Anda di halaman 1dari 46

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi informasi yang sangat pesat telah membuat banyak
perubahan bagi kehidupan manusia saat ini. Hal tersebut ditandai dengan
perkembangan teknologi berbagai perangkat keras maupun perangkat lunak
yang telah membawa dampak yang cukup besar dalam hal penyajian informasi
menjadi lebih cepat, tepat dan akurat tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu.
Jaringan internet yang ada saat ini dibeberapa tempat seperti perusahaan,
kampus, mall, warnet (warung internet),dan lain-lain sering kali terjadi adanya
dominasi bandwidth antar client yang diakibatkan salah satu atau beberapa client
melakukan download sehingga akan mengganggu client lain. Penggunaan
bandwidth disebuah jaringan bukan hanya dipengaruhi oleh banyaknya user, namun
juga dipengaruhi oleh jenis serta tingkat kebutuhan pengiriman dan penerimaan
(upload dan download).
PT.Antam (Persero) Tbk PT Antam (Persero) Tbk adalah perusahaan
pertambangan terdiversifikasi yang terintegrasi secara vertical dengan orientasi
ekspor. Antam berkantor pusat di Jakarta Selatan dengan kegiatan operasi tersebar
di kepulauan Indonesia yang kaya mineral. Aktivitas Antam terintegrasi dari
ekspolarasi, penambangan, pengolahan sampai pemasaran bijih nikel, feronikel,
emas, perak, bauksit dan pasir besi. Konsumen Antam adalah perusahaan terkemuka
yang loyal dan memiliki hubungan jangka panjang blue chip di Eropa dan Asia
dengan perusahaan. Karena luas wilayah Area ekspolarasi serta kepemilikan dikenal
yang besar perusahaan terkemuka yang luas serta deposit perusahaan yang besar dan
berkualitas tinggi menyebabkan Antam menjalin kerjasama dengan perusahaan
Internasional dalam usaha patungan untuk mengembangkan deposit yang ada
menjadi tambang yang menghasilkan keuntungan. Struktur perusahaan relatif
mudah dengan Antam memiliki kepemilikan 100% pada dua entitas yang terkait
dengan bidang pendanaan, yakni Antam Finance Limited (Mauritius) dan Antam
Europe B.V (Belanda) dan satu entitas bernama PT Antam Resourcindo yang
menjalankan operasi pasir besi dan tambang emas di Cikotok Jawa Barat.

1
Maka dari itu menggunakan router mikrotik, seorang administrator jaringan
dapat dengan mudah melakukan manajemen bandwidth, namun demikian di dalam
router mikrotik terdapat beberapa metode antrian yang bisa digunakan untuk
melakukan management bandwidth, yang diantaranya memiliki kelebihan dan
kekurangan dari masing-masing metode antrian.
Selain itu juga bandwidth tersebut seringkali kurang dimanfaatkan secara
optimal. Hal ini dapat disebabkan oleh adanya satu atau lebih client yang
menghabiskan kapasitas bandwidth dalam jaringan tersebut untuk mengunduh
atau untuk mengakses aplikasi-aplikasi yang dapat menyita kapasitas bandwidth.
Dengan menggunakan quality of service (QOS) yang ada pada mikrotik
routerboard kita dapat dengan mudah mengatur kapasitas bandwidth. Untuk
mengatasi permasalahan dominasi bandwidth antar client yang terjadi, maka
dilakukanlah pembagian bandwidth. Salah satu metode antrian yang digunakan
untuk pembagian bandwidth yaitu menggunakan metode antrian Per Connection
Queue yang ada pada quality of service (QOS) Metode ini dapat dilakukan untuk
kondisi beberapa client dan sangat merepotkan jika harus membuat rule, sehingga
Per Connection Queue ini dapat membatasi bandwidth user secara merata dalam
meningkatkan manajemen jaringan.
Dengan demikian, jika ada client yang mengakses internet yang membutuhkan
kapasitas bandwidth yang besar, maka client lain tidak akan terganggu, karena tiap
client sudah mempunyai kapasitas bandwidth masing-masing yang dapat dipakai
untuk mengakses internet.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam penulisan ini penulis membahas masalah tentang yaitu:
1. Bagaimana cara agar kualitas jaringan lan dapat teroptimal dengan baik
sebelum dan sesudah penggunaan (QoS) pada metode Per Connection
Queue.
2. Bagaimana cara mengetahui nilai kapasitas jaringan dari parameter QOS
yaitu throughput, paket loss dan delay pada alat mikrotik routerboard dengan
menggunakan aplikasi winbox dan wireshark.

2
1.3 Batasan Masalah
Dalam penyusunan tugas akhir ini penyusun memberikan batasan masalah agar
dalam penjelasannya nanti akan lebih terarah,adapun batasan masalah yang dibahas
adalah:
1. Konfigurasi mikrotik langsung pada Qos Per connection Queue
menggunakan aplikasi winbox dan hasil dari pengujian dapat dilihat dari
wireshark.
2. Jumlah client yang melakukan pengujian sebanyak 2 client.
3. Proses analisis qos pada perconnection queue dilihat pada saat 2 client
sedang melakukan browsing yaitu upload dan download.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai penulis dari penelitaan ini adalah:
1. Untuk mengetahui kualitas jaringan lan dapat teroptimal dengan baik
sebelum dan sesudah penggunaan (QoS) pada metode Per Connection
Queue.
2. Untuk mengetahui nilai kapasitas jaringan dari parameter QOS yaitu
throughput, paket loss dan delay pada alat mikrotik routerboard dengan
menggunakan aplikasi winbox dan wireshark.
1.5 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu:
a. Dapat membagi bandwidth secara merata untuk masing-masing client
yang terhubung dalam sebuah jaringan dengan metode per connection
queue.
b. Memperoleh bandwidth yang merata ketika mengakses internet untuk
melakukan upload dan download pada jaringan computer.
c. Dapat mengukur kualitas jaringan menggunakan metode antrian per
connection queue.
1.6 Metode Penelitian
Dalam melakukan penelitian, metodologi yang digunakan adalah
pendekatan kualitatif. Adapun tahapan-tahapan itu secara garis besar dibagi

3
kedalam tiga bagian, yaitu: 1) Persiapan, 2) Analisis Perancangan Sistem, dan 3)
Pengujian.
1.6.1 Persiapan
a. Literatur
Metode literatur ini adalah pengumpulan data dengan cara membaca buku-
buku, jurnal atau situs-situs internet yang berkaitan dengan permasalahan yang
dibahas pada Tugas Akhir ini.
b. Wawancara
Wawancara yaitu melakukan sesi tanya jawab kepada beberapa orang yang
mengetahui tentang jaringan komputer untuk mencari data yang akurat guna
untuk kepentingan dalam pembuatan Tugas Akhir ini.
c. Analisis Sistem
Dalam tahap ini dilakukan analisis sistem yang relevan dengan pembahasan
dalam tugas akhir ini pada beberapa tempat usaha yang memiliki jaringan
komputer serupa.
d. Persiapan Hardware dan Software
Dalam tahap ini melakukan persiapan hardware maupun software untuk
kebutuhan analisis perancangan sistem yang digunakan.
1.6.2 Perancangan Sistem
Dalam tahap ini yaitu melakukan perancangan topologi jaringan,
konfigurasi mikrotik menggunakan aplikasi winbox dan menentukan nilai
throughput,paket loss serta delay menggunakan aplikasi wireshark.
1.6.3 Pengujian
Dalam tahap ini yaitu melakukan analisis proses uji coba terhadap jaringan
yang sudah dirancang dengan menggunakan aplikasi wireshark

1.7 Sistematika Penulisan


Pada penulisan Laporan Tugas Akhir ini ditulis dengan sistematika
penulisan sebagai berikut :

4
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang masalah, identifikasi
masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian
dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


Pada bab ini menguraikan tentang teori–teori penunjang terkait dengan
penelitian tugas akhir ini. Diantaranya adalah membahas defenisi serta
fungsi dari sistem yang digunakan dalam penelitian ini..

BAB III METODE PENELITIAN


Pada bab ini akan membahas mengenai analisa kebutuhan, pengumpulan
data dan topologi yang di guanakan dalam perancangan.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


dari hasil penelitian yang terdapat dalam penyusunan tugas akhir.

BAB V PENUTUP
Bab ini marupakan tahap terakhir dalam penelitian yaitu membahas
kesimpulan dari tugas akhir yang telah dilakukan dan saran untuk
memperbaiki kelemahan – kelemahan hasil peneliti yang telah dibuat demi
pengembagan dan penyempurnaan dimasa mendatang.
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jaringan Komputer
Jaringan komputer adalah sejumlah komputer yang dikelompokkan dan
dihubungkan satu dengan yang lainnya menggunakan protocol komunikasi melalui
media transmisi atau media komunikasi, sehingga dapat saling berbagi data atau
informasi, program-program, penggunaan bersama piranti keras (printer, hardisk,
scanner, CD Room, serta piranti keras lainnya), dan memberikan layanan
komunikasi antar pemakai Dua komputer atau lebih dikatakan saling berhubungan
(terkoneksi) bila saling dapat bertukar informasi dan data. Hubungan antar
komputer tersebut tidak terbatas berupa kabel tembaga saja, namun bisa juga
melalui fiber optic, gelombang mikro, infrared, dan bahkan melalui satelit.
Dalam jaringan komputer, sebuah komputer dapat dinyatakan sebagai server.
Server merupakan komputer yang khusus digunakan sebagai pusat database, pusat
sistem, pusat penyimpanan file, atau yang lainnya. Tugasnya melayani semua
permintaan yang dilakukan oleh komputer lain yang disebut komputer klien
(client). Komputer klien biasanya digunakan untuk bekerja, sehingga sering
disebut workstation.
Namun demikian, keberadaan server dalam jaringan komputer tidak mutlak
harus ada. Tanpa server pun jaringan komputer bisa berjalan. Bila tidak ada server,
semua komputer mempunyai kedudukan yang sama. Penyimpanan file data bisa
diletakkan di setiap komputer atau di komputer tertentu.
2.2 Jenis-Jenis Jaringan Komputer
Jenis jaringan komputer terbagi dua yaitu berdasarkan transmisi data dan
berdasarkan jangkauan jaringan.
1. Berdasarkan Transmisi Data
Berdasarkan tipe transmisinya, jaringan dibagi menjadi dua bagian besar yaitu
(Tanenbaum, 2000):
a. Broadcast
b. Point to point

6
Pada broadcast network, komunikasi data terjadi dalam sebuah saluran
komunikasi, dimana data berupa paket yang dikirimkan dari sebuah komputer
akan di sebarluaskan ke komputer lain yang ada dalam jaringan tersebut. Paket
data ini akan di proses oleh komputer tujuan dan oleh komputer yang bukan
tujuan makan paket data tersebut akan dibuang. Sedangkan point to point network,
komunikasi datanya terjadi melalui koneksi antar komputer, jadi sebuah paket
data untuk mencapai tujuannya itu harus melewati beberapa komputer. Pemilihan
rute yang baik akan mempengaruhi bagus atau tidaknya koneksi data dalam tipe
jaringan tersebut.
2. Berdasarkan Jangkaun Jaringan
a. LAN (Local Area Network)
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi didalam sebuah
gedung atau kampus yang berukuruan sampai beberapa kilometer. LAN seringkali
digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation
dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumber
daya (resource) misalnya printer dan saling bertukar informasi,dapat dilihat seperti
Gambar 2.1

Gambar 2.1 Local Area Network (Tanenbaum 2000)


b. MAN (Metropolitan Area Network)
Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang
berukuran besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan LAN.
MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau
juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau

7
umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan
dengan jaringan televisi kabel,dapat dilihat pada Gambar 2.2

Gambar 2.2 Metropolitan Area Network (Tanenbaum 2000)


c. WAN (WIDE Area Network)
Wide Area Network (WAN) jangkauannya meliputi wilayah yang lebih
luas,mencakup beberapa provinsi,antar pulau,antar negara, bahkan antar
benua.WAN terdiri dari kumpulan computer dan peralatan
pendukungnya,sehingga dapat menjalankan program-program aplikasi pemakai
sebuah WAN menyediakan transmisi data, suara,gambar, dan video dalam jarak
jauh atas area-area geografis yang luas,seperti pada Gambar 2.3

Gambar 2.3 Wide Area Network (Tanenbaum 2000)


2.3 Perangkat Keras Jaringan Komputer
Adapun perangkat keras pada jaringan computer yaitu:

8
1. Komputer Server
Perangkat keras komputer pertama yang merupakan perangkat penting dalam
jaringan komputer adalah server. Ya, server merupakan salah satu perangkat yang
sangat penting, karena server merupakan pusat dari jaringan komputer. Semua data
penting yang nantinya akan disebarkan melalui jaringan internet semuanya berada
padakompute server. Komputer server ini nantinya akan saling terhubung dengan
komputer – komputer client, yang dapat mengakses data dari server tersebut.
Fungsi utama dari server adalah sebagai database informasi yang nantinya akan
dikirimkan dan juga disebarkan oleh jaringan. Semua data tersebut akan
ditransmisikan melalui sistem jaringan agar nantinya dapat sampai ke komputer
client. Kecanggihan fungsi CPU pada komputer server ini sangat penting dalam
menunjang keandalan jaringan agar tidak terjadi komputer sering hang computer
server pada Gambar 2.4

Gambar 2.4 Komputer Server (Pambudi 2015 )


2. Komputer User atau Client
Perangkat keras dalam jaringan komputer yang kedua adalah komputer client
atau user, sering juga dkenal dengan istilah terminal ataupun workstation. Secara
umum, komputer client ini merupakan komputer umum yang digunakan untuk
memperoleh data dari server.
Komputer client yang sudah terhubung ke dalam jaringan, akan dapat
memperoleh informasi dan juga akses terhadap komputer server. Komputer client
ini dioperasikan secara manual oleh usernya, yaitu manusia untuk berbagai macam
kebutuhan, seperti mencari data, bermain game online, ataupun keperluan lainnya.
Dapat dilihat pada Gambar 2.5

9
Gambar 2.5 Komputer User atau Client (Pambudi 2015)
3. Hub
Fungsi utama dari hub adalah untuk membagi jaringan dari satu server menuju
ke client komputer dalam satu jaringan, terutama jaringan LAN alias lokal. Secara
teoritis, hub sendiri adalah sebuah hardware atau perangkat keras yang merupaan
suatu central connection point pada suatu jaringan, yang berfungsi untuk
menerima sinyal dari server atau host dan kemudian mentransmisikannya ke client
yang akan membentuk suatu jaringan.
Dengan adanya central connection point ini, maka hub dapat mentransmisikan
data dari server menuju lebih dari satu client yang terhubung dalam satu jaringan
LAN. Apabila anda hanya ingin sekedar membagi satu jaringan lokal ke dalam
beberapa komputer saja, maka hub merupakan salah satu perangkat keras yang
tepat. Adapun fungsi hub yaitu:
− Membuat jaringan lokal dari beberapa computer

− Mentransmisikan jaringan, terutama LAN

− Penguat sinyal dari suatu jaringan

− Mempengaruhi proses konektivitas antar jaringa dapat dilihat pada


Gambar 2.6

Gambar 2.6 Hub (Pambudi 2015)

10
4. Switch
Switch merupakan suatu jenis komponen jaringan komputer yang digunakan
untuk menghubungkan beberapa HUB dalam membentuk jaringan komputer yang
lebih besar atau menghubungkan komputer-komputer yang memiliki kebutuhan
akan bandwidth yang cukup besar.
Switch memiliki fungsi yang sama seperti hub, yaitu dapat membantu memecah
mecah jaringan lokal. Dari satu komputer server atau host, anda dapat
menggunakan switch untuk mengkoneksikan lebih dari satu komputer client ke
dalam satu jaringan LAN atau lokal. switch mampu membatasi dan juga mengatur
jumlah paket data yang ditransmisikan ke dalam komputer client yang terhubung
dalam jaringan. Jadi, dengan menggunakan swictch, pengaturan data antar client
bisa dibedakan. Adapun fungsi dari switch yaitu:
− Untuk menerima sinyal dan juga data dari komputer atau server
Mentransmisikan data dari server atau host ke dalam jaringan dan kepada
client.

− Memperkuat sinyal yang ditransmisikan dari server atau host menuju client.

− Dapat mengatur dan juga membatasi jumlah paket data yang ditransmisikan
kepada client.

− Sebagai central connection point

− Dapat berfungsi sebagai repeater

− Sebagai splitter atau pemisah antar komputer di dalam suatu jaringan dapat
dilihat pada Gambar 2.7

Gambar 2.7 Switc (Pambudi 2015)


5. Bridge

11
Bridge memiliki fungsi utama untuk menjembatani jaringan. Maksud dari
menjembatani jaringan adalah bridge dapat menggabungkan lebih dari satu jaringan
lokal ke dalam satu jaringan lokal yang lebih luas, ataupun sebaliknya, memecah
satu jaringan lokal / LAN yang luas menjadi beberapa jaringan lokal yang lebih
kecil. Selain itu, bridge juga dapat menjadi penghubung antar dua atau lebih
jaringan lokal dengan topologi jaringan yang berbeda – beda.

Fungsi bridge akan sangat terasa apabila anda berada di dalam lingkungan
instansi besar, yang terdiri dari beberapa ruangan kantor atau divisi yang letak
gedungnya berjauhan. Seluruh komputer antar gedung akan dapat tetap saling
terhubung denngan satu jaringan LAN induk dengan menggunakan bridge.

Adapun fungsi dan keunggulan bridge yaitu:

− Memecah jaringan LAN yang besar, menjadi jaringan – jaringan kecil untuk
gedung atau ruangan tertentu.

− Menghemat biaya operasional, hanya membutuhkan satu server saja untuk


banyak gedung dalam jangkauan yang luas.

− Bisa digunakan untuk memecah jaringan LAN hingga ke luar pulau.

− Menjaga keamanan data dari suatu organisasi.

− Mempermudah proses monitoring pada suatu jaringan yang lebih kecil.

6. Router
Router Adalah Sebuah Alat Yang Mengirimkan Paket Data Melalui Sebuah
Jaringan Atau Internet Menuju Tujuannya, Melalui Sebuah Proses Yang Dikenal
Sebagai Routing. Proses Routing Terjadi Pada Lapisan 3 (Lapisan Jaringan Seperti
Internet Protocol) Dari Stack Protokol Tujuh-lapis OSI.

Router Berfungsi Sebagai Penghubung Antar Dua Atau Lebih Jaringan Untuk
Meneruskan Data Dari Satu Jaringan Ke Jaringan Lainnya. Router Berbeda Dengan
Switch. Switch Merupakan Penghubung Beberapa Alat Untuk Membentuk Suatu
Local Area Network (LAN). Secara khusus, fungsi router bisa seperti access point,

12
dimana bisa meneruskan koneksi internet dari broadband atau provider mernuju
lokasi komputer client. Namun demikian, pada dasarnya fungsi router jauh lebih
banyak dari pada itu, karena router digunakan untuk memberikan rute atau jalan –
jalan tertentu bagi paket data yang ditransmisikan.Gambar 2.8

Gambar 2.8 Router (Pambudi 2015)

7. Access Point
Access point memiliki keunggulan, yaitu harganya yang lebih murah
dibandingkan dengan router, serta pengaplikasiannya yang jauh lebih sederhana.
Acces point hanya digunakan untuk memancarkan sinyal wireless yang diterima
dari router ataupun broadband untuk membuat suatu jaringan WLAN atau wireless
area network. Fungsi ini jauh lebih sederhana apabila dibandingkan dengan router,
yang memiliki fungsi yang sangat kompleks dan banyak.

Adapun keunggulan dari access point yaitu:

− Harga yang lebih murah

− Perawatan yang lebih mudah

− Bisa langsung tersambung dengan router ataupun broadband

− Sudah mendukung penggunaan wireless (yang saat ini access point jga
sering kita kenal dengan istilah hotspot)

− Dapat digunakan dalam ruangan kecil hingga sedang.

8. Kabel UTP

13
Kabel UTP berfungsi untuk membawa paket data dari server menuju client,
tentunya dalam suatu jaringan yang bukan merupakan jaringan wireless.Biasanya,
kabel yang digunakan adalah jenis kabel UTP atau Unshielded Twisted Pair,
Coaxial, dan juga kabel Fiber Optic. Tentu saja penggunaan kabel dalam jaringan
komputer sangat efisien, terutama ketika anda ingin membangun sebuah jaringan
lokal, karena biaya yang lebih murah dibandingakn dengan perangkat wireless.pada
Gambar 2.9

Gambar 2.9 Kabel UTP (Pambudi 2015)

9. Konektor RJ45
Konektor merupakan alat yang di pasang pada masing masing ujung kabel
jaringan untuk menghubungkan adapter network dengan kabel. Berbagai
jenis konektor jaringan ini harus disesuaikan dengan tipe dan jenis kabel jaringan
yang dipakai. RJ45 adalah konektor kabel ethernet yang kebanyakan memiliki
fungsi sebagai konektor pada topologi jaringan komputer LAN (Local Area
Network) dan topologi jaringan lainnya dapat dilihat Gambar 2.10

Gambar 2.10 Konektor RJ45 (Pambudi 2015)


2.4 Mikrotik
Mikrotik merupakan sistem operasi jaringan yang banyak digunakan oleh
Internet Service Provider (ISP) untuk keperluan firewall atau mikrotik
menjadikan router network yang handal yang dilengkapi dengan berbagai fitur

14
dan tools, baik untuk jaringan kabel maupun wireless. Mikrotik OS merupakan
OS berbasis Linux yang diperuntukkan sebagai network router, didesain untuk
memberikan kemudahan bagi penggunanya. Administrasinya biasa dilakukan
melalui Windows Application (Winbox). Selain itu instalasi dapat dilakukan pada
standard komputer PC. PC yang akan dijadikan router mikrotik tidak memerlukan
resource yang tinggi untuk penggunaan standar, misalnya hanya sebagai gateway.
pada Gambar 2.11

Gambar 2.11 Mikrotik (Pambudi 2015)


2.5 Jenis-Jenis Mikrotik
Mikrotik menurut jenisnya dapat dibagi menjadi 2 yaitu mikrotik routerboard
dan mikrotik routerOS untuk lebih jelas silahkan anda perhatikan penjelasan
dibawah ini.(Husaini 2008)
a. Mikrotik RouterOS
Mikrotik RouterOS adalah sebuah sofware yang berfungsi mengubah PC
(komputer) menjadi sebuah router. Mikrotik RouterOS layaknya IOS cisco
yang diinstal di dalam Router Cisco, hanya saja IOS cisco tidak bisa diinstal
didalam komputer kecuali menggunakan emulator seperti GNS3 dan
dynamips. Pada dasarnya RouterOS merupakan sistem operasi Mikrotik
RouterBOARD yang berbasis Kernel Linux v2.6.
b. Mikrotik RouterBoard
Selain bisa diinstal didalam PC, Mikrotik RouterOS juga bisa diinstal
pada sebuah hardware khusus yang bernama RouterBOARD. Ketika kita
membeli sebuah mikrotik RouterBOARD biasanya sudah terinstal RouterOS
didalamnya.
2.6 Fitur-Fitur Pada Mikrotik

15
1. Interfaces merupakan gerbang trafik keluar atau masuk ke mikrotik.
Secara default mikrotik hanya mengenali interfaces yang secar fisik
memang ada. Kita dapat merubah nama interfaces tersebut dengan
tujuan untuk memudahkan dalam mengindetifikasi fungsi.
2. Bridge merupakan menu untuk menghubungkan dua segmen network
terpisah bersama-sama dalam suatu protokol sendiri.
3. PPP (Point to Point Protocol), merupakan paket yang memuat protokol
PPP. Paket ini diperlukan untuk fitur komunikasi serial dengan
menggunakan PPP, ISDN PPP, L2TP, dan PPTP serta komunikasi PPP
on Ethernet. Paket PPP digunakan untuk komunikasi Wide Area
Network dengan menggunakan komunikasi serial.
4. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu
Local Area Network (LAN).
5. Mesh digunakan untuk melakukan implementasi topologi Mesh.
6. IP digunakan untuk pengaturan IP yang terdiri dari ARP, Accounting,
Adresses, DHCP Client, DHCP Relay, DHCP Server, DNS, Server,
Firewall, Hotspot, ipsec, Neighbors.
Fungsi sub menu pada menu IP
1) ARP List Fungsinya untuk melihat semua ARP yg terkonesik dan
informasi yang dimunculkan yaitu IP, Mac Address dan Interfaces
yang terkoneksi.
2) Accounting fungsinya jadi belum bisa saya informasikan dengan
baik namun dari namanya mungkin sudah pada bisa
membayangkan fungsi dan kegunaannya.
3) Address pada bagian ini adalah yang paling penting dari suatu
jaringan yaitu IP Address. Pada menu ini kita bisa menambah/
menghapus/ mengedit sebuah atau lebih IP Address sesuai
kebutuhan kita.
4) DHCP Client berfungsi untuk mengaktifkan DHCP client pada
perangkat dengan OS Mikrotik.
5) DHCP Relay berfungsi untuk mengaktifkan DHCP relay.

16
6) DHCP Server berfungsi untuk membuat atau mengaktifkan DHCP
Server dan selain untuk mengaktifkan DHCP Server pada menu ini
kita juga bisa melihat IP. IP yang telah didapatkan oleh client
secara otimatis beserta network yang ada. Sekilas Perihal DHCP
yaitu singkatan dari Dynamic Host Configuration Protocol yang
mana fungsinya yaitu untuk memberikan IP dan DNS secara
otomatis pada client yang merekuestnya sehingga ketika client mau
konek ke internet tidak perlu bersusah payah untuk mensetting IP
address dan DNS pada perangkat yang dipergunakan.
7) DNS berfungsi untuk mensetting DNS pada perangkat Mikrotik.
8) Firewall pada menu ini sangat banyak yang dapat kita lakukan
yaitu Melakukan blok pada content atau IP melalui Filter relus,
Melakukan NAT di menu NAT, Melakukan mangle yaitu
melakukan penandaan pada sebuat trafik lalu diproses sesuai
kebutuhan, Service port, Address List (pengelompokan IP) untuk
kebutuhan yg lebih advanced, Dan Layer7 Protocol.
9) Hotspot pada menu ini kita bisa membuat sebuah server hotspot
dan semua yang dibutuhkan yang berhubungan dengan hotspot
dapat kita lakukan pada menu ini. Sangat banyak fitur-fitur yang
berhubungan dengan system hotspot yang akan kita temukan pada
menu ini.
10) ipsec menu ini pada Mikrotik saya belum pernah pakai, namun kita
akan mencoba membahas perihal ipsec pada pembahasan
selanjutnya.
11) Neighbors pada menu ini kita dapat melihat informasi perihal
Neighbors List perangkat-perangkat yang terhubung ke perangkat
kita.
12) IP Packing fungsi dari fitur ini adalah untuk melakukan re-packs
(mengemas ulang) dari paket data yang dikirimkan.

17
13) IP Pool pada menu ini kita bisa menambahkan IP Pool/range IP
yang akan dipergunakan nantinya seperti di DHCP, hotspot atau
PPTP dan kebutuhan lainnya.
14) Routers berfungsi untuk menentukan sebuah gateway dari jaringan
yang ada sesuai kebutuhan.
15) SMB pada menu ini kita dapat mengaktifkan service SMB yang
mana fungsi SMB ini sama halnya dengan fungsi service Samba
pada linux atau file sharing pada Windows.
16) SNMP berfungsi untuk mengaktifkan service SNMP pada
perangkat Mikrotik yang mana fungsi dari SNMP ini agar dapat
dilakukan graph baik itu Trafik, resource maupun yang lainnya
dari perangkat yang digunakan dalam bentuk grafik seperti MRTG
dan cacti.
17) Service pada menu ini kita bisa mengaktifkan atau menonaktifkan
service API, FTP, SSH, Telnet, Winbox, WWW, WWW-ssl serta
kita juga dapat merubah port yang digunakan sesuai kebutuhan
(biasanya merubah port defaultnya untuk kebutuhan keamanan dan
juga jika agar tidak bentrok dengan port service lain jika kita ingin
menggunakan service yg sama namun dengan berbeda port atau
sebaliknya).
18) IP Setting pada menu ini kita dapat mengaktifkan atau
menonaktifkan seperti IP Forward, Send Redirects, Accept
Redirect, Secure Redirect, dan Allow Fast Path.
19) Socks ini menu untuk Socks Settings.
20) TFTP pada menu ini kita dapat mengkatifkan atau menonaktifkan
TFTP.
21) Traffic Flow pada menu ini kita dapat melakukan Traffic Flow
Setting.
22) UPNP pada Menu ini kita ada melakukan UPNP Setting.
23) Web Proxy Pada menu web proxy ini kita bisa melakukan setting
Web proxy Server pada perangkat Mikrotik walaupun fitur dan

18
kehandalannya belum tersedia untuk Linux yang memang sengaja
dikembangkan untuk server.
7. WinBox : Aplikasi mode GUI untuk meremote dan mengkonfigurasi
MikroTik RouterOS.

2.7 QOS (Quality Of Service)


QoS adalah kemampuan suatu jaringan untuk menyediakan layanan yang baik
dengan menyediakan layanan bandwidth, mengatasi jitter dan delay. Parameter
QoS adalah latency, jitter, packet loss, throughput, MOS, echo cancellation dan
PDD. QoS sangat ditentukan oleh kualitas jaringan yang digunakan. Terdapat
beberapa faktor yang dapat menurunkan nilai QoS, seperti redaman, distorsi, dan
noise (Fathoni, 2011).
Quality of Service merupakan metode pengukuran tentang seberapa baik
jaringan dan merupakan usaha untuk mendefenisikan karakteristik dan sifat suatu
layanan. Quality of Service digunakan untuk mengukur sekumpulan atribut kinerja
yang telah dispesifikasikan dan biasanya diasosiasikan dengan suatu layanan.
Quality of Service didesain untuk membantu end user (client) menjadi lebih
praktis dengan memastikan bahwa user mendapatkan performasi yang handal dari
applikasi-aplikasi berbasis jaringan. (Septiawan, 2013)
Ketika tanpa menggunakan QoS, sebuah traffic akan secara acak
memenuhi/menggunakan bandwidth yang tersedia. Akibatnya, beberapa aplikasi
yang membutuhkan data lebih cepat tidak terpenuhi dengan semestinya. Pada kasus
traffic VoIP, akan terjadi delay yang lumayan lama yang dapat menyebabkan
terganggunya komunikasi antara dua orang yang menggunakan layanan tersebut
Contoh ilustrasi sebelum dan sesudah menggunakan QOS(Quality Of Service) dapat
dilihat pada Gambar 2.12

19
Gambar 2.12 ilustrasi penggunaan QOS (Seftiawan 2013)

Dengan menggunakan QoS, sebuah traffic akan disusun berdasarkan skala


prioritas dalam sebuah sistem antrian atau biasa disebut Queue. dengan adanya
sistem prioritas, traffic yang mempunyai prioritas lebih tinggi akan diproses oleh
router terlebih dahulu, dibandingkan traffic dengan prioritas yang lebih kecil. Pada
kasus traffic VoIP misalnya, traffic tersebut akan diproses terlebih dahulu oleh
router agar proses komunikasi dapat tetap nyaman antara kedua orang yang
menggunakan layanan tersebut. Selain itu dengan menggunakan QoS, sebauh traffic
dapat dibatasi penggunaan bandwidth-nya.
2.8 Jenis-Jenis QOS (Quality Of Service)
Dalam MiktoTik RouterOS terdapat beberapa jenis QoS yang dapat
digunakan. Masing-masing jenis QoS mempunyai mekanisme sendiri sendiri,
berikut adalah macam-macam jenis QoS dalam MikroTik RouterOS.
1. Simple Queue
Simple Queue merupakan salah satu cara yang sangat mudah untuk
membagi bandwidth dari skala kecil sampai menengah. Simple queue ini
biasanya digunakan untuk mengatur bandwidth upload dan download tiap
user.Pembatasan trafik tidak dapat dilakukan pada suatu interface. Satu-
satunya cara untuk mengontrol adalah dengan buffering (menahan
sementara).
Selain itu jika paket yang berada dalam buffer telah melampaui limit
buffer, akan dilakukan drop pada paket tersebut. Pada paket TCP, cara ini
cukup efektif karena paket yang didrop akan dikirimkan ulang. Sehingga

20
tidak ada kehilangan paket data. Cara termudah melakukan queue di
RouterOS adalah menggunakan simple queue. Dengan menggunakan simpel
queue, sebuah traffic dapat dilimit tx-rate-nya (untuk upload), rx-rate-nya
(untuk download) dan tx+rx-rate-nya (akumulasi).
2. Burst
Burst adalah salah satu cara menjalankan QoS yang memungkinkan
penggunaan data-rate yang melebihi max-limit untuk periode waktu tertentu.
Jika data rata-rata lebih kecil dari burst-threshold, burst dapat dilakukan
hingga data- data rate mencapai burst-limit. Setiap detik, router
mengkalkulasi data rate rata-rata pada suatu kelas queue untuk periode waktu
terakhir sesuai dengan burst-time. Perlu diingat bahwa burst time tidak sama
dengan waktu yang diijinkan oleh router untuk melakukan burst. Dalam Burst
dikenal beberapa istilah penting yaitu burst-limit & burst-threshold.

3. PCQ (Per Connection Queue)

Untuk kondisi client yang sangat banyak dan sangat merepotkan jika harus
membuat banyak rule maka bisa menggunakan metode PCQ. PCQ dibuat
sebagai penyempurnaan dari metode SFQ. Kelebihan PCQ adalah bisa
membatasi bandwith untuk masing-maing client secara merata. Namun PCQ
mempunyai kekurangan yaitu PCQ membutuhkan memori yang cukup besar.

4. Queue Tree & Mangle


QueueTree adalah tool pada MikroTik RouterOS yang memiliki
kemampuan untuk melimitasi bandwith yang lebih lengkap dibandingkan
dengan simple-queue. Dengan QueueTree dimungkinkan untuk melakukan
limitasi yang lebih fleksibel. Agar sebuah QueueTree dapat berjalan maka
harus menggunakan Mangle yang dikonfigurasikan terlebih dahulu.

2.9 Parameter-Parameter QOS


1. Througput

21
Throughput, yaitu kecepatan (rate) transfer data efektif, yang diukur dalam
bps. Troughput merupakan jumlah total kedatangan paket yang sukses yang
diamati pada destination selama interval waktu tertentu dibagi oleh durasi
interval waktu tersebut (sama dengan, jumlah pengiriman paket IP sukses per
service-second) dapat dihitung menggunakan rumus dibawah ini:
Rumus Througput
Througput = jumlah data yang dikirim
Waktu pengiriman data
Ket satuan : (bit/sec)
Tabel 2.1 Kategori Troughput (Tiphon 1999)
Nilai Throughput Kategori Througput Indeks
400 − 500 bit/sec Sangat Bagus 4
300 − 400 bit/sec Bagus 3
200 − 250 bit/sec Sedang 2
1 − 150 bit/sec Jelek 1
2. Paket Loss
packet loss adalah merupakan suatu parameter yang menggambarkan
suatu kondisi yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang. Salah satu
penyebab paket loss adalah antrian yang melebihi kapasitas buffer pada setiap
node.Beberapa penyebab terjadinya paket loss yaitu:
− Congestion, disebabkan terjadinya antrian yang berlebihan dalam
jaringan.
− Node yang bekerja melebihi kapasitas buffer
− Memory yang terbatas pada node
− sesuai dengan besarnya bandwidth. Jika besarnya trafik- traffic yang
mengalir didalam jaringan melebihi dari kapasitas bandwidth yang ada
maka policing control akan membuang kelebihan trafik yang ada.
Rumus Paket loss
Paket loss = ( paket data yang dikirim – paket data yang diterima) x 100%
(Paket data yang dikirim)
Ket satuan : persen (%)

22
Tabel 2.2 kategori pacet loss(Tiphon 1999)
Kategori Degradasi Packet Loss Indeks

Sangat Bagus 0% 4
Bagus 3% 3
Sedang 15% 2
Jelek 25% 1

23
3. Latency (Paket Delay)
Latency didefinisikan sebagai total waktu tunda suatu paket yang
diakibatkan oleh proses transmisi dari satu titik ketitik lain yang menjadi
tujuannya. Delay di dalam jaringan dapat digolongkan sebagai berikut
delay processing, delay packetization, delay serialization, Latency
(Maximum delay jitter buffer dan delay network) serta rumus delay
Rumus delay
Rata-rata delay = total delay / total paket diterima
Ket satuan : (detik)
Tabel 2.3 Kategori Delay (Tiphon 1999)

Kategori Latensi Besar Delay Indeks

Sangat Bagus 0 − 10 detik 4


Bagus 20 − 30 detik 3
Sedang 40 − 50 detik 2
Jelek 50 − 60 detik 1
2.10 Bandwidth

Bandwidth merupakan suatu ukuran dari banyaknya informasi yang dapat


mengalir dari suatu tempat ke tempat lain dalam suatu waktu tertentu. Bandwidth
dapat dipakai untuk mengukur baik aliran data analog maupun aliran data digital.
(Riadi 2010)
Sekarang bandwidth lebih banyak digunakan untuk mengukur aliran data
digital. Satuan yang dipakai untuk bandwidth adalah bits per second atau sering
disingkat sebagai bps. Bit atau binery digit adalah basis angka yang terdiri dari angka
0 dan 1. Satuan ini menggambarkan seberapa banyak bit (angka 0 dan 1) yang dapat
mengalir dari satu tempat ketempat yang lain dalam setiap detik melalui suatu
media.
Bandwidth (disebut juga Data Transfer atau Trafik) adalah kapasitas atau
daya tampung kabel Ethernet agar dapat dilewati traffic paket data dalam jumlah
tertentu. Bandwidth juga dikatakan data yang keluar-masuk (upload- download).

24
Di dalam sistem jaringan computer dan berbagai jenis digital lainnya, defenisi
bandwidth sering kali direfensikan sebagai bitsper sekon, contohnya jaringan

network). Bandwidth dapat dipakai untuk mengukur baik aliran data analog
maupun data digital (Raharja,2014).
Bandwidth salah satu konsep pengukuran yang sangat penting dalam
jaringan, tetapi konsep ini memiliki kekurangan atau batasan, tidak peduli
bagaimana cara user mengirim informasi maupun media apa yang dipakai dalam
penghantaran informasi. Hal ini karena adanya hukum fisika maupun batasan
teknologi dan akan menyebabkan batasan terhadap panjang media yang dipakai,
kecepatan maksimal yang dapat dipakai, maupun perlakuan khusus terhadap
media yang dipakai (Riadi, 2010).
2.11 Manajemen Bandwidth
Manajemen bandwidth dapat diartikan sebagai proses mengukur dan
mengendalikan pertukaran informasi dalam jaringan komputer, sehingga dapat
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan yang berakibat pada network congestion
dan penurunan kemampuan jaringan. Sebuah manajemen bandwidth yang baik
harus dapat membuat dan menjaga aturan tentang ketersediaan koneksi (dalam
hal ini internet). (Riadi 2010)
Minimal bandwidth diartikan sebagai bandwidth yang ditetapkan untuk suatu
class dalam suatu jaringan. Saat lalu lintas tinggi, class yang diberi dengan
bandwidth minimal ini akan tetap mendapat jatahnya. Maximal bandwidth dapat
diartikan batasan bandiwdth yang dapat dipakai oleh suatu class. Saat lalu
lintas cenderung rendah, sebuah class dapat memakai bandwidth maksimal. Sebuah
class juga dapat memprioritaskan trafik terhadap jaringan tertentu (Septiawan,
2013).
MikrotikOS Sebagai Manajemen Bandwidth dengan Menerapkan Metode
Per Connection Queue mengatakan manajemen bandwidth yaitu “Manajemen
berasal dari kata “to manage” yang berarti mengatur, mengurus atau mengelola.
Berdasarkan definisi tersebut maka Manajemen Bandwidth dapat diartikan sebagai
suatu kegiatan mengatur agar data yang lewat tidak melebihi kapasitas maksimal di dalam

25
sebuah jaringan komputer yang terhubung dengan internet”. Semakin banyak pengguna dan
pengakses komunikasi data, maka akan semakin rumit dan kompleks pula jalur komunikasi
tersebut, hal ini akan mempengaruhi kualitas dari pelayanan Internet Service Provider (ISP).
(Mujahidin 2011)
2.12 PCQ (Per Qonnection Queue)
Per Connection Queue merupakan penyempurnaan dari metode Stochastic
Fairness Queuing (SFQ). Cara kerja metode ini sama, yaitu berusaha dengan
menyeimbangkan traffic dengan membuat beberapa sub stream (sub queue). Namun
karena merupakan penyempurnaaan dari Stochastic fairness Queuing, metode Per
Connection Queue memiliki beberapa fitur tambahan. Pada Per Connection Queue,
parameter yang dapat dipilih untuk menjadi classifier adalah src-address, dst-
address, srs-port maupun dst-port. Fungsi dari parameter itu adalah sebagai
patokan atau standar yang dapat digunakan untuk dijadikan tolak ukur pengujian
metode antrian Per Connection Queue.
Per Connection Queue (PCQ) bekerja dengan membuat sub stream
berdasarkan pcq-classifier yang dapat berupa IP address pengirim (src-address),
IP address tujuan (dst-address), port pengiriman (src-port), maupun port tujuan
(dst-port). PCQ akan membagi rata bandwidth untuk setiap sub-stream, sehingga
teknik ini cocok untuk jaringan yang memiliki jumlah komputer yang banyak
dengan pembatasan bandwidth seragam. PCQ akan membuat sub stream
sebanyak klien yang aktif mengakses internet,(Towidjojo, 2013).
Dapat dilihat pada Gambar 2.13

Gambar 2.13 Ilustrasi PCQ pada mikrotik (Towidjojo 2013)


PCQ dikenal memiliki kemampuan membagi bandwidth dengan merata.
Misalkan bandwidth sebesar 1Mbps, jika ada satu user yang sedang online maka
bandwidth yang ada terpakai seluruhnya untuk satu user. Jika ada dua user,

26
bandwidth secara merata akan dibagi untuk dua user. Jika ada tiga user,
bandwidth juga akan dibagi untuk tiga user, begitu seterusnya.
2.13 Winbox
Winbox adalah sebuah software atau utility yang di gunakan untuk
meremote sebuah server mikrotik kedalam mode GUI (Graphical User Interface)
melalui operating system windows. Kebanyakan teknisi banyak mengkonfigurasi
mikrotik OS atau mikrotik RouterBoard menggunakan winbox di banding dengan
yang mengkonfigurasi langsung lewat mode CLI (Command Line Interfaces).
Semua fungsi winbox di buat semirip mungkin dengan fungsi console Mikrotik bisa
diakses atau diremote menggunakan tool winbox.Winbox bisa mendeteksi mikrotik
dengan mendeteksi Mac address dari ethernet yang terpasang di Mikrotik
RouterOS (Anam, 2010) dapat dilihat pada Gambar 2.14

Gambar 2.14 Logo Winbox (Anam, 2010).


2.14 Wireshark
WireShark adalah sebuah Network Packet Analyzer. Network Packet
Analyzer akan mencoba menangkap” paket-paket jaringan dan berusaha untuk
menampilkan semua informasi di paket tersebut sedatail mungkin. Kita bisa
mengumpamakan sebuah Network Packet Analyzer sebagai alat untuk
memeriksa apa yang sebenarnya sedang terjadi di dalam kabel jaringan, seperti
halnya voltmeter atau tespen yang digunakan untuk memeriksa apa yang
sebenarnya sedang terjadi di dalam sebuah kabel listrik. Wireshark banyak
digunakan admin jaringan memecahkan troubleshooting dijaringannya, memeriksa
keamanan jaringan, men-debug implementasi protokol jaringan dalam software
mereka, mempelajari protokol jaringan secara detail banyak juga orang usil yang

27
menggunakannya sebagai sniffer atau “pengendus” data-data privasi di jaringan
dapat dilihat pada Gambar 2.15

Gambar 2.15 Logo Wireshark (Anam, 2010).

28
BAB III
METODE PENELITIAN
Ada beberapa langkah-langkah yang dilakukan untuk menganalisis system
perancangan jaringan yaitu tempat dan waktu pengerjaan, analisis
kebutuhan,pengumpulan data,serta topologi yang digunakan.
3.1 Tempat dan Waktu Pengerjaan
Adapun tempat dan waktu pengerjaan penelitian tugas akhir yang berjudul
“ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) PADA PER CONNECTION
QUEUE” yang bertempat di PT ANTAM Tbk UBPN SULTRA ruang ICT yang
dimulai sejak 22 oktober 2019.
3.1 Analisa Kebutuhan
Pada tahap ini, penulis melakukan berbagai analisa kebutuhan untuk
melakukan perancangan dan pengujian sebagai pendukung dalam perancangan
sistem.
1. Notebook
Untuk Kebutuhan notebook Router dalam membangun Jaringan LAN
menggunakan mikrotik, perangakat minimal yang digunakan, yaitu :
Sistem Oprasi : Windows 10
Notebook : Processor Intel Celeron N3050
RAM : 2 Gb
Harddisk : 500 Gb
Mikrotik RB952Ui
2. Client
Untuk kebutuhan client perangkat minimal yang di gunakan, yaitu :
Processor : Pentium Dual Core
Harddisk : 500 Gb
Memori : 4 Gb
3. Kebutuhan lainnya
Kabel UTP dan RJ 45
Winbox
Wireshark

29
3.3. Topologi lama
Sistem yang sedang berjalan saat ini pada system lama yang ada
diPT.ANTAM Tbk UBPN SULTRA Tengah menggunaka jaringan LAN (Local
Area Network) dengan menggunakan topologi star, dimana semua computer
terhubung dengan switch menggunakan kabel UTP serta kita tidak bisa monitoring
paket-paket yang ada dalam sebuah jaringan. Adapun asal jaringan internet
PT.ANTAM Tbk UBPN SULTRA yand dipake saat ini yaitu ASTINET dengan
kapasitas bandwidth 50 mbps.Gambar 3.1

Gambar 3.1. Topologi lama


PT.ANTAM Tbk UBPN SULTRA memiliki ISP (internet service provider)
dari telkom dengan layanan ASTINet sebanyak 50 mbps.
ASTINet adalah akses layanan intrnet dan multimedia Telkomnet,layanan
ini menyediakan layanan akses LAN (local area network) pelanggan dengan
gateway internet Telkom secara dedicated dengan kecepata mulai dari 128 kbps.
Astinet dapat digunakan untuk akses internet secara terus menerus selama 24 jam
sehari dan 7 hari dalam seminggu dengan reliabilitas yang handal dengan
performansi akses yang baik ditunjang dengan ketersediaan bandwidth keinternet
global.

30
PT. ANTAM Tbk UBPN SULTRA di dalamnya terdapat 23 bidang, berikut
adalah keterangan Tabel 3.1
Tabel 3.1 Bidang-Bidang Pada PT. ANTAM Tbk UBPN SULTRA
Jumlah yang tersambung
N0 Bidang internet Keterangan
Kabel Wifi
1 Corporate Secretary 7 ±7 Switch
2 Corporate Finance 10 ±10 Switch
Opration Management
3 5 ±5 Switch
Health
Safety And
4 7 ±7 Switch
Environment
Subsidiary & Project
5 11 ±11 Switch
Management
Supply Chain
6 7 ±7 Switch
Management
Human Capital
7 5 ±5 Switch
Management
Internal Audit
8 5 ±5 Switch
Treasury
Funding And
9 10 ±10 Switch
Insurance
Post Mining And Non
10 Productive Asset 5 ±5 Switch
Management
11 Corporate Strategic 7 ±7 Switch
12 Representative Office 3 ±3 Switch
Information And
13 Comunication 3 ±3 Switch
Technology
14 Legal And Copliance 5 ±5 Switch
15 Accounting 7 ±7 Switch
16 Tax And Budgeting 7 ±7 Switch

31
Post Mining And Non
17 Productive Asset 7 ±7 Switch
Management
18 Business Development 5 ±5 Switch
Base Metals Sales &
19 10 ±10 Switch
Marketing
Corporate Social
20 5 ±5 Switch
Responsibility
21 Risk Management 5 ±5 Switch
General Affairs And
22 7 ±7 Switch
External Relations.
Organization
23 Effectiveness & 5 ±5 Switch
Development

Kekurangan dari topologi jaringan sistem yang lama


1. Dengan menggunakan modem router kita tidak bisa melihat lalu lintas
data
2. Jumlah fitur-fitur yang terdapat pada modem router sangat terbatas
3. Aplikasi limit bandwith tidak akurat dan tidak fleksibel
3.4 Topologi yang digunakan dalam penelitian Topologi yang digunakan
dalam penelitian
Sebelum melakukan sebuah penelitaan konfigursi jaringan lan kita harus
menyiapkan topologi apa yang akan kita pakai.Tujuannya adalah menghubungkan
jaringan-jaringan yang telah ada dalam jaringan tersebut.Adapun jaringan internet
yang digunakn dalam penelitian yaitu ASTINET pada Gambar 3.2

32
Gambar 3.2. Topologi penelitian
3.5. Teknik Pengumpulan data
Mengumpulkan berbagai informasi yang diperoleh sebagai bahan acuan dan
penunjang dalam merancang sistem jaringan internet pada sebuah jaringan LAN.
Pada tahap ini, peneliti membagi menjadi beberapa tahap, yaitu :
− Observasi, melakukan pengamatan mengenai objek-objek secara langsung
untuk mengetahui informasi untuk merancang sistem.
− Wawancara, mengumpulkan informasi tentang objek penelitian dengan
bertanya langsung dengan pihak terkait.

33
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Login Mikrotik Menggunakan Winbox
Berikut langkah awal dalam login mikrotik
1) Download winbox
2) Jika sudah di simpan di komputer, klik 2x maka akan terlihat winbox
Loader dapat dilihat pada Gambar 4.1

Gambar 4.1 Tampilan Winbox


Masukan IP Address atau Mac address router Mikrotik untuk terhubung
dengan Mikrotik. Isi username dan password (jika ada) dan klik "Connect". Juga
bisa menambahkan port number setelah IP address.
4.2 Konfigurasi Bridge
Mode bridge memungkinkan network yang satu tergabung dengan network di
sisi satunya secara transparan, tanpa perlu melalui routing, sehingga mesin yang
ada di network yang satu bisa memiliki IP address yang berada dalam 1 subnet yang
sama dengan sisi lainnya.
Berikut langkah-langkah konfigurasi bridge
1) Klik pada menu bridge, kemudian akan muncul interfaces bridge
2) Klik pada menu add

34
Gambar 4.2 Tampilan Bridge
3) Akan muncul beberapa menu p ilihan, pilih bridge, beri nama bridge lan

Gambar 4.3 Tampilan Menu Bridge


4.3 Konfigurasi Mikrotik
Langkah-langkah dalam konfigurasi mikrotik sebagai berikut
1) Buka wimbox lalu klik connect untuk menambahkan ip address, jika
sudah ada IP addressnya klik IP tersebut lalu klik connect

Gambar 4.4 Login Mikrotik


2) Setelah wimbox sudah terbuka klik menu ip → addresses

35
Gambar 4.5 Ip Adress
Apbila muncul kotak dialog seperti pad gambar 4.5 klik + kemudian
masukkan ip addressnya dan tentukan interfacesnya lalu klik apply
kemudian OK.

Gambar 4.6 Address List

Gambar 4.7 New Address


3) Jika benar akan muncul seperti pada Gambar 4.8

36
Gambar 4.8 Address List
4) Setelah itu ping google pada mikrotik apakah sudah terhubung dengan
jaringan,jika telah terhubung maka tampilanya akan seperti pada Gambar
4.9

Gambar 4.9 Ping google


5) Selanjutnya klik menu Queue maka akan muncul tampilan seperti pada
Gambar 4.10

Gambar 4.10 Menu queue

37
6) Lalu klik new simle queue untuk menambahkan new simple queue yang
baru klik tombol tamba (+) maka akan muncul tampilan seperti pada
Gambar 4.11

Gambar 4.11 PCQ


7) Setelah itu klik tab advanced lalu klik name dan target untuk
diisi,selanjuntya saya mengisi bagian target upload 2 Mbps dan download
2 Mbps lalu klik apply dan ok, maka akan muncul tampilan pada Gambar
4.12

Gambar 4.12 PCQ


8) Selanjutnya klik tab traffic untuk melihat proses berjalanya paket ,tapi
sebelum kita melihat traffic kita harus membuka browser untuk melakukan
streaming di youtube.com agar traffic bisa berjalan,seperti pada Gambar
4.13

38
Gambar 4.13 Traffic PCQ
4.4 Konfigurasi Wireshark
Berikut langkah-langkah awal konfigurasi wireshark
1) Download aplikasi wireshark
2) Jika sudah di simpan di komputer, Klik wireshark 2x maka akan muncul
tampilan menu-menu wireshark setelah itu klik tab menu capture lalu klik
star maka akan muncul paket-paket data yang berisi protocol-prookol
jaringan yang sedang lalu lalang antara ip leptop dan internet.Dapat
dilihat pada Gambar 4.14

Gambar 4.14 Tampilan paket data wireshark


3) Selanjutnya klik lagi tab menu capture lalu klik menu stop setelah itu klik
ip client yang tersambung dengan jaringan untuk menentukan berapa nilai
throughput,paket loss dan delay dari client seperti pada Gambar 4.15

39
Gambar 4.15 sniping wireshark secara real time
Setelah itu klik tab menu statitics lalu klik menu capture file properties
seperti pada Gambar 4.16

Gambar 4.16 Tampilan menu wireshark secara real time

40
4.5 Hasil Pengujian
Pengujian Pengguna melakukan aktivitas browsing pada google dan streaming
video pada youtube,pengujian dilakukan menggunakan aplikasi winbox sebagia
perangkat lunak untuk membatasi paket data dan aplikasi wireshark sebagai
perangkat lunak untuk mengetahui nilai dari throughput,paket loss dan delay.
Pengujian dilakukan 2 (dua) client yaitu:
1. Pengujian Client 1 Sebelum Menggunakan Mikrotik
Pengujian client 1 (satu) tidak menggunakan aplikasi winbox dan
menggunakan aplikasi wireshark, kabel lan dengan processor AMD C-70 with
radeon (tm) HD Graphics 1.00 seperti pada Gambar 4.1

Gambar 4.17 Tampilan ip pada wireshark


a. Nilai Througput pada Client 1
Untuk mendapatkan nilai throughput dapat dihitung menggunakan rumus
yaitu: Througput = jumlah data yang dikirim
Waktu pengiriman data
Throughput = 4.009.182 (bytes)
267,027 sec
=120.133 bit/sec
jadi kecepatan throughput pada client 1 sebesar 120.133 bit/sec kecepatannya masih
lambat dengan kategori jelek dapat dilihat pada Gambar 4.17

41
Gambar 4.18 Tampilan nilai throughput clien 1
b. Nilai Paket Loss Pada Client 1
Untuk mengetahui nilai paket loss pada client 1 dapat menggunakan rumus
yaitu: Paket loss = (data yang dikirim – paket data yang diterima) x 100%
(Paket data yang dikirim)
= 261.879 − 267.027
267.027
= −5,148
267,027
=0%
Jadi nilai paket loss pada client 1 adalah 0 % dengan kondisi sangat bagus dapat
dilihat pada Gambar 4.19

Gambar 4.19 Tampilan nilai paket loss client 1


c. Nilai Deelay Pada Client 1
Untuk mengetahui deelay pada client 1 yaitu menggunakan rumus:
Rata-rata delay = total deelay ÷ total paket diterima

42
= 867 ÷ 7699
= 0,112612 detik
jadi nilai deelay pada client 1 adalah 0,112612 detik dengan kategori bagus dapat
dilihat pada Gambar 4.20.

Gambar 4.21 Tampilan nilai paket delay client 1


2. Pengujian Client 2 Menggunakan Mikrotik Qos
Pengujian client 2 (dua) menggunakan aplikasi winbox ,wireshark ,kabel lan dengan
processor Intel (R) Celeron(R) CPU 877 @ 1.40GHz
a. Nilai Througput pada Client 2
Untuk mendapatkan nilai throughput dapat dihitung menggunakan rumus
yaitu: Througput = jumlah data yang dikirim
Waktu pengiriman data
= 22180208 (bytes)
371.694 sec
= 477.386 bit/sec
jadi kecepatan throughput pada client 2 sebesar 477.386 bit/sec kecepatannya
lumayan dengan kategori sedang dapat dilihat pada Gambar 4.22

Gambar 4.5 Tampilan nilai throughput client 2


b. Nilai Paket loss pada Client 2
Untuk mendapatkan nilai dari paket loss pada client 2 menggunakan rumus

43
yaitu: Paket loss = (data yang dikirim – paket data yang diterima)
(Paket data yang dikirm)
= 371.694 − 360.005
360.005
= 11,689
360.005
= 0%
Jadi nilai paket loss pada client 1 adalah 0 % dengan kondisi sangat bagus dapat
dilihat pada Gambar 4.23

Gambar 4.23 Tampilan nilai paket loss client 2


c. Nilai Deelay pada Client 2
Untuk mendapatkan nilai dari paket Deelay menggunakan rumus:
Rata-rata delay = total deelay ÷ total paket diterima
= 2,309 ÷ 29908
= 0,077203 detik
jadi nilai delay pada client 1 adalah 0,077203 detik dengan kategori sangat bagus
dapat dilihat pada Gambar 4.24

Gambar 4.24 Tampilan nilai delay client 2

44
Tabel 4.1 Hasil Pengujian

Pengujian hari ke 1

Nama Hasil Pengujian Alat Keterangan


Parameter QOS
Client 1 Tidak
Menggunakan −
Mikrotik
Througput 100,111 bit/sec TidakBagus
Paket Loss 3% Bagus
Deelay 0,086408 detik Bagus
Client 2 Menggunakan
Mikrotik −
Througput 579.960 bit/sec Sangat Bagus
Paket Loss 0% Sangat Bagus
Deelay 0,032113 detik Sangat Bagus

Pengujian hari 2

Nama Hasil Pengujian Alat Keterangan


Parameter QOS
Client 1 Tidak
Menggunakan −
Mikrotik
Througput 120.133bit/sec Tidak Bagus
Paket Loss 0% Sangat Bagus
Deelay 0,112612 detik Bagus
Client 2 Menggunakan
Mikrotik −
Througput 477.386bit/sec Sangat Bagus
Paket Loss 0% Sangat Bagus
Deelay 0,077203 detik Sangat Bagus

Hasil pengujian yang diambil peneliti dilakukan pada hari ke 2 yaitu:


1. Pengujian client 1 tidak menggunakan alat mikrotik dan mendapatkan nilai
throughput sebesar 120.133bit/sec kategori jelek ,paket loss sebesar 0 % kategori
sangat bagus, serta deelay sebesar 0,112612 detik dengan kategori bagus
2. Pengujian client 2 menggunakan alat mikrotik dan mendapatkan nilai throughput
sebesar 477.386 bit/sec kategori sangat bagus, paket loss sebesar 0% kategori
sangat bagus,serta deelay sebesar 0,077203 detik dengan kategori sangat bagus.

45
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdsarkan hasil pemaparan uraian pembahasan pada bab-bab sebelumnya dan
hasil analisis yang dilakukan, dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1. Hasil analisis QOS(quality of servise) pada per connection queue jaringan
LAN menggunakan mikrotik router board dengan hasil yang lebih bagus
dibandingkan tanpa menggunakan mikrotik routerboar
2. Berdasarkan hasil pengujian nilai pada parameter-paremeter QOS pada
client 1 tanpa menggunakan mikrotik router board untuk nilai throughput
yaitu sebesar 120.133 bit/sec ,paket loss sebesar 0 % dan delay sebesar
0,112612 detik dan pada client 2 menggunakan mikrotik untuk nilai
throughput yaitu sebesar 477.386 bit/sec ,paket loss sebesar 0 % dan delay
sebesar 0,077203 detik.
5.2 Saran
Dengan menggunakn QOS ( quality of service) pada per connection queue pada
jaringan LAN menggunakan mikrotik routerboard dapat digunakan atau
dikembangkan lagi diberbagi tempat untuk mengatur bandwidth pada jaringan
LAN agar dapat teroptimal dengan baik.

46

Anda mungkin juga menyukai