Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“ DAMPAK PERKEMBANGAN TEKNOLOGI JARINGAN


TERHADAP BUDAUA DAN AGAMA ISLAM ”
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Maslah
Sampai saat ini perkembangan ilmu pengetahuan telah
menghantarkan masyarakat menuju babak baru yaitu babak yang
memanfaatkan peralatan-peralatan yang merupakan hasil dari teknologi.
Penggunaan tenaga manusia yang semakin hari semakin kecil volumenya
sering kali menyebabkan orang kehilangan pekerjaannya karena tugasnya
telah tergantikan oleh peralatan atau mesin. Sebagai sarana penyampaian
informasi dan komunikasi, komputer bisa dipakai sebagai sarana
berinternetan. Lewat internet orang bisa mencari bermacam-macam
informasi dan berkomunikasi. Peran yang dapat diberikan oleh aplikasi
teknologi informasi ini adalah mendapatkan informasi untuk kehidupan
pribadi seperti informasi tentang kesehatan, hobi, rekreasi, dan rohani.
Selain memberikan keuntungan, ternyata peralatan teknologi informasi
dan komunikasi juga memberikan dampak negatif bagi penggunanya.
Dampak negatif tersebut muncul sebagai akibat dari penggunaan yang
salah atau tidak bertanggung jawab dari yang menggunakan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan Latar Belakang diatas, penulis dapat mengambil beberapa
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah teknologi jaringan ?
2. Apa saja dampak teknologi jaringan terhadap budaya dan agama ?
3. Cara menghindari dampak negatif dari teknologi Jaringan ?
4.
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui teknologi jaringan itu sendiri
2. Untuk mengetahui dampak yang terjadi kepada masyarkat
3. Untuk mengurangi resiko dampak negatif dari pengaruh buruk teknologi
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Teknologi Jaringan
Jaringan internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh
Departemen Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969, melalui proyek
lembaga ARPA yang mengembangkan jaringan yang dinamakan ARPANET
(Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka
mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang
berbasis UNIX.
Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada
saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense)
membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan
komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan
nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila
terjadi perang dapat mudah dihancurkan.
Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu
Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara,
University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu pada
tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober
1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah,
dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat
ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.
Oleh sebab itu ARPANET dipecah menjadi dua, yaitu "MILNET" untuk
keperluan militer dan "ARPANET"(Advanced Research Project Agency
Network) baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti,
universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan
nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.
Sebelum jaringan internet muncul, telah ada beberapa sistem komunikasi
yang berbasis digital, salah satunya adalah sistem telegraf yang sering kali
dianggap sebagai pendahulu Internet. Sistem ini muncul pada abad ke-19, atau
lebih dari seratus tahun sebelum internet digunakan secara meluas pada tahun
1990-an. Teknologi telegraf sendiri berasal dari konsep yang ada bahkan
sebelum komputer modern pertama diciptakan, yaitu konsep pengiriman data
melalui media elektromagnetik seperti radio atau kabel. Namun teknologi ini
masih terbatas karena hanya mampu menghubungkan maksimal dua
perangkat.
Di era selanjutnya, ilmuwan seperti Claude Shannon, Harry Nyquist, dan
Ralph Hartley, mengembangkan teori transmisi data dan informasi, yang
menjadi dasar bagi banyak teori di bidang ini. Perkembangan terjadi antara
lain dalam bentuk jangkauan yang lebih luas dan kecepatan yang meningkat.
Namun kesulitan masih terjadi karena hubungan antara dua alat komunikasi
tersebut harus terjadi secara fisik, misalnya melalui kabel. Sistem seperti ini
tentu tidak aman karena dapat dengan mudah diputus khususnya saat terjadi
perang.
Pada tahun 1960, J. C. R. Licklider memperkenalkan istilah "Man-
Computer Symbiosis" (Simbiosis Komputer-Manusia) dalam karya ilmiahnya.
Istilah tersebut ia definisikan sebagai "jaringan komputer yang terkoneksi satu
sama lain melalui pita komunikasi lebar yang berfungsi sebagai perpustakaan,
dilengkapi dengan teknologi penyimpanan dan pencarian informasi." Licklider
bersama seorang ilmuwan lain bernama Welden Clark juga menerbitkan karya
lainnya berjudul "On-Line Man-Computer Communication" (Komunikasi
Manusia-Mesin Dalam-Jaringan). Dalam karya tersebut, ia menjelaskan
tentang bagaimana kehidupan manusia berubah dengan adanya jaringan
komputer yang saling terhubung.
Dua tahun kemudian, Licklider mendapatkan tawaran dari Jack Runia
untuk bekerja sebagai direktur Information Processing Techniques Office
(IPTO), sebuah divisi baru di dalam DARPA. Tujuan dari tim ini adalah untuk
membuat jaringan yang menghubungkan tiga komputer utama Departemen
Pertahanan Amerika Serikat di Pegunungan Cheyenne, Pentagon, dan SAC
HQ. Ia menyetujuinya dan segera membentuk tim yang ia sebut sebagai
"Members and Affiliates of the Intergalactic Computer Network" ("Anggota
dan Afiliasi Jaringan Komputer Antargalaksi").
Meski akhirnya Licklider keluar dari IPTO pada tahun 1964, visi tentang
jaringan universal yang diajukan olehnya berujung pada terciptanya
ARPANET lima tahun kemudian, pada tahun 1969. Pada tahun 1973 Licklider
kembali memimpin selama dua tahun.
Masalah yang muncul pada perkembangan selanjutnya adalah tentang
bagaimana menyatukan jaringan fisik yang terpisah menjadi satu jaringan
logis. Pada tahun 1960, Paul Baran menerbitkan sebuah penelitian mengenai
sistem jaringan untuk militer Amerika Serikat. Sistem ini dirancang untuk
dapat bertahan seandainya terjadi perang nuklir. Dengan sistem ini, informasi
yang melintas dibagi-bagi dalam bentuk yang lebih kecil, yang disebut sebagai
message-block (blok pesan).
Di tempat lain, Donal Davies juga mengembangkan teknologi jaringan
yang hampir mirip. Teknologi ini berbasis sebuah sistem yang ia beri nama
packet-switching, dengan berbagai kelebihan dibandingkan teknik-teknik
sebelumnya, antara lain memiliki utilisasi pita jaringan yang lebih baik dan
waktu respon yang lebih cepat dibandingkan sirkuit tradisional. Teori
matematis untuk teknologi ini kemudian dikembangkan oleh Leonard
Kleinrock dari MIT.
Riset lanjutan kemudian dilakukan oleh Tommy Krash dan Paul Baran.
Didanai oleh militer Amerika Serikat, mereka berusaha memanfaatkan sistem
message-block yang ditemukan sebelumnya untuk memecahkan masalah
kerentanan struktur pada teknologi sistem jaringan yang ada. Kerentanan ini
terjadi akibat struktur routing yang terpusat, sehingga bila rusak seluruh sistem
akan Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen
Pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969, melalui proyek lembaga ARPA
yang mengembangkan jaringan yang dinamakan ARPANET (Advanced
Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan
bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX.
Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada
saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense)
membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan
komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan
nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila
terjadi perang dapat mudah dihancurkan.

Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu


Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara,
University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu pada
tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober
1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah,
dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat
ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.
Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk
keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan
non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya
dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian disederhanakan
menjadi Internet.

2.1 Dampak Teknologi Jaringan Terhadap Budaya dan Agama Islam


Perkembangan didang teknologi jaringan yang sangat berpengaruh pada
sosial budaya adalah kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, mulai dari
internet, televisi, media sosial, dan sebagainya. Kemudahan akses terhadap
teknologi informasi dan komunikasi menjadikan masyarakat dunia fleksibel
untuk berinteraksi satu sama lain.
Bagi masyarakat Indonesia, pengaruh tersebut harus disaring menggunakan
nilai-nilai Pancasila sebagai jati diri bangsa. Berikut ini beberapa nilai dan
perilaku yang harus diterapkan bangsa Indonesia untuk bersikap selektif
terhadap kemajuan IPTEK di bidang sosial budaya : Terbuka terhadap inovasi
dan perubahan. Merawat kearifan lokal, budaya, dan adat istiadat masyarakat
Indonesia yang beragam. Berorientasi pada masa depan daripada masa lampau.
Dapat memanfaatkan kegunaan IPTEK secara efektif dan efisien, bukan hanya
silau dengan tampilan, misalnya gaya berpakaian atau gaya hidup konsumtif.
Menghargai pekerjaan sesuai dengan prestasi. Menggunakan potensi
lingkungan secara tepat untuk pembangunan berkelanjutan. Menghargai dan
menghormati hak-hak asasi manusia. Menyambut perubahan zaman, gaya
hidup, dan kebiasaan baru.

2.1.1 Dampak Positif Teknologi Jaringan Terhadap Budaya


Agar kegiatan manusia semakin cepat dan mudah, salah satu
caranya adalah dengan mengembangkan teknologi menjadi lebih
modern. Misalnya, kalau zaman dahulu kita berkirim pesan
melalui surat atau telegram. Seiring perkembangannya, teman-
teman jadi lebih mudah dan cepat berkomunikasi dengan orang
lain menggunakan gawai (gadget). Bahkan, kita bisa
mengirimkan berbagai macam jenis dokumen, pesan teks, video,
suara, dan gambar menggunakan gawai. Sehingga, teknologi pun
dipandang positif karena memberikan manfaat yang besar bagi
manusia. Namun, teknologi juga bisa berdampak negatif pada
manusia, jika memberikan dampak buruk. Jadi, kehidupan sosial
budaya pada masyarakat bisa bergeser atau berubah akibat
perkembangan teknologi.

2.2.1 Dampak Negatif Teknologi Jaringan Terhadap Budaya


Beberapa dampak negatif dari teknologi jaringan tersebut adalah
1. Masyarakat lebih banyak menghabiskan waktu dengan
kecanggihan teknologi jariogan seperti terlalu lama
berselancar di dunia maya ketimbang melakukan hal lainnya
seperti belajar dan olah raga
2. Dunia teknologi yang bersifat maya, masayarakat akan mudah
mengeluarkan opini, pendapat, ide serta gagasannya baik
dalam bentuk komentar atau pun artikel. Pendapat atau opini
yang di lontarkan tidak dapat terkontrol sehingga bisa
menimbulkan perbedaan pendapat yang menimbulkan konflik
3. Kehilangan kemampuan berbaur dengan masyarakat dan
cenderung nyaman dengan kehidupan online, akibat
perkembangan teknologi yang mengubah cara berkomunikasi, kita
mendapatkan dampak negatifnya. Masyarakat jadi tidak
menganggap penting komunikasi langsung dan mengabaikan orang-
orang yang ada di sekitarnya
4. Meniru prilaku buruk yang diperoleh dari media sosial, seperti
kurang sopan terhadap orang yang lebih tua.
5. Teman-teman pasti tidak sadar, kalau perubahan tekonologi juga
memengaruhi gaya bahasa kita.Misalnya, sekarang ini bahasa
daerah mulai jarang digunakan oleh masyarakat.Kebanyakan
masyarakat lebih sering menggunakan bahasa nasional atau luar
negeri yang sudah dipelajari.Bahkan, banyak masyarakat yang
memadukan bahas anasional dengan bahasa asing untuk
berkomunikasi dengan sesama kelompoknya.
Oleh karena itu, penting bagi teman-teman untuk menjaga
kelestarian bahasa daerah, di samping menggunakan bahasa
nasional dan mempelajari bahasa asing. 
2.3.1 Dampak Positif Teknologi Jaringan Terhadap Agama Islam
Dalam agama Islam pula kita diajarkan untuk juga mempelajari
dunia dan juga akhirat dimana ini menyangkut pula mengenai
kepercayaan dan keimanan muslimin yang mengacu pada
keyakinan bahwa islam, sains dan teknologi tidak dapat
diperceraikan dan dipisahkan. Sains dan teknologi yang
dihasilkan oleh para ilmuwan, intelektual, cendekiawan, saintis,
dan ahli teknologi muslim juga tidak lain merupakan pengamalan
dari ajaran ajaran agama islam. Islam pula tidak terlalu
mempermasalahkan dan tidak menyalahkan dengan teknologi
jenis apapun. Ilmu pengetahuan dan teknologi mempunyai
tanggung jawab atas hal-hal yang akan diakibatkan dari
perkembangannya di masa lampau, kini, dan yang akan datang
yang berdasarkan keputusan bebas manusia dalam
menggunakannya Para ilmuwan pula dalam menciptakan suatu
teknologi mengganggap ciptaan mereka sebagai sesuatu yang
netral. Teknologi bergantung terhadap siapa pula yang
menggunakannya, dapat berdampak baik yang mana bisa
membantu kehidupan banyak manusia, juga dapat berdampak
buruk dimana dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain,
perkembangan dari teknologi sendiri mempermudah kehidupan
manusia dalam segala aspek, tidak terkecuali dalam bidang
agama.

2.4.1 Dampak Negatif Teknologi Jaringan Terhadap Agama Islam


Islam sendiri yang flexsible terhadap teknologi tidak
mencegah umatnya untuk mengikuti kemajuan terhadap
perkembangan teknologi, namun dalam islam banyak sekali hal-
hal yang harus dijaga karena termasuk salah satu kewajiban.
Berikut adalah beberapa dampak negatif perkembangan teknologi
jaringan terhadap agama islam :
1. Cara Brpakaian
Ternyata, akibat kemajuan teknologi, menyebabkan cara berpakaian
masyarakat juga berubah. Saat ini, cara berpakaian masyarakat
sudah dipengaruhi oleh kebudayaan lainnya. Jika teman-teman
amati, cara berpakaian yang digunakan masyarakat kesannya lebih
modern dan bisa dijangkau oleh semua lapisan masyarakat. Cara
berpakaian yang berubah ini disebabkan karena masyarakat
memperoleh informasi yang cepat dan beragam dari berbagai
belahan dunia, dank arena kuranggnya pengetahuan terhadap agama
islam. Smentara dalam islam kita diwajibkan menutup aurat kita.
2. Kurangnya sopan santun
Dalam islam kita diajarkan selalu sopan terhadap orang yang lebih
tua dari kita, akibat perkembangan teknologi ini, masyarakat
mejadi kurang sopan disebabkan meniru prilaku buruk dari oknum
yang tidak bertanggung jawab yang ceroboh dalam mencontohkan
tingkah lakunya
3.

2.2
Adapun cara mengatasi dampak-dampak negatif tersebut adalah : 1). Gunakan
teknologi untuk menjalin hubungan dengan orang yang sudah dikenal, 2). Cari
komunitas positif  yang sering melakukan pertemuan didunia nyata, 3).
Perlunya penegakkan hukum yang berlaku dengan dibentuknya polisi internet,
4). Menghindari pemakaian telepon seluler yang berfitur canggih oleh anak-
anak dibawah umur dan lebih mengawasi penggunaan telepon seluler, 5).
Perbanyak membaca buku-buku yang bersifat edukatif dan bersifat keimanan
serta aplikasi komputer yang bersifat mendidik, dan 6). Perlunya pengaturan
waktu untuk berada di depan komputer atau televisi.
Di masa yang serba menggunakan teknologi, bukan hal yang membuat heran jika
manusia mulai ketergantungan terhadap teknologi yang diciptakan. Hal tersebut
dilakukan juga karena memudahkan berbagai pekerjaan manusia agar lebih
efisien. Seperti halnya perkembangan teknologi dalam pengembangan sistem
produksi, transportasi maupun komunikasi. Di zaman sekarang sudah nyaris tidak
ada bidang kehidupan yang tidak dipengaruhi oleh kemajuan-kemajuan ini. Secara
kasat mata, perkembangan teknologi dengan segala produk yang dihasilkan
memberi pengaruh terhadap gaya hidup. Perubahan gaya hidup itu secara
mencolok tampak di kalangan kaum muda.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas diperoleh kesimpulan sebagai berikut ;
3.1.1 Pengaruh postif dan negatif kemajuan teknologi jaringan terhadap
aspek sosial budaya di Indonesia terutama kemajuan teknologi
informasi dan komunikasi, mulai dari internet, televisi, media sosial,
dan sebagainya membuat.masyarakat mudah melakuan komunikasi
dan memperoleh informasi, membantu dan memudahkan dalam
memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, membantu mengenalkan
potensi daerah dan yang sangat penting adalah membantu menghemat
waktu dan biaya. Semua kemudahan yang dirasakan dengan adannya
kemajuan tesebut membuat masyarakat dunia fleksibel untuk
berinteraksi satu sama lain, sehingga terjadi pertukaran budaya yang
masif seperti dalam hal gaya hidup, gaya pakaian, dan dasar ikatan
hidup bermasyarakat. Dan dengan kemudahan yang diberikan
teknologi informasi tersebut terjadi pergeseran kearifan lokal Indonesia
oleh pengaruh budaya luar. Sebagian remaja bisa jadi memandang
rendah kebudayaan sendiri dan mengagung-agungkan budaya negara
lain, terkhusus negara-negara maju di dunia. Tidak jarang, muncul
mental rendah (inlander) di hadapan budaya lain. Sebagian budaya
Indonesia atau pakaian adat dianggap primitif dan tidak sejalan dengan
nilai-nilai modern zaman sekarang. Muncul pula gaya hidup hedonis
dan permisif karena tontonan atau informasi yang mudah diperoleh.
3.1.2 Untuk menghadapi berbagai penngaruh negatif dari kemajuan
teknologi jaringan dengan lebih mengembangkan kembali teknologi
tersebut menjadi tepat guna, dengan cara menyaring setiap ilmu
pengetahuan yang masuk dari dunia internet. Saringan dalam konteks
Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah mengamalkan nilai-nilai
Pancasila. Terbuka terhadap inovasi dan perubahan. Merawat kearifan
lokal, budaya, dan adat istiadat masyarakat Indonesia yang beragam.
Berorientasi pada masa depan daripada masa lampau. Dapat
memanfaatkan kegunaan jaringan secara efektif dan efisien.
Menghargai pekerjaan sesuai dengan prestasi. Menggunakan potensi
lingkungan secara tepat untuk pembangunan berkelanjutan.
Menghargai dan menghormati hak-hak asasi manusia. Menyambut
perubahan zaman, gaya hidup, dan kebiasaan baru, namun tidak
melupakan budaya masa silam.
3.2 Saran
Untuk menghadapi pengaruh positif dan negatif kemajuan teknologi jaringan
maka hal yang dapat dilakuan adalah dengan terus mensosialisasikan nilai-nilai
Pancasila di kehidupan masyarakat Indonesia, dengan menfaatkan dan
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada.

Anda mungkin juga menyukai