Anda di halaman 1dari 7

Perbandingan Metode FIFO, PCQ, SFQ DAN RED MikroTik Untuk

Optimalisasi Manajemen Bandwidth


Ferly Ferizal
Teknik Informastika, Ilmu Komputer, Universitas Muhammadiyah Riau
170401022@student.umri.ac.id

Abstract
Bandwidth management is the allocation and bandwidth arrangement using mikrotik. This bandwidth management is
required to control data communications on the network so as to avoid network congestion. Bandwidth management provides
the ability to manage network bandwidth and provide service levels according to client requirements. Simple queue method is
one method that can be used to perform bandwidth management with simple configuration and easy to apply to the client.
Among the simple queue methods used are FIFO, PCQ, SFQ and RED. Based on these methods, a test is performed to
determine which method is effectively used for bandwidth management using a local area network (LAN) network by
comparing the QoS parameter values via the wireshark application. QoS or Quality of Service refers to the performance of a
network whether it is able to provide good service or not. After testing, SFQ (Sthochastic Fairness Queue) method with
average delay value of 0.0081 detik, jitter of 1,10 e-5 detik, throughput of 4191 kbps and packet loss of 0% is a better method
than others to be used in terms of bandwidth management because the QoS value is better than the other method.
Keywords: Bandwidth Management, Simple Queue, Quality of Service, Winbox, Wireshark

Abstrak
Manajemen bandwidth adalah pengalokasian dan pengaturan bandwidth dengan menggunakan mikrotik. Manajemen
bandwidth ini diperlukan untuk mengontrol komunikasi data pada jaringan sehingga dapat terhindar dari kemacetan jaringan.
Manajemen bandwidth memberikan kemampuan untuk mengatur bandwidth jaringan dan memberikan level layanan sesuai
dengan kebutuhan client. Metode simple queue merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk melakukan
manajemen bandwidth dengan konfigurasi yang sederhana dan mudah untuk diterapkan pada client. Diantara metode simple
queue yang digunakan adalah FIFO, PCQ, SFQ dan RED. Berdasarkan metode-metode tersebut, dilakukan pengujian untuk
menentukan metode manakah yang efektif digunakan untuk manajemen bandwidth dengan menggunakan jaringan Local
Area Network (LAN) dengan cara membandingkan nilai parameter QoS melalui aplikasi wireshark. QoS atau Quality of
Service mengacu pada performansi suatu jaringan apakah sudah mampu memberikan layanan yang baik atau belum. Setelah
dilakukan pengujian, maka metode SFQ (Sthochastic Fairness Queue) dengan nilai rata-rata delay sebesar 0,0081 detik, jitter
sebesar 1,10 e-5 detik, throughput sebesar 4191 kbps dan packet loss sebesar 0% merupakan metode yang lebih baik untuk
digunakan dalam hal manajemen bandwidth dikarenakan nilai QoSnya lebih baik dari metode yang lainnya.
Kata kunci: Manajemen Bandwidth, Simple Queue, Quality of Service, Winbox, Wireshark.
© 2019 Jurnal CTIA

1. Pendahuluan adalah sebagai berikut: semua komputer dapat


menggunakan internet dengan lancar dan stabil
Perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia
walaupun semua unit komputer menggunakan internet
semakin mempermudah setiap orang dalam melakukan
pada waktu yang bersamaan, semua komputer
pekerjaan di berbagai bidang, khususnya pendidikan.
mendapatkan pembagian bandwidth yang merata sesuai
Salah satu perkembangan teknologi komunikasi
dengan kebutuhan koneksi internetnya, membantu
tersebut adalah internet. Dengan adanya internet,
administrator jaringan dalam mengontrol bandwidth
orang-orang pada saat ini dapat mengakses apapun
dan memaksimalkan bandwidth di semua unit
yang mereka butuhkan, seperti browsing, download
komputer.
materi dan aplikasi yang diperlukan, pengiriman email
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh
dan lain-lain. Sering kali terjadi kegagalan dalam
peneliti terdahulu mengenai bandwidth management
mengirim dan mengunduh data di karenakan bandwidth
dengan menggunakan mikrotik routerOS pada RTRW-
habis terpakai salah satu klien yang sedang
net dengan menerapkan metode PCQ (Per Connection
menggunakan bandwidth secara berlebih. Oleh karena
Queue) pada Queue Tree dan HTB (Hierarchical
itu, traffic data tentu menjadi sangat padat. Hal ini
Tocken Bucket) pada Simple queue (Surya Imansyah
tentunya akan menyulitkan administrator jaringan
2010) sudah memenuhi kriteria pendistribusian
komputer dalam memilih bandwidth management.
bandwidth yang tepat agar seluruh pengguna internet
Bandwidth management diperlukan agar bandwidth
mendapatkan bandwidth yang sesuai dengan
dapat terdistribusi secara merata kepada seluruh
kebutuhan. Pada penelitian ini, penulis membandingkan
pengguna internet. Sehingga tujuan dari QoS untuk
metode FIFO, PCQ, SFQ dan RED pada mikrotik
memberikan network service yang lebih baik kepada
untuk mengoptimalisasi pengalokasian bandwidth bagi
para pengguna dapat tercapai. Adapun beberapa
pengguna internet.
manfaat yang didapatkan dari pengaturan bandwidth ini

1
Metode FIFO, PCQ, SFQ dan RED yang penulis melalui aplikasi WinBox. (c) Switch berfungsi sebagai
gunakan merupakan metode-metode yang ada pada penghubung beberapa perangkat untuk membentuk
simple queue yang dapat digunakan untuk pengaturan suatu Local Area Network (LAN). (d) PC User adalah
pengalokasian bandwidth agar terdistribusi secara PC yang akan digunakan untuk melakukan aktivitas
merata kepada seluruh pengguna, sehingga tidak ada browsing, upload, download, streaming, live streaming
pengguna yang mengalami hambatan saat mencoba dan melakukan panggilan VoIP untuk melakukan
mengakses internet. pengujian terhadap pendistribusian bandwidth melalui
router mikrotik.
2. Metodologi Penelitian
2.2 Prinsip Kerja Sistem
Adapun metodologi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah. Prinsip kerja sistem berdasarkan blok diagram
Studi Literatur, pada tahap ini dilakukan prosesdiatas adalah PC Administrator akan melakukan akses
pembelajaran dan pendalaman materi-materi yang ke mikrotik RouterBoard melalui aplikasi WinBox
terkait dengan penelitian atau yang berhubungan (utility kecil pada windows) yang sangat mudah dan
dengan metode-metode Simple queue (FIFO, PCQ, praktis digunakan. WinBox bisa mendeteksi mikrotik
SFQ, dan RED) untuk optimalisasi manajemen yang sudah diinstall jika berada dalam satu network
bandwidth dengan menggunakan mikrotik router. yaitu dengan mendeteksi (scan) MAC Address dari
Proses Perancangan, setelah perangkat terhubung ke
ethernet yang terpasang pada mikrotik. Jika WinBox
sistem jaringan maka perangkat tersebut akan disetting
telah berhasil mendeteksi mikrotik yang dihubungkan
dengan menggunakan aplikasi WinBox. pada PC Administrator maka selanjutnya lakukan
Implementasi, pada tahap ini akan dilakukan konfigurasi mikrotik melalui winbox agar PC User
manajemen bandwidth dengan cara membatasi dapat terhubung ke internet. Setelah itu, setting batas
penggunaan bandwidth menggunakan metode pada penggunaan bandwidth untuk setiap pengguna dengan
simple queue yaitu FIFO, PCQ, SFQ, dan RED. menggunakan metode-metode simple queue (FIFO,
Pengujian Sistem, berupa proses pengujian metode-
PCQ, SFQ, dan RED). Untuk mengetahui apakah
metode yang digunakan dengan menggunakan perangkat user sudah terhubung ke internet atau belum,
paramter-parameter QoS dengan aplikasi Wireshark maka dilakukan tes ping melalui command prompt.
dan menganalisa metode manakah yang paling optimal Misalnya dengan melakukan tes ping ke google. Jika
untuk memanajemen bandwidth pada jaringan. proses ping yang dilakukan sudah mendapat reply dari
google, maka PC user sudah terhubung ke internet.
Namun jika hasil yang muncul adalah request time out,
2.1 Blok Diagram Sistem artinya PC user belum terhubung ke internet sehingga
perlu dilakukan pemeriksaan pada konfigurasi mikrotik
Blok diagram sistem untuk manajemen bandwidth
yang telah dilakukan.
menggunakan mikrotik RouterBoard dapat dilihat pada
Selanjutnya lakukan pengujian untuk sistem non
gambar berikut ini:
real time dengan melakukan browsing, streaming,
Administrator
upload atau download file melalui PC user, kemudian
Mikrotik Routerboard
lakukan pengujian untuk sistem real time melalui
Internet
layanan VoIP (Voice Over Internet Protocol) dan live
video streaming menggunakan setiap metode simple
queue yang digunakan dengan standar parameter-
Switch parameter QoS seperti throughput, delay, jitter dan
Packet Loss melalui aplikasi wireshark untuk
menganalisa dan menentukan metode simple queue
yang paling optimal untuk diterapkan pada manajemen
bandwidth di jaringan LAN.

2.3 Flowchart Sistem


User User User User User User

Gambar 1. Blok Diagram Sistem Flowchart sistem manajemen bandwidth


menggunakan mikrotik RouterBoard dapat dilihat pada
Adapun penjelasan dari blok diagram diatas adalah; gambar 2. Pada flowchart tersebut dapat dilihat bahwa
(a) PC Administrator adalah komputer yang tahap awal pengerjaan penelitian ini adalah dengan
difungsikan sebagai komputer admin untuk melakukan melakukan konfigurasi mikrotik melalui aplikasi
penyettingan mikrotik melalui WinBox. (b) Mikrotik winbox pada PC administrator.
RouterBoard berfungsi untuk melakukanmanajemen
bandwidth agar bandwidth yang akan diterima oleh
User dapat terdistribusi secara merata. Manajemen
Bandwidth melalui mikrotik RouterBoard ini dilakukan

2
MULAI dengan melakukan kegiatan browsing, upload dan
download dengan mengimplementasikan metode FIFO,
KONFIGURASI
PCQ, SFQ dan RED pada mikrotik.
MIKROTIK
Pengujian dilakukan dengan skenario sebagai
berikut: Terdapat 6 PC user yang dihubungkan dengan
SE TTING MANAJEMEN BANDWIDTH
mikrotik RouterBoard yang digunakan. Adapun pada 6
DENGAN ME TODE SIMP LE QUEUE
(FIFO, PCQ, SF Q, DAN RED) PADA
MIKROT IK
PC user yang digunakan akan dilakukan kegiatan
browsing, upload, download file, streaming, live video
streaming dan melakukan panggilan VoIP. Setelah itu,
PROSES PING pada aplikasi wireshark akan terlihat setiap log
aktivitas yang dilakukan oleh masing-masing user
dimana wireshark akan menampilkan parameter-
REQUES T
TIME OUT
TIDAK
PING BERHASIL? parameter QoS seperti throughput, delay, jitter, dan
Packet Loss yang akan memberikan hasil kinerja untuk
YA

BROW SING,
setiap metode simple queue yang digunakan sesuai
UPLOAD,
DOWNL OAD, dengan standar masing-masing. Semua perangkat user
ST RE AMING, LIVE
ST RE AMING DAN
VOIP
telah diatur batas penggunaan bandwidthnya dengan
menggunakan metode-metode simple queue yang
digunakan. Jika hasil penilaian terhadap semua metode
PE NGUJ IAN METODE FIF O, sudah didapatkan, maka dilakukan analisa untuk
PCQ, SF Q DAN RED DENGAN
PARAME TER QoS MELALUI
APLIKASI W IRES HARK
menentukan metode simple queue yang paling optimal
untuk digunakan dalam manajemen bandwidth pada
PENENTUAN
jaringan
METODE
SIMPLE QUEUE
(FIFO,, PCQ, SFQ
RED) YANG
PALING 2.5 Metode FIFO (First In First Out)
OPTIMAL

Pada teknik antrian FIFO, paket data yang pertama


SELESAI
datang diproses terlebih dahulu. Paket data yang keluar
Gambar 2. Flowchart Sistem terlebih dahulu dimasukkan kedalam antrian FIFO,
kemudian dikeluarkan sesuai urutan kedatangan.
Setelah itu, setting batas penggunaan bandwidth Teknik antrian FIFO sangat cocok diterapkan untuk
untuk setiap user dengan menggunakan metode FIFO, bandwidth jaringan menengah yaitu 64 kbps tetapi
PCQ, SFQ, dan RED pada mikrotik. Lalu lakukan tes cukup menghabiskan sumber daya prosessor dan
ping untuk mengetahui apakah perangkat user sudah memori. FIFO tidak mengubah urutan paket data,
terhubung ke internet atau belum. Jika belum, periksa hanya menahannya dan menyalurkan bila sudah
konfigurasi mikrotik untuk memeriksa kesalahan pada memungkinkan. Jika paket data melebihi batas
saat pengkonfigurasian. Jika sudah terhubung ke konfigurasi maka akan dimasukkan kedalam antrian
internet, pada masing-masing perangkat user dilakukan dan pada saat jaringan LAN tidak sibuk, maka paket
pengujian melalui aplikasi wireshark untuk setiap data akan maka paket data dalam antrian akan
metode yang digunakan dengan melakukan kegiatan dikeluarkan.
browsing, upload dan download, untuk pengujian
sistem non real time dan streaming, live video
streaming juga VoIP untuk pengujian sistem real time.
Parameter Qos akan dijadikan standar dalam penentuan
metode simple queue manakah yang paling optimal
untuk diterapkan pada manajemen bandwidth di
jaringan LAN.

2.4 Metode pengujian


Metode pengujian yang akan dilakukan pada Gambar 3. Teknik Antrian FIFO
penelitian ini adalah.
Pengujian sistem real time, yaitu pengujian Gambar 3 menunjukkan kedatangan beberapa paket
terhadap parameter QoS pada kualitas suara VoIP data yang berbeda waktu. Paket data yang datang lebih
(Voice over Internet Protocol), streaming dan live awal, dikeluarkan ke port oleh antrian FIFO.
video streaming dengan menggunakan aplikasi
wireshark dengan mengimplementasikan metode FIFO, 2.6 Metode PCQ (Per Connection Queue)
PCQ, SFQ dan RED pada mikrotik.
Pengujian sistem non real time, yaitu pengujian Per Connection Queue merupakan pengaturan
parameter QoS menggunakan aplikasi wireshark manajemen bandwidth yang bersifat massive. PCQ

3
adalah jenis antrian tanpa kelas yang dapat membatasi 2.7 Metode SFQ (Sthochastic Fairness Queue)
bandwidth. Dengan menggunakan metode PCQ,
Sthochastic Fairness Queue memiliki kemampuan
walaupun jumlah komputer Client puluhan bahkan
membagi setiap paket data dalam jumlah sama rata dan
ratusan, hanya diperlukan satu atau dua konfigurasi
mendistribusikannya menggunakan algoritma round
queue sehingga PCQ membutuhkan memori yang
robin dan membagi trafik menjadi 1024 queue. Sebuah
cukup besar. PCQ diperkenalkan untuk
trafik dapat diidentifikasi dengan 4 cara yaitu src-
mengoptimalkan QoS. Algoritma PCQ sangat
address, dst address, src-port, dan dst-port. Parameter
sederhana, hanya membedakan satu substream dari
inilah yang digunakan oleh algoritma hashing untuk
yang lainnya, kemudian PCQ akan menentukan besaran
mengelompokkan paket ke salah satu dari 1024 sub
antrian dan melakukan pembatasan antrian pada setiap
stream. Kemudian algoritma round robin akan
substream secara individual. PCQ bekerja dengan
menditribusikan bandwidth yang tersedia ke semua
membuat sub-stream yang berdasarkan parameter pcq-
substream.
classifier yang dapat berupa IP Address pengirim
berdasarkan pengirim (src-address), IP address tujuan
(dst-address), port pengirim (src-port) maupun port
tujuan (dst-port). Misalkan dalam sebuah ajringan
terdapat 2 buah komputer yang melakukan aktivitas
download, maka PCQ akan membuat 2 substream. Jika
tiba-tiba terdapat 20 buah komputer yang melakukan
download, maka PCQ akan memuat 20 substream.
Namun jumlah substream dapat dibatasi, begitu pula
dengan batasan bandwidth maksimum yang diberikan
dapat dibatasi pula. Berikut adalah beberapa parameter Gambar 5. Pembagian Bandwidth dengan Metode SFQ
PCQ.
PCQ Classifier, berfungsi mengklasifikasikan arah 2.8 Metode RED (Random Early Drop)
koneksi. Untuk membuat sub-stream, PCQ
menggunakan parameter src-address, dst-address, src- Random Early Drop adalah suatu teknik antrian
port maupun dst-port. Jika ingin melakukan yang bekerja dengan cara menghindari kemacetan
manajemen bandwidth untuk aktivitas download, maka jaringan dengan mengontrol nilai rata-rata antrian. Nilai
parameter yang harus digunakan adalah dst-address (IP rata-rata antrian (avgq) dibandingkan dengan dua batas
address tujuan), karena traffik download berasal dari yaitu batas bawah dan batas atas. Jika rata-rata antrian
internet menuju jaringan lokal (LAN). kurang dari batas minimum, tidak akan ada paket yang
PCQ Rate, berfungsi untuk membatasi bandwidth ditolak. Namun ketika rata-rata antrian lebih besar dari
maksimum yang bisa didapatkan. Dengan memasukkan batas maksimum, maka semua paket yang masuk akan
angka pada rate ini (default: 0) maka maksimal ditolak. Namun ketika rata-rata antrian berada pada
download yang akan didapatkan per IP Address akan bats maksimum dan minimum, maka paket akan diacak
dibatasi, misalnya 128 kbps. kemudian ditentukan nilai probabilitasnya. Random
PCQ Limit, berfungsi untuk membatasi jumlah Early Drop biasanya digunakan untuk gateway dengan
koneksi paralel yang diizinkan bagi tiap IP. Artinya, tingkat trafik yang sangat tinggi.
bila kita memasukkan nilai 50, maka hanya 50 koneksi
simultan yang bisa didapat oleh 1 IP address baik itu 3. Hasil dan Pembahasan
sumber ataupun tujuan. Hasil pengujian bandwidth dengan metode simple
PCQ Total Limit adalah total keseluruhan koneksi queue diukur dengan menggunakan parameter QoS
paralel yang diizinkan untuk seluruh IP Address baik (Quality of Service) yaitu delay, jitter, throughput dan
itu sumber ataupun tujuan. Packet Loss menggunakan aplikasi wireshark. Jenis
layanan yang diakses oleh client pada saat proses
pengujian adalah browsing, upload file, download file,
streaming video dengan VLC Media Player, live
streaming dengan youtube dan VOIP menggunakan
aplikasi Line pada PC.Semua jenis layanan tersebut
diakses secara bersamaan pada masing-masing PC
client.
Berdasarkan tabel tersebut, metode SFQ merupakan
metode dengan nilai QoS yang lebih baik dibandingkan
Gambar 4. Ilustrasi Pembagian Bandwidth dengan Metode PCQ metode lainnya. Hasil tersebut didapat dengan cara
membandingkan nilai delay, jitter, throughput dan
packet loss dari semua metode yang digunakan. Pada
parameter delay, jitter dan packet loss, semakin kecil
nilainya maka akan semakin baik nilai QoSnya.

4
Sedangkan pada throughput, jika semakin besar transmisi data di jaringan. Jitter juga dapat dihitung
nilainya maka akan semakin baik nilai QoS yang secara manual menggunakan microsoft excel dengan
didapat dan apabila semakin kecil nilainya, maka akan menggunakan hasil capture wireshark yang sudah
semakin buruk nilai QoSnya. diexport kedalam format csv (comma separated value).
Pada tabel diatas, rata-rata delay terendah adalah Berikut adalah contoh perhitungan jitter metode RED
delay pada metode SFQ yaitu 0,0018 detik saat saat client melakukan download:
melakukan proses download. Nilai jitter terendah ada Jitter RED = total variasi delay/ (jumlah paket – 1)
pada metode SFQ yaitu sebesar 1,10 e-5 saat = 0,193353 sec/ (47282 – 1)
mengkases VoIP. Nilai throughput terbesar ada pada = 0,193353 sec/ 47281
metode SFQ yaitu sebesar 4191 kbps saat melakukan = 4,089 e-6 sec
proses download. Sedangkan nilai paket loss tidak Dari perhitungan jitter diatas, nilai jitter atau nilai
perlu dibandingkan, karena persentasenya adalah 0%. variasi delay yang didapatkan sangat kecil, karena jitter
Berdasarkan hasil perbandingan semua nilai parameter merupakan variasi dari nilai delay yang didapatkan.
QoS yang sudah didapat, maka metode Sthochastic Nilai jitter juga ada yang negatif. Hal ini disebabkan
Fairness Queue (SFQ) merupakan metode yang efektif oleh adanya gangguan paket sehingga waktu yang
untuk digunakan dalam pengaturan bandwidth. dibutuhkan dalam pengiriman paket lebih sedikit. Jika
waktu yang diperlukan lebih banyak, maka nilai jitter
3.1 Perbandingan Delay yang dihasilkan akan menjadi positif. Namun, nilai
jitter yang negatif tetap ditampilkan dalam nilai positif
Berdasarkan hasil perhitungan delay, pada saat karena perhitungan jitter menggunakan perhitungan
mengakses layanan browsing, rata-rata delay terendah matriks dari nilai delay. Berikut adalah tabel nilai jitter
ada pada metode PCQ dengan nilai 0,0281 detik.
pada setiap metode simple queue yang digunakan.
Sedangkan delay tertinggi ada pada metode BFIFO
dengan nilai 0,1175 detik. Pada saat melakukan upload,
rata-rata delay terendah ada pada metode PFIFO
dengan nilai 0,0030 detik dan rata-rata delay tertinggi
ada pada metode PCQ dengan nilai 0,0094 detik. Pada
saat melakukan download, rata-rata delay terendah ada
pada metode SFQ dengan nilai 0,0018 detik dan rata-
rata delay tertinggi ada pada metode PCQ dengan nilai
0,0097 detik. Pada saat melakukan live streaming dan
streaming, rata-rata delay terendah ada pada metode
SFQ dengan nilai 0,0061 detik dan rata-rata delay Grafik 2. Perbandingan Nilai Jitter Metode Simple Queue
tertinggi ada pada metode RED dengan nilai 0,0085
detik. Pada saat melakukan proses panggilan dengan Grafik 2 adalah grafik perbandingan jitter dari ke-5
VoIP, rata-rata delay terendah ada pada metode PCQ metode yang digunakan. Nilai jitter terendah ada pada
dengan nilai 0,0065 detik dan rata-rata delay tertinggi metode SFQ saat mengakses live streaming dan
ada pada metode BFIFO dengan nilai 0,0121 detik. streaming yaitu sebesar 1,10 e-5 yang merupakan nilai
Semakin kecil nilai delay akan semakin bagus nilai jitter yang paling mendekati 0. Nilai QoS akan semakin
QoSnya, begitu pula sebaliknya, bila semakin besar baik apabila nilai jitter semakin kecil atau mendekati
nilai delay, maka akan semakin buruk pula QoSnya. nol dan akan semakin buruk apabila nilainya semakin
Karena delay adalah waktu yang diperlukan oleh paket besar. Berdasarkan grafik perbandingan jitter dibawah,
untuk sampai dari pengirim ke penerima. Sehingga PFIFO adalah metode dengan jitter terbesar yaitu
nilai delay harus dijaga seminimum mungkin. sebesar 8,74 e-7.

3.3 Perbandingan Throughput


Throughput adalah kecepatan transfer data efektif
yang diukur dalam bps. Throughput berhubungan
dengan bandwidth yang disediakan. Pengukuran nilai
throughput bisa dilakukan melalui menu statistic pada
wireshark → summary. Gambar 1 merupakan hasil
capture nilai thorughput summary wireshark saat
browsing dengan metode PFIFO. Nilai throughput
Grafik 1. Perbandingan Delay Metode Simple Queue
dapat dilihat pada bagian average bits/s yaitu sebesar
73 kbps.
3.2 Perbandingan Jitter
Jitter atau yang biasa disebut variasi delay adalah
nilai yang menunjukkan banyaknya variasi delay dalam

5
Gambar 6. Nilai Throughput dengan Pengujian Browsing Pada
Metode PFIFO

Berikut adalah grafik perbandingan nilai throughput


Gambar 7. UDP Multicast Stream pada Metode PFIFO
berdasarkan percobaan:
Pada tampilan UDP Multicast Stream tersebut,
terdapat 146 multicast stream saat mengakses VoIP
dengan metode PFIFO. Stream-stream tersebut adalah
aliran paket data yang terbentuk oleh client saat
mengakses VoIP. Berikut adalah tampilan RTP stream
untuk melihat paket yang loss dari protokol UDP pada
VoIP dengan metode RED.

Grafik 3. Perbandingan Throughput Metode Simple Queue

Dari grafik perbandingan nilai throughput diatas,


pada saat melakukan download dengan metode SFQ
didapatkan nilai throughput terbesar yaitu 4191 kbps.
Sedangkan nilai throughput terendah ada pada metode
BFIFO saat melakukan VoIP dengan nilai 0,075 kbps. Gambar 8. RTP Stream Metode RED
Semakin besar nilai throughput, maka akan semakin
baik nilai QoSnya. Karena bandwidth merupakan Pada gambar 8 diatas, hanya terdapat 4 RTP
bandwidth aktual yang terpakai Begitu pula sebaliknya, stream, sedangkan pada UDP Multicast stream, seluruh
bila semakin kecil nilai throughput, maka akan semakin aliran atau stream dari client-client yang sedang
buruk nilai QoSnya. Hal ini disebabkan oleh nilai melakukan panggilan dengan VoIP bisa terlihat. Hal ini
throughput ini berkaitan dengan bandwidth yang disebabkan oleh gangguan paket data atau kondisi
tersedia di jaringan dan throughput merupakan jaringan yang tidak stabil. Dari semua metode yang
besarnya bandwidth yang dipakai untuk mengakses digunakan, hanya pada metode RED terbentuk 4 RTP
layanan yang diinginkan. stream seperti tampak pada gambar diatas. Sedangkan
pada metode-metode lainnya, wireshark tidak dapat
3.4 Perbandingan Packet Loss menangkap RTP stream dari client dikarenakan kondisi
jaringan yang tidak stabil. Namun, aliran paket data
Packet Loss adalah persentase hilangnya paket saat dari client tersebut muncul pada UDP Multicast stream.
pengiriman data. Packet Loss hanya terdapat pada Sehingga dengan kondisi seperti ini, tidak ditemukan
paket yang memiliki protokol UDP. Karena pada adanya paket yang loss selama proses panggilan VoIP.
protocol TCP menggunakan jalur data yang pada kedua
hostnya terdapat dua buah jalur yaitu jalur masuk dan 4. Kesimpulan
jalur keluar, sehingga dapat dikirimkan secara simultan.
Sedangkan pada protokol UDP, data dikirimkan tanpa Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan dapat
adanya nomor identifier. Sehingga sangat besar ditarik kesimpulan bahwa nilai jitter yang didapatkan
kemungkinan data sampai tidak berurutan dan sangat dari setiap layanan yang diakses dengan menggunakan
mungkin hilang atau rusak dalam perjalanan dari host metode simple queue yang digunakan sangat kecil,
awal ke host tujuan. Oleh karena itu, pada saat proses karena delay yang diperoleh juga sangat kecil. RTP
pengujian, Packet Loss diukur dengan menggunakan stream dari protocol UDP pada layanan VoIP tidak
menu Telephony → RTP → Show All Streams. Maka selalu muncul dikarenakan kondisi jaringan yang tidak
seluruh streams yang terbentuk pada saat proses stabil. Berdasarkan hasil pengujian yang telah
komunikasi client berlangsung akan ditampilkan dalam dilakukan, metode Sthochastic Fairness Queue (SFQ)
kotak dialog RTP stream. RTP stream juga dapat dilihat dengan rata-rata delay = 0,0018 detik, jitter = 1,10 e-5
dari menu statistic pada submenu UDP Multicast detik, throughput =4191 kbps dan packet loss = 0%,
Stream, seperti tampak pada gambar dibawah ini: menjadi metode yang paling efektif untuk diterapkan
dalam hal manajemen bandwidth.

6
PETUNJUK PENULISAN REFERENSI

1. Towidjojo, Rendra, 2013. MikroTik Kung Fu Kitab 3. 1st ed. Jakarta: Penerbit Jasakom.

2. Azinar, Azmuri Wahyu dan Ragil Sapta Adi, 2017. Analisis QoS (Quality of Service) Pada Warnet Dengan
Metode HTB (Hierarchical Tocken Bucket, 3 (1), pp. 45-52.

3. Rahman R. Shofiyan, 2013. IP Policy Based Routing Simple Load Balancing Method With Failover PCC
Queue Tree Model PCQ Di MikroTik Pada Badan Meteorologi Klimatologi Dan Geofisika (BMKG). Teknik
Informatika: Universitas Dian Nuswantoro.

4. Imansyah, Surya, 2010. Bandiwidth Management Dengan Menggunakan Mikortik RouterOS Pada RTRW-
Net. Teknik Informatika: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Reza P. Bagus Wira, 2012. Analisa Performansi Jaringan Vertical Handover Mobile Ipv6 Menggunakan
Bidirectional Tunneling dan Route Optimization Dengan Aplikasi HTTP. Teknik Informatika: Universitas
Indonesia.

6. Rachmad, Adam, 2016. 4 Teknik Manajemen Bandwidth Dengan MikroTik [Online] (Updated 25 Jun 2016)
Available at: https://www.modalsemangat.com/2016/06/manajemen-bandwidth-mikrotik.html. [Accessed 2
Desember 2019]

7. Anggreani, Nur Imana, 2013. Fitur QoS Pada Mikrotik [Online] (Updated 2 Jul 2013) Available at:
https://www.kompasiana.com/imanaanggreani/552bfee76ea834880b8b45cf/fitur-qos-pada%20mikrotik.
[Accessed 2 Desember 2019]

Anda mungkin juga menyukai