Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

MANAGEMEN STRATEGI

PT. TELKOM INDONESIA (PERSERO) TBK.

Dosen Pengampu : Indri Gustirani, SE., MM

Oleh :

Neva Nurfadilah 1112197020

Hymneu Cendana 1112197009

Dara Berlianti Anggitadewi 1112197018

Andri Maulana Hafid 1112197005

Alpin Sopian 1112197014

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANGGA BUANA

YAYASAN PENDIDIKAN KEUANGAN PERBANKAN

BANDUNG

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha

Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan

sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah

berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun

dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para

pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh

dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang

bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Bandung, 14 Oktober 2019

Penulis,
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Era digital memunculkan berbagai inovasi untuk menghasilkan solusi-solusi

digital yang berkualitas disertai dengan pengalaman pelanggan terbaik.

Meningkatnya ketergantungan masyarakat terhadap layanan digital dalam

mendukung aktivitasnya mengakibatkan adopsi digital di seluruh segmen

pelanggan semakin meningkat pula. Fenomena ini mengakibatkan bisnis legacy

yang selama ini menjadi fokus utama operator telekomunikasi semakin

ditinggalkan pelanggan. Operator telekomunikasi yang masih mengandalkan

kekuatan bisnis legacy semakin kurang relevan dalam mendukung aktivitas dan

bisnis pelanggannya.

Kami menyadari bahwa satu-satunya cara agar kami kuat dan tetap relevan

bagi pelanggan adalah dengan memberikan solusi-solusi digital yang berkualitas

dan pengalaman pelanggan yang terbaik. Kami berkeyakinan bahwa hanya

dengan kapabilitas digital yang kuat kami mampu menjadi mitra terbaik bagi

pelanggan dalam menunjang aktivitas maupun mendukung kegiatan usaha

mereka.

Untuk itu, selama tahun 2018 kami telah menunjukkan komitmen tersebut

melalui konsistensi kami dalam peningkatan kapabilitas digital, baik di sisi

layanan, infrastruktur maupun pengalaman pelanggan. Kami terus memperkuat

dan mengembangkan layanan-layanan digital yang memberikan kenyamanan, dan

juga membantu mendigitasi proses bisnis pelanggan guna meningkatkan kualitas

dan daya saing usaha mereka. Hal ini terlihat dari bisnis digital kami yang tumbuh
secara signifikan dan telah berhasil mengompensasi penurunan bisnis legacy.

Kami juga memperkuat jaringan infrastruktur digital tulang punggung (backbone),

akses berbasis fiber optic (serat optik) dan seluler berkecepatan tinggi, serta

meningkatkan kapabilitas, kapasitas dan efisiensi proses pada proses IT kami dari

front-end hingga back-end, berikut berbagai platform dan aplikasi sebagai

enabler-nya. Selain itu, kami telah mengembangkan digital touch point dan

memanfaatkan big data analytic dan customer insight untuk memastikan

pengalaman digital dapat dirasakan pelanggan.

Kami percaya bahwa upaya-upaya dan pencapaian yang telah kami lakukan

sepanjang 2018 telah memperkuat kapabilitas kami sebagai operator

telekomunikasi digital. Itu semua kami dedikasikan kepada pelanggan melalui

penyediaan layanan yang berkualitas dengan pengalaman pelanggan terbaik.

1.2. Rumusan Masalah

1.3. Tujuan Penelitian


BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Profil PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk.

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) adalah Badan Usaha Milik

Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa layanan teknologi informasi dan

komunikasi (TIK) dan jaringan telekomunikasi di Indonesia. Pemegang saham

mayoritas Telkom adalah Pemerintah Republik Indonesia sebesar 52.09%,

sedangkan 47.91% sisanya dikuasai oleh publik. Saham Telkom diperdagangkan

di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode “TLKM” dan New York Stock

Exchange (NYSE) dengan kode “TLK”.

Dalam upaya bertransformasi menjadi digital telecommunication company,

TelkomGroup mengimplementasikan strategi bisnis dan operasional perusahaan

yang berorientasi kepada pelanggan (customer-oriented). Transformasi tersebut

akan membuat organisasi TelkomGroup menjadi lebih lean (ramping) dan agile

(lincah) dalam beradaptasi dengan perubahan industri telekomunikasi yang

berlangsung sangat cepat. Organisasi yang baru juga diharapkan dapat

meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam menciptakan customer experience

yang berkualitas.

Kegiatan usaha TelkomGroup bertumbuh dan berubah seiring dengan

perkembangan teknologi, informasi dan digitalisasi, namun masih dalam koridor

industri telekomunikasi dan informasi. Hal ini terlihat dari lini bisnis yang terus

berkembang melengkapi legacy yang sudah ada sebelumnya.


Saat ini TelkomGroup mengelola 6 produk portofolio yang melayani empat

segmen konsumen, yaitu korporat, perumahan, perorangan dan segmen konsumen

lainnya.

Berikut penjelasan portofolio bisnis TelkomGroup:

1. Mobile

Portofolio ini menawarkan produk mobile voice, SMS dan value added

service, serta mobile broadband. Produk tersebut ditawarkan melalui entitas anak,

Telkomsel, dengan merk Kartu Halo untuk pasca bayar dan simPATI, Kartu As

dan Loop untuk pra bayar.

2. Fixed

Portofolio ini memberikan layanan fixed service, meliputi fixed voice, fixed

broadband, termasuk Wi-Fi dan emerging wireless technology lainnya, dengan

brand IndiHome.

3. Wholesale & International

Produk yang ditawarkan antara lain layanan interkoneksi, network service,

Wi-Fi, VAS, hubbing data center dan content platform, data dan internet, dan

solution.

4. Network Infrastructure

Produk yang ditawarkan meliputi network service, satelit, infrastruktur dan

tower.

5. Enterprise Digital

Terdiri dari layanan information and communication technology platform

service dan smart enabler platform service.

6. Consumer Digital
Terdiri dari media dan edutainment service, seperti e-commerce

(blanja.com), video/TV dan mobile based digital service. Selain itu, kami juga

menawarkan digital life service seperti digital life style (Langit Musik dan

VideoMax), digital payment seperti TCASH, digital advertising and analytics

seperti bisnis digital advertising dan solusi mobile banking serta enterprise digital

service yang menawarkan layanan Internet of Things (IoT)

2.2. Visi dan Misi PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk.

VISI

“Be the King of Digital in the Region”

“Be the King of Digital in the Region” merupakan visi Telkom dengan

sasaran untuk menjadi salah satu dari 10 (sepuluh) perusahaan Asia Pasifik

dengan kapitalisasi pasar terbesar di industri telekomunikasi pada tahun 2020.

Untuk mewujudkan visi tersebut, terdapat 3 program utama yang dijalankan

selama tahun 2018, yaitu Delivering Best Customer Experience, Expanding

Digital Business dan Intensifying Smart Inorganic. Telkom bertransformasi

menuju Digital Telecommunication Company dengan paradigma peningkatan

pelayanan pelanggan, penguatan bisnis broadband dan digital dan implementasi

lean operation. Peningkatan pelayanan kepada pelanggan dilakukan dengan

merumuskan experience dalam setiap journey pelanggan, sehingga dapat

memahami kebutuhan pelanggan lebih dini dan men-deliver layanan melebihi

ekspektasi mereka. Peningkatan bisnis broadband dan digital dilakukan dengan

menghadirkan layanan broadband yang handal dan berkualitas tinggi, didukung

oleh layanan digital yang inovatif sesuai dengan perkembangan lifestyle dan
ekspektasi pelanggan. Sedangkan lean operation diimplementasikan untuk

mengefisienkan proses secara digital yang didukung oleh organisasi dan

kepemimpinan yang memiliki digital culture yang efektif, agile dan kolaboratif.

MISI

“Lead Indonesian Digital Innovation and Globalization”

“Lead Indonesian Digital Innovation and Globalization”, dimana Telkom

menjadi pelopor inovasi di Indonesia untuk menjadi pemain global terkemuka.

Telkom berperan aktif dalam pengembangan ekosistem digital yang mendorong

berbagai inovasi dan meningkatkan daya saing industri digital di Indonesia.

2.3. Corporate Strategy (Strategi Korporasi)

PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk. juga telah menyusun strategi korporasi
guna menciptakan sustainable competitive growth dan mendorong cita-cita
Indonesia untuk menjadi kekuatan ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara
antara lain adalah:

a. Directional Strategy: Disruptive competitive growth


Di tengah perubahan lingkungan industri yang sangat menantang, PT.
Telkom Indonesia (Persero) Tbk. yakin bahwa kapitalisasi pasar akan tumbuh
secara signifikan. Ini dilakukan dengan cara memberikan nilai lebih kepada
pelanggan melalui inovasi produk dan layanan, mendorong sinergi serta
membangun ekosistem digital yang kuat baik di pasar domestik maupun
internasional.
Dalam mengimplementasikan Directional Strategy inovasi yang dilakukan ,
PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk. adalah sebagai berikut:
1) IndiHome
2) T-Cash
3) Jaringan 4G pada anak perusahaanya yaitu Telkomsel
4) Smart City
5) Smart Campus
b. Portfolio Strategy: Customer value through digital TIMES portfolio

Berfokus pada portofolio digital TIMES (Telecommunication, Information,


Media, Edutainment & Services) melalui penyediaan layanan yang nyaman dan
konvergen sehingga memberikan nilai yang tinggi kepada pelanggan.

Dalam mengimplementasikan Portfolio Strategy PT. Telkom Indonesia


(Persero) Tbk. membentuk Sumber Daya Manusia yang berkualitas agar dapat
memberikan pelayanan kepada para pelanggan dengan baik dan memuaskan.

c. Parenting Strategy: Strategic Control

Untuk mendukung pertumbuhan bisnis secara efektif, PT. Telkom Indonesia


(Persero) Tbk. menerapkan pendekatan strategic control untuk menyelaraskan
unit bisnis, unit fungsional dan anak perusahaan agar proses dapat berjalan lebih
terarah, bersinergi, dan efektif dalam mencapai tujuan perusahaan.

Dalam mengimplementasikan Parenting Strategy PT. Telkom Indonesia


(Persero) Tbk. berupaya untuk :

1) Dapat menjalankan proses bisnis sesuai dengan visi dan misi.


2) Dapat mengendalikan anak perusahaan agar memiliki transparansi antar
induk dan anak perusahaan.
2.4. Struktur Organisasi PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk.
2.5. Pengendalian Internal

2.6. Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk

mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam suatu proyek

atau suatu spekulasi bisnis. Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik

dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan

eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut.

1. Strength (Kekuatan)

a. Perusahaan telekomunikasi pertama, terbaik & terbesar di Indonesia,

Operator Selular yang pertama (Telkomsel).

b. Perusahaan BUMN, Brand Image yang kuat, Go Public, Listing di

BEJ, NYSE, LSE

c. Pelanggan seluler terbesar di Indonesia

d. Tata kelola perusahaan yang baik, " Most Trusted Company" Award

5x & Best Of Asia kategoriAsia's Icon On corporate Governance 2013

e. Program 2015, Indonesia Digital Network (IDN) dengan id-access, id-

ring, id-con seluruh Indonesia

f. Ekspansi Internasional tahun 2013 ke 7 Negara, tahun 2014 target

Ekspansi bisnis total 10 negara

g. Kemampuan financial utk melakukan Akuisisi, Partnership dan

restrukturisasi pada perusahaan berbasis TIMES.

2. Weakness (Kelemahan)
a. Anggaran belanja besar untuk infrastruktur & perubahan

perkembangan teknologi.

b. Umur masa operasional infrastruktur (Satelit) yang terbatas.

c. Penyerapan anggaran CAPEX yang belum optimal akibat penundaan

proyek infrastruktur.

d. Penurunan pendapatan dari layanan fixed wireline dan fixed wireless.

e. Margin keuntungan menurun karena persaingan dalam industri ketat.

f. Pendapatan dari entitas lain belum berperan

3. Opportunity (Peluang)

a. Kemajuan teknologi membuat kecepatan dan kapasitas jaringan

menjadi bertambah besar seperti teknologi 4G-LTE (long-term

evolution).

b. Kesempatan di negara-negara berkembang (Bangladesh, Myanmar)

c. Wilayah Indonesia yang luas belum sepenuhnya dikover, terutama di

luar Jawa.

d. Perubahan perilaku konsumen dari pengguna voice dan sms menjadi

pengguna data, terutama untuk gambar, musik dan video.

e. Meningkatnya pelanggan broadband internet baik mobile maupun

fixed.

f. Kerja-sama antar perusahaan telekomunikasi, seperti penggunaan BTS

bersama.

g. Meningkatnya pendapatan masyarakat Indonesia yang ditandai dengan

bertambahnya kelas menengah (middle-class and affluents)


h. Kesempatan untuk masuk ke negara-negara yang bergabung dalam

Asean Economic Community

4. Threat (Ancaman)

a. Kompetisi yang meningkat antar operator seluler dan broadband yang

menurunkan profit margin.

b. Bertambah tidak amannya internet bagi anak di bawah umur.

c. Kompetisi dari perusahaan telekomunikasi dari negara AFTA, Asean

Economic Community.

d. Kondisi makro tempat perusahaan telekomunikasi berada (inflasi,

kestabilan politik, pertumbuhan ekonomi).

e. Aturan dari pemerintah terutama yang berhubungan dengan

penggunaan, pembagian dan lelang spectrum.

f. Rendahnya biaya untuk berpindah antar perusahaan seluler

g. Harga barang Komplementer yang baik

2.7. Kinerja Keuangan

1. Return on Asset (ROA)

Return On Asset (ROA) merupakan rasio yang memberikan informasi

besarnya laba yang di peroleh dari total asset yang dimiliki perusahaan. Nilai rasio

menunjukan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba bersih dari total

asetnya. PT Telekomunikasi memiliki ROA yang berubah-ubah dari tahun 2012

sampai tahun 2016. Tahun 2012 sampai tahun 2015 ROA mengalami penurunan

dan kembali naik pada tahun 2016. Tahun 2016, PT Telekomunikasi miliki nilai

10.80% yang berarti perusahaan mampu menghasilkan laba bersih yang nilainya

10.80% dari total asetnya. Semakin besar nilai rasio maka semakin besar dana
yang dapat dikembalikan dari total asset perusahaan menjadi laba. Yang artinya

laba yang diperoleh semakin besar dan semakin baik kinerja perusahaan.

2. Return On Equity (ROE)

Return On Equity (ROE) merupakan rasio yang meunjukkan besarnya laba

bersih yang diperoleh dari ekuitas yang dimiliki perusahaan. Pada PT.

Telekomunikasi, tahun 2012 sampai 2015 ROE mengalami penurunan dan

meningkat lagi di tahun 2016. Nilai ROE tahun 2016 sebesar 22.90%

menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba bersih yang nilainya

22.90% dari ekuitasnya. Semakin besar nilai rasionya, maka semakin besar dana

yang dapat dikembalikan dari ekuitas menjadi laba. ROE tinggi akan

menyebabkan posisi pemilik modal perusahaan semakin kuat.

3. Operating Profit Margin

Operating Profit Margin menggukur seberapa besar kemampuan dalam

menghasilkan laba operasi dari penjualan bersih perusahaan. Semakin besar nilai

OPM, berarti perusahaan mampu memaksimalkan penjualan bersih sehingga akan

meningkatkan laba operasi. Tahun 2012 nilai operating profit margin PT

Telekomunikasi yaitu sebesar 33.30% dan meningkat menjadi 33.60% di tahun

2013. Tahun 2014 mengalami penurunan menjadi 32.80% lalu menurun lagi

menjadi 31.60% di tahun 2015. Tetapi pada tahun 2016 PT Telekomunikasi

kembali meningkatkan penjualan sehingga laba operasi meningkat menjadi

33.70%.

4. Current ratio

Current ratio dihitung dengan membagi aktiva lancar dengan hutang lancar.

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban yang


harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang dimilikinya. Tahun 2016, PT.

Telekomunikasi memiliki nilai current ratio sebesar 120% yang berarti bahwa

jumlah aktiva lancar ada 1.2 kali dari jumlah hutang lancar atau setiap Rp. 1,-

hutang lancar dijamin dengan Rp. 1.2,- aktiva lancar. Semakin tinggi nilainya

maka semakin likuid perusahannya. Dapat dilihat bahwa PT Telekomunikasi

memiliki current ratio >1 atau >100% yang berarti perusahaan cukup sehat untuk

membayar kewajibannya.

5. Debt to Equity

Debt to Equity merupakan rasio yang membandingkan jumlah hutang

terhadap ekuitas yang dimiliki. Semakin tinggi nilai rasionya maka diasumsikan

perusahaan memiliki risiko semakin tinggi terhadap likuiditas perusahaannya.

Selama tahun 2012 sampai tahun 2016, nilai tertinggi terdapat pada tahun 2015

yang mencapai 96.80%. Tetapi angka ini masih dibawah 1.00 atau 100% yang

berarti bahwa perusahaan memiliki hutang yang lebih kecil disbanding dengan

ekuitas yang dimilikinya.

6. Debt to Total Asset

Debt to Total Asset digunakan untuk mengukur seberapa besar jumlah

aktiva perusahaan yang dibiayai dengan total hutang. Rasio sangat penting untuk

melihat solvabilitas perusahaan, yaitu kemampuan perusahaan menyelesaikan

kewajiban jangka panjangnya. Semakin tinggi nilai rasio maka semkakin besar

jumlah asset yang dibiayai oleh hutang, semkin kecil jumlah asset yang dibiayai

modal, semakin tinggi risiko perusahaan menyelesaikan kewajiban jangka

panjangnya, serta semakin tinggi beban bunga yang harus ditanggung. PT


Telekomunikasi memiliki angka Debt to Total Asset paling tinggi di tahun 2015

dan menurun di tahun 2016.

2.8. Corporate Social Responsibility

Dalam mengambil sebuah keputusan untuk kepentingan usaha, hendaknya

tidak merusak etika dan tanggung jawab sosial. Adapun tanggung jawab sosial

perusahaan meliputi:

1. Tanggung jawab sosial terhadap Konsumen.

Sebagai bentuk komitmen kami terhadap upaya memenuhi harapan para

pelanggan, PT. Telkom Indonesia (Persero) Tbk. merealisasikan berbagai program

yang ditujukan untuk meningkatkan kepuasan pelanggan, sebagai berikut:

a. Program Telkom Integrated Quality Assurance (TIQA)

Peningkatan orientasi pegawai agar lebih peduli terhadap kepuasan

layanan kepada pelanggan.

b. Layanan Pelanggan

Penerapan kebijakan layanan, sebagai wujud komitmen Telkom untuk

memberikan layanan terbaik kepada pelangan, yang meliputi:

 Service Delivery

Pengelolaan pengendalian service delivery khususnya terkait

dengan infrastruktur jaringan (network infrastructure).

 Service Assurance

Penetapan standard product dan basic solution menggunakan

service level guarantee (SLG) dengan melibatkan peran engineer on

site (EoS) dalam membantu kegiatan problem handling yang

berkedudukan di sekitar lokasi pelanggan.


 Pengukuran Kualitas Layanan

Kami melakukan pengukuran kualitas layanan pada beberapa

tahap sesuai proses layanan. Pada proses interaksi dengan channel

distribusi, kami melakukan mystery shopping dan mystery calling

untuk memastikan standar pelayanan diterapkan secara konsisten dan

berkualitas.

c. Penanganan Keluhan Pelanggan

Kami menyediakan berbagai sarana dan prasarana yang memungkinkan

pelanggan menyampaikan keluhan maupun complain atas kualitas produk dan

layanan yang tidak sesuai dengan kualifikasi yang telah ditawarkan.

d. Kami membagi penanganan keluhan ke dalam dua golongan pelanggan.

1. Segmen Pelanggan Personal

 Telkom menyediakan pusat layanan konsumen yang dapat

langsung didatangi di setiap kantor wilayah maupun kantor

cabang, dikenal dengan Plasa Telkom.

 Telkom juga menyediakan pusat pengaduan secara online di

website Perseroan (www.telkom.co.id) serta call center dengan

nomor “147”

2. Segmen Pelanggan Korporat

Telkom memiliki tim account management dalam mengelola

hubungan dengan pelanggan korporat yang didukung oleh Engineer

on Site (EoS) untuk pelanggan prioritas, Corporate Customer Access

Network (CCAN) Team untuk delivery layanan dan Corporate


Customer Care Center (C4) untuk menangani keluhan pelanggan

dengan nomor "500250" dan email: tele-am@telkom.

2. Tanggung Jawab Sosial terhadap Karyawan

a. Penangganan keluhan karyawan

Kami menyediakan aplikasi untuk membantu karyawan mencari dan

mempelajari layanan kebijakan sumber daya manusia (SDM) serta sebagai

sarana bagi karyawan memberikan masukan kepada manajemen, terdiri dari:

1) HR helpdesk – Program pengelolaan feedback karyawan terkait isu

pengelolaan Human Capital dalam perusahaan,

2) HR wiki – Layanan search engine untuk pencarian jawaban, definisi

ataupun prosedur pengelolaan human capital kini cepat dan mudah.

3) Employee aspiration – Merupakan adaptasi dari Employee

Suggestion System (ESS), yaitu mekanisme yang digunakan oleh

Perusahaan untuk mengumpulkan ide kreatif karyawan, dimana

adalah saran-saran dari karyawan dikumpulkan, diklasifikasikan dan

dikirimkan kepada expert atau komite untuk diavaluasi. Setelah itu,

saran dapat diadopsi oleh Perusahaan, dan dalam hal ini Perusahaan

juga dapat memberikan reward.

3. Tanggung Jawab Sosial terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat

Inisiatif tanggung jawab sosial Telkom terhadap aspek sosial ekonomi

masyarakat diarahkan untuk membangun sistem ekonomi digital. Ini merupakan

hal yang penting karena mendukung pembangunan ekonomi digital di Indonesia.

Dalam melaksanakan upaya tersebut, Telkom Group bersinergi internal dan


eksternal dengan banyak pihak, baik dengan Kementerian, UKM mitra binaan,

maupun BUMN lainnya.

a. Rumah Kreatif BUMN

Dalam program Rumah Kreatif BUMN, Telkom Group memberikan

dukungan berupa pelatihan digitalisasi bisnis melalui platform e-commerce,

www.blanja.com. Dengan adanya Rumah Kreatif BUMN, Telkom berharap

pelaku UMKM dapat memanfaatkan blanja.com untuk memasarkan produk

UMKM binaan dan produk masingmasing BUMN

4. Tanggung Jawab Sosial terhadap Lingkungan Hidup

a. Penghematan energy dan mitigasi emisi karbondioksida

Sejak tahun 2009 kami telah melaksanakan program yang ditujukan

untuk mengurangi pemakaian energi listrik dalam kegiatan operasional.

Dengan demikian kami turut berkontribusi kepada upaya mitigasi emisi

karbondioksida yang salah satunya dihasilkan oleh pembangkit listrik yang

menggunakan bahan bakar fosil.

2.9. Kasus dan Penyelesaiannya


BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

3.2. Saran

Anda mungkin juga menyukai