Anda di halaman 1dari 25

Etika, Hak dan Kwajiban

(D3 Farmasi)

Ahmad Yani N M.H.Kes


• Etik berasal dari kata Yunani ethos, yang berarti ”yang baik, yang layak”.
• Etik merupakan norma-norma, nilai-nilai atau pola tingkah laku kelompok
profesi tertentu dalam memberikan pelayanan jasa kepada masyarakat.
Etika dari beberapa Sudut Pandang
1. Ahli falsafah
• Etika adalah ilmu atau kajian formal tentang moralitas. Moralitas adalah hal-hal yang
menyangkut moral, dan moral adalah sistem tentang motivasi, perilaku dan perbuatan
manusia yang dianggap baik atau buruk.
• Franz Magnis Suseno menyebut etika sebagai ilmu yang mencari orientasi bagi usaha
manusia untuk menjawab pertanyaan yang amat fundamental : bagaimana saya harus
hidup dan bertindak?
• Peter Singer, filusf kontemporer dari Australia menilai kata etika dan moralitas sama
artinya, karena itu dalam buku-bukunya ia menggunakan keduanya secara tertukar-tukar.
3
2. Ahli Sosiologi
• Etika adalah adat, kebiasaan dan perilaku orang-orang dari lingkungan budaya tertentu.
3. Praktisi profesional termasuk dokter dan tenaga kesehatan lainnya
• etika berarti kewajiban dan tanggung jawab memenuhi harapan (ekspekatasi) profesi
dan amsyarakat, serta bertindak dengan cara-cara yang profesional.
• Etika adalah salah satu kaidah yang menjaga terjalinnya interaksi antara pemberi dan
penerima jasa profesi secara wajar, jujur, adil, profesional dan terhormat.

4
• Pengertian Etika profesi menurut keiser dalam (Suhrawardi Lubis, 1994:6-7)
merupakan suatu sikap hidup berupa keadilan untuk dapat memberikan
pelayanan yang professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban
serta keahlian ialah sebagai pelayanan didalam rangka melaksanakan suatu
tugas yang berupakan kewajiban terhadap masyarakat.

5
Faktor – faktor yang melandasi Etika
a. Nilai
Menurut Filsuf Jerman Hang Jonas “nilai” adalah the address of a yes, sesuatu yang
ditujukan dengan “ya” Nilai mempunyai konotasi yang positif. Nilai mempunyai tiga ciri :
1) Berkaitan dengan subyek
2) Tampil dalam suatu nilai yang praktis, dimana subjek ingin membuat sesuatu
3) Nilai menyangkut pada sifat tambah oleh subyek pada sifat – sifat yang dimiliki oleh
obyek.

b. Norma
Norma adalah aturan atau kaidah yang dipakai sebagai tolok ukur untuk menilai
sesuatu.
c. Sosial budaya
dibangun oleh konstruksi sosial dan dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan dan teknologi.
d. Religius
1) Agama mempunyai hubungan erat dengan moral
2) Agama merupakan motivasi terkuat perilaku moral atau etik
3) Agama merupakan salah satu sumber nilai dan norma etis yang paling penting
4) Setiap agama mengandung ajaran moral yang menjadi pegangan bagi perilaku para anggotanya.
e. Kebijakan atau policy maker
Siapa stake holdernya dan bagaimana kebijakan yang dibuat sangat berpengaruh atau mewarnai etika
maupun kode etik.
Tipe – Tipe Etik
a. Bioetik
Bioetik merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi dalam etik,
menyangkut masalah biologi dan pengobatan. Bioetik juga difokuskan pada pertanyaan etik
yang muncul tentang hubungan antara ilmu kehidupan, bioteknologi pengobatan, politik,
hukum, dan theologi. Bioetik lebih berfokus pada dilema yang menyangkut pada perawatan
kesehatan, kesehatan modern, aplikasi teori etik dan prinsip etik terhadap masalah – masalah
pelayanan kesehatan
b. Clinical Ethics / Etik Klinik
Etik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan pada masalah etik selama
pemberian pelayanan kepada klien. Contohnya: adanya persetujuan atau penolakan, dan
bagaimana seseorang baiknya merespon permintaan tindakan yang kurang bermanfaat (sia-
sia).
Teori Etika
a. Hedonisme
Hedonisme berasal dari bahasa Yunani “Hedone” , mempunyai arti baik apa yang
memuaskan keinginan kita, apa yang meningkatkan kuantitas kesenangan atau kenikmatan
dalam diri kita. Dari arti kata tersebut terkandung makna manusia menurut kodratnya
mencari kesenangan dan berupaya menghindari ketidaksenangan.
b. Eudemonisme
Menurut Aristosteles seseorang mencapai tujuan terakhir dengan menjalankan
fungsinya dengan baik. Semua orang akan menyetujui bahwa tujuan tertinggi dalam
terminologi modern kita bisa mengatakan : makna terakhir hidup manusia adalah
kebahagiaan (eudaimonia).
c. Utilitarian
Kebenaran atau kesalahan dari tindakan tergantung dari konsekuensi atau akibat
tindakan.
d. Deontologi
Pendekatan deontologi berarti juga aturan atau prinsip. Prinsip-prinsip tersebut
antara
lain autonomy, informed consent, alokasi sumber-sumber, dan eutanasia.
Menurut Beauchamp Childress, menyatakan ada 4 (empat) pendekatan
prinsip dalam etika kesehatan:
1. Tindakan diarahkan sebagai penghargaan terhadap kapasitas otonom
setiap orang
2. Menghindarkan berbuat suatu kesalahan
3. Murah hati memberikan sesuatu yang bermanfaat dengan segala
konsekuensinya
4. Keadilan dan keberanian menjelaskan manfaat dan risiko yang
dihadapi
Hak dan Kewajiban
• Hak.
Hak merupakan klaim yang dibuat oleh orang atau kelompok yang satu terhadap yang lain atau
terhadap masyarakat. Menurut pendapat lain hak adalah tuntutan seseorang terhadap sesuatu yang
merupakan kebutuhan pribadinya sesuai dengan keadilan, moralitas dan legalitas.
• Jenis – Jenis Hak
Hak terdiri dari 3 jenis yaitu :
b) Hak Kebebasan
c) Hak Kesejahteraan
d) Hak Legislatif
3) Teori Tentang Hak
Hak itu mengandung suatu individualisme yang merugikan solidaritaas dalam
masyarakat. Hak ditegaskan berarti menempatkan individu diatas masyarakat. Kririk
atas hak antara lain dikemukakan oleh Marx. Menurut Marx hak – hak itu tidak lain
dari pada hak – hak manusia yang egoistis. Dengan hak ini egoisme manusia mendapat
legitimasinya.
4) Peranan Hak
a) Hak dapat digunakan sebagai pengekspresian kekuasaan dalam konflik antara
seseorang dengan kelompok.
b) Hak dapat digunakan untuk memberikan pembenaran pada suatu tindakan.
c) Hak dapat digunakan untuk menyelesaikan perselisihan.

b. Kewajiban
Kewajiban pada hakikatnya adalah tugas yang harus dijalankan oleh setiap manusia
untuk mempertahankan dan membuka haknya. Tidak adil jika manusia menuntut haknya,
tetapi tidak melaksanakan kewajibannya.
UU 36 tahun 2009
Pasal 4
Setiap orang berhak atas kesehatan.
Pasal 5
(1) Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan.
(2) Setiap orang mempunyai hak dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau.
(3) Setiap orang berhak secara mandiri dan bertanggung jawab menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang
diperlukan bagi dirinya.
Pasal 6
Setiap orang berhak mendapatkan lingkungan yang sehat bagi pencapaian derajat kesehatan.
Pasal 7
Setiap orang berhak untuk mendapatkan informasi dan edukasi tentang kesehatan yang seimbang dan bertanggung
jawab.
Pasal 8
Setiap orang berhak memperoleh informasi tentang data kesehatan dirinya termasuk tindakan dan pengobatan
yang telah maupun yang akan diterimanya dari tenaga kesehatan.
HAK DAN KEWAJIBAN TENAGA
KESEHATAN (UU 36 tahun 2014)
• Pasal 57
Tenaga Kesehatan dalam menjalankan praktik berhak:
a. memperoleh pelindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan Standar Profesi,
Standar Pelayanan Profesi, dan Standar Prosedur Operasional;
b. memperoleh informasi yang lengkap dan benar dari Penerima Pelayanan Kesehatan atau keluarganya;
c. menerima imbalan jasa;
d. memperoleh pelindungan atas keselamatan dan kesehatan kerja, perlakuan yang sesuai dengan harkat
dan martabat manusia, moral, kesusilaan, serta nilainilai agama;
e. mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan
profesinya;
f. menolak keinginan Penerima Pelayanan Kesehatan atau pihak lain yang bertentangan dengan Standar
Profesi, kode etik, standar pelayanan, Standar Prosedur Operasional, atau ketentuan Peraturan
Perundang-undangan; dan
g. memperoleh hak lain sesuai dengan ketentuan
Peraturan Perundang-undangan.
Pasal 58
Tenaga Kesehatan dalam menjalankan praktik wajib:
a. memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan Standar Profesi, Standar Pelayanan
Profesi, Standar
Prosedur Operasional, dan etika profesi serta kebutuhan kesehatan Penerima Pelayanan
Kesehatan;
b. memperoleh persetujuan dari Penerima Pelayanan Kesehatan atau keluarganya atas
tindakan yang
akan diberikan;
c. menjaga kerahasiaan kesehatan Penerima Pelayanan Kesehatan;
d. membuat dan menyimpan catatan dan/atau dokumen tentang pemeriksaan, asuhan, dan
tindakan yang dilakukan; dan
e. merujuk Penerima Pelayanan Kesehatan ke Tenaga Kesehatan lain yang mempunyai
Kompetensi dan
kewenangan yang sesuai. (21 Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
b dan hurul d hanya berlaku bagi Tenaga Kesehatan yang melakukan pelayanan kesehatan
perseorangan.
Pasal 59
Tenaga Kesehatan yang menjalankan praktik pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan wajib
memberikan pertolongan pertama kepada Penerima Pelayanan Kesehatan dalam keadaan
gawat darurat dan/atau pada bencana untuk penyelamatan nyawa dan
pencegahan kecacatan.Tenaga Kesehatan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) dilarang
menolak Pene rima Pelayanan Kesehatan dan/atau dilarang meminta uang muka terlebih
dahulu.
Profesi
• Profesi adalah pekerjaan yang membutuhkan pelatihan dan penguasaan terhadap
suatu pengetahuan khusus. Suatu profesi biasanya memiliki asosiasi profesi, kode
etik, serta
proses sertifikasi dan lisensi yang khusus untuk bidang profesi tersebut. Pekerjaan
tidak
sama dengan profesi. Seseorang yang menekuni suatu profesi tertentu disebut
professional,
sedangkan professional sendiri mempunyai makna yang mengacu kepada sebutan
orang
yang menyandang suatu profesi dan sebutan tentang penampilan seseorang dalam
mewujudkan unjuk kerja sesuai dengn profesinya
• Profesi adalah: Pekerjaan yang dilakukan sebagai nafkah hidup dengan
mengandalkan
keahlian dan keterampilan yang tinggi dan dengan melibatkan komitmen
pribadi (moral)
yang mendalam
Profesional adalah: Orang yang memerlukan kepandaian khusus untuk
melakukan
suatu pekerjaan

18
• Profesi: Dituntut ketekunan, keuletan, disiplin, komitmen dan irama kerja yang pasti,
karena pekerjaan ini melibatkan secara langsung pihak-pihak lain.
1. Orang yang professional mempunyai :
2. Disiplin kerja yang tinggi yang muncul dari dalam dirinya sendiri
3. Tidak karena orang lain.
4. Integritas pribadi yang tinggi dan mendalam.
5. Tahu menjaga nama baiknya,
6. Komitmen moralnya,
7. Tuntutan profesi serta nilai dan cita-cita yang diperjuangkan oleh profesinya.

19
• Ciri – ciri Profesi
a. Adanya keahlian dan keterampilan khusus yang diatur dalam aturan yang disebut
Dengan kode etik
b. Adanya komitmen moral yang tinggi.
c. Orang yang profesional, hidup dari profesinya membentuk identitas dari orang tsb
d. Pengabdian kepada masyarakat
e. Ada izin khusus untuk menjalankan profesi tersebut
f. Para profesional biasanya menjadi anggota dari suatu Organisasi Profesi mis: IDI
(dokter), PGRI, dsb

20
Profesionalisme
• Pengertian Profesionalisme adalah suatu komitmen dari para anggota suatu profesi
untuk dapat meningkatkan kemampuannya dengan secara terus menerus atau
berkelanjutan. “Profesionalisme” ialah sebutan yang mengacu ke arah suatu sikap mental
didalam bentuk komitmen dari para anggota suatu profesi untuk dapat senantiasa
mewujudkan serta meningkatkan kualitas profesionalnya.
Etik/etika berasal dari kata ethos(Yunani) yang artinya Karakter, Watak kesusilaan
atau Adat Istiadat atau kebiasaan.
Etika berkaitan dengan
a. nilai-nilai,
b. tata cara hidup yang baik,
c. aturan hidup yang baik
d. dan segala kebiasaan yang dianut dan diwariskan dari generasi ke generasi

21
• Moral merujuk kepada cara berfikir, dan bagaimana mereka harus bertindak
Perbedaan antara moral dengan etika
1. Etika
a. Etika menyangkut perbuatan manusia
b. Etika menunjukkan cara yang tepat artinya cara yang diharapkan serta ditentukan
dalam sebuah kalangan tertentu.
c. Etika hanya berlaku untuk pergaulan.
d. Etika bersifat relatif. Yang dianggap tidak sopan dalam sebuah kebudayaan, dapat
saja dianggap sopan dalam kebudayaan lain.

22
Perilaku profesional yang diharapkan masyarakat diantaranya :
1. Bertindak sesuai dengan keahlian dan didukung oleh pengetahuan serta pengalaman
dan keterampilan yang tinggi
2. Bermoral tinggi
3. Berlaku jujur, baik pada orang lain maupun diri sendiri
4. Tidak melakukan tindakan yang coba-coba yang tidak didukung ilmu pengetahuan profesinya
5. Tidak memberikan janji yang berlebihan
6. Tidak melakukan tindakan yang semata-mata didorong oleh pertimbangan komersial
7. Memegang teguh etika profesi
8. Mengenal batas-batas pengetahuan
9. Menyadari dan mengenal ketentuan hukum yang membatasi gerak-gerik dan kewenangannya
• Pekerjaan Kefarmasian membutuhkan tingkat keahlian dan kewenenangan yang
didasari oleh suatu standar kompetensi, dan etika
Etika profesional farmasi tidak hanya mendorong/meningkatkan kinerja bagi tenaga
farmasi, tetapi juga akan memberikan peningkatkan kontribusi fungsional /peranan
farmasi bagi masyarakat.
Ruang lingkup pelayanan kefarmasian meliputi Tanggung jawab, kewenangan dan hak.
a. Bidang Apotek/Apotek Rumah Sakit
b. Bidang Toko Obat
c. Bidang Pedagang Besar Farmasi
d. Bidang Puskesmas
e. Bidang Industri
f. Bidang Instalasi Perbekalan Farmasi

24
• ETIKA PROFESI menurut Keiser dalam (Suhrawardi Lubis,
1994:6-7) adalah sikap hidup berupa keadilan untuk memberikan
pelayanan professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban
dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas
berupa kewajiban terhadap masyarakat.
Berikut merupakan prinsip Etika Profesi :
1. Tanggung Jawab
2. Keadilan
3. Otonomi

Anda mungkin juga menyukai