PENDAHULUAN
Smartphone yang dulu kita kenal bisa beharga 10-20 Jt rupiah kini bisa dinikmati
hanya dengan 500 Rb rupiah. Perubahan ini tentunya membawa keuntungan bagi masyarakat.
Namun tak sampai di situ kini perkembangan teknologi informasi khususnya pada sektor
dunia maya, tentunya berimbas dan membawa keburuntungan bagi banyak pebisnis,
khususnya Startup.
Jumlah pengguna Internet di Indonesia tahun 2016 adalah 132,7 juta user atau sekitar
51,5% dari total jumlah penduduk Indonesia sebesar 256,2 juta. Pengguna internet terbanyak
ada di pulau Jawa dengan total pengguna 86.339.350 user atau sekitar 65% dari total
penggunan Internet. Jika dibandingkan penggunana Internet Indonesia pada tahun 2014
sebesar 88,1 juta user, maka terjadi kenaikkan sebesar 44,6 juta dalam waktu 2 tahun (2014 –
2016). Tentu data / fakta ini menggembirakan, terutama bagi para pengusaha atau pemilik
toko online.
Dari data-data yang telah di sebutkan di atas, kita ketahui bahwa pengguna internet di
Indonesia sedang berkembang pesat dan di prediksikan akan terus berkembang dalam
beberapa tahun yang akan datang. Selain itu, dari data-data tersebut, kita ketahui pula
bahwasannya mayoritas pengguna internet adalah internet mobile (HP/Smartphone dan
Mobile & Komputer). Hal ini tentu saja menjadi sebuah peluang bisnis yang sangat
menjanjikan bagi para penyedia layanan internet (Internet Service Provider/ISP) atau
operator.
Berbicara mengenai teknologi internet mobile, tentu saja tidak akan terlepas dari
generasi seluler 1G, 2G, 3G, dan 4G. Saat ini generasi seluler yang sedang gencarnya di
nikmati di Indonesia sudah memasuki ke generasi terdepan yaitu 4G. Teknologi 4G
merupakan singkatan dari Fourth Generation yang digunakan sebagai standar generasi
keempat yang menjadi pengembangan dari teknologi sebelumnya yang bernama 3G. Manusia
mulai mengenal jaringan nirkabel pertama sebagai 1G pada 1980 dan 2G pada awal 1990-an.
Sementara jaringan 3G mulai digunakan pada kahir 1990-an dan mulai digunakan
menyeluruh sejak abad ke-21 hingga saat ini. Jika 3G adalah koneksi pertama yang bisa
mewujudkan multimedia, maka 4G menjadi penyempurna jaringan ini. Bahkan 4G menjadi
pembawa teknologi ini menuju ke level berikutnya.
Umumnya 4G kini lebih dikenal dengan sebutan 4G LTE (Long Term Evolution).
Padahal, ada dua jenis standar 4G yang digunakan secara komersil, yakni WiMAX dan LTE.
WiMAX merupakan produk pengembangan asal Korea Selatan sejak 2006, sementara LTE
dikembangkan oleh Swedia sejak 2009. Penggunaan keduanya bisa memberikan komunikasi
yang cepat dan aman dibandingkan generasi sebelumnya.
Smartfren Telecom, yang kita kenal sebagai operator jaringan CDMA justru menjadi
operator 4G dengan cakupan wilayah coverage terluas di Indonesia. Saat ini sudah lebih dari
85 kota di Indonesia yang telah tercover oleh layanan Smartfren pada tahun 2015. Angka
tersebut sekaligus menjadikan Smartfren menjadi operator 4G Terbesar di Indonesia dengan
cakupan coverage sebesar 78%. Strategi yang di terapkan Smartfren Telecom memang unik,
memanfaatkan jaringan yang ada kemudian mengubahnya menuju ke teknologi paling
advance yaitu 4G dengan mengedepankan coverage dari wilayah-wilayah perkotaan besar,
menengah hingga kota kecil.
Dengan hilangnya pembedaan teknologi antara GSM dan CDMA, Smartfren melihat
peluang atas teknologi 4G LTE ini untuk meningkatkan pengalaman pelanggan atas layanan
Data. Melalui peluncuran layanan 4G LTE, migrasi pelanggan dari CDMA ke 4G LTE dan
penyesuaian atas migrasi teknologi terbaru tersebut telah berlangsung di tahun 2015 dan
memberi dampak perlambatan pertumbuhan pendapatan perusahaan dari tahun sebelumnya
1.3 TUJUAN
Tujuan dari paper ini adalah menganalisa suatu model bisnis Teknologi VOLTE yang
di terapkan PT. Smartfren Telecom, Tbk.
Model bisnis adalah metode yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan
uang di lingkungan bisnis dimana perusahaan beroperasi. Atau dapat juga didefinisikan
sebagai metode yang digunakan perusahaan untuk menjalankan bisnisnya yang membuat
perusahaan dapat bertahan. Dapat juga disimpulkan bahwa model bisnis adalah metode atau
cara untuk menghasilkan nilai. Model bisnis terdiri dari beberapa komponen sebagai berikut :
Berdasarkan komponen tersebut, bisnis model dapat kita definisikan kembali sebagai
gambaran hubungan antara keunggulan dan sumber daya yang dimiliki perusahaan, serta
kegiatan-kegiatanyang dilakukan untuk mengakuisisi dan menciptakan nilai, yang membuat
perusahaan mampu menghasilkan laba.
Model bisnis dapat dibedakan manjadi dua macam. Yang pertama adalah dengan
melihat apa yang dijual dan yang kedua adalah melihat hak penggunaan aset. Menurut ragam
mengenai apa yang dijual, bisnis model dapat dikelompokkan menjadi empat jenis, yaitu:
1. Creator : mengolah bahan baku dan merakitnya menjadi barang yang siap konsumsi
2. Distributor : memberikan nilai tambah dengan cara mentransportasikan suatu barang
atau jasa
3. Landlord : menjual hak untuk menggunakan dalam jangka waktu tertentu
4. Broker : memfasilitasi penjualan dengan cara mempertemukan antara penjual dengan
pembeli
Model bisnis dapat dijelaskan dengan sembilan blok bangunan dasar yang sering
disebut dengan model bisnis kanvas. Sembilan blok bangunan tersebut mencakup empat
bidang utama dalam suatu bisnis, yaitu pelanggan, penawaran, infrastruktur, dan
kelangsungan finansial. Sembilan blok tersebut adalah:
c. Channel (Saluran)
Menggambarkan bagaimana sebuah perusahaan berkomunikasi dengan segmen
pelanggannya dan menjangkau mereka untuk memberikan proposisi nilai.
Kesembilan elemen tersebut dapat digambarkan dalam satu kanvas yang menggambarkan
struktur dari bisnis model.
Layanan Berbasis Internet dengan kecepatan tinggi seperti Teknologi LTE (Long
Term Evolution) memang menjadi generasi 4G yang cukup sukses diusung oleh Smartfren.
Kini teknologi itu semakin berkembang dengan hadirnya teknologi terbaru diatasnya yang
disebut VoLTE (Voice Over LTE). Disini DetikInfo akan memberikan gambaran tentang apa
itu VoLTE dan apa kelebihannya dibanding dengan teknologi Internet cepat lainnya.
Selama ini 4G hanya digunakan hanya untuk aktifitas data internet dan tidak untuk
voice sehingga ponsel 4G selama ini hanya berfungsi untuk aktifitas berinternet cepat seperti
browsing,bermedsos ataupun chat via WA,Line dll. Jadi ponsel 4G LTE yang ada sekarang
hanya untuk internetan sementara untuk menelpon tetap memakai jaringan GPRS, 2G, 3G
biasa.
Dengan adanya VoLTE ini maka nantinya aktifitas voice atau menelpon bisa
dilakukan di jalur internet 4G LTE tersebut. Sebagai perumpamaan untuk memudahkan
pengertian VoLTE itu seperti kita menelpon via aplikasi chatting seperti Whatsapp,Line dll.
Bedanya kalau aplikasi tersebut menggunakan jalur umum sehingga kualitas suara yang
dihasilkan kurang baik sementara VoLTE punya jalur khusus yang disebut dedicated barrier
sehingga kualitas suara yang dihasilkan sangat berkualitas dan jernih.
2,455,875
2,368,124
2,500,000
Pendapatan (Milyar Rupiah)
2,000,000
1,500,000
1,000,000
Terlihat jelas dari grafik di atas bahwa hampir 90 persen pendapatan Smartfren adalah
dari sector jualan data. Tidak seperti operator-operator lain yang masih lebih tinggi di sector
voice dan interkoneksi. Misalkan Telkomsel, XL maupun Indosat, mereka masih sangat
tinggi di sector voice. Dari kelebihan atau bisa di katakana kondisi yang berbeda inilah,
Smartfren yang juga memiliki kemampuan di bidan voice CDMA nya mulai untuk
memikirkan terobosan baru guna menarik minat pelanggan.
Pada table di bawah ini, tertera juga grafik kenaikan jumlah BTS 4G Smartfren yang
sungguh massive sekali. Sepertinya memang sesuai apa yang di paparkan Smartfren
9,025
16,000
14,000
12,000
Jumlah BTS
10,000
0 0
8,000 0
0
6,000
0 5,708 6,115 6,115
4,000 4,425
3,877
2,000 1,654
0
2010 2011 2012 2013 2014 2015
Tahun
Terlebih lagi, sejak 2012, pelanggan Smartfren selalu stagnan dengan mentok pada
kisaran 12 juta pelanggan. Meski tahun lalu Smartfren menghadirkan layanan 4G LTE
serentak di 22 kota, hingga saat ini jumlah pelanggannya masih berada pada angka 12 juta.
Vice President Brand dan Marketing Communication Smartfren, Derrick Surya, mengatakan,
pada tahun ini jumlah pelanggannya masih 12 juta pelanggan. Untuk itu, mereka menyasar
pelanggan baru pada kategori 4G dengan meningkatkan pertumbuhan di segmen OMH.
Smart mencatat, hingga kuartal-I 2015 telah memiliki 12 juta pelanggan. Jumlah
pelanggan saat ini hingga kuartal-I 2015 mencapai 12 juta pelanggan. Untuk prosentasi
pengguna internet tercatat ada sekira 60 hingga 70 persen, sedangkan sisanya adalah
pengguna telefon dan SMS.
Di tengah besarnya infrastruktur 4G yang dimiliki oleh operator Smartfren Tbk, serta
fokusnya mereka ke 4G skala nasional. Dimana lisensi spectrum yang sebelumnya di miliki
oleh Smartfren hanya untuk jaringan CDMA, maka otomatis Smartfren kalah bersaing
dengan operator GSM dalam menggelar layanan voice. Telkomsel, Indosat Ooredoo, dan XL
Axiata merupakan pemain besar dalam penyediaan layanan voice antar pelanggan. Sementara
Smartfren hanya merupakan pemain baru yang hanya bermain di bisnis CDMA dengan
jangkauan pun yang tidak seluas GSM di Indonesia.
Sadar akan hal ini, Smartfren pun memfokuskan penyediaan layanannya pada internet
mobile 4G. Dimana mereka melakukan investigasi besar-besaran untuk mengimplementasi
BTS-BTS 4G mereka pada tower-tower yang sudah mereka miliki untuk CDMA nya pada
tahun 2014 demi kelangsungan hidup perusahaan yang mana teknologi CDMA sudah mulai
di tinggalkan dan tidak mungkin pula hanya mengandalkan brand CDMA tersebut yang mana
tren era digital sudah mengarah ke mobile internet dan para customer cerdas yang sangat
kolektif dan yang lebih reliable.
Setelah sukses di 2015 dimana Smartfren mencatatkan diri sebagai operator 4G yang
pertama dan yang terluas cakupan coveragenya di Indonesi. Seakan tidak mau merugi,
Smartfren melakukan terobosan-terobosan yang berguna untuk menyelamatkan tren profit di
Perusahaan ini. Diantaranya dengan meluncurkan modem Wifi 4G untuk menggeser minat
pelanggan CDMA untuk dapat beralih ke 4G. Tak tanggung-tanggung, Smartfren
memberikan promo penukaran simcard Smartfren lama dengan handset MiFi (Modem Wifi)
maupun Andromax HP gratis kepada pelanggan-pelanggan setianya itu. Di ganti dengan
simcard baru dan gratis handset yang support 4G baru dengan ketentuan yang berlaku.
Bisnis model untuk VoLTE pada Smartfren dapat dimodelkan dengan Business Model
Canvas sebagai berikut:
c. Channel (Saluran)
Channel yang digunakan adalah VoLTE, dimana teknologi VoLTE yang akan
digunakan pelanggan sebagai service yang di berikan oleh Smartfren.
e. Partnership (Kemitraan)
Tentu saja kemitraan di lakukan dengan vendor-vendor yang mampu mendeliver
VoLTE, serta vendor-vendor handset mobile untuk produk Smartfren yang sudah kita
kenal, yaitu Andromax.
Dalam bagan, model bisnis Kanvas untuk penerapan VoLTE oleh PT. Smartfren Telecom
dapat di lihat pada ilustrasi tabel di bawah ini:
Cost vendor pembangunan smart cells di Pendapatan dari customer melalui billing
BTS Smartfren pulsa, dimana bisa di buat sistem pra
Cost vendor pembuatan handset yang bayar maupun pasca bayar.
dapat support VoLTE
Pada tabel di bawah ini kami paparkan analisa kekuatan internal dan eksternal
menggunakan metode SWOT (Strength Weakness Opportunity dan Threat) untuk model
bisnis kanvas dari penerapan VoLTE di Smartfren:
Bisnis modelnya
Jaringan operator Memiliki
masih baru, perlu
seluler yang luas infrastruktur 4G
Customer banyak melakukan Ancaman dari
mempermudah dengan cakupan
Segmentation eksperimen operator lain
perolehan terluas di
customer
segmentasi Indonesia
segmentation
Mulai banyak
Memiliki jaringan
Belum memiliki vendor yang
yang luas dan
sistem yang kuat menawarkan Ancaman dari
tersebars ehingga
Channel untuk men-deliver teknologi ini operator
dapat melakukan
value proposition dengan competitor.
distribusi secara
yang dimiliki penawaran yang
nasional
beragam
Mulai banyak
Merupakan jenis
Mulai banyak vendor yang
bisnis model yang
vendor yang menawarkan Ancaman dari
baru, masih perlu
Key Partnership menawarkan solusi teknologi ini operator
banyak melakukan
terbaik untuk dengan competitor.
eksperimen
teknologi VoLTE penawaran yang
keaman jaringan
beragam
Merupakan jenis
Pengalaman di
bisnis model yang
produk Mifi dan
baru, masih perlu Banyaknya
Andromax yang Ancaman dari
banyak melakukan vendor perangkat
Key Activities memiliki pasar operator
eksperimen dan tenaga
yang lumayan serta competitor.
perangkat terbaik ahlinya
aftersales yang
dalam mendeliver
bagus
VoLTE
5.1 KESIMPULAN
1. Kondisi saat ini, layanan operator untuk sisi voice meskipun handset sudah support 4G,
masih terswitch otomatis ke sistem 2G atau 3G. Hal ini tentu perlu di lakukan perbaikan
demi meningkatkan kepuasan pelanggan.
2. Dalam menghadapi era digital yang kian tidak menentu, PT. Smartfren Telecom, Tbk
melakukan terobosan baru dengan meluncurkan teknologi VoLTE (Voice over LTE)
dimana teknologi ini mampu melewatkan voice dalam jaringan data LTE sehingga
memiliki kualitas layanan yang sangatlah bagus di bandingkan dengan teknologi Voice
konvensional.
3. Di luncurkannya VoLTE ini, merupakan strategi yang bagus yang di lancarkan oleh
Smartfren. Mengingat dia adalah operator 4G terbesar cakupan coveragenya di Indonesia.
Apabila strategi ini berhasil maka tidak menutup kemungkinan Smartfren akan mampu
bersaing atau bahkan menggeser operator-operator GSM yang saat ini masih nyaman di
teknologi voice konvensional.
5.2 PENUTUP
Demikianlah paper yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan menambah
pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada kesalahan ejaan dalam penulisan
kata dan kalimat yang kurang jelas, dimengerti, dan lugas. Karena kami hanyalah manusia
biasa yang tak luput dari kesalahan Dan kami juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari
para pembaca demi kesempurnaan paper ini. Sekian penutup dari kami semoga dapat
diterima di hati dan kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.