Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

MATA KULIAH WIRELESS DAN NETWORK SECURITY

TEKNOLOGI SELULER 4G (LTE)

Oleh:
(Kelompok 1 )
Alfajriani 1415015046

Roy Apriliano Raint 1415015047

Risky Ariesta Dwi RA 1415015048

Hadi Saputra 1415015053

Nuzul Firjan 1415015074

Rifqi Hadaya Arrafi 1415015075

Noval Bayu Setiawan 1415015081

Trias Viviolita Hardiyarti 1415015083

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA


FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI
INFORMASI
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan ini dengan baik dan
lancar, dimana laporan ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Wireless dan
Network Security pada semester lima ini.
Dalam proses penyelesaian laporan ini, penulis memperoleh banyak
bantuan dari berbagai pihak. Baik berupa bimbingan, dorongan, petunjuk, saran,
keterangan-keterangan kritik serta data-data baik secara tertulis maupun lisan.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Bapak Medi taruk, S.Kom, M.Cs selaku dosen pengajar matakuliah
Wireless dan Network Security Universitas Mulawarman
2. Rekan-rekan sesama mahasiswa yang telah memberikan masukan dan
bantuan dalam pengerjaan laporan
Semoga apa yang telah diberikan mereka kepada penulis, akan mendapat imbalan
dari Allah SWT.
Akhir kata semua kritik dan saran atas laporan ini akan penulis terima dengan
senang hati, dan akan menjadi bahan pertimbangan bagi penulis untuk
menyempurnakan laporan ini.

Samarinda, 07 November 2016

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i

DAFTAR ISI........................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR...........................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1

1.1 Latar Belakang.............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................1

1.3 Batasan Masalah..........................................................................................2

1.4 Tujuan dan Manfaat.....................................................................................2

1.4.1 Tujuan........................................................................................................2

1.4.2 Manfaat.....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................3
2.1 Landasan Teori ........................................................................................... .3

2.1.1 Sejarah Jaringan Seluler ............................................................................. 3

2.1.2 Jaringan 4G LTE ...................................................................................... ..3

2.1.3 Arsitektur pada Jaringan 4G .................................................................... ..4

2.1.4 Multiple Access 4G .................................................................................. ..6

2.1.5 Spesifikasi Jaringan 4G ............................................................................. 7

2.1.6 Teknik Modulasi pada Jaringan 4G ......................................................... ..8

2.1.7 Proses Uplink pada Jaringan 4G .............................................................. .10

2.1.8 Proses Downlink pada Jaringan 4G ......................................................... .10

2.1.9 Performance Evalution pada Jaringan 4G.................................................11

ii
2.1.10 Kelebihan Jaringan 4G........................................................................... .12

2.1.11 Kekurangan Jaringan 4G ....................................................................... .12

2.1.12 Masa Depan Jaringan 4G ....................................................................... .13

2.1.13 Perkembangan Jaringan 4G di Indonesia............................................... .13

2.1.14 Hambatan Perkembangan pada Jaringan 4G ......................................... .14

BAB III PENUTUP..............................................................................................15

3.1 Kesimpulan...................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................16

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.3 Arsitektur E-UTRAN (a) ................................................................ 6

Gambar 2.1.3 Arsitektur EPC (b) ........................................................................ ..7

Gambar 2.1.6 Frequency Division Multiple Access ( FDMA) (a) ...................... .8

Gambar 2.1.6 Time Division Multiple Access ( TDMA) (b) .............................. .9

Gambar 2.1.6 Code Division Multiple Access (CDMA) (c) ............................... .9

Gambar 2.1.9 Kategori KPI (a) ............................................................................ .11

Gambar 2.1.9 RF KPI LTE dan HSPA+ (b) ........................................................ .12

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seiring berkembangnya teknologi pada masa globalisasi ini, kebutuhan


akan layanan-layanan komunikasi pun semakin besar dan pesat. Dalam
Laporan ini penulis akan membahas mengenai hal-hal yang terkait dengan
teknologi 4G (LTE) sebagai salah satu teknologi yang berkembang saat ini.
Seperti kita ketahui, bahwa pemanfaatan teknologi 4G saat ini semakin marak
sekali dan banyak sekali digunakan oleh para masyarakat pada umumnya
untuk berbagai hal. Sehingga untuk meningkatkan kualitas nya, masyarakat
harus lebih mengembangkan teknologi ini secara meluas. Agar perkembangan
tersebut dapat diperoleh dengan hasil yang memuaskan. Teknologi 4G ini
merupakan jenis teknologi yang masih sangat baru dan awam sekali untuk
dapat digunakan oleh masyarakat luas, karena teknologi ini terbilang masih
baru, masih terdapat kekurangan dan masalah yang dihadapi para pengguna
nya. Karena mungkin keterbatasan ilmu serta pemikiran yang belum canggih
dalam penggunaan produk baru.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka pokok permasalahan yang
di dapat adalah:
1. Apa pengertian jaringan seluler 4G (LTE) ?
2. Apa saja arsitektur pada jaringan 4G (LTE) ?
3. Apa saja dasar-dasar Multiple Access ?
4. Bagaimana teknik modulasi pada jaringan 4G (LTE) ?
5. Bagaimana proses uplink pada jaringan 4G (LTE) ?
6. Bagaimana proses downlink pada jaringan 4G (LTE) ?
7. Bagaimana performance Evaluation pada jaringan 4G (LTE) ?

1
8. Bagaimana perkembangan jaringan 4G (LTE) di Indonesia ?
9. Apa saja hambatan penerapan jaringan 4G (LTE) di Indonesia ?

1.3. Batasan Masalah


1. Hanya menjelaskan tentang teknologi seluler jaringan 4G (LTE).

1.4. Tujuan dan Manfaat


1.4.1 Tujuan
Tujuan laporan ini dibuat adalah agar mahasiswa khususnya yang
mengambil mata kuliah Wireless dan Network Security mengerti lebih
jelas tentang jaringan seluler khususnya pada jaringan 4G (LTE) dan dapat
memenuhi tugas mata kuliah Wireless dan Network Security.

1.4.2 Manfaat Penulisan


Manfaat laporan ini dibuat adalah agar mahasiswa khususnya yang
mengambil mata kuliah Wireless dan Network Security mengerti lebih
jelas tentang jaringan seluler khususnya pada jaringan 4G (LTE).

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Landasan Teori


2.1.1 Sejarah Jaringan Seluler
Jaringan 1G
Teknologi handphone pertama yang diperkenalkan pada era 80-an
(sekitar 1980-an) dan masih menggunakan sistem analog. Generasi
pertama ini menggunakan teknik komunikasi yang disebut Frequency
Division Multiple Access (FDMA).
Jaringan 2G
Dikenalkan pada awal 1990-an. Generasi 2G memungkinkan lebih
banyak transmisi per saluran komunikasi karena sudah menggunakan
teknologi digital. Generasi ini menggunakan mekanisme Time Division
Multiple Access (TDMA) dan Code Division Multiple Access (CDMA)
dalam teknik komunikasinya.
Jaringan 2.5 G
Teknologi 2.5G merupakan peningkatan dari teknologi 2G terutama
dalam platform dasar GSM telah mengalami penyempurnaan, khususnya
untuk aplikasi data.GSM teknologi 2.5G di implementasikan dalam
General Packet Radio Services (GPRS) dan WiDEN, CDMA
diimplementasikan dalam CDMA2000 1x.
Jaringan 3G
Teknologi generasi ketiga (3G Third Generation) muncul pada akhir
1990-an dan mulai diterapkan di dunia pada awal abad 21. 3G
dikembangkan oleh suatu kelompok yang diakui para ahli dan pelaku
bisnis yang berkompeten dalam bidang teknologi wireless di dunia. 3G
sebagai teknologi yang berfungsi mempunyai kecepatan transfer data
sebesar 144 kbps pada kecepatan user 100 km/jam, mempunyai kecepatan

3
transfer data sebesar 384 kbps pada kecepatan berjalan kaki, mempunyai
kecepatan transfer data sebesar 2 Mbps pada untuk user diam (stasioner).
Jaringan 4G
4G merupakan pengembangan dari teknologi 3G dan 2G. Sistem 4G
menyediakan solusi IP yang komprehensif dimana suara, data, dan
arus multimedia dapat sampai kepada pengguna kapan saja dan dimana
saja. Lebih cepat dari pendahulunya. Sistem 4G menyediakan jaringan pita
lebar ultra untuk berbagai perlengkapan elektronik, contohnya telpon
pintar dan laptop menggunakan modem usb. Terdapat dua kandidat
standar untuk 4G yang dikomersilkan di dunia yaitu standar WiMAx
(Korea Selatan sejak 2006) dan standar Long Term Evolution (LTE)
(Swedia sejak 2009).

2.1.2 Jaringan 4G LTE


4G adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris: fourth-generation
technology. Istilah ini umumnya digunakan mengacu kepada standar
generasi keempat dari teknologi telepon seluler. 4G merupakan
pengembangan dari teknologi 3G dan 2G. LTE (Long Term
Evolution) atau yang biasa disingkat LTE adalah sebuah standar
komunikasi akses data nirkabel tingkat tinggi yang berbasis pada
jaringan GSM/EDGE dan UMTS/HSPA.

2.1.3 Arsitektur pada Jaringan 4G


Terdapat 2 arsitektur yang terdapat dalam jaringan 4G, yaitu :

a. Arsitektur E-UTRAN

E-UTRAN (Evolved UMTS Terrestrial Radio Access Network)


berfungsi untuk menghubungkan antara mobile dengan EPC. E-
UTRAN terdiri dari satu komponen yaitu evolved Node B (eNB).
Jika menilik ke teknologi sebelumnya (3G), di bagian ini terdiri

4
dari dua komponen yaitu Node B dan RNC. Di jaringan 4G, eNB
memiliki fungsi keduanya, yaitu fungsi dari Node B dan RNC.
Dua fungsi utama dari E-UTRAN adalah :
Pertama adalah sebagai pengirim transmisi radio ke semua mobile
yang ada di jangkauannya. Dengan pemrosesan signal analog dan
signal digital.
Kedua, sebagai pemroses signalling messages yaitu untuk
mengendalikan low level operation dari sebuah mobile.

Gambar 2.1.3 Arsitektur E-UTRAN (a)

b. Arsitektur EPC
Arsitektur dari EPC (Evolved Packet Core). Ada dua jenis
interface yang menghubungkan antara E-UTRAN dan EPC (eNB
ke MME dan S-GW), yaitu interface S1-MME yang menangani
signalling message (control plane), dan interface S1-U yang
menangani traffic (user plane). Kemudian S-GW dihubungkan
dengan MME melaui sebuah interface yang disebut dengan
interface S10 (control plane), sedangkan interface yang
menghubungkan antara S-GW dan P-GW adalah S5/S8. Dimana
S5 adalah jika S-GW dan P-GW berada dalam satu network, ini

5
hubungannya dengan Roaming network. Sedangkan S8 jika S-
GW dan P-GW berada di network yang berbeda. Interface yang
menghubungkan network dengan dunia luar adalah SGi yaitu
antara PDN gateway dan internet atau server network operator
atau IP Multimedia Subsystem. Interface S6a menghubungkan
antara MME dan HSS.

Gambar 2.1.3 Arsitektur EPC (b)

2.1.4 Multiple Access 4G


Multiple Access Merupakan suatu teknik yang memungkinkan satu
titik (Base Station) dapat diakses oleh beberapa titik yang saling berjauhan
(Subscriber Station). Fungsi Multiple Access : Untuk mengorganisasi user
dalam memberikan komunikasi yang bebas interferensi, Menyalurkan
beberapa informasi secara serentak dalam satu spectrum. Dasar-dasar pada
Multiple Access 4G :
FDMA (Frequency Division Multiple Access) Pembedaan antara
satu saluran dengan saluran yang lain menggunakan pembedaan
frekuensi.
Keuntungan FDMA :

6
- Sistemnya sederhana Kerugian
Kerugian FDMA :
- Fleksibilitas rendah
- Kapasitas berkurang drastis sejalan penambahan jumlah carrier
- Perlu pemerataan daya pada setiap TXR untk menghindari
capture effect
TDMA (Time Division Multiple Access) Pembedaan antara satu
saluran dengan yang lain menggunakan pembedaan waktu
(penjadwalan), Dapat dilakukan dengan menggabungkan dengan
FDMA, Satu frekuensi FDMA menyalurkan beberapa slot TDMA
CDMA (Code Division Multiple Access), Pembedaan antara satu
saluran dengan saluran yang lain menggunakan pembedaan kode
Keuntungan TDMA :
- Setiap saat hanya ada satu carrier
- Pengolahan digital
- Throughput tinggi meski jumlah akses banyak
Kerugian TDMA :
- Perlu sinkronisasi
- Terminal dirancang untuk throughput tinggi
- Peralatan rumit dan mahal

2.1.5 Spesifikasi jaringan 4G


Jaringan 4G dikembangkan untuk menyediakan layanan dengan
kualitas tinggi tetapi dengan kecepatan transfer data yang tinggi pula.
Jaringan 4G dikembangkan untuk memberikan kualitas penerimaan yang
lebih baik, aliran transfer data lebih stabil, serta pertukaran informasi lebih
cepat dari pendahulunya. Jaringan 4G mampu memberikan kecepatan
transfer data minimal 1Gb/s dalam kondisi diam, serta 100Mb/s dalam
kondisi kecepatan tinggi (saat berada di dalam kereta).

7
2.1.6 Teknik Modulasi pada jaringan 4G
Terdapat 3 teknik modulasi pada jaringan 4G, yaitu :
1. Frequency Division Multiple Access ( FDMA)
FDMA merupakan teknologi komunikasi wireless yang
pertama di implementasikan dan digunakan oleh publik.
Menggunakan transmisi analog dimana kanal tiap pengguna
dibedakan berdasarkan frekuensi (satu pengguna di satu frekuensi,
mirip dengan prinsip stasiun radio).

Gambar 2.1.6
Frequency Division Multiple Access ( FDMA) (a)

2. Time Division Multiple Access ( TDMA)


TDMA merupakan teknologi komunikasi wireless yang
dikomersialkan tahun 1993, menggunakan transmisi digital
dimana Penggunaan saluran frekuensi menggunakan batasan
waktu. Suara yang masuk kedalam saluran/kanal dikompresi
kedalam format digital dan mempunyai ukuran yang kecil.
Secara kapasitas TDMA mempunyai daya tampung menerima
panggilan yang lebih luas dibanding model analog pada
FDMA.

8
Gambar 2.1.6
Time Division Multiple Access ( TDMA) (b)

3. Code Division Multiple Access ( CDMA)


CDMA merupakan teknologi komunikasi wireless dimana
pengiriman data (voice) yang masuk kedalam saluran/kanal dan
akan dipecah-pecah menjadi potongan yang kecil-kecil dan
masuk kedalam saluran frekuensi yang terpisah-pisah,
kemudian paket data yang kecil-kecil tersebut akan disebarkan
dengan kode yang unik dan hanya dapat diterima pada
penerima yang mempunyai kesesuaian data yang akan diambil.

Gambar 2.1.6
Code Division Multiple Access ( CDMA) (c)

9
2.1.7 Proses Uplink pada jaringan 4G
High-Speed Uplink Packet Access (HSUPA) HSUPA merupakan
salah satu protokol ponsel yang memperbaiki proses uplink atau
penaikkan data dari perangkat ke server (unggah) yang mencapai
5,76 Mbit/s.Dengan kecepatan ini, pengguna dapat lebih mudah
mengunggah tulisan, gambar, maupun video ke blog pribadi ataupun
situs seperti YouTube hanya dalam waktu beberapa detik saja.
HSUPA juga dapat mempermudah melakukan video streaming
dengan kualitas DVD, konferensi video, game real-time, e-mail, dan
MMS. Saat terjadi kegagalan dalam pengiriman data, HSUPA dapat
melakukan pengiriman ulang. Tingkat kecepatan pengiriman juga
dapat disesuaikan dengan keadaan ketika terjadi gangguan jaringan
transmisi.HSUPA diluncurkan secara komersial pertama kali pada
awal tahun 2007.

2.1.8 Proses Downlink pada jaringan 4G


High-Speed Downlink Packet Access (HSDPA). HSDPA
merupakan salah satu protokol yang memperbaiki proses downlink
atau penurunan data dari server ke perangkat (unduh), dengan
kecepatan mencapai 14,4 Mbit/s. Sedangkan proses uplink dalam
teknologi HSDPA mencapai 384 kbit/s. Dengan kecepatan tersebut,
pengguna perangkat bergerak dapat menerima data yang berukuran
besar seperti lampiran pada e-mail, presentasi dalam bentuk Power
Point, atupun dapat membuka halaman Web. Sebagai gambaran,
jaringan HSDPA dengan kecepatan 3,6 Mbit/s dapat mengunduh data
musik yang berukuran sekitar 3 Mb dalam waktu 8,3 detik dan data
video yang berukuran 5 Mb dalam waktu 13,9 detik. HSDPA hadir
sejak tahun 2006 di Eropa.

10
2.1.9 Performance Evalution pada jaringan 4G
Dua aspek penting yang harus diperhitungkan selama proses
optimasi performansi adalah :
a. User perceived experience: hal yang dirasakan langsung oleh
pelanggan, seperti battery lifetime, speed data downlink dan uplink,
seberapa lama melakukan call setup, dropcall experience
b. Network KPI: terkait indikator network yang ditargetkan seperti
accessibility, retainability, mobility, traffic growth, congestion.
Semua aktivitas optimisasi mengacu pada target KPI yang telah
ditentukan. Target KPI ditentukan menyesuaikan dengan kriteria
desain jaringan. Pada setiap fase optimasi jaringan, KPI yang berbeda
digunakan untuk RF maupun service performance. Untuk sistem 4G,
yang terkait KPI, baik user maupun network dapat kategorikan seperti
pada tabel berikut:

Gambar 2.1.9 Kategori KPI (a)

11
Gambar 2.1.9 RF KPI LTE dan HSPA+ (b)

2.1.10 Kelebihan jaringan 4G :


1. 4G menawarkan kecepatan downlink hingga 300 Mbps dan
Uplink 75 Mbps
2. 4G menggunakan Orthogonal Frequency Division Mutiplexing
(OFDM) yang mentransmisikan data melalui banyak operator
spektrum radio yang masing-masing sebesar 180 kHz
3. Mendukung gelombang frekuensi yang saat ini digunakan oleh
sistem IMT dan ITU-R
4. Untuk di perkotaan, frekuensi band yang lebih tinggi dan
digunakan untuk mendukung kecepatan tinggi mobile
broadband
5. Mendukung MBSFN (Multicast Broadcast Single Frequency
Network)
6. Peningkatan dukungan mobilitas tinggi

2.1.11 Kekurangan jaringan 4G :


1. Biaya untuk infrastruktur jaringan baru realtif mahal
2. Jaringan harus diperbaharui maka peralatan baru harus diinstal
3. LTE menggunakan MIMO (Multiple Input Multiple Output),
tentunya memerlukan antena tambahan pada pancaran
pangakalan jaringan untuk transmisi data

12
4. Sebagai akibatnya jika terjadi pembaharuan jaringan maka
pengguna perlu membeli mobile device baru agar dapat
menikmati jaringan yang mendukung teknologi LTE

2.1.12 Masa depan jaringan 4G


Masa depan 4G sangat bergantung pada fasilitas yang mendukung,
mulai dari infrastruktur jaringan, spectrum frekuensi dan ketersediaan
device yang mendukung teknologi 4G dengan harga terjangkau. Bagi
blogger, dengan adanya teknologi 4G LTE ini tentunya bisa menjadi
perlombaan untuk memproduksi konten kreatif. Video blog atau Vlog
akan semakin menjamur, dan blog yang berisi foto-foto dapat mengunggah
foto sebanyak mungkin tanpa takut halaman blognya lama untuk dibuka.

2.1.13 Perkembangan jaringan 4G di Indonesia


Pertama kali diluncurkan di Indonesia pada November 2013 oleh
PT.Internux dengan merk dagang Bolt Super 4G LTE. Dengan investasi
sebesar US$550 juta, infrastuktur akses Internet nirkabel pita lebar yang
dihadirkan Bolt akan membawa Indonesia menuju koridor negara maju.
Perusahaan telekomunikasi Internux meluncurkan layanan 4G Long Term
Evolution pertama di Indonesia. Produknya diberi nama Bolt yang
menawarkan kecepatan akses internet hingga 75 Mbps atau 10 kali lebih
cepat. Selain PT. Internux yang mengeluarkan Bolt Super 4G LTE, salah
satu perusahaan provider Indonesia, PT XL Axiata, juga tidak mau
ketinggalan dan membuat XL 4G LTE. XL menyatakan kesiapannya
menyediakan jaringan 4G LTE dengan melakukan ujicoba 4G pada
tanggal 1-8 Oktober 2013 di Nusa Dua, Bali. Ketika diujicoba, XL 4G
berhasil menembus kecepatan download hingga 31540kbps alias 31,5
Megabyte per detik.

13
2.1.14 Hambatan Perkembangan pada jaringan 4G
Yang menghambat penerapannya Jaringan 4G adalah Infrastruktur
Sarana dan pra sarana penunjang untuk mentransisikan ataupun
menangkap sinyal 4G masih kurang merata di Indonesia, Contohnnya:
- BTS Tower Pemancar Sinyal 4G
- Handphone yang mendukung 4G
- Kurangnya peran pemerintah dalam mensosialisasikan Jaringan
4G

14
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Dari data yang telah kami dapatkan maka kami simpulkan bahwa dalam
setiap perkembangan generasi memiliki keunggulan dan kekurangan sendiri-
sendiri terutama dalam kecepatan akses untuk mendukung kebutuhan
manusia dalam bekerja. Namun 4G merupakan generasi tercepat dan stabil
dari sebelum-sebelumnya sehingga lebih baik digunakan untuk pengguna
yang ingin mencoba teknologi internet dengan cepat dan stabil, tetapi
pengguna harus melakukan updgrade pada gadget mereka karena hanya
gadget keluaran terbaru yang memiliki teknologi 4G, serta tempat untuk akses
internetpun harus dalam jangkauan BTS dari provider yang sudah memiliki
teknologi 4G .

15
DAFTAR PUSTAKA

http://telcoengineer.blogspot.co.id/2015/09/arsitektur-jaringan-4g-lte.html
http://tekno.kompas.com/read/2013/11/14/1912134/Internet.4G.LTE.Resm
i.Hadir.di.Indonesia
http://www.amazine.co/25404/apa-itu-4g-network-cara-kerja-teknologi-
jaringan-4g/
http://www.chip.co.id/news/technology-corporate-web_internet-
telecommunication-
accessories_peripheral/8925/internet_supercepat_dengan_bolt_4g_lte_tela
h_hadir_di_indonesia
http://teknologi.kompasiana.com/internet/2013/10/01/xl-hadirkan-
teknologi-4g-ke-indonesia-596696.html
http://prasuke.blogspot.co.id/2010/11/multiple-access.html
http://teknologi-4g-lte.blogspot.co.id/2015/05/modulasi.html

16

Anda mungkin juga menyukai