIKY KHAIRI FAHMI

3
DAFTAR ISI
1. LEMBAR PENGESAHAN 2
2. KATA PENGANTAR 3
3. DAFTAR ISI 4
4. BAB I : PENDAHULUAN 5
A. LATAR BELAKANG 5
B. TUJUAN 5
5. BAB II : LANDASAN TEORI 6
A. DASAR TEORI 6
6. BAB III : METODOLOGI PRAKTIKUM 7
A. ALAT DAN KOMPONEN 7
B. CARA KERJA 7
C. DIAGRAM RANGKAIAN 8
D. TABEL KEBENARAN 8
7. BAB IV : ANALISIS DATA 9
8. BAB V : PERTANYAAN DAN JAWABAN 10
A. PERTANYAAN 10
B. JAWABAN 10
9. BAB VI : KESIMPULAN 12

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebelumnya telah dipraktekkan cara menjumlahkan bilangan biner 1-bit
dengan Half Adder dan Full Adder. Bagian ini akan di praktekkan untuk bilangan
biner 3-bit. Pada prinsipnya adder ini sama dengan adder sebelumnya hanya saja hal
ini mempunyai tiga bit .
B. Tujuan
1. Untuk membuat rangkaian adder tiga bit dengan output seven segment.
2. Mengamati cara kerja rangkaian adder tiga bit.
3. Membandingkan hasil teoritis dengan praktek

5
BAB II
LANDASAN TEORI

A. DASAR TEORI
Sebelumnya telah dipraktekkan cara menjumlahkan bilangan biner 1-bit
dengan Half Adder dan Full Adder. Bagian ini akan di praktekkan untuk bilangan
biner 3-bit. Pada prinsipnya adder ini sama dengan adder sebelumnya hanya saja hal
ini mempunyai tiga bit . Perbedaan ini dapat dilihat pada gambar rangkaian dimana
rangkaian ini merupakan kombinasi dari rangkaian sebelumnya. Secara blok adder
ini dapat digambarkan sebagai berikut:

Pada gambar diatas diketahui A0 dan B0 adalah bit LSB sedangkan A2dn
B2adalah bit MSB ( Most significant Bit). Terlihat pada gambar bahwa bit A0
dijumlahkan dengan bit B0 dan diperoleh hasil jumlah S0 dengan Carry Output Co.
Co merupakan Carry input Cidari adder selanjutnya. Demikian seterusnya hingga bit
MSB sehingga diperoleh S2 dan Co. Carry yang terakhir ini disebut over flow karena
merupakan carry yang tidak tertampung dalam rangkaian. Apa bila ingin menambah
bit dari adder maka carry ini menjadi carry input untuk bit yang keempat. Output dari
adder ini adalah display seven segment. Seven segment terdapat jenis common catoda
dan common anoda yang dikendalikan oleh decoder

6
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

A. ALAT DAN KOMPONEN


1. Catu Daya 5 V : 1 buah
2. Multimeter Analog : 1 buah
3. Multimeter Digital : 1 buah
4. Proto Board : 1 buah
5. DiodaLED : 2 buah
6. Resistor 330 Ohm : 2 buah
7. Rangkaian Terpadu (IC) :
- 7486 : 2 buah
- 7408 : 1 buah
- 7400 : 2buah
- 7447 : 1 buah
8. Seven segment : 1 buah
9. Kabel Penghubung : Secukupnya

B. LANGKAH KERJA
1. Buat rangkaian seperti diagram rangkaian, dan catu daya dalam keadaan mati.
2. Periksa kembali rangkaian, dan apabila sudah benar melapor kepada Instruktur.
3. Hidupkan catu daya.
4. Berikan keadaan masukan (input) sesuai dengan table pengamatan, dimana “0” = GRN,
“1” = 5V.
5. Amati keadaan keluaran (output) pada LED untuk setiap keadaan masukan sesuai dengan
tabel.
6. Catat hasil pengamatan pada tabel.
7. Ulangi procedure tersebut sampai dapat dipahami.
8. Matikan catu daya dan buka kembali rangkaian.

7
C. DIAGRAM RANGKAIAN

D. TABEL KEBENARAN
Input Output
A2 A1 A0 B2 B1 B0 S3 S2 S1 S0 7 Segment
Tampilan Desimal
1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 - - - - - -
0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 - - - - - -
0 1 1 0 1 1 0 1 1 0 - - - - - -
1 0 1 1 0 0 1 0 0 1 - - - - - -
1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 - - - - - -
0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 - - - - - -
0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 - - - - - -

8
BAB IV
ANALISA DATA

9
BAB V
PERTANYAAN DAN JAWABAN

A. PERTANYAAN
1. Apakah adder ini termasuk adder seri atau paralel ?
2. Bagaimanakah penunjukan 7-segment pada saat output S3, S2, S1, S0, menyatakan biner
lebih besar dari 10 (10) ?
3. Kapankah terjadi over flow dalam rangkaian ini dan bagaimana keadaan output saat
tersebut ?
4. Dengan menambahkan seven segment buatlah gambar sehingga setiap keadaan output
dapat diperoleh dengan decimal yang benar.
5. Bagaimanakah keadaan 7-segment saat S3=S2=S1=S0=0?
6. Jelaskan cara kerja rangkaian ini!

B. JAWABAN
1. Adder paralel, karena bagian – bagian memiliki masukan A0 dan B0 dan keluaran S0 dan
Ci. Kotak yang lain merupakan penjumlahan penuh. Setiap penjumlahan memiliki 3 masukan
dan 2 keluaran. Pada gambar, adder 3 bit ini tersusun dari 2 full adder dan 1 half adder,
sedangkan adder seri hanya tersusun dari 1 adder saja
2. Penunjukan / tampilan pada seven segment tidak sama dengan bentuk angka desimalnya,
hal itu terjadi karena adanya masukan BCD yang tidak benar (Decimal 10, 11, 12, 13, 14, 15)
yang menyebabkan keluaran yang berbeda
3. Overflow terjadi saat carry tidak tertampung pada rangkaian. Jika ingin menambahkan bit
dari adder, maka carry ini akan menjadi carry input untuk bit keempat

10
4. Dengan menambah bit seven segment, maka akan diperoleh gambar decimal yang benar

(Seven Segment dalam Keadaan terbalik)


5. Saat S3 = S2 = S1 = S0 menyebabkan segment a, b, c, d, e, f pada display 7 segment
menyala (keluaran a, b, c, d, e, f turun menjadi rendah), dengan demikian, maka decimal 0
ditampilkan
6. Cara kerja rangkaian ini adalah bit A0 dijumlahkan dengan bit B0 dan diperoleh hasil
jumlah S0 dengan carry output Co. Carry Co merupakan carry input Ci dari adder
selanjutnya. Kemudian berlanjut ke bit MSB dan diperoleh S2 dan Co. Carry terakhir adalah
overflow

11
BAB VI
KESIMPULAN

12

Anda mungkin juga menyukai