Anda di halaman 1dari 17

KOMUNIKASI DATA

CELLULAR WIRELESS NETWORK

Di susun oleh Kelompok 7:


 Muhamad Akbar (171351132)
 M Jamil Iskandar (171351149)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI WASTUKANCANA
PURWAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga kami
dapat meyelesaikan makalah ini dan dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi. Baik
dalam bentuk materi maupun pikirannya. Sehingga kami diberi kesempatan yang luar biasa
ini yaitu kesempatan untuk menyelesaikan tugas penulisan makalah tentang

“Cellular Wireless Network” Adapun penulisan makalah ini merupakan bentuk dari
pemenuhan beberapa tugas mata kuliah Komunikasi Data. Pada makalah ini akan dibahas
mengenai Cellular Network dan Wireless Network.

Kami ucapkan terimakasih yang kepada setiap pihak yang telah mendukung serta
membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga rampungnya makalah ini.
Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi setiap pembaca.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembaca. Untuk kedepannya dapat memperbaiki maupun menambah
isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Kerena, keterbatasan pengetahuan kami maupun pengalaman kami. Kami yakin masih
banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Purwakarta , 18 Desember 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................... i


DAFTAR ISI............................................................................................................................. ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................................... 1
BAB II ....................................................................................................................................... 2
ISI........................................................................................................................................... 2
2.1 Definisi Cellular Wireless Network........................................................................... 2
2.2 Perkembangan Cellular Wireless Network .............................................................. 5
2.3 Definisi Wireless Network.......................................................................................... 5
BAB III.................................................................................................................................... 13
PENUTUP ........................................................................................................................... 13
3.1 Kesimpulan................................................................................................................ 13
3.2 Saran .......................................................................................................................... 13
Daftar Pustaka ....................................................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertumbuhan komunikasi tanpa kabel yang sedemikian cepat mengakibatkan
dibutuhkannya suatu proses pentransmisisan data yang aman dan memberikan kemudahan
kepada user. Salah satu perkembangan teknologi yang demikian pesat adalah teknologi
komunikasi data, baik melalui perangkat-perangkat mobile seperti handphone, PDA dan
sebagainya, yang dapat memenuhi kebutuhan akan komunikasi yang cepat, kapan saja dan
dimana saja. Selain itu juga diharapkan kebutuhan akan komunikasi ini tidak hanya dapat
dilakukan melalui satu cara saja.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang di atas dapat diambil rumusan masalah yang akan penulis bahas
antara lain adalah :

1. Apa definisi dari Cellular Wireless Network ?


2. Sejarah perkembangan dari Cellular Wireless Network ?
3. Definisi dari Wireless Network ?

1.3 Tujuan Penelitian


Sedangkan tujuan yang ingin dicapai dari pembahasan ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui tentang definisi dari Cellular Wireless Network


2. Untuk mengetahui sejarah tentang perkembangan Cellular Wireless Network
3. Untuk mengetahui definisi dari Wireless Network
BAB II
ISI

2.1 Definisi Cellular Network


Jaringan seluler merupakan jaringan nirkabel yang bertujuan untuk meningkatkan
kapasitas penggunaan device mobile. Jaringan ini kemudian berlahan menggantikan
penggunaan transmitter dan receiver berdaya tinggi seperti yang digunakan radio komersial
saat ini. Sistem yang digunakan pada jaringan seluler adalah sistem sistem yang
menggunakan daya rendah, sehingga lebih cost effective dalam penggunaannya.

Setiap base station yang memberikan service pada pengguna akan dibagi pada area area yang
berbentuk heksagonal (cell) dengan station yang berada tepat di tengah tiap area heksagonal
tersebut. Hal ini bertujuan agar sinyal yang dipancarkan oleh setiap base station terbagi
secara merata pada setiap area yang ada, sehingga daya yang dibutuhkan lebih sedikit dan
mengurangi kemungkinan interferensi sinyal.

Gambar 1 Pembagian Area pada Jaringan Seluler

Pada gambar 1.a area yang digunakan berbentuk persegi. Jarak antara suatu base station ke
base station lainnya akan bervariasi mulai dari “d” sampai “1.414 d” sehingga tidak efisien
dalam penggunaanya, sedangkan pada gambar 1.b area yang digunakan berbentuk
heksagonal, sehingga jarak antara satu base station ke base station lainya tetap sejauh “d”
dan lebih efisien.

2
Penggunaan cell pada jaringan seluler juga berguna untuk melakukan metoda Frequency
Reuse. Setiap provider yang menyediakan layanan jaringan seluler akan diberikan batas
penggunaan frekuensi sinyal yang dapat digunakannya, sehingga diperlukan suatu metoda
untuk menjaga keefektifan penggunaan frekuensi yang terbatas tersebut. Salah satu cara ialah
menggunakan metoda Frequency Reuse, dimana frekuensi yang digunakan pada suatu tempat
akan digunakan kembali di tempat yang lain dengan memperhitungkan kemungkinan
interferensi yang mungkin terjadi.

Frekuensi yang diberikan pada sebuah provider jaringan seluler akan displit menjadi
frekuensi frekuensi yang lebih kecil dan kemudian frekuensi-frekuensi kecil tersebut akan
dibagikan ke cell – cell yang ada. Kumpulan cell – cell tersebut akan membentuk sebuah
cluster. Cell yang berada pada sebuah cluster hanya mungkin memiliki frekuensi yang sama
dengan cell yang berada pada cluster yang lain (frequency reuse), atau dengan kata lain setiap
cell yang berdekatan tidak boleh memiliki frekuensi yang sama. Hal ini bertujuan untuk
menghindari kemungkinan interferensi ataupun crosstalk yang mungkin terjadi antar cell.

Gambar 2 Frequency Reuse dengan metoda cell dan cluster

Untuk memperbesar kapasitas jaringan yang dapat digunakan pada jaringan seluler, terdapat
beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu menambah channel ataupun base station yang
menyediakan service jaringan pada pengguna, meminjam frekuensi yang digunakan oleh cell

3
yang terdekat untuk menyediakan servis pada cell yang lainnya, ataupun melakukan
pemotongan cell, sehingga jaringan dari cell yang dipotong tersebut dapat digunakan untuk
melayani area yang lebih membutuhkan, ataupun dengan menambahkan microcell pada area
tertentu yang sangat membutuhkan jaringan.

Dalam cara berkomunikasi, setiap device yang menggunakan jaringan seluler akan terkoneksi
ke BTS (Base Transceiver Station) masing masing. Jika suatu device ingin berkomunikasi
dengan device lain, device tersebut akan terkoneksi ke BTS, BTS tersebut akan menerima
kode wilayah dari device yang dituju dan meneruskannya ke MTSO (Mobile
Telecomunication Switching Office) yang bertanggungjawab melayani BTS tersebut. MTSO
akan mencari kode dari device yang akan dituju, jika device tersebut masih berada dalam
lingkup MTSO tersebut, maka MTSO akan secara langsung meneruskan koneksi ke BTS
yang melayani device yang dituju, jika tidak berada pada lingkupnya, maka MTSO tersebut
akan meneruskan koneksi ke MTSO lain yang melayani device yang dituju. MTSO juga akan
berperan sebagai penyambung jaringan seluler dengan PTSN (Public Telecomunication
Switching Network).

Gambar 3 Overview jaringan seluler

4
2.2 Perkembangan Cellular Network
G berarti Generation dan berhubungan dengan kecepatan transmisi data

a. 1G – Original analog cellular for voice (AMPS, NMT, TACS) 14.4 kbps
b. 2G – Digital narrowband circuit data (TDMA, CDMA) 9-14.4 kbps
c. 3G – Digital broadband packet data (CDMA, EV-DO, UMTS, EDGE) 500-700 kbps
d. 3.5G – Replacement for EDGE is HSPA 1-3 mbps and HSDPA up to 7.2Mbps
e. 4G – Digital broadband packet data all IP (Wi-Fi, WIMAX, LTE) 3-5 mbps
f. 5G – Gigabit per second in a few years (?) 1+ gbps

Untuk memudahkan pembelajaran, disini akan dijabarkan secara singkat definisi dari
setiap kata asing yang berhubungan dengan teknologi.

 GPRS (General Packet Radio Service) : suatu teknologi yang digunakan untuk
pengiriman dan penerimaan paket data. GPRS sering disebut dengan teknologi 2.5G.
Fasilitas yang diberikan oleh GPRS : e-mail, mms (pesan gambar), browsing, internet.
Secara teori GPRS memberikan kecepatan akses antara 56kbps sampai 115kbps.
 EDGE (Enhanced Data for Global Evolution) : teknologi perkembangan dari GSM,
rata-rata memiliki kecepatan 3kali dari kecepatan GPRS. Kecepatan akses EDGE
secara teori sekitar 384kbps. Fasilitas yang disediakan EDGE sama seperti GPRS (e-
mail, mms, dan browsing).

5
 UMTS (Universal Mobile Telecommunication Service) : perkembangan
selanjutnya dari EDGE. UMTS sering disebut generasi ke tiga (3G). Selain
menyediakan fasilitas akses internet (e-mail, mms, dan browsing), UMTS juga
menyediakan fasilitas video streaming, video conference, dan video calling*). Secara
teori kecepatan akses UMTS sekitar 480kbps.
 HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) merupakan perkembangan akses
data selanjutnya dari 3G.HSDPA sering disebut dengan generasi 3.5 (3.5G) karena
HSDPA masih berjalan pada platform 3G. Secara teori kecepatan akses data HSDPA
sama seperti 480kbps, tapi pastinya HSDPA lebih cepat lah. Kalau gak lebih cepat
apa gunanya menciptakan HSDPA. Semakin baru tekonologi pastinya semakin bagus.

Perkembangan teknologi nirkabel dapat dirangkum sebagai berikut :

1. Generasi pertama : hampir seluruh sistem pada generasi ini merupakan sistem
analog dengan kecepatan rendah (low-speed) dan suara sebagai objek utama. Contoh:
NMT (Nordic Mobile Telephone) dan AMPS (Analog Mobile Phone System).
2. Generasi kedua : dijadikan standar komersial dengan format digital, kecepatan
rendah – menengah. Contoh: GSM dan CDMA2000 1xRTT.Antara generasi kedua
dan generasi ketiga, sering disisipkan Generasi 2.5 yaitu digital, kecepatan menengah
(hingga 150 Kbps).Teknologi yang masuk kategori 2.5 G adalah layanan berbasis data
seperti GPRS (General Packet Radio Service) dan EDGE (Enhance Data rate for
GSM Evolution) pada domain GSM dan PDN (Packet Data Network) pada domain
CDMA.
3. Generasi ketiga : digital, mampu mentransfer data dengan kecepatan tinggi (high-
speed) dan aplikasi multimedia, untuk pita lebar (broadband). Contoh: W-CDMA
(atau dikenal juga dengan UMTS) dan CDMA2000 1xEV-DO.4G merupakan
pengembangan dari teknologi 3G.Nama resmi dari teknologi 4G ini menurut IEEE
(Institute of Electrical and Electronics Engineers) adalah “3G and beyond”. Sebelum
4G, High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA) yang kadangkala disebut sebagai
teknologi 3,5G telah dikembangkan oleh WCDMA sama seperti EV-DO
mengembangkan CDMA2000. HSDPA adalah sebuah protokol telepon genggam
yang memberikan jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications
System (UMTS) yang akan dapat memberikan kapasitas data yang lebih besar
(sampai 14,4 Mbit/detik arah turun).

6
4. Generasi Keempat (4G) : Nama resmi dari teknologi 4G ini menurut IEEE (Institute
of Electrical and Electronics Engineers) adalah "3G and beyond". Sebelum 4G, High-
Speed Downlink Packet Access (HSDPA) yang kadangkala disebut sebagai teknologi
3,5G telah dikembangkan oleh WCDMA sama seperti EV-DO mengembangkan
CDMA2000. HSDPA adalah sebuah protokol telepon genggam yang memberikan
jalur evolusi untuk jaringan Universal Mobile Telecommunications System (UMTS)
yang akan dapat memberikan kapasitas data yang lebih besar (sampai 14,4 Mbit/detik
arah turun).Untuk meningkatkan kecepatan akses data yang tinggi dan full mobile
maka standar IMT-2000 di tingkatkan lagi menjadi 10Mbps, 30Mbps dan 100Mbps
yang semula hanya 2Mbps pada layanan 3G. Kecepatan akses tersebut didapat dengan
menggunakan teknologi OFDM(Orthogonal Frequency Division Multiplexing) dan
Multi Carrier. Di Jepang layanan generasi keempat ini sudah di implementasikan.

Di negara kita, kita dapat mengikuti secara sederhana perkembangan teknologi


ini, mulai dari teknologi 1G berupa telepon analog/PSTN yang menggunakan seluler.
Sementara teknologi 2G, 2.5G, dan 3G merupakan ISDN. Indonesia pada saat ini
sebenarnya baru saja memasuki dan memulai tahap 3.5G atau yang biasa disebut
sebagai HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) yang mampu memberikan
kecepatan akses hingga 3.6 Mb/s (termasuk koneksi pita lebar - broadband
connection). Berkaitan dengan teknologi 4G, SIP adalah protokol inti dalam internet
telephony yang merupakan evolusi terkini dari Voice over Internet Protocol maupun
Telephony over Internet Protocol.

7
2.3 Definisi Wireless Network

Wireless atau wireless network merupakan sekumpulan perangkat


elektronik yang saling terhubung antara satu dengan lainnya sehingga terbentuk sebuah
jaringan komunikasi data dengan menggunakan media udara/gelombang sebagai jalur
lintas datanya. Jika LAN masih menggunakan kabel sebagai media lintas data,
sedangkan wireless menggunakan media gelombang radio/udara. Penerapan dari aplikasi
wireless network ini antara lain adalah jaringan nirkabel diperusahaan, atau mobile
communication seperti handphone, dan HT. Macam-macam type dari teknologi wireless
antara lain :
1. Wireless Personal Area Network (WPAN), mewakili teknologi personal area
network wireless seperti :
 Radio Frequensi (RF) Teknologi yang sudah lama digunakan namun, pasti
kita tidak begitu sadar itu merupakan salah satu Wireless, dan RF ini
merupakan perintis dari teknologi Wireless yang ada saat ini.
 Infra Red (IR). yaitu Sinar Infra Merah yang sebelum dipakai pada ponsel
sebagai alat transmisi data, teknologi ini digunakan dalam Remote TV atau
berbagai Remote lain-nya.
 Bluetooth Teknologi BlueTooth ini merupakan modifikasi dari Frekuensi
Radio, berbeda dengan Infra Red yang menggunakan medium cahaya.
BlueTooth ini merupakan teknologi wireless standard pada ponsel yang

8
berfungsi untuk pertukaran data dari jarak dekat menggunakan frekuensi radio
sebesar 2,4Ghz.
2. Wireless Wide Area Network (WWAN), WWAN meliputi teknologi dengan
daerah jangkauan luas seperti selular 2G, 3G, 4G, Cellular Digital Packet Data
(CDPD), Global System for Mobile Communications (GSM), dan
CDMA.Kemunculan Teknologi Wireless ini dimulai dari peralatan handheld yang
mempunyai kegunaan yang terbatas karena ukurannya dan kebutuhan daya. Tapi,
teknologi berkembang, dan peralatan handheld menjadi lebih kaya akan fitur dan
mudah dibawa. Telepon mobil (Handphone), telah meningkat kegunaannya yang
sekarang memungkinkannya berfungsi sebagai PDA selain telepon. Smart phone
adalah gabungan teknologi telepon mobil dan PDA yang menyediakan layanan
suara normal dan email, penulisan pesan teks, paging, akses web dan pengenalan
2
suara. Generasi berikutnya dari telepon mobil, menggabungkan kemampuan PDA,
IR, Internet wireless, email dan global positioning system (GPS).
Pembuat juga menggabungkan standar, dengan tujuan untuk menyediakan
peralatan yang mampu mengirimkan banyak layanan. Perkembangan lain yang
akan segera tersedia padalah sistem global untuk teknologi yang berdasar
komunikasi bergerak (berdasar GSM) seperti General Packet Radio Service
(GPRS), Local Multipoint Distribution Service (LMDS), Enhanced Data GSM
Environment (EDGE), dan Universal Mobile Telecommunications Service
(UMTS).
3. Wireless Local Area Network (WLAN), WLAN, mewakili local area network
wireless, termasuk diantaranya adalah 802.11, HiperLAN, dan beberapa lainnya.
 IEEE 802.11
IEEE 802.11adalahstandar yang diberikan IEEE (Institute of Electrical and
Electronics Engineers) untuk penggunaan jaringan wireless (Wireless Local
Area Networks – WLAN).
Terdapat tiga varian terhadap standard atau protocol tersebut yaitu:
1) 802.11a
Standar 802.11a digunakan untuk mendefiniskan jaringan wireless
yang menggunakan frekuensi 5 GHz. Kecepatan jaringan ini lebih cepat
dari standar standar 802.11b pada kecepatan transfer sampai 54 Mbps.
Untuk menggunakan standar 802.11a, perangkat-perangkat
komputer (devices) hanya memerlukan dukungan kecepatan komunikasi 6
9
Mbps, 12 Mbps, dan 24 Mbps. Standar 802.11a juga mengoperasikan
channel/ saluran 4 (empat) kali lebih banyak dari yang dapat dilakukan
oleh standar 802.11 dan 802.11b. Walaupun standar 802.11a memiliki
kesamaan dengan standar 802.11b pada lapisan Media Access Control
(MAC), ternyata tetap tidak kompatibel dengan standar 802.11 atau
802.11b karena pada standar 802.11a menggunakan frekuensi radio 5 GHz
sementara pada standar 802.11b menggunakan frekuensi 2,4 GHz.
Walaupun standar 802.11a tidak kompatibel dengan standar 802.11b,
beberapa vendor/ perusahaan pembuat perangkat Access Point berupaya
menyiasati ini dengan membuat semacam jembatan (bridge) yang dapat
menghubungkan antara standar 802.11a dan 802.11b pada perangkat
access point buatan mereka. Access point tersebut di buat sedemikian rupa
sehingga dapat di gunakan pada 2 (dua) jenis standar yaitu pada standar
802.11a dan standar 802.11b tanpa saling mempengaruhi satu sama lain.
Standar 802.11a merupakan pilihan yang amat mahal ketika di
implementasikan. Hal ini disebabkan karena standar ini memerlukan lebih
banyak Access point untuk mencapai kecepatan komunikasi yang
tertinggi. Penyebabnya adalah karena pada kenyataannya bahwa
gelombang frekuensi 5 GHz memiliki kelemahan pada jangkauan.
2) Standar 802.11b
Standar 802.11b merupakan standar yang paling banyak digunakan
di kelas standar 802.11. Standar ini merupakan pengembangan dari standar
802.11 untuk lapisan fisik dengan kecepatan tinggi. 802.11b digunakan
untuk mendefinisikan jaringan wireless direct-sequence spread spectrum
(DSSS) yang menggunakan gelombang frekuensi indusrial, scientific,
medicine (ISM) 2,4 GHz dan berkomunikasi pada kecepatan hingga 11
Mbps. Ini lebih cepat daripada kecepatan 1 Mbps atau 2 Mbps yang
ditawarkan oleh standar 802.11a. Standar 802.11b juga kompatibel dengan
semua perangkat DSSS yang beroperasi pada standar 802.11.
Standar ini menyediakan metode untuk perangkat-perangkat
tersebut untuk mencari (discover), asosiasi, dan autentikasi satu sama lain.
Standari ini juga menyediakan metode untuk menangani tabrakan
(collision) dan fragmentasi dan memungkinkan metode enkripsi melalui
protokol WEP (wired equivalent protocol).

10
3) Standar 802.11g
Standar 802.11g pada dasarnya mirip dengan standar 802.11a yaitu
menyediakan jalur komunikasi kecepatan tinggi hingga 54 Mbps. Namun,
frekuensi yang digunakan pada standar ini sama dengan frekuensi yang
digunakan standar 802.11b yaitu frekuensi gelombang 2,4 GHz dan juga
dapat kompatibel dengan standar 802.11b. Hal ini tidak dimiliki oleh
standar 802.11a. Seperti standar 802.11.a, perangkat-perangkat pada
standar 802.11g menggunakan modulasi OFDM untuk memperoleh 4

kecepatan transfer data berkecepatan tinggi. Tidak seperti perangkat-


perangkat pada standar 802.11a, perangkat-perangkat pada standar
802.11g dapat secara otomatis berganti ke quadrature phase shift keying
(QPSK) untuk berkomunikasi dengan perangkat-perangkat pada jaringan
wireless yang menggunakan standar 802.11b.
Dibandingkan dengan 802.11a, ternyata 802.11g memiliki
kelebihan dalam hal kompatibilitas dengan jaringan standar 802.11b.
Namun masalah yang mungkin muncul ketika perangkat-perangkat standar
802.11g yang mencoba berpindah ke jaringan 802.11b atau bahkan
sebaliknya adalah masalah interferensi yang di akibatkan oleh penggunaan
frekuensi 2,4 GHz. Karena seperti dijelaskan di awal bahwa frekuensi 2,4
GHz merupakan frekuensi yang paling banyak digunakan oleh perangkat-
perangkat berbasis wireless lainnya.
4) Standart 802.11n
IEEE 802.11n didasarkan pada standar 802,11 sebelumnya dengan
menambahkan multiple-input multiple-output (MIMO) dan 40 MHz ke
lapisan saluran fisik (PHY), dan frame agregasi ke MAC layer. MIMO
adalah teknologi yang menggunakan beberapa antena untuk
menyelesaikan informasi lebih lanjut secara koheren dari pada
menggunakan satu antena. Dua manfaat penting MIMO adalah
menyediakan keragaman antenna dan spasial multiplexing untuk 802.11n.
Kemampuan lain teknologi MIMO adalah menyediakan Spatial
Division Multiplexing (SDM). SDM secara spasial multiplexes beberapa
stream data independen, ditransfer secara serentak dalam satu saluran
spektral bandwidth. MIMO. SDM dapat meningkatkan throughput data
seperti jumlah dari pemecahan stream data spatial yang ditingkatkan.

11
Setiap aliran spasial membutuhkan antena yang terpisah baik pada
pemancar dan penerima. Di samping itu, teknologi MIMO memerlukan
rantai frekuensi radio yang terpisah dan analog-ke-digital converter untuk
masing-masing antena MIMO yang merubah biaya pelaksanaan menjadi
lebih tinggi dibandingkan dengan sistem non-MIMO.
Saluran 40 MHz adalah fitur lain yang dimasukkan ke dalam
802.11n yang menggandakan lebar saluran dari 20 MHz di 802.11 PHY
sebelumnya untuk mengirimkan data. Hal ini memungkinkan untuk
penggandaan kecepatan data PHY melebihi satu saluran 20 MHz. Hal ini
dapat diaktifkan di 5 GHz mode, atau dalam 2,4 GHz jika ada pengetahuan
yang tidak akan mengganggu beberapa 802.11 lainnya atau sistem non-
802.11 (seperti Bluetooth) menggunakan frekuensi yang sama.
Arsitektur coupling MIMO dengan saluran bandwidth yang lebih
luas menawarkan peningkatan fisik transfer rate melebihi 802.11a (5 GHz)
dan 802.11g (2,4 GHz).

Standard Frequency Band Data Rate

IEEE 802.11b 2.4 GHz Up to 11 Mbps

IEEE 802.11a 5 GHz Up to 54 Mbps

IEEE 802.11g 2.4 GHz Up to 54 Mbps

IEEE 802.11n 2.4 GHz or 5 GHz Up to 300 Mbps

IEEE 802.11ac 5GHz Up to 1 Gbps

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Teknologi wireless (nirkabel) adalah sebuah teknologi pengembangan dari jaringan
komputer yang sebelumnya menggunakan kabel sebagai media penghubungnya. wireless
memanfaatkan udara/gelombang elektromagnetik sebagai media lalu lintas pertukaran
datanya.

3.2 Saran
Dari hasil rangkuman yang kami dapat ini sepertinya belum cukup untuk menjelaskan
tentang materi Cellular Wireless Network ini, karena kurangnya pengetahuan yang kami
dapat tentang materi ini di harapkan kami selaku mahasiswa perlu lebih banyak belajar
tentang materi tersebut sehingga pemaparan materi ini bias tersampaikan dengan jelas dan
rapih.

13
DAFTAR PUSTAKA

http://fritapp.blogspot.com/2016/08/v-behaviorurldefaultvmlo.html
Lecture slides prepared by Dr Lawrie Brown (UNSW@ADFA) for “Data and Computer
Communications”, 8/e, by William Stallings, Chapter 14 “Cellular Wireless Networks”.
https://www.tutorialspoint.com/wireless_communication/wireless_communication_cellular_n
etworks.htm
https://study.com/academy/lesson/using-cellular-networks-for-wireless-communications.html
https://sis.binus.ac.id/2018/03/09/perkembangan-teknologi-1g-2g-3g-3-5g-4g-dan-5g/

14

Anda mungkin juga menyukai