Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Sejarah Perkembangan Sistem Telekomunikasi Bergerak di


Indonesia
Digunakan untuk memenuhi tugas mata kuliah Telekomunikasi
Bergerak
Dosen Pengampu : Abdullah Zainuddin, ST., MT.

Disusun Oleh :
Nama : Mujni Ahmad Ali
NIM : F1B020103

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MATARAM
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-NYA sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa penulis juga mengucapkan banyak
terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik materi maupun pikirannya.

Dan harapan penulis semoga makalah “Sejarah Perkembangan Sistem


Telekomunikasi Bergerak di Indonesia ” dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis, penulis yakin masih


banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Mataram, 06 September 2022

Mujni Ahmad Ali

ii
DAFTAR ISI
COVER ...................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah................................................................................................................. 1
1.3. Tujuan .................................................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Sejarah awal masuknya teknologi sistem komunikasi bergerak di indonesia ...................... 3-4
2.2. Layanan sistem komunikasi bergerak yang di kembangkan di indonesia ............................ 4-7
2.3. Dampak dilihat dari sisi positif dan negatif dari pemanfaatan dan penggunaan teknologi
sistem komunikasi bergerak ................................................................................................. 7-8

BAB III PENUTUP


3.1. Kesimpulan .......................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 10

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi ini perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sangat cepat
dan pesat. Salah satunya dibidang komunikasi dimana saat ini komunikasi yang cepat dan
praktis sangat dibutuhkan. Dengan adanya telekomunikasi ini dapat diketahui sebuah
informasi dan dapat berbicara tanpa mengenal batas dimana dan kapanpun. Salah satu
teknologi dibidang komunikasi yang paling praktis adalah telepon seluler (handphone).
Telepon seluler atau telepon genggam (handphone) saat ini sudah menjadi bagian dari
gaya hidup masyarakat modern. Dimana hampir setiap orang, termasuk mahasiswa,
menggunakan handphone untuk mempermudah melakukan komunikasi serta mendapatkan
informasi. Telepon seluler adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai
kemampuan dasar dengan telepon fixed line konvensional, tetapi dapat dibawa kemana-mana
dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel,
wireless).
Sekarang ini kepemilikan handphone tidak hanya didasarkan pada fungsi utama
handphone yakni sebagai alat komunikasi, tetapi kelengkapan fitur-fitur serta desain produk
juga menjadi dasar pertimbangan konsumen dalam memilih jenis atau merek handphone
yang akan digunakan. Seperti yang telah diketahui, bahwa sekarang ini perkembangan
teknologi semakin hari semakin pesat. Begitu juga dengan perkembangan teknologi
handphone, baik kualitas, fasilitas serta fitur-fiturnya terus berkembang seiring jalannya
waktu guna memanjakan pemiliknya. Handphone saat ini tidak hanya berfungsi sebagai alat
komunikasi verbal saja, tetapi juga sebagai alat pengambil gambar, pemutar musik,
penyimpan data, dan lain sebagainya.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Sejarah awal masuknya teknologi sistem komunikasi bergerak di indonesia?
2. Apa saja layanan sistem komunikasi bergerak yang di kembangkan di indonesia?
3. Apa saja dampak dilihat dari sisi positif dan negatif dari pemanfaatan dan penggunaan
teknologi sistem komunikasi bergerak?

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah awal masuknya teknologi sistem komunikasi
bergerak di indonesia
2. Untuk mengetahui layanan sistem komunikasi bergerak yang di kembangkan di indonesia
3. Untuk mengetahui dampak dilihat dari sisi positif dan negatif dari pemanfaatan dan
penggunaan teknologi sistem komunikasi bergerak

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah awal masuknya teknologi sistem komunikasi bergerak di indonesia


Telekomunikasi seluler di Indonesia mulai dikenalkan pada tahun 1984 dan hal tersebut

menjadikan Indonesia sbg salah satu negara yang pertama mengadopsi teknologi seluler versi

komersial. Teknologi seluler yang digunakan masa itu adalah NMT (Nordic Mobile

Telephone) dari Eropa, disusul oleh AMPS (Advance Mobile Phone System), keduanya

dengan sistem analog. Teknologi seluler yang sedang bersistem analog itu seringkali disebut

sbg teknologi seluler generasi pertama (1G). Pada tahun 1995 diluncurkan teknologi generasi

pertama CDMA (Code Division Multiple Access) yang disebut ETDMA (Extended Time
Division Multiple Access) melalui operator Ratelindo yang hanya tersedia di beberapa wilayah

Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

Sementara itu di dekade yang sama, diperkenalkan teknologi GSM (Global Global

System for Mobile Communications) yang membawa teknologi telekomunikasi seluler di

Indonesia ke era generasi kedua (2G). Pada masa ini, Layanan pesan singkat (Inggris: short

message service) menjadi fenomena di kalangan pengguna ponsel berkat sifatnya yang hemat

dan praktis[1]. Teknologi GPRS (General Packet Radio Service) juga mulai diperkenalkan,

dengan kemampuannya melakukan transaksi paket data. Teknologi ini kerap disebut dengan
generasi dua setengah (2,5G), kemudian disempurnakan oleh EDGE (Enhanced Data Rates for

GSM Evolution), yang biasa disebut dengan generasi dua koma tujuh lima (2,75G). Telkomsel

sempat mencoba mempelopori layanan ini, namun kurang berhasil memikat banyak

pelanggan[2]. Pada tahun 2001, sebenarnya di Indonesia telah dikenal teknologi CDMA

generasi kedua (2G), namun bukan di wilayah Jakarta, melainkan di wilayah pautan, seperti

Bali dan Surabaya[3].

Pada 2004 mulai muncul operator 3G pertama, PT Cyber Access Communication

(CAC), yang memperoleh lisensi pada 2003. Masa ini, teknologi layanan telekomunikasi
seluler di Indonesia telah mencapai generasi ketiga-setengah (3,5G), ditandai dengan
3
berkembangnya teknologi HSDPA (High-Speed Downlink Packet Access) yang dapat

memungkinkan transfer data secepat 3,6 Mbps.

Teknologi komunikasi seluler mulai diperkenalkan pertama kali di Indonesia pada tahun

1984. Pada masa itu, Ketika itu, PT Telkom Indonesia bersama dengan PT Rajasa Hazanah

Perkasa mulai menyelenggarakan layanan komunikasi seluler dengan mengusung teknologi


NMT -450 (yang menggunakan frekuensi 450 MHz[4]) melalui pola bagi hasil. Telkom

mendapat 30% sedangkan Rajasa 70%[5].

2.2 Layanan Sistem Komunikasi Bergerak yang di Kembangkan di Indonesia


Layanan sistem komunikasi yang dikembangkan di Indonesia dimulai dari
perkembangan teknologi 1G-5G.

1. 1G
1G merupakan generasi pertama pada teknologi telepon seluler. Teknologi jaringan ini

pertama kali diluncurkan oleh Nippon Telegraph dan Telephone pada 1979 silam. Baru
kemudian di tahun 1984, teknologi 1G menyelimuti seluruh wilayah Jepang dan

menjadikannya sebagai negara pertama yang memiliki jaringan 1G secara nasional. Secara

teknis, 1G beroperasi dengan menggunakan sistem analog yang umumnya dikenal dengan

AMPS (Advanced Mobile Phone Service), di mana hanya memiliki kecepatan maksimum 2,4

Kbps. 1G hanya dapat dipakai untuk melakukan panggilan telepon, itu pun dengan kualitas

yang buruk, boros baterai, dan tidak terenkripsi. Sehingga, percakapan pun dapat disadap

dengan menggunakan pemindai radio. Di Indonesia, teknologi 1G pertama kali diperkenalkan

pada tahun 1984. Kala itu, PT Telkom bersama dengan PT Rajasa Hazanah perkasa
menyelenggarakan layanan komunikasi seluler dengan menggunakan teknologi NMT (Nordic

Mobile Telephone) dengan menggunakan frekuensi 450 MHz.

2. 2G
Teknologi jaringan seluler generasi kedua ini bisa dibilang menjadi awal kelahiran

teknologi digital. Bila pada 1G menggunakan jaringan analog, maka di 2G sudah


menggunakan jaringan digital. 2G pertama kali diluncurkan secara komersial di Finlandia oleh
4
Radiolinja pada 1991 dengan mengimplementasikan teknologi GSM (Global System for

Mobile Communications) berbasis teknologi TDMA (Time Division Multiple Access).

Kehadiran 2G pada saat itu menyuguhkan pengalaman baru dalam berkomunikasi.

Apabila 1G hanya dapat melakukan panggilan telepon, maka di 2G terdapat beberapa fitur

baru, antara lain bertukar pesan teks (SMS), pesan bergambar (MMS), dan suara panggilan
yang lebih jernih. Bahkan, dalam perkembangannya 2G pun kemudian berevolusi menjadi

2,5G dengan GPRS (General Packet Radio Service) dan 2,75G dengan EDGE (Enhanced Data

rates for Global Evolution), di mana kecepatan maksimal mencapai 473 Kbps.

Teknologi 2G pertama kali hadir di Indonesia pada tahun 1993 dengan ditandainya
proyek percontohan seluler digital dengan standar GSM oleh Telkomsel (kala itu bernama

Telkomsel GSM) di Pulau Batam. Baru setelah itu PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo)

menjadi operator GSM pertama yang menggunakan kartu SIM di tahun 1994, disusul oleh

Telkomsel pada 1995, dan PT Excelcomindo Pratama di tahun 1996.

3. 3G
Teknologi penerus 2G ini pertama kali diluncurkan pada 2001 oleh operator asal Jepang

NTT DoCoMo. 3G hadir sebagai sebuah solusi akan kebutuhan internet yang meningkat pada

masa itu dengan menggunakan standar UMTS (Universal Mobile Telecommunications

System). Teknologi ini sanggup menghantarkan kecepatan data yang lebih cepat dari generasi

sebelumnya dengan kecepatan mencapai 2 Mbps.

Dengan hadirnya 3G, masyarakat di seluruh dunia sudah dapat menikmati berbagai

macam layanan internet, seperti browsing, pengiriman email, streaming video dan musik,
berbagi data, hingga teleconference. Era 3G juga menjadi era kelahiran smartphone dengan

dua nama besar pada saat itu, yakni Blackberry dan Apple.

Kelahiran 3G di Indonesia pertama kali ada di tahun 2005 saat Telkomsel berhasil

melakukan uji coba 3G yang berbasis teknologi W-CDMA (Wideband-code Division Multiple

Access) di Jakarta yang kemudian dilanjutkan di beberapa wilayah, seperti Surabaya dan
Batam. Setelah uji coba sukses dilakukan, pada 2006 Telkomsel menjadi operator pertama
5
yang menggelar jaringan 3G secara komersial.

4. 4G
Kebutuhan akan layanan internet dengan menggunakan teknologi jaringan 3G dinilai

tidak cukup. Maka dari itu, guna membuat penggunaan layanan internet semakin nyaman,

lahirlah teknologi 4G. Teknologi ini pertama kali diluncurkan secara komersial di Stockholm,
Swedia dan Oslo, Norwegia pada 2009 yang menggunakan standar LTE (Long Term

Evolution) berbasis teknologi OFDM (Orthogonal Frequency Division Multiplexing).

Era 4G bisa dibilang sebagai lahirnya industri konten kreatif. Dengan kecepatan LTE

hingga 100 Mbps pada awal peluncuran dan berevolusi menjadi LTE-Advanced yang dapat
mendapat kecepatan 1 Gbps, 4G menawarkan kemampuan untuk streaming video dengan

kualitas HD, game online tanpa lag, dan waktu upload dan download yang lebih singkat. Tak

hanya itu, 4G pun membuat proses komunikasi jadi lebih lancar dengan video conference,

serta memunculkan lebih banyak startup digital.


Teknologi 4G LTE pertama kali diuji coba di Indonesia oleh Telkomsel pada 2013

bertempat di Pulau Bali. Baru kemudian diluncurkan secara komersial pada akhir 2014 dan

menjadikan Telkomsel sebagai operator seluler pertama yang mengoperasikan jaringan mobile

4G LTE di Indonesia. Hingga kini layanan 4G Telkomsel sudah melayani puluhan juta

pengguna. Telkomsel terus berusaha memberikan jaringan 4G terbaik merata untuk seluruh

pelanggan dengan coverage penetration 95%.

5. 5G
5G lahir sebagai sebuah jawaban atas kebutuhan koneksi ke tahap yang lebih tinggi
dalam beberapa tahun ke depan. Karenanya, sejumlah perusahaan dengan ekosistem mobile

saat ini berkontribusi dan berupaya agar 5G dapat dinikmati oleh masyarakat di dunia. 5G saat

ini sudah diluncurkan secara komersial di beberapa negara, seperti Korea Selatan, Amerika

Serikat, Jepang, China, Turki, dan beberapa negara di Eropa.

Sebagaimana halnya teknologi jaringan penerus, sudah pasti 5G memiliki kemampuan


yang lebih canggih dari 4G, antara lain secara teori dapat mencapai data rate hingga 20 kali
6
lebih cepat (20 Gbps), latency 10 kali lebih rendah (1ms), dan jumlah connection density 10

kali lebih banyak dari 4G (1 juta devices/km2), sehingga penggunaannya tidak hanya untuk

pemenuhan layanan mobile broadband untuk konsumen, namun juga untuk Industry 4.0.

Adapun beberapa contoh use cases untuk konsumen, seperti enhanced Mobile

Broadband, Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), dan cloud gaming. Kemudian
sejumlah contoh use cases untuk industri/B2B, di antaranya AR/VR for industry maintenance,

smart surveillance, smart factory, remote controlling machinery, remote surgery, drone

surveillance, smart seaport, dan masih banyak lagi. Sebagai perusahaan yang terus bergerak

maju menghadirkan teknologi terkini bagi masyarakat, Telkomsel turut mengembangkan


teknologi jaringan 5G di Indonesia. Pada 2018, Telkomsel menghadirkan uji coba layanan 5G

„„Telkomsel 5G Experience Center‟‟ bertepatan dengan momentum Asian Games 2018. Sejak

saat itu, Telkomsel terus mematangkan kesiapan implementasi layanan 5G, termasuk dengan

menggelar kolaborasi bersama sejumlah mitra strategis dan pemangku kepentingan, serta
melakukan uji coba 5G untuk kebutuhan industri “Telkomsel 5G for Industry 4.0” yang

diselenggarakan di Kota Batam pada akhir 2019. Semua hal ini dilakukan Telkomsel agar

masyarakat bisa menikmati layanan 5G di Indonesia secepatnya.

2.3 Dampak Positif dan Negatif dari Pemanfaatan dan Penggunaan Teknologi Sistem
Komunikasi Bergerak
1. Dampak Positif
 Mudah dalam berkomunikasi jarak jauh, karena cakupan areanya yang luas.
 Muatan kapasitas pelanggan dalam telekomunikasi bergerak ini besar, sehingga dapat
menampung banyak user.
 Penggunaan teknologi bergerak ini dapat dengan mudah beradaptasi dengan
perkembangan kepadatan lalu lintas atau trafik karena sel selnya dapat dipecah.
 Efisiensi yang digunakan memiliki pita frekuensi lebih tinggi karena dapat menggunakan
konsep pengulangan frekuensi (Re-use)

7
2. Dampak Negatif
 Penyalahgunaan dalam melakukan komunikasi
 Dengan berkembangnya telekomunikasi bergerak, semakin cepatnya seseorang melakukan
tindak kejahatan, seperti cybercrime, penyebaran malware (perangkat lunak yang
mencurigakan).
 Dengan berkembangnya telekomunikasi bergerak, seseorang akan candu terhadap
teknologi tersebut, sehingga hubungan sosial di kehidupan nyata semakin merenggang.

8
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Telekomunikasi bergerak (seluler) adalah suatu perangkat yang terdiri dari beberapa
komputer yang sudah bisa saling mengakses data, dan saling bertukarinformasi antar negara.
Sehingga sekarang cakupannya lebih luas. Sehingga pernagkat ini dapatdiartikan sebagai
jaringankomputer luas dan besar yang mendunia, yaitu menghubungkan pemakaikomputer
dari suatu negara ke negara lain di seluruh dunia, dimana di dalamnyaterdapat berbagai
sumber daya informasi dari mulai yang statis hingga yangdinamis dan interaktif.Banyak
informasi – informasi yang berhubungan dengan dunia bisnis bisa kita akses melaluicellular
ini.
Perkembangan teknologi bergerak dari tahun ke tahun juga semakin pesat, dari tahun
1984 sudah mulai dikenalkan di Indonesia hingga saat ini. Dengan berbagai generasi
perkembangannya dari 1G hingga 5G dan tentunya banyak sekali yang berubah dari layanan
1G-5G dari layanannya yang dulu digunakan hanya untuk SMS dan sekarang bisa digunakan
untuk bertukar data. Dan dengan berkembangnya telekomunikasi bergerak ini, seseorang juga
tentu dengan mudah untuk mengakses apapun, tetapi juga pastinya memiliki dampak negative
terhadap penggunaannya, seperti melakukan cybercrime, penipuan, pelacakan situs-situs
terlarang, dan sebagainya.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/40622188/Sejarah_Perkembangan_Jaringan_Komunikasi_Seluler

https://www.academia.edu/34644766/Makalah_Sistem_Telekomunikasi_Cellular_docx

https://www.telkomsel.com/about-us/blogs/mengenal-teknologi-1g-hingga-5g

10

Anda mungkin juga menyukai