Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH CELLULAR PHONE

MATA KULIAH TEKNIK FREKUENSI TINGGI

Disusun oleh:
Kelompok Genap Instrumentasi 4C
1. Ahmad Ghozali 41.15.0058
2. Ainun ratna Juwita 41.15.0060
3. Bayu Putra Pamungkas 41.15.0062
4. Dilah Kurnia Adestyarin 41.15.0064
5. Fahmi Irfan 41.15.0066
6. Hairaunnisa 41.15.0068
7. Josua Aryanto 41.15.0070
8. Lintang Pramudya 41.15.0072
9. M. Rizky Setiawan 41.15.0074
10. Nurmalinar Navy Rahmanina 41.15.0076
11. Pebriyanti Rahmi 41.15.0078
12. Rofif Zainul Muttaqin 41.15.0080
13. Siti Aisyah 41.15.0082
14. Soni Miftah Pratama 41.15.0084

PROGRAM STUDI INSTRUMENTASI


SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN
GEOFISIKA
TANGERANG SELATAN
2017

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Cellular
Phone”.
Makalah ini ditujukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknik Frekuansi
Tinggi dari kelompok nomor absen genap.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada :

1. Bapak Drs. Agus Tri Sutanto, M.Si, selaku dosen mata kuliah Teknik
Frekuensi Tinggi yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran dalam
pelaksanaan bimbingan dan pengarahan dalam penyelesaian makalah ini.
2. Rekan-rekan Instrumentasi 4C angkatan tahun 2015.
3. Secara khusus kami menyampaikan terima kasih kepada keluarga tercinta
yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian yang besar
kepada kami.
4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah
memberikan bantuan dalam penulisan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki
penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Tangerang Selatan, Agustus 2017

Penulis

i
DAFTAR ISI

BAB I. Pendahuluan ................................................................................................. 1


Latar Belakang ............................................................................................. 1
Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
Tujuan Penulisan ......................................................................................... 2
Manfaat Penulisan ....................................................................................... 3
BAB II. Landasan Teori ............................................................................................ 4
Pengertian Telpon selluler .......................................................................... 4
Konsep Sell ................................................................................................... 5
Bentuk Sell .................................................................................................... 6
Frequency Reuse .......................................................................................... 7
Mobilitas ...................................................................................................... 7
HandOver ..................................................................................................... 8
Roaming ........................................................................................................ 8
Konfigurasi Dasar Sistem Selular ............................................................ 10
Sistem Telpone Selluler ............................................................................. 10
Perkembangan Sistem Telekomunikasi Bergerak .................................. 12
Sistem Komunikasi Telpone Selluler ....................................................... 15
Perkembangan Cellular Phone ( telepon seluler ) .................................. 15
Sistem Seluler Analog (1G,generasi pertama) ................................. 15
Sistem Seluler Digital CDMA ........................................................... 17
BAB III. APLIKASI ............................................................................................... 21
Penerapan Penggunaan Telepon Seluler .................................................. 21
MMS (Multimedia Messaging Service) .......................................... 21
Internet ............................................................................................. 22
Video Call.......................................................................................... 22
Mobile Tracking ............................................................................... 22
Mobile Merchant……………………………………………….......23
Aplikasi Sistem Komunikasi Telepon Seluler ....................................................... 23

ii
WAP (Wireless Application Protocol)……………………………………23
Internet……………………………………………………………23
General Packet Radio Service (GPRS)………………………….24
3G………………………………………………………………….25
4G………………………………………………………………….25
SMS………………………………………………………………..27
BAB IV PENUTUP ................................................................................................. 28
Simpulan ...................................................................................................... 28
Saran ............................................................................................................ 28

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan teknologi semakin pesat di zaman sekarang ini. Salah
satu teknologi yang sangat pesat perkembangannya adalah teknologi di
bidang komunikasi. Sekarang ini orang-orang dari belahan dunia dapat
dengan mudah berkomunikasi satu sama lainnya. Alat komunikasi yang
sering digunakan adalah telepon bergerak atau istilah lainnya adalah telepon
seluler. Telepon seluler atau orang lebih gampang menyebutnya sebagai
handphone (telepon genggam) adalah perangkat telekomunikasi elektronik
yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon
konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa ke mana-mana (portabel,
mobile) dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon
menggunakan kabel (nirkabel; wireless).
Sebelum adanya telepon seluler, setiap orang yang membutuhkan
komunikasi bergerak harus memasang telepon radio di dalam mobilnya.
Untuk melayani telepon radio ini, setiap kota didirikan sebuah menara
sentral, yang cukup besar agar mampu menjangkau jarak yang cukup jauh,
mungkin sekitar 70 km. Menara sentral ini masih mempunyai saluran yang
sangat terbatas. Tidak lebih dari 50 saluran, artinya menara sentral tidak
akan mampu melayani lebih dari jumlah saluran yang dimilikinya pada saat
yang bersamaan, yang mana keadaan seperti ini akan membuat kemampuan
untuk melayani telepon radio juga sangat terbatas. Dengan telepon radio /
telepon mobil ini berarti kita juga harus mempunyai pesawat transmisi yang
kuat yang cukup mampu untuk mengirim sinyal pada jarak yang cukup jauh.
Teknologi seluler membagi sebuah kota menjadi sel-sel kecil dengan
luas wilayah tertentu. Sistem ini memungkinkan frekuensi yang luas
digunakan berkali-kali di seantero kota, sehingga memungkinkan jutaan
orang dapat menggunakan telepon sel-sel yang disebut sebagai “Seluler” itu
secara bersamaan. Setiap sel memiliki sebuah Base Transmission Station

1
(BTS), yang terdiri dari sebuah menara dan sebuah bangunan berisi
perlengkapan pemancaran dan penerimaan sinyal telepon. BTS inilah yang
akan melayani setiap panggilan telepon selular, menerima sinyal, mengolah,
dan kemudian menghubungkan ke nomor yang dituju.
Telepon seluler pada saat ini sudah masuk dalam daftar kebutuhan
penting bagi kita. Kondisi ini mendorong para produsen telepon genggam
untuk selalu mengeluarkan produk baru dengan berbagai macam teknologi
baru yang semakin memberi kemudahan pemakai dalam berkomunikasi atau
mengakses informasi. Berbagai macam merek telepon genggam dapat
dengan mudah kita jumpai di pasaran seperti Nokia, Siemens, Samsung, LG,
Sony Ericcson, dan lain-lain (Andi, 2004).
Penggunaan telepon seluler yang sudah menjadi bagian dari
komunikasi antar orang telah mengalami kemajuan pesat dari tahun ketahun.
Dari generasi ke generasi, telepon seluler telah banyak mengalami
perubahan. Pada makalah ini, akan dibahas mengenai sejarah perkembangan
telepon seluler serta cara kerja dan sistem kerja dari telepon seluler tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah :
1.2.1 Bagaimana sejarah awal berkembangnya telepon seluler?
1.2.2 Bagaimana cara kerja telepon seluler?
1.2.3 Bagaimana sistem yang digunakan dalam telepon seluler?
1.2.4 Apa perbedaan telepon seluler dari alat komunikasi lainnya?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dari makalah ini adalah :
1.3.1 Untuk mengetahui sejarah awal berkembangnya telepon seluler
1.3.2 Untuk mengetahui cara kerja telepon seluler
1.3.3 Untuk mengetahui sistem yang digunakan dalam telepon seluler
1.3.4 Untuk mengetahui perbedaan telepon seluler dibandingkan dengan alat
komunikasi lainnya

2
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat dari makalah ini adalah :
1.4.1 Agar dapat mengetahui sejarah awal berkembangnya telepon seluler
1.4.2 Agar dapat mengetahui cara kerja telepon seluler.
1.4.3 Agar dapat mengetahui sistem yang digunakan dalam telepon seluler
1.4.4 Agar dapat mengetahui perbedaan telepon seluler dibandingkan dengan
alat komunikasi lainnya

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Telepon Seluler

3
Telepon merupakan alat komunikasi yang digunakan untuk
menyampaikan pesan suara (terutama pesan yang berbentuk percakapan).
Kebanyakan telepon beroperasi dengan menggunakan transmisi sinyal
listrik dalam jaringan telepon sehingga memungkinkan pengguna telepon
untuk berkomunikasi dengan pengguna lainnya.
Telepon genggam atau telepon seluler (ponsel) atau handphone (HP)
adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan
dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun dapat
dibawa ke mana-mana (portabel/mobile) dan tidak perlu disambungkan
dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel wireless). Istilah
cellular sendiri didasarkan pada penggunaan stasiun yang memiliki banyak
pemancar untuk mengcover area dan memindahkan signal telephone secara
berantai yang disebut “cell”. Setiap cell umumnya mampu mencover area
seluas 48 sampai dengan 53 kilometer. Untuk menstramisikan signal –
signal pesan digunakan teknologi fiber optik atau menggunakan teknologi
microwave. Ada beberapa teknologi tanpa kabel untuk teknologi selular ini:

2.1.1 CDMA (Code Division Multiple Access), menggunakan teknologi


spreadspectrum untuk mengedarkan sinyal informasi yang melalui
bandwith yang lebar (1,25 MHz). Teknologi ini asalnya dibuat
untuk kepentingan militer, menggunakan kode digital yang unik,
lebih baik daripada channel atau frekuensi RF Traffic Channel
CDMA.

2.1.2 MPS (Advanced Mobil Phone Service) merupakan teknologi analog


yang menggunakan FDMA (Frequency Division Multiple Access)
untuk membagibagi bandwith radio yang tersedia ke pada sejumlah
channel diskrit yang tetap. Dengan AMPS, bandwith 1,25 MHz
yang diberikan untuk penggunaan selular dibagi menjadi channel
dengan lebar 30 KHz, masing-masing hanya dapat melayani satu
subscriber pada satu waktu. Satu subscriber mengakses sebua

4
channel maka tidak satupun subscriber lainnya dapat mengakses
channel tersebut sampai panggilan pertama itu berhenti atau
handed-off ke base station lainnya. Traffic Channel FDMA.

2.1.3 TDMA (Time Division Multiple Data), merupakan sebuah


teknologi digital,sama halnya yaitu dengan membagi-bagi spektrum
yang tersedia kepada sejumlah channel diskrit yang tetap, meskipun
masing-masing channel merepresentasikan time slot yang tetap
daripada band frekunesi yang tetap. Sebagai contoh yang
mengimplementasikan teknologi TDMA adalah GSM,yang
membagi carriers berlebar 2300 KHz menjadi delapan time-division
channel. GSM (global sistem for mobile) adalah teknologi yang
berbasis TDMA Traffic Channel TDMA

2.1.4 UMTS (Universal Mobile Telecomunication Access) merupakan


salah system generasi ketiga yang dikembangkan di Eropa.
dirancang sehingga dapat menyediakan bandwith sebesar 2 Mbits/s.
Layanan yang dapat diberikan UMTS diupayakan dapat memenuhi
permintaan pemakai dimanapun berada, artinya UMTS diharapkan
dapat melayani area yang seluas mungkin, jika tidak ada cell UMTS
pada suatu daerah dapat di route-kan melalui satelit. Frekeunsi radio
yang dialokasikan untuk UMTS adalah 1885-2025 MHz dan 2110-
2200 MHz. Pita tersebut akan digunakan oleh cell yang kecil (pico
cell) sehingga dapat memberikan kapasitas yang besar pada UMTS.
Badan yang mengatur telekomunikasi seluler Indonesia
adalah Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI).

2.2 Konsep Sell


Konsep dasar dari suatu sistem selular adalah pembagian pelayanan
menjadi daerah-daerah kecil yang disebut sel. Sel merupakan area cakupan
(coverage area) dari Radio Base Station. Setiap sel mempunyai daerah

5
cakupannya masing-masing dan beroperasi secara khusus. Jumlah sel pada
suatu daerah geografis adalah berdasarkan pada jumlah pelanggan yang
beroperasi di daerah tersebut. Suatu sel pada dasarnya merupakan pusat
komunikasi radio yang berhubungan dengan MSC yang mengatur panggilan
yang masuk. Jangkauan pengiriman sinyal pada sistem komunikasi bergerak
selular dapat diterima dengan baik tergantung pada kuatnya sinyal batasan
sel para pemakainya. Tetapi, masih terdapat faktor lain yang dapat menjadi
kendala untuk sinyal yang dikirim dapat diterima dengan baik. Faktor lain
yang dimaksud adalah faktor geografis (alam).
Ukuran sel pada system komunikasi seluler dapat dipengaruhi oleh:
2.2.1 Kepadatan pada traffic.
2.2.2 Daya pemancar, yaitu Base Station (BS) dan Mobile Station
(MS).
2.2.3 Faktor alam, seperti udara, laut, gunung, gedung-gedung, dan
lain-lain. Akan tetapi batasan-batasan tersebut akhirnya
ditentukan sendiri oleh kuatnya sinyal radio antar Base Station
(BS) dan Mobile Station (MS).

2.3 Bentuk Sel


Bentuk jaringan sistem selular berkaitan dengan luas cakupan
daerah pelayanan. Bentuk sel yang terdapat pada sistem komunikasi
bergerak selular digambarkan dengan bentuk hexagonal dan lingkaran.
Tetapi, bentuk hexagonal dipilih sebagai bentuk pendekatan jaringan
selular, karena dari sel yang lebih sedikit dengan bentuk hexagonal
diharapkan dapat mencakup seluruh wilayah pelayanan. Setiap sel
memiliki alokasi sejumlah channel frekuensi tertentu yang berlainan
dengan sebelahnya. Karena channel frequency merupakan sumber
terbatas maka, untuk meningkatkan kemampuan pelayanan frekuensi
yang terbatas tersebut dipakai secara berulang-ulang, yang dikenal
dengan istilah pengulangan frekuensi (frequency reuse). Oleh karena itu

6
pengulangan frekuensi merupakan hal yang penting dalam komunikasi
selular.

2.4 Frequency Reuse


Penggunaan frekuensi yang sama pada sel yang berbeda pada
waktu yang bersamaan oleh beberapa pengguna merupakan inti dari
komunikasi selular. Pada konsep frequency reuse, suatu kanal frekuensi
tertentu dapat melayani beberapa panggilan pada waktu yang bersamaan.
Maka dapat dikatakan penggunaan spektrum frekuensi yang efisien dapat
dicapai. Semua frekuensi yang tersedia dapat digunakan oleh tiap-tiap sel,
sehingga dapat mencapai kapasitas jumlah pemakai yang besar
menggunakan pita frekuensi yang efektif. Pada frequency reuse,
penggunaan kanal tidak tergantung pada frequency carrier yang sama
untuk beberapa wilayah cakupan. Pada gambar dapat dilihat penggunaan
ulang kanal frekuensi, pada sel a yang menggunakan kanal radio f1
mempunyai radius R dapat digunakan ulang pada sel yang berbeda
dengan jangkauan yang sama pada jarak D dari sel yang sebelumnya.
Sedangkan jarak pemisah relatif terhadap radius sel dinyatakan dengan
D/R. Persamaan rumus di bawah ini:
D/R= 3K
Di mana : D = jarak antara BS dengan BS yang lain
R = radius sel
K = jumlah pola frekuensi
Konsep frequency reuse dapat meningkatkan efisiensi pada
penggunaan spektrum frekuensi,akan tetapi harus diikuti dengan
pola tertentu dan teratur agar tidak terjadi interferensi kanal.

2.5 Mobilitas
Mobilitas adalah salah satu hal yang penting dari system
komunikasi selular. Pada hal yang berkaitan dengan mobilitas diharapkan

7
bahwa panggilan (call) selular yang dilakukan dimanapun dan kapanpun
dalam daerah pelayanan, mampu untuk menjaga call (pembicaraan) tanpa
interupsi pelayanan atau putusnya call sementara dalam keadaan
bergerak.

2.6 Handover
Pada jaringan selular diperlukan sistem yang mempunyai
kemampuan untuk pindah ke lingkungan sel lain untuk tetap menjaga
kelangsungan komunikasi. Oleh karena itu jaringan selular harus
melakukan proses handover. Handover atau yang biasa juga disebut
handoff merupakan suatu proses pengalihan Radio Base Station (RBS)
apabila pengguna melakukan suatu call (panggilan) dalam keadaan
bergerak dari satu sel menuju sel yang lain. Proses ini terjadi agar
pelanggan dapat mengirim atau menerima sinyal dengan baik walaupun
pelanggan sedang dalam keadaan bergerak. Proses handover ini dilakukan
pada saat sebuah Mobile Station (MS) menerima sinyal yang diterima
atau dikirim lemah. Terdapat dua kondisi untuk dilakukannya proses
handover, yaitu:
2.6.1 Ketika Mobile Station berada pada perbatasan level sel, karena
sinyal yang diterima akan melemah.
2.6.2 Pada saat pengguna berada pada lubang kekuatan sinyal (signal
strength hole) yang terdapat dalam suatu sel.
2.6.3 Apabila panggilan (call) sudah stabil, maka kanal set-up sudah
tidak digunakan lagi selama waktu panggilan.
Handoff terdiri dari dua jenis, yaitu:
2.6.3.1 Handoff yang berdasarkan pada kuat sinyal.
2.6.3.2 Handoff yang berdasarkan perbandingan carrier
terhadap interferensi (carrier to interference ratio).

8
2.7 Roaming
Ada banyak operator-operator selular yang terdapat dalam kota yang
sama, yang menggunakan peralatan switches radio, dan cell site yang
berbeda. Tetapi, subscriber didaftarkan pada satu operator saja. Sebagai
hasilnya, persetujuan antar operator-operator diperlukan untuk
memberikan pelayanan-pelayanan pada semua pelanggan dengan tidak
memandang asal suatu sumber panggilan. Roaming dapat terjadi apabila
ada sambungan (link) antara mobile switches. Jadi, pengguna yang
bergerak keluar dari daerahnya dan melakukan sebuah call (panggilan)
dari daerah asing disebut dengan roamer. Sedangkan proses dari panggilan
tersebut disebut roaming.

2.7.1 Konfigurasi Dasar Sistem Selular


Telepon selular atau juga disebut radio selular adalah
metode yang praktis dan andal dalam komunikasi suara dan data
diantara pemakai bergerak dan diantara sistem telepon biasa. Pada
sistem komunikasi bergerak selular terdapat tiga bagian
komponen yang utama, yaitu:
2.7.1.1 Mobile Telephone Switching Office (MTSO),
berfungsi sebagai pusat penyambungan pembicaraan
dan pencatat pulsa. MTSO juga dikenal sebagai MSC
(Mobile Switching Central) dan lebih dikenal dengan
sebutan “sentral”. Dalam sistem selular terdapat satu
atau lebih MTSO yang mengendalikan seluruh kegiatan
pelayanan sistem. MTSO terhubung ke PSTN melalui
suatu antar muka (interface). Panggilan dari dan ke
pelanggan bergerak dihubungkan oleh dan melalui
MTSO. Selain itu MTSO juga menyiapkan signalling
yang diperlukan untuk melakukan panggilan.
2.7.1.2 Base Transceiver Station (BTS) sering juga
disebut dengan Radio Base Station (RBS). BTS

9
merupakan penghubung antar terminal pelanggan dan
sentral melalui kanal frekuensi radio. Sering disebut
sebagai cell site. Untuk mencakup suatu daerah
pelayanan dibutuhkan satu atau lebih BTS, tergantung
jumlah sel di dalam pelayanan.BTS terdiri dari :
a. Unit kontrol, digunakan untuk komunikasi data
dengan MTSO serta data signaling dengan Mobile
Station (MS) dalam jaringan radio. Unit kontrol ini
berfungsi sebagai manajemen kanal radio, misalnya
untuk menangani handoff dan untuk mengontrol
level daya pancar pada base station dan mobile unit.
b. Unit kanal, perangkat pemancar dan penerima akan
diperlengkapi atau diberikan dalam setiap unit kanal.
Sebagian besar unit kanal adalah unit kanal bicara.
Unit kanal pada suatu ketika akan berfungsi
menyalurkan panggilan, tergantung pada jumlah
panggilan pada BTS yang harus dilaksanakan.
c. Mobile Station (MS), merupakan peralatan yang
kecil dan ringan yang digunakan oleh pelanggan.
Dengan kata lain, Mobile Station (MS) ini dikenal
dengan sebutan handset atau handphone. Di dalam
MS terdapat perangkat pemancar dan penerima, unit
logika untuk signalling data dan peralatan telepon
yang dilengkapi keypad. Hanya handset yang sah dan
tercatat di sentral yang bisa mendapatkan layanan
selular.

2.7 Sistem Telepon Seluler


Dikenal beberapa sistem dalam penggunaan telepon selular, yang
pertama kali muncul adalah sistem yang diberlakukan di Amerika yang
disebut dengan AMPS (advanced mobile phone sistem) yang masih

10
menggunakan sistem analog. Di Indoensia layanan jasa ini diselenggarakan
oleh Metrosel dan /komselindo Sistem yang kedua adalah sistem NMT atau
Nordic Mobile Telephone yang dikembangangkan oleh Ericsson dari
Swedia dan berlaku dinegara Skandinavia. Di Indonesia layanan jasa ini
diselenggarakan oleh Mobisel. Sistem ini juga masih bersifat analog. Selain
sistem tersebut masih ada sistem lain yangtidak berlaku di Indonesia yaitu
CNET yang dikembangkan oleh Siemens sementara di Perancis beroperasi
sistem RC-200. Masing-masing sistem analog tersebut dikembangkan
dengan teknologi yang berbeda, sehingga tidak ada kompatibilitas satu
dengan yang lain. Akibatnya setiap sistem hanya dapat dioperasikan di
wilayah negara yang tertentu. Pengembangan masing-masing sistem analog
yang beroperasi hanya nasional disebabkan adanya orientasi interest yang
berbeda bagi masing-masing pengelola akibatnya, pemasaran terbatas hanya
satu negara dan tidak dapat mendapatkan jumlah pelanggan yang cukup
besar. Tetap diperlukan dukungan infrastruktur yang lengkap dan mahal,
sehingga konsekuensinya adalah timbulnya harga jual yang mahal serta
biaya pemakaian yang cukup tinggi. Oleh sebab itu pemakai selular terbatas
hanya mereka yang benar-benar mampu dan memerlukan, bukan sebagai
sarana telekomunikasi yang mencapai segenap lapisan masyarakat. Atas
dasar pemikiran tersebut dan tanpa menguntungkan salah satu sistem yang
telah beroperasi serta untuk menciptakan sistem yang jauh lebih baik dari
yang sudah ada, maka Perancis (France Telecom) dan Jerman (Bundespost)
sepakat untuk memelopori munculnya teknologi digital selular yang
kemudian dikenal dengan nama GSM atau Global System For Mobile
communication. GSM adalah sistem telepon seluler yang bersifat digital dan
bukan analog sejak ditawarkannya sistem ini pada tahun 1992 maka kini
telah 72 negara yang menggunakan sistem ini. Di Indoensia sendiri layanan
jasa ini memang populer dan hampir 90 % pasar telepon seluler dikuasai
oleh sistem GSM. Penyedia layanan sistem ini adalah SATELINDO,
EXCELCOMONDO,TELKOMSEL.

11
Perbedaan antara sistem AMPS dan GSM , yaitu :
AMPS
Generasi pertama
Menggunakan teknologi analog
Menggunakan frekuensi 800Mhz
Menggunakan metode akses FDMA(Frequency Division Multiple
Acces)
GSM
Generasi kedua dan generasi dua setengah (GSM berteknologi GPRS)
Menggunakan teknologi digital
Menggunakan frekuensi 900Mhz
Menggunakan metode akses gabungan antara FDMA(Frequency
Division Multiple Acces) dengan TDMA (Time Division Multiple
Acces)

2.8 Perkembangan Sistem Telekomunikasi Bergerak


Sistem komunikasi berkembang seiring dengan berkembangnya
kebutuhan manusia. Dahulu orang sudah cukup puas dengan sistem
komunikasi satu arah, tetapi karena dirasakan kurang efisien maka
diciptakan sistem komunikasi dua arah. Tetapi tuntutan untuk
berkomunikasi kapan saja dimana saja menjadi tuntutan yang utama dalam
sistem telekomunikasi. Didasari oleh sebab itu maka diciptakanlah sistem
komunikasi dua arah yang dapat digunakan dimana saja dan kapan saja yang
kita kenal dengan sistem komunikasi bergerak. Pada saat ini terdapat
berbagai teknologi dari sistem komunikasi bergerak seiring dengan
perkembangan telekomunikasi selular yang terus berjalan sampai sekarang.
Pada awalnya sistem komunikasi wireless baik cordless maupun selular
yang pertama adalah bersifat analog, kemudian akhirnya berkembang ke

12
sistem digital yang kini terus menggeser kedudukan sistem selular analog.
Sistem selular digital berkembang dan terus disempurnakan hingga saat ini.
Teknologi Wireless Berbasis Cordless merupakan pelayanan jasa
komunikasi bergerak yang sifatnya terbatas. Teknologi cordless ini terdiri
dari teknologi analog yang merupakan teknologi cordless generasi pertama
dan teknologi digital yang merupakan teknologi cordless generasi kedua
dari sistem komunikasi wireless.
2.8.1 Analog Cordless Telephones CTO, teknologi ini menggunakan metode
akses FDMA dan mempunyai frekuensi kerja 49 MHz. Komunikasi
yang dilakukan masih bersifat satu arah.
2.8.2 Analog Cordless Telephones CT1, telepon cordless analog ini
beroperasi pada ekstension jaringan PSTN dan mempunyai daya
jangkau sekitar 200 m.
2.8.3 Digital Cordless Telephones CT2, teknologi CT2 ini di Indonesia
dikenal dengan sebutan telepoint. Sistem ini sangat cocok digunakan
pada daerah urban, suburban maupun daerah yang sulit dijangkau oleh
jaringan kabel.
2.8.4 Personal Handyphone System (PHS), teknologi ini dapat digunakan
sebagai fixed maupun low mobility applications yang dapat mendukung
layanan-layanan suara, data, dan ISDN dengan bit rate 32 kbps.
PHS dapat dihubungkan dengan PSTN dan pendekatan linknya dapat
menggunakan radio maupun kabel. Jalur frekuensi yang digunakan ialah
1895 MHZ - 1918,1 MHZ.
2.8.5 Digital European Cordless Telephones (DECT), daerah coverage untuk
Digital European Cordless Telephones adalah sekitar 300 m untuk
picocell.
Teknologi Wireless Berbasis Selular berbeda dengan teknologi
cordless, teknologi selular mempunyai kemampuan untuk mobilitas yang
lebih tinggi dan cakupan yang lebih besar. Sebagai gambaran dari jaringan
selular adalah sebagai berikut:

13
Sistem Selular Analog, ada beberapa sistem selular analog, diantaranya:
2.8.6 AMPS (The Advance Mobile Phone Service) yang merupakan standar
sistem komunikasi selular analog di Amerika. Pengalokasiannya adalah
sebagai berikut : 824 MHz – 849 MHz dari Mobile Station (MS)
menuju Base Station (BS), dan 869 MHZ – 894 MHz dari Base Station
(BS) menuju Mobile Station (MS).
2.8.7 Sistem FDMA merupakan teknik multiple access untuk sistem
komunikasi selular analog, yaitu dimana pengalokasian kanalnya
berdasarkan dengan pembagian frekuensi. Pada sistem FDMA
pengiriman sinyal dilakukan secara simultan untuk beberapa sinyal
dalam frekuensi yang berbeda.
2.8.8 Sistem Selular Digital
Tahun 1982, dengan dipelopori oleh Jerman dan Prancis, maka CEPT
(Conference European d’Administration de Post et Telecommunication)
menetapkan GSM sebagai standar digital selular untuk Eropa. GSM
merupakan sistem yang menggunakan teknik multiple access, yaitu
sistem TDMA (Time Division Multiple Access), dimana setiap
kanalnya dikirim melalui bandwidth (lebar pita) kanal pada waktu yang
berbeda, tetapi tetap pada frekuensi yang sama. Alokasi frekuensi pada
jaringan GSM adalah 935 MHz – 960 MHz untuk pengiriman (transmit)
dan 890 MHZ – 915 MHz untuk penerimaan (receive).
GSM memberikan banyak keunggulan dibandingkan dengan sistem
analog yang ada :
2.8.8.1 Dapat melakukan International Roaming.
2.8.8.2 Kualitas suara yang lebih baik dan lebih peka.
2.8.8.3 Kapasitas pelanggan yang lebih besar.
2.8.8.4 Features pelanggan yang lebih beragam, paging, facsimile, dan
ISDN.

2.8.9 Teknologi PCS/PCN, teknologi PCS/PCN kalau dilihat dari


perkembangannya sudah memasuki sistem komunikasi bergerak

14
generasi kedua, setengah sebelum memasuki generasi ketiga yang
dikenal dengan IMT-2000. PCS berkembang di Amerika Serikat
sedangkan PCN di Eropa.

2.9 Sistem Komunikasi Telepon Seluler


Sistem komunikasi telepon seluler merupakan sistem komunikasi yang
digunakan untuk memberikan layanan jasa telekomunikasi bagi pelanggan
bergerak. Disebut sistem cellular karena daerah layanannya dibagi-bagi
menjadi daerah yang kecil-kecil yang disebut CELL.
Secara konsep jaringan telepon seluler mirip dengan telepon kabel,
namun berbeda pada penggunaan media perantaranya. Pada sistem telepon
seluler menggunakan base station yang berfungsi sebagai stasiun
penghubung dalam proses pengiriman dan penerimaan pesan yang masih
dalam kawasan liputannya Setiap liputan yang dilakukan base station
disebut sel (cell) yang mampu menjangkau luas wilayah beberapa puluh
kilometer.
Sistem komunikasi telepon seluler ini mempunyai sifat : Pelanggan
mampu bergerak secara bebas di dalam area layanan sambil berkomunikasi
tanpa terjadi pemutusan hubungan. Cellular dalam bahasa inggris untuk
selular yang artinya adalah sistem komunikasi jarak jauh tanpa kabel, selular
adalah bentuk komunikasi modern yang ditujukan untuk menggantikan
telepon rumah yang masih menggunakan kabel.

2.10 Perkembangan Cellular Phone ( telepon seluler )


2.10.1 Sistem Seluler Analog (1G,generasi pertama)
Generasi pertama (1G) ditandai dengan penggunaan telepon
nirkabel. Aplikasi yang digunakan pada platform 1G baru berupa
suara sebagaimana telepon umumnya. Pada awal tahun 1980-an,
1G yangmerupakan layanan komersial mobile phone yang pertama
di dunia, misalnya, adalah advanced mobile phone system (AMPS)
yang digunakan di Amerika Serikat, total access communication

15
services (TACS) di Inggris, atau nordic mobile telephone (NMT)
di negaranegara Skandinavia. Sistem tersebut masih analog,
bersifat lokal, dan pelayanannya sangat terbatas. Data analog pada
sistem AMPS seperti suara yang diterima radio atau gambar
televisi. Dengan teknologi AMPS, jarak menjadi kendala, semakin
jauh jarak dua terminal telepon, suara yang dihasilkan semakin
buruk. Perubahan cuaca juga mempengaruhi kualitas suara yang
diterima. Dalam tempo tidak lebih dari 10 tahun, pada awal tahun
1990-an para ahli telekomunikasi telah mengembangkan teknologi
GSM (global system for mobile communications) sebagai sistem
generasi kedua (2G) yang utama yang dapat melakukan akses data
hingga kecepatan 14,4 kbps (kilobyte per second). Aplikasi yang
paling popular dipakai saat ini adalah SMS (short message
services). Di samping itu, ada pula EMS(enhanced message
services) yang mengirimkan data gambar dan file rekaman suara.
Keberhasilan ini merupakan 2G dengan tingkat kemampuan
teknologi yang semakin disempurnakan. Dari 2G tidak langsung
meloncat ke generasi ketiga (3G), seperti dari 1G ke 2G Ada tahap
generasi yang disebut 2,5G karena teknologi 3G lebih dulu
dikembangkan sebelum 2,5G dipakai. Teknologi 2,5G merupakan
pengembangan dari teknologi 2G dengan kecepatan transfer data
yang lebih tinggi. Teknologi 2,5G merupakan jembatan menuju
sistem 3G sebelum sistem generasi terbaru mapan, siap dijalankan
secara global dan ekonomis. Di atas platform GSM dikembangkan
teknologi GPRS (general packet radio services) yang dapat
melakukan transfer data hingga kecepatan 70 kbps dan teknologi
EDGE (enhanced data rate for GSM evolution) yang transfer
datanya hingga 384 kbps. Dengan GPRS, kita dapat mengirim
MMS (multimedia message services) atau akses Internet lebih
mudah dan nyaman. Platform 3G dibangun dari sistem baru
maupun dari sistem 2G. Transfer data yang dapat dilayani pada

16
jaringan 3G mencapai kecepatan 2 Mbps sehingga jaringan dapat
digunakan untuk streaming secara realtime nyaris tanpa jeda.
Aplikasi apa pun sepertinya dapat dijalankan dalam jaringan ini,
siaran radio, streaming TV, bahkan video phone. Pengembangan
teknologi 3G yang ditandai dengan kecepatan tinggi dilakukan oleh
banyak perusahaan di dunia yang dapat membuat sebagian operator
meninggalkan EDGE dan langsung menggunakan universal mobile
telecommunications standard (UMTS), atau yang lebih dikenal
sebagai teknologi 3G ini.
2.10.1.1 NMT 450, Nerdic mobile telephone, standart
komunikasi seluler analog yang bekerja pada frekuensi
450 MHz. Standart ini di kembangkan dan digunakan
oleh Negara-negara Nordic pada tahun 1980.
2.10.1.2 AMPS, Advanced mobile phone system, standart
komukasi seluler analog yang bekerja pada frekuensi
800 MHz. Standart ini dikemangkan dan digunakan
pada tahun 1983.
2.10.1.3 TACS, Total Access communicatin system , standart
komunikasi seluler analog serupa dengan AMPS hanya
bekerja pada frekuensi 900 MHz. Standart ini
dikembangkan dan digunakan tahun 1985.
2.10.1.4 NMT 900, Nordic mobile telephony, standart
komunikasi seluler analog yang bekerja pada frekuensi
900 MHz. Standart ini dikembangkan dan digunakan di
Negara Nordic tahun 1986.

2.10.2 Sistem Seluler Digital CDMA


CDMA merupakan singkatan dari Code Division Multiple
Access yaitu teknik akses jamak (Multiple Access) yang
memisahkan percakapan dalam domain kode. CDMA merupakan
teknologi digital tanpa kabel (Digital Wirless Teknologi) yang

17
pertama kali dibuat oleh perusahaan Amerika – Qualcomm
CDMA merupakan beberapa penggunaan dari berbagai spektrum
frekuensi yang sama tanpa ada pembicaraan ganda. Hal ini
menyebabkan CDMA lebih tahan terhadap interferensi dan noise.
Untuk menandai user yang memakai spektrum frekuensi yang
sama, CDMA menggunakan kode yang unik yaitu PRCS (Pseudo
– Random Code Sequence) Berbeda dengan FDMA (frequency
Division Multiple Access) dan TDMA (Time Division Multiple
Access), maka CDMA menggunakan waktu dan Frequency yang
sama dalam akses untuk masing-masing user. Penggunaan
frekuensi dan waktu yang sama menyebabkan CDMA rentan
terhadap interferensi. Semakin besar interferensi yang terjadi
maka kapasitas CDMA semakin kecil. Code Division Multiple
Access (CDMA) adalah sebuah teknologi nirkabel digital yang
dipelopori dan dikembangkan secara komersial oleh
QUALCOMM. CDMA bekerja dengan cara mengubah
percakapan atau suara menjadi informasi digital, yang kemudian
ditransmisikan sebagai sinyal radion melalui jaringan nirkabel.
Menggunakan sebuah kode unik untuk memilah tiap jenis
panggilan, CDMA membuat banyak orang bisa berbagi
gelombang dalam satu waktu, tanpa gangguan.
Diperkenalkan secara komersial pada tahun 1995, CDMA
segera menjadi salah satu teknologi nirkabelyang paling cepat
berkembang. Pada tahun 1999, International Telecommunications
Union memilih CDMA sebagai standar industri bagi sistem
nirkabel baru "generasi ketiga" (3G). CDMA membawa manfaat
yang besar dan berada diatas teknologi serupa yang lain untuk saat
ini. CDMA menawarkan kapasitas jaringan yang terbesar untuk
melayani lebih banyak pelanggan dengan biaya infrastrukstur
yang sama. CDMA menawarkan kecepatan transmisi data paling
tinggi diantara yang lain. Setiap user/pemakai di assign dengan

18
bilangan biner yang dinamakan Direct Sequence code (DCS)
ketika terjadi panggilan. DCS adalah signal yang dibangkitkan
oleh linier Modulation dengan wideband Pseudorandom Noise
(PN) sequence, sehingga Direct Sequence CDMA menggunakan
wider signal dari pada FDMA maupun TDMA. Wideband signal
berfungsi untuk mengurangi interference dan dapat melakukan
frekuensi reuse antar cell berlangsung bardampingan. Seluruh
pengguna ada bersama-sama dalam range spektrum radio
frekuensi. Kode-kode dibagi pada MS dan BS yang disebut
Psendorandom Noise (PN) sequence. Masing- masing
kode/pemakai adalah layer dan secara simultan ditransmisikan ke
seluruh carrier.
Keunikan dari CDMA adalah jumlah phone call yang dapat
dihandle oleh carrier terbatas dan jumlahnya tidak pasti. Kanal
trafik dibuat dengan penentuan masing-masing pengguna kode
dengan carrier. Teknik CDMA pada awalnya disebut dengan
CDMA One yang merupakan teknologi generasi kedua (2G).
Versi revisinya IS-95 yang menjadi basis system komersial
CDMA 2G seluruh dunia. Dengan kecepatan koneksi 14,4 kbps.
Kemudian CDMA merevisi stándar menjadi IS-95B. sistem
CDMA 2,5 G ini menawarkan kecepatan 64 kbps. Pada
CDMA2000 1X bisa memiliki kapasitas suara dua kali lipat pada
jaringan CDMAOne dan mengalirkan kecepatan data maksimal
307 kbps untuk keadaan bergerak. Sedangkan CDMA2000 1X EV
sendiri meliputi CDMA2000 1X EV-DO (data only) yang bisa
mengirimkan data sampai 2,4 Mbps dan mendukung aplikasi
seperti konferensi video. Varian lainnya adalah CDMA2000 1X
EV-DV yang mengintegrasikan voice dan layanan multimedia
data paket berkecepatan tinggi secara simultan pada kecepatan
3,09 Mbps. Kemajuan yang dicapai CDMA tampaknya juga
berkaitan dengan harapan dari International Telecommunication

19
Union (ITU). Lembaga yang bekerja dengan badan-badan industri
seluruh dunia menentukan standar dan kebutuhan teknis yang
diperuntukkan bagi sistem 3G melalui program IMT-2000
(International Mobile Telecommunication-2000) yang merupakan
standar telekomunikasi 3G. Kebutuhan bagi jaringan IMT-2000
adalah sejumlah perbaikan kapasitas dan efisiensi spektrum
melalui sistem 2G dan mendukung layanan data pada kecepatan
transmisi minimum 144 kbps untuk kondisi bergerak (outdoor)
dan 2 Mbps dalam keadaan diam (indoor).
CDMA 2000 memiliki parameter sistem dan implementasi
yang cukup berbeda, sehingga dalam beberapa hal WCDMA dan
CDMA 2000 berbeda. Meskipun demikian, banyak usaha-usaha
yang sedang dilakukan untuk mengurangi perbedaan diantara
keduanya untuk menekan biaya dan kompleksitas bagi masa
depan jaringan nirkabel yang didukung oleh kedua teknologi ini.
WCDMA merupakan sebuah teknologi banyak akses yang
menggunakan modulasi DS-SS dan dapat menyediakan fasilitas
pengaksesan pengguna ke jaringan Public Switched Telephone
Network (PSTN) serta dapat mengirimkan layananlayana suara,
data, faksimili, ataupun multimedia. Teknologi ini berbeda dengan
teknik akses radio konvensional yang menggunakan teknik
pembagian lebar bidang frekuensi yang tersedia ke kanal narrow
atau kedalam slot waktu. Teknologi WCDMA dalam mengakses
data dilakukan secara terus menerus cellebar bidang frekuensi
tertentu (5-15 MHz).
Beberapa keunggulan WCDMA adalah tahan terhadap
interferensi, memiliki efisiensi tinggi dan kapasitas tinggi bila
diterapkan dalam konfigurasi multicell, kemampuan transfer data
yang tinggi sampai 384 Kbps untuk area luas dan 2 Mbps untuk
area dalam, dapat digunakan untuk komunikasi multimedia, tidak
memerlukan sinkronisasi antar BTS, memiliki biaya infrastruktur

20
yang rendah, dan mendukung Antena Array Adaptive serta deteksi
multiuser.

21
BAB III
APLIKASI

3.1 Penerapan Penggunaan Telepon Seluler


3.1.1 Short Message Service (SMS)
Short Message Service (SMS) adalah salah satu fasilitas dari
teknologi GSM yang memungkinkan mengirim dan menerima pesan-
pesan singkat berupa teks, dengan biaya standar yang ditentukan oleh
operator. Subsistem yang mutlak ada pada layanan SMS adalah:
SME (Short Message Entity), merupakan tempat
penyimpanan dan pengiriman message yang akan dikirimkan
ke MS tertentu.
SC (Service Centre), bertugas untuk menerima message
dari SME dan melakukan forwarding ke alamat MS yang
dituju.
SMS-GMSC (Short Message Service-Gateaway SMC),
melakukan penerimaan message dari SC dan memeriksa
parameter yang ada. Selain itu, GMSC juga mencari alamat
MS yang dituju dengan bantuan HLR, dan mengirimkanya
kembali ke MSC yang dimaksud.
SMS-IWMSC (Short Message Service-Interworking MSC),
berperan dalam SMS Message Originating, yaitu menerima
pesan dari MSC.

3.1.2 MMS (Multimedia Messaging Service)


MMS merupakan value added dari GSM. MMS bukan aplikasi
yang spesifik harus dijalankan diatas GPRS. Standar MMS sendiri
menggunaka WAP untuk mengirim dan menerima pesan MMS dari
MMSC (MMS center) ke mobile device. Pada umunya digunaka WAP
cover GPRS untuk melakukan pengiriman pesan MMS ini. Tetapi
standar MMS sendiri cukup mandiri, sehingga GPRS dapat digunakan

22
bearer lain seperti GSM-data(circuit switched), bahkan CDMA.
Namun pada saat ini sangat jarang orang menggunakan MMS
dikarenakan telah banyaknya fasilitas pengiriman multimedia yang
lebih mudah dan murah yang berbasis koneksi internet.

3.1.3 Internet
Pada awalnya internet hanya dapat dilakukan melalui
jaringan fixed atauwireless dengan perangkat disisi pengguna
menggunakan PC (komputer). Seiring kemajuan teknologi wireless,
maka saat ini akses internet dapat dinikmati dengan media
handphone. Secara teknis akses internet lewat mobile phone dapat
dilakukan melalui dial up atau dengan cara melalui jaringan data
sistem seluler. Pada saat ini, teknologi internet yang banyak
digunakan masyarakat adalah 4G, yang menawarkan kecepatan unduh
(download) hingga 100 Mbps dan kecepatan unggah (upload) hingga
50 Mbps.

3.1.4 Video Call


Layanan suara merupakan basic service dari layanan seluler.
Namun, dengan besarnya bandwidth yang mampu dilakukan melalui
4G, maka layanan seluler semakin berkembang ke arah video. Pada
era 4G ini, layanan video call merupakan layanan yang menjadi
kebanggaan operator. Dengan video call pengguna tidak hanya
mendengar lawan bicara namun dapat melihat wajahnya. Hal tersebut
dimungkinkan karena dukungan data rate yang besar

3.1.5 Mobile Tracking


Seiring dengan luasnya coverage operator seluler, maka berbagai
tipe layanan baru dapat dikembangkan seperti mobile tracking.
Aplikasi ini biasanya dipakai di perusahaan pengiriman barang,
kepolisian, dan lainya. Initi dari layanan ini adalah perusahaan dapat

23
mengetahui armada atau objek dimanapun dia berada. Hal tersebut
dengan memanfaatkan keunggulan GPS (Global Positioning
System).

3.1.6 Mobile Merchant


Bila selama ini pembayaran elektronik sebagian besar akses ke
perbankan atau jaringan lain melalui media fixed line, maka dengan
kemampuan mobile pada sistem seluler telah dapat dikembangkan
untuk layanan Mobile Merchant. Contoh aplikasi ini dapat
dikembangkan untuk solusi mobile service pada kendaraan sehingga
pelanggan tidak perlu membayar dengan uang cash melainkan
menggunakan kartu kredit atau autodebet dari tempat pelanggan
berada. Dan juga dapat memungkinkan pengguna telepon seluler
untuk bertransaksi jual-beli melalui sebuah aplikasi daring.

2.11 Aplikasi Sistem Komunikasi Telepon Seluler


3.2.1 Internet
Telepon seluler atau biasa dikenal dengan handphone merupakan
alat komunikasi tanpa kabel. Koneksi internet melalui telepon seluler
merupakan bentuk lain dari teknologi wireless. Berikut jenis layanan
internet pada telepon seluler :
2.11.1.1 WAP (Wireless Application Protocol)
WAP adalah sebuah protokol yang memungkinkan
sebuah telepon seluler mengakses jaringan internet secara
langsung. Teknologi WAP bekerja dalam modus teks
dengan kecepatan 9,6 Kbps. Akibat keterbatasan
kecepatannya, dikembangkanlah teknologi HSCSD( High
Speed Circuit Switched Data ) pada jaringan GSM ( Global
System for Mobile communications ). Teknologi ini
memiliki kecepatan transfer data 57.6 Kbps.

24
2.11.1.2 General Packet Radio Service (GPRS)
GPRS atau teknologi generasi kedua (2G) merupakan
komunikasi data dan suara yang dilakukan menggunakan
gelombang radio. Teknologi GPRS memiliki kemampuan
untuk mengkomunikasikan data dan suara pada saat alat
komunikasi bergerak (Mobile).
Dalam kehidupan sehari - hari, pengguna dapat
menggunakan teknologi GPRS untuk mengirimkan data
yang berkaitan dengan e-mail, data gambar (MMS), dan
penelusuran (browsing) pada jaringan internet. Teknologi
ini pun menawarkan kecepatan akses data mulai dari 56
Kbps hingga 115 Kbps.
Teknologi GPRS memiliki teknologi lanjutan dengan
kecepatan transfer data lebih tinggi yang disebut Enhanched
Data Rates for GSM Environment (EDGE). Teknologi
EDGE sering disebut dengan teknologi komunikasi
bergerak generasi 2,5 (2,5G) yang memiliki transfer data
hingga 384 Kbps. Teknologi komunikasi yang termasuk
generasi kedua adalah GSM (global system for mobile
communications) yang dikembangkan di Eropa, CDMA
(code division multiple access) yang dikembangkan di
Amerika. Selain itu, ada pula PDC (pacific digital
communication) yang dikembangkan di Jepang namun
sistem ini tidak populer dan sulit untuk berkembang. GSM
merupakan sistem seluler pertama di dunia yang memiliki
spesifikasi modulasi digital, arsitektur level jaringan, dan
standar layanan jaringan. Hingga saat ini GSM tetap
mempunyai pasar terbesar di dunia, meskipun baru
diperkenalkan di Eropa pada tahun 1991. Meskipun sistem
CDMA tidak sepopuler sistem GSM, namun sistem CDMA

25
terus mengikuti teknologi GSM yang lebih dominan untuk
teknologi 2G.
2.11.1.3 3G
3G merupakan singkatan dari istilah dalam bahasa
Inggris " third generation technology " atau generasi ketiga.
Dalam kehidupan sehari - hari, teknologi 3G dapat
dilakukan untuk melakukan komunikasi dengan saling
bertatap muka (Video calling) dan mempercepat pengiriman
foto dan video. Selain itu, telepon selular yang mendukung
teknologi 3G untuk mampu melakukan roaming secara
global sehingga batas-batas negara tidak terlalu menjadi
kendala dalam berkomunikasi. Beberapa jenis 3G adalah
W-CDMA (Wideband-CDMA), UMTS (universal mobile
telecommunications system) dan CDMA 2000. WCDMA
yang diadaptasi dari standar ITU (International
Telecommunication Union) dengan nama IMT-2000 direct
spread telah dipilih sebagai sistem telepon seluler 3G di
Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat. UMTS adalah standar
telepon seluler 3G di Eropa yang ditetapkan oleh ETSI.
Selain kualitas suara yang sangat jernih, fitur yang
disediakan juga sangat canggih dan kompleks. Oleh karena
menggunakan bandwith yang sangat besar, memungkinkan
para pelanggan dapat berkomunikasi tanpa batas, dapat
berinternet, dapat berkonferensi, dapat melihat acara
televisi, dapat mendengarkan video pilihan, dapat
mendengarkan musik pilihan, dan dapat bermain game
secara online.
2.11.1.4 4G
4G adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris
yaitu “fourth-generation technology”. Istilah ini umumnya
digunakan mengacu kepada standar generasi keempat dari

26
teknologi telepon seluler. 4G merupakan pengembangan
dari teknologi 3G dan 2G. Sistem 4G menyediakan jaringan
pita lebar ultra untuk berbagai perlengkapan elektronik,
contohnya telpon pintar dan laptop menggunakan modem
USB. Terdapat dua kandidat standar untuk 4G yang
dikomersilkan di dunia yaitu standar WiMAX (Korea
Selatan sejak 2006) dan standar Long Term Evolution
(LTE) (Swedia sejak 2009). Sistem 4G menyediakan solusi
IP yang komprehensif di mana suara, data, dan arus
multimedia dapat sampai kepada pengguna kapan saja dan
di mana saja, pada rata-rata data lebih tinggi dari generasi
sebelumnya.
2.11.1.5 SMS
Short Message Service (SMS) adalah layanan dasar
telekomunikasi seluler, yang tersedia baik di jaringan GSM
maupun CDMA. Sebagai layanan dasar, service sms dapat
digunakan pada semua jenis hand phone (HP). Setiap SIM
card dari sebuah operator yang diaktifkan hampir dipastikan
dapat langsung dapat digunanakan untuk sms, karena SIM
card akan otomatis menyediakan setting service center di
HP tersebut. Cara kerja dari SMS ialah sebagai berikut :
ketika kita mengirim SMS, SMS tersebut akan dikirimke
MSC melalui jaringan seluler yang tersedia. Proses
pengiriman ini yang meliputi tower BTS (Base Transceiver
Station) yang sedang meng-handle komunikasi pengguna,
laluke BSC (Base Station Controller) kemudian sampaike
MSC (Mobile Switching Center). MSC kemudianmem-
forward lagi SMS ke SMSC (Short Message Service
Center) untuk disimpan.SMSC kemudian mengecek lewat
HLR (Home Location Register) untuk mengetahui apakah
handphone tujuan sedang aktif dan di manakah handphone

27
tujuan tersebut.Jika handphone sedang tidak aktif, maka
pesan tetap disimpan di SMSC itu menunggu MSC
memberitahukan bahwa handphone sudah aktif kembali
untuk kemudian SMS dikirim dengan batas maksimum
waktu tunggu yaitu validity period dari pesan SMS itu
sendiri.Jika handphone tujuan aktif maka pesan
disampaikan MSC lewat jaringan yang sedang meng-handle
penerima (BSC dan BTS).

28
BAB IV
PENUTUP

2.11 Simpulan
2.11.1 Handphone merupakan salah satu dari perkembangan
teknologi yang berfungsi sebagai alat komunikasi dua arah
tanpa kabel
2.11.2 Handphone memudahkan dalam berkomunikasi sebagai
dampak positif
2.11.3 BTS berfungsi sebagai stasiun penghubung dalam proses
pengiriman dan penerimaan pesan yang masih dalam
kawasan liputannya
2.11.4 Penerapan Handphone digunakan untuk
SMS,MMS,Internet,Video Call,Mobile Tracking,dan Mobile
Merchant

2.12 Saran
2.12.1 Perlunya pengawasan dari orang tua jika handphone
digunakan oleh anak-anak ,perhatikan seberapa besar manfaat
yang didapatkan.Dilihat dari segi sosial, kesenjangan akan
sangat terlihat antara anak yang berasal dari keluarga mampu
secara finansial dan yang tidak dalam suatu komunitas di
sekolahnya. Penggunaan telepon selular secara tidak
langsung juga dinilai dapat mempengaruhi lingkungan
pergaulan anak-anak.kepemilikan telepon selular oleh anak
berkaitan dengan perkembangan psikologisnya khususnya
dalam mengembangkan kemampuan berinteraksi sosial dan
komunikasi serta keinginan untuk diterima di pergaulannya
(popularitas). Kreativitas, ego serta kondisi lingkungan
(apakah teman-temannya mempunyai telepon selular) secara
psikologis dapat memicu seorang anak untuk memiliki

29
telepon selular. Oleh karena itu sebaiknya kita menggunakan
teklnologi Handphone pada usia, waktu dan kondisi tertentu
agar lebih bisa merasakan manfaat dan fungsinya.
2.12.2 Jangan sampai Handphone membuat kita menjadi anti
sosial,tidak peduli dengan orang lain dan lingkungan sekitar.
2.12.3 Manfaat Telepon seluler dengan bijak menyesuaikan
kebutuhan dan perhatikan tempat saat kita sedang
menggunakannya.

30
DAFTAR PUSTAKA

“Mengenal Cara Kerja SMS”. It’s My Blog. 28 Juli 2017.Web.25 Juli 2009.
https://duniadhana.wordpress.com/2009/07/25/mengenal-cara-kerja-sms/

“Akses Internet Telepon Selular”. Indri Oktavia. 28 Juli 2017. Web. 20 November
2015.http://indrioktasmpbodhist.blogspot.co.id/2015/11/akses-internet-
telepon-seluler.html
“Konsep Dasar Telekomunikasi Seluler”.Samsul Bahri. 28 Juli2017.Web.21 April
2009.http://samsul-nar.blogspot.co.id/2009/04/konsep-dasar-telekomunikasi-
seluler.html
“Pengertian Telepon Selular dan Telepon”.Harnoprihatsen.28 Juli 2017.Web.6 Mei
2011.http://harrnoprihatsen.blogspot.co.id/2011/05/pengertian-telepon-
selular-dan-telepon.html
“Aplikasi Layanan Seluler”.Merindaputriharyanto's Blog.28 Juli 2017.Web. 10
Desember2010.https://merindaputriharyanto.wordpress.com/2009/12/10/aplik
asi-layanan-seluler/

31

Anda mungkin juga menyukai