Anda di halaman 1dari 8

JISN (Jurnal Informatika Software dan Network), Vol.01, No.

01, Oktober 2020 P-ISSN:-


Hal. 33-40 E-ISSN:-

MANAJEMEN BANDWIDTH DENGAN MIKROTIK


MENGGUNAKAN METODE QUEUE TREE
PADA KANTOR PEKON SIDOHARJO KECAMATAN PRINGSEWU
Sulasminarti, Aliy Hafiz
1)
Program Studi Manajemen Informatika, AMIK Dian Cipta Cendikia Pringsewu
2)
Program Studi Manajemen Informatika, AMIK Dian Cipta Cendikia bandar Lampung
Jl. Jendral Ahmad Yani No. 134 Gg. Makam Sidoharjo Pringsewu - Lampung
Email : sulasminartiys@gmail.com1, aliyhafiz01@gmail.com2

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan Quality of Service yang baik bagi seluruh pengguna
internet pada Kantor Pekon Sidoharjo Kecamatan Pringsewu dengan cara memanajemen bandwidth dengan
metode Queue Tree, latar belakang penelitian ini adalah karena sering terjadi pembagian bandwidth yang tidak
merata pada setiap user sehingga mengakibatkan user tidak dapat menggunakan internet dengan stabil ketika
semua unit komputer menggunaan internet dalam waktu yang besamaan. Dengan menggunakan metode Queue
Tree ini maka setiap user yang mengakses internet akan mendapatkan alokasi bandwidth yang merata.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode NDLC (Network Development Life Cycle)
yaitu suatu metode dimana tahapan pertama berisi tentang analisa kebutuhan, analisa permasalahan yang
muncul, analisa keinginan pengguna, dan analisa topologi jaringan yang sudah ada saat ini. Kemudian dilanjut
dengan tahapan-tahapan lainnya yaitu Desain, Simulasi, Implementasi, Monitoring dan Manajemen.
Dengan memanajemen bandwidth menggunakan Mikrotik dengan metode Queue Tree maka koneksi
internet menjadi lancar karena bandwidth yang dimiliki Kantor Pekon Sidoharjo Kecamatan Pringsewu telah
dibagi ke masing-masing komputer yang ada pada ruangan Kantor Pekon Sidoharjo Kecamatan Pringsewu
sesuai dengan kebutuhan bandwidth yang dibutuhkan masing-masing ruangan guna menyelesaikan pekerjaan
setiap hari. Hal ini memudahkan administrator dalam memantau akses internet di masing-masing ruangan karena
telah dilakukan manajemen bandwidth tersebut.

Kata Kunci : Kantor Pekon, Manajemen Bandwidth, Mikrotik, Queue Tree, Metode NDLC

I. PENDAHULUAN internet dalam waktu yang besamaan. Untuk itu agar


1.1 Latar Belakang memaksimalkan koneksi internet sesuai dengan
Manajemen Bandwidth (pengelola jaringan) kebutuhan disetiap bagian ruangan perlu adanya
sangat penting untuk mengendalikan pemakaian penambahan alokasi bandwidth dan manajemen
bandwidth yang akan digunakan oleh user. Jika bandwidth untuk membagi besarnya bandwidth yang
tidak dikendalikan, maka akan terjadi pemakaian dibutuhkan masing-masing bagian ruangan Kantor
bandwidth yang berlebihan oleh satu atau beberapa Pekon Sidoharjo Kecamatan Pringsewu.
user. Pemakaian yang berlebihan tersebut akan Berdasarkan kondisi tersebut maka penulis
menyebabkan user yang lain mendapatkan alokasi ingin membuat sebuah tugas akhir yang mengangkat
bandwidth yang kecil atau dalam kata lain akan judul “Manajemen Bandwidth Menggunakan
mengalami loading yang lama dalam mengakses Mikrotik Dengan Metode Queue Tree Pada
internet. Pas akhirnya, jaringan tidak dapat Kantor Pekon Sidoharjo Kecamatan Pringsewu”.
memberikan service (layanan) secara maksimal
kepada seluruh user. Keadaan ini akan bertambah 1.2 Identifikasi Masalah
parah jika ternyata jaringan memiliki alokasi Berdasarkan latar belakang yang diuraikan
bandwidth internet yang terbatas. diatas, penulis mengidentifikasikan beberapa
Router Mikrotik memiliki fitur queue yang masalah, yaitu :
dapat melakukan pengaturan alokasi bandwidth bagi 1. Jaringan internet yang tidak stabil.
setiap user. Dengan melakukan manajemen 2. Belum adanya manajemen bandwidth.
bandwith, maka telah dilakukan usaha perbaikan
terhadap Quality of Service (kualitas jaringan). 1.3 Batasan Masalah
Quality of Service (QoS) akan memberikan jaminan Untuk menghindari bahasan yang lebih luas
alokasi bandwidth minimun pada setiap user mengenai Manajemen Bandwidth dengan metode
didalam jarngan, sehingga setiap user tidak perlu Queue Tree, maka masalah dibatasi sebagai berikut :
khawatir akan tidak kebagian bandwidth. 1. Mengimplementasikan manajemen bandwidth
Kantor Pekon Sidoharjo Kecamatan Pringsewu dengan metode Queue Tree.
memiliki alokasi bandwidth sekitar 1 Mbps, namun 2. Menggunakan Mikrotik Router RB951-2Nd.
komputer tidak dapat menggunakan internet dengan 3. Menguji Quality of Service setelah menerapkan
stabil ketika semua unit komputer menggunaan Peer Connection Queu (PCQ).

33 |AMIK Dian Cipta Cendikia Pringsewu


JISN (Jurnal Informatika Software dan Network), Vol.01, No.01, Oktober 2020 P-ISSN:-
Hal. 33-40 E-ISSN:-

4. Jaringan yang dipakai menggunakan jaringan


Wireless Local Area Network (WLAN).
1.4 Rumusan Masalah 4. Router
Berdasarkan uraian diatas, permasalahan yang Router adalah perangkat yang akan
akan dibahas oleh penulis pada penelitian ini adalah melewatkan paket IP dari suatu jaringan ke jaringan
: yang lain, menggunakan metode addressing dan
1 Bagaimana mengimplementasikan metode protocol tertentu untuk melewatkan paket data (Dwi
PCQ menggunakan Queue Tree untuk Febrian Handriyanto, 2016 : 2) [4]
mengoptimalkan bandwidth pada Kantor Pekon
Sidoharjo Kecamatan Pringsewu? 5. Routing
2 Bagaimana hasil dari pengujian parameter QoS Routing adalah proses dimana suatu item dapat
(Quality of Service) sesudah penerapan metode sampai ke tujuan dari satu lokasi ke lokasi lain.
Queue Tree? contoh item yang dapat di routing seperti ; mail,
telepon call dan data. Di dalam jaringan, router
1.5 Tujuan Penelitian adalah perangkat yang digunakan untuk melakukan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah routing trafik.
diuraikan diatas, maka tujuan dari peenlitian ini
adalah : 6. Mikrotik
1 Mengimplentasikan manajemen bandwidth Mikrotik adalah sebuah sistem operasi jaringan
dengan metode Queue Tree sehingga komputer yang memungkinkan untuk dapat
penggunaan bandwidth dalam satu jaringan digunakan sebagai router dalam jaringan. Mikrotik
dapat merata/stabil. adalah salah satu sistem operasi atau perangkat
2 Memberikan Quality of Service yang baik lunak yang paling ringan dan simple untuk
dalam satu jaringan internet. digunakan[5]

1.6 Kegunaan Penelitian 7. Bandwidth


Kegunaan yang ingin dicapai dalam penelitian Bandwidth didefinisikan sebagai lebar pita
ini adalah memberikan solusi untuk menangani jaringan komputer yang menentukan kecepatan
masalah pembagian bandwidth pada setiap akses jaringan komputer. Satuan yang dipakai untuk
userdalam satu jaringan sehingga dapat memberikan bandwidth adalah Bits persecon data sering
Quality of Service yang memuaskan untuk setiap disingkat Bps. Seperti diketahui bahwa bit atau
user. binary digital adalah basis angka yang terdiri dari 0
dan 1. Satuan ini menggambarkan berapa banyak bit
II. LANDASAN TEORI (angka 0 dan 1) yang dapat mengalir dari satu
1. Jaringan Komputer tempat ke tempat yang lainnya dalam setiap detiknya
Menurut Forouzan didalam bukunya yang melalui suatu media. Bandwidt yang besar akan
berjudul Computer Network A Top Down Approach, memberikan QoS yang lebih baik[6]
disebutkan bahwa jaringan komputer adalah
hubungan dari sejumlah perangkat yang dapat saling 8. Manajemen Bandwidth
berkomunikasi satu sama lain[1]. Perangkat yang Bandwidth Management System (BMS) adalah
dimaksud pada definisi adalah mencakup semua sebuah metode yang diterapkan untuk mengatur
jenis perangkap komputer (komputer desktop, besarnya bandwidth yang akan digunakan oleh
komputer jinjing, smartphone, PC tablet ) dan masing-masing user di sebuah jaringan sehingga
perangkat penghubung (router, switch, modem, hub). penggunaan bandwidth akan terdistribusi secara
merata.
2. Internet
Menurut Strauss dan Frost (2014) internet 9. Peer Connection Queue (PCQ)
merupakan sebuah jaringan global yang terhubung PCQ didesain untuk kondisi client yang sangat
dengan jaringan terkoneksi, dimana jaringan yang banyak dan sangat merepotkan jika harus membuat
dihasilkan dari sebuah jaringan internet dapat banyak rule. Dengan menggunakan PCQ walaupun
menapai banyak perusahaan, pemerintahan, jumlah komputer client sejumlah puluhan atau
organisasi, dan jaringan pribadi[2] bahkan ratusan, hanya diperlukan satu atau dua
konfigurasi queue. PCQ bisa membatasi bandwidth
3. Topologi Jaringan Wireless – Indoor client seara merata[7]
Jaringan wireless - indoor terbagi atas 3
macam,[3] yaitu : 10. QueueTree
a. Topologi IBSS (Independent Basic Service Set Merupakan fitur Bandwidth Management di
/ Ad-Hoc). Mikrotik yang sangat fleksibel dan cukup kompleks.
b. Topologi BSS atau Topologi Infrastruktur. Pendefinisian target yang akan dilimit pada queue
c. Topologi EBSS (Extendet Basic Service Set). tree tidak dilakukan langsung saat penambahan rule

34 |AMIK Dian Cipta Cendikia Pringsewu


JISN (Jurnal Informatika Software dan Network), Vol.01, No.01, Oktober 2020 P-ISSN:-
Hal. 33-40 E-ISSN:-

queue namun dilakukan dengan melakukan marking Ip address : 192.168.10.2/29


pada paket data menggunakan Firewall Mangle[8] Subnet Mask : 255.255.255.248
III. ANALISA DAN PERANCANGAN Pada ruangan KASI (Kepala Saksi) dengan
JARINGAN pembagian banwidth sebesar 1 Mbps
3.1 Analisa Kebutuhan Jaringan Network Id : 192.168.10.0/29
3.1.1 Analisa Jaringan Yang Sudah Ada Ip address : 192.168.10.3/29
Jaringan wireless Pada Kantor Pekon Subnet Mask : 255.255.255.248
Sidoharjo Kecamatan Pringsewu sudah memiliki
kapasitas bandwidth sebesar 1 Mbps yang Pada ruangan KAUR (Kepala Urusan) dengan
dihubungkan ke mikrotik lalu ke switch yang pembagian bandwidth sebesar 1 Mbps
terdapat di ruang Kepala Pekon. Dengan jaringan Network Id :192.268.10.0/28
yang belum optimal sehingga sering terjadi koneksi Ip address : 192.168.10.4/28
yang lambat saat beberapa user menggunakan Subnet Mask :255.255.255.240
jaringan pada saat yang sama.
Selanjutnya rancangan Ip Address pada Router
3.1.2 Analisis Sistem Yang Diusulkan Mikrotik, Seperti berikut:
Berdasarkan hal tersebut maka Peneliti akan
mengembangkan jaringan manajemen bandwidth Tabel 3. Ip Address pada Router Mikrotik
dengan kapasitas 3 Mbps dan menambahkan sebuah
komputer di ruang KASI (Kepala Seksi) dan satu
komputer di ruang KAUR (Kepala Urusan) agar
dapat memberikan kemudahan sesuai dengan
kebutuhan user dalam mengakses internet.

3.1.3 Analisa kebutuhan Perangkat Keras

Tabel 1. Kebutuhan Perangkat Keras 3.2 Desain


Pada tahap ini penulis dapat merancang design
yang akan diterapakan pada Kantor Pekon Sidoharjo
Kecamatan Pringsewu, yaitu sebagai berikut:

3.2.1 Desain Jaringan yang Sudah Berjalan

3.1.4 Analisa Kebutuhan Perangkat Lunak


Analisa perangkat lunak (software) yang
dibutuhkan untuk membagi bandwidth jaringan pada
Kantor Pekon Sidoharjo Kecamatan Pringsewu
antara lain, yaitu:
1. Winbox
2. Web Browser Gambar 1. Desain Jaringan yang sudah berjalan
3. Network Notepad Professional
3.2.2 Desain Jaringan yang Diusulkan
3.1.5 Analisa Alat dan Biaya

Tabel 2. Rancangan Anggaran Biaya

Gambar 2. Desain Jaringan yang diusulkan

3.1.6 Rancangan Ip address yang akan digunakan 3.3 Simulation


Pada ruangan Kepala Pekon pembagian bandwidth Tahap ini adalah tahap dimana tahap persiapan
sebesar 1 Mbps uji coba atau simulasi untuk jaringan yang akan di

Network Id : 192.168.10.0/29

35 |AMIK Dian Cipta Cendikia Pringsewu


JISN (Jurnal Informatika Software dan Network), Vol.01, No.01, Oktober 2020 P-ISSN:-
Hal. 33-40 E-ISSN:-

bangun dengan mempersiapkan kebutuhan dan pilih address kemudian isi seperti gambar di
langkah konfiguurasi yang akan di lakukan. bawah ini :
1. Konfigurasi Awal pada Mikrotik
RouterBoard
Penulis melakukan instalasi dan konfigurasi
awal pada Mikrotik RouterBoard yaitu :
a. Instalasi Winbox;
b. Reset Configuration;
c. Konfigurasi IP Address;
d. Konfigurasi Domain Name System;
e. Konfigurasi Network Address Translation;
f. Konfigurasi Dynamic Host Configuration
Protocol Server;
g. Management Bandwidth. Gambar 5. Setting IP Address

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN d. Setting Domain Name System (DNS), agar
4.1 Hasil bisa akses domain di Internet.
4.1.1 Implementasi Klik Menu IP, pilih DNS lalu isi mengikuti
Tahap Implementasi adalah tahap dimana DNS google yaitu 8.8.8.8 seperti gambar di
akan di terapkannya semua yang telah di rancang bawah ini :
dan di design sebelumnya. Dalam implementasi ini
akan dilakukan konfigurasi pada mikrotik sehingga
akan di dapatkannya sebuah hasil yang nantinya
akan di uji coba.

1. Konfigurasi Dasar Mikrotik


a. Tampilan Awal
Langkah pertama adalah membuka Aplikasi
Winbox. Setelah mikrotik sudah terhubung maka
berikut ini adalah tampilan awalnya. Klik MAC Gambar 6. Setting DNS
Address yang muncul, lalu pilih Connect.
e. Selanjutnya adalah setting NAT yaitu untuk
menyamarkan IP local menjadi IP Public. pilih
menu IP, pilih Firewall, kemudian pilih NAT,
pilih action kemudian ganti dengan
Masquerade.

Gambar 3. Tampilan Awal

b. Reset Konfigurasi.
Reset Konfigurasi dilakukan supaya
konfigurasi sebelumnya dapat di remove dan di
ganti dengan konfigurasi baru. Pilih menu
system, lalu pilih Reset Configuration, maka
router mikrotik akan restart dan kembali ke Gambar 7. Setting NAT
halaman login.
f. Selanjutnya isi Default gateway yang di dapat
dari IP ISP. Pilih menu IP, pilih Route
kemudian isi IP Address seperti gambar di
bawah ini :

Gambar 4. Reset Configuration

c. Pemberian IP Address
IP Address yang akan dibuat adalah IP dari
ISP, IP Lan router, dan IP Wlan. Kill menu IP,

36 |AMIK Dian Cipta Cendikia Pringsewu


JISN (Jurnal Informatika Software dan Network), Vol.01, No.01, Oktober 2020 P-ISSN:-
Hal. 33-40 E-ISSN:-

Gambar 11. Mangle traffic upload

Gambar 8. Setting Gateway


3. Setting PCQ (Per Connect Queuing)
2. Konfigurasi Mangle pada firewall untuk PCQ berfungsi mengklasifikasi arah koneksi.
membedakan traffic download dan upload Jika Classifier yang digunakan adalah src-address
a. Mangle traffic download pada local interface, maka aliran PCQ akan menjadi
Pilih menu Ip >> Firewall >> Mangle >> klik koneksi upload. Begitu juga dengan Dst.Address
tanda “+” untuk menambah rule. Pada tab akan menjadi PCQ download. Berikut langkah-
general, isikan kolom Chain : “forward” dan langkah untuk melakukan setting PCQ :
kolom Dst Address : ip network local >> klik
OK a. PCQ Download
Pilih menu Queues >> Queue Types >> klik
tanda “+” >> isi pada kolom Type name :
pcq_down; Kind : pcq >> Centang pada opsi
Dst. Address dan Dst. Port >> klik OK

Gambar 9. Mangle traffic download

Pada tab Action, isikan kolom Action : mark


packet dan beri nama pada kolom New Packet
Mark : down_user, unchek pilihan passtrought Gambar 12. Setting PCQ Download
lalu klik OK
b. PCQ Upload
Pilih menu Queues >> Queue Types >> klik
tanda “+” >> isi pada kolom Type name :
pcq_upl; Kind : pcq >> Centang pada opsi Src.
Address dan Src. Port >> klik OK.

Gambar 10. Pengisian tab Action

b. Mangle traffic upload


Pilih menu Ip >> Firewall >> Mangle >> klik
tanda “+” untuk menambah rule. Pada tab
general, isikan kolom Chain : “forward” dan
kolom Src Address : ip network local >> klik Gambar 13. Setting PCQ Upload
OK
Pada tab Action, isikan kolom Action : mark 4. Setting Queue Tree
packet dan beri nama pada kolom New Packet a. Queue Tree Download
Mark : upl_user, unchek pilihan passtrought Membuat induk Queue Download
berilah comment untuk memudahkan Pilih menu Queue >> Queue Tree >> klik
pengecekan rule lalu klik OK, seprti gambar tanda “+” >> isi kolom Name : Download >>
dibawah ini : Parent : Wlan1 >> Max Limit >> klik OK

37 |AMIK Dian Cipta Cendikia Pringsewu


JISN (Jurnal Informatika Software dan Network), Vol.01, No.01, Oktober 2020 P-ISSN:-
Hal. 33-40 E-ISSN:-

Gambar 14. Setting induk Queue Download


Gambar 17. Setting Child Queue Upload
Membuat Child Queue Download
Langkahnya sana dengan induk queue, namun untuk 5. Mengecek bandwidth yang telah dibuat
child queue lebih di spesifikasikan sesuai dengan Untuk mengecek bandwidth yang sudah kita
rule mangle dan PCQ yang telah dibuat sebelumnya, buat, dapat dilakukan dengan cara pilih menu
berikut langkahnya. Wireless >> Interface >> Klik 2 kali pada Wlan >>
Tab traffic. Seperti pada gambar dibawah

Gambar 15. Setting Child Queue Download


Gambar 18. Traffic Bandwidth
b. Queue Tree Upload
Membuat induk Queue Upload 4.1.2 Monitoring
Pilih menu Queue >> Queue Tree >> klik tanda Setelah implementasi tahap monitoring
“+” >> isi kolom Name : Upload >> Parent : dilakukan agar jaringan yang di buat dapat sesuai
Wlan1 >> Max Limit >> klik OK yang di harapkan. Monitoring dapat di lakukan
dengan Menu Tools yang ada di Winbox. Dengan
tools Graph kita bisa melakukan monitoring
terhadap beberapa parameter pada router dan
menyajikan nya dalam bentuk grafik. Grafik ini bisa
di lihat dengan mengakses router via web, dengan
format http/ip-router/graphs. Dengan cara ini kita
dapat melihat traffic dan bandwidth yang terekam
oleh graphs.

4.1.3 Management
Gambar 16. Setting Induk Queue Upload Management atau pengolahan dapat di
lakukan dengan melihat perkembangan jaringan
Membuat Child Queue Upload apakah sudah sesuai dengan yang di harapkan.
Langkahnya sama dengan induk queue, namun Management yang dapat dilakukan antara lain
untuk child queue lebih di spesifikasikan sesuai sebagai berikut :
dengan rule mangle dan PCQ yang telah dibuat 1. Memastikan bahwa jaringan WLAN yang
sebelumnya, berikut langkahnya. sudah berjalan tetap aman dan terkondisikan
sesuai yang diinginkan.
2. Memastikan Bandwidth yang sudah di buat
agar tetap stabil dan dapat memberikan
pelayanan yang handal.
3. Mengatur akses ke sumber daya jaringan
sehingga informasi tidak dapat diperoleh
tanpa izin..

38 |AMIK Dian Cipta Cendikia Pringsewu


JISN (Jurnal Informatika Software dan Network), Vol.01, No.01, Oktober 2020 P-ISSN:-
Hal. 33-40 E-ISSN:-

4.2 Pembahasan masing bagian Kantor Pekon Sidoharjo


Penulis telah melakukan penelitian pada Kantor Kecamatan Pringsewu.
Pekon Sidoharjo Kecamatan Pringsewu yaitu 3. Router Mikrotik dapat memudahkan
tentang Manajemen Badwidth dengan tahapan administrator dalam memantau akses internet
penelitian yaitu NDLC. Dari hasil yang dijelaskan di masing-masing bagian kantor karena telah
diatas, berikut pembahasannya : dilakukan manajemen bandwidth tersebut.

1. Analysis 4.2.1 Saran


Pada tahap ini penulis langsung melakukan Berdasarkan dari hasil penelitian ada beberapa
survei ke lapangan guna meminta izin kepada saran yang ingin disampaikan penulis yaitu :
pihak Kantor untuk melakukan penelitian, 1. Bagi peneliti lanjutan dapat menambahkan
sekaligus melakukan tanya jawab pada pihak hotspot sebagai tambahan untuk keamanan
Kantor untuk melakukan penganalisisan terhadap yang lebih terjaga.
kebutuhan dan masalah yang ada pada Kantor 2. Perlu adanya pembatasan waktu untuk
Pekon Sidoharjo Kecamatan Pringsewu. membatasi pemakaian bandwidth ketika jam
tertentu.
2. Design 3. Dari sisi keamanan, router mikrotik yang telah
Dari tahap ini penulis melakukan tahap dikonfigurasikan masih minim proteksi. Dari
mendesain denah dengan menggunakan Network penjelasan tersebut nantinya mungkin dapat
Notepad Professional. dipikirkan bagaimana memproteksi router
3. Simulation mikrotik yang telah dibangun dengan lebih baik
Beberapa pekerja jaringan akan membuat dalam lagi.
bentuk simulasi dengan bantuan tools khusus di
bidang network seperti Boson, Packet Tracer, DAFTAR PUSTAKA
Netsim dan sebagainya. [1] Forouzan, https://bayusiuyab.wordpress.
com/2016/09/09/jaringan-komputer/di-
4. Implementation dalam-bukunya,of-devices-capable-of-
Pada tahap ini penulis melakukan konfigurasi communication
pada mikrotik.
[2] Strauss dan Frost, https://library.binus.
5. Monitoring ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2013-2-01713-
Setelah implementasi tahapan monitoring SI%20Bab2001.pdf
merupakan tahapan yang penting, agar jaringan
komputer dan komunikasi dapat berjalan sesuai [3] Priyambodo, https://pengertiandefinisi.
dengan keinginan, maka perlu dilakukan com/pengertian-wireless-menurut-para-ahli/
kegiatan monitoring. (diakses tanggal 29 November 2014)
[4] Handriyanto, D.F, https://docplayer.info/
6. Management 29778215-Kajian-penggunaan-mikrotik-
Pada level manajemen atau pengaturan, salah router-os-sebagai-router-pada-jaringan-
satu yang menjadi perhatian khusus adalah komputer.html
masalah kebijakan (policy). Kebijakan perlu
dibuat untuk membuat/mengatur agar sistem [5] https://Miktotik.com/perangkat-lunak-
yang telah dibangun dan berjalan dengan baik perangkat-keras-routeros/ Goldman, James
dapat berlangsung lama dan unsur reliability and Rawles, Philips. 2001. Applied Data
terjaga. Communication, A business-Oriented
Approach Third Edition. West Sussex: John
V. KESIMPULAN DAN SARAN Willey & Sons.
5.1 Kesimpulan
Setelah melalui tahapan – tahapan dalam [6] Andy, https://qwords.com/blog/pengertian -
perancangan dan tahapan implemtasi Manajemen bandwidth/ (diakses 11 Desember 2019)
Bandwidth yang ada di Kantor Pekon Sidoharjo
Kecamatan Pringsewu dengan Mikrotik RB941-2nD, [7] https://ilmukomputer.org/bandwidth-
telah terlaksana sesuai dengan rencana dan berhasil, manajemen-dengan-pcq-pada-mikrotik/
maka mendapatkan kesimpulan sebagai berikut: (diakses 24 September 2014)
1. Router Mikrotik dapat memanajemen
bandwidth sesuai dengan kebutuhan bandwidth [8] Ardani, https://www.ardanisite.com/
di masing-masing bagian Kantor Pekon pengertian-dan-cara-kerja-simple-queue-dan-
Sidoharjo Kecamatan Pringsewu. queue-tree/ (diakses 11 Oktober 2019)
2. Setelah memanajemen bandwidth koneksi
internet menjadi lancar dan stabil di masing-

39 |AMIK Dian Cipta Cendikia Pringsewu


JISN (Jurnal Informatika Software dan Network), Vol.01, No.01, Oktober 2020 P-ISSN:-
Hal. 33-40 E-ISSN:-

[9] AMIK Dian Cipta Cendikia Pringsewu,


Panduan dan Formulir Tugas Akhir di
http://www.dccpringsewu.ac.id/view/halaman
-143-formulir-tugas-akhir.html, (diakses 14
maret 2019)

[10] Anam, K., 2010, Manajemen Bandwidt


Menggunakan Router Mikrotik Pada Dinas
Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Kota
Pekalongan, Tugas Akhir, Program Studi
Manajemen Informatika STIMIK Widya
Pratama, Pekalongan.

[11] Virgilius, 2018, Manajemen Bandwidth


Dengan Metode Peer Connection Queue
(PCQ) Menggunakan Queue Tree, Skripsi,
Program Studi Teknik Informatika Fakultas
Sains Dan Teknologi Universitas Sanata
Dharma, Yogyakarta.

40 |AMIK Dian Cipta Cendikia Pringsewu

Anda mungkin juga menyukai