Anda di halaman 1dari 15

PENGAMATAN UDARA ATAS

PENGUKURAN UDARA ATAS-PIBAL

KELOMPOK 8:

M. FARIZ ARIEF FADHILLAH (41.16.0048)

YAHYUNG PENDANA SYAWIA (41.16.0060)

YOSUA ERLAND NOVENIO SIREGAR (41.16.0061)

KELAS: INSTRUMENTASI 4B

SEKOLAH TINGGI METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia nikmatnya sehingga makalah
pendidikan yang berjudul “Pengukuran Udara Atas-Pibal” ini dapat diselesaikan dengan
maksimal, tanpa ada halangan yang berarti. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata
kuliah Pengamatan Udara Atas yang diampu oleh Ibu Agustina Rachmawardani, S.T, M.Si.

Makalah ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu, dan oleh itu kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penyelesaian makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini, baik dari segi
EYD, kosa kata, tata bahasa, etika maupun isi. Oleh karenanya penulis sangat mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari pembaca sekalian untuk kami jadikan sebagai bahan
evaluasi.

Demikian, semoga makalah ini dapat diterima sebagai ide/gagasan yang menambah kekayaan
intelektual bangsa.

Tangerang Selatan, 13 April 2018

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
II. Rumusan Masalah
III. Tujuan

BAB II PEMBAHASAN

I. Definisi Meteorologi
II. Definisi Pengamatan Udara Atas
III. Definisi Pilot Balon
IV. Bagian Pilot Balon
V. Persiapan Pelepasan Pilot Balon dan Pengamatan
VI. Pelepasan Balon
VII. Metode Pengolahan Data Pengamatan Pilot Balon

PENUTUP

I. Kesimpulan
II. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

I. Latar Belakang
Pengamatan udara atas merupakan suatu kegiatan dalam lingkup kajian meteorologi yang
memiliki banyak manfaat untuk kehidupan manusia.Pengamatan udara atas ini tidak
terlepas dari rasa keingintahuan manusia untuk mengetahui feniomena-fenomena apa saja
yang sedang terjadi pada lapisan atmosfer yang tidak dapat dijangkau manusia saat itu.
Karena hal tersebut, maka manusia berlomba-lomba mengamati dan meneliti aspek-aspek
atau indikator yang merupakan bagian dari udara atas tersebut. Salah satu teknologi atau
peralatan yang digunakan dalam pengamatan dan pengukuran udara atas adalah pilot balon
atau yang disingkat pibal. Maka dari itu, penulis ingin menyampaikan informasi mengenai
pengamatan udara atas serta lebis spesifiknya membahas tentang pengamatan udara atas
menggunakan pilot balon.

II. Rumusan Masalah


1. Apakah yang dimaksud dengan pengamatan udara atas?
2. Apa saja yang menjadi parameter pengamatan udara atas?
3. Apa yang dimaksud dengan pilot balon?
4. Apa saja bagian-bagian dari pilot balon serta cara pengoperasiannya?
5. Apa saja manfaat pengamatan udaara atas dalam kehidupan?
6.
III. Tujuan
1. Memahami pengertian dari pengamatan udara atas serta parameter-parameter
pengamatannya
2. Memahami pengertian pilot balon serta bagian-bagiannya
3. Memahami pengoperasian pilot balon
4. Memahami tujuan pengamatan udara atas dalam kehidupan
BAB 2

PEMBAHASAN

I. Definisi Meteorologi
Meteorologi adalah ilmu yang mempelajari gejala-gejala atau fenomena cuaca.Sedangkan cuaca
itu sendiri adalah keadaan atmosfer suatu daerah tertentu pada waktu yang relatif singkat misal
mingguan, dasarian (10 harian), harian, sampai tiap jam.

Unsur-unsur Meteorologi adalah unsur-unsur yang mempengaruhi keadaan cuaca. Unsur-unsur


meteorlogi antara lain : radiasi matahari, suhu udara, tekanan udara, angin, penguapan,
kelembapan udara (RH), keadaan awan, presipitasi, visibility, dan albedo.

Meteorologi mengalami perkembangan yang pesat sebagai ilmu pengetahuan “ke-cuaca-an”


pada awal abad ke 20 sejak ditemukannya cara pengukuran arah dan kecepatan angin pada
berbagai ketinggian dengan pengamatan Pilot Balon kemudian berkembang lagi dengan
menggunakan alat Radio-sounding hingga ditemukannya radar dan satelit yang digunakan untuk
pengamatan unsur-unsur cuaca.

Meteorologi menjadi cabang ilmu yang populer dalam perkembangan ilmu pengetahuan saat ini.
Karena informasi cuaca yang dikaji dalam meteorologi sangat erat dalam menunjang aktivitas
manusia seperti diperlukannya informasi cuaca untuk penerbangan, pelayan, pertanian, bahkan
untuk menyelenggarakan event olahraga sekaliber Olimpiade pun memanfaatkan jasa informasi
meteorologi.

Di Indonesia, pelayanan jasa informasi meteorologi menjadi tanggung jawab penuh Badan
Meteorologi Klimatoilogi dan Geofisika (BMKG) yang termasuk dalam organisasi Badan
Meteorologi Dunia (WMO). BMKG secara penuh memberikan pelayanan tentang informasi
meteorologi kepada masyarakat kapan pun dan setiap saat diperlukan misalnya, informasi
prakiraan cuaca di Jakarta.

Memperoleh suatu informasi meteorologi diperlukan adanya tahapan-tahapan antara lain sbagai
berikut :
1.Melakukan pengamatan atau observasi
2.Mengumpulkan data dalam bentuk sandi
3.Mempertukarkan data dalam bentuk sandi
4.Melakukan interpretasi
5. Melakukan analisis
6. Membuat prakiraan (forecast) dengan metode-metode tertentu

II. Definisi Pengamatan Udara Atas


Pengamatan udara atas merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh para pengamat(observer)
untuk memperoleh data cuaca di lapisan udara bagian atas. Parameter cuaca yang diamati adalah
temperature, kelembaban, tekanan udara serta juga kecepatan angina di udara tersebut. Hal ini
biasa dilakukan untuk memahami struktur sistem cuaca dan memprediksi bagaimana cuaca itu
akan berkembang dalam jam bahkan hari. Pengamatan udara atas dari banyak lokasi diharuskan
untuk menyediakan kondisi awal untuk model numerik yang dapat memprediksi cuaca. Ada
beberapa alat yang digunakan pengamatan udara atas yaitu:
1. Pilot balon (pibal)
2. Radiosonde
Jam pengamatan sesuai ketentuan WMO adalah jam 00.00, 06.00, 12.00 dan jam 18.00 GMT.

III. Definisi Pilot Balon


Pilot balon(pibal) merupakan sebuah balon yang naik melalui atmosfer pada tingkat yang
konstan dan dilacak oleh teodolit dalam rangka untuk memperoleh data waktunya untuk
perhitungan kecepatan angin dan arah angin di berbagai tingkatan di udara atas di atas stasiun.
Balon berwarna cerah untuk memberikan kontras dengan latar belakang langit atau awan.

IV. Bagian Pilot Balon


1. Balon Pibal berwarna merah yang berukuran + 40 cm. Mengapa balon ini di design
berwarna merah? Hal ini agar balon ini mudah dikenali saat terbang tinggi ke angkasa.
Karena kita nanti akan melepas balon ini dan mengamati segala pergerakan balon ini hingga
balon ini pecah ataupun masuk ke awan.
2. Stopwatch atau jam weeker. Alat ini berguna untuk menentukan interval waktu
pencatatan posisi balon saat terbang ke angkasa. Karena balon pibal hanya dicacat setiap
1 menit sekali, bukan setiap saat.

3. Alat tulis berupa bolpoint atau pensil dan kertas. Kita nanti saat melakukan pengamatan
balon pibal akan mencacat bagaimana pergerakan balon itu setiap menitnya. Untuk itu
sangat perlu menyiapkan alat tulis ini.
4. Theodolite. Pada awalnya saya bingung dengan cara kerja Theodolit ini. Ternyata alat ini
adalah mirip dengan teropong. Tujuannya adalah untuk kita mengamati pergerakan balon
setelah kita lepaskan. Di dalam theodolit sudah tertera nilai Azimut dan Elevasi. Dimana
kita sebagai observer bertugas untuk mencatat posisi Azimut dan Elevasi balon tiap
menitnya.

V. Persiapan Pelepasan Balon dan Pengamatan


1. Persiapan Balon
Balon diisi dengan gas hydrogen (H2) dengan mempergunakan filler pibal yang telah
ditetapkan untuk mendapatkan kecepatan naik balon(ascent rate) yang diharapkan yaitu
500 feet per menit. Pengisian dihentikan jika balon dapat mengangkat beban (filler)tanpa
selang dalam posisi melayang (bukan terangkat penuh).
2. Persiapan Pengamatan
Sediakan alat-alat tulis yang diperlukan
- Pengatur waktu seperti stopwatch atau jam
- Sediakan formulir pengamatan
- Wind graph
- Plotting board
- Tabel pibal
- Kalkulator

VI. Pelepasan Balon

1. Lepas balon di tempat yang jauh dari gedung dan pohon-pohon tinggi
Kita melepaskan balon agar dapat terbang ke angkasa, sehingga jangan sampai sebelum
balonnya mencapai atmosfer, dia tertahan oleh ranting pohon, bangunan dan faktor lainnya.
Setelah balon dilepaskan, segeralah cari letak posisi balon dengan menggunakan theodolite.
Caranya adalah dengan membidik balon tersebut menggunakan teropong yang ada di
theodolite ke arah balon yang terbang.
Membidik ini harus dilakukan dengan cepat karena pada pembacaan detik ke 30 kita harus
sudah mencatat letak posisi dari pilot balon tersebut. Posisi pilot balon dinyatakan dalam
Azimut dan Elevasi hasil pengamatan dari theodolite.

2. Catat pergerakan balon setiap 1 menit, dengan ketentuan sebagai berikut

Setelah kita melepaskan balon , kita langsung bidik balon tersebut secepat mungkin. Kemudian
pada detik ke 30 (Menit ke 0.5) kita catat nilai azimuth dan elevasi balon. Setelah itu kita ikuti
lagi setiap gerakan balon di langit. Kemudian pada menit ke 1.5, kita catat lagi azimuth dan
elevasinya. Setelah itu tetap amati gerakan balon dan mencatatnya setiap selang waktu 1 menit
hingga balon hilang masuk ke awan ataupun meledak. Pembacaan pertama tidak selalu dilakukan
pada detik ke 30, namun tergantung pada elevasi stasiun. Apabila elevasi (ketinggian) stasiun
adalah 0 meter, maka pembacaan dilakukan pada detik ke 30. Bila tidak maka kita harus cari
dulu kapan balon tersebut mencapai ketinggian 250 feet. Dan saat itulah pembacaan pertama
dilakukan. Setelah melakukan pembacaan pertama, maka pembacaan selanjutnya memiliki
interval 1 menit tiap pembacaannya hingga balon hilang masuk ke awan ataupun meledak. Kalau
balon sudah hilang ataupun meledak, selesailah pengamatan pibal yang kita lakukan. Tinggal
kita cari arah dan kecepatan angin di lapisan atas tadi

VII. Metode Pengolahan Data Pengamatan Pibal

Dalam menentukan arah dan kecepatan di lapisan atas, kita dapat menggunakan beberapa
metode. Yaitu menggunakan metode Perhitungan Matematika, Plotting Board, ataupun Software
Pibal. Angin yang dicari adalah angin di tiap lapisan, yaitu lapisan 1000 feet, 2000 feet, 3000
feet, dst. Jadi untuk mencari lapisan 1000 feet, kita menggunakan data pembacaan ke 2 dan ke 3.
Begitu pula seterusnya, untuk mencari angin 2000 feet kita gunakan pembacaan ke 4 dan ke 5.
Berikut ilustrasinya :

1. Metode Matematika

Untuk mencari arah dan kecepatan angin di tiap lapisan menggunakan perhitungan matematika,
gunakan cara berikut :

Cari nilai dn pada tiap pembacaan.


Cara untuk mencari nilai dn adalah dengan rumus berikut

dn =(2n-1) x 250 ctg En)

Contoh : Lapisan 250 feet (d1) --> d1= (1 ) x 250 Ctg E1 = ......??
Lapisan 750 feet (d2)  d2= (3) x 250 Ctg E2 = ......??
Dst,

Dimana E adalah Elevasi balon.

Mencari nilai Dy dan Dx.


Dimana nilai dari
Dy=Y1-Y2=(d1.cosA1)–(d2cosA2)

Dx =X1-X2=(d1sinA1)-(d2sinA2)
Dimana A adalah Azimuth Balon

Mencari Kecepatan angin di tiap lapisan.


Untuk mencari kecepatan angin. Kita menggunakan data seperti tabel yang atas, yaitu di tiap
lapisan. Kalau lupa tabel yang mana, berikut adalah tabelnya:

Jadi untuk mencari kecepatan angin di lapisan 1000 feet adalah dengan input data pembacaan
kedua dan ketiga. Dimana rumus untuk kecepatan angin adalah

ff=√(Dx^2+Dy^2 ) x 2 knot

Menentukan arah angin di tiap lapisan.


Caranya sama persis dengan langkah mencari kecepatan angin yaitu menggunakan 2 data untuk
mencari arah angin tiap lapisan. Untuk mencari arah angin digunakan rumus berikut

α=arc.tan |dy/dx|

Arah angin tergantung dari nilai a (alfa), jika :

2. Metode Plotting Board

Plot jalur horizontal balon - Putar busur derajat sampai sudut azimuth pertama adalah pada
panah di dekat bagian bawah dari skala papan. Tempatkan titik offset dari pusat busur derajat
dengan jarak horisontal yang tepat (baca di skala merah) dan menandai titik pada garis
referensi hitam dengan menempatkan sebuah titik atau silang pada busur derajat. Lanjutkan
dengan cara yang sama dengan setiap set bacaan menit pengamatan.

3. Metode Software Pibal


a) Input dta pengamatan untuk login
b) Input data elevasi dan azimuth
BAB 3

PENUTUP

I. Kesimpulan

Meteorologi merupaka sebuah cabang ilmu yang memfokuskan kajian ilmunya dalam gejala-
gejala yang terjadi di atmosfer bumi. Meteorologi menjadi cabang ilmu yang populer dalam
perkembangan ilmu pengetahuan saat ini karena informasi cuaca yang dikaji dalam
meteorologi sangat erat dalam menunjang aktivitas manusia seperti diperlukannya informasi
cuaca untuk penerbangan, pelayaran, pertanian dan lainnya. Salah satu unsur pengamatan
dalam meteorologi adalah pengamatan udara atas, yaitu suatu pengamatan yang dilakukan
uuntuk menentukan indikator yang terjadi pada lapisan udara bagian atas, seperti temperatur,
kelembaban, tekanan udara serta kecepatan dan arah angin. Pengamatan udara atas dilakukan
oleh sebuah pilot balon yang akan diukur azimuth dan elevasinya dengan menggunakan
theodolit.Hasil pengamatan tersebut kemudain akan diolah dengan metode yang digunakan
agar dapat menghasilkan data cuaca sesuai keperluan.

II. Saran

Dalam melakukan pengamatan udara atas, maka perlu diperhatikan segala aspek-aspek yang
diperlukan dalam menunjang keberhasilan pengamatan tersebut. Segala prosedur yang telah
dibuat harus dilaksanakan agar tidak terjadi kesalahan-kesalahan yang tidak diinginkan, serta
diperlukan ketelitian yang tinggi dalam melakukan pengamatan agar tidak terjadi salah
perhitungan yang menyebabkan salahnya penyebaran informasi data.
DAFTAR PUSTAKA

 Ceiling Balloon, Wikipedia

 Martin Brenner's, Pilot Balloon Resources, California State


University, Long Beach
 Photo Gallery of National Weather Service
 Presentasi Pibal by Agustina Rachmawardani, St, M.Si

Anda mungkin juga menyukai