PENDAHULUAN
1
perusahaan, karyawan dan masyarakat. Karyawan adalah perencana, pelaku dan selalu berperan
aktif dalam aktivitas perusahaan/ bisnis.
2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
3
2. Pengembangan dan evaluasi karyawan / Development and evaluation
Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang
menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja
yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan
kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat
penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.
3. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai / Compensation and protection
kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau
perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga
kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang
ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan
kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar
dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja
tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu. Kompensasi atau imbalan yang diberikan
bermacam-macam jenisnya yang telah diterangkan pada artikel lain pada situs organisasi.org ini.
4
menspesifikasikan bahan apa yang dibutuhkan dan seberapa besar jumlahnya. Proses juga
menggambarkan kegiatan yang diperlukan untuk mengubah input mejadi output. Pada
akhirnya seluruh kegiatan pemeriksaan dilakukan untuk memastikan bahwa semua
memenuhi standar kualitas, kuantitas, lead time, atau pembagian waktu. Proses
manajemen operasional dapat melibatkan produksi pada sebuah produk atau jasa.
• Capacity (Kapasitas) Saat proses menjelaskan bagaimana sistem manajemen operasional
bekerja, kapasitas mendeterminasikan seberapa besar sistem produksi. Untuk kebanyakan
orang, kapasitas mengartikan seberapa besar dari hasil yang diproduksi perusahaan,
bahkan membatasi hasil per unit dalam satuan waktu.
Pengertian kegiatan operasional utama perusahaan adalah kegiatan inti atau fokus perusahaan di
bidang tertentu yang bisa menghasilkan profit atau keuntungan. Contohnya jika perusahaan
tersebut adalah perusahaan tekstil maka kegiatan operasional utama perusahaannya adalah
mengolah bahan mentah berupa benang menjadi bahan setengah jadi yaitu kain. Jika perusahaan
merupakan jenis perusahaan dagang maka kegiatan operasional utama perusahaan dagang
tersebut adalah menjual barang dagang atau produk fisik bukan menjual jasa ataupun menjual
aktiva tetap. Setiap hari kita tidak dapat lepas dari berbagai jenis produk baik barang maupun
jasa. Mulai dari odol, pakaian, sepatu, hingga koneksi internet merupakan contoh produk yang
kita konsumsi sehari-hari. Dibalik hadirnya produk-produk ini ke hadapan kita setiap hari ada
berbagai jenis kegiatan yang dilaksanakan di dalam sebuah perusahaan untuk dapat
merealisasikannya.
5
rencana strategis untuk mencapai tujuan perusahaan. Mulai dari pengaturan sumber daya
manusia, kegiatan administrasi, pengelolaan bahan baku, proses produksi, dan lain sebagainya
merupakan contoh kegiatan operasional perusahaan yang dilaksanakan setiap hari. Seluruh
kegiatan ini saling mendukung dan melengkapi agar dapat menghasilkan produk yang akan
mendatangkan pemasukan bagi perusahaan. Tidak hanya kegiatan produksi, kegiatan
administrasi dan personalia juga memegang peranan penting dalam sebuah perusahaan. Misalnya
kegiatan produksi tidak terlepas dari kegiatan personalia, penempatan karyawan sesuai dengan
keahliannya pada bagian yang tepat sangat diperlukan sehingga proses produksi dapat dikerjakan
dengan baik. Jika ada salah satu kegiatan ini yang tidak terlaksana atau terlaksana dengan kurang
baik maka akan berpengaruh kepada kegiatan-kegiatan lain. Misalnya jika bagian administrasi
lalai membayar tagihan listrik sehingga pasokan listrik terhenti ke perusahaan maka proses
produksi akan terhambat sehingga produk tidak dapat selesai tepat waktu yang akan berdampak
pada pendapatan perusahaan. Pada dasarnya ada empat fungsi operasional dalam sebuah
perusahaan yang mendasari seluruh kegiatan operasional perusahaan diantaranya fungsi
operasional sumber daya manusia, fungsi operasional produksi,
6
bagaimana menggunakannya dengan efektif sehingga seluruh kegiatan operasional perusahaan
dapat dijalankan dengan baik.
7
BAB 3
PEMBAHASAN
8
3.2 Peran Strategis MSDM
Perubahan teknologi yang sangat cepat, memaksa organisasi untuk menyesuaikan diri
dengan lingkugnan usahanya. Perubahan tersebut telah menggeser fungsi-fungsi manajeman
sumber daya manusia yang selama ini hanya dianggap sebagai kegiatan administrasi, yang
berkaitan dengan perekrutan pegawai staffing ,coordinating yang dilakukan oleh bagian
personalia saja. Saat ini manajeman SDM berubah dan fungsi spesialisasi yang berdiri sendiri
menjadi fungsi yang terintegrasi dengan seluruh fungsi lainnya di dalam organisasi, untuk
bersama-sama mencapai sasaran yang sudah ditetapkan serta memiliki fungsi perencanaan yang
sangat strategik dalam organisasi, dengan kata lain fungsi SDM lama menjadi lebih bersifat
strategik.
Oleh karenanya manajemen SDM mempunyai kewajiban untuk : memahami perubahan yang
semakin komplek yang selalu terjadi di lingkungan bisnis, harus mengantisipasi perubahan
teknologi, dan memahami dimensi internasional yang mulai memasuki bisnis akibat informasi
yang berkembang cepat. Perubahan paradigma dari manajemen SDM tersebut telah memberikan
fokus yang berbeda dalam melaksanakan fungsinya di dalam organisasi.
Ada kecenderungan untuk mengakui pentingnya SDM dalam organisasi dan pemusatan perhatian
pada kontribusi fungsi SDM bagi keberhasilan pencapaian tujuan strategi perusahaan. Hal ini
dapat dilakukan perusahaan dengan mengintegrasikan pembuatan keputusan strateginya dengan
fungsi-fungsi SDM maka akan semakin besar kesempatan untuk memperoleh keberhasilan.
Tingkat integrasi antara perencanaan strategis dengan fungsi-fungsi SDM terwujud dalam empat
macam hubungan :
Hubungan Administrasi
Disini manajer puncak dan manajer fungsional yuang lainnya menganggap fungsi SDM
relatif tidak penting dan memandang manusia bukan sebagai keterbatasan maupun aset
perusahaan dalam pengambilan keputusan bisnis.
Hubungan Satu Arah
Terdapat hubugan skuensial antara perencanaan strategis dengan fungsi-fungsi SDM. Fungsi
SDM merancang program dan sistem untuk mendukung tujuan strategis perusahaan. Jadi
SDM bereaksdi terhadap inisiatif strategis tetapi tidak memiliki pengaruh, karena meskipun
sudah dianggap penting namun belum dianggap sebagai mitra bisnis yang strategis.
Hubungan Dua Arah
9
Ditandai dengan hubungan resiprokal dan saling ketergantungan antara perencanaan strategi
dengan SDM. Fungsi SDM dipandang penting dan dapat dipercaya. SDM berperan dalam
penentuan arah strategis perusahaan dan sudah dijadikan mitra strategis.
Hubungan Integratif
Ditandaioleh hubungan yang dinamis dan inter aktif antar fungsi-fungsi SDM dan
perencanaan strategis. Di sini manajer SDM dipandang sebagai sebenar-benarnya mitra
bisnis staregis dan dilibatkan dalam keputusan strategis.
10
3.4 Mengatasi Masalah Operasional
Persoalan dalam proses ini sangat banyak, namun persolan ini akan dipilah sesuai dengan
SKB. Untuk manufaktur, persoalan-persolan dalam proses tersebut dikelompokkan sesuai
dengan masalah manajemen operasional diatas, sebagaii berikut:
1. Kelompok Masalah Posisi Perusahaan, persoalan-persoalan utamanya adalah:
b. Pemilihan strategi produksi
Agar barang dan jasa yang akan diproduksi dapat memenuhi kebutuhan
konsumen, biasanya didahului dengan suatu kegiatan penelitian, seperti peneltian pasar
dan pemasaran. Dari masukan penelitian pasar dan pemasaran ini berikutnya akan
ditetapkan macam-macam produk yang menjadi alternatif yang dibuat. Mengacu pada
alternatif produk-produk ini selanjutnya, akan dikaji pulakaitannya dengan aspek-aspek
yang lain, seperti aspek keuangan dan seterusnya.
b. Pemilihan Dan Perencanaan Produk
Setelah menentukan beberapa alternatif ide, maka selanjutnya perlu dikaji
beberapa produk yang menjadi prioritas untuk diproduksi. Berikut ini tahapan-tahapan
pekerjaan pada umumnya yaitu:
a) Penentuan Ide Produk dan Seleksi
Ide produk dapat diciptakan atas masukan berbagai aspek, seperti pada aspek
pasar dan pemasaran.
b) Pembuatan Desain Produk Awal
Dalam produksi barang, desain awal akan lebih jelas bila dibandingkan dengan
produk jasa. Dalam membuat desain produk awal ini, hendaknya mempertimbangkan hal-
hal seperti: manfaat produk yang akan dibuat, fungsi yang hendaknya dimiliki barang
agar menunjang manfaat-manfaatnya, desain, seni dan estetika barang yang akan
diproduksi. Desain produk awal ini akan ditindak lanjuti menjadi produk yang lebih
mendekati sebenarnya.
c) Pembuatan Prototip Dan Pengujian
Pembuatan Prototip adalah khusus untuk produksi barang secara masal. Prototip
adalah adalah produk yang dibuat sebagai produk percobaan sebelum produk dibuat
secara besar-besaran. Ia berfungsi untuk menilai kemampuan produk agar sesuai dengan
11
standar yang ditetapkan. Untuk bidang jasa prototip bisa juga dibuat, yaitu untuk sistem
komputer untuk aplikasi general ledger (akuntansi).
Jika prototip ini jika dapat atau belum diimplementasikan, dapat juga diulang
hingga prototip berhasil.
d) Implementasi
Tahap ini mencoba untuk menilai apakah produk yang sudah mulai diproduksi
dan ditawarkan di pasar memiliki masa depan yang baik. Cara melakukan penilaiannya
bermacam-macam, salah satunya dengan menggunakan preference matrix. Caranya
produk dinilai melalui kriteria-kriteria yang dianggap penting. Selanjutnya nilailah
produk berdasarkan kriteria-kriteria tersebut. Misalnya, dengan memberi bobot
kepentingannya. Selanjutnya, nialailah produk dengan memberi bobot sesuai dengan
skala minimal ordinal. Selanjutnya carilah rata-rata skornya. Terakhir, bandingkan rata-
rata skor itu denngan standar minimal yang telah ditentukan perusahaan. Jika nialainya
diatas standar, maka dianggap bahwa produk berada pada kondisi sukses, minimal pada
saat itu.
Jadi, proses desain merupakan proses berulang. Informasi baru yang diberikan
oleh pemakai dapat dimanfaatkan guna menemukan cara-cara meningkatkan desain,
misalnya dalam rangka pengematan biaya produksi ataupun untuk mencapai sasaran
kualitas.
2. Rencana kualitas
Kualitas produk merupakan hal penting bagi konsumen. Kualitas produk, baik
yang berupa maupun jasa perlu ditentukan melalui dimensi-dimensinya. Perusahaan
hendaknya menentukan suatu tolak ukur rencana kualitas produk dari tiap dimensi
kualitasnya. Dimensi kualitas produk dapat dipaparkan berikut ini.
a. Produk Berupa Barang
Menurut David Garvin, yang dikutip Vincent Gaspersz, menentukan dimensi
kualitas barang dapat dilakukan melalui delapan dimensi seperti ini.
Performance, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan
merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang
tersebut.
12
Features, yaitu aspek performansi yang berguna untuk menambah fungsi dasar,
berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan pengembangnnya.
13