KEGIATAN BELAJAR 1
MANAJEMEN BANDWIDTH
A. Pendahuluan
1. Deskripsi Singkat
2. Relevansi
Relevansi dari Kegiatan Belajar 1 ini adalah agar peserta PPG memiliki
kompetensi dalam pengaturan bandwidth secara sederhana dalam sebuah
jaringan, memiliki kemampuan analisis pembagian bandwidth jaringan.
1
3. Panduan Belajar
Pada Kegiatan Belajar 1 ini, urutan yang harus dilakukan oleh peserta dalam
mempelajari modul ini adalah:
B. Inti
2. Pokok-pokok Materi
2
f. Konfigurasi manajemen bandwidth pada RouterOS Mikrotik.
3. Uraian Materi
Bandwidth adalah suatu ukuran dari banyaknya informasi yang dapat mengalir
dari suatu tempat ke tempat lain (dari source ke destination) dalam waktu
tertentu biasanya dalam hitungan detik (Futri, 2017). Dengan kata lain
bandwidth adalah kapasitas maksimum dari suatu jalur komunikasi yang dapat
dipakai untuk mentransfer data dalam hitungan detik. Bandwidth dapat dipakai
untuk mengukur, baik aliran data analog maupun aliran data digital.
Secara umum untuk pengguna internet, informasi yang mengalir pada jalur
komunikasi adalah jenis data digital. Satuan yang digunakan untuk bandwidth
digital adalah bps (bit per second). Ini berarti jumlah bit yang dapat mengalir
tiap detik melalui suatu media transmisi (kabel maupun nirkabel).
Bandwidth secara mudah dapat dianalogikan seperti jalan raya yang dilewati
oleh berbagai kendaraan. Jika jalan raya tersebut lebar maka akan banyak
kendaraan yang bisa melewatinya. Namun, jika jalan raya tersebut sempit
maka sedikit pula kendaraan yang bisa melewatinya. Dapat dikatakan,
semakin lebar jalan raya, maka semakin banyak kendaraan yang bisa lewat
atasnya. Begitu juga dengan bandwidth, semakin besar bandwidth, semakin
besar volume data yang bisa lewat di jalur komunikasi tersebut.
3
Gambar 1.1: Ilustrasi bandwidth
Throughput adalah bandwidth yang sebenarnya (aktual) yang diukur
dengan satuan waktu tertentu dan pada kondisi jaringan tertentu yang
digunakan untuk melakukan transfer file dengan ukuran tertentu. Bandwidth
adalah batas maksimal, sedangkan throughput adalah data sebenarnya yang
mengalir pada media transmisi (Kemendikbud, 2014).
Kita telah memahami tentang apa itu bandwidth, selanjutnya akan kita bahas
mengenai jenis-jenis dari bandwidth. Menurut Witantri (2016), terdapat dua
jenis bandwidth, yaitu bandwidth digital dan bandwidth analog.
4
b) Bandwidth digital, yaitu jumlah atau volume data yang dapat
dikirimkan melalui sebuah saluran komunikasi dalam satuan bits per
second tanpa distorsi.
Fungsi utama bandwidth, yaitu digunakan sebagai jalur pengiriman data dari
suatu perangkat ke perangkat lain. Selain itu bandwidth juga digunakan
sebagai pembatas kecepatan maupun jumlah data (Dewaweb Team, 2019).
5
Bandwidth digunakan sebagai pembatas kecepatan transfer atau
pengiriman data, berarti kecepatan maksimal data dibatasi. Misalnya
kecepatan data dibatasi hanya 100 kbps, sehingga kita tidak bisa mengirim
data lebih cepat dari 100 kbps. Akan tetapi jumlah data yang ditransfer
tidak dibatasi atau unlimited.
6
Gambar 1.4: Ilustrasi bandwidth sebagai pembatas jumlah data
Bandwidth mengacu pada data rate yang didukung oleh koneksi jaringan yang
terhubung ke jaringan. Ia biasanya diekspresikan dalam istilah bit per second
(bps), atau kadang kala Byte per sekon (Bps). Bandwidth jaringan mewakili
kapasitas koneksi jaringan, walaupun penting untuk memahami beda antara
throughput secara teoritis dan hasil nyatanya. Misalnya, jaringan Ethernet
Gigabit 1000BASE-T (yang menggunakan kabel UTP – unshielded twisted-
pair) secara teoritis mendukung 1,000 megabit per sekon (Mbit/s), tapi level
ini tidak pernah bisa dicapai dalam prakteknya karena perangkat keras dan
sistem perangkat lunak yang digunakannya. Inilah yang menjadi tantangan
dalam menghitung bandwidth.
7
Untuk lebih memahami tentang analisis kebutuhan bandwidth, berikut ini akan
diberikan contoh analisis kebutuhan bandwidth dalam sebuah jaringan.
Misalnya, akan dibangun sebuah warung internet (warnet) yang menyediakan
layanan web atau browsing. Layanan web ini membutuhkan bandwidth
minimal 512 kbps. Jika pada warnet tersebut kita sediakan 30 komputer, maka
kebutuhan bandwidth adalah 512 kbps x 30 komputer = 15360 kbps atau
sekitar 15 Mbps.
8
Kemudian, bagaimana cara membagi bandwidth? Banyak cara yang dapat
dilakukan untuk melakukan pembagian bandwidth, diantaranya adalah dengan
limit, grouping, burst dan priority.
9
Gambar 1.7: Pembagian bandwidth - grouping
10
Gambar 1.9: Pembagian bandwidth – priority
Semakin banyak perangkat yang melakukan akses internet semakin besar pula
bandwidth yang dibutuhkan. Akan tetapi yang terjadi di lapangan ternyata
berapapun bandwidth yang dimiliki dapat habis hanya digunakan oleh
beberapa perangkat saja. Hal ini dikarenakan tidak ada pembatasan atau
pengaturan bandwidth untuk setiap pengguna. Bisa jadi satu perangkat
11
menghabiskan bandwidth yang cukup besar hanya untuk upload atau
download file berukuran besar.
Kecepatan upload maupun download menjadi hal yang sangat penting bagi
jaringan yang terhubung dengan internet untuk memperlancar transmisi data.
Banyak hal yang bisa mempengaruhi dua proses tersebut dalam hal kecepatan,
diantaranya besarnya bandwidth yang digunakan jaringan tersebut dan
seberapa efektifnya bandwidth tersebut bisa dimanfaatkan.
Masalah yang sering terjadi pada jaringan komputer yaitu adanya dominasi
bandwidth oleh aktifitas-aktifitas dari salah satu atau beberapa pengguna.
Aktivitas tersebut diantaranya download atau upload file-file berukuran besar
dan streaming HD video. Masalah berikutnya. seperti sulitnya mengetahui
jumlah pengguna jaringan komputer yang menggunakan teknologi nirkabel
kita (wireless) menjadi salah satu penyebab kebocoran bandwidth dan kuota
pada jaringan.
12
tersebut dialirkan di atas jaringan dengan bandwidth yang tidak cukup, dengan
latency yang tidak dapat diprediksi, atau jitter yang berlebih.
1). Bandwidth
Bandwidth adalah luas atau lebar cakupan frekuensi yang digunakan oleh
sinyal dalam medium transmisi. Bandwidth sering digunakan sebagai suatu
sinonim untuk kecepatan transfer data (transfer rate) yaitu jumlah data yang
dapat dibawa dari sebuah titik ke titik lain dalam jangka waktu tertentu (pada
umumnya dalam detik).
2). Throughput
Throughput adalah kecepatan (rate) transfer data efektif yang diukur dalam
bps. Throughput merupakan jumlah total kedatangan paket yang sukses yang
diamati pada destination (tujuan) selama interval waktu tertentu dibagi oleh
durasi interval waktu tersebut.
3). Jitter
13
Jitter adalah variasi waktu kedatangan paket data. Data yang dikirim dalam
bentuk paket-paket, memungkinkan pengirimannya akan dilakukan secara
bersamaan. Akan tetapi paket-paket tersebut belum tentu sampai secara
bersamaan karena melalui jalur yang berbeda. Perbedaan waktu sampai inilah
yang dinamakan Jitter. Adanya jitter ini dapat mengakibatkan hilangnya data,
terutama pada pengiriman data dengan kecepatan tinggi. Banyak hal yang
dapat menyebabkan jitter, antara lain:
c) Kecepatan terima dan kirim paket dari setiap node juga dapat
menyebabkan jitter.
d) Kegagalan yang terjadi pada sisi penerima antara lain bisa disebabkan
karena overflow (beban berlebih) yang terjadi pada buffer
(penyimpanan data).
Packet loss dapat terjadi karena kesalahan yang diperkenalkan oleh medium
transmisi fisik. Hal-hal yang mempengaruhi terjadinya packet loss juga bisa
14
karena kondisi geografis seperti kabut, hujan, gangguan radio frequensi, sel
handoff selama roaming, dan interferensi seperti pohon-pohon, bangunan, dan
pegunungan.
5). Latency
Latency adalah total waktu tunda suatu paket yang diakibatkan oleh proses
transmisi dari satu titik ke titik lain yang menjadi tujuannya. Delay (waktu
tunda) di dalam jaringan terdiri dari delay processing, delay packetization,
delay serialization, delay jitter buffer dan delay network.
15
Gambar 1.10: Tipe kelas HTB
Ada tiga tipe kelas dalam HTB, yaitu: root, inner, dan leaf. Pertama, root
class berada paling atas dan semua trafik harus melewati kelas ini. Jika
dianalogikan pada sebuah struktur birokrasi universitas, root class ini setara
dengan rektor yang berada pada posisi paling atas. Kedua, inner class
memiliki parent class dan child classes. Inner class dapat kita analogikan
sebagai dekan dan wakil dekan yang berada di bawah rektor dan berada di atas
ketua jurusan/pogram studi. Ketiga, leaf class adalah terminal class yang
mempunyai parent class tetapi tidak mempunyai child class. Dapat
dianalogikan sebagai ketua program studi sebuah universitas.
a) Rate
b) Ceil
16
Parameter ceil diatur untuk menentukan peminjaman bandwidth antar
class (kelas), peminjaman bandwidth dilakukan kelas paling bawah ke
kelas di atasnya, teknik ini disebut link sharing.
Random Early Detection (RED) atau bisa disebut Random Early Drop
biasanya digunakan untuk gateway/router backbone dengan tingkat trafik
yang sangat tinggi. RED mengendalikan trafik jaringan sehingga terhindar
dari kemacetan pada saat trafik tinggi berdasarkan pemantauan perubahan
nilai antrian minimum dan maksimum. Jika isi antrian di bawah nilai
minimum, maka mode drop tidak berlaku, saat antrian mulai terisi hingga
melebihi nilai maksimum, maka RED akan membuang (drop) paket data
secara acak sehingga kemacetan pada jaringan dapat dihindari. RED juga
mempunyai parameter yang menyusunnya, yaitu : Max, Min, Probability,
Limit, Burst, Avpkt, Bandwith, ECN (Explicit Congestion Notification).
Konsep kerja CBQ dimulai saat classifier menentukan paket yang datang dan
menempatkan ke kelas yang tepat. Kemudian general scheduler menentukan
bandwidth yang diperuntukkan untuk suatu kelas, estimator memeriksa
apakah kelas-kelas mendapatkan bandwidth sesuai dengan yang dialokasikan.
Jika suatu kelas kekurangan maka dengan bantuan link-sharing scheduler
17
kelas yang memiliki bandwidth yang tidak terpakai bisa dipinjamkan ke kelas
yang membutuhkan tambahan bandwidth.
Apabila bandwidth yang kita miliki tidak diatur bisa jadi antar pengguna
saling berebut dan kadang ada yang sampai tidak kebagian jatah bandwidth.
Jika itu terjadi di kantor pada jam operasional, pekerjaan yang sifatnya
membutuhkan koneksi internet akan terganggu dan akan memberikan efek
yang buruk untuk kinerja karyawan. Atau contoh lain jika itu terjadi di sebuah
18
warnet, wifi-area atau RT/RW Net Anda, pasti akan timbul banyak komplain
dari beberapa pelanggan yang sedang menikmati layanan internet kita.
Parameter dasar dari Simple Queue adalah Target dan Max-limit. Target dapat
berupa IP Address, network address, dan bisa juga interface yang akan diatur
bandwidth-nya. Max-limit Upload/Download digunakan untuk memberikan
batas maksimal bandwidth untuk si Target.
19
dilakukan dengan melakukan marking paket data menggunakan Firewall
Mangle. Jadi, sebelum melakukan teknik Queue Tree ini harus melakukan
konfigurasi Firewall Mangle terlebih dahulu.
Perlu disadari, jika kita tidak mengimplementasikan HTB pada Queue (baik
Simple Queue maupun Queue Tree), ternyata ada beberapa parameter yang
tidak bekerja seperti yang kita inginkan. Beberapa parameter yang tidak
bekerja adalah Priority, dan Dual Limitation (CIR/MIR). Committed
Information Rate (CIR), berfungsi dimana dalam kondisi terburuk, pengguna
akan mendapat bandwidth sebesar limit-at (dengan asumsi bandwidth
tersedia). Sedangkan Maximal Information Rate (MIR) berfungsi dimana jika
masih ada bandwidth yang tersisa, pengguna bisa mendapatkan bandwidth
hingga max-limit.
20
Selain VirtualBox, juga menggunakan aplikasi winbox untuk me-remote
RouterOS Mikrotik sehingga bisa dikonfigurasi dengan mudah.
21
c) Pastikan pengaturan adapter pada RouterOS Mikrotik ada dua, yaitu
Adapter 1: Bridged Adapter untuk koneksi ke internet (IP Public) dan
Adapter 2: Host-only Adapter untuk koneksi ke client (IP Private).
Berikut langkah-langkahnya.
(2). Klik tab Network lalu pada Adapter 1, pilih Attached to: Bridged
Adapter, Name: Realtek RTL8723BE 802.11 bgn Wi-Fi Adapter
(sesuai adapter laptop koneksi internet) kemudian Promiscuous Mode:
Allow All.
22
Gambar 1.17: Pengaturan Network Adapter 2 RouterOS Mikrotik
23
Gambar 1.20: Pengaturan Network Adapter 1 Client 3
24
(2). Buka aplikasi winbox pada OS Host (laptop). Aplikasi ini bisa
didownload pada web resmi Mikrotik.
(4). Jika berhasil akan muncul tampilan berikut, klik saja OK.
25
f) Pastikan RouterOS Mikrotik memiliki koneksi internet dari sumber
OS Host (laptop), Gateway IP Public (internet): 192.168.43.1.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
(1). Pada menu winbox, klik IP DHCP Client maka akan muncul kotak
dialog DHCP Client
(2).Klik tanda (+) maka akan muncul kotak dialog baru. Pada Interface
pastikan interface yang koneksi ke laptop (ether1) lalu klik OK.
26
Gambar 1.28: Konfigurasi DHCP Client
(5). Mengatur agar RouterOS Mikrotik bertindak sebagai Server DNS dan
melayani permintaan DNS dari client baik menggunakan protokol TCP
maupun UDP port 53. Klik IP DNS centang pada Allow Remote
Requests OK
27
Gambar 1.31: Menu pada winbox, IP DNS
28
Gambar 1.34: Menu pada winbox, IP Addresses
(2). Klik tanda (+) lalu isi pada Address: 200.100.100.1/24 dan Interface:
ether2 lalu klik OK.
29
Gambar 1.36: Hasil konfigurasi IP Address ether2
(3). Jalankan semua client pada VirtualBox lalu berikan IP Address secara
manual masing-masing client. Pertama berikan IP Address pada client
1, dengan cara:
Klik kanan pada icon Network lalu Open Network and Sharing Center
30
Gambar 1.39: Local Area Connection Properties
Klik pada Internet Protocol Version 4 (TCP/IPv4)
31
Gambar 1.41: Internet Protocol Version 4 Properties
(4). Lakukan hal yang sama pada langkah c) untuk client 2 dan client 3
menjadi seperti gambar di bawah ini.
(5). Atur pada RouterOS Mikrotik agar bisa sharing internet sehingga
client bisa akses internet. Pada winbox, klik IP Firewall akan
muncul kotak dialog Firewall
32
Gambar 1.44: Menu pada winbox, IP Firewall
(6). Klik pada tab NAT lalu klik tanda (+) kemudian pada tab General,
Chain: scrnat
(7). Klik tab Action lalu pada Action pilih masquerade lalu klik OK.
33
(8). Uji pada client apakah sudah bisa akses internet. Buka browser
Internet Explorer lalu ketik google.com maka halaman Google akan
muncul yang menandakan client sudah terkoneksi dengan internet.
Sebagai contoh kasus, kita akan melakukan pengaturan bandwidth sebesar 512
kbps untuk digunakan 3 client dengan konsep sebagai berikut:
b) Jika hanya ada satu client yang melakukan akses, maka client tersebut
bisa mendapatkan bandwidth hingga 512 kbps.
34
d) Jika setiap client diberikan prioritas yang berbeda maka bandwidth
yang tersedia akan dibagi terlebih dahulu ke client yang memiliki
prioritas paling tinggi.
a) Router kita tidak tahu berapa total bandwidth real yang kita miliki,
maka kita harus definisikan. Pada winbox, klik Queues lalu pada
Simple Queue klik tanda (+). Akan muncul kotak dialog New Simple
Queue, isi Name: Total-Bandwidth, Target: 200.100.100.0/24, max-
limit upload maupun download: 512k
(1). Pada Simple Queue klik tanda (+) lalu isi Name : Client 1, Target
Address: 200.100.100.2 (IP Address Client 1), dan Max-limit: 512k
35
Gambar 1.50: Konfigurasi Max-limit untuk Client 1
(2). Klik tab Advanced, tentukan Limit-at sebesar 128k, lalu Parent:
Total-Bandwidth lalu klik OK.
c) Untuk limitasi Client 2 dan Client 3 lalukan hal yang sama pada
langkah 2). Sesuaikan Name dan Target Address-nya, Limit-at 128k
dan Parent: Total-Bandwidth.
36
Gambar 1.52: Konfigurasi Max-limit Client 2
37
Gambar 1.56: Hasil konfigurasi Simple Queue
(1). Kondisi 1 di bawah ini menunjukkan ketika hanya satu client yang
menggunakan bandwidth, maka client tersebut bisa mendapat hingga
Max-limit.
38
(2). Kondisi 2 di bawah ini menunjukkan ketika hanya dua client yang
menggunakan bandwidth. Sisa bandwidth akan dibagi dua oleh client
tersebut.
39
Gambar 1.61: Konfigurasi Priority Client 1
(2). Kondisi yang terjadi adalah ketika limit-at semua client terpenuhi,
maka sisa bandwidth akan terlebih dahulu diberikan kepada client
yang memiliki prioritas yang lebih tinggi.
40
b) Jika hanya ada satu client yang melakukan akses, maka client tersebut
bisa mendapatkan bandwidth hingga 1 Mbps.
b) Untuk mark-connection Client 1, klik pada tab Mangle, lalu klik tanda
(+). Konfigurasikan Chain: prerouting, Src Address: 200.100.100.2
(IP Address Client 1); kemudian di tab Action, pilih Action: mark-
connection, New Connection Mark: conn-client1 jangan lupa centang
pada Passthrough. Setelah itu klik OK.
41
Gambar 1.64: Kotak dialog New Mangle Rule
42
Gambar 1.67: Konfigurasi mark-connection Client 2
43
Gambar 1.69: Konfigurasi mark-connection Client 3
44
Gambar 1.71: Hasil konfigurasi Firewall Mangle
f) Membuat parent Queue Tree klik Queues tab Queue Tree klik
tanda tambah (+) isi Name, Parent, Max-limit seperti gambar di
bawah ini lalu OK.
45
Gambar 1.74: Konfigurasi Queue Tree untuk Client 2
46
j) Pada sisi RouterOS Mikrotik Queue Tree akan tampak penggunaan
bandwidth masing-masing client.
47
Gambar 1.82: Konfigurasi Priority Client 2
48
Load balancing digunakan pada saat sebuah server telah memiliki jumlah
pengguna yang telah melebihi maksimal kapasitasnya. Load balancing juga
mendistribusikan beban kerja secara merata di dua atau lebih komputer, link
jaringan, CPU, hard drive, atau sumber daya lainnya, untuk mendapatkan
pemanfaatan sumber daya yang optimal.
49
3). Permasalahan pada Load Balancing
Ada sebuah kasus menurut Jurnal yang ditulis Sumarno dan Hasmoro (2013)
yang terjadi di SMP Negeri 2 Karanganyar. Pada tahun 2005 pihak sekolah
berlangganan internet paket office dari Telkom yang besaran bandwidth-nya
512 Mbps. Dengan paket office tersebut diharapkan dapat mencukupi
kebutuhan koneksi internet untuk 25 komputer di laboratorium komputer, 5
(lima) komputer di kantor tata usaha dan beberapa guru yang ingin terkoneksi
lewat wifi/hotspot.
Dengan dua jalur speedy, pihak sekolah berharap dapat memenuhi kebutuhan
koneksi internet untuk siswa maupun untuk guru. Pada saat itu model yang
digunakan untuk pembagian jalur koneksi adalah satu line speedy yang
besaran bandwidth-nya 1 Mbps dialokasikan untuk guru, sedangkan satu jalur
50
lagi yang besaran bandwidth-nya 2 Mbps dialokasikan untuk lab komputer 1
dan lab komputer 2.
Dengan model load balancing maka pembagian trafik dari kedua bandwidth
tersebut dapat terpakai secara seimbang. Di samping itu kita dapat mengatur
bandwidth pada setiap pengguna yang terkoneksi ke internet. Maka dengan
begitu tidak ada istilah pengguna yang tidak kebagian bandwidth.
Ada berbagai metode load balancing, antara lain yaitu: Static Route dengan
Address List, Equal Cost Multi Path (ECMP), Nth dan Per Connection
Classifier (PCC). Setiap metode load balancing tersebut memiliki kekurangan
maupun kelebihan tersendiri, namun lebih dari hal itu yang paling terpenting
dalam menentukan metode load balancing apa yang akan digunakan adalah
harus terlebih dahulu mengerti karakteristik dari jaringan yang akan
diimplementasikan. Berikut ini adalah pengertian dari masing-masing metode
load balancing dan disertakan pula kekurangan maupun kelebihannya.
Static route dengan Address list adalah metode load balancing yang
mengelompokkan suatu range IP Address untuk dapat di atur untuk melewati
salah satu gateway dengan menggunakan static routing (Gene, 2018: 9).
Metode ini sering di gunakan pada warnet yang membedakan PC untuk
browsing dengan PC untuk Game Online. Mikrotik akan menentukan jalur
gateway yang di pakai dengan membedakan src-address pada paket data.
51
Kelebihan dari metode ini, yaitu dapat membagi jaringan dengan topologi
yang sederhana, tidak sulit, dan tidak ada disconnection pada client yang
disebabkan perpindahan gateway karena load balancing. Sedangkan
kekurangannya adalah mudah terjadi overload jika yang aktif hanya client-
client pada salah satu address list saja.
Equal Cost Multi Path adalah pemilihan jalur keluar secara bergantian pada
gateway. Contohnya jika ada dua gateway, dia akan melewati kedua gateway
tersebut dengan beban yang sama (equal cost) pada masing-masing gateway
(Gene, 2018: 10). Kelebihan dari metode ini, yaitu dapat membagi beban
jaringan berdasarkan perbandingan kecepatan di antara 2 ISP. Namun,
kekurangannya adalah sering terjadi disconnection yang disebabkan oleh
routing table yang restart secara otomatis setiap 10 menit.
3). Nth
Pada dasarnya, koneksi yang masuk ke proses router akan menjadi satu arus
yang sama. Walaupun mereka datang dari interface yang berbeda. Maka pada
saat menerapkan metode Nth, tentunya akan ada batasan ke router untuk hanya
memproses koneksi dari sumber tertentu saja. Ketika router telah membuat
semacam antrian baru untuk batasan yang kita berikan di atas, baru proses Nth
di mulai.
Kelebihan dari metode ini, yaitu membagi penyebaran paket data yang merata
pada masing-masing gateway. Namun kekurangannya adalah kemungkinan
terjadi terputusnya koneksi yang disebabkan perpindahan gateway karena
load balancing.
52
4). Per Connection Classifier (PCC)
Setelah kita memahami konsep tentang load balancing dan juga jenis-jenis
metode load balancing, selanjutnya adalah implementasi dari metode tersebut
untuk mengatur bandwidth menggunakan RouterOS Mikrotik.
53
Topologi pada Gambar 1.86 akan kita gunakan sebagai acuan dalam
mengkonfigurasi load balancing metode ECMP. Kondisi dari topologi
tersebut, yaitu Router yang digunakan tipe RB951Ui-2HnD, interface ether1
terhubung ke ISP-1, interface ether2 terhubung ke ISP-2 dan interface ether3
terhubung ke Switch sebagai gateway untuk jaringan lokal. Untuk melakukan
konfigurasinya, dilakukan dengan langkah-langkah di bawah ini.
54
e) Lihat hasil penambahan entri routing pada routing table dengan
perintah /ip route print.
55
Gambar 1.93: Topologi jaringan untuk load balancing – Nth
Berdasarkan mekanisme Nth, untuk topologi di atas setiap trafik/paket data
yang lewat akan dibagi menjadi 1 atau 2. Kemudian untuk link ISP-1 akan
digunakan untuk jalur paket 1 dan link ISP-2 akan digunakan untuk jalur paket
2. Untuk melakukan konfigurasi load balancing menggunakan metode Nth,
ikuti langkah-langkah di bawah ini.
56
d) Buat rule mangle untuk membuat routing-mark berdasarkan parameter
Nth.
57
Kondisi dari topologi tersebut, yaitu Router yang digunakan tipe RB951Ui-
2HnD, interface ether1 terhubung ke ISP-1, interface ether2 terhubung ke
ISP-2 dan interface ether3 terhubung ke Switch sebagai gateway untuk
jaringan lokal. Untuk melakukan konfigurasinya, dilakukan dengan langkah-
langkah di bawah ini.
Rule Mangle di atas akan menandai koneksi yang masuk dari ether1
sebagai connection-mark = ISP-1 dan koneksi yang masuk melalui
ether2 akan ditandai sebagai connection-mark =ISP-2, dari situ kita
bisa memetakan koneksi yang keluar dari router melalui masing-
masing interface dengan action mark-routing.
58
Gambar 1.103: Script konfigurasi routing-mark
d) Tambahkan Rule NAT untuk client agar client yang berada di bawah
router dapat terhubung ke jaringan internet.
e) Tambahkan entri routing. Entri routing yang harus kita input ke dalam
table routing terbagi menjadi 2 jenis entri routing.
59
Pertama, yaitu untuk menentukan apakah sebuah koneksi harus
melalui jalur ISP-1 atau melalui jalur ISP-2.
Kedua, yaitu berfungsi sebagai skema failover apabila salah satu link
mengalami gangguan (down), maka semua trafik akan dialihkan ke
link yang masih aktif.
4. Forum Diskusi
a. Apa saja permasalahan yang sering terjadi pada manajemen bandwidth dan
bagaimana cara mengatasinya?
b. Apa saja permasalahan yang sering terjadi pada load balancing dan
bagaimana cara mengatasinya?
C. Penutup
1. Rangkuman
Bandwidth adalah suatu ukuran dari banyaknya informasi yang dapat mengalir
dari suatu tempat ke tempat lain (dari source ke destination) dalam waktu
tertentu (biasanya dalam hitungan detik). Dengan kata lain bandwidth adalah
kapasitas maksimum dari suatu jalur komunikasi yang dapat dipakai untuk
mentransfer data dalam hitungan detik.
Terdapat dua jenis bandwidth, yaitu bandwidth digital dan bandwidth analog.
Bandwidth digital, yaitu jumlah atau volume data yang dapat dikirimkan
melalui sebuah saluran komunikasi dalam satuan bits per second tanpa
60
distorsi. Sedangkan bandwidth analog, yaitu perbedaan antara frekuensi
terendah dengan frekuensi tertinggi dalam sebuah rentang frekuensi yang
diukur dalam satuan Hertz (Hz) atau siklus per detik, yang menentukan berapa
banyak informasi yang bisa ditransimisikan dalam satu saat.
Fungsi utama bandwidth, yaitu digunakan sebagai jalur pengiriman data dari
suatu perangkat ke perangkat lain. Selain itu bandwidth juga digunakan
sebagai pembatas kecepatan maupun jumlah data. Bandwidth sebagai jalur
pengiriman data memungkinkan data antara perangkat satu dengan lainnya
yang ada di suatu jaringan untuk saling berpindah atau ditransfer. Bandwidth
digunakan sebagai pembatas kecepatan transfer atau pengiriman data, berarti
kecepatan maksimal data dibatasi. Bandwidth digunakan sebagai pembatas
jumlah data yang bisa dikirim, berarti jumlah maksimal data yang dibatasi.
61
Pada antrian HTB mempunyai parameter yang menyusunnya dalam antrian,
yaitu rate, ceil dan Random Early Detection (RED). Parameter rate
menentukan bandwidth maksimum yang bisa digunakan oleh setiap class, jika
bandwidth melebihi nilai “rate”, maka paket data akan dipotong atau
dijatuhkan (drop). Parameter ceil diatur untuk menentukan peminjaman
bandwidth antar class (kelas), peminjaman bandwidth dilakukan kelas paling
bawah ke kelas di atasnya, teknik ini disebut link sharing. Random Early
Detection atau bisa disebut Random Early Drop biasanya digunakan untuk
gateway/router backbone dengan tingkat trafik yang sangat tinggi.
62
Load balancing adalah teknik untuk mendistribusikan beban trafik pada dua
atau lebih jalur koneksi secara seimbang, agar trafik dapat berjalan optimal,
dan menghindari overload pada salah satu jalur koneksi. Ada berbagai metode
load balancing, antara lain yaitu: Static Route dengan Address List, Equal
Cost Multi Path (ECMP), Nth dan Per Connection Classifier (PCC).
Static route dengan Address list adalah metode load balancing yang
mengelompokkan suatu range IP Address untuk dapat di atur untuk melewati
salah satu gateway dengan menggunakan static routing.
Equal Cost Multi Path adalah pemilihan jalur keluar secara bergantian pada
gateway. Contohnya jika ada dua gateway, dia akan melewati kedua gateway
tersebut dengan beban yang sama (equal cost) pada masing-masing gateway.
2. Tes Formatif
63
1). Suatu ukuran dari banyaknya informasi yang dapat mengalir dari suatu tempat
ke tempat lain (dari source ke destination) dalam waktu tertentu (biasanya
dalam hitunga detik) disebut…
a. Throughput
b. Bandwidth
c. Jitter
d. Latency
e. Manajemen bandwidth
2). Bandwidth yang sebenarnya (aktual) yang diukur dengan satuan waktu
tertentu dan pada kondisi jaringan tertentu yang digunakan untuk melakukan
transfer file dengan ukuran tertentu, disebut…
a. Throughput
b. Bandwidth
c. Jitter
d. Latency
e. Manajemen bandwidth
3). Bandwidth internet di sebuah rumah diketahui adalah 2 Mbps, kemudian kita
ingin mendownload file dari internet berukuran 6 Mb. Seharusnya file tersebut
sudah sampai ke komputer kita hanya dengan waktu 3 detik. Akan tetapi yang
terjadi secara aktual, file yang kita download tiba dalam waktu 6 detik.
Bandwidth yang sebenarnya dari aktivitas ini sebesar…
a. 1 Mbps
b. 2 Mbps
c. 3 Mbps
d. 4 Mbps
e. 5 Mbps
4). Jumlah atau volume data yang dapat dikirimkan melalui sebuah jaringan
saluran komunikasi dalam satuan bits per second tanpa distorsi disebut…
64
a. Bandwidth Digital
b. Bandwidth Analog
c. Bandwidth Digital Analog
d. Bandwidth Analog Digital
e. Manajemen Bandwidth
6). Pada sebuah jaringan internet kecepatan data dibatasi hanya 128 kbps akan
tetapi tidak dibatasi berapa jumlah data yang bisa diupload atau didownload.
Kasus ini adalah contoh penerapan fungsi bandwidth sebagai…
7). Sebuah metode yang diterapkan untuk mengatur besarnya bandwidth yang
akan digunakan oleh masing-masing pengguna di sebuah jaringan sehingga
penggunaan bandwidth akan terdistribusi secara merata, disebut…
a. Bandwidth
b. Bandwidth Management System
c. Throughput
d. Jitter
e. Latency
8). Pembagian bandwidth berdasarkan suatu grup atau kelompok dimana di dalam
grup tersebut terdapat beberapa pengguna yang akan menggunakan bandwidth
dan jika ada salah satu pengguna yang tidak sedang menggunakan bandwidth
65
maka dapat digunakan oleh pengguna lain. Hal tersebut merupakan pembagian
bandwidth secara…
a. Limit
b. Grouping
c. Burst
d. Priority
e. Unlimited
9). Jika ada bandwidth yang tersedia atau tidak terpakai semua, pengguna yang
memiliki prioritas tertinggi bisa menggunakan bandwidth sisa tersebut lebih
dulu daripada pengguna lain. Hal tersebut merupakan pembagian bandwidth
secara…
a. Limit
b. Grouping
c. Burst
d. Priority
e. Unlimited
a. Limit
b. Grouping
c. Burst
d. Priority
e. Unlimited
11). Terdapat beberapa parameter dari Quality of Service, yaitu sebagai berikut,
kecuali…
a. Bandwidth
66
b. Throughput
c. Jitter
d. Limit
e. Packet Loss
a. Bandwidth
b. Throughput
c. Jitter
d. Limit
e. Packet Loss
14). Pada teknik atau metode Hierarchical Token Bucket (HTB) terdapat tiga
parameter penyusunnya, yaitu rate, ceil dan Random Early Detection (RED).
Parameter untuk menentukan bandwidth maksimal yang bisa digunakan oleh
setiap class, yaitu parameter …
a. Rate
b. Ceil
c. Random Early Detection
d. Latency
e. Delay
67
15). Metode manajemen bandwidth termudah yang ada pada RouterOS
Mikrotik untuk membatasi bandwidth berdasarkan IP tertentu, adalah
metode…
a. Simple Queue
b. Queue Tree
c. Dynamic Queue
d. HTB
e. CBQ
a. Simple Queue
b. Queue Tree
c. Dynamic Queue
d. HTB
e. CBQ
a. Simple Queue
b. Firewall NAT Rule
c. Firewall Mangle
d. Queue Tree
e. DHCP Client
a. Windows
b. winbox
c. SSH Server
d. Telnet
68
e. DNS
19). Teknik untuk mendistribusikan beban trafik pada dua atau lebih jalur
koneksi secara seimbang, agar trafik dapat berjalan optimal dan menghindari
overload pada salah satu jalur koneksi, disebut…
a. Load balancing
b. Bandwidth Management System
c. Bandwidth
d. Throughput
e. Latency
20). Berikut ini yang tidak termasuk dalam jenis metode load balancing, yaitu
…
69
DAFTAR PUSTAKA
Citra Web Solusi Teknologi, PT. "Artikel Simple Queue & Queue Tree".
http://mikrotik.co.id. Diakses 3 Oktober 2019.
Gene, Eudes Raymond. 2018. Implementasi Load Balancing dengan Dua ISP
Menggunakan Metode Nth (Koneksi ke-n) dan Per Connection
Classifier (PCC) pada Mikrotik. Jurnal. Fakultas Sains dan Teknologi.
Universitas Santa Dharma: Yogyakarta.
Utami, Futri. 2017. Optimalisasi Load Balancing Dua ISP untuk Manajemen
Bandwidth Berbasis Mikrotik. Skripsi. Politeknik Negeri Sriwijaya:
Palembang.
70