Kemudian, ada jua Bandwidth Uplink dan Downlink antara lain adalah :
1) Bandwidth Uplink atau Upload (Batas kecepatan upload)
upload merupak proses dimana kita mengunggah atau mengirim data dari perangkat kita berupa teks, pesan, gambar,dan lai-lain.
Faktor-faktor yang memengaruhi bandwidth dan throughput antara lain sebagai berikut :
a. Perangkat jaringan yang digunakan
b. Topologi jaringan yang digunakan
c. Tipe data yang ditransfer
d. Banyaknya pengguna jaringan
e. Spesifikasi komputer server
f. Spesifikasi komputer client/pengguna
g. Induksi listrik maupun cuaca
4. Prinsip dan Cara Kerja Manjemn
Bandwidth
Manajemen bandwidth dilakukan dengan cara mendefinisikan alamat IP dari
client yang akan dibatasi penggunaan bandwidth-nya. Hal ini bermanfaat untuk
mencegah terjadinya monopoli bandwidth oleh seorang pengguna client, sehingga
pembagian bandwidth ke semua client akan sama rata. Misalnya, dalam sebuah
jaringan terdapat client dengan IP sekian yang menggunakan bandwidth secara tidak
wajar.
5. Link Performance
Masalah yang dapat membatasi kinerja link yang diberikan meliputi :
a. Transmission Control Protocol/TCP menentukan kapasitas koneksi dengan membanjirinya sampai paket
mulai disampaikan; TCP berfungsi untuk melakukan transmisi data per – segmen, artinya paket dat di
pecah dalam jumlah yang sesuai dengan besaran packet kemudian di kirim satu hingga selesai.
b. Queuing di router menghasilkan lebih tinggi dan saat jaringan mendekati (dan kadang-
kadang melebihi) kapasitas; Dalam Mikrotik, terdapat 3 jenis Queue yaitu.
Simple Queue, Queue Tree, PCQ (Per Connection Queue)
c. TCP global synchronization, ketika jaringan mencapai hasil kapasitas pemborosan
bandwidth. Transmission Control Protocol (TCP) adalah suatu protokol yang berada di
lapisan transport (baik itu dalam tujuh lapis model referensi OSI atau model DARPA)
yang berarah sambungan (connection-oriented) dan dapat diandalkan (reliable).
d. Burstiness lalu lintas web membutuhkan bandwidth
cadangan untuk mengakomodasi lalu lintas yang padat
dengan kecepatan tinggi;
e. Kurangnya dukungan luas untuk mengatasi kemacetan
jaringan dengan pemberitahuan kemacetan manajemen di
internet;
f. (ISP/Internet Service Provider) biasanya memegang
kendali atas manajemen antrian dan kualitas layanan di akhir
tautan;
g. Kemacetan jaringan memungkinkan produk akhir yang
lebih tinggi untuk mengurangi arus lalu lintas, mengurangi
kedalaman antrian, dan memungkinkan lebih banyak
pengguna untuk berbagi lebih banyak bandwidth secara
merata.
6. Qos
Quality of Service (QoS) atau Kualitas layanan adalah metode pengukuran yang
digunakan untuk menentukan kemampuan sebuah jaringan seperti; aplikasi jaringan,
host atau router dengan tujuan memberikan network service yang lebih baik dan
terencana sehingga dapat memenuhi kebutuhan suatu layanan. Tujuan QoS
menyediakan kualitas layanan yang berbeda-beda berdasarkan kebutuhan layanan di
dalam jaringan.
Manfaat dan Jenis Layanan QoS
Quality of Service (QoS) dalam penggunaanya memiliki
beberapa manfaat, yaitu:
Traffic Prioritization juga berhubungan dengan QoS (Quality of Service). Pada Quality of Service
atau QoS ini didefinisikan adanya kemampuan menyediakan prioritas berbeda antara aplikasi,
user atau aliran data.
5. Delay Pools
Delay Pools merupakan fitur bawaan dari squid yang digunakan untuk melakukan manajemen
bandwidth. Pada pengujian sistem ini, diantaranya mencakup pengujian download, upload, filtering
konten-konten dewasa dan pemblokiran media sosial pada waktu jam kerja.
6. HTB
HTB adalah metode yang berfungsi untuk mengatur pembagian bandwidth,
pembagian dilakukan secara hirarki yang dibagi-bagi kedalam kelas sehingga
mempermudah pengaturan bandwidth [5]. HTB diklaim menawarkan kemudahan
pemakaian dengan teknik peminjaman dan implementasi pembagian trafik yang lebih
akurat.
7.CBQ
Metode Class-Based Queue (CBQ) adalah mekanisme penjadwalan yang
memberikan link-sharing antar kelas. Metode Class-Based Queue (CBQ)
didasarkan pada interaksi antara general scheduler dan link-sharing scheduler.
General scheduler bertugas menjamin layanan pada tiap kelas leaf.
C. Konfigurasi Manajemen Bandwidth dan
Permasalah Manajemen Bandwidth
1. Teknik Konfigurasi Manajemen Bandwidth
Mengatur dan membatasi pemakaian bandwidth internet memang
suatu hal yang penting ketika koneksi internet kita terbatas, misalnya
kouta bandwidth yang terbatas dari ISP. Router Mikrotik sendiri sudah
menyediakan fitur yang bias membatasi (Limit) bandwidth, yaitu Queue.
Ada 2 macam Queue pada mikrotik, yaitu :
a. Queue simple
b. Queue Tree
a. Queue simple
Simple Queue merupakan jenis bandwidth management yang dapat dikonfigurasi
secara mudah Sob. Biasanya simple queue digunakan hanya untuk pembatasan pemakaian
bandwidth (upload dan download) tiap client. Jenis queue ini sangat cocok di
implementasikan pada jaringan skala kecil hingga menengah.
b. Queue Tree
Queue Tree merupakan jenis bandwidth management yang sangat kompleks. Secara
garis besar fungsinya sama dengan simple queue hanya pada queue tree bandwidth
management akan di kelompokan kedalam group / parent sehingga akan terlihat seperti
hirarki. Untuk menggunakan Queue ini kita harus mengaktifkan mangle di menu firewall,
sehingga kita dapat melakukan limitasi atau memberikan prioritas pada lalu lintas apapun
seperti email, browsing, game dll.
Bagaimana jika menggunakan keduanya ?
Pada teknisnya kedua Queue ini dapat berjalan bersamaan, namun perlu ketelitian yang lebih
untuk menjaga keduanya agar tidak tumpang tindih. Untuk lebih detail dan lebih jelas perhatikan
gambaran alur proses berikut.
Dari gambar tersebut digambarkan bagaimana aliran proses paket data (packet flow) RouterOS
versi5. proses pembacaan Queue dilakukan pada Global-in (prerouting) dan Global-Out
(postrouting). Sedangkan pada RouterOS versi 6.x, letak Simple Queue dan Queue Tree terjadi
perubahan dan antara Simple Queue dan Queue Tree berdiri sendiri Sob.
Ada beberapa tab dijendela Simple Queue tersebut, namun kita hanya akan menggunakan tab
general dan Advanced.
a. Tab General
Tab General berisi field-field untuk membuat profil baru. Lebih jelasnya akan
ada pengisian berikut ini:
- pengisian profile name
- pengisian Host name
- pengisian Host type
- pengisian user ID
- pengisian password
- pengisian Account
- pengisian comment
b. Target Address
Kita bisa melakukan pengaturan bandwidth secara sederhana berdasarkan IP Address client dengan menentukan kecepatan
upload dan download maksimum yang bisa dicapai oleh client.Contoh :
Kita akan melakukan limitasi maksimal upload : 128kbps dan maksimal download : 512kbps terhadap client dengan IP
192.168.10.2 yang terhubung ke Router. Parameter Target Addressadalah IP Address dari client yang akan dilimit. Bisa
berupa :
Single IP (192.168.10.2)
Network IP (192.168.10.0/24)
Beberapa IP (192.168.10.2,192.168.10.13) dengan menekan tombol panah bawah kecil di sebelah kanan kotak isian.
Penentuan kecepatan maksimum client dilakukan pada parameter target upload dan target download max-limit. Bisa
dipilih dengan drop down menu atau ditulis manual. Satuan bps (bit per second ).
c. Max Limit
Setting max-limit merupakan angka dari MIR (Maximum Information Rate), kecepatan maksimum yang mungkin
didapatkan saat jaringan tidak sibuk. Peralatan yang dibutuhkan
3 – PC
1 – MikroTik
Switch yang terhubung internet
Langkah Percobaan
Hubungkan Mikrotik ke salah satu PC untuk mengatur konfigurasi awal. Port mikrotik yang digunakan disini yaitu Eth 2
dan alamat IP 192.168.3.1/24.
Atur konfigurasi awal seperti pada blog sebelumnya disini.
Lepaskan sambungan antara mikrotik dengan PC, lalu hubungkan mikrotik dengan Switch dan juga hubungkan ketiga PC
ke switch.
Cek IP yang diberikan ISP ke masing-masing PC.
Buat staged queue parent seperti berikut,
Buat staged queue child sebanyak PC atau Client seperti berikut,
Client 1
Client 2
d. Tab Advanced
Pada tab Advanced hal yang perlu diperhatikan pada opsi Interface dan Limit At.
Interface adalah Pilih interface mana yang ingin dibatasi bandwidth-nya, misalnya interface
Wlan1 untuk membatasi koneksi internet via wireless. Jika ingin membatasi bandwidth di semua
Interface pilih all.
Limit At adalah alokasi bandwidth terkecil yang bisa didapatkan oleh user jika traffic jaringan
sangat sibuk. Jadi Limit At ini adalah nilai bandwidth terendah yang akan didapatkan oleh user.
2. Permasalahan dan Perbaikan Permasalahan
Manajemen Bandwidth
Permasalahan manajemen bandwidth adalah menghilangkan limit bandwidth pada
Windows agar mempercepat dan memaksimalkan koneksi internet. Akses internet
yang cepat adalah dambaan setiap pengguna internet. Tipe koneksi sendiri pun
mengalami perkembangan, mulai dari Dial-Up, broadband, fiber, hingga wireless.
cara menghilangkan limit bandwith pada system operasi Windows adalah :
a. Bukalah Aplikasi Group Policy Object Editor. Kliklah Start (Untuk Windows XP klik Start-
Run) kemudian ketik “gpedit.msc”. Kemudian, klik,Enter.
b. Setelah jendela Group Policy Object Editor terbuka, cari “Computer Configuration”, kemudian
“Administrative Templates”, lalu “Network”, dan terakhir klik pada “QoS Packet Scheduler”
untuk membukanya.
C. Dobel klik pada “Limit reservable bandwith” untuk membuka pengaturanya.
d. Ubah pengaturanya menjadi “Enable” dan juga pengaturan Bandwidth limit (%) menjadi 0.