Anda di halaman 1dari 13

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA terdiri dari kata manajemen dan
sumberdaya manusia. Manajemen adalah seni mengatur proses pemanfaatan sumberdaya
manusia dan sumber-sumber daya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai tujua
tertentu. Sumberdaya tersebut meliputi : men ( manusia), money ( uang), methode ( metode/
cara/ sistem), materials ( bahan), machines ( mesin), dan market ( pasar). Unsur manusia yang
merupakan salah satu unsur sumberdaya berkembang menjadi suatu bidang ilmu manajemen
yang disebut MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA ynag merupakan terjemahan dari
man power manajemen. Manajemen yang mengatur unsur manusia ini ada yang menyebut
manajemen kepegawaian atau manajemen personalia. MANAJEMEN SUMBER DAYA
MANUSIA adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan
efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA sering disamakan dengan Manajemen
Personalia , yakni perencanaan , pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian dari
pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemberhentian
karyawan, dengan maksud terwujudnya tujuan perusahaan, individu, karyawan dan masyarakat.
Persamaan MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA dengan manajemen personalia jelas
keduanya merupakan ilmu yang mengatur manusia dalam suatu organisasi, agar mendukung
terwujudnya atau tercapainya tujuan. Perbedaan MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
dan manajemen personalia: MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA dikaji secara
makro,manajemen personalia dikaji secara mikro. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
menganggap karyawan merupakan kekayaan ( asset) utama organisasi yang harus dipelihara
dengan baik, manajemen personalia menganggap karyawan merupakan faktor produksi yang
harus dimanfaatkan secara produktif. MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
pendekatannya secara modern , Manajemen personalia pendekatannya secara klasik. Fokus
kajian MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA adalah masalah tenaga kerja manusia yang
diatur menurut urutan fungsi-fungsinya, agar efektif dan efisien dalam mewujudkan tujuan

1
perusahaan, karyawan dan masyarakat. Karyawan adalah perencana, pelaku dan selalu berperan
aktif dalam aktivitas perusahaan/ bisnis.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Hubungan antara Operasional dan MSDM
2. Hambatan apa yang bias terjadi dalam operasional dan mempengaruhi MSDM
3. Bagaimana Mengatasi Masalah operasional dalam pelaksanaan MSDM
1.3 Tujuan Penelitian
Mengetahui bagaimana cara kerja operasional yang mempengaruhi MSDM serta
mengetahui masalah masalah yang dapat terjadi serta penyelesaiannya.
1.4 Manfaat Penulisan
Penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :
1. Penulis
Karena dengan tugas ini dapat menambah pengetahuan serta wawasan bagi penulis
mengenai cara kerja operasional yang mempengaruhi MSDM serta mengetahui
masalah masalah yang dapat terjadi serta penyelesaiannya..
2. Pembaca
Pembaca juga dapat mengetahui cara kerja operasional yang mempengaruhi MSDM serta
mengetahui masalah masalah yang dapat terjadi serta penyelesaiannya..

2
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Studi Pustaka MSDM


Menurut A.F. Stoner manajemen sumber daya manusia adalah suatu prosedur yang
berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-
orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada saat organisasi
memerlukannya.
Departemen Sumber Daya Manusia Memiliki Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab :
1. Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja / Preparation and selection
 Persiapan
Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya manusia dengan
menentukan berbagai pekerjaan yang mungkin timbul. Yang dapat dilakukan adalah dengan
melakukan perkiraan / forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain
sebagainya.
Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan persiapan, yaitu faktor internal seperti
jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor
eksternal seperti hukum ketenagakerjaan, kondisi pasa tenaga kerja, dan lain sebagainya.
 b. Rekrutmen tenaga kerja / Recruitment
Rekrutmen adalah suatu proses untuk mencari calon atau kandidat pegawai, karyawan, buruh,
manajer, atau tenaga kerja baru untuk memenuhi kebutuhan sdm oraganisasi atau perusahaan.
Dalam tahapan ini diperluka analisis jabatan yang ada untuk membuat deskripsi pekerjaan / job
description dan juga spesifikasi pekerjaan / job specification.
 c. Seleksi tenaga kerja / Selection
Seleksi tenaga kerja adalah suatu proses menemukan tenaga kerja yang tepat dari sekian banyak
kandidat atau calon yang ada. Tahap awal yang perlu dilakukan setelah menerima berkas
lamaran adalah melihat daftar riwayat hidup / cv / curriculum vittae milik pelamar. Kemudian
dari cv pelamar dilakukan penyortiran antara pelamar yang akan dipanggil dengan yang gagal
memenuhi standar suatu pekerjaan. Lalu berikutnya adalah memanggil kandidat terpilih untuk
dilakukan ujian test tertulis, wawancara kerja / interview dan proses seleksi lainnya.

3
2. Pengembangan dan evaluasi karyawan / Development and evaluation
Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang
menjadi tugas dan tanggungjawabnya. Untuk itu diperlukan suatu pembekalan agar tenaga kerja
yang ada dapat lebih menguasai dan ahli di bidangnya masing-masing serta meningkatkan
kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan evaluasi karyawan menjadi sangat
penting mulai dari karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.
3. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai / Compensation and protection
kompensasi adalah imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau
perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan disesuaikan dengan kondisi pasar tenaga
kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang
ada dapat menyebabkan masalah ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun dapat menimbulkan
kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja agar
dapat melaksanakan pekerjaannya dengan tenang sehingga kinerja dan kontribusi perkerja
tersebut dapat tetap maksimal dari waktu ke waktu. Kompensasi atau imbalan yang diberikan
bermacam-macam jenisnya yang telah diterangkan pada artikel lain pada situs organisasi.org ini.

2.1 Studi Pustaka Operasional


Menurut Heizer dan Rander (2011), manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas
yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output.
manajemen operasional terintegrasi pada 3 komponen utama yang mendukung
• Customer (Pelanggan) Customer merupakan seseorang yang selalu mengkonsumsi
kebutuhan pada sistem manajemen operasional. Customer merupakan orang yang
memiliki peran khusus dimana selalu memberikan saran serta pendapat di awal dan di
akhir sistem manajemen operasional paling tidak, perusahaan dengan jelas dapat
diidentifikasikan pada segmen pasar dan pada segmen customer itu sendiri. Keefektifitas
serta keefisienan fungsi manajemen operasional tidak dapat terstruktur.
• Process (Proses) Sebuah proses dalam perusahaan merupakan hubungan dari semua
aktifitas yang diperlukan untuk mengubah input menjadi output (hasil). Proses
menggambarkan keseluruhan input, aktifitas perubahan, dan output pada keseluruhan
sistem. Hal itu menandakan hal-hal yang dibutuhkan dalam sebuah kegiatan serta

4
menspesifikasikan bahan apa yang dibutuhkan dan seberapa besar jumlahnya. Proses juga
menggambarkan kegiatan yang diperlukan untuk mengubah input mejadi output. Pada
akhirnya seluruh kegiatan pemeriksaan dilakukan untuk memastikan bahwa semua
memenuhi standar kualitas, kuantitas, lead time, atau pembagian waktu. Proses
manajemen operasional dapat melibatkan produksi pada sebuah produk atau jasa.
• Capacity (Kapasitas) Saat proses menjelaskan bagaimana sistem manajemen operasional
bekerja, kapasitas mendeterminasikan seberapa besar sistem produksi. Untuk kebanyakan
orang, kapasitas mengartikan seberapa besar dari hasil yang diproduksi perusahaan,
bahkan membatasi hasil per unit dalam satuan waktu.

2.2 Studi Pustaka Kegiatan Operasional


Pengertian Kegiatan Operasional Menurut Para Ahli : Pengertian kegiatan operasional adalah
adalah kegiatan utama bisnis dari sebuah perusahaan. Kegiatan ini dihitung berdasarkan hasil
penjualan barang atau jasa dikurangi dengan biaya produksi, biaya penjualan dan biaya rutin
lainnya seperti biaya listrik, biaya gaji, biaya telepon dsb. (Peni R Pramono : 2007) Definisi
kegiatan operasional adalah kegiatan inti dari suatu bisnis ataupun organisasi untuk
menghasilkan pendapatan serta untuk tetap terus menjalankan aktivitas bisnisnya

Pengertian kegiatan operasional utama perusahaan adalah kegiatan inti atau fokus perusahaan di
bidang tertentu yang bisa menghasilkan profit atau keuntungan. Contohnya jika perusahaan
tersebut adalah perusahaan tekstil maka kegiatan operasional utama perusahaannya adalah
mengolah bahan mentah berupa benang menjadi bahan setengah jadi yaitu kain. Jika perusahaan
merupakan jenis perusahaan dagang maka kegiatan operasional utama perusahaan dagang
tersebut adalah menjual barang dagang atau produk fisik bukan menjual jasa ataupun menjual
aktiva tetap. Setiap hari kita tidak dapat lepas dari berbagai jenis produk baik barang maupun
jasa. Mulai dari odol, pakaian, sepatu, hingga koneksi internet merupakan contoh produk yang
kita konsumsi sehari-hari. Dibalik hadirnya produk-produk ini ke hadapan kita setiap hari ada
berbagai jenis kegiatan yang dilaksanakan di dalam sebuah perusahaan untuk dapat
merealisasikannya.

Pengertian kegiatan operasional perusahaan adalah kegiatankegiatan yang dijalankan dari


seluruh fungsi-fungsi yang ada pada sebuah perusahaan agar dapat terlaksananya rencana-

5
rencana strategis untuk mencapai tujuan perusahaan. Mulai dari pengaturan sumber daya
manusia, kegiatan administrasi, pengelolaan bahan baku, proses produksi, dan lain sebagainya
merupakan contoh kegiatan operasional perusahaan yang dilaksanakan setiap hari. Seluruh
kegiatan ini saling mendukung dan melengkapi agar dapat menghasilkan produk yang akan
mendatangkan pemasukan bagi perusahaan. Tidak hanya kegiatan produksi, kegiatan
administrasi dan personalia juga memegang peranan penting dalam sebuah perusahaan. Misalnya
kegiatan produksi tidak terlepas dari kegiatan personalia, penempatan karyawan sesuai dengan
keahliannya pada bagian yang tepat sangat diperlukan sehingga proses produksi dapat dikerjakan
dengan baik. Jika ada salah satu kegiatan ini yang tidak terlaksana atau terlaksana dengan kurang
baik maka akan berpengaruh kepada kegiatan-kegiatan lain. Misalnya jika bagian administrasi
lalai membayar tagihan listrik sehingga pasokan listrik terhenti ke perusahaan maka proses
produksi akan terhambat sehingga produk tidak dapat selesai tepat waktu yang akan berdampak
pada pendapatan perusahaan. Pada dasarnya ada empat fungsi operasional dalam sebuah
perusahaan yang mendasari seluruh kegiatan operasional perusahaan diantaranya fungsi
operasional sumber daya manusia, fungsi operasional produksi,

fungsi operasional marketing/perusahaan, dan fungsi operasional keuangan. Fungsi operasional


sumber daya manusia bertanggung jawab terhadap pengelolaan karyawan mulai dari perekrutan
hingga penempatannya sesuai bidang masing-masing. Bagian yang mengelola sumber daya
manusia harus dapat menyeleksi calon karyawan yang berbakat, memiliki kemampuan, serta etos
kerja yang baik. Setelah itu bagian ini juga harus mengetahui dengan baik kemampuan setiap
karyawan sehingga dapat menempatkan mereka di bagian yang tepat. Fungsi operasional
produksi bertanggung jawab dalam keseluruhan proses produksi mulai dari pemilihan lokasi
produksi, merumuskan rencana operasional, merumuskan pembagian tugas sesuai keahlian
karyawan, mengawasi penggunaan bahan baku dan kualitas produksi, selalu melakukan evaluasi
untuk meningkatkan efisiensi, hingga perawatan peralatan kerja. Fungsi operasional marketing
bertanggung jawab dalam hal pemasaran produk sehingga sampai ke tangan konsumen serta
memenuhi dan memuaskan keinginan konsumen. Tidak hanya setelah produk jadi akan tetapi
mulai dari perencanaan produk, penentuan harga, hingga kegiatan promosi dan distribusi produk.
Dan terakhir fungsi operasional keuangan yang bertanggung jawab dalam hal keuangan
perusahaan. Apapun perusahaannya tidak akan dapat beroperasi tanpa adanya dana. Dua hal
penting yang menjadi tugas bagian ini adalah bagaimana mendapatkan dana dengan efisien serta

6
bagaimana menggunakannya dengan efektif sehingga seluruh kegiatan operasional perusahaan
dapat dijalankan dengan baik.

7
BAB 3
PEMBAHASAN

3.1 Hubungan Operasional dan MSDM


Fungsi operasional dalam Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan basic (dasar)
pelaksanaan proses MSDM yang efisien dan efektif dalam pencapaian tujuan
organisasi/perusahaan. Fungsi operasional tersebut terbagi 5 ( lima ), secara singkat sebagai
berikut:
 Fungsi Pengadaan
adalah proses penarikan ,seleksi,penempatan,orientasi,dan induksi untuk mendapatkan
karyawan yang sesuai kebutuhan perusahaan.
 Fungsi Pengembangan
adalah proses peningkatan ketrampilan teknis,teoritis,konseptual, dan moral karyawan
melalui pendidikan dan pelatihan. Pendidikan dan latihan yang diberikan harus sesuai
dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa depan.
 Fungsi Kompensasi
adalah pemberian balas jasa langsung dan tidak lansung berbentuk uang atau barang kepada
karyawan sebagai imbal jasa (output) yang diberikannya kepada perusahaan. Prinsip
kompensasi adalah adil dan layak sesuai prestasi dan tanggung jawab karyawan tersebut.
 Fungsi Pengintegrasian
adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan,
sehingga tercipta kerjasama yang serasi dan saling menguntungkan. Dimana Pengintegrasian
adalah hal yang penting dan sulit dalam MSDM, karena 2 mempersatukan dua
aspirasi/kepentingan yang bertolak belakang antara karyawan dan perusahaan.
 Fungsi Pemeliharaan
adalah kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas
karyawan agar tercipta hubungan jangka panjang. Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan
program K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).

8
3.2 Peran Strategis MSDM
Perubahan teknologi yang sangat cepat, memaksa organisasi untuk menyesuaikan diri
dengan lingkugnan usahanya. Perubahan tersebut telah menggeser fungsi-fungsi manajeman
sumber daya manusia yang selama ini hanya dianggap sebagai kegiatan administrasi, yang
berkaitan dengan perekrutan pegawai staffing ,coordinating yang dilakukan oleh bagian
personalia saja. Saat ini manajeman SDM berubah dan fungsi spesialisasi yang berdiri sendiri
menjadi fungsi yang terintegrasi dengan seluruh fungsi lainnya di dalam organisasi, untuk
bersama-sama mencapai sasaran yang sudah ditetapkan serta memiliki fungsi perencanaan yang
sangat strategik dalam organisasi, dengan kata lain fungsi SDM lama menjadi lebih bersifat
strategik.
Oleh karenanya manajemen SDM mempunyai kewajiban untuk : memahami perubahan yang
semakin komplek yang selalu terjadi di lingkungan bisnis, harus mengantisipasi perubahan
teknologi, dan memahami dimensi internasional yang mulai memasuki bisnis akibat informasi
yang berkembang cepat. Perubahan paradigma dari manajemen SDM tersebut telah memberikan
fokus yang berbeda dalam melaksanakan fungsinya di dalam organisasi.
Ada kecenderungan untuk mengakui pentingnya SDM dalam organisasi dan pemusatan perhatian
pada kontribusi fungsi SDM bagi keberhasilan pencapaian tujuan strategi perusahaan. Hal ini
dapat dilakukan perusahaan dengan mengintegrasikan pembuatan keputusan strateginya dengan
fungsi-fungsi SDM maka akan semakin besar kesempatan untuk memperoleh keberhasilan.
Tingkat integrasi antara perencanaan strategis dengan fungsi-fungsi SDM terwujud dalam empat
macam hubungan :
 Hubungan Administrasi
Disini manajer puncak dan manajer fungsional yuang lainnya menganggap fungsi SDM
relatif tidak penting dan memandang manusia bukan sebagai keterbatasan maupun aset
perusahaan dalam pengambilan keputusan bisnis.
 Hubungan Satu Arah
Terdapat hubugan skuensial antara perencanaan strategis dengan fungsi-fungsi SDM. Fungsi
SDM merancang program dan sistem untuk mendukung tujuan strategis perusahaan. Jadi
SDM bereaksdi terhadap inisiatif strategis tetapi tidak memiliki pengaruh, karena meskipun
sudah dianggap penting namun belum dianggap sebagai mitra bisnis yang strategis.
 Hubungan Dua Arah

9
Ditandai dengan hubungan resiprokal dan saling ketergantungan antara perencanaan strategi
dengan SDM. Fungsi SDM dipandang penting dan dapat dipercaya. SDM berperan dalam
penentuan arah strategis perusahaan dan sudah dijadikan mitra strategis.
 Hubungan Integratif
Ditandaioleh hubungan yang dinamis dan inter aktif antar fungsi-fungsi SDM dan
perencanaan strategis. Di sini manajer SDM dipandang sebagai sebenar-benarnya mitra
bisnis staregis dan dilibatkan dalam keputusan strategis.

3.3 Masalah Operasional


Ada tiga masalah pokok yang dihadapi perusahaan yaitu :
1. Masalah penentuan posisi perusahaan.
Penentuan posisi perusahaan dalam masyarakat bertujuan agar keberadaan perusahaan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan dapat dijalankan secara ekonomis, efektif dan efisien.
Oleh karena itu perlu diputuskan bagaimana hendaknya posisi perusahaan. Keputusan itu
meliputi, antara lain mengenai pemilihan strategi berproduksi, penentuan produk yang akan
ditawarkan kepasar, termasuk menentukan kualitasnya.
2. Masalah desain
Masalah desain mencakup perancangnan fasilitas operasi yang akan digunakan. Untnuk
mengatasi masalah ini hendaknya dilakkan pengambilan keputusan dibidang rancang bangun
(design). Uuntuk proses manufaktur menghasilkan barang, keputusan ini antara lain meliputi:
perencanaan letak pabrik, proses operasi, teknologi yang digunakan, rencana kapasitas mesin
yang akan dipakai, perencanaan bangunan, tata letak (layout) ruangan dan lingkungan kerja.
3. Masalah operasional
Masalah ini timbul biasanya pada saat produksi sudah berjalan. Untnuk proses
manufaktur yang menghasilkan barang, keputusan terhadap masalah operasional ini antara lain:
rencana produksi, rencana persediaan bahan baku, penjadwalan kerja pegawai, pengaawasan
kualitas dan pengawasan biaya produksi.

10
3.4 Mengatasi Masalah Operasional
Persoalan dalam proses ini sangat banyak, namun persolan ini akan dipilah sesuai dengan
SKB. Untuk manufaktur, persoalan-persolan dalam proses tersebut dikelompokkan sesuai
dengan masalah manajemen operasional diatas, sebagaii berikut:
1. Kelompok Masalah Posisi Perusahaan, persoalan-persoalan utamanya adalah:
b. Pemilihan strategi produksi
Agar barang dan jasa yang akan diproduksi dapat memenuhi kebutuhan
konsumen, biasanya didahului dengan suatu kegiatan penelitian, seperti peneltian pasar
dan pemasaran. Dari masukan penelitian pasar dan pemasaran ini berikutnya akan
ditetapkan macam-macam produk yang menjadi alternatif yang dibuat. Mengacu pada
alternatif produk-produk ini selanjutnya, akan dikaji pulakaitannya dengan aspek-aspek
yang lain, seperti aspek keuangan dan seterusnya.
b. Pemilihan Dan Perencanaan Produk
Setelah menentukan beberapa alternatif ide, maka selanjutnya perlu dikaji
beberapa produk yang menjadi prioritas untuk diproduksi. Berikut ini tahapan-tahapan
pekerjaan pada umumnya yaitu:
a) Penentuan Ide Produk dan Seleksi
Ide produk dapat diciptakan atas masukan berbagai aspek, seperti pada aspek
pasar dan pemasaran.
b) Pembuatan Desain Produk Awal
Dalam produksi barang, desain awal akan lebih jelas bila dibandingkan dengan
produk jasa. Dalam membuat desain produk awal ini, hendaknya mempertimbangkan hal-
hal seperti: manfaat produk yang akan dibuat, fungsi yang hendaknya dimiliki barang
agar menunjang manfaat-manfaatnya, desain, seni dan estetika barang yang akan
diproduksi. Desain produk awal ini akan ditindak lanjuti menjadi produk yang lebih
mendekati sebenarnya.
c) Pembuatan Prototip Dan Pengujian
Pembuatan Prototip adalah khusus untuk produksi barang secara masal. Prototip
adalah adalah produk yang dibuat sebagai produk percobaan sebelum produk dibuat
secara besar-besaran. Ia berfungsi untuk menilai kemampuan produk agar sesuai dengan

11
standar yang ditetapkan. Untuk bidang jasa prototip bisa juga dibuat, yaitu untuk sistem
komputer untuk aplikasi general ledger (akuntansi).
Jika prototip ini jika dapat atau belum diimplementasikan, dapat juga diulang
hingga prototip berhasil.
d) Implementasi
Tahap ini mencoba untuk menilai apakah produk yang sudah mulai diproduksi
dan ditawarkan di pasar memiliki masa depan yang baik. Cara melakukan penilaiannya
bermacam-macam, salah satunya dengan menggunakan preference matrix. Caranya
produk dinilai melalui kriteria-kriteria yang dianggap penting. Selanjutnya nilailah
produk berdasarkan kriteria-kriteria tersebut. Misalnya, dengan memberi bobot
kepentingannya. Selanjutnya, nialailah produk dengan memberi bobot sesuai dengan
skala minimal ordinal. Selanjutnya carilah rata-rata skornya. Terakhir, bandingkan rata-
rata skor itu denngan standar minimal yang telah ditentukan perusahaan. Jika nialainya
diatas standar, maka dianggap bahwa produk berada pada kondisi sukses, minimal pada
saat itu.
Jadi, proses desain merupakan proses berulang. Informasi baru yang diberikan
oleh pemakai dapat dimanfaatkan guna menemukan cara-cara meningkatkan desain,
misalnya dalam rangka pengematan biaya produksi ataupun untuk mencapai sasaran
kualitas.
2. Rencana kualitas
Kualitas produk merupakan hal penting bagi konsumen. Kualitas produk, baik
yang berupa maupun jasa perlu ditentukan melalui dimensi-dimensinya. Perusahaan
hendaknya menentukan suatu tolak ukur rencana kualitas produk dari tiap dimensi
kualitasnya. Dimensi kualitas produk dapat dipaparkan berikut ini.
a. Produk Berupa Barang
Menurut David Garvin, yang dikutip Vincent Gaspersz, menentukan dimensi
kualitas barang dapat dilakukan melalui delapan dimensi seperti ini.
Performance, hal ini berkaitan dengan aspek fungsional suatu barang dan
merupakan karakteristik utama yang dipertimbangkan pelanggan dalam membeli barang
tersebut.

12
Features, yaitu aspek performansi yang berguna untuk menambah fungsi dasar,
berkaitan dengan pilihan-pilihan produk dan pengembangnnya.

Reliability, hal yang berkaitan dengan probabilitas atau kemungkinan suatu


barang berhasil menjalankan fungsinya setiap kali digunakan dalam periode waktu
tertentu dan dalam kondisi tertentu pula

13

Anda mungkin juga menyukai