Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH

BANDWIDTH

DISUSUN OLEH

NAMA : 1. FALISA AMINATUN TIS'ANA ( 12 )


2. FONI FADILAH ( 13 )
3. HAZLINA AIDILA SAFITRI ( 17 )
KELAS : XIl TKJ 2

SMK MUHAMMADIYAH KUDUS


Alamat : Jl. Kudus-Jepara KM.3 Prambatan Lor, Kaliwungu, Kudus 59361
Telp (0291) 441992, WA : 0895385595304, E-mail :smkmuh_kudus@gmail.com
Website http://www.smkmuhkudus.sch.id
MATERI POKOK 3.8

A. BANDWIDTH

Bandwidth adalah kapasitas yang dapat digunakan pada kabel ethernet agar
dapat dilewati trafik paket data dengan maksimal tertentu. Pengertian lain dari
bandwidth internet adalah jumlah konsumsi transfer data yang dihitung dalam satuan
waktubps

Jadi bandwidth internet merupakan kapasitas maksimal jalur komunikasi untuk


melakukan proses pengiriman dan penerimaan data dalam hitungan detik.

 FUNGSI BANDWIDTH

1. Ukuran Media Pengiriman Data


Fungsi bandwidth yang pertama adalah sebagai ukuran media atau jalur
pengiriman data yang dimiliki oleh suatu komputer atau jaringan tertentu.
Ukuran bandwidth umumnya digunakan sebagai patokan pengguna untuk
memilih provider atau penyedia layanan yang berhubungan dengan koneksi
internet. Semakin besar bandwidth yang ditawarkan, maka terlihat semakin
baik pula layanan yang diberikan.

2. Membagi Kecepatan Transfer Data


Fungsi lain bandwidth adalah sebagai pembagi kecepatan transfer data.
Sehingga kecepatan yang dimiliki dapat didistribusikan secara adil ke seluruh
pengguna. Pembagian ini juga untuk membatasi agar antar pengguna tidak
saling berebut bandwidth.

3. Mengatur Besar Data yang Ditransfer


Administrator jaringan terkadang melakukan pembatasan besar data yang
dapat diakses atau diunduh dari internet. Hal ini bertujuan untuk mengurangi
trafik yang tinggi dalam jangka waktu yang lama. Trafik yang tinggi dalam
jangka waktu yang lama juga dapat mengganggu stabilitas jaringan karena
mempengaruhi kapasitas bandwidth yang tersedia.

 BANDWIDTH DALAM JARINGAN KOMPUTER

Bandwidth dalam jaringan komputer adalah kecepatan suatu jaringan


melakukan transfer data yang dihitung per detik. Pengukuran kecepatan
dalam bits per second. Semakin besar bandwidth sebuah jaringan semakin
cepat pula data yang ditransfer.

Bandwidth pada komputer memiliki 2 jenis yaitu:

1. Bandwidth Digital
Satuan hitung dari data yang ditransfer dalam bit per second dalam
sebuah jaringan yang dapat dikirimkan melalui suatu saluran komunikasi
tanpa hambatan. Bandwidth ini mengirimkan informasi secara digital, baik
melalui saluran kabel atau tanpa menggunakan kabel (nirkabel).

2. Bandwidth Analog
Fungsinya sama seperti bandwidth digital, yang membedakan adalah
satuan hitungnya menggunakan Hertz.

B. Throughput

Throughput merepresentasikan seberapa banyak kapasitas bandwidth yang


sebenarnya terpakai. Throughput adalah jumlah data yang benar-benar terkirim dalam
satu waktu tertentu. Satuan yang digunakan sama seperti bandwidth, yaitu bits per
second (bps). Kadang-kadang juga dihitung dengan menggunakan satuan data packets
per second (pps).

Untuk lebih mudah memahami, kita bisa menggunakan jalan tol dan mobil
sebagai analoginya. Jika maksimal ada 30 mobil yang bisa melalui jalan tol dalam
waktu satu detik, maka bandwidth jalan tol tersebut adalah 30 mobil.

Pada prakteknya, tidak mungkin setiap detik selalu ada 30 mobil yang melalui
jalan tol tersebut. Karena sebab tertentu, bisa saja yang melaju hanya 22 mobil atau
bahkan kurang. Jumlah mobil yang benar-benar melintas inilah yang disebut
throughput.

C. PERINSIP dan CARA KERJA MANAJEMEN BANDWIDTH

Bandwidth sering dianalogikan dengan lebar jalan raya. Sedangkan data yang
masuk melewati Bandwidth di ibaratkan kendaraan yang melintasi jalan tersebut.
Semakin sedikit kendaraan yang lewat maka lalu lintas akan semakin lancar.
Kebalikannya, jika kendaraan yang lewat banyak maka lalu lintas di jalan tersebut
akan tersendat sehingga akan mempengaruhi aktivitas kendaraan lain.

Semakin besar jalan (Bandwidth) maka akan semakin banyak pula kendaraan
yang dapat melaluinya. Maka tidak salah jika Bandwidth menjadi pertimbangan
pengguna jaringan internet. Dikarenakan semakin besar bandwidth maka semakin
cepat pertukaran data yang dapat melaluinya dalam satu waktu.

Untuk cara kerja Bandwidth, dimana besar kapasitas bandwidth didalam sebuah
jaringan komunikasi akan sangat memberikan pengaruh pada kinerja jaringan
tersebut. Akan tetapi, jika pada saat prosesnya terjadi beberapa gangguan maka ada
beberapa hal yang mungkin saja menjadi penyebabnya. Antara lain, packet loss,
latency, dan bahkan bisa jadi dari faktor bandwidth itu sendiri.
D. QOS

Quality of service (QOS) yang berarti kualitas layanan adalah teknologi yang
mengelola lalu lintas data untuk mengurangi packet loss (kehilangan data), latency,
dan jitter pada jaringan. QOS mengontrol dan mengelola sumber daya jaringan
dengan menetapkan prioritas untuk tipe data tertentu pada jaringan.

Model monitoring QOS terdiri dari :

 Monitoring Aplication
Komponen ini berfungsi mengambil informasi lalu lintas paket data dari
monitor, menganalisanya dan mengirimkan hasil analisanya kepada pengguna.
Berdasarkan hasil analisis tersebut seorang administrator jaringan dapat
melakukan operasi operasi yang lain.

 QoS Monitoring
Menyediakan mekanisme monitoring QoS dengan mengambil informasi
nilai-nilai parameter QoS dari lalu lintas paket data.

 Monitor
Mengumpulkan dan merekam informasi lalu lintas paket data yang
selanjutnya akan dikirimkan kepada monitoring application. Monitor
melakukan pengukuran aliran paket data secara waktu nyata dan melaporkan
hasilnya kepada monitoring application.

 Monitored Objects
Merupakan informasi seperti atribut dan aktifitas yang dimonitor di dalam
jaringan. Di dalam konteks QoS monitoring, informasi-informasi tersebut
merupakan aliran-aliran paket data yang dimonitor secara waktu nyata. Tipe
aliran paket data tersebut dapat diketahui dari alamat sumber (source) dan
tujuan (destination) di layer-layer IP, port yang dipergunakan misalnya UDP
atau TCP, dan parameter di dalam paket RTP.

Parameter Quality of Service terdiri dari :

 Throughput
Throughput yaitu kecepatan (rate) transfer data efektif, yang diukur dalam bps
(bit per second). Throughput adalah jumlah total kedatangan paket yang
sukses yang diamati pada tujuan selama interval waktu tertentu dibagi oleh
durasi interval waktu tersebut.
 Packet Loss
Packet Loss merupakan suatu parameter yang menggambarkan suatu kondisi
yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang dapat terjadi karena
collision dan congestion pada jaringan.

 Delay (Latency)
Delay (Latency) merupakan waktu yang dibutuhkan data untuk menempuh
jarak dari asal ke tujuan. Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik,
congesti atau juga waktu proses yang lama.

 Jitter atau Variasi Kedatangan Paket


Jitter diakibatkan oleh variasi-variasi dalam panjang antrian, dalam waktu
pengolahan data, dan juga dalam waktu penghimpunan ulang paket-paket
diakhir perjalanan jitter.
E. CARA MENGATUR BANDWIDTH
1. Klik Start lalu Run.
2. Ketik pada kolom gpedit.msc, Maka akan keluar kotak “Group Policy”
3. Di “ Computer Configuration “, Klik “Administrative Templates“
4. Lalu klik “ Network “
5. Selanjutnya pilih “QoS Packet Scheduler “
6. Setelah itu pilih “ Limit Reservable Bandwidth “

F. BANDWIDTH LIMITER
Bandwidth Limiter adalah fungsi untuk membatasi bandwidth yang digunakan
oleh satu atau lebih perangkat client pada jaringan. Pembatas Bandwidth tidak
memprioritaskan satu jenis lalu lintas di atas jenis lainnya. Ini memprioritaskan satu
perangkat klien atau sekelompok perangkat klien di atas yang lain.

G. PROSEDUR dan TEKNIK MANAJEMENT BANDWIDTH

1. Simple Queue
 Buka Winbox, pilih menu Simple Queues seperti berikut.

 Tambahkan queue baru sesuai target yang ingin dibatasi kecepatan /


bandwidth nya, misal disini menargetkan sebuah user PC 1 dengan IP
address 192.168.10.10 maka tinggal masukan ;
 Name : PC 1 (Sesuai keinginan)
 Target : 192.168.10.10 (IP Target)
 Target Upload : 10M (Sesuai keinginan)
 Target Download : 10M (Sesuai keinginan)
 Selain bisa manargetkan berdasarkan IP, kita juga bisa melimit bandwidth
berdasarkan interface yang ada, misal disini ingin membatasi bandwidth
atau kecepatan Wifi pada jaringan Mikrotik maka tinggal pilih target
wlan1 seperti berikut.

 Atau berdasarkan IP Network sebuah jaringan secara keseluruhan dengan


memasukan alamat jaringan sebagai contohnya 192.168.20.0/24 seperti
berikut.

 Untuk target, kita juga dapat memasukan beberapa target (IP, Network,
dan Interface) sekaligus ke dalam satu queue jika memang bandwidth yang
ingin diberikan sama seperti berikut.

2. Queue Tree
 Buat mangle connection download, pertama konfigurasi mangle untuk
menandai koneksi download, caranya klik menu IP > Firewall > Tab
Mangle > Klik tanda + untuk menambahkan.
Di tab general isi kolom chain = forward dan Dst Address = isi IP user
atau IP network yang akan delimit.
Di tab Action, isi kolom action = mark connection untuk menandai
koneksi, dan pada kolom new connectiom mark = isi nama sesuai
keinginan dan tandai passthrough.

 Buat kembali satu mangle untuk connection upload, konfigurasinya


hampir sama dengan sebelumnya. Yang berbeda pada bagian src address
isi dengan IP Network yang akan dilimit dan untuk bagian connection
mark = isi dengan nama untuk mangle connection.
 Buat mangle paket, pertama kita buat mangle paket download terlebih
dahulu. Pada tab mangle klik tanda + untuk menambahkan mangle.
Di tab general isi chain = forward dan kolom connection mark = nama
konfigurasinya.
Di tab action isi kolom action = mark paket dan new paket mark = nama
untuk mengkonfigurasi mangle paket download, terakhir tandai
passthrough.
 Sama seperti mangle paket download, klik tanda + untuk menambahkan,
lalu di tab general isi chain = forward dan connection mark = isi nama
yang diinginkan, sedangkan untuk tab action isi kolom action = mark
paket dan new paket mark = isi nama untuk konfigurasi mangle paket
upload, dan tandai juga passthrough.
 Buat konfigurasi Queue Tree, klik menu Queues di halaman utama
mikrotik lalu klik tab queue tree dan klik tanda + untuk menambahkan.
Untuk yang pertama kita akan membuat konfigurasi queue tree download
maka konfigurasinya sebagai berikut :

 Name: Nama untuk konfigurasi yang akan di buat.


 Parent: Interfaces lokal yang akan di limit.
 Packet Marks: nama konfigurasi mangle packet download.
 Limit At: Minimal bandwidth yang akan di berikan.
 Max Limit: Maksimal bandwidth yang di berikan.
 Setelah Queue tree download selesai, selanjutnya konfigurasi Queue tree
upload, isi name = isi dengan nama lain untuk konfigurasi queue tree
yang sedang dibuat, parent = isidengan interfaces yang terhubung dengan
internet, packet marks = isi dengan nama konfigurasi mangle packet
upload, dan tentukan besarlimit minimal dan maksimal yang akan
diberikan.
3. Share/up to
 Router kita tidak tahu berapa total bandwidth real yang kita miliki, maka
kita harus definisikan pada langkah pertama. Pendefinisian ini bisa
dilakukan dengan melakukan setting Queue Parent. Besar bandwidth
yang kita miliki bisa diisikan pada parameter Target Upload Max-Limit
dan Target Download Max-Limit.

 Tenentukan limitasi per client dengan melakukan setting child-queue.


Pada child-queue kita tentukan target-address dengan mengisikan IP
address masing-masing client. Terapkan Limit-at (CIR) : 128kbps dan
Max-Limit (MIR) : 512kbps. Arahkan ke Parent Total Bandwidth yang
kita buat sebelumnya.

Ulangi untuk memberikan limitasi pada client yang lain, sesuaikan


Target-Address.
4. Prioritas Traffic
Untuk membuat prioritas traffic, maka kita bisa menggunakan custom destination.
Dan pembuatan custom destination ini dibagi menjadi 2 bagian. Yaitu bisa
berdasarkan tujuan IP (Destination) atau bisa juga di kombinasikan dengan
Mangle. Perlu diketahui, menggunakan mangle akan lebih efisien karena memiliki
banyak parameter yang bisa digunakan seperti Src Address, Dst Address, Port,
Protocol, dll.
Untuk kasus pertama, kita bisa menggunakan IP Address untuk memprioritaskan
traffic. Yaitu menggunakan parameter DST pada simple queue.

Karena rule yang dibuat lebih spesifik, pastikan rule tersebut diposisikan diatas
rule yang bersifat universal.

Untuk kasus kedua, kita bisa menggunakan packet mark pada mangle untuk
menangkap traffic yang ingin di prioritaskan. Setelah packet mark dibuat, kita bisa
gunakan kedalam simple queue.
Sebagai contoh, kami akan menggunakan paket zoom meeting agar lebih prioritas
dibandingkan traffic yang lain.
Jika packet mark sudah dibuat, kita bisa langsung tambahkan rule simple queue
baru dengan menggunakan parameter packet mark yang sudah dibuat sebelumnya.
Pastikan lagi rule yang lebih spesifik di pasang di posisi atas, agar dibaca lebih
dulu dibandingkan rule universal.

5. Delay Pools
Delay Pools merupakan fitur bawaan dari squid yang digunakan untuk melakukan
manajemen bandwidth. Pada pengujian sistem ini, diantaranya mencakup
pengujian download, upload, filtering konten-konten dewasa dan pemblokiran
media sosial pada waktu jam kerja.

6. HTB
HTB adalah sebuah sistem untuk mengatur dan mengontrol kapasitas bandwidth.
Pada sebuah service provider harus memiliki pengaturan bandwidth yang efisien
dan efektif. Untuk mendapatkan hasil tersebut diperlukan sebuah system dan HTB
inilah merupakan sistem yang memilki efisiensi untuk menghasilkan pengaturan
bandwidth yang optimum.

Parameter yang digunakan HTB untuk menentukan jenis queue adalah :


a) Rate
Parameter rate menentukan bandwidth maksimum yang bisa dipakai oleh setiap
class, jika bandwidth melebihi nilai “rate” maka paket data akan dipotong atau di
jatuhkan (drop).

b) Ceil
parameter ceil di set untuk menentukan peminjaman bandwidth antar class (kelas),
peminjaman bandwith dilakukan class paling bawah ke kelas di atasnya, teknik ini
disebut link sharing
c) Random Early Detection (RED)
RED atau bisa disebut Random Early Drop biasanya dipergunakan untuk gateway
/ router backbone dengan tingkat trafik yang sangat tinggi

7. CBQ
CBQ adalah Teknik klasifikasi paket data yang memungkinkan sharing
bandwidth antar kelas (class) dan memiliki fasilitas user interface. CBQ mengatur
pemakaian bandwidth jaringan yang dialokasikan untuk tiap user, pemakaian
bandwidth yang melebihi nilai set akan dipotong (shaping), CBQ juga dapat diatur
untuk sharing dan meminjam bandwidth antar class.

H. PROSEDUR KONFIGURASI MANAJEMEN BANDWIDTH


1. Pastikan Anda sudah mengkonfigurasi mikrotik mulai dari konfigurasi IP-
Address, IP-DNS, IP-Firewall, IP-Router sehingga sudah bisa dikoneksika
internet.
2. Langkah selanjutnya yaitu dengan memilih Queues , makan muncul kotak
dialog Queue List, pada Simple Queues pilih tanda (+) untuk menambah New
Simple Queue
Pada tab General, Name diisi dengan nama queue yang akan di buat misalkan
Name : Kantor (untuk queue1). Address bisa langsung ditembak/diisi secara
langsung, misalkan IP laboratorium Jaringan 192.168.10.1/24.

Pada Maxlimit jangan lupa diisi, misalkan Maxlimit diisi 1M

Untuk Burst disini, burst adalah salah satu cara menjalankan QoS. Burst
memungkinkan penggunaan data-rate yang melebihi max-limit untuk periode
waktu tertentu. Jika data rate lebih kecil dari burst-threshold, burst dapat
dilakukan hingga data-rate mencapai burst-limit. Setiap detik, router
mengkalkulasi data rate rata-rata pada suatu kelas queue untuk periode waktu
terakhir sesuai denganburst-time. Burst time tidak sama dengan waktu yang
diijinkan untuk melakukan burst. Kalau muncul tanda merah maka sudah over
maksimal. Jika sudah pilihApplay –> OK

Pada konfigurasi ini, diasumsikan ada 2 queue yang dibuat, queue pertama
diberi nama Kantor, queue kedua diberinama ruang1. Langkah penambahan
queue sama seperti langkah di awal tadi, pilih tanda (+) pada kotak
dialog Queue List
Setelah memilih tanda (+), makan muncul kotak dialog New Simple
Queue, pada tab General -> Name diisi dengan nama yang berbeda dengan
queue pertama, sesuai asumsi di awal tadi, queue2 diberi nama ruang1.

Target Address dan Max Limit jangan lupa diisi.

Kemudian pada tab Advanced bagian Limit At diisi. Misalnya Limit At diisi
512

Langkah selanjutnya, masih di tab Advanced, bagian Parent pilihlah queue1 ,


queue1 disini maksudnya Kantor *krn skrinsut blm diganti jadi namanya
masih queue1* :D. Setelah itu pilih Apply –> OK
Setelah di OK, maka muncullah kotak dialog Queue List yang sudah ada dua
queue, yaitu queue1 Kantor dan queue2 ruang1

MATERI POKOK 3.9

A. PROSEDUR dan TEKIK PEMERIKSAAN PERMASALAHAN PADA


MANAJEMEN BANDWIDTH
Untuk menghubungkan perangkat jaringan dengan sumber daya, dibutuhkan
sebuah perangkat yang disebut router. sebuah alat yang mengirimkan paket data
melalui sebuah jaringan atau internet menuju tujuannya, dengan proses yang dikenal
sebagai routing. Salah satu vendor yang menyediakan perangkat router adlah
mikrotik.
Bandwidth Management (Traffic Control/Shaping) adalah suatu usaha
mengontrol traffic jaringan sehingga bandwidth lebih optimal dan performa network
lebih terjamin.
B. TEKNIK KONFIGURASI ULANG MANAJEMEN BANDWIDTH
1. Selanjutnya saya akan menjelaskan tentang konfigurasi pada mikrotik
RouterOS dengan menggunaan winbox. Setelah itu kita buka winbox dan
masukkan username dan passwordnya. Biasanya usenamenya adalah “admin”
dan passwordnya kosong . Lalu kita search MAC Address RouterOS lalu
enter.
2. Setelah itu kita set interfacenya.
3. Pada jaringan mikrotik ini, dibagi menjadi 2 interface, yaitu publik dan
jaringan private. Jaringan private terhubung dari router kemasing-masing PC,
dimana maing-msing PC menggunakan IP static (192.168.10.0/24).
4. Setelah itu kita lihat pada halaman interface apakah interface yang kita buat
tadi sudah ada atau belum.

C. PROSEDUR PEGECEKAN HASIL PERBAIKAN


melakukan pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan, melakukan pencarian
komputer yang ada dalam jaringan apakah terhubung atau tidak, memeriksa
konfigurasi IP komputer dengan menggunakan perintah IPCONFIG yang berfungsi
untuk mensetting ulang jaringan, terutama yang menggunakan jaringan DHCP,
memeriksa koneksi jaringan dengan menggunakan PING, PING berfungsi untuk
mengecek apakah sebuah komputer sudah terhubung kekomputer yang dituju.

D. PROSEDUR PERBAIKAN MANAJEMEN BANDWIDTH


Proxy server tinggal memberikan data yang ada di dalam cachenya, sehingga
tidak menggunakan koneksi internet lagi. Hal ini menguntungkan kedua belah pihak,
karena pengguna akan mendapatkan halaman/file yang diinginkan lebih cepat (karena
menggunakan koneksi lokal) dan bandwidth internet secara keseluruhan akan dihemat
karena proxy server tidak lagi mengunduh data yang diinginkan pengguna dari
internet.

Permasalahan selanjutnya adalah apabila proxy server dan bandwidth


manajemen (HTB)berada dalam satu server yang sama. HTB yang dijalankan dalam
satu server dengan proxy akan membatasi semua jenis koneksi yang berasal dari
server, tidak perduli apakah traffic itu berasal dari internet atau berasal dari cache
proxy. Konfigurasi seperti ini tidak efisien, karena seharusnya pengguna dapat
mengunduh data yang terdapat di cache proxy dengan kecepatan penuh. Tanpa
dibatasi oleh HTB.

MATERI POKOK 3.10

A. LOAD BALANCING
Load balancing adalah teknik untuk mendistribusikan beban trafik pada dua atau
lebih jalur koneksi secara seimbang, agar traffic dapat berjalan optimal,
memaksimalkakn throughput, memperkecil waktu tanggap dan menghindari overload
pada salah satu jalur koneksi. Load balancing merupakan sebuah solusi yang dapat
digunakan untuk menstabilkan server website yang memiliki lonjakan traffic. Load
balancing digunakan pada saat sebuah server memiliki jumlah pengguna yang telah
melebihi kapasitas maksimalnya.

B. PRINSIP dan CARA KERJA LOAD BALANCING


Load balancer menerima dan mendistribusikan traffic ke beberapa server. Jika
satu server down, perangkat ini mengalihkan traffic ke server lain yang tersedia.
Apapun bentuknya, perangkat load balancing mendistribusikan traffic ke beberapa
server untuk memastikan tidak ada satu server pun yang menanggung beban berlebih.
Secara efektif, load balancing meminimalkan waktu respon server.

Fungsi load balancing sama seperti polisi lalu-lintas yang bertugas mencegah
kemacetan dan insiden di jalanan yang tidak diinginkan. Load balancer harus bisa
memastikan arus lalu-lintas jaringan tetap lancar sekaligus memberi rasa aman dalam
sistem kerja jaringan yang rumit.

Secara sederhana, berikut cara kerja load balancing:


 Pengguna meminta akses masuk server website / aplikasi.
 Load balancer menerima dan mendistribusikan traffic ke beberapa server.
 Jika satu server down, perangkat ini mengalihkan traffic ke server lain yang
tersedia.

C. AlGORITMA LOAD BALANCING


1. Road robin
Algoritma load balancing paling sederhana yaitu membagi beban secara
bergiliran dan berurutan dari satu server ke server yang lain.

2. Ratio
Algoritma ini membagi beban dengan cara memberi rasio pada setiap
servernya, semakin besar rasio maka semakin besar juga server tersebut
menangani beban.

3. Fastest
Melakukan pembagian beban dengan cara mengutamakan server-server yang
memiliki respon paling cepat. Server ini yang nanti akan menangani beban
saat terdapat request. Jadi saat server yang sedang melakukan pengambilan
data yang menyebabkan respon server tersebut menjadi lambat dan request
tersebut akan diambil oleh server lain yang memiliki respon tercepat.

4. Last connection
Melakukan pembagian berdasarkan banyaknya koneksinyang sedang dilayani
oleh server. Server yang paling sedikit melayani koneksi client maka server
tersebut yang akan mengambil request berikutnya dari client.

D. FITUR LOAD BALANCING


Beberapa fitur yang ada pada baik load balancer hardware maupun load balancer
software, yaitu:

1. Asymmetric load, rasio dapat dibuat dengan menentukan koneksi yang


menjadi primary yang dianggap paling baik backbonenya dan terbaik dalam
path routingnya, jadi kita dapat membuat mesin untuk mencari best path
determination dan routing yang terpendek dan terbaik untuk sampai ketujuan.

2. Aktivitas berdasarkan prioritas. Disaat load jaringan lagi peek, server akan
dapat membagi aktivitas berdasarkan prioritas dan ke link cadangan.

3. Proteksi dari serangan DDOS. karena kita dapat membuat fiturseperti SYN
Cookies dan delayed-binding (suatu metode di back-end server pada saat
terjadi proses: TCP handshake) pada saat terjadi serangan SYN Flood.

4. Kompresi HTTP. Memungkinkan data untuk bisa mentransfer objek HTTP


dengan dimungkinkannya penggunaan utilisasi kompresi gzip yang berada di
semua web browser yang modern.

5. TCP Buffering. dapat membuat respon buffer dari server dan berakibat dapat
memungkinkan task akses lebih cepat.

6. HTTP Caching. dapat menyimpan content yang static, dengan demikian


request dapat di handel tanpa harus melakukan kontak ke web server diluar
jaringan yang berakibat akses terasa semakin cepat.

7. Content Filtering. Beberapa load balancing dapat melakukan perubahan trafik


pada saat dijalankan.

8. HTTP Security, beberapa system load balancing dapat menyembunyikan


HTTP error pages, menghapus identifikasi header server dari respon HTTP,
dan melakukan enkripsi cookies agar user tidak dapat memanipulasinya.

9. Priority Queuing, berguna untuk memberikan perbedaan prioritas traffic paket.

10. Spam Filtering. Spam istilah lainnya junk mail merupakan penyalahgunaan
dalam pengiriman berita elektronik untuk menampilkan berita iklan dan
keperluan lainnya yang mengakibatkan ketidaknyamanan bagi para pengguna
web.

E. TIPE LOAD BALANCING


Dari tipenya Load Balancing dapat dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu:

 Software Load Balancing. Dimana Load Balancing berjalan disebuah


PC/Server, dan aplikasi Load Balancing di install dan perlu dikonfigurasi
sebelum dapat berfungsi. Keuntungannya adalah jika ada penambahan fitur
atau fasilitas tambahan tidak perlu mengganti keseluruhan perangkat load
balancing Performa proses load balancing dipengaruhi oleh prangkat komputer
yang digunakan, tidak bisa hanya mengandalkan kemampuan software yang
canggih saja. Perangkat keras yang dapat mempengaruhi performa metode ini
adalah kartu jaringan (Network Interface Card) yang digunakan, besarnya
RAM pada perangkat, media penyimpanan yang besar dan cepat, dsb.
Sehingga performa metode ini sulit untuk bisa diperkirakan. Ada banyak
sekali Load Balancer Software, beberapa diantaranya yang paling banyak
digunakan adalah: Linux Virtual Server, Ultra Monkey, dan Network Load
Balancing.

 Hardware Load Balancing. Dimana Load Balancing berjalan disebuah


device/alat yang sudah disiapkan dari pabrik dan siap digunakan. Tipe
Hardware Load Balancing banyak digunakan karena kemudahannya. Beberapa
Load Balancer Hardware diantaranya adalah: Cisco System Catalyst, Coyote
Point, F5 Network BIG-IP. Baraccuda Load Balancer.

F. HAProxy
HAProxy adalah salah satu software yang mendukung load balancing dan proxy
untuk protokol TCP dan HTTP. salah satu keunggulan HAProxy adalah dapat
melayani semua port TCP seperti 8080, 3000, 9000 dan lain - lain. Berikut adalah
fitur - fitur dari HAProxy :
 Dapat melakukan load balancing untuk banyak server.
 Dapat digunakan oleh banyak service seperti email, database, web server dan
lain - lain.
 Terdapat statistik load balancing sehingga mempermudah kita memantau
beban trafik
 Jika salah satu server mati, maka beban trafik ke server tersebut akan
dihentikan.

G. PROSEDUR dan TEKNIK KONFIGURASI LOAD BALANCING


Mengkonfigurasi Load Balancing pada PCC mikrotik Sebelum Lakukan
Konfigurasi, Perhatikan terlebih Dahulu Konfigurasinya Pada ISP1 akan
Menggunakan Media Kabel, dan pada ISP2 akan menggunakan media wireless
dengan Membuat Virtual AP Dan IP Addressnya adalah 10.10.10.1 untuk ISP1 Dan
20.20.20.1 Untuk ISP2 Dan untuk client adalah 192.168.10.1

Untuk itu, Cara Konfigurasi PCC Tersebut adalah:

1. Pastikan DHCP-Client, IP Address, DHCP-Server dan NAT Sudah Berjalan.


Setting Terlebih dahulu Firewall Mangle untuk ISP1 Dan ISP2 Dengan cara
Buat In interfacenya adalah Ke Laptop client.

2. Lalu Untuk Router ISP1, Gunakan PCC:src address dan port 2/0 untuk ISP1
Dan 2/1 Untuk ISP2

3. Gunakan Action mark routing dan namakan routing masing-masing ISP


Seperti gambar di bawah ini

4. Pastikan Paket Pada mangle for PCC Sudah Berjalan seperti gambar di bawah
ini
5. Jika sudah selesai, Hapus dulu routing default otomatis dan Buat Manual pada
default Routing, Jangan Lupa, untuk Add mark routing pada tabel routing
pada Masing-masing ISP Seperti gambar di bawah ini

MATERI POKOK 3.11

A PEMERIKSAAN PERMASALAHAN pada LOAD BALANCING


 WEBPROXY INTERNAL
Routerboard tertentu seperti RB450G, RB433AH, RB433UAH, RB800, dan RB1100
mempunyai expansion slot (USB, MicroSD, CompactFlash) untuk storage tambahan.

 PENGATURAN MANGLE
Pada load balancing kali ini kita akan menggunakan fitur yang disebut PCC (Per
Connection Classifier). Dengan PCC kita bisa mengelompokkan trafik koneksi yang
melalui atau keluar-masuk router menjadi beberapa kelompok. Pengelompokan ini
bisa dibedakan berdasarkan src-address, dst-address, src-port, dan atau dst port.

B. TEKNIK KONFIGURASI ULANG LOAD BALANCING


Teknik konfigurasi ulang load balancing menggunakan cara pengaturan routing.
Pengaturan mangle sebelumnya tidak akan berguna jika belum membuat routing
berdasarkan mark-route yang sudah dibuat.

C. PROSEDUR PENGECEKAN HASIL PERBAIKAN


Pengecekan hasil perbaikan load balancing antara lain :
 Melakukan pemeriksaan ulang konfigurasi jaringan.
 Melakukan pencarian komputer yang ada dalam jaringan yang tidak terhubung
atau tidak.
 Memeriksa konfigurasi IP komputer dengan menggunakan perintah
IPCONFIG.

Anda mungkin juga menyukai