Anda di halaman 1dari 12

TATA KELOLA PT CIMB NIAGA Tbk

Dosen: Franky Jamin, FCAA, ICMA

Andreas Siahaan
Adhi Setyo Prakoso
SEJARAH SINGKAT CIMB NIAGA

PT BANK CIMB NIAGA Tbk (CIMB Niaga) yang didirikan pada tanggal 26 September
1955, pada mulanya bernama PT Bank Niaga, berubah menjadi Perubahan Terbuka dengan
penyesuian terhadap Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perusahaan terbuka, dan
pada tahun 2008 berubah menjadi PT Niaga CIMB Niaga Tbk. 

Pada tahun 1973 Bank Niaga bergabung dengan PT Bank Agung kemudian tahun 1978
dengan Bank Amerta serta pada tahun 2008 dengan PT Bank Lippo,Tbk. Dasar hukum
pendirian Bank CIMB Niaga adalah akta No. 90 yang dibuat di hadapan Raden Meester
Soewandi, Notaris di Jakarta pada tanggal 26 September 1955 dan disahkan oleh Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan nomor 71 tanggal 4 September 1956. Berdasarkan
Akta No. 38 tanggal 28 Mei 2008, dibuat dihadapan Dr. Amrul Partomuan Pohan, SH., LLm,
perubahan nama dari PT Bank Niaga, Tbk menjadi PT Bank CIMB Niaga,Tbk. Dimana
perubahan nama itu disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
melalui surat No. AHU-10/56/KEP.GBI/2008 pada tanggal 22 Juli 2008.

CIMB Niaga memperoleh izin usaha sebagai bank umum, Bank devisa dan Bank yang
melakukan kegiatan berdasarkan prinsip Syariah. CIMB Niga didirikan dengan fokus untuk
membangun nilai-nilai inti dan profesionalisme di bidang perbankan. Bank CIMB Niaga
kemudian dikenal luas sebagai penyedia produk dan layanan berkualitas dan terpercaya. Per
31 Desember 2018, CIMB Niaga memiliki 503 jaringan yang terdiri dari kantor cabang
konvensional, Syariah dan mobil kas. Jumlah Karyawan pada tahun 2018 CIMB Niaga
sebanyak 12.461 karyawan. Dan jumlah asset pada tahun 2018 sebesar Rp. 266,8 Trilyun.
CIMB Niaga telah mengalami 4 (empat) kali penggabungan usaha, sebagai berikut:
1. Tanggal 22 Oktober 1973 dengan PT Bank Agung.
2. Tanggal 30 November 1978 dengan PT Bank Tabungan Bandung.
3. Tanggal 17 Oktober 1983 dengan PT Bank Amerta.
4. Tanggal 1 November 2008 dengan PT Bank Lippo Tbk.

Sebagai akibat krisis keuangan Asia di tahun 1998, Pemerintah Republik Indonesia
melalui Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) selama beberapa waktu menjadi
pemegang saham mayoritas Bank Niaga. Kemudian ditahun 2002, CIMB Group Holdings
Berhad (CIMB Group Holdings) dahulu Commerce Asset Holding Berhad, mengakuisisi saham
mayoritas Bank Niaga dari Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN). Dalam transaksi
terpisah, Khazanah yang merupakan pemilik saham mayoritas CIMB Group Holdings Berhad
mengakuisisi kepemilikan mayoritas LippoBank pada tanggal 30 September 2005. Guna
memenuhi Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/16/PBI/2006 tentang Kepemilikan Tunggal Pada
Perbankan Indonesia (Single Presence Policy – SPP), Pemegang Saham Pengendali dari Bank
CIMB Niaga maupun LippoBank memutuskan memilih penggabungan usaha (merger) sebagai
opsi terbaik untuk seluruh pemangku kepentingan. Upaya penggabungan usaha ini semakin
memperkokoh CIMB Niaga untuk menjadi sebuah bank terpercaya yang diperhitungkan di
sektor perbankan Indonesia yang sangat kompetitif.

CIMB Niaga didirikan dengan nama Bank Niaga dengan fokus utama untuk membangun
nilai-nilai inti dan profesionalisme di bidang perbankan. Bank Niaga kemudian dikenal luas
sebagai penyedia produk dan layanan berkualitas yang terpercaya. Di tahun 1987, Bank Niaga
menjadi bank lokal pertama yang menawarkan layanan perbankan melalui mesin ATM di
Indonesia. Pencapaian ini dikenal luas sebagai masuknya Indonesia ke dalam dunia perbankan
modern. Kepemimpinan dan inovasi Bank Niaga dalam penerapan teknologi terkini semakin
dikenal di tahun 1991 dengan menjadi bank pertama yang memberikan layanan perbankan
melalui Automatic Teller Machine (ATM).

CIMB Group adalah salah satu institusi perbankan universal terkemuka di wilayah
ASEAN dan merupakan salah satu pemain utama terbesar dunia di bidang keuangan Syariah.
CIMB Group berkantor pusat di Kuala Lumpur, Malaysia dan menawarkan berbagai produk dan
layanan untuk perbankan konsumer, komersial, investment banking, perbankan Syariah, serta
manajemen aset. Saat ini CIMB Group menempati posisi lima besar untuk perbankan di wilayah
ASEAN dengan sekitar 36.000 karyawan dan sekitar 14 juta pelanggan per akhir tahun 2018.

Visi Perusahaan

Menjadi perusahaan ASEAN terkemuka dan menjadi pemain utama di pasar penjaminan emisi
dan penasihat keuangan pada pasar modal Indonesia.
Misi

Menyediakan layanan perbankan universal di Indonesia secara terpadu sebagai perusahaan


dengan kinerja unggul di kawasan ASEAN dan kawasan utama lainnya, serta mendukung
percepatan integrasi ASEAN dan menghubungkannya dengan kawasan lain

Budaya Perusahaan

Budaya Perusahaan CIMB Niaga mempunyai 3 Perilaku Utama, yaitu:


1. Bekerja keras untuk memuaskan nasabah
2. Saling menghormati, terbuka dan bekerja sama
3. Saling menghargai upaya masing-masing dan saling mendukung

Nilai-Nilai Utama CIMB Niaga, dimana Nilai-nilai utama ini harus dipahami oleh seluruh
karyawan CIMB Niaga, Nilai-nilai Utama tersebut adalah:

 Customer-centric, hadir untuk melayani nasabah serta menjual produk dan layanan
yang diinginkan nasabah,
 High Performance, bekerja keras dan tepat sasaran untuk nasabah, sesama karyawan,
dan pemangku kepentingan lainnya,
 Enabling People, mendorong seluruh pihak di CIMB Niaga untuk berpikiran luas dan
memastikan seluruh karyawan memiliki kemampuan untuk memberikan nilai tambah,
Strength in Diversity menghargai perbedaan budaya, perbedaan perspektif dan
mengakui setiap perbedaan sebagai potensi kekuatan,
 Integrity jujur, terhormat dan profesional dalam segala hal yang dilakukan karena
integritas adalah nilai paling mendasar di CIMB Niaga.

Pelaksanaan Tata Kelola di CIMB Niaga


CIMB Niaga meyakini bahwa pencapaian kinerja yang baik dapat terus dipertahankan
secara sustainable dalam jangka panjang dan berbagai prospek bisnis akan diraih, jika Bank
dapat melaksanakan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik secara konsisten.
Karena itu, bagi CIMB Niaga, penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik atau Good
Corporate Governance (GCG) tidak hanya menjadi suatu keharusan, tetapi merupakan fondasi
utama dalam menjalankan usaha untuk memaksimalkan manfaat dan nilai tambah bagi para
pemangku kepentingan serta menjaga keberlangsungan usaha. CIMB Niaga senantiasa
mengembangkan GCG yang selaras dengan best practices secara berkesinambungan untuk
memberikan perlindungan yang memadai dan perlakuan yang adil kepada para pemegang
saham serta pemangku kepentingan lainnya. Lebih dari itu, GCG juga mendorong CIMB Niaga
untuk menciptakan nilai bagi Bank (shareholder value) secara maksimal.

Pada implementasinya, CIMB Niaga telah memiliki Pedoman Tata Kelola CIMB Niaga
yang diatur dalam Kebijakan Pokok Perusahaan (Corporate Policy Manual) versi 01 tahun 2016
yang merupakan kebijakan tertinggi di CIMB Niaga. Sebagaimana tercantum dalam Kebijakan
Pokok Perusahaan, Tata Kelola Perusahaan dijalankan dengan berasaskan Transparansi,
Akuntabilitas, Responsibilitas, Independensi serta Kewajaran dan Kesetaraan. Selain itu,
Kebijakan Pokok Perusahaan juga didukung oleh kebijakan-kebijakan lain terkait tata kelola
seperti Kode Etik & Perilaku Kepegawaian, Pedoman dan Tata Tertib Kerja (Piagam), Kebijakan
Whistleblowing, Kebijakan Conflict Management maupun berbagai kebijakan operasional
lainnya. Kebijakan-kebijakan tersebut merupakan pondasi sekaligus menunjukkan komitmen
CIMB Niaga dalam penerapan prinsip-prinsip tata kelola secara berkelanjutan.

Dalam menerapkan GCG, CIMB Niaga mempunyai Empat Pilar Tata Kelola
Perusahaan, Pilar-pilar tesebut adalah:

1. Governance Commitment
CIMB Niaga menjalankan Governance Commitment yang diwujudkan dengan komitmen
Dewan Komisaris, Direksi, beserta seluruh unit kerja Bank untuk menerapkan dan
menegakkan Tata Kelola CIMB Niaga.

2. Governance Structure
Governance structure memiliki keterkaitan dengan struktur dan infrastruktur Tata Kelola
yang memadai agar proses penerapan prinsip GCG menghasilkan pencapaian yang sesuai
dengan harapan para pemangku kepentingan (stakeholders). CIMB Niaga memiliki struktur
Tata Kelola yang terdiri dari organ utama, organ pendukung, dan infrastruktur GCG.
Organ utama meliputi Rapat Umum Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi.
Sedangkan organ pendukung terdiri dari Komite-Komite Tingkat Dewan Komisaris, Komite-
Komite Tingkat Direksi, Sekretaris Perusahaan, Unit Bisnis atau Unit Kerja, serta Unit
Independen. Adapun yang termasuk infrastruktur GCG antara lain Peraturan Perusahaan,
Kode Etik & Perilaku Kepegawaian, Kebijakan dan Prosedur Tata Kelola.
Governance Process CIMB Niaga senantiasa memastikan governance process dilakukan
melalui prosedur dan mekanisme yang terstruktur dan sistematis guna menghasilkan
outcome yang memenuhi prinsip Tata Kelola.

3. Governance process
Di lingkungan CIMB Niaga didukung oleh kecukupan struktur dan infrastruktur Tata Kelola
untuk menghasilkan outcome yang sesuai dengan harapan pemangku kepentingan.

4. Governance Outcome
Komitmen menyeluruh atas penerapan Tata Kelola terlihat dari governance structure dan
governance process yang efektif sehingga memberikan pengaruh positif terhadap
penciptaan nilai (value creation) dan keberlangsungan bisnis Bank (sustainability) dalam
jangka panjang yang sejalan dengan harapan para pemangku kepentingan.

Dalam rangka mematuhi ketentuan dan perundangan yang berlaku, CIMB Niaga
menyampaikan laporan keuangan dan informasi non-keuangan kepada regulator sesuai
ketentuan. CIMB Niaga juga mengungkapkan kondisi keuangan dan nonkeuangan,
informasi produk dan layanan sesuai ketentuan pada situs web Bank. Pada periode 2018,
efektivitas penerapan GCG CIMB Niaga tercermin pada pencapaian kinerja keuangan
maupun operasional yang baik sepanjang tahun 2018, sebagai berikut:
1. Pertumbuhan Kredit sebesar 1,80%
2. Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga sebesar 0,76%
3. Pertumbuhan Aset 0,18%
4. Pertumbuhan Ekuitas 7,12%
5. Pertumbuhan Laba Bersih Tahun Berjalan 16,95%
6. Perbaikan NPL bruto menjadi 3,11%

Selain itu, governance outcome dari penerapan GCG juga terlihat dari kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan dan tidak dikenakannya sanksi dalam perkara hukum yang
dihadapi oleh Bank. Pada periode tahun 2018, CIMB Niaga juga menyelenggarakan
aktivitas lainnya sebagai wujud governance outcome sebagaimana disampaikan dalam
bagian pencapaian manajemen termasuk aktivitas-aktivitas lainnya (seperti edukasi
keuangan, tanggung jawab sosial perusahaan, penghargaan dalam bidang perbankan
konvensional dan Syariah).
Keberlangsungan usaha Bank yang didukung dengan kepercayaan para pemangku
kepentingan, akan senantiasa meningkatkan kontribusi CIMB Niaga bagi seluruh
masyarakat dan lingkungan. Karena itu, CIMB Niaga berkomitmen untuk senantiasa
menempatkan tata kelola sebagai fondasi utama dalam menjalankan bisnis, serta untuk
mempertahankan eksistensi Bank dalam menghadapi tantangan dan persaingan usaha
dalam industri perbankan. CIMB Niaga juga akan senantiasa menerapkan seluruh prinsip
tata kelola yaitu Transparency, Accountability, Responsibility, Independency dan Fairness
(TARIF). TARIF pada CIMB Niaga dapat dilihat dibawah ini, yaitu:

1. Transparansi (Transparency):
a. CIMB Niaga senantiasa melaksanakan keterbukaan informasi secara benar,
cukup dan tepat waktu.
b. CIMB Niaga mengedepankan keterbukaan informasi dengan tetap
memperhatikan prinsip kerahasiaan Bank berdasarkan Undang-Undang dan
peraturan yang berlaku.
c. CIMB Niaga melaksanakan keterbukaan informasi yang dapat diakses oleh
seluruh pemangku kepentingan sesuai dengan haknya.
d. Kebijakan CIMB Niaga tertulis dan dikomunikasikan kepada para pemangku
kepentingan sesuai haknya.

2. Akuntabilitas (Accountability):
a. Dewan Komisaris dan Direksi memiliki tugas dan wewenang serta tanggung
jawab yang jelas.
b. Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi memiliki kompetensi yang
memadai, sesuai tugas dan tanggung jawabnya serta memahami perannya
dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik
c. Masing-masing anggota Direksi dan jajaran dibawahnya memiliki tugas dan
tanggung jawab yang jelas dan selaras dengan Visi, Misi serta Nilai-Nilai Utama
CIMB Niaga.
d. Melalui Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST), Dewan Komisaris
dan Direksi mempertanggungjawabkan kinerjanya kepada Pemegang Saham.
e. Secara berkala dan bekelanjutan, CIMB Niaga menyelenggarakan penilaian
kinerja Dewan Komisaris, Komite di tingkat Dewan Komisaris, Direksi dan Komite
di tingkat Direksi.
3. Responsibilitas (Responsibility):
a. CIMB Niaga menjalankan kegiatan usahanya dengan senantiasa berpegang
pada prinsip kehati-hatian perbankan dan berdasarkan perundangan dan
peraturan yang berlaku.
b. Kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar diwujudkan oleh CIMB
Niaga dengan pelaksanaan program dan kegiatan tanggung jawab sosial
perusahaan secara wajar.
c. CIMB Niaga senantiasa menjunjung tinggi prinsip integritas antara lain dengan
mengirimkan surat pernyataan anti-gratifikasi (Pakta Integritas) setiap tahun
kepada seluruh rekanan dan nasabah Bank.

4. Independensi (Independency):
a. CIMB Niaga melaksanakan kegiatan usaha secara mandiri dan tidak mendapat
intervensi dari Pemegang Saham Pengendali maupun pemangku kepentingan
lain.
b. CIMB Niaga senatiasa menghindari benturan kepentingan (conflict of interest).
c. Pengambilan keputusan dilakukan secara objektif dan berdasarkan kepentingan
Bank.

5. Kewajaran dan Kesetaraan (Fairness):


a. CIMB Niaga senantiasa berusaha memperhatikan kepentingan seluruh
pemangku kepentingan berdasarkan asas kesetaraan dan kewajaran.
b. Dengan memperhatikan prinsip kewajaran dan kesetaraan, CIMB Niaga
memberikan akses informasi bagi seluruh pemangku kepentingan.

Penilaian Penerapan Tata Kelola Perusahaan

CIMB Niaga melakukan evaluasi penerapan Tata Kelola Perusahaan secara periodik
untuk mengevaluasi tingkat penerapan kriteria-kriteria tata kelola dan mengidentifikasi peluang
untuk melakukan improvement.

Evaluasi dilakukan secara mandiri oleh CIMB Niaga yang dilakukan sendiri maupun oleh
pihak eksternal. Hasil dari ealuasi tersebut adalah:

a. Self Assessment Tata Kelola Perusahaan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.
CIMB Niaga melakukan penilaian sendiri atas penerapan tata kelola yang baik setiap
semester sesuai dengan Surat Edaran Bank Indonesia No.15/15/DPNP Tahun 2013
tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG) bagi Bank Umum.

b. Self Assessment Tata Kelola Perusahaan sesuai ASEAN Corporate Governance


Scorecard
Selain berupaya memenuhi Tata Kelola Perusahaan sesuai peraturan perundangan yang
berlaku, CIMB Niaga juga melakukan serangkaian perbaikan standar GCG, antara lain
untuk mencapai kriteria dan kategori penilaian Tata Kelola Perseroan sesuai ASEAN
Corporate Governance Scorecard (ASEAN CG Scorecard).
Agar implementasi GCG oleh CIMB Niaga juga sesuai dengan best practice dan standar
regional, Bank juga berpedoman pada prinsip-prinsip pada ASEAN Corporate Governance
Scorecard (ACGS), yang terdiri dari 5 aspek besar, yaitu:
1. Hak-Hak Pemegang Saham (Rights of Shareholders).
2. Perlakuan yang Setara terhadap Pemegang Saham (Equitable Treatment of
Shareholders).
3. Peran Pemangku Kepentingan (Role of Stakeholders).
4. Pengungkapan dan Transparansi (Disclosure and Transparency).
5. Tanggung Jawab Dewan (Responsibilities of the Board)

Pada tahun 2016, CIMB Niaga melakukan penilaian mandiri penerapan ASEAN CG
Scorecard oleh pihak eksternal, yaitu di tingkat nasional oleh Indonesian Institute for
Corporate Directorship (IICD), dan di tingkat regional (ASEAN) oleh ASEAN Capital
Markets Forum (ACMF). Dalam hasil penilaian yang dilakukan IICD melalui “7th IICD
Corporate Governance Conference & Award” di Jakarta, CIMB Niaga kembali mencapai
penghargaan tertinggi “The Best Overall” yang sekaligus mempertahankan prestasi yang
sama pada tahun lalu. Sedangkan di tingkat regional, penilaian yang dilakukan ACMF
dalam “ASEAN Corporate Governance Awards 2015” di Manila, Filipina, CIMB Niaga
meraih dua kategori penghargaan sekaligus yaitu (i) Top 50 ASEAN Public Listed
Companies, dan (ii) Top 3 Public Listed Companies. Pencapaian ini merupakan apresiasi
dari pihak independen di kawasan ASEAN bagi Perusahaan yang dinilai telah berhasil
menerapkan prinsip-prinsip dan praktikpraktik GCG di lingkungan perusahaan.

Pada tahun 2018, Tata Kelola CIMB Niaga secara individu dan konsolidasi meraih hasil
pemeringkatan 2 (Baik). Melalui perolehan tersebut, secara umum, CIMB Niaga dan Anak
Perusahaan telah menerapkan prinsip-prinsip Tata Kelola Perusahaan yang baik secara
menyeluruh dan terstruktur terhadap tiga aspek tata kelola yaitu struktur, proses dan hasil
tata kelola. Meskipun masih terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip Tata Kelola,
secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan
tindakan normal oleh manajemen CIMB Niaga dan Anak Perusahaan. CIMB Niaga terus
berkomitmen dan berupaya untuk melakukan langkah-langkah perbaikan yang bertujuan
mendukung keberlanjutan usaha Bank. CIMB Niaga juga melakukan alignment dengan
Anak Perusahaan baik dari sisi rencana strategis dan penerapan manajemen risiko,
sebagaimana diatur dalam ketentuan konglomerasi keuangan.
TUJUAN AKHIR PENERAPAN GCG

Komitmen Perusahaan untuk menerapkan tata kelola yang baik adalah beyond
compliance, dengan adanya good-governing akan mentransformasikan nilai-nilai Perusahaan
dalam mencapai nilai maksimal bagi para pemegang saham dan pemangku kepentingan
lainnya. Dalam penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik (GCG), CIMB Niaga berpedoman
pada peraturan perundangan, ketentuan yang berlaku yang berasal dari regulator yaitu Otoritas
Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan otoritas pasar modal, serta best practice atau
praktikpraktik umum yang berlaku. Termasuk dalam best practice tersebut diantaranya adalah
kriteria dari Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG) maupun dari institusi internasional
seperti, Organization on Economic Cooperation and Development (OECD), The ASEAN
Corporate Governance Scorecard dari ASEAN Capital Market Forum, dan Principles for
Enhancing Corporate Governance yang dikeluarkan dari Basel Committee on Banking
Supervision.

CIMB Niaga menerapkan GCG dengan semangat melayani dari hati secara konsisten
dan transparan sehingga dapat memberikan nilai tambah dan meningkatkan kepercayaan
pemangku kepentingan atas upaya Perusahaan menjalankan strategi Bisnis. Tujuan Tata
Kelola adalah:

1. Menciptakan landasan bagi CIMB Niaga guna bertumbuh dan berkembang untuk jangka
panjang.
2. Mengangkat citra CIMB Niaga.
3. Meningkatkan daya saing CIMB Niaga.
4. Meningkatkan kepercayaan investor kepada CIMB Niaga.
5. Meningkatkan nilai saham CIMB Niaga.

Untuk melaksanakan Tata Kelola Perusahaan, CIMB Niaga telah memiliki dan
menerapkan pedoman dan sistem internal yaitu Visi, Misi, Nilai-nilai Dasar, Kode Etik,
Kebijakan Pokok Perusahaan dan pedoman dan best practice Tata Kelola Perusahaan, Piagam
dan Pedoman Kerja serta Sistem Penanganan Pengaduan (Whistle Blowing System). Seluruh
inisiatif ini telah dikomunikasikan ke seluruh organisasi.
CIMB Niaga bertekad untuk terus bertumbuh dan berkembang menjadi bank terbaik di
ASEAN dengan mengedepankan Nilai-Nilai Utama Bank (Core Values). Hal ini didasari oleh
kesadaran bahwa keberlangsungan usaha suatu perusahaan tidak hanya diukur dari performa
keuangan dan peningkatan keuntungan, namun juga melalui performa internal Bank yaitu etika
dan pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang baik. Selain itu, CIMB Niaga juga telah
melaksanakan program-program tanggung jawab sosial perusahaan (Corporate Social
Responsibility) yang berkelanjutan sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan
operasional Bank. Progam CSR CIMB Niaga merupakan salah satu upaya untuk menciptakan
sinergi dan ikatan yang kuat dengan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan, agar
dapat memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan khususnya di sekitar wilayah
operasional Bank, dan secara luas memberikan kontribusi dalam menggerakan ekonomi
masyarakat. Keseluruhan hal tersebut menjadi bagian yang melekat dari tujuan akhir atas
penerapan Tata Kelola di CIMB Niaga.

Anda mungkin juga menyukai