Anda di halaman 1dari 20

KELOMPOK 4

1. NAUFAL FAKHRI RIZAL


2. MUHAMAD ZAQY
3. RIFAT FUROOZAN
4. NOVITA MAINI
5. SYARAFINA LAYLA DANI
6. TARI PEBRINA PUJI ASMEN
7. M.IVAN MAULANA
8. RIFQI FADHLURRAHMAN
Analisis
Kebutuhan
Bandwith
Kebutuhan Bandwith Dalam
Jaringan
Kebutuhan atas bandwidth dari satu jaringan ke jaringan
lainnya bisa bervariasi.
Sangat penting menentukan berapa banyak bit per detik
yang melintasi jaringan dan
jumlah bandwidth yang digunakan tiap-tiap aplikasi agar
jaringan bisa bekerja cepat
dan berfungsi dengan baik.
Bisa dibuktikan oleh banyak administrator jaringan, bandwidth
untuk jaringan
adalah salah satu faktor penting dalam merancang dan
memelihara LAN atau WAN
yang baik. Bandwidth adalah salah satu dari elemen-elemen
desain jaringan yang
biasanya dioptimalkan dengan cara terbaik dengan
mengkonfigurasi jaringan secara
benar dari terminal luar.

Ketersediaan Bandwith Jaringan merupakan faktor penting


dalam memilih layanan web. Pada dasarnya besar kebutuhan
bandwith mempresentasikan kapasitas dari koneksi, semakin
tinggi kebutuhan bandwith, umumnya akan diikuti oleh kinerja
yg lebih baik.
Menghitung Bandwith Jaringan
Ada dua langkah dasar dalam menghitung bandwidth:

1. Menentukan jumlah bandwidth jaringan yang sudah ada.


2. Menentukan penggunaan rata-rata aplikasi tertentu.

Setelah memastikan besar bandwidth jaringan, kita perlu menentukan berapa


banyak bandwidth yang digunakan aplikasi. Gunakan network analyzer untuk
mendeteksi angka Bps dari aplikasi yang dikirim melintasi jaringan. Untuk itu, Kita
harus mengaktifkan kolom Cumulative Bytes pada network analyzer.
Seteleh itu kita harus:
1. Menangkap traffic dari dan ke workstation pengujian yang menjalankan
aplikasi.
2. Pada jendela rangkuman decode, tandailah paket-paket pada awal transfer
file.
3. Telusuri catatan waktunya setiap satu detik lalu lihat field byte kumulatif.
Contoh cara menghitung Bandwith di
sebuah Ruangan
Menghitung Kebutuhan dan Keperluan Bandwidth Anda
Lalu, untuk menghitung bandwidth (jaringan) yang dibutuhkan, pertimbangkan
jumlah perangkat yang menggunakan Wi-Fi atau hotspot secara bersamaan yang
terhubung ke jaringan Anda dan aplikasi internet yang digunakan pengguna Wi-Fi.

Kemudian, kalikan nilai ini dengan jumlah Kbps tertentu, sebagai berikut:

● Jumlah perangkat bersamaan (penggunaan ringan) x 500 Kbps

● Jumlah perangkat bersamaan (penggunaan sedang) x 900 Kbps

● Jumlah perangkat bersamaan (penggunaan berat) x 2000 Kbps


Sebagai contoh, misalnya dalam sebuah ruangan (anggap saja seperti labor ini), Kita memiliki 20
perangkat yang aktif secara bersamaan.

Disini terdapat 10 perangkat dengan penggunaan rendah, 8 perangkat dengan penggunaan


Menengah dan 2 perangkat dengan penggunaan berat, maka cara menghitungnya:

(10 X 500 Kbps) + (8 X 900 Kbps) + (2 X 2000 Kbps) = 5000 + 7200 + 4000 = 16200 Kbps = 16,2
Mbps

Jadi, 16.2 Mbps adalah perkiraan kebutuhan Bandwidth Wi-Fi atau Hotspot Kita.
Keragaman Kebutuhan Bandwith
Bandwidth mengacu pada data rate yang didukung oleh koneksi jaringan yang
terhubung ke jaringan. Bandwidth biasanya diekspresikan dalam istilah bit per
sekon (bps), atau kadangkala byte per sekon (Bps).

Bandwidth jaringan mewakili kapasitas koneksi jaringan, walaupun penting


untuk memahami beda antara throughput secara teoretis dan hasil nyatanya.
Misalnya, jaringan Ethernet Gigabit 1000BASE-T (yang menggunakan kabel UTP
– unshielded twisted-pair) secara teoretis mendukung 1,000 megabit per sekon
(Mbit/s), tapi level ini tidak pernah bisa dicapai dalam prakteknya karena
perangkat keras dan sistem perangkat lunak yang digunakannya
Bandwidth jaringan mewakili kapasitas koneksi jaringan. Setelah
memastikan besar kebutuhan bandwidth jaringan, selanjutnya adalah
menentukan berapa banyak bandwidth yang digunakan oleh aplikasi.
Untuk melakukan perhitungan tersebut biasanya menggunakan network
analyzer.

Network analyzer adalah sebuah teknologi yang dapat digunakan untuk


memudahkan perhitungan kebutuhan bandwidth dalam jaringan.
Network analyzer digunakan untuk mengukur parameter medan jauh
dan parameter medan dekat pada antena. Parameter medan dekat terdiri
atas return loss, VSWR, impedansi, dan bandwidth antena. Sementara
itu, parameter medan jauh terdiri atas gain direktivitas, pola radiasi, dan
polarisasi antena. Terdapat beberapa aplikasi atau software network
analyzer. Apa saja software-software tersebut?
Berikut adalah software yang dapat digunakan
sebagai network analyzer
1. Wireshark, yakni alat analisis protokol jaringan yang paling banyak digunakan.
Wireshark sering dianggap sebagai standar de facto di kalangan industri jaringan.
2. NAST (Network Analyzer Sniffer Tool), merupakan alat analisis berbasis ncurses
yang digunakan untuk menangkap lalu lintas jaringan.
3. Zenmap, yakni alat analisis GUI resmi untuk Nmap Security Scanner. Zenmap
tersedia untuk Windows. Linux, Mac, dan BSD.
4. Angry IP Scanner, yakni alat analisis yang dirancang lintas platform yang sangat
mudah digunakan.
JSDU Network Analyzer Fast Ethernet.
5. JSDU memungkinkan untuk melihat siapa yang berada di dalam jaringan,
menentukan kebutuhan bandwidth dalam jaringan, melihat siapa yang menggunakan
bandwidth, mengetahui letak permasalahan dalam jaringan, dan sebagainya.
metode baseband dan broadband
1. Baseband, data dikirim sebagai sinyal digital melalui media sebagai saluran tunggal yang
menggunakan seluruh bandwidth media. Komunikasi baseband adalah bi-directional, yang berarti
bahwa saluran yang sama dapat digunakan untuk mengirim dan menerima sinyal. Pada baseband,
tidak memungkinkan terjadinya multiplexing frequency division. Multiplexing (short muxing)
adalah proses ketika beberapa sinyal pesan analog atau aliran data digital digabungkan menjadi
satu sinyal melalui medium bersama.

2. Broadband, mengirimkan informasi dalam bentuk sinyal analog. Setiap transmisi ditugaskan
untuk sebagian dari bandwidth, sehingga transmisi ganda dimungkinkan pada saat yang sama.
Komunikasi broadband bersifat searah, sehingga untuk mengirim dan menerima, diperlukan dua
jalur. Hal ini dapat dilakukan baik dengan menetapkan frekuensi untuk mengirim dan menetapkan
frekuensi untuk menerima sepanjang kabel yang sama; atau dengan menggunakan dua kabel, satu
untuk mengirim dan satu untuk menerima. Dalam multiplexing, memungkinkan adanya
broadband frequency division.
3. Manajemen Bandwidth dalam Jaringan
Pengalokasian bandwidth yang tepat menjadi salah satu metode dalam memberikan jaminan
kualitas suatu layanan jaringan. Manajemen bandwidth adalah teknik manajemen trafik
jaringan komputer
untuk mengatur besarnya bandwidth sesuai dengan yang diinginkan. Tujuan manajemen
bandwidth adalah untuk membatasi bandwidth sesuai dengan kebutuhan dan jumlah pengguna.
Terdapat dua metode manajemen bandwidth yang paling umum digunakan, yaitu Hierarcial
Token Bucket (HTB) dan Class-Based Queueing (CBQ).

a. Hierarcial Token Bucket (HTB)


HTB adalah sebuah sistem atau metode untuk mengatur dan mengontrol kapasitas bandwidth.
Diambil dari algoritma Token Bucket, analogi dari algoritma ini yaitu penetapan kapasitas
keranjang (bucket) pada pengambilan ke sekian kali (token). HTB berperan dalam mengontrol
penggunaan bandwidth terhadap link yang diberikan kepada client. HTB memungkinkan
penggunaan , fisik link single untuk menampilkan multiple link dan untuk mengirimkan jenis
traffic yang berbeda pada tampilan link yang sama berbeda. Dengan kata lain, HTB sangat
berguna untuk membatasi kapasitas download dan upload pada client. Parameter yang
digunakan HTB untuk menentukan jenis queue di antaranya adalah rate, ceil, dan RED.
b. Class-Based Queueing (CBQ)

CBQ adalah teknik klasifikasi paket data yang memungkinkan sharing bandwidth
antarkelas (class) dan memiliki fasilitas user interface. CBQ mengatur pemakaian
bandwidth jaringan yang dialokasikan untuk setiap user, pemakaian bandwidth yang
melebihi nilai set akan was dipotong (shaping), CBQ juga dapat diatur untuk sharing
dan meminjam bandwidth antar-class. CBQ adalah algoritma pengaturan traffic jaringan
yang dikembangkan oleh Network Research Group at Lawrence Berkeley National
Laboratory sebagai salah satu alternatif teknologi routerObased yang masih tradisional.
Parameter yang digunakan CBQ untuk menentukan jenis queue di antaranya adalah
avpkt, bandwidth, rate, cell, isolated/sharing, dan bounded/borrow.

Manajemen bandwidth bertujuan agar seluruh komputer dapat menggunakan internet


dengan lancar dan stabil meskipun seluruh unit komputer mengakses internet dalam
waktu yang bersamaan.
Throughput dalam Jaringan
Troughput adalah kecepatan (rote) transfer data efektif yang diukur dalam satuan
bit per second. hout merupakan jumlah total kedatangan paket atau data yang
sukses pada destination selama waktu tertentu yang dibagi oleh durasi interval
waktu tersebut. Throughput adalah besarnya oth yang aktual atau yang
sebenarnya.

Contoh perhitungan throughput jika diketahui besar bandwidth dalam suatu


jaringan adalah ps dan digunakan untuk men-download sebuah file berukuran
384 kb. Waktu seharusnya yang akan untuk men-download file tersebut adalah
12 detik (384/32). Namun file tersebut berhasil wnload dalam waktu 1 menit
atau 60 detik. Jadi bandwidth yang sebenarnya atau throughput-nya h 384/60
detik = 6,4 kbps.
Bandwidth merupakan kapasitas maksimun dari suatu jalur komunikasi
yang digunakan untuk mengirim paket atau data yang dihitung dalam
satuan bit per second. Sementara throughput adalah besarnya bandwidth
aktual atau besarnya bandwidth yang sebenarnya yang digunakan dalam
pengiriman sebuah paket atau data. Besarnya bandwidth dan throughput
dalam suatu jaringan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Apa saja faktor
yang dapat memengaruhi bandwidth dan throughput?

faktor-faktor yang memengaruhi bandwidth dan throughput

1. Piranti jaringan.
2. Tipe data yang ditransfer.
3. Topologi jaringan.
4. Banyaknya pengguna jaringan,
5. Spesifikasi komputer client/user.
Throughput maksimum adalah kemampuan untuk dapat mencapai kinerja tertinggi.
Throughput sering kall dikenal dengan digital bandwidth capacity. Throughput
maksimum adalah hal yang paling utama bagi pengguna perangkat telekomunikasi,
perancang sistem, dan peneliti karena merupakan ukuran efisiensi dan efektivitas yang
besar. Terdapat empat nilai yang berbeda dalam throughput maksimum. Nilai tersebut
digunakan dengan tujuan membandingkan kinerja konseptual pada beberapa jaringan.
Bagaimana pengelompokan nilai tersebut?
Terdapat Empat Nilai Dalam Troughput
Jaringan
1. Maximum theoretrical throughput, merupakan jumlah data maksimum yang dapat
dicapai dan dikirim dalam kondisi yang ideal.
2. Maximum achievable throughput, hampir sama seperti maximum theoretrical
throughput. Namun, pada maximum achievable throughput menggunakan paket
handshake dan kontrol yang mengurangi jumlah ruang saluran yang tersedia untuk
paket data dan panjang paket data untuk mencapai throughput maksimum.
3. Peak measurement throughput. Throughput yang diukur dalam sistem nyata yang
diimplementasikan, atau sistem simulasi. Nilai throughput diukur selama periode waktu
yang singkat.
4. Maximum sustained throughput. Throughput yang diukur selama periode waktu yang
panjang dan alat pengukuran yang hebat untuk kinerja suatu sistem jaringan.
Pada sebuah Jaringan Komputer Bandwith Terbagi Menjadi
Dua Yaitu

Bandwith Digital Bandwith Analog


Yaitu jumlah atau volume Yaitu perbedaan antara frekuensi
suatu data ( dalam satuan bit per terendah dan frekuensi tertinggi
detik / bps ) yang dapat dalam sebuah rentang frekuensi
dikirimkan melalui sebuah ( dalam satuan Hertz / HZ ) yang
saluran komunikasi tanpa adanya dapat menentukan banyaknya
distori informasi yang dapat
ditransmisikan dalam suatu saat
Kesimpulan Materi
Bandwith merupakan sumber daya yang tidak dapat di pisahkan
dari teknologi saat ini terutama pada teknologi server dan jaringan
yang memiliki fungsi penting dalam kecepatan dan jumlah transfer
data dari satu titik ke titik tertentu. Baik besar atau kecil nya
bandwidth sangat mempengaruhi dalam kehidupan sehari-hari. Jdi
kita harus mempertimbangkan bandwidth dalam memilih produk
atau layanan terkait.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai