“PT.TELKOMSEL”
Dosen Pengampu:
UNIVERSITAS JAMBI
2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Didalam menjalankan bisnis saat ini tentulah sangat dibutuhkan yang namanya teknologi,
bahkan saat ini teknologi merupakan asset penting sebuah perusahaan untuk menunjang jalannya
kegiatan bisnis. di hampir setiap kegiatannya peranan teknologi sangat penting guna mempercepat
segala kegiatan atau aktifitas bisnis sehingga dengan demikian semakin tingginya teknologi yang
digunakan sebuah perusahaan dapat disimpulkan perusahaan tersebut memiliki kekuatan yang
sangat besar. Pertukaran informasi dan data yang begitu cepat mengakibatkan perusahaan harus
mampu mengelola data yang ada demi menghasilkan keputusan yang efektif demi tercapainya
tujuan organisasi baik yang sifatnya jangka pendek maupun tujuan jangka panjang.
Perkembangan teknologi sangatlah cepat terutama pada dunia bisnis. Perkembangan internet
menyebabkan terbentuknya dunia baru yang disebut dunia maya. Di dunia maya, setiap individu
memiliki hak dan kemampuan untuk berinteraksi dengan individu lain tanpa batasan apapun yang
dapat menghalanginya.
Perusahaan haruslah terus dapat berinovasi dan memanfaatkan teknologi informasi dan
internet dalam mengembangkan bisnis dan usahanya yang membuat proses bisnis utama menjadi
lebih efektif dan efesien. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu
menyediakan layanan jasa dan barang dengan cepat sesuai permintaan konsumen. Untuk
mengatasi masalah tersebut, kini muncul transaksi yang menggunakan media internet untuk
menghubungkan produsen dan konsumen. Transaksi bisnis melalui internet lebih dikenal dengan
nama e-business dan e- commerce. Melalui e-commerce, seluruh manusia di muka bumi memiliki
kesempatan dan peluang yang sama untuk bersaing dan berhasil berbisnis di dunia maya. Hal ini
melatar belakangi penulisan makalah ini untuk menganalisi perusahaan PT.Telkomsel yang
bergerak di bidang teknologi dan apa yang membuat PT.Telkomsel bertahan sampai saat ini.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu:
a. Bagaimana sejarah PT. Telkomsel?
b. Model bisnis apa yang digunakan oleh PT. Telkomsel?
c. Bagaimana analisis SWOT PT.Telkomsel?
d. Bagaimana strategi promosi dan pemasaran PT. Telkomsel?
1.3 Tujuan
Adapun Tujuan pada makalah ini yaitu:
a. Untuk mengetahui sejarah berdirinya PT. Telkomsel
b. Untuk mengetahui Model bisnis apa yang digunakan oleh PT. Telkomsel
c. Untuk mengetahui analisis SWOT pada PT.Telkomsel
d. Untuk mengetahui strategi promosi dan pemasaran pada PT. Telkomsel
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah PT Telkomsel
Sejarah Perusahaan PT Telkomsel merupakan penyelenggara jasa telekomunikasi selular
terdepan di Indonesia berdasarkan pangsa pasar. Perusahaan didirikan pada tanggal 26 Mei 1995
dengan menyediakan layanan selular GSM dual band 900/1800 MHz. Telkomsel adalah
perusahaan yang bergerak dalam pengoperasian sistem telekomunikasi Telepon Bergerak Seluler
dengan sistem GSM (Global System for Mobile Communication). Untuk mencapai visi tersebut,
maka Telkomsel terus memacu pertumbuhan jaringan telekomunikasi diseluruh penjuru
Nusantara untuk melayani kebutuhan komunikasi berbagai lapisan masyarakat mulai dari
kawasan perkotaan, ibukota kecamatan, daerah perintis, hingga desa perbatasan negeri, baik di
gugusan pulau kecil ataupun di hutan pedalaman. Telkomsel menjadi pelopor untuk berbagai
teknologi telekomunikasi selular di Indonesia, termasuk yang pertama meluncurkan layanan
roaming internasional dan layanan 3G di Indonesia. Telkomsel merupakan operator yang pertama
kali melakukan ujicoba teknologi jaringan pita lebar LTE. Di kawasan Asia, Telkomsel menjadi
pelopor penggunaan energi terbarukan untuk menara-menara Base Transceiver Station (BTS).
Keunggulan produk dan layanannya menjadikan Telkomsel sebagai pilihan utama pelanggan di
seluruh Indonesia.
Memasuki era ICT (Information and Communication Technology), Telkomsel terus
mengoptimalkan pengembangan layanan di Indonesia dengan memanfaatkan potensi sinergi
perusahaan induk yaitu PT Telkom (65%) dan SingTel Mobile (35%). Telkomsel terus
mengembangkan layanan telekomunikasi selular untuk mengukuhkan posisi sebagai penyedia
layanan gaya hidup selular. Adapun jenis produk yang ditawarkan oleh Telkomsel adalah kartu
prabayar SIMPATI dan AS, dan juga kartu pasca bayar yaitu kartu Halo. Selama 20 tahun
beroperasi, Tekomsel terus mempertahankan market share dan menjadi yang terdepan dalam
mobile lifestyle. Dalam bisnis Telkomsel, kategori Loop merupakan pengguna dengan usia 12-19
tahun. Telkomsel pun berharap bisa menggapai pasar pengguna muda secara lebih optimal
melalui program kreatif. Diketahui per April 2015, jumlah pelanggan Loop Telkomsel sudah
menembus 11 juta. Hal ini tentunya tidak terlepas dari pemanfaatan e-business untuk mendukung
kegiatan operasional. Pada tahun 2002, Telkomsel menerima penghargaan E-Company Award
untuk kategori perusahaan telekomunikasi dalam penggunaan aplikasi e-business terbaik.
Penghargaan tersebut didasarkan pada hasil survey WARTA EKONOMI yang melibatkan 356
perusahaan dan 1.556 responden yang tersebar di seluruh Jakarta. Adapun 7 kriteria yang menjadi
dasar penilaian, yaitu: Customer value, proses efisiensi, inovasi, human resources, komitmen
manajemen, revenue per total asset, dan penggunaan internet. Customer value berhubungan
dengan tingkat kepuasan konsumen yang melekat atas produk atau jasa. Proses efisiensi
menyangkut kemampuan perusahaan mengoptimalkan rasio input dengan output. Inovasi terkait
dengan jenis inovasi yang berkaitan dengan teknologi informasi. Human resources berhubungan
dengan presentase jumlah karyawan yang memiliki kemampuan komputer dari total karyawan
dan banyaknya pelatihan. Komitmen manajemen terkait dengan perhatian manajemen dalam
investasinya terhadap penerapan ebusiness. Revenue per total asset dihitung selama kurun waktu
3 tahun terakhir. Penggunaan internet terkait dengan perbandingan penggunaan personal address
terhadap total karyawan, tersedianya situs perusahaan, dan transaksi bisnis melalui internet.
PT Telkom sebagai perusahaan yang bergerak dibidang infocom tidak mau ketinggalan
dalam menyediakan jasa layanan informasi diera globalisasi ini. Dengan layanan internet speedy,
PT Telkom berusaha untuk dapat menjadi provider internet terbesar di Indonesia yang
memanfaatkan jaringan telepon kabel sebagai jalur koneksi.
Speedy adalah produk layanan broadband accses dari PT.Telkom dengan basis teknologi
ADSL (Asymmetric Digital Subsriber Line). ADSL dapat menyalurkan data dan suara secara
bersamaan (simultan) melalui satu saluran telepon biasa dengan kecepatan hingga 1 Megabyte
dari modem sampai BRAS (Broadband Remote Accses Server). Layanan broadband accses
memungkinkan berbagai aplikasi multi media masa depan seperti audio dan video streaming
dapat dinikmati dengan kualitas serta kenyamanan yang optimal. Sehingga aplikasi-aplikasi
seperti game online, browsing, download/ upload file, accses ke web mail, home shooping serta
video conference dapat dengan mudah dilakukan. Broadban accses sering disebut dengan accsses
internet kecepatan tinggi ( high speed internet accses), karena biasanya mempunyai data
kecepatan tinggi. Speedy tepat digunakan oleh pemakai internet yang sering mengakses data
dalam volume besar dengan kecepatan tinggi, serta membutuhkan koneksi internet yang lebih
stabil. Speedy juga sesuai untuk kawasan perumahan yang merupakan pengguna internet secara
aktif, termasuk SOHO (Small Office-home Office), medium scale enter prises, sekolah dan
institusi lainnya. Selain itu, speedy merupakan layanan broadband yang sangat praktis digunakan
karena infrastruktur speedy tidak terbagi dengan pengguna lain sesuai dengan sifatnya yang
personal, maka kecepatan tidak terpengaruh oleh jumlah pelanggan dan pertambahan.
Keunggulan yang dimiliki speedy juga memberikan beberapa manfaat penting yang dapat
diperoleh bagi pelanggan internet speedy, diantaranya :
a. Dapat dengan mudah mengakses internet kapan saja.
b. Memudahkan pencarian informasi secara cepat dan praktis.
c. Melancarkan penyelesaian tugas dan pekerjaan.
d. Hiburan dan gaya hidup (online games, music, video on demand, friendster, mu space,
facebook, twitter, belanja online, dsb).
2.2 Visi dan Misi Perusahaan
Visi : Menjadi penyedia layanan dan solusi mobile digital lifestyle kelas dunia yang terpercaya
Misi : Memberikan layanan dan solusi mobile digital yang melebihi ekspektasi pelanggan,
memberikan nilai tambah kepada para stakeholders, dan mendukung pertumbuhan ekonomi
bangsa.
b. Weakness (kelemahan)
Tarif yang ditawarkan oleh semua operator telekomunikasi di Indonesia semakin menarik,
namun itu saja belum cukup karena kualitas layanan juga harus semakin ditingkatkan. Akhirnya
pelangganlah yang akan menentukan operator mana yang akan digunakan sesuai dengan
kebutuhan. Kelemahan Telkomsel adalah menghadapi pesaing-pesaing provider yang lain adalah
dengan persaingan harga yang cukup ketat, merupakan pemain lama yang memiliki akses
pelanggan dan jaringan yang cukup kuat. Jumlah pekerjanya terlampau besar, sehingga kurang
efisien dan boros dalam anggaran untuk gaji pegawainya. Kebocoran Pendapatan berpotensi
terjadi akibat kelemahan internal dan masalah eksternal dan jika terjadi dapat menimbulkan
kerugian pada hasil usaha Telkom. Langkah strategis merger & akuisisi, investasi & divestasi
serta pengelolaan anak perusahaan mengandung peluang dan risiko yang dapat mempengaruhi
performansi keuangan perusahaan. Kepentingan Pemegang Saham Pengendali dapat berbeda
dengan kepentingan Pemegang Saham Telkom lainnya.
c. Oportunity (Peluang)
Pengembangan wilayah secara geografis merupakan peluang yang cukup baik bagi
Telkomsel, dimana jaringan belum di jangkau oleh operator mapan merupakan sisi peluang yang
dapat ditempuh Telkomsel karena luasnya jaringan sangat membantu pemasaran dalam
memasarkan produknya. Tingginya permintaan masyarakat terhadap akses internet merupakan
pasar yang sangat potensial bagi Telkom. Telkomsel memiliki peluang untuk berkembang di
Indonesia bagian timur, karena Indonesia Timur memiliki peluang yang baik dalam Perluasan
pasar GSM di Indonesia. Lebih jauh lagi bahwa peluang lain berkembang dengan konsumen yang
makin cerdas maka merek sudah tidak lagi menjadi pilihan loyalitas pelanggan, Tabloid Pulsa
bulan November 2008 menerangkan bahwa merek bukan lagi factor yang cukup mempengaruhi
loyalitas pelanggan, ternyatya pelanggan lebih memperhatikan masalah harga, dan Fitur-Fitur
yang dimiliki. Jumlah penduduk Indonesia yang besar tetapi baru sedikit diantaranya yang sudah
memiliki akses broadband internet. Hal ini tentu menjadi peluang pasar yang sangat baik bagi
pertumbuhan bisnis Telkom.
d. Treath (Ancaman)
Kebijakan Pemerintah untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi sewaktu-waktu bisa
berdampak langsung terhadap Telkom. Krisis keuangan global yang terjadi juga akan berdampak
buruk secara material terhadap Telkom. Jaringan akses kabel yang dimiliki Telkom menghadapi
potensi ancaman dari segi keamanan seperti terjadinya pencurian atau vandalisme yang dapat
berdampak pada hasil usahanya. Pangsa pasar yang menjanjikan menunjukkan bahwa berbagai
pesaing akan muncul di dalam pengembangan usaha telepon nirkabel ini. Terutama kemampuan
daerah untuk membangun usaha milik daerah menjadikan ancaman baru terutama kebijakan
reformasi di bidang otonomi daerah membuka peluang untuk itu. Tidak dapat dipungkiri lagi
bahwa muncul operator local tak dapat dihindarkan lagi. Inovasi teknoligi invormasi cukup luar
biasa dan besar dengan peningkatan kualitas masyarkat dalam menggunakan informasi dan
telekomunikasi jarak jauh yang semakin mereka butuhkan. Sehingga pemain-pemain baru akan
silih berganti bermunculan terus menerus. Kondisi persaingan semakin ketat, para perusahaan
operator terus bertarung untuk mendapatkan pelanggan yang jumlahnya semakin kecil
2.5 Objectives (Sasaran)
Mengejar pangsa pasar Indonesia bagian timur merupakan terobosan sasaran yang tepat,
karena pengusaan operator mapan dalam hal ini adalah XL dan Indosat sudah mengusai sebagian
besar Indonesia bagian barat. Sasaran berikutnya adalah eksekutif muda yang baru mempunyai
daya beli dan menikmati pendapatan mereka dalam penggunaan seluler, maka harga yang murah
menjadi pilihan mereka. Komunitas mereka lebih luas dan masyarakat komunitas cukup efektif
untuk menjadi sasaran. Terutama komunitas internet yang tergabung dalam facebook dan tweeter.
Sehingga perlu membangun komunitas dengan memberikan stimulus, fasilitas layanan dan
insentif bagi mereka.
2.6 Strategy
Telkomsel berusaha menarik perhatian dan simpati public atau masayarakat dengan
berbagai isu dan pemberitaan serta berangkat dari sesuatu yang dikesankan negative menjadi
positif. Merupakan perjuangan yang berat. Caranya dengan aktif dalam kegiatan iklan dan
pemasaran dengan berbagai macam strategi menarik minat publik untuk menjadi pemakai
operator seluler Telkomsel, aktif membuka diri dari berbagai pertanyaan dengan mebuat situs
WEB dalam internet, berdiskusi dengan publik dan pelanggan, aktif dalam menaggapi saransaran
publik.
2.7 Tactics
Taktik yang Telkomsel gunakan adalah berpikir luas, mengadakan hubungan dengan
sumber luar agar jaringan dan dukungan luas. Taktik yang lain adalah selalu menjadi nomor satu
dari bidang telepon seluler, nilai kepribadian dengan merek yang baik.
2.8 Action (Tindakan)
Action (tindakan) yang dilaksanakan Telkomsel adalah belajar sungguh-sungguh,
membaca banyak keinginan publik untuk menambah ilmu, aktif mengikuti perkembangan atribut
Telkomsel, rela bekerja keras demi kepentingan bersama. Tindakan yang tepat sasran, strategi
yang matang dan taktik yang jitu cukup dibutuhkan dalam organisasi.
2.9 Control (Pengawasan)
Mengontrol atau mengawasi semua strategi dan kegiatan yang sudah kita jalankan,
dengan mengecek penerimaan image publik yang ada, dengan mengambil sampel acak bertanya
tentang tanggapannya dan teknik lainnya untuk menggali kesan mereka tentang Telkomsel. Perlu
adanya risetyang lebih dalam tentang layanan, persepsi pelanggan, persepsi pasar, loyalitas
pelanggan dan kekuatan dalam persaingan, karena persaingan mereka cukup bebas dan mendekati
bentu sempurna. Pengawasan dapat dilakukan baik dari pengawasan internal, eksternal melalui
akuntan public, dan eksternal melalui pemerintah dan badan pengawas persaingan usaha. Dengan
pengawasan yang tepat dan benar akan diperoleh informasi perkembangan usaha yang terjadi.
Sehingga tanpa pengawan yang lebih melekat control perusahaan tidak terjaga dengan baik dan
mengancam eksistensi perusahaan Telkomsel.
2.10 Pembagian E-business PT Telkomsel
a. Customer Relationship Management (CRM)
Sistem CRM membantu bagian marketing untuk melaksanakan kegiatan pemasaran langsung,
serta menyimpan data respon dari pelanggan atas penawaran yang dilakukan. Telkomsel
menyimpan data hasil telemarketing dalam bentuk respon pelanggan yang akan memudahkan
perusahaan untuk berhubungan dengan pelanggan bersangkutan di kemudian hari, Misalnya:
Pelanggan tidak membutuhkan aplikasi internet karena sudah memilikinya dari operator yang
lain. Sistem CRM akan membantu untuk untuk mengidentifikasi, memberikan reward, serta
menjual kembali kepada pelanggan loyalnya. Telkomsel mempunyai database pelanggan yang
tergabung dalam simPATI Zone (bagi pengguna kartu simPATI), Gen Asik (bagi pengguna
KartuAS), dan kartu HALO. Pada umunya program loyalty diberikan berdasarkan ARPU
(Average Revenue Per User), hobi, dan umur dari pelanggan, misalnya bagi pelanggan simPATI
yang memiliki hobi nonton, makan diadakan program loyalty gratis nonton (Telkomsel Friday
Movie Mania) dengan cara menukarkan Telkomsel Poin-nya.
3.1 Kesimpulan
Telkomsel selalu hadir untuk menginspirasi masyarakat dengan memanfaatkan teknologi
terdepan, produk dan layanan yang kompetitif, serta solusi inovatif. Hal ini akan mengantarkan
Indonesia menuju perekonomian masyarakat berbasis broadband sesuai roadmap teknologi
selular. Kecintaan Telkomsel pada negeri inilah yang selalu menginspirasi untuk terus berkreasi
menghadirkan layanan dan inovasi bagi negeri. E-Business memberikan landasan bagi
pengembangan cross functional enterprise system, sebagai strategi menggunakan informasi
teknologi untuk berbagi sumber sumber informasi dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas
dari proses bisnis dan mengembangkan strategi keterhubungan antara pelanggan, suplier, dan
partner bisnis.
Cross functional enterprise application mampu untuk mengembangkan keterhubungan dengan
pelanggan, supplier, dan partner bisnis Hal ini menjadikannya sebagai pondasi terhadap
pengembangan Enterprise Resource Planning (ERP), Supply Chain Management (SCM),
Customer Relationship Management (CRM), Knowledge Management, dan Partner Relationship
Management (PRM). Persaingan yang ketat dalam bisnis telekomunikasi menyebabkan
Telkomsel menerapkan cross functional enterprise sytem yang merupakan pondasi dari
penerapan ERP, SCM, CRM, PRM, dan Knowledge Managemet yang masing masing memiliki
keterhubungan dengan pelanggan, supplier, dan partner bisnis. Diharapkan dengan penerapan ini,
mampu meningkatkan daya saing perusahaan.
3.2 Saran
Masyarakat Indonesia harus lebih dikenalkan oleh pengembangan teknologi berupa E-
business ini. Jaringan internet di Indonesia harus ditingkatkan guna mendukung berjalannya E-
business dengan baik. Telkomsel sebaiknya menambahkan modul production planning dalam
ERP. Banyaknya pelanggan prepaid, menyebabkan perusahaan kesulitan untuk melakukan
program retensi, karena database yang diisikan pelanggan sering tidak valid. Hal ini
menyebabkan perusahaan perlu membangun suatu program agresif untuk membangun database
pelanggannya.