Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

“ PENYAMBUNGAN KABEL OPTIK MENGGUNAKAN


SPLICER DAN PROSEDUR PENYAMBUNGAN KABEL
FIBER OPTIK ”
Diajukan Sebagai Tugas Pelajaran Administrasi
Infrakstruktur Jaringan

Disusun Oleh :
 FITRIYANI
 LINA
 SITI MARDIAH
 ALIYAH
 FATMAWATI

YAYASAN ROUDOTUSSALAM
SMK RAUDOTUSSALAM SONGGOM JAYA
Jl. Otonom Songgom Jaya Km. 03 Kec. Cikande
Kab. Serang - Banten
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya menyelesaikan makalah
yang berjudul “ PENYAMBUNGAN KABEL OPTIK MENGGUNAKAN
SPLICER DAN PROSEDUR PENYAMBUNGAN KABEL FIBER OPTIK ” ini
dengan kemudahan, tanpa pertolongan-NYA mungkin kami tidak akan sanggup
menyelesaikan tugas ini dengan baik. Makalah ini disusun agar pembaca dapat
memperluas pengetahuan tentang Fiber Optik. Makalah ini kami sajikan
berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh
penyusun dengan berbagai rintangan, baik itu yang datang dari diri penyusun
maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama
pertolongan dari Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam
menyusun makalah ini sehingga dapat diselesaikan dengan baik. Semoga makalah
ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun
makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu penyusun mohon untuk
saran dan kritiknya. Atas segala perhartiannya penulis mengucapkan banyak
Terima kasih.

Cikande, 31 Januari 2023

Penulis Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar .............................................................................................. i

Daftar Isi ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................ 1

1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1

1.2 Runusan Masalah .................................................................................... 2

1.3 Tujuan....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................. 3

2.1 Jaringan Komputer .................................................................................. 3

2.2 Jenis-jenis Jaringan Komputer ................................................................ 3

2.3 TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER ................................................. 4

2.4 FO ( FIBER OPTIK ) .............................................................................. 7

2.5 PENYAMBUNGAN KABEL SERAT OPTIK ...................................... 10

2.6 PROSEDUR PENYAMBUNGAN SERAT ........................................... 11

2.7 Fusion Splicing ........................................................................................ 13

2.8 Mechanical Splicing ................................................................................ 14

BAB III PENUTUP ..................................................................................... 17

3.1 Kemsimpulan ........................................................................................... 17

3.2 Saran ........................................................................................................ 17

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH


Dunia telekomunikasi sudah bergerak cepat mengikuti perkembangan
teknologi. Salah satunya adalah dengan transformasi penggunaan jaringan
kabel dari tembaga ke fiber optic. Kabel fiber optik atau kabel serat optik
sudah banyak digunakan oleh perusahaan IT Indonesia, terutama untuk
pemasangan jaringan internet.
Serat optik sendiri merupakan untaian kaca murni yang bertindak sebagai
pemandu gelombang untuk cahaya jarak jauh. Serat optik menggunakan
prinsip yang dikenal sebagai internal total. Kabel serat optik terdiri dari 2
lapisan kaca yakni bagian inti (bertugas membawa sinyal cahaya yang
sebenarnya) dan kelongsong yang merupakan lapisan kaca yang memiliki inti.

Data dan informasi adalah salah satu unsur penting bagi kelangsungan
suatu perusahaan. Jaringan komunikasi merupakan hal yang sangat penting
dalam menyalurkan data dalam sebuah perusahaan besar. Hal tersebut penting
karena jika penyaluran data tersendat, maka akan memperlambat kinerja
perusahaan dalam mencapai targetnya.

Sebuah perusahaan besar membutuhkan koneksi jaringan yang bagus


karena dengan itu pengiriman data akan berlangsung cepat tanpa terhambat
sama sekali sehingga target perusahaan dapat tercapai. Untuk bisa mencapai
koneksi yang baik, dibutuhkan device yang hkital dan media transmisi yang
baik. Selain itu dibutuhkan tenaga ahli untuk membuat device-device tersebut
bekerja dengan baik sesuai dengan fungsinya. PT. Indonesia Comnets Plus
merupakan salah satu perusahaan besar di Indonesia yang bergerak pada
bidang jasa telekomunikasi. Untuk mendukung kemajuan perusahaan, maka
membutuhkan dukungan sistem informasi dan telekomunikasi modern yang
mutakhir, hkital, efisien, aman dan mampu memenuhi semua coverage area
PT. Indonesia Comnets Plus. Perusahaan ini telah menerapkan beberapa
teknologi komunikasi, diantaranya komunikasi radio, cabeltv dan fiber optik.

1
PT. Indonesia Comnets Plus menggunakan media fiber optik untuk jaringan
kabelnya agar transmisi data dapat berjalan dengan baik.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Pengertian jaringan komputer.
2. Menjelaskan jaringan komputer.
3. Mengulas tentang kabel FO (Fiber Optik).
4. Penyambungan kabel FO (Fiber Optik)

1.3 TUJUAN

Penulisan makalah ini bertujuan untuk mendokumentasikan ilmu dan


pengalaman yang didapatkan serta aktivitas yang telah dilakukan oleh penulis
selama mengerjakan tugas ini :

a. Mempelajari teknik splicing kabel fiber optic yang baik dan benar.
b. Memcoba untuk hal-hal baru serta menumbuhkan minat untuk dibidang
telekomuikasi khususnya splicing kabel fiber optic.
c. Memperluas wawasan dalam dunia jaringan yang tidak dipelajari
dikampus yaitu fiber optic

Secara khusus, tujuan yang ingin dicapai adalah mempelajari teknologi fiber optic
dan memperluas wawasan dalam bidangjaringan komputer, khususnya keamanan
jaringan komputer.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 JARINGAN KOMPUTER


Jaringan komputer merupakan sekumpulan komputer berjumlah banyak
yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan
tugasnya. Dua buah komputer misalnya dikatakan terkoneksi bila keduanya
dapat saling bertukar informasi. Bentuk koneksi dapat melalui: kawat
tembaga, seratoptik, gelombang mikro, satelit komunikasi.

2.2 JENIS JARINGAN KOMPUTER


Secara umum jaringan komputer dibagi atas lima jenis, yaitu:
1. Metropolitan Area Network ( MAN) Metropolitan Area Network
(MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang berukuran lebih
besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN.
MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya
berdekatan atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk
keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data
dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel.
2. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah
geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua.
WAN terdiri dari kumpulan mesin-mesin yang bertujuan untuk
menjalankan program-program (aplikasi) pemakai.
3. Internet Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali
menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak yang berbeda-
beda. Orang yang terhubung ke jaringan sering berharap untuk bisa
berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke jaringan lainnya.
Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang
seringkali tidak kampatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan
hal ini diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan
hubungan dan melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik

3
perangkat keras maupun perangkat lunaknya. Kumpulan jaringan yang
terinter koneksi inilah yang disebut dengan internet.
4. Jaringan Tanpa Kabel
Jaringan tanpa kabel merupakan suatu solusi terhadap komunikasi
yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel.
Misalnya orang yang ingin mendapat informasi atau melakukan
komunikasi walaupun sedang berada diatas mobil atau pesawat
terbang, maka mutlak jaringan tanpa kabel diperlukan karena koneksi
kabel tidaklah mungkin dibuat di dalam mobil atau pesawat. Saat ini
jaringan tanpa kabel sudah marak digunakan dengan memanfaatkan
jasa satelit dan mampu memberikan kecepatan akses yang lebih cepat
dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan kabel.
5. Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di
dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa
kilometer. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan
komputer-komputer pribadi danworkstation dalam kantor suatu
perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya
(misalnya printer) dan saling bertukar informasi.

2.3 TOPOLOGI JARINGAN KOMPUTER


Topologi adalah suatu cara menghubungkan komputer yang satu dengan
komputer lainnya sehingga membentuk jaringan. Cara yang saat ini banyak
digunakan adalah bus, token-ring, star dan peer-to-peer network. Masing-
masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan
kekurangannya sendiri.

1. Topologi BUS
Topologi bus merupakan topologi yang banyak dipergunakan pada
masa penggunaan kabel sepaksi menjamur. Dengan menggunakan T
Connector (dengan terminator 50ohm pada ujung network), maka

4
komputer atau perangkat jaringan lainnya bisa dengan mudah
dihubungkan satu sama lain.
Keuntungan menggunakan topologi Bus:
 Hemat kabel.
 Layout kabel sederhana.
 Mudah dikembangkan.
Kerugian menggunakan topologi Bus:
 Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil.
 Kepadatan lalu lintas.
 Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi.
 Diperlukan repeater untuk jarak jauh

2. Topologi TokenRING
Metode token-ring (sering disebut ring saja) adalah cara
menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap
simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut sebagai
loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap informasi yang
diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau
bukan.
Keuntungan menggunakan topologi tokenRing:
 Hemat kabel
Kerugian menggunakan topologi tokenRing:
 Peka kesalahan
 Pengembangan jaringan lebih kaku

3. Topologi STAR
Topologi star Merupakan kontrol terpusat, semua link harus melewati
pusat yang menyalurkan data tersebut kesemua simpul atau client yang
dipilihnya. Simpul pusat dinamakan stasium primer atau server dan
lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client server. Setelah
hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server

5
sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa
menunggu perintah dari server.

Keuntungan menggunakan topologi Star:


 Paling fleksibel
 Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak
mengganggu bagian jaringan lain
 Kontrol terpusat
 Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan
 Kemudahaan pengelolaan jaringan
Kerugian menggunkanan topologi Star:
 Boros kabel
 Perlu penanganan khusus
 Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis

4. Topologi Peer-To-Peer Network


Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan
computer yang terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih
dari 10 komputer dengan 1-2 printer). Dalam sistem jaringan ini yang
diutamakan adalah penggunaan program, data dan printer secara
bersama-sama. Pemakai computer bernama Dona dapat memakai
program yang dipasang di komputer Dino, dan mereka berdua dapat
mencetak ke printer yang sama pada saat yang bersamaan. Sistem
jaringan ini juga dapat dipakai di rumah. Pemakai komputer yang
memiliki komputer ‘kuno’, misalnya AT, dan ingin memberli
komputer baru, katakanlah Pentium II, tidak perlu membuang
komputer lamanya. Ia cukup memasang netword card di kedua
komputernya kemudian dihubungkan dengan kabel yang khusus
digunakan untuk sistem jaringan. Dibandingkan dengan ketiga cara
diatas, sistem jaringan ini lebih sederhana sehingga lebih mudah
dipelajari dan dipakai.

6
2.4 FO ( FIBER OPTIK )
Fiber optik atau serat optik adalah medium penghantar yang terbuat dari
serabut-serabut kaca yang tipis. Ukurannya seperti diameter rambut manusia.
Sangat kecil bukan? Bagi kita yang kurang bergaul dengan masalah teknologi
mungkin masih samar-samar kedengarannya. Mungkin malah ada juga yang
cukup awam mengira ini adalah benang gelasan untuk main layangan. Namun

sekarang kita memang harus tahu karena cepat atau lambat dalam abad 21,
fiber optik ini akan menggantikan jenis-jenis kabel lain yang ada. Dia akan
menjadi penentu dalam perkembangan teknologi komunikasi. Media fiber
optik merupakan media yang memilki banyak kelebihan, terutama dari segi
performa dan ketahanan dalam menghantarkan data. Data yang dihantarkan
dalam fiber optik berbentuk cahaya. Potensinya memang sudah terlihat dari
kata cahaya, kita tahukan berapa kecepatan cahaya ? Yaitu sekitar 300.000
meter persekon. Cukup cepat untuk membuat orang bisa keliling dunia dalam
waktu singkat. Media ini sudah jelas dan pasti mampu menggelar komunikasi
antargedung, antarblok dan antarkota, toh antar benua saja sanggup dilakukan
oleh fiber optik dengan cara membentangkannya di dalam samudera. Tak
salah apabila ada yang menyebut fiber optik ini tulang punggung dari internet
di seluruh dunia.

Banyak yang bilang fiber optik ini masih jarang digunakan karena mahal.
Tapi ada juga yang bilang sebenarnya fiber optik ini tidak mahal. Terus mana
yang benar ? Untuk menjawab mana yang benar kita harus mengetahui cara
kerja dan jenisnya.Teknologi fiber optik terbagi atas dua kategori umum,
yaitu:

1. Single Mode Fiber Optic


Single Mode Fiber Optik memiliki banyak arti dalam teknologi
fiber optik. Di single mode ini hanya terdapat satu indeks sinar tanpa
terpantul yang merambat sepanjang media tersebut dibentang. Satu buah
sinar yang tidak terpantul di media optik tersebut membuat teknologi fiber
optik yang satu ini hanya sedikit mengalami gangguan dalam
perjalanannya. Itupun lebih banyak gangguan yang bersifat dari luar

7
maupun gangguan fisik saja. Ini core serat fibernya cukup kecil yaitu
sekitar 8 sampai 10 mikrometer. Sinar yang dapat lewathanya yang
memilki panjang 1310 atau 1550 nanometer. Single mode dapat membawa
data dengan bandwith yang lebih besar dibandingkan multi fiber optik.
Tapi teknologi ini membutuhkan sumber cahayadengan lebar spektral
yang sangat kecil pula dan ini berarti sistem yang mahal.Kecepatannya
bisa mencapai 50 kali multi mode tapi tentu saja biayanya lebih besar.
Karena core yang kecil ini juga makanya single mode ini bisa menguragi
gangguan akibat overlapping dan distorsi.

2. Multi Mode Fiber Optic


Sesuai dengan namanya, teknologi ini memilki kelebihan dan kekurangan
yang diakibatkan banyaknya jumlah sinar cahaya yang berada di dalam
media fiber optiknya. Di multi mode ini terdapat banyak indeks cahaya
dengan pantulan sepanjang media tersebut terbentang. Kemudian di akhir
lintasan tidak semua laser sampai di tempat tujuan secara serentak. Ada
yang memantul balik. Hal inilah yang membuat bandwith multi mode
lebih terbatas. Namun biaya yang diperlukan lebih murah karena laser
yang digunakan tidak seperti dalam singlemode.
Kita perlu tahu juga perkembangan fiber optik masih berlangsung.
Kekuatannya mengirim datanya masih isa ditingkatkan lagi yaitu dengan
membuat medium yang mempunyai stkitar kemurnian lebih tinggi,
memperkecil core dan memperkecil sinar laser.
Kita yang trauma dengan listrik bisa lega karena fiber optik tidak
mengandung aliran listrik, jadi tidak usah khawatir kesetrum dan ditambah
lagi sinyalnya digital. Jadi pengguna fiber optik tidak perlu khawatir
apabila terjadi perubahan dari teknologi analog ke digital.

2.4.1 Cara Kerja Fiber Optik


Sinar dalam fiber optik berjalan melalui inti dengan secara memantul
dari cladding, dan hal ini disebut total internal reflection, karena cladding
sama sekali tidak menyerap sinar dari inti. Akan tetapi dikarenakan

8
ketidakmurnian kaca sinyal cahaya akan terdegradasi, ketahanan sinyal
tergantung pada kemurnian kaca dan panjang gelombang sinyal.

2.4.2 Keuntungan Fiber Optik


Keuntungan menggunakan kabel fiber optic diantaranya adalah:
1. Murah : jika dibandingkan dengan kabel tembaga dalam panjang yang
sama.
2. Lebih tipis : mempunyai diameter yang lebih kecil daripada kabel
tembaga.
3. Sinyal degradasi lebih kecil.
4. Tidak mudah terbakar : tidak mengalirkan listrik.
5. Fleksibel.
6. Sinyal digital.

2.4.3 Testing the Finished Optical Fiber


Percobaan yang harus dilakukan pada kabel fiber optic sebelum digunakan
adalah :
1. Tensile strength : harus mampu menahan 100.000 lb/inch2 atau lebih.
2. Refractive index profile : menghitung layar untuk pemantulan optik.
3. Fiber geometry : diameter Core, dimensi cladding, diameter cloating
adalah seragam.
4. Attenuation : menghitung kekuatan sinyal dari berbagai panjang
gelombang dan jarak.
5. Information carrying capacity : bandwith
6. Chromatic dispersion : penyebaran berbagai panjang gelombang sinar
melalui core.
7. Operating temperature.

2.4.4 Kabel Optik Yang Sering Digunakan


Kabel – kabel fiber optic yang sering digunakan antara lain:
1. Distribution Cable
2. Indoor/Outdoor Tight Buffer

9
3. Indoor/Outdoor Breakout Cable
4. Aerial Cable/Self-Supporting
5. Hybrid & Composite Cable
6. Armored Cable
7. Low Smoke Zero Halogen (LSZH)

2.5 PENYAMBUNGAN KABEL SERAT OPTIK


Dalam jaringan kabel titik rawan gangguan terletak pada titik sambungan,
karna pengaruh dri luar seperti masuknya air ke dalam closure. Dalam jangka
waktu yang panjang 5 s/d 10 tahun akan menyebabkan turunnya karakteristik
kabel, demikian juga akan menyebabkan rugu-rugi optic bertambah besar.
Selain factor air yang akan mempengaruhi kualitas jaringan juga factor
mekanis seperti tegangan yang berlebihan serta bending radius.
Tujuan penyambungan kabel optic secara umum adalah untuk
menyambung 2 buah kabel serat optik sesuai dengan prosedur yang benar
sehingga mempunyai rugi-rugi sekecil mungkin.
Prosedurpenyambungan seratoptik adalah sbb Penyambungan kabel serat
optic harus sesuai prosedur Penggunaan material dan peralatan harus benar.
Pemasangan saran sambung kecil kabel harus sesuai petunjuk pelaksanaan.
Pengetesan harus dilakukan sesuai penyambungan Kesemuanya harus
dlaksanakan dengan baik dan benar untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Proses penyambungan kabel serat optic meliputi:
1. Penyambungan Kabel
2. Penyambungan Serat

Pertama yang harus dilaksanakan adalah penanganan sarana sambung kabel,


lalu penanganan serat.

10
2.6 PROSEDUR PENYAMBUNGAN SERAT

Gambar Prosedur Penyambungan KSO dengan Closure Raychem

2.6.1 Splicing Set-Up


Splicing set up ini persiapan-persiapan yang perlu dilakukan sebelum
melakukan penyambungan kabel fiber optic:
1. Bersihkan diseputar lokasi penyambungan.
2. Kupas buffer tubes dan bersihkan dengan jelly cleaner.
3. Ambil Fibrlok splice dan tempatkan pada splice holding.
4. Posisikan lengan penjepit / penyimpan fiber (toggle arms) sesuai
peruntukan.Untuk fiber dengan diameter coating 250 μm , putar
kearah dalam.Untuk fiber dengan diameter coating 900 μm , putar
kearah luar.
2.6.2 Persiapan Fiber
Persiapan kabel fiber optic yang akan digunakan mulai dari
pengupasan sampai pemotongan kabel fiber optic:
1. Kupas coating sepanjang + 25 mm s/d 51 mm menggunakan
mechanical stripper.
2. Bersihkan bare fiber menggunakan tissue alkohol.
3. Untuk jenis Fibrlok II 2529 Universal Splice, potong fiber
menggunakan fiber cleaver sepanjang 12,5 mm + 0,5 mm, baik
untuk diameter coating 250 μm maupun 900 μm.

11
4. Periksa panjang potongan fiber menggunakan pengukur
panjang potongan fiber 12,5 mm yang ada pada Fibrlok
Assembly Tool.
5. Apabila panjang bare fiber tidak sesuai, lakukan pengaturan
panjang potongan fiber pada fiber cleaver.
2.6.3 Penyambungan Fiber
Langkah-langkah melakukan splicing atau penyambungan kabel fiber
optic setelah persiapan dengan menggunakan alat yaitu Splicer:
1. Tempatkan fiber pertama pada tempat penyimpanan fiber
dengan cara menjepitkan fiber pada penggenggam (panjang
coating dari bare fiber +6 mm.
2. Masukkan ujung fiber pertama dengan cara mendorong ke
dalam Fibrlok Splice sampai berhenti.
3. Lakukan hal serupa untuk sisi yang lain (fiber kedua).
4. Masukkan ujung fiber kedua dengan cara mendorong ke dalam
Fibrlok Splice sampai ujung fiber pertama dan kedua
bersentuhan yang ditandai dengan bergeraknya pada fiber
pertama.
5. Setelah kedua ujung fiber bersentuhan, dorong fiber pertama
kearah fiber kedua sekali lagi sampai fiber kedua bergerak.
6. (Hal ini untuk meyakinkan bahwa kedua ujung fiber benar-
benar saling bersentuhan).
7. Lakukan pengepresan dengan cara menekan Handle (pada
Fibrlok Assembly Tool) kebawah sampai fibrlok splice
berbunyi.

2.6.4 Pengaturan Fiber Kedalam Tray


Yang perlu diperhatikan pada saat pengaturan sambungan fiber ke
dalam Tray:
1. Setelah selesai penyambungan, angkat Fibrlok Splice dari
Assembly Tool dan masukkan ke dalam Tray.

12
2. Saat mengatur serat kedalam tray, perhatikan bending radius
serat tidak bolehkurang dari 3 cm.
3. Hindari terjadinya puntiran pada serat.

2.6.5 Penyambungan Serat Optik


1. Secara fusion (peleburan)
2. Secara mekanik

2.7 Fusion Splicing


Teknik penyambungan fiber optik untuk menyambung 2 fiber secara
permanen dan rugi rugi penyambungan kecil harus memakai fusion splicer.
2.7.1 Bagian Bagian Fusion Splicing
Berikut bagian – bagian dalam fusion splicing:
1. Struktur fusion splicer.
2. Proses fusion splicing.
3. Kualitas sambungan.
4. Perkiraan fusion splicing.
5. Pemeliharaan fusion splicer
2.7.2 Struktur Fusion Splicer
Berikut adalah struktur yang dimiliki fusion splicer:
1. Alur v dan klem.
2. Mikro positioned dan sensor.
3. Elektroda.
4. Sistem sensor yang berisi kaca dan lensa.
Fungsi dari masing-masing yang akan memadukan terjadinya proses
penyambungnan.
2.7.3 Proses Fusion Splicing
1. Pengupasan coating
2. Pemotongan serat
3. Pemasangan fiber pada alur V
4. Membuat sejajar serat dan fusion splicing
5. Mengecek hasil sambungan

13
Perkiraan nilai sambungan dan tampilan luar daripada titik sambungan
menunjukkan baik jeleknya kualitas sambungan. Bila hasilnya terdapat:

 Gelembung.
 Garis tebal.
 Bayangan hitam.

Bila terjadi hal semacam itu harus dilakukan lagi penyambungan.

Perkiraan fusion splicing loss, ada 2 cara yaitu :

 Local injection and ditection (LID).


 Direct core monitoring (DCM)

2.8 Mechanical Splicing


Fungsi penyambungan mekanik adalah penyambungan secara mekanik
mengambil contoh dari produk 3M type Fibrlok II 2529, yaitu:
1. Digunakan untuk menyambung serat single mode maupun multimode
dengan diameter cladding 125 μm secara permanen.
2. Diameter coating yang digunakan antara 250 μm s/d 900 μm.
Peralatan yang digunakan dalam penyambungan mekanik, antara lain :
1. Fibrlok Assembly Tool. (Alat untuk menyambungkan fiber secara
mekanik)
2. Plastic Coating Stripper - (Untuk mengupas coating)
3. Tissue ber-alkohol. (Untuk membersihkan serat setelah dikupas
coatingnya)
4. Cleaver (Untuk memotong serat setelah dibersihkan)
5. Fibrlok Splice (untuk menyambungkan fiber).
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dilakukan dalam proses setup
penyambungan, yaitu:
1. Bersihkan di seputar lokasi penyambungan.
2. Kupas buffer tubes dan bersihkan dengan jelly cleaner.
3. Ambil Fibrlok splice dan tempatkan pada splice holding.

14
4. Posisikan lengan penjepit / penyimpan fiber (toggle arms) sesuai
peruntukan.
Untuk fiber dengan diameter coating 250 μm, putar kearah dalam. Untuk
fiber dengan diameter coating 900 μm, putar kearah luar.
Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam persiapan serat adalah
sebagai berikut:
1. Kupas coating sepanjang + 25 mm s/d 51 mm menggunakan
mechanical stripper.
2. Bersihkan bare fiber menggunakan tissue alkohol.
3. Untuk jenis Fibrlok II 2529 Universal Splice, potong fiber
menggunakan fiber cleaver sepanjang 12,5 mm + 0,5 mm, baik untuk
diameter coating 250 μm maupun 900 μm.
4. Periksa panjang potongan fiber menggunakan pengukur panjang
potongan fiber 12,5 mm yang ada pada Fibrlok Assembly Tool.
5. Apabila panjang bare fiber tidak sesuai, lakukan pengaturan panjang
potongan fiber pada fiber cleaver proses penyambungan.
6. Tempatkan fiber pertama pada tempat penyimpanan fiber dengan cara
menjepitkan fiber pada penggenggam (panjang coating dari bare fiber
+6 mm.
7. Masukkan ujung fiber pertama dengan cara mendorong ke dalam
Fibrlok Splice sampai berhenti.
8. Lakukan hal serupa untuk sisi yang lain (fiber kedua).
9. Masukkan ujung fiber kedua dengan cara mendorong ke dalam Fibrlok
Splice sampai ujung fiber pertama dan kedua bersentuhan yang
ditandai dengan bergeraknya pada fiber pertama.
10. Setelah kedua ujung fiber bersentuhan, dorong fiber pertama kearah
fiber kedua sekali lagi sampai fiber kedua bergerak. (Hal ini untuk
meyakinkan bahwa kedua ujung fiber benar-benar saling bersentuhan).
11. Lakukan pengepresan dengan cara menekan Handle (pada Fibrlok
Assembly Tool) kebawah sampai fibrlok splice berbunyi. Yang perlu
diperhatikan pada saat pengaturan sambungan fiber ke dalam Tray.

15
12. Setelah selesai penyambungan, angkat Fibrlok Splice dari Assembly
Tool dan masukkan ke dalam Tray.
13. Saat mengatur serat kedalam tray, perhatikan bending radius serat
tidak boleh kurang dari 3 cm.
14. Hindari terjadinya puntiran pada serat.

Tata cara pengaturan serat kedalam tray ini juga berlaku untuk penyambungan
serat dengan fusion.

2.8.1 Patch Cord dan Pig Tail


Pigtail adalah sepotong kabel yang hanya memiliki satu buah
konektor diujungnya, pigtail akan disambungkan dengan kabel fiber
yang belum memiliki konektor.
Patch cord adalah kabel fiber optic yang pada dua sisi ada
konektor. Patch cord digunakan untuk menghubungkan device atau
dikenal juga dengan optic jumper

2.8.2 PEMELIHARAAN ALAT


Pemeliharaan alat fusion splicing:
1. Memelihara alur V.
2. Membersihkan lensa, lensa dan LED.
3. Membersihkan atau mengganti elektroda.

Jadi pemeliharaan alat fusion splicer sangat penting agar kehandalan


perangkat terjaga.

16
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari laporan yang telah dibuat dapat disimpulkan bahwa:
1. Sistem komunikasi serat optik memiliki berbagai kelebihan dibandingkan
sistem komunikasi lainnya,terutama bandwidth-nya yang lebih besar dan
kecepatan transmisinya data yang lebih tinggi.
2. Kelebihan sistem komunikasi serat optik ini sangat sangat
menguntungkan, karena lebih mudah mengakses informasi dari daerah
yang terpencil sekalipun.
3. Teknik splicing diperlukan untuk mendukung implementasi pemasangan
link fiber optik yang berjarak puluhan hingga ratusan kilometer.
4. Teknologi DWDM dan GE-PON memaksimalkan serat optik yang telah
exitisting efektif dan efisiensi.
5. Dibutuhkan konsentrasi pada saat splicing fiber optic agar didapatkan hasil
yang bagus atau kecil terjadinya looses. Melakukan penyambungan
(splicing) fiber optic tidak semudah yang dibayangkan karena harus hati-
hati pada setiap langkahnya jika ingin hasilnya maksimal.

3.2 SARAN
Adapun saran yang dapat saya berikan adalah:
1. Fiber optik adalah media transmisi kabel yang sangat baik. Disarankan
bahwa standarisasi network untuk mengubah fiber optik multi mode ke
single mode tidak hanya dilakukan pada area perkantoran dan field saja,
tapi juga area perumahan.
2. Melakukan maintenance secara berkala.

17
DAFTAR PUSTAKA

https://www.npspemuda.co.id/mengenal-kabel-fiber-optik-kelebihan-dan-
kekurangannya-2/

https://www.academia.edu/35627057/MAKALAH_FIBER_OPTIK_pdf

https://www.academia.edu/
20078542/98987124_PENYAMBUNGAN_SPLICING_KABEL_FIBER_OPTIK

https://dti.ittelkom-jkt.ac.id/cara-menyambung-kabel-fiber-optik-splicing/

Anda mungkin juga menyukai