Anda di halaman 1dari 2

Uraian Transformasi yang Dilakukan

Dengan melihat trend yang berkembang ditahun 90-an, penggabungan antara experience
dan customization yang terbentuk dalam sebuah platform online merupakan cara baru untuk
berinteraksi dengan runners. Melihat popularitas dan cepatnya pertumbuhan NikeID.com sejak
pertama kali berdiri, Nike terbilang sukses dalam memulai hubungan dengan para Nike runners.
Sejak NikeID.com diluncurkan pada tahun 1999, Nike tidak henti-hentinya mengembangkan
portal online tersebut. Bermula dari bertambahnya jumlah akses dan pengunjung, Nike
mengembangkan pilihan produk-produknya.

Dalam upayanya dalam melakukan transformasi digital, Nike melakukan beberapa


modernisasi dalam memasarkan produknya, seperti dengan membuka official website dan
official account pada berbagai social media. Namun dengan semakin berkembangnya teknologi
serta naiknya minat online shopping pada masyarakat membuat Nike kembali melakukan upaya
transformasi digital. Adapun transformasi digital yang dilakukan oleh Nike yaitu:

1. Perubahan Struktural Belanja Online


Nike memilih untuk beralih pada situs web dan aplikasi belanja dalam penjualan
produknya, tercatat dalam beberapa tahun terakhir, Nike memilih untuk menarik diri
dari department store dan gerai grosir lain dan berinvestasi pada toko yang lebih
kecil, yakni Nike Live. Hal ini membuktikan bahwa Nike telah merangkul perubahan
struktural dari kebiasaan berbelanja konsumen dari fisik tradisional ke digital. Untuk
memperkuat transmisi digital yang berorientasi pelanggan, perusahaan
mempekerjakan mantan CEO eBay, John Donahoe pada bulan Oktober 2019.
2. Nike Plus
Mulai tahun 2017, Nike telah membuka “Member Shop” di situs webnya, yang
memungkinkan pengguna untuk melihat berbagai produk dengan lebih luas, termasuk
edisi terbatas, dan proses pembelian yang lebih cepat daripada pasar, tanpa biaya
berlangganan atau biaya keanggotaan. Nike Plus ini digunakan perusahaan untuk
meningkatkan D2C (Direct-to-consumer) sehingga perusahaan akan dapat dengan
mudah dalam menganalisis kebiasaan belanja dan preferensi produk dengan lebih
akurat berdasarkan data pembayaran dan respon pelanggan.
3. Nike Live
Nike membuka took langsung di Los Angeles pada Juli 2018 berdasarkan hasil
analisis yang menunjukkan bahwa aplikasi Nike paling banyak digunakan di LA.
Produk yang dipajang diganti dengan cepat sesuai dengan data pada aplikasi. Setelah
membeli sepatu dari aplikasi, pelanggan dapat pergi ke toko offline kapan saja untuk
mendapatkan sepatu di loker reservasi. Nike mengurangi gangguan dan memperkuat
hubungan dengan pelanggan secara lansung, penjualan pun meningkat 35% secara
online dan 6% secara offline selama periode setahun sejak Juni 2018.
4. Pemasaran Digital
Nike mulai beralih dari promosi di media tradisional seperti televise, koran, radio,
majalah dan baliho menuju promosi digital dengan menggunakan social media dan
platform onlinenya. Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi yang ada Nike
kembali melakukan terobosan dalam memasarkan produk-produknya. Seperti dengan
membuat Official Account pada social media dan juga YouTube. Hal ini dianggap
sebagai cara promosi paling efektif, dengan menggunakan iklan yang bukan hanya
menonjolkan keunggulan produkn tapi juga menyebarkan cerita inspiratif, Nike
melakukan Emotional Branding yang menarik perhatian para pelanggannya lebih
baik daripada saat menggunakan promosi pada media tradisional.
5. Customer Experience
Setelah website online dan social media menjadi hal yang sangat dekat dengan
pelanggan, Nike berusaha untuk meningkatkan kualitas pengalaman konsumen
dengan cara memberikan customer service yang lebih mudah dengan bantuan website
dan social media resmi Nike. Pelanggan tidak perlu harus mengirim email, dan cukup
hanya dengan menghubungi customer service pada halaman website resmi atau hanya
dengan menghubungi Nike melalui social medianya seperti Twitter, Facebook,
ataupun Instagram. Lebih daripada hanya membantu pelanggan yang mengalami
keluhan, Nike fokus pada memberikan jawaban yang juga akan menyenangkan dan
bersahabat untuk para pelanggannya sehingga muncul kenyamanan dalam
pengalaman belanja konsumen.

Anda mungkin juga menyukai