Anda di halaman 1dari 14

PENGARUH HANDPHONE TERHADAP PRESTASI BELAJAR

SISWA DI SMA NEGERI 3 BUKITTINGGI

DISUSUN OLEH:

KHAIRUL IRSYAD

SALSABILA KHAIRANI

SALSABILA WARDAH R.

YOLA FRISKA

KELAS XI IPS 6

SMAN 3 TELADAN BUKITTINGGI

TP. 2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala

karunia nikmat serta hidayahnya sehingga kami dapat menyusun proposal

penelitian yang berjudul “Pengaruh Handphone terhadap Prestasi Belajar Siswa”

dengan lancar dan tepat waktu.

Tujuan dari penyusunan proposal penelitian ini adalah dalam rangka

menyediakan alternatif solusi bagi pengguna handphone yang baik dan benar

yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan siswa-siswi. Selesainya penyusunan

proposal penelitian ini tidak lepas dari bantuan arahan serta bimbingan Bapak

FITRA RAHMADI. Oleh sebab itu kami mengucapkan terimakasih atas

bimbingan dari Bapak. Meskipun demikian, kami merasa masih benyak kesalahan

dalam penyusunan proposal penelitian ini. Oleh sebab itu kami sangat terbuka

menerima kritik dan saran yang membangun untuk dijadikan sebagai bahan

evaluasi.

Akhir kata, semoga proposal penelitian ini dapat diterima sebagai

pembelajaran dan contoh bagi kita. Apabila ada kesalahan kami mohon maaf.

Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Bukittinggi, 23 Februari 2018

Penyusun
DAFTAR ISI

                       

KATA PENGANTAR............................................................................i            

DAFTAR ISI..........................................................................................ii                  

BAB  I PENDAHULUAN.....................................................................1

1.1 Latar Belakang...................................................................1

1.2 Identifikasi Masalah...........................................................3

1.3 Rumusan Masalah...............................................................3

1.4 Tujuan Penelitian................................................................3

1.5 Manfaat Penelitian..............................................................3

                

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................8

2.1 Deskripsi Umum.……........................................................8

BAB III METODE PENELITIAN.........................................................13

             3.1        Jenis Peneltian.....................................................................13            

             3.2        Populasi dan Sampel…………...........................................14           

             3.3        Pengumpulan Data.............................................................14          

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Perkembangan media tegnologi kominikasi di Indonesia saat ini semakin

canggih dalam kehidupan masyarakat dan tidak dapat dihindarkan. Seperti

bertambah banyaknya masyarakat yang menggunakan media komunikasi berupa

handphone. Handphone pada awalnya merupakan barang yang langka dan

dianggap mewah, serta hanya kalangan ekonomis atas yang dapat memilikinya.

Namun seiring perkembangan zaman yang semakin maju, kini handphone

menjadi barang primer serta mudah dibeli. Handphohne sekarang ini sudah

menjadi alat komunikasi yang penting dan digemari oleh berbagai kalangan

masyarakat, baik anak-anak, rremaja maupun orang tua. Selain dijadikan sebagai

alat komunikasi, handphone sudah menjadi trend gaya hidup masyarakat pada

saat ini.

Komunikasi memang diperlukan untuk menjalin suatu interaksi dalam

masyarakat. Syarat terjadinya interaksi adalah adanya kontak sosial dan

komunikasi. Kontak tidak hanya terjadi secara berhadapan langsung, kontak dapat

terjadi melalui perantara, perantara tersebut bisa melalui peralatan. Oleh karena

itu, orang dapat melakukan komunikasi dengan orang lain tanpa bertemu. Untuk

berbicara dengan orang lain diperlukan suatu komunikasi. Komunikasi merupakan

suatu proses pertukaran informasi diantara individu melalui system lambang-

lambang, tanda-tanda, atau tingkah laku. Komunikasi dapat berlangsung dimana


saja, baik secara langsung maupun tidak langsung yaitu dengan menggunakan

handphone.

Fungsi handphone pada saat ini sudah mulai bergeser. Dahulu handphone

hanya digunakan untuk menelpon ataupun menggunakan SMS untuk

menyampaikan suatu pesan. Sekarang dengan kemajuan ilmu pengetahuan

dibidang teknologi yang semakin modern, kini handphone telah berkembang

bukan hanya sebagai alat untuk berkomunikasi.

Seiring dengan terus berkembangnya teknologi komunikasi dalam

produksi handphone, kini berbagai jenis handphone dapat ditemui dengan harga

yang semakin terjangkau. Tampilan handphone dan fasilitas-fasilitas yang

terdapat di dalam handphone, menjadi pertimbangan masyarakat untuk membeli

dan memilih handphone yang akan digunakan. Sebagian orang beranggapan

bahwa menggunakan handphone terbaru dan tercanggih akan menambah

kepercayaan diri.

Banyaknya produk-produk handphone yang menawarkan berbagai

fasilitas-fasilitas lengkap dan menarik, menjadikan masyarakat tertarik untuk

membeli dan selalu mengikutu arah perkembangan media teknologi komunikasi

yang canggih.

Blackberry merupakan jenis handphone yang pertama kali diperkenalkan

di Indonesia pada pertengahan bulan Desember 2004 lewat operator indosat dan

perusahaan starnub singapura. Produk handphone merek blackberry memberikan

tampilan yang menarik, serta aplikasi yang disediakan cukup lengkap. Hal

tersebut membuat masyarakat tertarik intuk memiliki Blackberry.


Dahulu yang menggunakan blackberry tidak begitu banyak karena

harganya mahal, dan hanya kalangan atas yang mampu membelinya. Dalam

perkembangannya banyak yang menggunakan blackberry, karena sekarang

harganya terjangkau sehingga minat pembeli semakin tinggi.

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH

1. Semakin berkembangnya media teknologi komunikasi yang terus

memproduksi handphone yang memunculkan budaya konsumtif.

2. Terdapat pergeseran fungsi handphone pada saat ini.

3. Penggunaan handphone yang semakin canggih memunculkan suatu gaya

hidup negative bagi siswa siswi.

4. Adanya dampak negative yang ditimbulkan dari penggunaan handphone.

1.3 RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana peran handphone terhadap gaya hidup siswa ?

2. Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari penggunaan handphone tersebut

bagi para siswa ?

1.4 TUJUAN PENELITIAN

1. Mendeskripsikan peran handphone terhadap siswa.

2. Mengetahui dampak negative dari penggunaan handphone tersebut.

3. Mengetahui keuntungan yang dihasilkan dari handphone

1.5 MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat teoritis

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi dalam dunia

pendidikan dan kemajuan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu pengetahuan

sosial mengenai gaya hidup.


b. Dapat digunakan sebagai refensi bagi penelitian selanjutnya yang

berkaitan dengan masalah yang sejenis.

2. Manfaat praktis

a. Bagi penelitian

1) Memberikan pengalaman untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan

yang didapat.

2) Memberi pengetahuan mengenai fenomena handphone sebagai gaya

hidup siswa

b. Bagi siswa

1) Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan

informasi dan menambah wawasan tentang gaya hidup yang terjadi

dikalangan siswa dan siswi

2) Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan refensi untuk melakukan

penelitian yang sejenis.


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Dekskripsi umum

2.1.1   Handphone

Handphone adalah salah satu alat telekomunikasi yang didalamnya terdapat

fasilitas seperti ; SMS, MP3, Video , Kamera, Record sehingga handphone

menjadi alat multimedia

2.1.2    Belajar

Belajar adalah suatu proses perubahan sikap dan tingkah laku setelah

terjadinya interaksi dengan sumber belajar. Sumber belajar ini termasuk buku,

guru, atau sesame teman. Yang dimaksud dengan perubahan sikap disini,

apabila sseorang yang semula tidak tahu , maka setelah mempelajari sesuatu

ia akan berubah menjadi tahu yang selanjutnya akan terjadi perubahan

tingkah laku. Keberhasilan atau kegagalan seseorang siswa menunjukkan

prestasi belajar yang dicapai, sedangkan kecerdasan seseorang akan

mempengaruhi prestasi belajar.

2.1.3    Prestasi Belajar

Prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan/keterampilan yang

dikembangkan dengan nilai tes (nilai/angka) yang diberikan oleh guru /

pendidik. Dengan demikian, jika peran serta orang tua tinggi diharapkan

tingkat prestasi peserta didik juga tinggi.


Handphone teknologi ini mulai digunakan tahun 1970 yang diawali

dengan penggunaan mikroprosesor untuk teknologi komunikasi. Dan pada

tahun 1971, jaringan handphone pertama dibuka di Finlandia bernama ARP.

Menyusul kemudian NMT di Skandinavia pada tahun 1981 dan AMPS pada

tahun 1983. Penggunaan teknologi analog pada generasi pertama

menyebabkan banyak keterbatasan yang dimiliki seperti kapasitas trafik yang

kecil, jumlah pelanggan yang dapat ditampung dalam satu sel sedikit, dan

penggunaan spektrum frekuensi yang boros.

Di sisi lain, meningkatnya jumlah pelanggan tidak bisa ditampung

generasi pertama. Selain itu, teknologi 1G hanya bisa melayani komunikasi

suara, tidak seperti 2G yang bisa digunakan untuk SMS. NMT atau Nordic

Mobile Telephone adalah jaringan handphone analog yang pertama kali

digunakan secara internasional di Eropa Utara. Jaringan ini beroperasi pada

frekuensi 450 MHz sehingga sering disebut NMT-450, ada juga NMT-900

yang beroperasi pada frekuensi 900 MHz.

Mengingat tuntutan pasar dan kebutuhan akan kualitas yang semakin baik,

lahirlah teknologi generasi ke dua atau 2G. Generasi ini sudah menggunakan

teknologi digital. Teknologi 2G lainnya adalah IS-95 CDMA, IS-136 TDMA

dan PDC. Generasi kedua selain digunakan untuk komunikasi suara, juga bisa

untuk SMS dan transfer data dengan kecepatan maksimal 9.600 bps (bit per

second). Sebagai perbandingan, modem yang banyak digunakan untuk

koneksi internet berkecepatan 56.000 bps (5,6 kbps). Kelebihan 2G dibanding

1G selain layanan yang lebih baik, dari segi kapasitas juga lebih besar.
Karena pada 2G, satu frekuensi bisa digunakan beberapa pelanggan dengan

menggunakan mekanisme Time Division Multiple Access (TDMA).

Standar teknologi 2G yang paling banyak digunakan saat ini adalah GSM

(Global System for Mobile Communication), seperti yang dipakai sebagian

besar handphone saat ini. GSM beroperasi pada frekuensi 900, 1800 dan 1900

MHz. GSM juga mendukung komunikasi data berkecepatan 14,4 kbps.

Sejarah GSM diawali dengan diadakannya konferensi pos dan telegraf di

Eropa pada tahun 1982. Konferensi ini membentuk suatu study group yang

bernama Groupe Special Mobile (GSM) untuk mempelajari dan

mengembangkan sistem komunikasi publik di Eropa. Pada tahun 1989, tugas

ini diserahkan kepada European Telecommunication Standards Institute

(ETSI) dan GSM fase I diluncurkan pada pertengahan 1991.

Pada tahun 1993, sudah ada 36 jaringan GSM di 22 negara. Keunikan

GSM dibanding generasi pertama adalah layanan SMS. SMS atau Short

Message Service adalah layanan dua arah untuk mengirim pesan pendek

sebanyak 160 karakter. GSM yang saat ini digunakan sudah memasuki fase 2.

Setelah 2G, lahirlah generasi 2,5 G yang merupakan versi lebih baik dari

generasi kedua. Generasi 2,5 ini mempunyai kemampuan transfer data yang

lebih cepat. Yang terkenal dari generasi ini adalah GPRS (General Packet

Radio Service). Baru-baru ini, tren komunikasi seluler mulai beralih kepada

generasi berikutnya yang diprediksikan akan menjadi teknologi komunikasi

seluler yang menjanjikan. Generasi 3 atau 3G merupakan teknologi terbaru

dalam dunia seluler. Generasi ini lebih dikenal dengan sebutan UMTS

(Universal Mobile Telecommunication System) atau WCDMA (Wideband –


Coded Division Multiple Access). Kelebihan generasi terbaru ini terletak

pada kecepatan transfer data yang mencapai 384 kbps di luar ruangan dan 2

Mbps untuk aplikasi indoor.

Selain itu, generasi ini dapat menyediakan layanan multimedia seperti

internet, video streaming, video telephony, dan lain-lain dengan lebih baik.

Generasi ketiga ini menggunakan teknologi CDMA yang awalnya muncul

dari teknologi militer Amerika Serikat dan dikhususkan pada standar IS-95.

Beberapa paten pada jaringan-jaringan yang ada sekarang yang berbasis pada

teknologi CDMA dimiliki Qualcomm Inc., sehingga pembuat peralatan

membayar royalti.

Teknologi CDMA membuat kapasitas suatu sel menjadi lebih besar

dibanding sistem GSM karena pada sistem CDMA, setiap panggilan

komunikasi memiliki kode-kode tertentu sehingga memungkinkan banyak

pelanggan menggunakan sumber radio yang sama tanpa terjadinya gangguan

interferensi dan cross talk. Sumber radio dalam hal ini adalah frekuensi dan

time slot yang disediakan untuk tiap sel.

Sistem komunikasi wireless berbasis CDMA pertama kali digunakan pada

tahun 1995 dan sampai sekarang, CDMA merupakan saingan utama dari

sistem GSM di banyak negara. Pada tahun 1999, the International

Telecommunication Union (ITU) memilih CDMA sebagai standar teknologi

untuk generasi ketiga (3G). Varian CDMA yang banyak digunakan adalah

WCDMA dan TD-SCDMA.

Pada bulan Mei 2001 sudah terdapat 35 juta pelanggan CDMA di seluruh

dunia. Dan pada tahun 2003, terdapat 100 juta pelanggan yang menggunakan
CDMA di seluruh dunia. Kelebihan utama yang dimiliki generasi ketiga

adalah kemampuan transfer data yang cepat atau memiliki bit rate yang

tinggi.

Tingginya bit rate yang dimiliki menyebabkan banyak operator CDMA dapat

menyediakan berbagai aplikasi multimedia yang lebih baik dan bervariasi,

dan menjadi daya tarik tersendiri bagi pelanggan. Bayangkan saja, hanya

dengan sebuah handphone, kita memiliki fasilitas kamera, video, komputer,

stereo dan radio. Selain itu, berbagai fasilitas hiburan pun bisa dinikmati

seperti video klip, keadaan lalu lintas secara real time, teleconference, bahkan

sekadar memesan tempat di restoran, cukup dengan menekan tombol di

handphone.

Ketika kita duduk di rumah pun, kita masih bisa melakukan berbagai hal

tanpa harus keluar ruangan, seperti mencek saldo bank, membayar SPP untuk

kuliah anak-anak, memesan makanan dan lain-lain.

Dalam jangka panjang, CDMA dan teknologi-teknologi lainnya seperti GSM

akan dibandingkan berdasarkan pada biaya total per pelanggan dari jaringan

infrastruktur dan harga pesawat telefon. Dengan 3G, komunikasi murah dan

berkualitas bukan impian belaka.


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. JENIS PENELITIAN

Mengetahui bagaimana tanggapan siswa kelas XI IPS SMA Negeri 3

Bukittinggi dengan melakukan penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang

cenderung menggambarkan apa suatu fenomena apa adanya dengan cara

menelaah secara teratur, mengutamakan obyektifitas, dan dilakukan secara

cerma. Salah satu bentuk penelitian deskriptif adalah metode survei (angket),

bentuk peneltian pengumpulan data yang relative terbatas dari kasus-kasus

yang relative besar jumlahnya. Menjalankan metode survey boleh berupa

penyebaran angket, yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang

variabel. Angket berisi pertanyaan-pertanyaan tentang rumusan masalah yang

diangkat dalam penelitian. Survei di lakukan kepada minimal 30% dari jumlah

populasi. Penelitian deskriptif juga dapat dikembangkan ke arah

penelitian  naturalisticyang menggunakan kasus spesifik melalui deskriptif

mendalam atau dengan penelitian setting alami fenomenologis.


3.2  POPULASI DAN SAMPEL

1. Populasi

Dalam penelitian ini populasinya dalah siswa-siswi kelas XI IPS SMAN 3

Bukittinggi

2. Sampel

Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 7  siswa perwakilan setiap kelas

dengan objek penelitiannya adalah latar belakang pengaruh penggunaan

handphone terhadap kepribadian dengan prestasi belajar siswa.

3.3 PENGUMPULAN DATA

Cara pengambilan data untuk memperoleh tujuan dari penelitian ini adalah

dengan cara penyebaran angket kepada sampel  yang disebar ke seluruh

siswa/siswi kelas XI IPS. (angket terlampir)

Anda mungkin juga menyukai