Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS PT.

TELKOM INDONESIA DALAM MELALUKAN AKTIVITAS


MARKETING

DOSEN:

OLEH
ANGGI DERMAWAN PURBA
NIM. 217019026

PROGRAM MAGISTER ILMU MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2022

1. Pendahuluan
Kebutuhan akan teknologi informasi menjadi hal yang vital bagi masyarakat dunia

apalagi ketika pandemi menyerang dan masyarakat diharuskan melakukan segalanya dari rumah.

Mulai dari belajar, bekerja hingga hal-hal lain terkait kegiatan sehari-hari. Namun melalui

teknologi komunikasi manusia dapat saling tukar menukar informasi dari jarak jauh dengan

waktu yang relative cepat dan efisien. Dengan perkembangan teknologi yang pesat dan sadar

akan pentingnya mendapatkan informasi membuat banyak orang tertarik untuk menggunakan

internet sebagai alternative untuk dapat mengakses informasi melakukan aktivitas komunikasi

dengan menggunakan internet.

Salah satu dari beberapa perusahaan telekomunikasi dan industri yang memperebutkan

pasar indonesia dalam industri telekomunikasi adalah PT Telekomunikasi Indonesia (Tbk). PT

Telekomunikasi Indonesia (Tbk) merupakan satu– satunya perusahaan BUMN yang bergerak

dibidang telekomunikasi serta penyelenggara layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di

Indonesia yang melayani jutaan konsumen diseluruh Indonesia.

Pada tahun 2015. Telkom melakukan trasformasi dengan mengeluarkan produk terbaru

nya My Broadband yaitu Indihome. IndiHome merupakan layanan Triple Play dari Telkom yang

terdiri dari Internet on Fiber atau High Speed Internet, Telepon Rumah (Phone), dan IPTV

(UseeTV Cable) dengan tagline 100% Fiber yang mampu menghantar kecepatan hingga

100Mbps. Dikeluarkannya produk Indihome in sehubungan dengan kejadian sebelumnya pada

PT.Telkom yang mengeluarkan provider internet Speedy yakni hanya dapat mengakses internet

saja dengan kabel tembaga yang hanya dapat menghantar kecepatan 5mbps. Oleh karena itu,

PT.Telkom bertransformasi dengan mengubah infrastuktur kabel tembaga menjadi kabel Fiber

Optik yaitu jaringan berbasis serat kaca yang merupakan penghantar data internet tercepat untuk

sat in dalam telekomunikasi.


Salah satu cara yang digunakan produsen dalam kegiatan komunikasi pemasaran untuk

meningkatkan jumlah pelanggan salah satunya yaitu melalui kegiatan promosi penjualan. Tidak

dapat dipungkiri lagi bahwa promosi adalah salah satu faktor yang di perlukan bagi keberhasilan

dan strategi komunikasi pemasaran yang di terapkan dalam meningkatkan jumlah pelanggan,

terutama pada saat ini ketika era informasi berkembang pesat. Maka promosi merupakan salah

satu senjata ampuh bagi suatu produk dalam meningkatkan jumlah pelanggan.

Oleh karena itu, perkembangan bisnis Internet dan Tv kabel, membuat konsumen kini

menjadi fokus perhatian setiap perusahaan yang ingin tetap unggul dalam persaingan berskala

global. Salah satu bagian terpenting dari strategi pemasaran adalah adanya komunikasi

pemasaran, yaitu kegiatan komunikasi yang dilakukan antara penjual dan pembeli, yang dapat

membantu dalam pengambilan keputusan dibidang pemasaran serta dapat mengarahkan

pertukaran kepada semua pihak.

Pada Dashboard Indihome, terdapat 3 wilayah penggunaan Indihome yaitu A,B, dan C.

Wilayah A yaitu kota-kota besar yang memiliki banyak pelanggan Indihome. Seperti Makassar,

Jakarta Pusat, Semarang, Jakarta Selatan, Medan, Bandung, Bekasi, Bogor, Jakarta Barat,

Tangerang, Jakarta Utara, Denpasar, Surabaya dan Jakarta Timur. Pada wilayah B yaitu kota-

kota yang lebih dikenal dengan asri dan khas dengan pedesaannya namun pengguna Indihome

nya sangat tinggi. Seperti, Sumatra, Kalimantan Selatan, Balikpapan, Samarinda, Malang,

Kalimantan Barat, Bandung Barat, Banten, Jogja, Sidoarjo, Solo dan Sumatera Selatan.

Sedangkan wilayah C yaitu kota-kota yang kurang dalam pemakaian Indihome. Seperti,

Gorontalo, Sukabumi, Sulawesi Tengah, Papa Barat, Maluku, Tasikmalaya, Cirebon, Aceh.

NTT, Madiun, Kudus dan lain lainnya. Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa Kota

Tangerang terpisah dari Banten dalam Penggunaan produk indihome. Untuk penggunaan di
Banten hanya Kota Serang, Cilegon, Pandeglang kab. Serang dan Lebak. Dengan pesatnya

potensi internet, membuat setiap perusahaan menyediakan internet dan Tv kabel yang

berkecepatan tinggi, mulai dari harga paket tertinggi dan layanan internet kecepatan tinggi yang

ditawarkan.

Dikeluarkannya produk Indihome ini sehubungan dengan mulai beralihnya jaringan

Telkom dari kabel tembaga ke kabel fiber optic. Akan tetapi produk Indihome ini masih banyak

calon pelanggan yang belum mengetahui apa itu Indihome dan berbagai keunggulan serta

fasilitas yang dimiliki dari penggunaan Indihome. Disini perlu digunakan konsep strategi

pemasaran sebagai konsep pengembangan dalam peningkatan pengguna IndiHome yang

memadukan semua media komunikasi dalam mendukung tema yang di inginkan perusuhaan

dengan mempertimbangkan semua program-program periklanan, penjualan, dan yang lainnya

dalam perumusan programnya.

2. Pembahasan

Pemasaran di era revolusi industri 4.0 merupakan kombinasi antara seni dan ilmu dengan

teori yang berakar kuat pada kombinasi antara aspek psikologi, ekonomi, dan studi tentang

perilaku manusia (Mehta, 2020). Wawasan ilmiah terhadap ketiga aspek tersebut dapat

membantu pemasar untuk merancang strategi yang tepat di dalam pemasaran barang dan jasa.

Kondisi dimana adanya faktor kebutuhan (need) dan keinginan (want) konsumen, ini adalah

menjadi salah satu dasar bagi perusahaan (produsen) untuk menyelaraskan tujuan perusahaan

dengan melihat perkembangan permintaan pasar. Perusahaan juga harus mampu untuk membuka

komunikasi yang baik terhadap kebutuhan yang diinginkan oleh konsumen. Pada akhirnya.

Mempelajari perilaku konsumen (Consumer Behavior) ini sangat membantu untuk memahami

bagaimana keputusan pembelian dibuat dan bagaimana mereka mencari suatu produk. Selain itu,
pemahaman perilaku ini membantu pemasar untuk mengetahui apa, di mana, kapan, bagaimana

dan mengapa konsumsi-konsumsi produk.

Seperti halnya saat ini, permintaan masyarakat terhadap kebutuhan akan internet

mengalami peningkatan. Hampir dimana saja saat ini, kita dapat melihat masyrakat mulai dari

anak-anak sampai orang dewasa menggunakan jaringan internet, selain karena kebutuhan, tentu

saja wajib bagi masyarakat dalam proses memperbaharui ilmu pengetahuan yang di milikinya.

Namun, dari segi kebutuhan, pemakaian dan pemanfaatan internet yang pada umumnya

memberikan kemudahan dalam mencari informasi dan penyelesaian tugas dan pekerjaan dalam

berbagai profesi khususnya mahasiswa.

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) adalah Badan Usaha Milik Negara

(BUMN) yang bergerak di bidang jasa layanan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan

jaringan telekomunikasi di Indonesia. Telkom grup melayani jutaan pelanggan di seluruh

Indonesia dengan rangkaian lengkap layanan telekomunikasi yang mencakup sambungan telepon

kabel tidak bergerak dan telepon nirkabel tidak bergerak, komunikasi seluler, layanan jaringan

dan interkoneksi serta layanan internet dan komunikasi data. Telkom Group juga menyediakan

berbagai layanan di bidang informasi, media dan edutainment, termasuk cloud-based and server-

based managed services, layanan e-payment dan IT enabler, e-commerce dan layanan portal

lainnya.

Dalam upaya bertransformasi menjadi digital telecommunication company,

TelkomGroup mengimplementasikan strategi bisnis dan operasional perusahaan yang

berorientasi kepada pelanggan (customer-oriented). Transformasi tersebut akan membuat

organisasi Telkom Group menjadi lebih lean (ramping) dan agile (lincah) dalam beradaptasi

dengan perubahan industri telekomunikasi yang berlangsung sangat cepat. Organisasi yang baru
juga diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam menciptakan customer

experience yang berkualitas. IndiHome merupakan layanan triple play milik PT Telkom

Indonesia (Telkom) Tbk yang menyediakan produk dan layanan internet.

Kebutuhan masyarakat terhadap permintaan Indihome mengalami peningkatan, hal ini

disebabkan meningkatnya persaingan peningkatan sumber daya manusia itu sendiri dan juga

kebutuhan beberapa masyarakat dalam menggunakan indihome akan terus meningkat karena

dalam dunia moderen jaringan internet menjadi faktor utama dalam kelancaran proses

transformasi ilmu pengetahuan. Dengan keunikannya, manusia mengembangkan dirinya dan

lingkungannya untuk memenuhi kebutuhannya dan melakukan inovasi terhadap apa yang

manusia temukan. Dalam perkembangannya selalu mendapat perhatian lebih dari masyarakat.

masyarakat akan cenderung mencari informasi mengenai jaringan internet tersebut serta

melakukan kajian terhadap kebutuhannya. indihome tersebut akan menjadi sebuah sumber berita

dan ilmu pengetahuaan yang faedahnya bisa kita lihat sekarang ini. Dari yang paling familiar

dengan manusia sampai yang hanya diketahui sekelompok manusia tertentu. Perkembangan

indihome sebagai jaringan internet atau penuntun adalah bukti terbaru dalam melihat kemajuan

peningkatan pengetahuan dan informasi. Hal ini menjadi alasan utama untuk menjadikan

indihome sebagai barang milik pribadi. Dengan demikian, masyrakat sebagai konsumen

melakukan identifikasi terhadap kebutuhannya dan bagaimana ia harus memenuhi kebutuhan

tersebut secara efektif.

Untuk mengetahui kebutuhan konsumen, para pemasar perlu mengetahui perilaku

konsumen dalam pemenuhan kebutuhan masyrakat akan indihome. Dalam melakukan keputusan

pembelian, konsumen akan sangat dipengaruhi oleh perilaku konsumen itu sendiri. Konsumen

dipengaruhi oleh karakteristik budaya, sosial, pribadi, dan psikologi. Mempelajari dan
memahami perilaku konsumen akan memberikan petunjuk bagi para pemasar dalam

mengembangkan produk baru, keistimewaan produk, harga, saluran pemasaran, dan elemen

bauran pemasaran lainnya. Perilaku konsumen menggambarkan bagaimana konsumen membuat

keputusan-keputusan pembelian dan bagaimana mereka menggunakan dan mengatur pembelian

barang dan jasa.

Sedangkan menurut (Schiffman, Kanuk 2004) keputusan pembelian adalah pemilihan

dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya bahwa seseorang dapat

membuat keputusan, haruslah tersedia beberapa alternatif pilihan. Keputusan untuk membeli

dapat mengarah kepada bagaimana proses dalam pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan.

Bentuk proses pengambilan keputusan tersebut dapat digolongkan sebagai berikut:

1) Fully Planned Purchase, baik produk dan merek sudah dipilih sebelumnya. Biasanya

terjadi ketika keterlibatan dengan produk tinggi (barang otomotif) namun bisa juga terjadi

dengan keterlibatan pembelian yang rendah (kebutuhan rumah tangga). Planned purchase

dapat dialihkan dengan taktik marketing misalnya pengurangan harga, atau aktivitas

promosi lainnya.

2) Partially Planned Purchase, bermaksud untuk membeli produk yang sudah ada tetapi

pemilihan merek ditunda sampai saat pembelajaran. Keputusan akhir dapat dipengaruhi

oleh discount harga atau display produk.

3) Unplanned Purchase, baik produk dan merek dipilih di tempat pembelian. Konsumen

sering memanfaatkan katalog dan produk pajangan sebagai pengganti daftar belanja.

Dengan kata lain, sebuah pajangan dapat mengingatkan sesorang akan kebutuhan dan

memicu pembelian.
Selain itu, perlu digunakan konsep strategi pemasaran sebagai konsep pengembangan

dalam peningkatan pengguna IndiHome yang memadukan semua media komunikasi dalam

mendukung tema yang di inginkan perusuhaan dengan mempertimbangkan semua program-

program periklanan, penjualan, dan yang lainnya dalam perumusan programnya. Strategi yang

dapat digunakan adalah sebgaai berikut:

1) Strategi ST (strength dan treats)

Strategi ini diterapkan dimana kekuatan yang dimiliki perusahaan digunakan untuk

mengatasi ancaman yang mungkin dapat dihadapi. PT. Telkom dapat menawarkan hal-hal

baru yang menarik dan menjanjikan dengan penyajian kualitas layanan dan fitur-fitur baru

yang menarik. Terkait resiko bencana alam PT. Telkom menyiapkan sumber daya manusia

yang siap siaga dalam penangan resiko benca alam. Tak lupa pula Meningkatkan inovasi

lain yang berhubungan dengan layanan jaringan internet seperti penambahan aplikasi

pengingat dan fitur- fitur pembantu lainnya.

2) Strategi WO (weakness dan opportunities)

Strategi ini diterapkan pada saat adanya peluang yang dimiliki PT. Telkom guna

mengatasi ancaman usaha. Menjalin komunikasi dan relasi untuk membangun pasar

diberbagai tingkatan masyarakat. Selain itu Memberi konten-konten promosi dalam layanan

kepada masyarakat terkait keuntungan dan detail produk. Tak lupa pula Mendaur ulang atau

merevitalisasi kembali sarana dan fasilitas yang ada serta menambah sarana dan fasilitas

penunjang agar performa layanan dan jaringan semakin maksimal.

3) Strategi WT (weakness dan treats)

Strategi ini diterapkan saat PT. Telkom harus mampu mengatasi kelemahan yang dimiliki

perusahaan agar terhindar dari ancaman usaha yang akan dihadapi. Meningkatkan keamanan
dan kenyamanan para pengguna layanan indihome dengan melakukan perawatan dan

pemeliharaan harus rutin dijalankan disetiap sarana dan fasilitas jaringan. Ditambah

menetapkan harga yang kompetitif namun tidak merugikan bagi pengguna dari setiap

kalangan masyarakat.

Tujuan suatu perusahaan adalah memenuhi, melayani dan memuaskan kebutuhan serta

keinginan konsumennya secara efisien dan efektif dibandingkan dengan pesaingnya. Tetapi,

mengenal konsumen tidaklah mudah karena tingkah laku atau perilaku tiap konsumen sangat

beragam dari segi usia, pendapatan, tingkat pendidikan, gaya hidup, dan selera. Ada dua elemen

penting dari arti perilaku konsumen yaitu proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik, yang

semua ini melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan serta mempergunakan barang dan

jasa ekonomis. Adapun faktor-faktor yang memengaruhi perilaku konsumen dalam membuat

keputusan pembelian menurut Kotler yang kemudian dikutip oleh Bilson Simamora (2004:6)

yaitu faktor budaya, faktor sosial, faktor pribadi, dan faktor psikologi.

Proses Keputusan Pembelian

Peran Pembelian Suatu proses keputusan membeli bukan sekedar mengetahui berbagai

faktor yang akan memengaruhi pembeli, tetapi berdasarkan peranan dalam pembelian dan

keputusan untuk membeli (Simamora, 2001: 15), terdapat lima peran yang terjadi dalam

keputusan membeli:

1. Pemrakarsa (Initiator), adalah individu yang mempunyai inisiatif membeli barang

tertentu.
2. Pemberi pengaruh (influencer), adalah individu yang berpengaruh terhadap keputusan

pembelian. Informasi mengenai kriteria yang diberikan akan dipertimbangkan baik secara

sengaja atau tidak.

3. Pengambil keputusan (Decider), adalah yang sangat menentukan sebagian atau

keseluruhan keputusan pembelian, apakah pembeli, apa yang dibeli, kapan hendak

membeli, dengan bagaimana cara membeli, dan dimana akan membeli.

4. Pembeli (Buyer),adalah individu yang melakukan transaksi pembelian sesungguhnya.

5. Pemakai (User), yaitu individu yang mempergunakan produk atau jasa yang dibeli.

Tahap-Tahap dalam Proses Keputusan Membeli

Ada lima tahap yang dilalui konsumen dalam proses pembelian, yaitu pengenalan

masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, dan perilaku paska

pembelian. Model ini menekankan bahwa proses pembelian bermula sebelum pembelian dan

berakibat jauh setelah pembelian. Setiap konsumen tertentu melewati tahap ini untuk setiap

pembelian yang mereka buat. Dalam pembelian yang rutin mereka membalik tahap-tahap

tersebut.

1. Pengenalan kebutuhan (need recognition)

Pengenalan kebutuhan merupakan tahap pertama proses keputusan pembelian dimana

konsumen mengenali permasalahan atau kebutuhan. Pembeli merasakan adanya perbedaan

antara keadaan aktual dan sejumlah keadaan yang diinginkan. Kebutuhan itu dapat dipicu

oleh stimulan internal ketika salah satu kebutuhan normal−lapar, haus, seks−naik ke tingkat

yang cukup tinggi sehingga menjadi pendorong. Selain itu pula kebutuhan juga dipicu oleh

rangsangan eksternal.

2. Pencarian informasi
Pencarian informasi merupakan tahap proses pengambilan keputusan pembeli dimana

konsumen tergerak untuk mencari informasi tambahan, konsumen mungkin sekedar

meningkatkan perhatian atau mungkin pula mencari informasi secara aktif.

3. Pengevaluasian alternatif

Pengevaluasian alternatif merupakan tahap proses keputusan pembeli dimana konsumen

menggunakan informasi untuk mengevaluasi berbagai merek alternatif di dalam serangkaian

pilihan.

4. Keputusan pembelian

Keputusan pembelian merupakan tahap proses keputusan dimana konsumen secara aktual

melakukan pembelian produk. Secara umum, keputusan pembelian konsumen akan membeli

merek yang paling disukai, tetapi ada dua faktor yang muncul diantara kecenderungan

pembelian dan keputusan pembelian.

5. Perilaku setelah pembelian

Perilaku setelah pembelian merupakan tahap proses keputusan pembeli konsumen melakukan

tindakan lebih lanjut setelah pembelian berdasarkan pada kepuasan atau ketidak puasan

mereka. Menurut Kotler dan Armstrong (2004:228) yang menentukan puas tidak pusanya

pembelian terletak pada hubungan antara harapan konsumen dan kinerja produk yang

dirasakan. Jika produk jauh di bawah harapan konsumen, maka konsumen kecewa; jika

produk memenuhi harapannya, konsumen terpuaskan; jika melebihi harapannya, maka

konsumen akan sangat senang.

Pengaruh Faktor Pribadi yang terdiri dari usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, situasi

ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri menjadi pertimbangan konsumen dalam
melakukan keputusan pembelian indihome, maka PT. Telkom harus lebih cermat dalam

mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang diteliti yaitu pelanggan PT. Telkom, terlihat bahwa

keputusan pembelian mereka tidak mudah dipengaruhi oleh orang lain melainkan dari pribadi

masing-masing, sehingga faktor harga dan kualitas menjadi pertimbangan tersendiri.

Strategi yang tepat akan membuat perusahaan bertahan kedepannya, arena perusahaan

berupaya agar informasi produk yang disampaikan sampai kepada pelanggan. Sesuai kenyataan

yang terjadi dalam penelitian strategi komunikasi pemasaran Indihome, berikut adalah

penjelasan dari Mas Hanif selaku Officer Customer Care Indihome Kota Serang mengenai

kegiatan komunikasi pemasaran yang digunakan pada strategi Indihome "Kegiatan atau strategi

nya melalui media yang digunakan secara fisik dan digital. Fisik, pertama ada open table ada

mobil-mobil yang melaksanakan dari pihak sales. Dan yg memantau yaitu tim eksternal.

Misalkan mobil kearah mana dan ijinkan kah dengan pihak sana. Melayani yang ingin pasang

atau Tanya Tanya mengenai indihome disitu, free internet. Ada hambatan opentablenya seperti,

cuaca dan waktu. Didekat citra rayapandean samping lotte, kami harus tau ramai nya waktu

kapan. Jika analisameleset, kami gunakan analisa b. Untuk digital nya melalui sosmed, web, My

indihome, facebook. Selain diatas, indihome juga menggunakan Brosur, koran, event, radio.

Semua itu masuk dalam periklanan, promosi, penjualan personal, kegiatan humas dan pemasaran

langsung.

Berdasarkan hasil wawancara diatas, dapat dikatakan bahwa strategi komunikasi

pemasaran Indihome yang dilakukan di Kota Serang cukup rinci dalam meningkatkan Jumlah

Pelanggannya. Dikarenakan, Aspek-aspek atau kegiatan tersebut penting dalam memperkenalkan

produknya kepada pelanggan dan calon pelanggan, serta dapat memahami karakteristik dari

pelanggan.
Dalam proses strategi komunikasi pemasaran, iklan menjadi suatu bentuk komunikasi

yang efektif. Strategi komunikasi pemasaran Indihome dengan menggunakan media, yaitu media

cetak dan elektronik. Dengan media cetak produk dapat terjual lebih luas karena adanya brosur,

koran dan pamflet. Dan dengan media elektronik periklanan Indihome menarik perhatian

masyarakat saat berada diperjalanan, karena iklan yang dilakukan melalui radio mempersuasif

calon pelanggan dan pelanggan. Berdasarka hal tersebut, media yang digunakan dianggap umum

dan digunakan ole perusahaan dalam mengiklankan produknya. Pelanggan pun akan lebih mudah

mendapatkan informasi mengenai produk yang ingin di beli.

Dalam hal ini, Indihome memiliki kualitas yang tersebar luas dengan strategi periklanan

yang dilakukan dalam meningkatkan jumlah pelanggannya. Periklanan Indihome menggunakan

media cetak dan elektronik sebagai penyampaian informasi yang Indihome miliki. Media yang

digunakan di Kota Serang diantaranya yaitu Brosur. Brosur sebagai media penyampaian suatu

produk yang ditawarkan kepada calon pelanggan dan pleanggan.

Dalam menjaga citra Indihome dan terjalinnya hubungan baik antara pelanggan dan

karyawan Indihome, diperlukan strategi dari hubungan masyarakat. Salah satu strategi

komunikasi pemasaran yang dilakukan humas yaitu dengan memahami situasi dan kebutuhan

dari calon pelanggan dan pelanggan Indihome. Maksud dari penjelasan tersebut yaitu, humas

harus berupaya melakukan hal baik pada calon pelanggan dan pelanggan, sehingga terciptanya di

benak pelanggan yaitu kepercayaan pada Indihome.

Namun, PT. Telkom Indonesia dengan anak perusahaan yang menjadi rantai kooperasi

antar anak perusahaan dengan induknya menjadi lemah, dikarenakan kurang maksimal sinergi

yang dilakukan produk Indihome. Maka yang terjadi adalah ketidak sinkronan kinerja yang

dilakukan, dalam hal in seluruh karyawan bersatu padu bersinergi mencapai tujuan perusahaan
yang utuh. Tapi dikarenakan adanya friksi antara seniregi anak perusahaan dan tujuan dari

masing-masing anak perusahaan. Seolah- olah tiap anak perusahaan saling berdiri sendiri.

Akibatnya, pencapaian kinerja induk perusahaan tidak maksimal. Hal tersebut harus menerapkan

ciri - ciri utama dari komunikasi pemasaran terpadu yang keempat, yaitu menciptakan sinergi

yang berarti semua elemen komunikasi (Iklan, tempat pembelian, promosi penjualan, Event)

harus berbicara dengan satu suara. Dalam hal ini, agar tidak berjalan sendiri - sendiri dan selalu

ada komunikasi yang efektif antara perusahaan dengan anak perusahaan.

3. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan yaitu sebagai berikut:

1. Strategi komunikasi pemasaran Indihome dalam meningkatkan jumlah pelanggan.

a) Program Elemen Komunikasi Pemasaran yaitu Periklanan, Promosi Penjualan, Hubungan

Masyarakat, Penjualan perorangan dan Pemasaran Langsung.

b) Dengan cara mengadakan acara atau event yang dilaksanakan pada calon pelanggan dan

pelanggan Indihome yang termasuk dalam Promosi Penjualan.

c) Strategi Open Table. Strategi ini digunakan arena,Open Table dalam pemasaran

Indihome merupakan suatu tempat yang dikunjungi oleh calon pelanggan dan pelanggan,

maupun orang- orang yang hanya sekedar bertanya tentang Indihome di area tersebut.

Selain hal itu, sales Indihome melakukan Door To Door pada calon pelanggan yang

tinggal diperumahan atau pemukiman warga. Menyampaikan informasi kepada calon

pelanggan dengan membawa brosur dan memberi tahu bahwa Indihome sedang

mengadakan kegiatan Open Table. Strategi Open Table terdapat di Personal Selling atau

Penjualan Perorangan dalam komunikasi pemasaran Terpadu.


2. Terdapat faktor pendukung dan faktor penghambat dari strategi komunikasi pemasaran

Indihome, yang menjadi faktor pendukung yaitu Indihome menjadi Market Leader dan

Top Of Mind dalam Strategi Komunikasi Pemasaran Indihome, dikarenakan Telkom

memiliki 4 produk yang sudah dikenal yaitu, my broadband, my phone, my mobile dan

my tv. Dari keempat produk tersebut, My broadband yaitu Layanan Internet Indihome.

Faktor penghambat pada strategi komunikasi pemasaran Indihome yaitu, pertama,

Kurangnya Rasa Memiliki pada beberapa pegawai seperti pegawai lama Indihome, yang

notabene sudah mendekati masa pensiun, rasa memiliki produk Indihome sebagai bagian

dari pekerjaannya, sedikit berkurang. Kedua, Entropi perusahaan yang dirasa melebihi

batas normal, atau pendirian tetapi tidak selaras dengan target yang telah diterapkan.

Yang menimbulkan sifat malas dalam melakukan kegiatan atau bekerja. Ketiga, Kurang

maksimalnya sinergi Telkom.

4. Daftar Pustaka

Amstrong, Gary & Philip, Kotler. 2002. Dasar-dasar Pemasaran. Jilid 1. Alih Bahasa

Alexander Sindoro dan Benyamin Molan. Jakarta: Penerbit Prenhalindo.

Bolton, M. 2004. Customer centric business processing. International Journal of Productivity

and Performance Management.

Jumaizi. 2020. Competitiveness Global di Masa Pandemic Covid 19. Diakes melalui

https://radarkudus.jawapos.com/read/2020/11/23/226205/competitiveness-global-di-

masa-pandemic-covid-19

Kotler, Phillip. 2019. The Market for Transformation. Journal of Marketing Management,

35(5-6), 407-409.
Mehta, S., Saxena, T., & Purohit, N. 2020. The New Consumer Behaviour Paradigm amid

COVID-19: Permanent or Transient? Journal of Health Management, 22(2), 291-301.

Schiffman, Leon G., dan Leslie Lazar Kanuk. 1994. Consumer Behaviour, Fifth Editions.

New Jersey: Prentice-Half Inc.

Selden, L., & MacMillan, I. C. 2006. Manage customer-centric innovation-systematically.

Harvard Business Review, 84(4), 108.

Anda mungkin juga menyukai