Anda di halaman 1dari 12

TUGAS E-COMMERCE

“PT.TELKOMSEL”

Disusun Oleh Kelompok II :

1. Tesa Ananda Putri (F1E117004)


2. Sari Lia Ruswanti (F1E117005)
3. Nafiq Nurjanah (F1E117007)
4. Farhan Muda Budiman (F1E117011)
5. Agil Fahreza (F1E117012)
6. Sintia Aprilia (F1E117015)
7. Manaar (F1E117016)
8. Imelda Faiza (F1E117018)
9. Naufal Budiman (F1E117024)

Dosen Pengampu:

1. Dewi Lestari, S.Kom., M.S.I


2. Reni Aryani, S.Kom., M.S.I
3. Yolla Noverina, S.Kom., M.Kom

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS JAMBI

2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Didalam menjalankan bisnis saat ini tentulah sangat dibutuhkan yang namanya teknologi,
bahkan saat ini teknologi merupakan asset penting sebuah perusahaan untuk menunjang jalannya
kegiatan bisnis. di hampir setiap kegiatannya peranan teknologi sangat penting guna mempercepat
segala kegiatan atau aktifitas bisnis sehingga dengan demikian semakin tingginya teknologi yang
digunakan sebuah perusahaan dapat disimpulkan perusahaan tersebut memiliki kekuatan yang
sangat besar. Pertukaran informasi dan data yang begitu cepat mengakibatkan perusahaan harus
mampu mengelola data yang ada demi menghasilkan keputusan yang efektif demi tercapainya
tujuan organisasi baik yang sifatnya jangka pendek maupun tujuan jangka panjang.
Perkembangan teknologi sangatlah cepat terutama pada dunia bisnis. Perkembangan internet
menyebabkan terbentuknya dunia baru yang disebut dunia maya. Di dunia maya, setiap individu
memiliki hak dan kemampuan untuk berinteraksi dengan individu lain tanpa batasan apapun yang
dapat menghalanginya.
Perusahaan haruslah terus dapat berinovasi dan memanfaatkan teknologi informasi dan
internet dalam mengembangkan bisnis dan usahanya yang membuat proses bisnis utama menjadi
lebih efektif dan efesien. Mobilitas manusia yang tinggi menuntut dunia perdagangan mampu
menyediakan layanan jasa dan barang dengan cepat sesuai permintaan konsumen. Untuk
mengatasi masalah tersebut, kini muncul transaksi yang menggunakan media internet untuk
menghubungkan produsen dan konsumen. Transaksi bisnis melalui internet lebih dikenal dengan
nama e-business dan e- commerce. Melalui e-commerce, seluruh manusia di muka bumi memiliki
kesempatan dan peluang yang sama untuk bersaing dan berhasil berbisnis di dunia maya. Hal ini
melatar belakangi penulisan makalah ini untuk menganalisi perusahaan PT.Telkomsel yang
bergerak di bidang teknologi dan apa yang membuat PT.Telkomsel bertahan sampai saat ini.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini yaitu:
a. Bagaimana sejarah PT. Telkomsel?
b. Model bisnis apa yang digunakan oleh PT. Telkomsel?
c. Bagaimana analisis SWOT PT.Telkomsel?
d. Bagaimana strategi promosi dan pemasaran PT. Telkomsel?
1.3 Tujuan
Adapun Tujuan pada makalah ini yaitu:
a. Untuk mengetahui sejarah berdirinya PT. Telkomsel
b. Untuk mengetahui Model bisnis apa yang digunakan oleh PT. Telkomsel
c. Untuk mengetahui analisis SWOT pada PT.Telkomsel
d. Untuk mengetahui strategi promosi dan pemasaran pada PT. Telkomsel
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah PT Telkomsel
Sejarah Perusahaan PT Telkomsel merupakan penyelenggara jasa telekomunikasi selular
terdepan di Indonesia berdasarkan pangsa pasar. Perusahaan didirikan pada tanggal 26 Mei 1995
dengan menyediakan layanan selular GSM dual band 900/1800 MHz. Telkomsel adalah
perusahaan yang bergerak dalam pengoperasian sistem telekomunikasi Telepon Bergerak Seluler
dengan sistem GSM (Global System for Mobile Communication). Untuk mencapai visi tersebut,
maka Telkomsel terus memacu pertumbuhan jaringan telekomunikasi diseluruh penjuru
Nusantara untuk melayani kebutuhan komunikasi berbagai lapisan masyarakat mulai dari
kawasan perkotaan, ibukota kecamatan, daerah perintis, hingga desa perbatasan negeri, baik di
gugusan pulau kecil ataupun di hutan pedalaman. Telkomsel menjadi pelopor untuk berbagai
teknologi telekomunikasi selular di Indonesia, termasuk yang pertama meluncurkan layanan
roaming internasional dan layanan 3G di Indonesia. Telkomsel merupakan operator yang pertama
kali melakukan ujicoba teknologi jaringan pita lebar LTE. Di kawasan Asia, Telkomsel menjadi
pelopor penggunaan energi terbarukan untuk menara-menara Base Transceiver Station (BTS).
Keunggulan produk dan layanannya menjadikan Telkomsel sebagai pilihan utama pelanggan di
seluruh Indonesia.
Memasuki era ICT (Information and Communication Technology), Telkomsel terus
mengoptimalkan pengembangan layanan di Indonesia dengan memanfaatkan potensi sinergi
perusahaan induk yaitu PT Telkom (65%) dan SingTel Mobile (35%). Telkomsel terus
mengembangkan layanan telekomunikasi selular untuk mengukuhkan posisi sebagai penyedia
layanan gaya hidup selular. Adapun jenis produk yang ditawarkan oleh Telkomsel adalah kartu
prabayar SIMPATI dan AS, dan juga kartu pasca bayar yaitu kartu Halo. Selama 20 tahun
beroperasi, Tekomsel terus mempertahankan market share dan menjadi yang terdepan dalam
mobile lifestyle. Dalam bisnis Telkomsel, kategori Loop merupakan pengguna dengan usia 12-19
tahun. Telkomsel pun berharap bisa menggapai pasar pengguna muda secara lebih optimal
melalui program kreatif. Diketahui per April 2015, jumlah pelanggan Loop Telkomsel sudah
menembus 11 juta. Hal ini tentunya tidak terlepas dari pemanfaatan e-business untuk mendukung
kegiatan operasional. Pada tahun 2002, Telkomsel menerima penghargaan E-Company Award
untuk kategori perusahaan telekomunikasi dalam penggunaan aplikasi e-business terbaik.
Penghargaan tersebut didasarkan pada hasil survey WARTA EKONOMI yang melibatkan 356
perusahaan dan 1.556 responden yang tersebar di seluruh Jakarta. Adapun 7 kriteria yang menjadi
dasar penilaian, yaitu: Customer value, proses efisiensi, inovasi, human resources, komitmen
manajemen, revenue per total asset, dan penggunaan internet. Customer value berhubungan
dengan tingkat kepuasan konsumen yang melekat atas produk atau jasa. Proses efisiensi
menyangkut kemampuan perusahaan mengoptimalkan rasio input dengan output. Inovasi terkait
dengan jenis inovasi yang berkaitan dengan teknologi informasi. Human resources berhubungan
dengan presentase jumlah karyawan yang memiliki kemampuan komputer dari total karyawan
dan banyaknya pelatihan. Komitmen manajemen terkait dengan perhatian manajemen dalam
investasinya terhadap penerapan ebusiness. Revenue per total asset dihitung selama kurun waktu
3 tahun terakhir. Penggunaan internet terkait dengan perbandingan penggunaan personal address
terhadap total karyawan, tersedianya situs perusahaan, dan transaksi bisnis melalui internet.
PT Telkom sebagai perusahaan yang bergerak dibidang infocom tidak mau ketinggalan
dalam menyediakan jasa layanan informasi diera globalisasi ini. Dengan layanan internet speedy,
PT Telkom berusaha untuk dapat menjadi provider internet terbesar di Indonesia yang
memanfaatkan jaringan telepon kabel sebagai jalur koneksi.
Speedy adalah produk layanan broadband accses dari PT.Telkom dengan basis teknologi
ADSL (Asymmetric Digital Subsriber Line). ADSL dapat menyalurkan data dan suara secara
bersamaan (simultan) melalui satu saluran telepon biasa dengan kecepatan hingga 1 Megabyte
dari modem sampai BRAS (Broadband Remote Accses Server). Layanan broadband accses
memungkinkan berbagai aplikasi multi media masa depan seperti audio dan video streaming
dapat dinikmati dengan kualitas serta kenyamanan yang optimal. Sehingga aplikasi-aplikasi
seperti game online, browsing, download/ upload file, accses ke web mail, home shooping serta
video conference dapat dengan mudah dilakukan. Broadban accses sering disebut dengan accsses
internet kecepatan tinggi ( high speed internet accses), karena biasanya mempunyai data
kecepatan tinggi. Speedy tepat digunakan oleh pemakai internet yang sering mengakses data
dalam volume besar dengan kecepatan tinggi, serta membutuhkan koneksi internet yang lebih
stabil. Speedy juga sesuai untuk kawasan perumahan yang merupakan pengguna internet secara
aktif, termasuk SOHO (Small Office-home Office), medium scale enter prises, sekolah dan
institusi lainnya. Selain itu, speedy merupakan layanan broadband yang sangat praktis digunakan
karena infrastruktur speedy tidak terbagi dengan pengguna lain sesuai dengan sifatnya yang
personal, maka kecepatan tidak terpengaruh oleh jumlah pelanggan dan pertambahan.
Keunggulan yang dimiliki speedy juga memberikan beberapa manfaat penting yang dapat
diperoleh bagi pelanggan internet speedy, diantaranya :
a. Dapat dengan mudah mengakses internet kapan saja.
b. Memudahkan pencarian informasi secara cepat dan praktis.
c. Melancarkan penyelesaian tugas dan pekerjaan.
d. Hiburan dan gaya hidup (online games, music, video on demand, friendster, mu space,
facebook, twitter, belanja online, dsb).
2.2 Visi dan Misi Perusahaan
Visi : Menjadi penyedia layanan dan solusi mobile digital lifestyle kelas dunia yang terpercaya
Misi : Memberikan layanan dan solusi mobile digital yang melebihi ekspektasi pelanggan,
memberikan nilai tambah kepada para stakeholders, dan mendukung pertumbuhan ekonomi
bangsa.

2.3 Budaya Perusahaan


TELKOMSEL memiliki Budaya Perusahaan yang disebut sebagai THE TELKOMSEL
WAY. THE TELKOMSEL WAY sebagai sistem keyakinan (belief system) akan terus menerus
dibangun dan dikembangkan untuk mengantarkan perusahaan agar selalu menjadi pemenang (The
Winner) dengan pertumbuhan yang kompetitif dan berkelanjutan. THE TELKOMSEL WAY
sebagai panduan seluruh pimpinan dan karyawan perusahaan, dalam pola pikir, sikap, perilaku
dan tindakan sehari-hari dalam bekerja memberikan kontribusi kepada Perusahaan, dibangun dari
tiga bagian, yaitu: 1. Philosophy to be the Best, yaitu Always The Best dan GREAT Values yang
terdiri dari InteGrity, Respect, Enthusiasm, LoyAlty dan Totality; 2. Principles to be the Star,
yaitu Solid, Speed, Smart (3S); 3. Practices to be the Winner, yaitu GREAT People, Great
Strategy dan Great Innovation (3G). Segala usaha dan inovasi yang dilakukan oleh Telkomsel
akhirnya mendapat pengakuan dari banyak pihak. Hal ini bisa dilihat dari jumlah penghargaan
yang diterima oleh Telkomsel. Pada tahun 2011, tercatat Telkomsel menerima total 41 award dari
berbagai lembaga. Hal ini menjadi indikasi penting bahwa Telkomsel senantiasa memberikan
yang terbaik bagi pelanggannya. Untuk lebih meningkatkan kepuasan dan kenyamanan para
pelanggannya, semenjak tahun 2010 perusahaan Telkomsel sudah mengimplementasikan CRM
dalam kegiatan proses bisnis mereka.

2.4 Analisis SWOT


a. Strength (kekuatan)
Telkomsel memulai kiprahnya sebagai operator GSM nasional yang mendambakan
penawaran harga sederhana, transparan dan bersaing. Penawaran seperti itulah yang akhirnya
dijadikan sebagai motto Telkomsel dengan slogan "TELKOMSEL, Begitu Dekat Begitu Nyata".
Telkomsel memiliki kekuatan finansial yang sangat besar, hal ini memudahkan Telkom untuk
melakukan investasi peralatan telekomunikasi dalam skala besar. Telkomsel Mempunyai
jaringan dan infrastruktur yang luas mencakup seluruh wilayah tanah air sehingga sangat
memudahkan perusahaan untuk melakukan ekspansi dan penetrasi pasar. Sejumlah departemen
dan instansi pemerintah (tidak termasuk BUMN) membeli layanan Telkom, mereka menjadi
pelanggan langsung sehingga menambah kekuatan dan kepercayaan publik. Telkomsel memiliki
keunggulan strategis seperti pilihan produk, cakupan yang luas, serta beragam jenis layanan yang
ditawarkan, sehingga jumlah pelanggan terus menunjukkan pertumbuhan yang pesat
Sebagai layanan GSM yang terjangkau, sederhana dan transparan dimana pelanggan dapat
mengetahui dengan pasti berapa jumlah uang yang dikeluargkan setiap selesai berkomunikasi.
Telkom terus menunjukkan arus kas yang kuat dan juga memiliki rasio utang terhadap ekuitas
yang sehat. Telkomsel adalah perusahaan BUMN yang memiliki kekuatan yang cukup mampu
bertahan dan memiliki sebuah kemapanan secara keuangan dan politik.

b. Weakness (kelemahan)
Tarif yang ditawarkan oleh semua operator telekomunikasi di Indonesia semakin menarik,
namun itu saja belum cukup karena kualitas layanan juga harus semakin ditingkatkan. Akhirnya
pelangganlah yang akan menentukan operator mana yang akan digunakan sesuai dengan
kebutuhan. Kelemahan Telkomsel adalah menghadapi pesaing-pesaing provider yang lain adalah
dengan persaingan harga yang cukup ketat, merupakan pemain lama yang memiliki akses
pelanggan dan jaringan yang cukup kuat. Jumlah pekerjanya terlampau besar, sehingga kurang
efisien dan boros dalam anggaran untuk gaji pegawainya. Kebocoran Pendapatan berpotensi
terjadi akibat kelemahan internal dan masalah eksternal dan jika terjadi dapat menimbulkan
kerugian pada hasil usaha Telkom. Langkah strategis merger & akuisisi, investasi & divestasi
serta pengelolaan anak perusahaan mengandung peluang dan risiko yang dapat mempengaruhi
performansi keuangan perusahaan. Kepentingan Pemegang Saham Pengendali dapat berbeda
dengan kepentingan Pemegang Saham Telkom lainnya.

c. Oportunity (Peluang)
Pengembangan wilayah secara geografis merupakan peluang yang cukup baik bagi
Telkomsel, dimana jaringan belum di jangkau oleh operator mapan merupakan sisi peluang yang
dapat ditempuh Telkomsel karena luasnya jaringan sangat membantu pemasaran dalam
memasarkan produknya. Tingginya permintaan masyarakat terhadap akses internet merupakan
pasar yang sangat potensial bagi Telkom. Telkomsel memiliki peluang untuk berkembang di
Indonesia bagian timur, karena Indonesia Timur memiliki peluang yang baik dalam Perluasan
pasar GSM di Indonesia. Lebih jauh lagi bahwa peluang lain berkembang dengan konsumen yang
makin cerdas maka merek sudah tidak lagi menjadi pilihan loyalitas pelanggan, Tabloid Pulsa
bulan November 2008 menerangkan bahwa merek bukan lagi factor yang cukup mempengaruhi
loyalitas pelanggan, ternyatya pelanggan lebih memperhatikan masalah harga, dan Fitur-Fitur
yang dimiliki. Jumlah penduduk Indonesia yang besar tetapi baru sedikit diantaranya yang sudah
memiliki akses broadband internet. Hal ini tentu menjadi peluang pasar yang sangat baik bagi
pertumbuhan bisnis Telkom.

d. Treath (Ancaman)
Kebijakan Pemerintah untuk mempertahankan pertumbuhan ekonomi sewaktu-waktu bisa
berdampak langsung terhadap Telkom. Krisis keuangan global yang terjadi juga akan berdampak
buruk secara material terhadap Telkom. Jaringan akses kabel yang dimiliki Telkom menghadapi
potensi ancaman dari segi keamanan seperti terjadinya pencurian atau vandalisme yang dapat
berdampak pada hasil usahanya. Pangsa pasar yang menjanjikan menunjukkan bahwa berbagai
pesaing akan muncul di dalam pengembangan usaha telepon nirkabel ini. Terutama kemampuan
daerah untuk membangun usaha milik daerah menjadikan ancaman baru terutama kebijakan
reformasi di bidang otonomi daerah membuka peluang untuk itu. Tidak dapat dipungkiri lagi
bahwa muncul operator local tak dapat dihindarkan lagi. Inovasi teknoligi invormasi cukup luar
biasa dan besar dengan peningkatan kualitas masyarkat dalam menggunakan informasi dan
telekomunikasi jarak jauh yang semakin mereka butuhkan. Sehingga pemain-pemain baru akan
silih berganti bermunculan terus menerus. Kondisi persaingan semakin ketat, para perusahaan
operator terus bertarung untuk mendapatkan pelanggan yang jumlahnya semakin kecil
2.5 Objectives (Sasaran)
Mengejar pangsa pasar Indonesia bagian timur merupakan terobosan sasaran yang tepat,
karena pengusaan operator mapan dalam hal ini adalah XL dan Indosat sudah mengusai sebagian
besar Indonesia bagian barat. Sasaran berikutnya adalah eksekutif muda yang baru mempunyai
daya beli dan menikmati pendapatan mereka dalam penggunaan seluler, maka harga yang murah
menjadi pilihan mereka. Komunitas mereka lebih luas dan masyarakat komunitas cukup efektif
untuk menjadi sasaran. Terutama komunitas internet yang tergabung dalam facebook dan tweeter.
Sehingga perlu membangun komunitas dengan memberikan stimulus, fasilitas layanan dan
insentif bagi mereka.
2.6 Strategy
Telkomsel berusaha menarik perhatian dan simpati public atau masayarakat dengan
berbagai isu dan pemberitaan serta berangkat dari sesuatu yang dikesankan negative menjadi
positif. Merupakan perjuangan yang berat. Caranya dengan aktif dalam kegiatan iklan dan
pemasaran dengan berbagai macam strategi menarik minat publik untuk menjadi pemakai
operator seluler Telkomsel, aktif membuka diri dari berbagai pertanyaan dengan mebuat situs
WEB dalam internet, berdiskusi dengan publik dan pelanggan, aktif dalam menaggapi saransaran
publik.
2.7 Tactics
Taktik yang Telkomsel gunakan adalah berpikir luas, mengadakan hubungan dengan
sumber luar agar jaringan dan dukungan luas. Taktik yang lain adalah selalu menjadi nomor satu
dari bidang telepon seluler, nilai kepribadian dengan merek yang baik.
2.8 Action (Tindakan)
Action (tindakan) yang dilaksanakan Telkomsel adalah belajar sungguh-sungguh,
membaca banyak keinginan publik untuk menambah ilmu, aktif mengikuti perkembangan atribut
Telkomsel, rela bekerja keras demi kepentingan bersama. Tindakan yang tepat sasran, strategi
yang matang dan taktik yang jitu cukup dibutuhkan dalam organisasi.
2.9 Control (Pengawasan)
Mengontrol atau mengawasi semua strategi dan kegiatan yang sudah kita jalankan,
dengan mengecek penerimaan image publik yang ada, dengan mengambil sampel acak bertanya
tentang tanggapannya dan teknik lainnya untuk menggali kesan mereka tentang Telkomsel. Perlu
adanya risetyang lebih dalam tentang layanan, persepsi pelanggan, persepsi pasar, loyalitas
pelanggan dan kekuatan dalam persaingan, karena persaingan mereka cukup bebas dan mendekati
bentu sempurna. Pengawasan dapat dilakukan baik dari pengawasan internal, eksternal melalui
akuntan public, dan eksternal melalui pemerintah dan badan pengawas persaingan usaha. Dengan
pengawasan yang tepat dan benar akan diperoleh informasi perkembangan usaha yang terjadi.
Sehingga tanpa pengawan yang lebih melekat control perusahaan tidak terjaga dengan baik dan
mengancam eksistensi perusahaan Telkomsel.
2.10 Pembagian E-business PT Telkomsel
a. Customer Relationship Management (CRM)
Sistem CRM membantu bagian marketing untuk melaksanakan kegiatan pemasaran langsung,
serta menyimpan data respon dari pelanggan atas penawaran yang dilakukan. Telkomsel
menyimpan data hasil telemarketing dalam bentuk respon pelanggan yang akan memudahkan
perusahaan untuk berhubungan dengan pelanggan bersangkutan di kemudian hari, Misalnya:
Pelanggan tidak membutuhkan aplikasi internet karena sudah memilikinya dari operator yang
lain. Sistem CRM akan membantu untuk untuk mengidentifikasi, memberikan reward, serta
menjual kembali kepada pelanggan loyalnya. Telkomsel mempunyai database pelanggan yang
tergabung dalam simPATI Zone (bagi pengguna kartu simPATI), Gen Asik (bagi pengguna
KartuAS), dan kartu HALO. Pada umunya program loyalty diberikan berdasarkan ARPU
(Average Revenue Per User), hobi, dan umur dari pelanggan, misalnya bagi pelanggan simPATI
yang memiliki hobi nonton, makan diadakan program loyalty gratis nonton (Telkomsel Friday
Movie Mania) dengan cara menukarkan Telkomsel Poin-nya.

b. Enterprise Resouce Planning (ERP)


ERP yang dilaksanakan oleh Telkomsel telah memberikan pengaruh pada peningkatan
kualitas dan efisiensi, karena informasi dapat dengan mudah diperoleh oleh masing – masing
bagian perusahaan, sehingga dapat mempercepat proses bisnis internal perusahaan, misalnya:
Perhitungan biaya lembur, pelaporan keuangan dll. Selain itu, keakuratan data menyebabkan
kualitas dari perhitungan maupun pengambilan keputusan jadi lebih baik. Telkomsel memiliki
departemen – departemen yang tersebar di beberapa wilayah. Keberadaan ERP memungkinkan
pengiriman laporan di Telkomsel menjadi lebih cepat tanpa dipengaruhi lokasi, sehingga
mengurangi biaya transportasi serta waktu. Sistem ERP Telkomsel mengintegrasikan data dari
beberapa departemen perusahaan sehingga memudahkan untuk berbagi informasi , baik itu
mengenai pembayaran gaji, pendapatan penjualan, dll.
c. Supply Chain Management (SCM)
Telkomsel menggunakan sistem SCM dalam manufacturing hingga distribusi kartu perdana
serta pulsa fisik. Supplier akan menyediakan fisik kartu yang kemudian perusahaan akan
memberikan nomor telepon, seri kartu dan pulsa bagi kartu perdana, sedangkan untuk pulsa fisik,
maka perusahaan akan memberikan nomor seri kartu dan pulsa saja. Setelah produk selesai
diproduksi, lalu didistribusikan melalui kantor pos ke masing – masing titik POD (Point Of
Distribution), diantaranya untuk wilayah Jabotabek, yaitu: Jakarta, Bekasi, Rangkas Bitung,
Bogor, Karawang, Sukabumi, dan Serang. Selanjutnya, pihak distributor resmi sebagai partner
bisnis Telkomsel akan mengambil produk tersebut untuk kemudian dijual secara langsung
kepada distributor maupun end user.

d. Partner Relationship Management (PRM)


Telkomsel memiliki beberapa mitra strategis yang dalam keterhubunganya sangat terkait
dalam pelaksanaan PRM, diantaranya:
1. Gerai Halo Salah satu mitra strategis Telkomsel, adalah Gerai Halo, pihak yang melakukan
penjualan produk telkomsel dan memberikan pelayanan kepada pelanggan, seperti yang
dilakukan oleh GraPARI. Dalam kegiatan operasionalnya, Gerai Halo mendapatkan akses
melalui extranet terhadap aplikasi – aplikasi perusahaan, tetapi dengan batasan wewenang,
sehingga memungkinkan pihak gerai dapat dengan mudah terhubung dan Telkomsel.
2. OMR (Outlet Maintenance Representative) OMR adalah pihak yang melakukan kunjungan
kepada outlet – outlet yang melakukan penjualan produk Telekomunikasi dalam bentuk
kartu perdana, dan fisik. Dalam pelaksanaan pelaporan pekerjaannya, OMR menggunakan
HP yang telah di-install software khusus. Hasil laporan ini diterima oleh Telkomsel secara
real time.

2.11 Model E-Business


1. Business-to-Consumer (B2C)
Perusahaan e-commerce yang masuk kategori B2C ini memasarkan produk dan jasanya
langsung dengan customer (retail). Perusahaan yang menggunakan bentuk e-commerce B2C ini
harus mengembangkan situs web yang menarik untuk para pelanggannya misalnya dengan
tersedianya pajangan virtual dan katalog multimedia, proses pesanan yang interaktif, dan sistem
pembayaran yang aman. Karakteristik pada e-commerce B2C ini adalah terbuka untuk umum
karena informasi disebarkan untuk umum dan servis yang diberikan bersifat umum juga dengan
mekanisme yang dapat digunakan oleh khalayak ramai.
2. Business-to-Business (B2B)
Bentuk B2B ini menggambarkan sebuah pasar e-business yang terjadi antara dua
perusahaan/organisasi. Karakteristik yang dimiliki oleh perusahaan B2B ini biasanya karena
trading partner yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan (relationship) yang cukup
lama sehingga sudah sama-sama memiliki trust.
3. Consumer-to-Consumer(C2C)
Kategori C2C ini menggambarkan customer melakukan penjualan langsung kepada
konsumen lainnya seperti e-Bay yang merupakan tempat lelang on-line, dimana para pelanggan
dan juga perusahaan saling membeli dan menjual ke satu sama lainnya melalui proses lelang
secara on-line. Contoh bentuk e-commerce C2C yang lain seperti : iklan personal elektronik suatu
produk atau jasa yang digunakan untuk menjual ataupun membeli di situs koran elektronik, portal
e-commerce pelanggan, atau situs web personal

2.12 Strategi Promosi dan Pemasaran


Strategi Objektivitas
1. Directional Strategy: Disruptive competitivegrowth
Di tengah perubahan lingkungan industri yang sangat menantang,TelkomGroup
yakin bahwa kapitalisasi pasar akan tumbuh secarasignifikan. Ini dilakukan dengan
cara memberikan nilai lebih kepadapelanggan melalui inovasi produk dan layanan,
mendorong sinergi sertamembangun ekosistem digital yang kuat baik di pasar
domestik maupuninternasional.
2. Portfolio Strategy: Customer value throughdigital TIMES portfolio
TelkomGroup berfokus pada portofolio digital TIMES(Telecommunication,
Information, Media, Edutainment & Services)melalui penyediaan layanan yang
nyaman dan konvergen sehinggamemberikan nilai yang tinggi kepada pelanggan.
3. Parenting Strategy: Strategic Control
Untuk mendukung pertumbuhan bisnis secara efektif, TelkomGroupmenerapkan
pendekatan strategic control untuk menyelaraskan unitbisnis, unit fungsional dan anak
perusahaan agar proses dapat berjalanlebih terarah, bersinergi, dan efektif dalam
mencapai tujuan perusahaan.

Strategi Pemasaran dan Promosi Usaha PT. Telkom dengan melakukan :

1. Representasi dan refleksi dari rencana strategis perusahaan


Outlet Plasa Telkom dan GraPARI merupakan salah satu saluran distribusi
utama produk dan layanan Telkomsel. Selain sebagai saluran distribusi produk
langsung, outlet juga berfungsi untuk melaksanakan layanan purna jual bagi para
pelanggan serta menyebarkan informasi program, promo dan produk kepada
pelanggan dan pengguna akhir. Keberadaan jaringan Plasa Telkom dan GraPARI juga
memungkinkan untuk memantau dan meningkatkan layanan pelanggan, kualitas
penanganan keluhan serta indeks kepuasan pelanggan pada umumnya.
2. Analisa dari kualifikasi tugas yang akan diemban oleh tenaga kerja
Sampai dengan akhir Desember 2013, PT. Telkomsel telah mengoperasikan
total sebanyak 572 outlet/lokasi Plasa Telkom dan 86 GraPARI yang tersebar di
seluruh Indonesia. Untuk mendistribusikan produk Telkom Flexi, Speedy Instan card
(SPIN Card) dan layanan seluler, PT. Telkomsel juga menjalin kemitraan dengan
sejumlah dealer resmi dengan memberikan area penjualan khusus yang dapat dikelola
oleh masing-masing dealer secara eksklusif (kluster).
Pada akhir tahun 2013, PT. Telkomsel memiliki kerja sama dengan 53 dealer
resmi yang mengelola lebih dari 83 ribu gerai ritel yang terbagi dalam 96 kluster. Juga
memiliki kerja sama dengan 7 Mitra Retail Nasional dan 17 Mitra Perbankan
Nasional.
3. Melakukan tindakan inisiatif
Produk simPATI dan Kartu As dirancang untuk menarik segmen yang lebih
luas khususnya pelanggan muda. Telkomsel memanfaatkan jalur pemasaran above
andbelow the line, dengan melakukan kampanye ke sekolah dan komunitas tertentu
selain memasang iklan di media cetak dan elektronik, menerapkan metode pemasaran
seperti sisipan tagihan, tayangan point-of-sale serta acara promosi dan sponsorship.
Khusus untuk kartuHalo, Telkomsel fokus pada segmen korporasi dan
profesional dengan tingkat pemakaian yang tinggi. Pemasaran untuk segmen ini
ditangani oleh tim korporasi khusus yang bertanggung jawab untuk membina
hubungan berkelanjutan dengan pelanggan, dengan senantiasa berusaha memberikan
solusi yang tepat sesuai kebutuhan pelanggan korporasi.
4. Evaluasi dan modifikasi tindakan.
Seiring dengan perubahan perilaku konsumen dan gaya hidup masyarakat, PT.
Telkomsel juga aktif mengembangkan kerja sama penjualan skala nasional dengan
beberapa Mitra seperti Samsung, Intel dan lain-lain. Melalui kemitraan tersebut
dengan menjual produk-produk berbasis bundle melalui jaringan gerai penjualan
milik Mitra yang bersangkutan (Partnership Store).
Guna mendukung kemajuan bisnis layanan broadband internet serta sebagai strategi
untuk menyebarluaskan manfaat teknologi internet kepada masyarakat pada umumnya
dan meningkatkan pengetahuan pelanggan terhadap aplikasi dan produk broadband
internet pada khususnya, kami juga mengoperasikan fasilitas Broadband Learning
Center (“BLC”).
Fasilitas BLC dilengkapi dengan ruang-ber-AC, perangkat PC, koneksi
broadband internet, papan tulis, materi pengajaran dan sekaligus pengajar atau
pembicara, baik dari internal kami maupun bekerjasama dengan institusi lain.
Sasaran dari program ini adalah kelompok masyarakat yang belum
menggunakan layanan internet, atau kelompok masyarakat yang ingin memperdalam
pengetahuan internet dan teknologi informasi (TI), seperti para siswa sekolah dan
mahasiswa. Selain untuk acara, keberadaan BLC ini juga dapat dimanfaatkan oleh
masyarakat sekitar untuk berbagai acara yang terkait dengan pendidikan dan
pengembangan TI. Sampai dengan akhir 2013, PT. Telkomsel telah memiliki 218
lokasi BLC yang tersebar di seluruh Indonesia.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Telkomsel selalu hadir untuk menginspirasi masyarakat dengan memanfaatkan teknologi
terdepan, produk dan layanan yang kompetitif, serta solusi inovatif. Hal ini akan mengantarkan
Indonesia menuju perekonomian masyarakat berbasis broadband sesuai roadmap teknologi
selular. Kecintaan Telkomsel pada negeri inilah yang selalu menginspirasi untuk terus berkreasi
menghadirkan layanan dan inovasi bagi negeri. E-Business memberikan landasan bagi
pengembangan cross functional enterprise system, sebagai strategi menggunakan informasi
teknologi untuk berbagi sumber sumber informasi dan meningkatkan efisiensi dan efektivitas
dari proses bisnis dan mengembangkan strategi keterhubungan antara pelanggan, suplier, dan
partner bisnis.
Cross functional enterprise application mampu untuk mengembangkan keterhubungan dengan
pelanggan, supplier, dan partner bisnis Hal ini menjadikannya sebagai pondasi terhadap
pengembangan Enterprise Resource Planning (ERP), Supply Chain Management (SCM),
Customer Relationship Management (CRM), Knowledge Management, dan Partner Relationship
Management (PRM). Persaingan yang ketat dalam bisnis telekomunikasi menyebabkan
Telkomsel menerapkan cross functional enterprise sytem yang merupakan pondasi dari
penerapan ERP, SCM, CRM, PRM, dan Knowledge Managemet yang masing masing memiliki
keterhubungan dengan pelanggan, supplier, dan partner bisnis. Diharapkan dengan penerapan ini,
mampu meningkatkan daya saing perusahaan.

3.2 Saran
Masyarakat Indonesia harus lebih dikenalkan oleh pengembangan teknologi berupa E-
business ini. Jaringan internet di Indonesia harus ditingkatkan guna mendukung berjalannya E-
business dengan baik. Telkomsel sebaiknya menambahkan modul production planning dalam
ERP. Banyaknya pelanggan prepaid, menyebabkan perusahaan kesulitan untuk melakukan
program retensi, karena database yang diisikan pelanggan sering tidak valid. Hal ini
menyebabkan perusahaan perlu membangun suatu program agresif untuk membangun database
pelanggannya.

Anda mungkin juga menyukai