Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH PENGGUNAAN HANDPHONE

TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA


KELAS X SMA NEGERI 5 KENDARI

Diajukan untuk menyelesaikan tugas Mata Pelajaran


Sosiologi

Disusun oleh :
Nurshafiqah

KELAS X.11
SMA NEGERI 5 KENDARI
2023
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................. ii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah........................................................................ 2
C. Tujuan Penelitian.......................................................................... 2
D. Manfaat Penelitian........................................................................ 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Deskripsi Umum.……………........................................................... 3

BAB III METODE PENELITIAN


A. Jenis Peneltian............................................................................... 7
B. Populasi dan Sampel…………..................................................... 7
C. Pengumpulan Data........................................................................ 7

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Hasil Penelitian………………………………………………….. 8
B. Pembahasan................................................................................... 12
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan................................................................................... 15
5.2 Saran............................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 15
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Suatu titik terang yang bermula pada suatu kesederhanaan pada kehidupan manusia, telah
menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk mempermudah semua aspek kehidupan yang
bernama TEKNOLOGI. Dunia informasi saat ini seakan tidak bisa terlepas dari teknologi.
Konsumsi masyarakat akan teknologi menjadikan dunia teknologi semakin lama semakin
canggih komunikasi yang dulunya memerlukan waktu yang lama dalam penyampaiannya kini
dengan teknologi segalanya menjadi sangat dekat dan tanpa jarak.
Awalnya, teknologi diciptakan untuk mempermudah setiap kegiatan manusia. Lahir dari
pemikiran manusia yang berusaha untuk mempermudah kegiatan-kegiatannya yang kemudian
diterapkan dalam kehidupan. Kini teknologi telah berkembang pesat dan semakin maju
seiring dengan perkembangan zaman sehingga terjadi pengalihan fungsi teknologi.
Contohnya pada salah satu fasilitas canggih pada masa ini yang akan dibahas yaitu mengenai
telepon genggam yang lebih dikenal dengan sebutan handphone.
Beberapa tahun yang lalu handphone hanya dimiliki oleh kalangan pembisnis yang
memang benar-benar membutuhkan itu untuk kelancaran pekerjaannya. Seiring berjalannya
waktu handphone bisa dimiliki oleh semua kalangan. Baik yang sangat membutuhkan
maupun yang kurang membutuhkan. Termasuk pelajar perkembangan teknologi semakin
memasyarakat dikalangan pelajar. kini handphone (Hp) adalah sakunya seorang
pelajar,hampir semua anak didik mengantongi handphone. Hal ini merupakan kebanggan bagi
Orang tua, karena mempunyai anak yang tidak ketinggalan zaman. Orang tua menyadari akan
pentingnya handphone bagi anaknya dengan berbagai alasan, namun Orang tua tidak
menyadari bahwa disamping itu handphone juga mempunyai dampak negatif.
Tantangan dunia pendidikan adalah etika, etika moral seorang siswa, hal ini tercermin dari
ditemukannya beberapa handphone siswa yang berisikan video porno, hal ini menunjukkan
kurangnya kesadaran siswa akan moral. Kini dunia handphone adalah dunia untuk
berkomunikasi, berbagi, mencipta dan menghibur dengan suara, tulisan, gambar, musik dan
video. Disamping harga yang ditawarkan cukup terjangkau, berbagai fitur handphone juga
diberikan sebagai penunjang majunya teknologi.Namun terkadang juga handphone dapat
mengganggu atau memiliki beberapa hal negatif diantaranya tempat untuk menyimpan
gambar-gambar porno, atau menggunakan handphone saat tengah diadakan proses belajar
yang dapat mengganggu siswa atau perhatian dan minat mereka dalam belajar menjadi
berkurang di karenakan mereka lebih sibuk untuk saling berkiriman pesan.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dapat di ambil dari latar belakang di atas yaitu Bagaimana
pengaruh penggunaan handphone dalam meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X SMA
Negeri 5 Kendari?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas tujuan penelitian dalam penulisan karya tulis ilmiah
ini yaitu untuk mengetahui pengaruh penggunaan handphone dalam meningkatkan prestasi
belajar siswa kelas X SMA Negeri 5 Kendari. .

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang ingin di capai dalam penulisan karya tulis ilmiah ini
adalah sebagai berikut:
1. Agar penulis dapat mengembangkan pengetahuannya dalam penulisan karya tulis
ilmiah.

2. Agar pembaca dapat mengetahui pengaruh penggunaan handphone terhadap prestasi


belajar siswa.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Dekskripsi umum

1. Handphone
Handphone adalah salah satu alat telekomunikasi yang didalamnya terdapat
fasilitas seperti ; SMS, MP3, Video , Kamera, Record sehingga handphone menjadi
alat multimedia
2. Belajar
Belajar adalah suatu proses perubahan sikap dan tingkah laku setelah terjadinya
interaksi dengan sumber belajar. Sumber belajar ini termasuk buku, guru, atau sesame
teman. Yang dimaksud dengan perubahan sikap disini, apabila sseorang yang semula
tidak tahu , maka setelah mempelajari sesuatu ia akan berubah menjadi tahu yang
selanjutnya akan terjadi perubahan tingkah laku.
Keberhasilan atau kegagalan seseorang siswa menunjukkan prestasi belajar yang
dicapai, sedangkan kecerdasan seseorang akan mempengaruhi prestasi belajar.
3. Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan / keterampilan yang dikembangkan
dengan nilai tes (nilai/angka) yang diberikan oleh guru / pendidik. Dengan demikian,
jika peran serta orang tua tinggi diharapkan tingkat prestasi peserta didik juga tinggi.

Handphone teknologi ini mulai digunakan tahun 1970 yang diawali dengan penggunaan
mikroprosesor untuk teknologi komunikasi. Dan pada tahun 1971, jaringan handphone
pertama dibuka di Finlandia bernama ARP. Menyusul kemudian NMT di Skandinavia pada
tahun 1981 dan AMPS pada tahun 1983. Penggunaan teknologi analog pada generasi pertama
menyebabkan banyak keterbatasan yang dimiliki seperti kapasitas trafik yang kecil, jumlah
pelanggan yang dapat ditampung dalam satu sel sedikit, dan penggunaan spektrum frekuensi
yang boros.

Di sisi lain, meningkatnya jumlah pelanggan tidak bisa ditampung generasi pertama.
Selain itu, teknologi 1G hanya bisa melayani komunikasi suara, tidak seperti 2G yang bisa
digunakan untuk SMS. NMT atau Nordic Mobile Telephone adalah jaringan handphone
analog yang pertama kali digunakan secara internasional di Eropa Utara. Jaringan ini
beroperasi pada frekuensi 450 MHz sehingga sering disebut NMT-450, ada juga NMT-900
yang beroperasi pada frekuensi 900 MHz.
Mengingat tuntutan pasar dan kebutuhan akan kualitas yang semakin baik, lahirlah
teknologi generasi ke dua atau 2G. Generasi ini sudah menggunakan teknologi digital.
Teknologi 2G lainnya adalah IS-95 CDMA, IS-136 TDMA dan PDC. Generasi kedua selain
digunakan untuk komunikasi suara, juga bisa untuk SMS dan transfer data dengan kecepatan
maksimal 9.600 bps (bit per second). Sebagai perbandingan, modem yang banyak digunakan
untuk koneksi internet berkecepatan 56.000 bps (5,6 kbps). Kelebihan 2G dibanding 1G
selain layanan yang lebih baik, dari segi kapasitas juga lebih besar. Karena pada 2G, satu
frekuensi bisa digunakan beberapa pelanggan dengan menggunakan mekanisme Time
Division Multiple Access (TDMA).
Standar teknologi 2G yang paling banyak digunakan saat ini adalah GSM (Global System
for Mobile Communication), seperti yang dipakai sebagian besar handphone saat ini. GSM
beroperasi pada frekuensi 900, 1800 dan 1900 MHz. GSM juga mendukung komunikasi data
berkecepatan 14,4 kbps.
Sejarah GSM diawali dengan diadakannya konferensi pos dan telegraf di Eropa pada tahun
1982. Konferensi ini membentuk suatu study group yang bernama Groupe Special Mobile
(GSM) untuk mempelajari dan mengembangkan sistem komunikasi publik di Eropa. Pada
tahun 1989, tugas ini diserahkan kepada European Telecommunication Standards Institute
(ETSI) dan GSM fase I diluncurkan pada pertengahan 1991.
Pada tahun 1993, sudah ada 36 jaringan GSM di 22 negara. Keunikan GSM dibanding
generasi pertama adalah layanan SMS. SMS atau Short Message Service adalah layanan dua
arah untuk mengirim pesan pendek sebanyak 160 karakter. GSM yang saat ini digunakan
sudah memasuki fase 2.
Setelah 2G, lahirlah generasi 2,5 G yang merupakan versi lebih baik dari generasi kedua.
Generasi 2,5 ini mempunyai kemampuan transfer data yang lebih cepat. Yang terkenal dari
generasi ini adalah GPRS (General Packet Radio Service) dan EDGE.
Baru-baru ini, tren komunikasi seluler mulai beralih kepada generasi berikutnya yang
diprediksikan akan menjadi teknologi komunikasi seluler yang menjanjikan. Generasi 3 atau
3G merupakan teknologi terbaru dalam dunia seluler. Generasi ini lebih dikenal dengan
sebutan UMTS (Universal Mobile Telecommunication System) atau WCDMA (Wideband –
Coded Division Multiple Access). Kelebihan generasi terbaru ini terletak pada kecepatan
transfer data yang mencapai 384 kbps di luar ruangan dan 2 Mbps untuk aplikasi indoor.
Selain itu, generasi ini dapat menyediakan layanan multimedia seperti internet, video
streaming, video telephony, dan lain-lain dengan lebih baik. Generasi ketiga ini menggunakan
teknologi CDMA yang awalnya muncul dari teknologi militer Amerika Serikat dan
dikhususkan pada standar IS-95. Beberapa paten pada jaringan-jaringan yang ada sekarang
yang berbasis pada teknologi CDMA dimiliki Qualcomm Inc., sehingga pembuat peralatan
membayar royalti.
Teknologi CDMA membuat kapasitas suatu sel menjadi lebih besar dibanding sistem GSM
karena pada sistem CDMA, setiap panggilan komunikasi memiliki kode-kode tertentu
sehingga memungkinkan banyak pelanggan menggunakan sumber radio yang sama tanpa
terjadinya gangguan interferensi dan cross talk. Sumber radio dalam hal ini adalah frekuensi
dan time slot yang disediakan untuk tiap sel.
Sistem komunikasi wireless berbasis CDMA pertama kali digunakan pada tahun 1995 dan
sampai sekarang, CDMA merupakan saingan utama dari sistem GSM di banyak negara. Pada
tahun 1999, the International Telecommunication Union (ITU) memilih CDMA sebagai
standar teknologi untuk generasi ketiga (3G). Varian CDMA yang banyak digunakan adalah
WCDMA dan TD-SCDMA.
Pada bulan Mei 2001 sudah terdapat 35 juta pelanggan CDMA di seluruh dunia. Dan pada
tahun 2003, terdapat 100 juta pelanggan yang menggunakan CDMA di seluruh dunia.
Kelebihan utama yang dimiliki generasi ketiga adalah kemampuan transfer data yang cepat
atau memiliki bit rate yang tinggi.
Tingginya bit rate yang dimiliki menyebabkan banyak operator CDMA dapat menyediakan
berbagai aplikasi multimedia yang lebih baik dan bervariasi, dan menjadi daya tarik tersendiri
bagi pelanggan. Bayangkan saja, hanya dengan sebuah handphone, kita memiliki fasilitas
kamera, video, komputer, stereo dan radio. Selain itu, berbagai fasilitas hiburan pun bisa
dinikmati seperti video klip, keadaan lalu lintas secara real time, teleconference, bahkan
sekadar memesan tempat di restoran, cukup dengan menekan tombol di handphone.
Ketika kita duduk di rumah pun, kita masih bisa melakukan berbagai hal tanpa harus
keluar ruangan, seperti mencek saldo bank, membayar SPP untuk kuliah anak-anak, memesan
makanan dan lain-lain.
Dalam jangka panjang, CDMA dan teknologi-teknologi lainnya seperti GSM akan
dibandingkan berdasarkan pada biaya total per pelanggan dari jaringan infrastruktur dan
harga pesawat telefon.Dengan 3G, komunikasi murah dan berkualitas bukan impian belaka.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN
Mengetahui bagaimana tanggapan siswa kelas X Negeri 5 Kendari dengan melakukan
penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang cenderung menggambarkan apa suatu fenomena
apa adanya dengan cara menelaah secara teratur, mengutamakan obyektifitas, dan dilakukan
secara cerma. Salah satu bentuk penelitian deskriptif adalah metode survei (angket), bentuk
peneltian pengumpulan data yang relative terbatas dari kasus-kasus yang relative besar
jumlahnya. Menjalankan metode survey boleh berupa penyebaran angket, yang bertujuan
untuk mengumpulkan informasi tentang variabel. Angket berisi pertanyaan-pertanyaan
tentang rumusan masalah yang diangkat dalam penelitian. Survei di lakukan kepada minimal
30% dari jumlah populasi. Penelitian deskriptif juga dapat dikembangkan ke arah penelitian
naturalistic yang menggunakan kasus spesifik melalui deskriptif mendalam atau dengan
penelitian setting alami fenomenologis.

B. POPULASI DAN SAMPEL

1. Populasi
Dalam penelitian ini populasinya dalah siswa-siswi kelas X SMA Negeri 5
Kendari
2. Sampel
Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 12 siswa perwakilan setiap kelas
dengan objek penelitiannya adalah latar belakang pengaruh penggunaan
handphone terhadap kepribadian dengan prestasi belajar siswa.

C. PENGUMPULAN DATA

Cara pengambilan data untuk memperoleh tujuan dari penelitian ini adalah dengan cara
penyebaran angket kepada sampel yang disebar ke 60 siswa/siswi kelas X SMAN 5 Kendari.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian
Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:

1. Menurut anda, apakah Handphone merupakan kebutuhan yang harus terpenuhi?

Dari hasil penelitian diperoleh jawaban sebagai berikut:


Jawaban Jumlah (Frekuensi) Persentase
Ya 41 68%
Tidak 18 30%
Tidak menjawab 1 2%
Jumlah 60 100%
Tabel 4.1. Frekuensi Handphone merupakan kebutuhan yang harus terpenuhi

2. Apakah Orang tua anda mengizinkan anda menggunakan Handphone di sekolah?

Jawaban Jumlah (Frekuensi) Persentase


Ya 45 75%
Tidak 13 22%
Tidak menjawab 2 3%
Jumlah 60 100%
Tabel 4.2. Frekuensi orang tua yang mengizinkan penggunaan handphone di sekolah
3. Apakah pada saat belajar di rumah handphone anda di Nonaktifkan?

Jawaban Jumlah (Frekuensi) Persentase


Ya 16 26%
Tidak 43 72%
Tidak menjawab 1 2%
Jumlah 60 100%
Tabel 4.3. Penonaktifan handphone saat belajar di rumah

4. Apakah anda sering menggunakan handphone pada saat jam pelajaran di sekolah?

Jawaban Jumlah (Frekuensi) Persentase

Ya 21 35%

Tidak 34 57%

Tidak menjawab 3 5%

Kadang-kadang 2 3

Jumlah 60 100%

Tabel 4.4. Penggunaan handphone saat jam pelajaran

5. Apakah penggunaan handphone membuat anda merasa malas belajar?

Jawaban Jumlah (Frekuensi) Persentase


Ya 21 35%
Tidak 37 62%
Tidak menjawab 2 3%
Jumlah 60 100%
Tabel 4.5. Hubungan penggunaan handphone dengan rasa malas belajar
6. Apakah anda merasa adanya pengaruh positif setelah menggunakan handphone?

Jawaban Jumlah (Frekuensi) Persentase


Ya 49 82%
Tidak 9 15%
Tidak menjawab 2 3%
Jumlah 60 100%
Tabel 4.6. Pengaruh positif penggunaan handphone

7. Apakah anda pernah merasa adanya pengaruh negatif dalam penggunaan handphone?

Jawaban Jumlah (Frekuensi) Persentase


Ya 40 67%
Tidak 18 30%
Tidak menjawab 2 3%
Jumlah 60 100%
Tabel 4.7. Pengaruh negatif penggunaan handphone

8. Apakah waktu belajar anda lebih banyak dibandingkan dengan memainkan


Handphone?

Jawaban Jumlah (Frekuensi) Persentase


Ya 23 38%
Tidak 36 60%
Tidak menjawab 1 2%
Jumlah 60 100%
Tabel 4.8. Perbandingan waktu belajar dan memainkan handphone
9. Apakah handphone merupakan salah satu alat motivasi belajar anda?

Jawaban Jumlah (Frekuensi) Persentase


Ya 34 57%
Tidak 25 41%
Tidak menjawab 1 2%
Jumlah 60 100%
Tabel 4.9. Handphone sebagai salah satu motivasi belajar

10. Menurut anda, apakah ada cara yang efektif untuk mengurangi kebiasaan
menggunakan handphone?

Jawaban Jumlah (Frekuensi) Persentase


Ya 42 70%
Tidak 14 23%
Tidak menjawab 4 7%
Jumlah 60 100%
Tabel 4.10. Cara efektif untuk mengurangi kebiasaan menggunakan Handphone

11. setujukah anda dengan adanya larangan membawa handphone ke sekolah ?

Jawaban Jumlah (Frekuensi) Persentase


Ya 14 23%
Tidak 45 75%
Tidak menjawab 1 2%
Jumlah 60 100%
Tabel 4.11. Larangan membawa handphone ke sekolah
B. Pembahasan

1. Handphone sebagai kebutuhan


Dari data hasil penelitian pada soal No. 1, yaitu mengenai handphone merupakan kebutuhan. Hasil
dari data tersebut menunjukkan bahwa 68% siswa/siswi yang setuju bahwa handphone merupakan
suatu kebutuhan yang harus terpenuhi sedangkan 30 % siswa/siswi yang setuju bahwa handphone
merupakan suatu kebutuhan yang tidak harus terpenuhi. hal ini menunjukkan bahwa handphone juga
merupakan salah satu hal yang sangat di butuhkan.

2. Izin penggunaan handphone dari orang tua di sekolah


Dari data hasil penelitian pada soal No. 2, yaitu mengenai Izin penggunaan handphone dari orang
tua di sekolah dari data diperoleh bahwa 75% dari orang tua siswa/siswi mengizinkan penggunaan
handphone di sekolah dan 22% orangtua siswa/siswi tidak mengizinkan penggunaan handphone di
sekolah. yang menunjukkan bahwa sebagian orang tua menginginkan anaknya lebih serius belajar
karena sebagian anak kadang lebih memilih memainkan handphone di bandingkan memperhatikan
guru yang sedang mengajar.

3. Penonaktifan handphone saat belajar di rumah


Dari data hasil penelitian pada soal No. 3, yaitu mengenai penonaktifan handphone saat belajar di
rumah dari data di peroleh bahwa 26% siswa/siswi menonaktifkan handphone mereka saat belajar di
sekolah dan 72% siswa /siswi tidak menonaktifkan handphone mereka saat sedang belajar. ini
menunjukkan kurangnya siswa.

4. Penggunaan handphone saat jam pelajaran


Dari data hasil penelitian pada soal No. 4, yaitu mengenai Penggunaan handphone saat jam
pelajaran, menunjukkan bahwa 35% siswa/siswi sering menggunakan handphone saat jam pelajaran
dan 57% siswa/siswi tidak menggunakan handphone saat jam pelajaran, serta 3% siswa/siswi kadang
menggunakan handphone saat jam pelajaran, hal ini menunjukkan bahwa lebih dari 50% siswa/siswi
juga lebih memilih memperhatikan guru yang sedang mengajar di bandingkan memainkan handphone

5. Hubungan penggunaan handphone dengan rasa malas belajar


Dari data hasil penelitian pada soal No. 5, yaitu mengenai Hubungan penggunaan handphone
dengan rasa malas belajar, sebanyak 35 % siswa/siswi merasa malas belajar karena menggunakan
handphone dan 62 % siswa/siswi tidak merasa malas belajar ketika menggunakan handphone.

6. Pengaruh positif penggunaan handphone


Dari data hasil penelitian pada soal No. 6, yaitu mengenai Pengaruh positif penggunaan
handphone, bahwa 82% siswa/siswi merasa bahwa handphone memiliki dampak yang positif bagi
mereka dan 5% siswa/siswi merasa handphone tidak memiliki dampak positif bagi mereka;
hal ini menunjukkan bahwa handphone memiliki plus minus dalam penggunaan misalnya saja
dampak positif yang di dapatkan bahwa dengan menggunakan handphone beberapa siswa dapat
menyelesaikan tugas mereka baik melalui bertukar pendapat melalui pesan singkat bersama teman
ataupun membuka beberapa aplikasi internet yang terkadang tersedia di handphone seperti misalnya
google yang menyimpan banyak informasi yang dapat membantu para siswa dalam menyelesaikan
tugas mereka.

7. Pengaruh negatif penggunaan handphone


Dari data hasil penelitian pada soal No. 7, yaitu mengenai Pengaruh negatif penggunaan
handphone, bahwa 67 % siswa/siswi merasa handphone memiliki dampak negatif dan 30 %
siswa/siswi merasa handphone tidak memiliki dampak negatif. hal ini menunjukkan bahwa handphone
memiliki plus minus dalam penggunaan misalnya saja beberapa siswa malas belajar ketika
menggunakan handphone, dan juga handphone merupakan alat beberapa siswa untuk menyimpan
gambar-gambar porno di handphone mereka.

8. Perbandingan waktu belajar dan memainkan handphone


Dari data hasil penelitian pada soal No. 8, yaitu mengenai Perbandingan waktu belajar siswa/siswi
dan waktu memainkan handphone, bahwa 38% siswa/siswi waktu belajar mereka lebih banyak di
bandingkan memainkan handphone sedangkan 60% siswa/siswi waktu belajar mereka kurang di
bandingkan waktu mereka memainkan handphone, hal ini menunjukkan saat menggunakan handphone
minat belajar siswa kurang di bandingkan saat tidak menggunakan handphone.

9. Handphone sebagai salah satu motivasi belajar


Dari data hasil penelitian pada soal No.9, yaitu mengenai Handphone sebagai salah satu motivasi
belajar, Hasil dari data tersebut menunjukkan bahwa 57% siswa/siswi mengungkapkan bahwa
handphone juga merupakan salah satu alat motivasi belajar mereka.sedangkan 41 % siswa/siswi
mengungkapkan bahwa handphone bukan alat motivasi beajar mereka.

10. Cara efektif untuk mengurangi kebiasaan menggunakan handphone


Dari data hasil penelitian pada soal No. 10, yaitu mengenai Cara efektif untuk mengurangi
kebiasaan menggunakan handphone, bahwa 70% siswa/siswi mengatakan bahwa ada beberapa cara
untuk mengurangi kebiasaan menggunakan handphone.seperti menonaktifkannya saat belajar dan
kembali mengaktifkannya ketika sedang istirahat dan pulang.dan 23% siswa mengatakan bahwa tidak
ada cara untuk mengurangi kebiasaan mereka menggunakan handphone.

11. Larangan membawa handphone ke sekolah


Dari data hasil penelitian pada soal No. 11, yaitu mengenai Larangan membawa handphone ke
sekolah, bahwa 23 % siswa/siswi setuju dengan adanya larangan membawa handphone ke sekolah dan
75 % siswa/siswi tidak setuju dengan adanya larangan membawa handphone ke sekolah.
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian penulis dengan menggunakan teknik kajian kepustakaan,


maupun kegiatan lapangan yang meliputi kuisioner dan pengamatan secara langsung maka
didapatkan kesimpulan yaitu siswa kelas XII SMA Negeri berpendapat bahwa Handphone
cukup menunjang terhadap prestasi belajar siswa.

B. Saran

Sehubungan dengan masalah yang dikemukakan dalam karya ilmiah ini, maka penulis
menyarankan sebagai berikut :
Perlunya peningkatan peraturan sekolah mengenai penggunaan handphone di area sekolah
khususnya di dalam kelas karena sangat berpengaruh terhadap karakter siswa dan aqidah
siswa serta prestasi belajar siswa.

DAFTAR PUSTAKA
http://rana08.wordpress.com/2008/10/06/sejarah-dan-perkembangan-handphone/
www.google.com

Anda mungkin juga menyukai