Anda di halaman 1dari 19

Makalah Capital Budgeting

Kelompok 5 ;
- Diaz Hedna Novian ( 0117101130 )
- Devi Permatasari ( 0117101153 )
- Erita Nur Andini ( 0117101171 )

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2019
Kata Pengantar
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah Capital Budgeting untuk
memenuhi mata kuliah Manajemen Keuangan Lanjutan ini dengan baik.

Dalam proses pembuatan makalah ini kami menjumpai hambatan. Namun berkat dari
berbagai pihak terutama atas bantuan Bu Tetty Lasniroha Sarumpaet,S.E.,M.Ak.Ca. selaku dosen
Manajemen Keuangan Lanjutan. akhirnya kami bisa menyelesaikan dengan cukup baik. Oleh
karena itu saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terkait yang telah
membantu terselenggarannya tugas ini.

Saya mohon maaf jika makalah ini banyak kekurangan maka dari itu saya mengharapkan
agar para pembaca ini dapat memberikan saran serta kritiknya untuk perbaikan yang semestinya.

Bandung,21 September 2019

2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................................................1
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................................4
1.3 Tujuan...............................................................................................................................4
1.4 Manfaat.............................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................6
2.1 Pengertian dan Konsep Capital Budgeting.......................................................................6
2.2 Kegunaan Capital Budgeting..........................................................................................11
2.3 Metode Kelayakan Usulan Investasi :.............................................................................11
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................18
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................19

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Di sebagian besar perusahaan, capital budgeting adalah salah satu sumber utama keuntungan
perusahaan tersebut. Karena dengan adanya capital budgeting mereka dapat menghitung tingkat
keuntungan yang akan mereka dapatkan pada jangka panjangnya
Penganggaran modal adalah istilah yang sering kita dengar pada saat berhubungan dengan
uang. Tapi seringkali istilah penganggaran modal disalah tafsirkan sebagai alat untuk
menghitung keuntungan saja, padahal penganggaran modal (capital budgeting) bukan hanya
sekedar itu saja. Maka dari itu kita harus memahami betul pengertian dari penganggaran modal
(capital budgeting) agar penafsiran tidak hanya terbatas pada mencari keuntungan saja tetapi
melakukan keputusan investasi yang akan berdampak bagus pada jangka panjang maupun jangka
pendek bagi perusahaan.
Contoh penganggaran modal adalah pengeluaran dana untuk aktiva tetap yaitu
tanah,bangunan,mesin-mesin dan peralatan. Penganggaran modal menjelaskan tentang
perencanaan untuk mendanai proyek besar jangka panjang . Keputusan penganggaran modal
memiliki efek yang sangat jelas terhadap tingkat kesehatan keuangan perusahaan untuk jangka
panjang. Sebuah proyek yang didasarkan pada keputusan penganggaran modal yang
berhasil,akan mendorong mengalirnya pemasukan (cashflow) perusahaan untuk jangka panjang.
Sebaliknya,penganggaran modal yang tidak baik akan menyebabkan tingkat pengembalian
investasi yang mencukupi. Akibatnya dapat sajs sebuah proyek atau sebuah perusahaan
mengalami kerugian ataupun kebangkrutan. Keputusan penganggaran modal dapat pula
digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputisan, barang atau jasa apa yang aka dibuat, dan
lainnya.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1 Pengertian dan Konsep Capital Budgeting
1.2.2 Kegunaan Capital Budgeting
1.2.3 Metode Kelayakan Usulan Investasi :
 Metode Payback Period
 Metode Discounted Payback Period
 Metode NPV

1.3 Tujuan
Tujuan dari pembahasan rumusan masalah dari makalah ini adalah untuk mengetahui lebih
jelas lagi apa itu capital budgeting dan konsep capital budgeting ,kegunaan capital budgeting
dan mengetahui tentang metode kelayakan usulan investasi.

4
1.4 Manfaat
Setelah membaca dan mempelajari makalah ini, diharapkan agar pembaca dapat lebih
mengetahui dan memahami apa itu capital budgeting dan konsep capital budgeting,
mengetahui kegunaan capital budgeting dan mengetahui tentang metode kelayakan usulan
investasi.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dan Konsep Capital Budgeting


Pengertian Capital Budgeting
Modal (Capital) menunjukkan aktiva tetap yang digunakan untuk produksi. Anggaran
(budget) adalah sebuah rencana rinci yg memproyeksikan aliran kas masuk dan aliran kas keluar
selama beberapa periode pada saat yg akan datang.
Capital budget adalah garis besar rencana pengeluaran aktiva tetap. Penganggaran modal
(capital budgeting) adalah keseluruhan proses mulai dari perencanaan sampai dengan
pengambilan keputusan untuk pengeluaran sejumlah dana (investasi) dimana jangka waktu
kembalinya dana tersebut melebihi waktu 1 tahun.
Penganggaran Modal – Suatu Konsep Investasi
 Dikatakan sebagai suatu konsep investasi, sebab penganggaran modal melibatkan suatu
pengikatan (penanaman) dana di masa sekarang dengan harapan memperoleh keuntungan
yang dikehendaki di masa mendatang.
 Investasi membutuhkan dana yang relatif besar dan keterikatan dana tersebut dalam
jangka waktu yang relatif panjang, serta mengandung resiko.

Motif- motif melakukan Pengeluaran Modal


a. Replacement (investasi Penggantian)
 Penggantian : pemeliharaan bisnis
Kategori ini terdiri dari pengeluaran untuk mengganti peralatan yang usang atau rusak yang
digunakan dalam membuat produksi yang menguntungkan. Proyek penggantian ini diperlukan
jika perusahaan ingin melanjutkan usahanya. Isu satu-satunya disisni adalah
a. Apakah operasi ini harus dilanjutkan?,
b. Haruskah kita melanjutkan pengguankan proses produksi yang sama?
Pada umumnya jawabannya adalah YA, sehingga keputusan pemeliharaan dibuat tanpa melalui
proses keputusan yang rumit

6
 Penggantian : pengurangan biaya
Kategori ini termasuk pengurangan untuk mengganti peralatan yang usang, tujuannya adalah
untuk menurunkan biaya tenaga kerja, bahan dan input lannya seperti listrik. Keputusan ini
adalah bijaksana dan secara wajar biasanya menggunakan analisis terperinci

b. Expansion : Additional capacity in existing product lines ( Investasi penambahan


kapasitas atas produk atau pasar yang ada saat ini)
Kategori ini termasuk pengeluaran untuk meningkatkan output produk yang sudah ada, atau
memperluas outlet ritel atau fasilitas distribusi dalam pasar yang sekarang dilayani. Keputusan
ini lebih kompleks karena memerlukan peramalan eksplisit tentang pertumbuhan permintaan.
c. Expansion : new product line (investasi untuk menghasilkan produk baru)
Kategori ini investasi untuk menghasilkan produk baru atau untuk memperluas ke daerah
geografi yang saat ini tidak terlayani. Proyek ini melibatkan keputusan startegis yang dapat
mengubah sifat mendasar bisnis dan biasanya membutuhkan pengeluaran uang dalam jumlah
besar dan pengembalian uang yang lebih lambat. Dalam proyek ini selalu diperlukan analisis
yang terperinci dan keputusan akhir biasanya dibuat oleh pihak direksi sebagai bagian dari
rencana strategis perusahaan
d. Proyek pengamanan dan atau lingkungan
Kategori ini meliputi pengeluaran yang diperlukan untuk memenuhi permintaan pemerintah,
perjanjian tenaga kerja atau polis asuransi. Pengeluaran ini disebut investasi wajib dan biasanya
menyangkut proyek tanpa pendapatan. Bagaimana mereka menangani proyek ini tergantung
pada ukurannya.
e. Lainnya
Kategori ini termasuk gedung perkantoran, tempat parkir, dan sebagainya, bagaimana kategori
ini ditangani bervariasi diantara perusahaan.

Pentingnya Capital Budgeting


1. Long term effects (Pengaruh jangka panjang)
Contoh pembelian sebuah aktiva yang memiliki umur ekonomis 10 tahun akan mengunci
perusahaan selama periode 10 tahun, karena perluasan aktiva didasarkan atas penjualan yang
diharapkan dimasa depan. Maka keputusan untuk membeli sebuah aktiva yang akan habis dalam
jangka waktu 10 tahun membutuhkan perencanaan penjualan selama 10 tahun. Akhirnya
keputusan penganggaran modal akan menentukan arah strategis perusahaan karena perusahaan
bergerak ke arah produk, jasa atau pasar baru yang harus didahului dengan pengeluaran modal.

7
2. Timing the availability of capital assets ( menentukan waktu tersedianya aktiva/barang
modal)
And Quality of capital assets ( mutu barang modal)
Contoh perusahaan berusaha beroperasi mendekati kapasitas sepanjang waktu , selama 4 tahun,
PT A telah mengalami permintaan secara besar-besaran secara tiba-tiba yang bersifat tidak rutin
sehingga perusahaan terpaksa menolak permintaan tersebut. Oleh karena itu PT A merecanakan
untuk menambah kapasitas produksi dengan menyewa gedung tambahan dan membeli peralatan
produksi yang baru yang diperlukan untuk kegiatan produksi, untuk itu diperlukan waktu 6-8
bulan agar kapasitas produksi dapat digunakan , namun pada saat itu perminttan mulai menurun,
karena perusahaan lain mempunyai kapasitas yang mencukupi. PT A mulai merencanakan
meramalkan permintaan secara tepat dan merencanakan kebutuhan kapasitasnya satu tahun
sebelumnya atau lebih maka perusahaan mampu mempertahankan dan bahkan meningkatkan
pangsa pasar.
3. Raising funds ( penarikan dana)
Perusahaan dalam mencukupi semua kebutuhan yang diperlukan dalam kegiatan produksi,
perusahaan harus mempunyai dana yang cukup dan memadai karena untuk mencukupi semua
kebutuhan perusahaan mengeluarkan dana yang besar. Jumlah uang yang besar yang dikeluarkan
perusahaan tidak dapat tersedia secara otomatis oleh karena itu, Untuk mencukupi itu semua
perusahaan harus memikirkan program pengeluaran modal yang besar dengan merencanakan
membuat capital budgeting dana jauh-jauh hari sebelum dana itu tersedia.

Tahap Proses Capital budgeting


Proses Capital Budgeting terdiridari 5 langkah yang salingberkaitan, yakni:
1. Pembuatan Proposal Anggaran Dana
Proposal penganggaran barang modal dibuat di semua tingkat dalam sebuah organisasi bisnis.
Untuk menstimulasi aliran berbagai ide, banyak perusahaan menawarkan penghargaan berupa
uang tunai untuk beberapa proposal yang diadopsi.

2. Kajian dan Analisa


Proposal penganggaran barang modal secara formal direview dalam rangka (a) mencapai tujuan
dan rencana utama perusahaan dan yang paling penting (b) untuk mengevaluasi kemampuan
ekonominya.
Biaya yang diajukan dan benefit yang diestimasikan dikonversikan menjadi sebuah cash
flow yang sesuai. Bermacam-macam teknik capital budgeting dapat diaplikasikan untuk cash
flow tersebut untuk menghitung tingkat keuntungan dari investasi.

8
Berbagai macam aspek resiko diasosiasikan dengan proposal yang akan dievaluasi. Setelah
analisis ekonomi telah dibuat lengkap, diiringi dengan data tambahan dan rekomendasi yang
ditujukan untuk para pengambil keputusan.

3. Pengambilan Keputusan
Besarnya sejumlah dana yang dikeluarkan dan pentingnya penganggaran barang modal
menggambarkan tingkat organisasi tertentu yang membuat keputusan penganggaran. Perusahaan
biasanya mendelegasikan kewenangan penganggaran barang modal sesuai dengan jumlah uang
yang dikeluarkan. Secara umum jajaran direksi memberikan keputusan akhir untuk sejumlah
tertentu penganggaran barang modal yang dikeluarkan.

4. Implementasi
Ketika sebuah proposal telah disetujui dan dananya telah siap, tahap implementasi segera
dimulai. Untuk pengeluaran yang kecil, penganggaran dibuat dan pembayaran langsung
dilaksanakan. Namun untuk penganggaran dalam jumlah besar, dibutuhkan pengawasan yang
ketat.

5. Follow Up (tindaklanjut)
Setelah diimplementasikan maka perlu dilakukan monitoring selama tahap kegiatan operasi
berjalan dari proyek tersebut. Perbandingan dari biaya yang ada dan keuntungan yang
diekspektasikan dari berbagai proyek sebelumnya adalah sangat vital. Ketika biaya yang
dikeluarkan melebihi anggaran biaya yang ditetapkan, harus segera dilakukan tindakan untuk
menghentikannya, apakah dengan meningkatkan benefit atau mungkin menghentikan proyek
tersebut.
Setiap langkah dalam proses tersebut penting dilakukan terutama pada langkah kajian dan
analisa, maupun pengambilan keputusan (langkah 2 dan 3) yang membutuhkan waktu dan tenaga
yang paling besar. Langkah terakhir yakni follow up juga penting namun sering diabaikan.
Langkah tersebut dilakukan untuk menjaga perusahaan untuk dapat meningkatkan akurasi cash
flow yang diestimasi.
Jenis-Jenis Usul Investasi
1. Independent projects yakni proyek yang cash flownya tidak berhubungan atau tidak
tergantung diantara satu proyek dengan proyek lainnya. Penerimaan atas salah satu
proyek dengan alasan tertentu tidak akan mengeliminasi proyek lainnya. Apabila sebuah
perusahaan memiliki banyak anggaran dana yang tersedia untuk diinvestasikan, kriteria
penerimaan atas proyek akan lebih mudah. Semua pilihan investasi yang menghasilkan
keuntungan yang paling besar akan langsung dapat diterima.

9
2. Mutually exclusive project adalah proyek yang memiliki fungsi yang sama dan bersaing
satu sama lainnya. Penerimaan suatu proyek akan mengeliminir proyek lainnya yang
setara.
3. Contigent proposal ( Usulan proyek yang saling bergantung) adalah proyek yang saling
bergantung dengan proyek sebelumnya.

Estimasi Arus Kas


Pengambilan Keputusan investasi suatu perusahaan mempertimbangkan aliran kas (cash flow)
yaitu :
a. Kas Keluar (cash outflow)
b. Kas masuk (cash inflow) disebut juga benefits proceeds yaitu ukuran keberhasilan suatu
proyek.
Secara umum arus kas proyek investasi terdiri dari tiga komponen,yaitu :
1. Investasi awal ( initial investment/initial cashflow/cash outlay)
Merupakan aliran kas keluar yang relevan pada tahun ke nol. Jadi merupakan arus kas
keluar segera yang dibutuhkan untuk membeli aktiva dan menggunakannya dalam
operasi. Pada proyek penggantian mesin yag melibatkan pembayaran pajak tambahan
sehubungan dengan penjualan mesin lama, ada 3 kemungkinan situasi yaitu :
a. Aktiva lam dijual dengan harga lebih tinggi dari nilai aktiva yang disusutkan
b. Aktiva lama dijual seharga nilai bukunya
c. Aktiva lama dijual kurang dari nilai bukunya.

2. Arus kas operasi ( operating cash inflow)


Merupakan aliran kas yang akan dipergunakan untuk menutup investasi.
Dana yang digunakan untuk investasi aktiva tetap dapat berasal dari modal sendiri dan atau
modal asing (hutang). Perbedaan sumber modal yang digunakan untuk investasi tersebut
mempengaruhi perhitungan proceeds (aliran kas masuk) investasi yang bersangkutan.
Perhitungan proceeds dari kedua sumber modal tersebut adalah sebagai berikut:
a. Proceeds bila menggunakan modal sendiri :
Proceeds = Laba bersih setelah pajak + Depresiasi
b. Proceed bila menggunakan modal sendiri dan Hutang
Proceeds = Laba bersih setelah pajak + Depresiasi + Bunga (1 – Pajak )
3. Aliran kas terminal/akhir (terminal cash flow)
Terminal cashflow merupakan aliran kas masuk yang diterima oleh perusahaan sebagai akibat
habisnya umur ekonomis suatu proyek investasi. Terminal cashflow ini dapat diperoleh pada
akhir umur ekonomis suatu investasi juga dapat diperoleh dari nilai sisa (residu) dari aktiva dan
modal kerja yang digunakan untuk investasi. Nilai residu suatu investasi merupakan nilai aktiva

10
pada akhir umur ekonomisnya yang dihitung dari nilai buku aktiva yang bersangkutan. Besarnya
nilai residu ini sangat penting dalam perhitungan biaya depresi dan aliran kas untuk perusahaan.
2.2 Kegunaan Capital Budgeting
1. Untuk mengetahui kebutuhan dana yang lebih terperinci, karena dana yang terikat
jangka waktunya lebih dari satu tahun.
2. Agar tidak terjadi over invesment atau under invesment
3. Dapat lebih terperinci, teliti karena dana semakin banyak dan dalam jumlah yang
sangat besar.
4. Mencegah terjadinya kesalahan dalam decision making.

2.3 Metode Kelayakan Usulan Investasi :


Metode Payback Period (PP)
Metode Payback Period (PP) merupakan suatu periode yang diperlukan untuk menutup
kembali/mengembalikan pengeluaran suatu investasi dengan menggunakan aliran kas masuk
netto (proceeds) yang diperoleh.
Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlah nya sama :
Capital Outlays
Payback Period= × 1tahun
Proceeds

Rumus periode pengembalian jika arus kas per tahun jumlahnya berbeda :

a−b
Payback Period=n+ × 1tahun
c−b

Dimana :

n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa menutup investasi mula-mula

a = Jumlah investasi mula-mula

b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke – n

c = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1

Kriteria penerimaan investasi :

11
Payback period > umur investasi = Proyek tidak layak dilaksanakan
Payback period < umur investasi = Proyek layak dilaksanakan

Kelemahan Payback Period :


 Mengabaikan nilai waktu uang
 Mengabaikan proceeds setelah PP dicapai
 Mengabaikan nilai sisa

Contoh Soal Metode Payback Period


1. Jika Proceed Tiap tahun sama Proyek B membutuhkan investasi sebesar Rp. 120.000.000.
Proceeds diperkirakan Rp. 40.000.000 per tahun selama 6 tahun. Tentukan apakah
preceed tersebut dilaksanakan atau tidak?
Penyelesaian :
Capital Outlays
Payback Period= × 1tahun
Proceeds

Rp . 120.000.000
Payback Period= ×1 tahun
Rp . 40.000000

¿ 3 tahun

Kesimpulan :
Usulan investasi dapat diterima karena pengembalian dari proceed tersebut jangka
waktunya lebih pendek dari umur proyek.

2. Suatu usalan proyek investasi dari perusahaan JYP senilai Rp. 800 juta dengan umur
ekonomis yang telah ditentukan selama 6 tahun, dan syarat pengembaliannya selama 2
tahun dengan tingkat bungan 18% pertahunnya, dengan arus kas pertahunnya sebagai
berikut:
Tahun 1 Rp. 400.000.000 Tahun 4 Rp. 200.000.000
Tahun 2 Rp. 300.000.000 Tahun 5 Rp. 150.000.000

12
Tahun 3 Rp. 250.000.000 Tahun 6 Rp. 100.000.000
Maka tentukan Pay Back Periodnya!
Penyelesaian :
Hal yang pertama harus kamu lakukan adalah, menerukan arus kas kumulatif dari data
diatas
Arus kas dan arus kas kumulatif
Tahun Arus kas Arus kas kumulatif
1 400.000.000 400.000.000
2 300.000.000 700.000.000
3 250.000.000 950.000.000
4 200.000.000 1.150.000.000
5 150.000.000 1.300.000.000
6 100.000.000 1.400.000.000

Diketahui:
a : Rp. 800.000.000
b : Rp. 700.000.000
c : Rp. 950.000.000 ( N+1) = Tahun ke-2 + 1 = tahun ke-3
n : 2 tahun
Maka :
a−b
Payback Period=n+ × 1tahun
c−b
Rp . 800.000.000−Rp .700.000 .000
Payback Period=2+ × 1tahun
Rp . 950.000 .000−Rp .700.000 .000

¿ 2,4 atau 2tahun 4 bulan


Kesimpulan :
Jadi Pay back Period sebesar Rp 800.000.000 dengan masa pengembalian selama 2 tahun
tidak bisa diterima/ditolak, karena waktu pengembalian yaitu 2 tahun 4 bulan melebihi
waktu yang diisyaratkan yaitu selama 2 tahun.

Metode Discounted Payback Period / Accounting rate of Return (ARR)

13
merupakan metode yang mengukur besarnya tingkat keuntungan dari investasi yang digunakan
untuk memperoleh keuntungan.

[ ]
n
CF t
ARR = ∑ n
: AvI x 100
t=0

Kriteria penerimaan investasi


ARR > COC / discount factor = Proyek layak dilaksanakan
ARR < COC / discount factor = Proyek tidak layak dilaksanakan
Contoh soal Metode Discounted Payback Period / Accounting rate of Return (ARR)
1. Suatu usul investasi membutuhkan biaya sebesar Rp120.000.000ndengan cash flow setiap
tahunnya Rp20.000.000. Umur proyek tersebut 7 tahun dengan rate of return 12%. Tentukan
apakah proyek dapat dilaksanakan atau tidak dengan menggunakan Discounted Payback
Period / Accounting Rate of Return.
Dik :
I = Rp120.000.000
N= 7 tahun
Cash Flow/tahun = Rp20.000.000
Dit : ARR ?
¿ :120 jt ×100
ARR=¿
= 2,083%
Kesimpulan : Menurut Metode ARR usulan investasi tidak dapat dilaksanakan karena
pengembaliaan dari proyek tersebut lebih kecil dari 12% .
2. Perusahaan sedang mempertimbangkan 2 buah usulan investasi yang bersifat mutually
exclusive dengan biaya untuk masing-masing proyek sebesar Rp100.000.000 dan discount
rate untuk kedua proyek tersebut 10%. Adapun arus kas dari kedua proyek tersebut sebagai
berikut :

Tahun Arus Kas Proyek A Arus Kas Proyek B


1 50jt 10jt
2 40jt 20jt
3 30jt 30jt
4 20jt 40jt
5 10jt 50jt
6 10jt 60jt

14
Dari data diatas tentukan proyek mana yang dipilih oleh perusahaan berdasarkan metode ARR ?
Jawab :

[ ]
n
CF t
ARR = ∑ n
: AvI x 100
t=0

ARR proyek A= [ −100 jt +50 jt + 40 jt +30 jt +20 jt +10 jt+ 10 jt


7 ]: 100 jt x 100

= 10%

ARR proyek B = [ −100 jt +10 jt +20 jt +30 jt +40 jt +50 jt+ 60 jt


7 ]
: 100 jt x 100

=15,71%
Kesimpulan : Proyek yang dipilih oleh perusahaan untuk proyek yang bersifat mutually
exclusive adalah proyek B, karena memiliki ARR lebih besar dari proyek A dan nilai ARR hitung
lebih besar dari ARR normal (15,71%> 10%).

Metode Net Present Value/NPV


Metode ini mencari selisih antara nilai sekarang dari aliran kas neto (proceeds) dengan nilai
sekarang dari suatu investasi (cash outlays).
NPV =PV −Iₒ

[ ]
n
CF
NPV = ∑ (1+kt)t −Iₒ atau
t=0

NPV =
[ CF 1
(1+ k ) 1
+
CF 2
(1+ k) 2
+ …+
Cf n
(1+k )n ]
−Iₒ

Kriteria penerimaan investasi :


NPV = Postif = Proyek layak dilaksanakan
NPV = Negatif = Proyek tidak layak dilaksanakan
Contoh soal Metode Net Present Value/NPV

1. Suatu usul investasi membutuhkan biaya sebesar Rp120.000.000ndengan cash flow


setiap tahunnya Rp20.000.000. Umur proyek tersebut 7 tahun dengan rate of return 12%.

15
Tentukan apakah proyek dapat dilaksanakan atau tidak dengan menggunakan Net Present
Value.
Dik :
I = Rp120.000.000
N= 7 tahun
Cash Flow/tahun = Rp20.000.000
Jawab :
NPV=PV-Iₒ
=(20jt(PVIFA 12%,7tahun))-120jt
=(20jt(4,5638))-120jt
= - Rp 28.724.000
Kesimpulan
Menurut metode NPV usulan investasi tidak dapat dilakukan karena menghasilkan NPV yang
negative (proyek tidak dapat dilaksanakan)

2. Perusahaan sedang mempertimbangkan 2 buah usulan investasi yang bersifat mutually


exclusive dengan biaya untuk masing-masing proyek sebesar Rp100.000.000 dan
discount rate untuk kedua proyek tersebut 10%. Adapun arus kas dari kedua proyek
tersebut sebagai berikut :

Tahun Arus Kas Proyek A Arus Kas Proyek B


1 50jt 10jt
2 40jt 20jt
3 30jt 30jt
4 20jt 40jt
5 10jt 50jt
6 10jt 60jt

Dari data diatas tentukan proyek mana yang dipilih oleh perusahaan berdasarkan metode NPV ?
Jawab :
Tahun Arus Kas Arus Kas PVIF PV CF PV CF
Proyek A Proyek B (10%;6) Proyek A Proyek B
1 50.000.000 10.000.000 0.9090 45.450.000 9.090.000
2 40.000.000 20.000.000 0.8264 33.056.000 16.528.000

16
3 30.000.000 30.000.000 0.7513 22.539.000 22.539.000
4 20.000.000 40.000.000 0.6830 6.830.000 27.320.000
5 10.000.000 50.000.000 0.6269 6.269.000 31.345.000
6 10.000.000 60.000.000 0.5645 5.645.000 33.870.000
Jlh PV dari 119.789.000 140.692.000
CF
Investasi 100.000.000 100.000.000
NPV 19.789.000 40.692.000

Kesimpulan
Proyek yang dipilih oleh perusahaan untuk proyek yang bersifat mutually exclusive adalah
proyek B, karena memiliki NPV yang lebih besar dari proyek A.

17
BAB III

PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, Capital budgeting merupakan proses perencanaan pengeluaran dana
yang hasilnya baru dapat diharapkan minimum setelah satu tahun. Capital budgeting meliputi
keseluruhan proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana yang
jangka waktu pengembalian dana tersebut melebihi satu tahun. Pentingnya capital budgeting
berpengaruh dalam jangka panjang,menentukan waktu tersedianya aktiva/barang modal,
membantu dalam bersaing,mengetahui mutu barang modal dan penarikan dana. Maka dari itu
zcapital budgeting sangatlah penting dalam menentukan alur kas,investasi dan penanaman
saham. Dimana bila perhitungan atau keputusan untuk pengambilan penganggaran modal
tepat,maka keuntungan bagi perusahaan akan meningkat sesuai dengan perhitungan. Dan
sangatlah penting bagi manajer keuangan untuk sangat hati-hati dalam mengambil keputusan
dengan keadaan keuangna suatu perusahaan.

18
DAFTAR PUSTAKA
th
Gitman,Lawrence J.,2011.13 Edition.Principles of Managerial Finance.Wesley,Boston
Brigham,Eugene F. and Houston, Joel F.2012.12th Edition.Fundamental of Financial
Management,.Thomson Learning.South-Western
Ridwan S Sundjaja dan Inge Barlian .2003.Manajemen Keuangan II. Edisi 4. Literata Lintas
Media.Jakarta
https://docplayer.info/69156602-Penganggaran-modal-capital-budgeting.html
https://panduancara.com/cara-menghitung-payback-period-pp/
http://faqtta.blogspot.com/2014/05/analisis-usulan-investasi-dan-metode.html
https://julrahmatiyalfajri.wordpress.com/2014/12/22/anggaran-modal-capital-budgeting/

19

Anda mungkin juga menyukai