DASAR TELEKOMUNIKASI
MULTIPLEXING
Disusun Oleh:
Kelas : A
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Pengasih dan
Maha Penyayang yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami
hingga makalah Multiplexing ini dapat kami selesaikan. Kami menyadari
sepenuhnya bahwa makalah ini masih belum sempurna, dan kami sangat
membutuhkan masukan berupa kritik dan saran demi perbaikan dan kesempurnaan
makalah yang kami susun ini.
Penulis
1
DAFTAR ISI
1. Cover…………………………………………………………………….i
2. Daftar Isi……………………………………………………...…………ii
3. Kata Pengantar…………………………………………………………...1
4. Bab 1 Pendahuluan……………………………………………………….
1.1 Latar Belakang…………………………………………………...…..
1.2 Tujuan………………………………………………………………...
5. Bab 2 Pembahasan……………………………………………………….3
6. Bab 3 Penutup……………………………………………………………12
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………...12
BAB I
PENDAHULUAN
Selain itu juga, peminatan dari konsumen yang mengharuskan para produsen untuk
meningkatkan kreativitas dan inovasinya untuk menjadi salah satu prodesen yang
disenangi oleh para konsumen media komunikasi.
Dalam makalah ini kami akan menjelaskan beberapa tentang multiplexing. Dari
kata multiplexing itu, sudah tidak asing lagi bagi para pecinta dunia komunikasi.
Multiplexing adalah salah satu teknik penggabungan dari beberapa sinyal atau lebih
yang akan digunakan secara bersama-sama dalam satu kanal trasmisi.
PEMBAHASAN
Multiplexing adalah suatu teknik mengirimkan lebih dari satu (:banyak) informasi
melalui satu saluran. Istilah ini adalah istilah dalam dunia telekomunikasi. Tujuan
utamanya adalah untuk menghemat jumlah saluran fisik misalnya kabel, pemancar
& penerima (transceiver), atau kabel optik.
Contoh aplikasi dari teknik multiplexing ini adalah pada jaringan transmisi jarak
jauh, baik yang menggunakan kabel maupun yang menggunakan media udara
(wireless atau radio). Sebagai contoh, satu helai kabel optik Surabaya-Jakarta bisa
dipakai untuk menyalurkan ribuan percakapan telepon. Idenya adalah bagaimana
menggabungkan ribuan informasi percakapan (voice) yang berasal dari ribuan
pelanggan telepon tanpa saling bercampur satu sama lain.
– Memetakan banyak koneksi pada sebuah tingkatan antara sebuah koneksi dengan
lainnya
– Synchronous TDM
– Asynchronous TDM
TDM yaitu Terminal atau channel pemakaian bersama-sama kabel yang cepat
dengan setiap channel membutuhkan waktu tertentu secara bergiliran (round-robin
time-slicing). Biasanya waktu tersebut cukup digunakan untuk menghantar satu bit
(kadang-kadang dipanggil bit interleaving) dari setiap channel secara bergiliran
atau cukup untuk menghantar satu karakter (kadang-kadang dipanggil character
interleaving atau byte interleaving). Menggunakan metoda character interleaving,
multiplexer akan mengambil satu karakter (jajaran bitnya) dari setiap channel
secara bergiliran dan meletakkan pada kabel yang dipakai bersama-sama sehingga
sampai ke ujung multiplexer untuk dipisahkan kembali melalui port masing-
masing.
Menggunakan metoda bit interleaving, multiplexer akan mengambil satu bit dari
setiap channel secara bergiliran dan meletakkan pada kabel yang dipakai sehingga
sampai ke ujung multiplexer untuk dipisahkan kembali melalui port masing-
masing. Jika ada channel yang tidak ada data untuk dihantar, TDM tetap
menggunakan waktu untuk channel yang ada (tidak ada data yang dihantar), ini
merugikan penggunaan kabel secara maksimun. Kelebihanya adalah karena teknik
ini tidak memerlukan guardband jadi bandwidth dapat digunakan sepenuhnya dan
perlaksanaan teknik ini tidak sekompleks teknik FDM.
Pada contoh berikut ini saluran antara ke-2 multiplexer digunakan saluran yang
memiliki kecepatan 1200 bps, sedangkan saluran dari pengirim ke multiplexer
digunakan saluran berkualitas lebih rendah, misalnya masing-masing 300 bps
(jumlah ke-4 saluran tersebut 1200 bps). Dengan TDM, urutan data sinyal lebih
diperhatikan.
Synchronous TDM
Hubungan antara sisi pengirim dan sisi penerima dalam komunikasi data yang
menerapkan teknik Synchronous TDM .
Asynchronous TDM
Penambahan informasi pada setiap slot waktu yang dikirim merupakan overhead
pada Asynchronous TDM
FDM yaitu pemakaian secara bersama kabel yang mempunyai bandwidth yang
tinggi terhadap beberapa frekuensi (setiap channel akan menggunakan frekuensi
yang berbeda). Contoh metoda multiplexer ini dapat dilihat pada kabel coaxial TV,
dimana beberapa channel TV terdapat beberapa chanel, dan kita hanya perlu tunner
(pengatur channel) untuk gelombang yang dikehendaki.
Pada teknik FDM, tidak perlu ada MODEM karena multiplexer juga bertindak
sebagai modem (membuat permodulatan terhadap data digital). Kelemahan Modem
disatukan dengan multiplexer adalah sulitnya meng-upgrade ke komponen yang
lebih maju dan mempunyai kecepatan yang lebih tinggi (seperti teknik
permodulatan modem yang begitu cepat meningkat).
Kelemahannya adalah jika ada channel (terminal) yang tidak menghantar data,
frekuensi yang dikhususkan untuk membawa data pada channel tersebut tidak
tergunakan dan ini merugikandan juga harganya agak mahal dari segi pemakaian
(terutama dibandingkan dengan TDM) kerana setiap channel harus disediakan
frekuensinya. Kelemahan lain adalah kerana bandwidth jalur atau media yang
dipakai bersama-sama tidak dapat digunakan sepenuhnya, kerana sebagian dari
frekuensi terpaksa digunakan untuk memisahkan antara frekuensi channelchannel
yang ada. Frekuensi pemisah ini dipanggil guardband.
System ini menumpuk sinyal pada bidang frekuensi. Data yang dikirim akan
dicampur berdasarkan frekuensinya.
FDM merupakan sinyal analog yang digunakan sebagai media pengiriman sinyal
digital (0&1) dalam system computer.
Misalkan diketahui kanal komunikasi suara berupa kabel voice grade mempunyai
lebar frekuensi 300 – 3000 Hz. Dengan multiplexing FDM bias menggunakan lebih
dari 1 terminal. Untuk keperluan ini digunakan 4 pembawa, misalnya 600, 1200,
1800, 2400 Hz. Ini berarti data dari 4 buah sumber dapat dikirimkan ke tujuan
secara bersamaan hanya dengan menggunakan sebuah saluran voice grade.
Bilangan biner “1” diwakili oleh sinyal 800, 1400, 2000, 2600 Hz, sedangkan biner
“0” diwakili oleh sinyal 400, 1000, 1600, 2200 Hz. Untuk mencegah interferensi,
tiap2 band dipisahkan oleh jalur selebar 200 Hz.
FDM tidak hanya digunakan untuk pengiriman dari titik ke titik, tapi dapat juga
dengan cara multidrop. Dengan cara ini, setiap penerima hanya mengambil sinyal
data sesuai dengan frekuensi yang sudah ditentukan dan data yang lain diteruskan
ke tujuan yang bersangkutan.
Tiap kanal telah diberikan pada terminal tertentu. Jika terminal tersebut tidak
mengirimkan data, maka kanal itu tidak berfungsi.
Contoh aplikasinya pada saat ini adalah jaringan komunikasi seluler CDMA (Flexi)
Prinsip kerja dari CDM adalah sebagai berikut :
1. Kepada setiap entitas pengguna diberikan suatu kode unik (dengan panjang 64
bit) yangdisebut chip spreading code.
2. Untuk pengiriman bit ‘1’, digunakan representasi kode (chip spreading code)
tersebut.
3. Sedangkan untuk pengiriman bit ‘0’, yang digunakan adalah inverse dari kode
tersebut.
4. Pada saluran transmisi, kode-kode unik yang dikirim oleh sejumlah pengguna
akan ditransmisikan dalam bentuk hasil penjumlahan (sum) dari kode-kode
tersebut.
selanjutnya:
– jika jumlah hasil perkalian mendekati nilai +64 berarti bit ‘1’,
– Kode milik A : +1 –1 +1 +1 +1 -1 –1 +1
Nilai +12 akan diinterpretasi sebagai bit ‘1’ karena mendekati nilai +8.
– kode milik B : –1 +1 +1 –1 +1 +1 +1 –1
berarti bit yang diterima adalah bit ‘0’, karena mendekati nilai –8
BAB III
KESIMPULAN
Multiplexing adalah suatu teknik mengirimkan lebih dari satu (:banyak) informasi
melalui satu saluran. Istilah ini adalah istilah dalam dunia telekomunikasi. Tujuan
utamanya adalah untuk menghemat jumlah saluran fisik misalnya kabel, pemancar
& penerima (transceiver), atau kabel optik.
– Synchronous TDM
– Asynchronous TDM
TDM yaitu Terminal atau channel pemakaian bersama-sama kabel yang cepat
dengan setiap channel membutuhkan waktu tertentu secara bergiliran (round-robin
time-slicing). Biasanya waktu tersebut cukup digunakan untuk menghantar satu bit
(kadang-kadang dipanggil bit interleaving) dari setiap channel secara bergiliran
atau cukup untuk menghantar satu karakter (kadang-kadang dipanggil character
interleaving atau byte interleaving). Menggunakan metoda character interleaving,
multiplexer akan mengambil satu karakter (jajaran bitnya) dari setiap channel
secara bergiliran dan meletakkan pada kabel yang dipakai bersama-sama sehingga
sampai ke ujung multiplexer untuk dipisahkan kembali melalui port masing-
masing.
FDM yaitu pemakaian secara bersama kabel yang mempunyai bandwidth yang
tinggi terhadap beberapa frekuensi (setiap channel akan menggunakan frekuensi
yang berbeda). Contoh metoda multiplexer ini dapat dilihat pada kabel coaxial TV,
dimana beberapa channel TV terdapat beberapa chanel, dan kita hanya perlu tunner
(pengatur channel) untuk gelombang yang dikehendaki.
Synchronous TDM Hubungan antara sisi pengirim dan sisi penerima dalam
komunikasi data yang menerapkan teknik Synchronous TDM dijelaskan secara
skematik pada gambar
DAFTAR PUSTAKA
http://brahm.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/8932/MULTIPLEXING.doc
http://herianto.files.wordpress.com/2007/04/resume-jarkom2.pdf / 10-11-2009
http://id.wikipedia.org /multiplex/Multipleksing.htm