Anda di halaman 1dari 9

Sejarah Internet dari Permulaan

dari Jaringan ARPANET


Sejarah

Awal mula internet adalah sebuah jaringan yang disebut ARPANet. Pada tahun 1969 ARPA (Advanced
Research Project Agency), sebuah bagian dalam kementerian Pertahanan Amerika Serikat memulai
sebuah proyek, yang bertujuan menciptakan jalur komunikasi yang tak dapat dihancurkan dan disisi
lain memudahkan kerjasama antar badan riset diseluruh negeri. Jadi pada awalnya ARPANet hanya
untuk kepentingan pertahanan militer. Namun pada perekembangan selanjutnya internet menjadi media
komunikasi dan informasi modern.

Seiring dengan perkembangan jaringan komputer yang melakukan perukaran data serta bertambahnya
berbagai sistem operasi lain menuntut solusi baru komunikasi yang tak terbatas antar semua badan
yang tergabung dalam jaringan. Untuk itu dibuat Internetting Project, guna mengembangkan lebih
lanjut hasil yang telah dicapai dalam ARPANet. Internetting Project dibuat agar media komunikasi ini
juga dapat dimanfaatkan oleh berbagai sistem komputer yang ada. Kemudian berbagai pihak
meramaikan lalu lintas jaringan tersebut untuk berbagai kebutuhan sehingga terciptalah INTERNET.

Sejarah internet bermula ketika beroperasinya jaringan ARPANET pada tahun 1969. Jaringan
ARPANET pertama tersebut hanya menghubungkan empat host komputer dan besar bandwitdh-nya
hanya 50kbps.

• Untuk lebih jelas, berikut ini diuraikan timeline perkembangan internet sejak berdirinya sampi
dekade 90-an menurut sejarah DUNIA :
- Tahun 1967 – 1970
Lawrence G. roberts dari machusetts of Technology (MIT) mempre-sentasikan rencana
pembangunan ARPANET.
- Tahun 1968
proposal ARPANET dibuat untuk memulai proyek tersebut.
- Tahun 1970
Host ARPANET mulai menggunakan NPC (Network Control Protocol).
- Tahun 1971-1988
Roy Tomlinson dari BNN menciptakan progam E-mail.
- 1975
steve walker membuat mailling list.
- 1979
Tom Truscott dan Jim Ellis memperkenalkan USENET.
- 15 maret 1985
Syimbolic.com tercatat sebagai domain pertama.
- 1988
Internet Relay chat (IRC) diciptakan oleh Jarkko Oikrane
- 1986
National Science Foundation (NSF) Backbone dibentuk.
- 1996
Internet World Expo.
- 2003
doc type xhtml, W3C, CSS, RSS, ATOM, blogs.
- 2006
& WEB 2.0 World Expo.

Sedangkan sejarah di INDONESIA internet berawal dari :


1992 – Berawal dari BPPT – UI – LAPAN.
Terbentuk Paguyuban – teknologi packet radio sebagai basis untuk network regional.
1994 – Indointernet sebagai ISP komersial pertama.
1996 – paling tidak 20 ISP komersial & 40 ISP menunggu ijin operas
TENTANG INTERNET
Pada awalnya Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan
Amerika Serikat di tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research
Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan
software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak
terhingga melalui saluran telepon. Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan,
seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan
menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission
Control Protocol/Internet Protocol).

Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen
Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang
tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi
serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat
mudah dihancurkan.

Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 3 situs saja yaitu Stanford Research Institute,
University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan
terpadu di tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak
lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara
tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.

Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu “MILNET” untuk keperluan militer dan
“ARPANET” baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas.
Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA Internet, yang kemudian
disederhanakan menjadi Internet.

Daftar sejarah internet


Tahun Kejadian
1957 Uni Sovyet (sekarang Rusia) meluncurkan wahana luar angkasa, Sputnik.
Sebagai buntut dari “kekalahan” Amerika Serikat dalam meluncurkan wahana luar
angkasa, dibentuklah sebuah badan di dalam Departemen Pertahanan Amerika Serikat,
1958 Advanced Research Projects Agency (ARPA), yang bertujuan agar Amerika Serikat
mampu meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi negara tersebut. Salah satu
sasarannya adalah teknologi komputer.
J.C.R. Licklider menulis sebuah tulisan mengenai sebuah visi di mana komputer-
komputer dapat saling dihubungkan antara satu dengan lainnya secara global agar setiap
1962 komputer tersebut mampu menawarkan akses terhadap program dan juga data. Di tahun
ini juga RAND Corporation memulai riset terhadap ide ini (jaringan komputer
terdistribusi), yang ditujukan untuk tujuan militer.
Awal 1960-an Teori mengenai packet-switching dapat diimplementasikan dalam dunia nyata.
ARPA mengembangkan ARPANET untuk mempromosikan “Cooperative Networking of
Pertengahan Time-sharing Computers“, dengan hanya empat buah host komputer yang dapat
1960-an dihubungkan hingga tahun 1969, yakni Stanford Research Institute, University of
California, Los Angeles, University of California, Santa Barbara, dan University of Utah.
1965 Istilah “Hypertext” dikeluarkan oleh Ted Nelson.
1968 Jaringan Tymnet dibuat.
Anggota jaringan ARPANET bertambah menjadi 23 buah node komputer, yang terdiri
1971
atas komputer-komputer untuk riset milik pemerintah Amerika Serikat dan universitas.
Sebuah kelompok kerja yang disebut dengan International Network Working Group
(INWG) dibuat untuk meningkatkan teknologi jaringan komputer dan juga membuat
1972 standar-standar untuk jaringan komputer, termasuk di antaranya adalah Internet.
Pembicara pertama dari organisasi ini adalah Vint Cerf, yang kemudian disebut sebagai
“Bapak Internet“
1972-1974 Beberapa layanan basis data komersial seperti Dialog, SDC Orbit, Lexis, The New York
Times DataBank, dan lainnya, mendaftarkan dirinya ke ARPANET melalui jaringan
dial-up.
ARPANET ke luar Amerika Serikat: pada tahun ini, anggota ARPANET bertambah lagi
1973 dengan masuknya beberapa universitas di luar Amerika Serikat yakni University College
of London dari Inggris dan Royal Radar Establishment di Norwegia.
Vint Cerf dan Bob Kahn mempublikasikan spesifikasi detail protokol Transmission
1974
Control Protocol (TCP) dalam artikel “A Protocol for Packet Network Interconnection“.
Bolt, Beranet & Newman (BBN), perusahaan kontraktor untuk ARPANET, membuka
1974 sebuah versi komersial dari ARPANET yang mereka sebut sebagai Telenet, yang
merupakan layanan paket data publik pertama.
1977 Sudah ada 111 buah komputer yang telah terhubung ke ARPANET.
Protokol TCP dipecah menjadi dua bagian, yakni Transmission Control Protocol dan
1978
Internet Protocol (TCP/IP).
Grup diskusi Usenet pertama dibuat oleh Tom Truscott, Jim Ellis dan Steve Bellovin,
alumni dari Duke University dan University of North Carolina Amerika Serikat. Setelah
1979
itu, penggunaan Usenet pun meningkat secara drastis.
Di tahun ini pula, emoticon diusulkan oleh Kevin McKenzie.
Komputer pribadi (PC) mewabah, dan menjadi bagian dari banyak hidup manusia.
Tahun ini tercatat ARPANET telah memiliki anggota hingga 213 host yang terhubung.
Layanan BITNET (Because It’s Time Network) dimulai, dengan menyediakan layanan e-
mail, mailing list, dan juga File Transfer Protocol (FTP).
Awal 1980-an CSNET (Computer Science Network) pun dibangun pada tahun ini oleh para ilmuwan
dan pakar pada bidang ilmu komputer dari Purdue University, University of Washington,
RAND Corporation, dan BBN, dengan dukungan dari National Science Foundation
(NSF). Jaringan ini menyediakan layanan e-mail dan beberapa layanan lainnya kepada
para ilmuwan tersebut tanpa harus mengakses ARPANET.
Istilah “Internet” pertama kali digunakan, dan TCP/IP diadopsi sebagai protokol
universal untuk jaringan tersebut.
1982 Name server mulai dikembangkan, sehingga mengizinkan para pengguna agar dapat
terhubung kepada sebuah host tanpa harus mengetahui jalur pasti menuju host tersebut.
Tahun ini tercatat ada lebih dari 1000 buah host yang tergabung ke Internet.

SEJARAH INTERNET
Asal mula internet bermula ketika negara Rusia pada tahun 1957 (kala itu bernama USSR, Union of
Soviet Socialist Republics) meluncurkan satelit buatan bernama Sputnik. Amerika Serikat menyadari
akan kemungkinan Rusia untuk mengirimkan rudal nuklir dari satelite tersebut. Karenanya Amerika
membentuk ARPA (Advance Research Projects Agency) untuk membuat sebuah teknologi dalam
menangkal kemungkinan serangan rudal dari rusia.

Pada tahun 1962 the RAND Corporation ditugaskan oleh U.S. Air Force untuk membuat sebuah
teknologi baru dalam komunikasi, konsep teknologi komunikasi ini adalah; pesan harus dibuat dalam
bentuk paket digital, masing – masing paket tersebut haruslah dapat dikirimkan secara mandiri, jika
paket pesan gagal dikirimkan ke tujuannya, maka pengirim harus tahu akan hal ini, paket pesan harus
bisa di kirimkan kembali ke tujuan yang lain. Tahun 1972 ARPANET berubah nama menjadi DARPA
(Devence Advance Research Projects Agency) dan tahun 1975 berubah lagi menjadi DARPANET
karena saat itu DARPA juga difungsikan untuk publik sebagai bisnis jaringan.

Tahun 1983 peneliti dari Winconsin membuat DNS (domain name system) agar dapat dengan mudah
mengingat alamat komputer daripada mengingat alamat Internet Protocol (IP) yang digunakan untuk
penamaan alamat komputer. Dengan teknologi DNS ini, maka untuk pertama kalinya sebuah komputer
dengan alamat Internet Protocol (IP) 144.163.21.141 diubah menjadi my.cool.unix.box dan dapat
diakses oleh pengguna internet lainnya. Tahun 1984, ARPANET terpecah menjadi dua jaringan, yaitu
DARPANET dan Milnet (sebuah jaringan militer), akan tetapi keduanya mempunyai hubungan
sehingga komunikasi antaar jaringan tetap dapat dilakukan. Pada mulanya jaringan interkoneksi ini
disebut DARPA Internet, tapi lama-kelamaan disebut sebagai Internet saja.
Di tahun yang sama lahir National Science Foundation Network (NSFNET), yang menghubungkan
para periset di seluruh negeri dengan 5 buah pusat super komputer. Jaringan ini kemudian berkembang
untuk menghubungkan berbagai jaringan akademis lainnya yang terdiri atas universitas dan
konsorsium-konsorsium riset. NSFNET mulai menggantikan ARPANET sebagai jaringan riset utama
di Amerika. Pada bulan Maret 1990 ARPANET secara resmi dibubarkan. Pada saat NSFNET
dibangun, berbagai jaringan internasional didirikan dan dihubungkan ke NSFNET. Australia, negara-
negara Skandinavia, Inggris, Perancis, jerman, Kanada dan Jepang segera bergabung. Pada saat ini
Internet terdiri atas lebih dari 15.000 jaringan yang mengelilingi dunia (70 negara di 7 benua). Sekitar
25 juta orang dapat saling mengirimkan pesan melalui Internet dan jaringan-jaringan lain terhubung
dengannya. Pemakaiannya sudah bukan murni untuk riset saja, tetapi mencakup kegiatan sosial,
komersial (melalui jaringan antar komersial bernama CIX), budaya dan lain-lain.

Awal Internet

Sejarah internet Indonesia bermula pada awal tahun 1990-an, saat itu jaringan w:internet di Indonesia
lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong
sangat hangat dan terasa diantara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia
pada perkembangannya yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktifitasnya terutama
yang melibatkan perdagangan Internet.

Rahmat M. Samik-Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu Surya,
Firman Siregar, Adi Indrayanto, w:Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal
pembangunan Internet Indonesia di tahun w:1992 hingga w:1994. Masing-masing personal telah
mengkontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah w:jaringan
komputer di Indonesia.

Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat di lihat di beberapa artikel di
media cetak seperti w:KOMPAS berjudul "Jaringan komputer biaya murah menggunakan radio" di
akhir tahun w:1990 dan awal w:1991. Juga beberapa artikel pendek di w:Majalah Elektron Himpunan
Mahsiswa Elektro w:ITB di tahun w:1989.

Inspirasi tulisan-tulisan awal Internet Indonesia datangnya dari kegiatan di w:amatir radio khususnya di
Amatir Radio Club (ARC) w:ITB di tahun w:1986. Bermodal pesawat w:Transceiver w:HF w:SSB
Kenwood TS430 milik Harya Sudirapratama (YC1HCE) dengan komputer Apple II milik Onno W.
Purbo (YC1DAV) sekitar belasan anak muda w:ITB seperti Harya Sudirapratama (YC1HCE), J.
Tjandra Pramudito (YB3NR), Suryono Adisoemarta (N5SNN) bersama w:Onno W. Purbo, berguru
pada para senior amatir radio seperti Robby Soebiakto (YB1BG), Achmad Zaini (YB1HR), Jos
Soejoso (YB2SV), di band 40m. Robby Soebiakto merupakan pakar diantara para amatir radio di
Indonesia khususnya untuk komunikasi data w:radio paket yang kemudian di dorong ke arah
w:TCP/IP, teknologi radio paket w:TCP/IP yang kemudian di adopsi oleh rekan-rekan w:BPPT,
w:LAPAN, w:UI, dan w:ITB yang kemudian menjadi tumpuan PaguyubanNet di tahun w:1992-
w:1994. Robby Soebiakto menjadi koordinator w:IP pertama dari w:AMPR-net (Amatir Packet Radio
Network) yang di Internet dikenal dengan domain AMPR.ORG dan IP 44.132. Sejak tahun w:2000
w:AMPR-net Indonesia di koordinir oleh w:Onno W. Purbo (YC0MLC). Koordinasi dan aktifitas-nya
mengharuskan seseorang untuk menjadi anggota w:ORARI dan di koordinasi melalui mailing list
ORARI, seperti, orari-news@yahoogroups.com.

Di tahun 1986-1987 awal perkembangan jaringan paket radio di Indonesia, Robby Soebiakto
merupakan pionir dikalangan pelaku amatir radio Indonesia yang mengkaitkan jaringan amatir Bulletin
Board System (w:BBS) yang merupakan jaringan e-mail store and forward yang mengkaitkan banyak
"server" w:BBS amatir radio seluruh dunia agar e-mail dapat berjalan dengan lancar. Di awal tahun
w:1990 komunikasi antara w:Onno W. Purbo yang waktu itu berada di Kanada dengan panggilan
YC1DAV/VE3 dengan rekan-rekan amatir radio di Indonesia dilakukan melalui jaringan amatir radio
ini. Dengan peralatan PC/XT dan w:walkie talkie 2 meteran, komunikasi antara Indonesia-Kanada terus
dilakukan dengan lancar melalui jaringan amatir radio. Robby Soebiakto berhasil membangun gateway
amatir satelit di rumahnya di Cinere melalui satelit-satelit w:OSCAR milik amatir radio kemudian
melakukan komunikasi lebih lanjut yang lebih cepat antara Indonesia-Kanada. Pengetahuan secara
perlahan ditransfer dan berkembang melalui jaringan amatir radio ini.

Muhammad Ihsan adalah staff peneliti di w:LAPAN Ranca Bungur tidak jauh dari w:Bogor yang di
awal tahun 1990-an di dukung oleh pimpinannya Ibu Adrianti dalam kerjasama dengan w:DLR
(NASA-nya Jerman) mencoba mengembangkan jaringan komputer menggunakan teknologi packet
radio pada band 70cm & 2m. Jaringan tersebut dikenal sebagai w:JASIPAKTA dengan dukungan
w:DLR Jerman. Protokol w:TCP/IP di operasikan di atas protokol w:AX.25 pada infrastruktur packet
radio. Muhammad Ihsan mengoperasikan relay penghubung antara w:ITB di Bandung dengan gateway
Internet yang ada di w:BPPT di tahun w:1993-w:1998.

Sejarah Internet Indonesia


Sejarah internet Indonesia dimulai pada awal tahun 1990-an. Saat itu jaringan internet di Indonesia
lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong
sangat hangat dan terasa diantara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia
pada perkembangannya kemudian yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktivitasnya,
terutama yang melibatkan perdagangan Internet.

Sejak 1988, ada pengguna awal Internet di Indonesia yang memanfaatkan CIX (Inggris) dan
Compuserve (AS) untuk mengakses internet.

Awal Internet Indonesia


Berdasarkan catatan whois ARIN dan APNIC, protokol Internet (IP) pertama dari Indonesia, UI-
NETLAB (192.41.206/24) didaftarkan oleh Universitas Indonesia pada 24 Juni 1988. RMS Ibrahim,
Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan
Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia
di tahun 1992 hingga 1994. Masing-masing personal telah mengontribusikan keahlian dan dedikasinya
dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia.

Tulisan-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat dilihat di beberapa artikel di
media cetak seperti KOMPAS berjudul "Jaringan komputer biaya murah menggunakan radio"[1] di
bulan November 1990. Juga beberapa artikel pendek di Majalah Elektron Himpunan Mahasiswa
Elektro ITB di tahun 1989.

Internet Service Provider Indonesia


Di sekitar tahun 1994 mulai beroperasi IndoNet yang dipimpin oleh Sanjaya. IndoNet merupakan ISP
komersial pertama Indonesia. Pada waktu itu pihak POSTEL belum mengetahui tentang celah-celah
bisnis Internet & masih sedikit sekali pengguna Internet di Indonesia. Sambungan awal ke Internet
dilakukan menggunakan dial-up oleh IndoNet, sebuah langkah yang cukup nekat barangkali. Lokasi
IndoNet masih di daerah Rawamangun di kompleks dosen UI, kebetulan ayah Sanjaya adalah dosen
UI. Akses awal di IndoNet mula-mula memakai mode teks dengan shell account, browser lynx dan
email client pine pada server AIX.

Mulai 1995 beberapa BBS di Indonesia seperti Clarissa menyediakan jasa akses Telnet ke luar negeri.
Dengan memakai remote browser Lynx di AS, maka pemakai Internet di Indonesia bisa akses Internet
(HTTP).

Perkembangan terakhir yang perlu diperhitungkan adalah trend ke arah e-commerce dan warung
internet yang satu & lainnya saling menunjang membuahkan masyarakat Indonesia yang lebih solid di
dunia informasi. Rekan-rekan e-commerce membangun komunitasnya di beberapa mailing list utama
seperti warta-e-commerce@egroups.com, mastel-e-commerce@egroups.com, e-commerce@itb.ac.id &
i2bc@egroups.com.

Cuplikan-cuplikan Perjuangan IT & Internet Indonesia


Cuplikan dan catatan sejarah perjuangan Internet Indonesia dapat di baca di WikiBook Sejarah Internet
Indonesia [2]di dalam internet kita dapat menemukan banyak sekali hal-hal yang bermanfaat seperti
info-info tentang pelajaran dan lain sebagainya

Pengguna Awal Internet Lewat CIX dan Compuserve


Sejak 1988, CIX (Inggris) menawarkan jasa E-mail dan Newsgroup. Belakangan menawarkan jasa
akses HTTP dan FTP. Beberapa pengguna Internet memakai modem 1200 bps dan saluran telpon
Internasional yang sangat mahal untuk mengakses Internet. Sejak 1989 Compuserve (AS) juga
menawarkan jasa E-mail dan belakangan Newsgroup, HTTP/FTP. Beberapa pengguna Compuserve
memakai modem yang dihubungkan dengan Gateway Infonet yang terletak di Jakarta. Biaya akses
Compuserve masih mahal, tetapi jauh lebih murah dari CIX. "Sekilas Perkembangan Internet di
Indonesia"
oleh: Prayitno

Teknologi informasi telah membuka mata dunia akan sebuah dunia baru, interaksi baru, market place
baru, dan sebuah jaringan bisnis dunia yang tanpa batas. Disadari betul bahwa perkembangan teknologi
yang disebut internet, telah mengubah pola interaksi masyarakat, yaitu; interaksi bisnis, ekonomi,
sosial, dan budaya. Internet telah memberikan kontribusi yang demikian besar bagi masyarakat,
perusahaan / industri maupun pemerintah. Hadirnya Internet telah menunjang efektifitas dan efisiensi
operasional perusahaan, terutama peranannya sebagai sarana komunikasi, publikasi, serta sarana untuk
mendapatkan berbagai informasi yang dibutuhkan oleh sebuah badan usaha dan bentuk badan usaha
atau lembaga lainya.

Konsep B to B (Busines to Business), B to C (Business to Customer), telah banyak diterapkan oleh


sebagian besar perusahaan di dunia. Bahkan terakhir akan merambah ke sektor Government, dengan
konsep G to G (Government to Government), G to C (Governement to Customer), serta G to B
(Government to Business). Tingkat pertumbuhan pengguna internet juga menunjukan angka yang
sangat fantastik, bahkan internet telah menjadi bagian kebutuhan dalam sebuah rumah tangga.
Fenomena ini menunjukan bahwa 5 sampai 10 tahun yang akan datang teknologi informasi akan
menguasai sebagian besar pola kehidupan masyarakat, badan usaha maupun pemerintah.

bahwa masyarakat pengguna internet di Indonesia masih baru taraf pengenalan atau masih merupakan
pasar yang baru muncul (mulai).

Walaupun Indonesia masih dalam tahap awal perkembangan pasar internet, namun peningkatan jumlah
pelanggan internet yang ada saat ini menunjukan bahwa peluang pasar internet di Indonesia cukup
besar. Memang pada tahun 2001 terjadi kelesuan, namun itu bersifat sementara karena efek dari krisis
global yang sedang di alami, disamping pengaruh tragedy penghancuran Gedung WTC sebagai simbul
pusat perekonomian dunia. Efek dan pengarih global ini bisa dilihat dengan penurunan jumlah registran
untuk domain id yang mencapai 17,9 % dari jumlah registran pada tahun 2000, yaitu dari angka 4264
registran turun menjadi 3501 registran. Namun penurunan permintaan domain id tersebut tidak serta
merta berbanding lurus dengan pengingkatan jumlah pelanggan internet, karena justru pada tahun 2001
persentasi jumlah pelanggan internet menunjukan kenaikan angka yang sangat tinggi, yaitu 121%, dari
760000 pelanggan meningkat menjadi 1680000 pelanggan.

Perkembangan tersebut juga telah menumbuhkan peningkatan jumlah perusahaan penyedia jasa
layanan internet / ISP (Internet Service Provider), yang pada akhir tahun 2001 ini telah mencapai 68
ISP. Hal ini menunjukan bahwa peluang pasar yang dilahirkan dari internet cukup besar. Pada tahun
2001 memang secara global terjadi penurunan khususnya di bisnis cyberspace ini, namun hal itu
merupakan seleksi alam dimana ternyata justru peningkatan layanan customer semakin meningkat, dan
menunjukan juga bahwa pemain bisnis yang tetap survive adalah para pemain yang serius akan model
bisnis yang dikembangkannya (berita detik).

Namun disamping kondisi yang postitif di atas, pada pertengahan kwartal pertama tahun 2002, terjadi
fenomena menarik, karena sebuah jaringn ISP terluas yaitu WasantaraNet telah menutup sebagian
kantor cabangnya. Kemudian berikutnya, disusul ISP yang memiliki jaringan luas juga, yaitu MegaNet
mengumumkan bahwa perusahaannya telah menutup semua kantor operasionalnya. Kondisi ini jelas
kurang menguntungkan bagi perkembangan akses informasi oleh masyarakat.

Ada beberapa hal yang menyebabkan tidak beroperasinya kembali sebagian kantor cabang ISP
tersebut, dianataranya, karena alasan cost perasionalnya yang terlalu tinggi, yang tidak bisa dipenuhi
oleh pendapatanya. Namun pada perkembangan terakhir disebutkan bahwa alasan utamanya adalah
karena persaingan tidak sehat yang dilakukan oleh TELKOM, dengan TelkomNet Instantnya.

Dari semua kondisi di atas, yang utama bagi user internet Indonesia adalah akses yang murah dan
cepat, sehingga mereka bisa menikmati perkembangan teknologi informasi, terutama user internet di
tingkat masyarakat daerah. Semua itu akan terwujud jika pengambil kebijkan di bidang ini bisa
memiliki pandangan yang seimbang, baik dari segi user internet (masyarakta), maupun dari segi
perusahaan penyedia jasa layanan internet dan teknologi informasi.

Anda mungkin juga menyukai