Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

SWITCHING DAN MULTIPLEXING

DI SUSUN OLEH :
NUR ANNISAA BADIA
1929042069

MATA KULIAH :
KOMUNIKASI DATA
PTIK F 2019

PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER


JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA DAN KOMPUTER
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb
Pertama-tama saya panjatkan rasa syukur kepada Allah SWT karena masih
memberikan saya kesehatan sehingga saya bisa mengerjakan dan menyelesaikan
makalah ini dengan rasa puas. Puas mendapatkan ilmu dan wawasan baru yang
sebelumnya saya belum dapatkan ditambah kondisi kita saat ini berada di tengah
pandemic sehingga interaksi penyampaian ilmu antara dosen dan mahasiswa lebih
kecil. Dengan adanya tugas makalah ini, mau tidak mau saya sebagai mahasiswa
mencari sebanyak mungkin referensi mengenai tugas yang diberikan yakni
Makalah tentang Switching dan Multiplexing.
Terimakasih juga kepada ibu Ayu Tri Wardani, S.Pd., M.Pd selaku dosen
mitra mata kuliah Komunikasi Data kelas PTIK F yang memberikan tugas
makalah ini kepada kelas kami. Dengan adanya tugas ini, saya dan teman-teman
bisa memahami bagaimana teknik switching dan multiplexing itu. Untuk pihak-
pihak lain yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini juga saya ucapkan
terimakasih, seperti penulis artikel.
Akhir kata saya ucapkan Wassalamualaikum Wr.Wb

Makassar, 15 Oktober 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan Makalah............................................................................................2
D. Manfaat Makalah..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
I. SWITCHING................................................................................................3
A. Pengertian Switching....................................................................................3
B. Sistem Switching...........................................................................................3
C. Fungsi Switch................................................................................................5
D. Jenis-jenis Switching.....................................................................................6
E. Tujuan Menggunakan Switch.......................................................................7
F. Cara Kerja Switch.........................................................................................7
G. Teknik Switching......................................................................................8
II. MULTIPLEXING...................................................................................14
A. Pengertian Multiplexing..............................................................................15
B. Tujuan dan Keuntungan Multiplexing........................................................15
C. Jenis Teknik Multiplexing..........................................................................16
BAB III PENUTUP...............................................................................................22
A. Kesimpulan.................................................................................................22
B. Saran............................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................23

iii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekarang ini teknologi telekomunikasi sudah banyak diaplikasikan
guna menunjang penyediaan infrastruktur telekomunikasi, sehingga
memudahkan kita untuk berkomunikasi tanpa terbatas pada jarak dan
waktu. Untuk berkomunikasi sendirin pun membutuhkan suatu jaringan
yang menghubungkan setiap sumber ke tujuan. Dunia elektronik jaringan
komputer berkembang sangat pesat, semakin banyaknya alat-alat yang
dibutuhkan untuk mempermudah sebuah proses. Tetapi, semakin
banyaknya alat-alat yang dibutuhkan maka semakin banyak pula kabel-
kabel atau penghubung yang diperlukan. Oleh karena itu kita
membutuhkan sebuah multipleksing.
Multipleksing merupakan istilah yang digunakan untuk menunjuk ke
sebuah proses di mana beberapa sinyal pesan analog atau aliran data
digital digabungkan menjadi satu sinyal. Tujuannya adalah untuk berbagi
sumber daya yang mahal. Contohnya, dalam elektronik, multipleksing
mengijinkan beberapa sinyal analog untuk diproses oleh satu analog-to-
digital converter (ADC), dan dalam telekomunikasi, beberapa panggilan
telepon dapat disalurkan menggunakan satu kabel. Multipleksing membagi
kapasitas saluran komunikasi tingkat-rendah menjadi beberapa saluran
logik tingkat-tinggi, masing-masing satu untuk setiap sinyal pesan atau
aliran data yang ingin disalurkan.
Di sisi lain pula dengan semakin besarnya kebutuhan komunikasi baik
dari segi kapasitas, kecepatan maupun jenis data yang dikomunikasikan
maka penggunaan jaringan packet-switched sangat dibutuhkan. Jaringan
packet-switched lebih bisa memenuhi perkembangan komunikasi daripada
jaringan circuit-switched. Pada jaringan packet-switched terdiri dari
banyak node dan link yang saling terhubung membentuk sebuah jaringan
yang menghubungkan sumber dengan tujuan.

1
2

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Switching dan Multiplexing?
2. Apa saja jenis yang termasuk ke dalam switching dan multiplexing itu?
3. Bagaimana cara kerja dari Switching dan Multiplexing dilihat dari
tekniknya masing-masing?

C. Tujuan Makalah
1. Mengetahui apa itu Switching dan multiplexing pada komunikasi data
2. Mengenali apa saja yang termasuk switching dan multiplexing pada
proses pengiriman sinyal komunikasi data
3. Memahami seperti apa teknik switching dan multiplexing itu

D. Manfaat Makalah
Setelah menyusun makalah ini, mahasiswa menjadi tahu apa tujuan dari
penggunanaan teknik switching dan teknik multiplexing pada proses
pengiriman sinyal komunikasi data.
BAB II PEMBAHASAN

I. SWITCHING
A. Pengertian Switching
Switching berasal dari kata switch yang artinya saklar dan
switching berarti pensaklaran atau mensaklarkan. Switching ini sendiri
merupakan suatu sistem kontrol penggantian, pengalihan, pengubahan
atau pemindahan secara elektronik. Kata lainnya switch merupakan
sebuah komponen jaringan komputer yang berfungsi menghubungkan
beberapa perangkat komputer supaya bisa melakukan pertukaran paket
baik itu menerima, memproses serta meneruskan data menuju
perangkat lainnya.
Alasan digunakannya switching dalam suatu rangkaian :
 Bandwith suatu saluran komunikasi, baik voice maupun data,
tidak akan termanfaatkan maksimal jika tidak disiasati dengan
teknik switching
 Tanpa switching saluran akan terus terhubung meski sudah
tidak terpakai, hal seperti ini akan sangat membahayakan
 Tanpa switching, biaya komunikasi menjadi sangat mahal
akibat monopoli pemakaian saluran.
B. Sistem Switching
1. Selektor
Selektor merupakan alat pemilih yang menghubungkan satu
masukkan (inlet) dengan beberapa pilihan keluaran (outlet).
Selektor elektromekanik digerakkan secara elektromagnetik
maupun dengan mempergunakan elektromotor. Selektor banyak
digunakan pada awal teknologi switching. Selektor dalam keadaan
awal berada pada home position, saat menerima impuls dari
telepon, wiper selektor akan berpindah. Perpindahannya ditentukan
oleh besarnya impuls tadi. Setiap output selector dihubungkan
dengan telepon lain.

3
4

Selektor yang hanya memiliki outlet satu arah disebut


Uniselector, sedangkan yang memiliki outlet pada sisi horizontal
dan vertikal disebut Two-Motion Selector. Selektor yang
digunakan untuk switching adalah Two-motion selector. Selektor
ini memiliki 10 baris outlet dan 10 kolom outlet, sehingga 1 inlet
dapat dihubungkan dengan 100 outlet. Digit pertama akan
menggerakkan wiper ke arah vertikal, sedangkan digit kedua ke
arah horizontal.

Gambar Selektor Switch


2. Crossbar Switch
Crossbar switch atau switch yang terdiri dari garis/batang yang
bersilangan adalah sistem switch yang menghubungkan beberapa
titik input output yang berbentuk matriks. Crossbar switch
menggunakan rele elektromagnet dan terdiri dari 10 horizontal bar
yang digerakkan oleh 5 pasang rele elektromagnet dan 20 vertikal
bar yang digerakkan 20 rele elektromagnet, sehingga memiliki 200
titik persilangan.

Gambar Crossbar Switch


5

3. Rele
Rele banyak digunakan sebagai komponen penbentuk sentral
telepon. Berdasarkan dasar fisika yang membentuk rele, rele terdiri
atas rele elektrostatis, rele elektromagnetis, rele thermo, SCR
(Silicon Controlled Rectifier), Rele cahaya dan transistor. Selektor
dan crossbar pada dasarnya juga adalah rele, namun memiliki
banyak outlet. Rele clektromagnetis adalah rele yang paling banyak
digunakan sebelum ditemukan sentral digital, contohnya adalah
rele Reed dan rele Ferred. Rele ini menggunakan magnetik reed
yang memiliki kelebihan, antara lain frekuensi kontak yang besar,
ukurannya kecil, waktu kontaknya cepat serta dapat digerakkan
hanya dengan pulsa satu mdetik.

Gambar Rele

C. Fungsi Switch
1. Looping Avoidance
Looping merupakan perputaran data yang terjadi di port switch
saja. Dimana switch bisa dipakai untuk mencegah terjadinya
looping ketika menerima data yang tidak diketahui tujuannya.
Kemudian data yang diterima akan diteruskan ke IP Address tujuan
melalui pemblokan di salah satu port yang terhubung dengan
perangkat lainnya.
2. Meneruskan Data Frame
Switch juga dipergunakan untuk menyaring dan meneruskan data
frame ke alamat yang sedang dituju. Selain mengirimkan data ke
6

alamat tujuan, penerusan data frame juga akan dilanjutkan ke


alamat MAC dan port tertentu. Hal ini dapat mengurangi adanya
peristiwa tabrakan saat proses pengiriman data.
3. Address Learning
Address learning pada switch berfungsi mencatat alamat MAC
antar perangkat jaringan yang sedang terhubung. Saat switch
sedang proses menerima data, maka switch juga melakukan
pencatatan MAC address dari pengirim sekaligus mempelajari
kemana arah data tersebut akan dikirim.

D. Jenis-jenis Switching
Ada 2 jenis juga, yaitu :
1. Circuit Switching
Transfer data dimulai setelah ada koneksi antara pengirim dan
penerima. Contoh: percakapan telepon.
2. Packet Switching
Tidak perlu ada koneksi dulu sebelum transfer data. Data akan
diberi label yg berisi informasi pengirim dan penerima. Tidak ada
jaminan data akan sampai ke tujuan sesuai waktu yg kita inginkan.
Contoh: pengiriman paket, akses internet.
Bila diaplikasikan ke jaringan komputer, perbedaannya sbb :
1. Circuit Switched Network
 Bandwidth dialokasikan secara penuh dan dijamin ada
selama transmisi berlangsung.
 Sekali koneksi terbentuk, kapasitas circuit dapat digunakan
scr penuh tanpa peduli aktifitas network yg lainnya.
 Biaya koneksi tergantung dari data yg ditransmisikan, bila
tdk ada transmisi data namun koneksi masih ada, maka
biaya akan terus berjalan.
2. Packet Switched Network
7

 Bandwidth digunakan secara dinamis, bila diperlukan


transmisi data saja.
 Beberapa komunikasi bisa terjadi bersamaan.
 Ada delay dan congestion.
 Lebih cost effective dan reliabel daripada Circuit Switched
Network.

E. Tujuan Menggunakan Switch


Seiring berkembangnya zaman dan teknologi menjadikan
penggunaan switch semakin meningkat. Sebab semakin banyak
pengguna komputer yang memahami apa itu switch dan tujuan
penggunannya. Adapun beberapa tujuan menggunakan switch yaitu:
 Mengurangi beban kerja di masing-masing PC host.
 Membantu meningkatkan kinerja pada jaringan.
 Jaringan yang memakai switch akan mempunyai lebih benturan
frame lebih kecil. Sebab adanya switch menjadikan collision
domain pada setiap koneksi.
 Switch bisa dihubungkan secara langsung dengan workstation.

F. Cara Kerja Switch


Pada penerapannya, switch akan menerima data yang dikirimkan
perangkat lain yang sudah terkoneksi. Kemudian switch akan
mendeteksi serta mencocokkan alamat MAC Address perangkat tujuan
dengan data tabel yang dimiliki. Tahap berikutnya, switch akan
membuat sebuah logika koneksi dengan memakai port yang sudah
terhubung dengan perangkat yang dituju. Dengan demikian data yang
akan dikirim hanya bisa diterime oleh port tujuan. Sedangkan untuk
port lainnya tidak bisa menerima data tersebut. Cara kerja switch ini
dapat mengurangi potensi adanya tabrakan data.
8

G. Teknik Switching
1. Circuit Switching
Jaringan circuit switching digunakan untuk menghubungkan
pasangan terminal dengan cara menyediakan sirkuit atau kanal
yang tersendiri dan terus menerus selama hubungan berlangsung :
 Sirkuit yang ‘holded’ tidak dapat dipakai oleh yang lain
 Jumlah sirkuit / kanal lebih kecil dibandingkan kapasitas
Jaringan circuit switching, kinerjanya tergantiung pada loss
bukan pada delay (tetapi pada digital switching juga menimbulkan
delay). Tiga fase yang terdapat dalam circuit switching, yaitu;
 Pembentukan hubungan
 Transfer data
 Pembubaran (terminasi) hubungan
Jaringan circuit switching digunakan untuk hubungan yang
bersifat:
 Real time-spech (contoh : telepon)
 Real time-data very high bit transmitted
Contoh :
 Jaringan Telepon
 ISDN (Integrated Services Digital Networks)
Dalam sistem ini pengirim yaitu rangkaian masukan
disambungkan ke penerima atau rangkaian keluaran selama
pengalihan informasi. Untuk tiap hubungan diperlukan satu
rangkaian. Bilamana pihak yang dituju sibuk ataupun tidak berada
dalam keadaan siap menerima informasi hubungan tidak dapat
dilaksanakan atau gagal. Informasi yang hendak dikirmkan dapat
hilang. Jaringan telepon menggunakan cara ini.
Untuk transmisi data, komunikasi biasanya dilakukan dengan
cara melalui transmisi data dari sumber ke tujuan melalui simpul-
simpul jaringan switching perantara. Simpul switching bertujuan
9

menyediakan fasilitas switching yang akan memindah data dari


simpul ke simpul sampai mencapai tujuan. Ujung perangkat yang
ingin melakukan komunikasi disebut station. Station bisa berupa
komputer, terminal, telepon, atau perangkat komunikasi lainnya.
Sedangkan perangkat yang tujuannya menyediakan komunikasi
disebut simpul. Simpul-simpul saling dihubungkan melalui jalur
transmisi. Masing-masing station terhubung ke sebuah simpul, dan
kumpulan simpul-simpul itulah yang disebut sebagai jaringan
komunikasi.
Simpul yang hanya terhubung dengan simpul lain, tugasnya
hanya untuk switching data secara internal (ke jaringan).
Sedangkan yang terhubung ke satu station atau lebih, fungsinya
selain menerima data juga sekaligus mengirimkannya ke station
yang terhubung.
Jalur simpul-simpul biasanya dimultiplexingkan, baik dengan
menggunakan Frequency Division Multiplexing (FDM) maupun
Time Division Multiplexing (TDM).
Tidak ada saluran langsung diantara sepasang simpul. Sehingga
diharapkan selalu memiliki lebih dari 1 jalur disepanjang jaringan
untuk tiap pasangan station untuk mempertahankan reliabilitas
jaringan.

Gambar Circuit Switched Network


2. Message Switching
Dalam message switching tidak diperlukan adanya
penginisialisasian sambungan ke terminal tujuan atau keadaan
dimana terminal tujuan dalam keadaan siap untuk menerima data.
10

Pesan akan disimpan pada suatu pusat pembagi (switching center)


sementara pusat pembagi akan menentukan jalur yang tepat
kepusat pembagi berikutnya yang kosong Pesan tersebut akan
diambil dari pusat pembagi dan diteruskan ke pusat pembagi
berikutnya. Pesan tetap tersimpan di pusat pembagi untuk
mengetahui apakah ada kesalahan selama pengiriman pesan
tersebut dan sampai pesan tersebut dapat diteruskan ke terminal
yang dimaksud atau dituju.
Keuntungan yang dapat diperoleh dengan penggunaan message
switching yaitu :
 Pesan dapat dikirimkan oleh pengirim kapan saja tanpa
harus mengetahui apakah penerima sedang sibuk atau tidak
operasional.
 Jaringan secara otomatis akan mengubah sandi, protokol,
dan kecepatan sehingga memungkinkan terjadinya
komunikasi diantara dua terminal yang berbeda.
 Antrian pesan dan pemutaran otomatis (automatic
dialling)memberikan tingkat penggunaan jaringan yang
tinggi.
 Pesan dapat disebarluaskan ke sejumlah terminal.
 Jika lalu lintas data padat, pemanggilan ke suatu terminal
tidak akan diblok tetapi hanya akan ditunda.

Gambar Message Switching


3. Packet Switching
Sebuah metode yang digunakan untuk memindahkan data
dalam jaringan internet. Dalam packet switching, seluruh paket
11

data yang dikirim dari sebuah node akan dipecah menjadi beberapa
bagian. Setiap bagian memiliki keterangan mengenai asal dan
tujuan dari paket data tersebut. Hal ini memungkinkan sejumlah
besar potongan-potongan data dari berbagai sumber dikirimkan
secara bersamaan melalui saluran yang sama, untuk kemudian
diurutkan dan diarahkan ke rute yang berbeda melalui router.
Packet Switching tidak mempergunakan kapasitas transmisi
yang melewati jaringan. Data dikirim keluar dengan menggunakan
rangkaian potongan-potongan kecil secara berurutan yang
disebutpaket. Masing-masing paket melewati jaringan dari satu
titik ke titik lain dari sumber ke tujuan Pada setiap titik seluruh
paket diterima, disimpan dengan cepat dan ditransmisikan ke titik
berikutnya. Fungsi utama dari jaringan packet-switched adalah
menerima paket dari stasiun pengirim untuk diteruskan ke stasiun
penerima. Dalam Packet Switching, data yang ditransmisikan
dibagi-bagi ke dalam paket-paket kecil. Jika source mempunyai
message yang lebih panjang untuk dikirim, message itu akan
dipecah ke dalam barisan-barisan paket. Tiap paket berisi data dari
user dan info control.
Info control berisi minimal adalah info agar bagaimana paket
bisa melalui jaringan dan mencapai alamat tujuan. Umumnya
header berisi :
 Source (sender’s) address
 Destination (recipient’s) address
 Packet size
 Sequence number
 Error checking information
Beberapa keuntungan yang diperoleh dari packet switching :
 Efisiensi line sangat tinggi; hubungan single node-to-node
dapat dishare secara dinamis oleh banyak paket. Paket-
paket diqueue dan ditransmisikan secepat mungkin. Secara
12

kontras, dalam circuit switching, waktu pada link node-to-


node adalah dialokasikan terlebih dahulu menggunakan
time-division multiplexing.
 Jaringan packet-switched dapat membuat konversi data-
rate. Dua buah station yang berbeda data-ratenya dapat
saling menukar paket.
 Ketika traffic mulai padat, beberapa call diblok, yang
menunjukkan jaringan menolak permintaan koneksi
tambahan sampai beban di jaringan menurun. Dalam packet
switchied network, paket masih dapat diterima akan tetapi
delay delivery bertambah.
 Prioritas dapat digunakan. Jadi kalau sebuah node
mempunyai sejumlah queued packet untuk ditransmisikan,
paket dapat ditransmisikan pertama kali berdasarkan
prioritas yang lebih tinggi. Paket-paket ini mempunyai
delay yang lebih kecil daripada lower-priority packets.
Contoh Teknologi Layanan Packet Switched:
 Public data network
 Frame relay
 Internet (connectionless)
 LAN (connectionless)
Ada dua pendekatan yang berhubungan dengan jaringan Packet
Switching, yaitu :
1. Datagram
Node-node jaringan memroses tiap paket secara independen.
Jika host A megirim dua paket berurutan ke host B pada sebuah
jaringan paket datagram, jaringan tidak dapat menjamin bahwa
kedua paket tersebut akan dikirim bersamaan, kenyataannya
kedua paket tersebut dikirimkan dalam rute yang berbeda
Paket-paket tersebut disebut datagram. Implikasi dari switching
paket datagram :
13

 Urutan paket dapat diterima dalam susunan yang


berbeda ketika dikirimkan
 Tiap paket header harus berisi alamat tujuan yang
lengkap

Gambar Datagram Packet Switching


Kelebihan Datagram Packet Switching:
 Tidak ada waktu call setup
 Adaptasi yang cepat jika terjadi congestion/network
overload.
 Adaptasi yang cepat jika terjadi node failure
Kelemahan Datagram Packet Switching:
 Kedatangan paket bisa tidak sesuai dengan urutannya.
 Adanya beban pemrosesan karena setiap paket di proses
di setiap node
 Receiver tidak memiliki persiapan terhadap paket yang
dating
2. Virtual Switching
Virtual circuit packet switching adalah campuran dari circuit
switching dan paket switching. Seluruh data ditransmisikan
sebagai paket-paket. Seluruh paket dari satu deretan paket
dikirim setelah jalur ditetapkan terlebih dahulu (virtual circuit).
Urutan paket yang dikirimkan dijamin diterima oleh penerima.
Paket-paket dari virtual circuit yang berbeda masih
14

dimungkinkan terjadi interleaving. Pengirim data dengan


virtual circuit melalui 3 fase :
 Penetapan VC
 Pentransferan data
 Pemutusan VC

Gambar Virtual Circuit Packet Switching


Kelebihan Virtual Circuit Packet Switching:
 Kedatangan paket sesuai urutannya.
 Terdapat mekanisme error control.
 Penetapan satu rute untuk satu koneksi.
 Penerima telah bersiap untuk menerima paket yang
datang
Kelemahan Virtual Circuit Packet Switching:
 Adanya delay saat connection setup.
 Adaptasi terhadap node failure kurang baik.
 Adaptasi terhadap network overload kurang baik

II. MULTIPLEXING
A. Pengertian Multiplexing
Multiplexing merupakan Teknik menggabungkan beberapa sinyal
untuk dikirimkan secara bersamaan pada suatu kanal transmisi.
Dimana perangkat yang melakukan Multiplexing disebut Multiplexer
atau disebut juga dengan istilah Transceiver / Mux. Dan untuk di sisi
penerima, gabungan sinyal – sinyal itu akan kembali di pisahkan
15

sesuai dengan tujuan masing – masing. Proses ini disebut dengan


Demultiplexing. Contoh aplikasi dari teknik multiplexing ini adalah
pada jaringan transmisi jarak jauh, baik yang menggunakan kabel
maupun yang menggunakan media udara (wireless atau radio). Sebagai
contoh, satu helai kabel optik Surabaya-Jakarta bisa dipakai untuk
menyalurkan ribuan percakapan telepon. Idenya adalah bagaimana
menggabungkan ribuan informasi percakapan (voice) yang berasal dari
ribuan pelanggan telepon tanpa saling bercampur satu sama lain.
Pada gambar dibawah ini menggambarkan fungsi multiplexing
dalam bentuk yang paling sederhana. Terdapat input n untuk
multiplexer. Multiplexer dihubungkan ke demultiplexer melalui
sebuah jalur tunggal. Saluran tersebut mampu membawa n channel
data yang terpisah.

Gambar Fungsi Multiplexing


B. Tujuan dan Keuntungan Multiplexing
Tujuan Multiplexing:
 Meningkatkan effisiensi penggunaan bandwidth / kapasitas
saluran transmisi dengan cara berbagi akses bersama.
 Mengurangi media penghantar
 Meningkat kan kemampuan komunkasi dengan cara
memaksimalkan data yang di antar di atas satu media
penghantar
 Meminimalisir biaya transmisi data dengan cara mengurangi
penggunaan satu media penghantar antara komputer host dan
terminal.
 Membantu berbagai koneksi pada sebuah mesin
16

 Memetakan banyak koneksi pada sebuah tingkatan antara


sebuah koneksi dengan lainnya
Keuntungan Multiplexing:
 Komputer host hanya butuh satu port I/O untuk banyak
terminal
 Hanya satu line transmisi yang dibutuhkan
 Menghemat biaya penggunaan saluran komunikasi
 Memanfaatkan sumber daya seefisien mungkin
 Kapasitas terbatas dari saluran telekomunikasi digunakan
semaksimum mungkin
 Karakteristik permintaan komunikasi pada umumnya
memerlukan penyaluran data dari beberapa terminal ke titik
yang sama

C. Jenis Teknik Multiplexing


Teknik Multiplexing yang umum digunakan adalah :
1. Time Division Multiplexing (TDM) :
Secara umum TDM menerapkan prinsip pemnggiliran waktu
pemakaian saluran transmisi dengan mengalokasikan satu slot
waktu (time slot) bagi setiap pemakai saluran (user). TDM yaitu
Terminal atau channel pemakaian bersama-sama kabel yang cepat
dengan setiap channel membutuhkan waktu tertentu secara
bergiliran (round-robin time-slicing). Biasanya waktu tersebut
cukup digunakan untuk menghantar satu bit (kadang-kadang
dipanggil bit interleaving) dari setiap channel secara bergiliran atau
cukup untuk menghantar satu karakter (kadang-kadang dipanggil
character interleaving atau byte interleaving). Menggunakan
metoda character interleaving, multiplexer akan mengambil satu
karakter (jajaran bitnya) dari setiap channel secara bergiliran dan
meletakkan pada kabel yang dipakai bersama-sama sehingga
17

sampai ke ujung multiplexer untuk dipisahkan kembali melalui


port masing-masing. Teknik TDM terdiri atas :
 Synchronous TDM
Hubungan antara sisi pengirim dan sisi penerima dalam
komunikasi data yang menerapkan teknik Synchronous
TDM .

Gambar Synchronus TDM


Cara kerja Synchronous TDM dijelaskan dengan ilustrasi
dibawah ini :

Gambar ilustrasi hasil Sampling dari input line


 Asynchronous TDM
Untuk mengoptimalkan penggunaan saluran dengan
cara menghindari adanya slot waktu yang kosong akibat
tidak adanya data ( atau tidak aktif-nya pengguna) pada saat
sampling setiap input line, maka pada Asynchronous TDM
proses sampling hanya dilakukan untuk input line yang
aktif saja. Konsekuensi dari hal tersebut adalah perlunya
menambahkan informasi kepemilikan data pada setiap slot
waktu berupa identitas pengguna atau identitas input line
yang bersangkutan. Penambahan informasi pada setiap slot
18

waktu yang dikirim merupakan overhead pada


Asynchronous TDM.
Gambar di bawah ini menyajikan contoh ilustrasi yang
sama dengan gambar Ilustrasi hasil sampling dari input line
jika ditransmisikan dengan Asynchronous

Gambar Frame pada Asyncronus TDM

2. Frequency Division Multiplexing (FDM)


Prinsip dari FDM adalah pembagian bandwidth saluran transmisi
atas sejumlah kanal (dengan lebar pita frekuensi yang sama atau
berbeda) dimana masing-masing kanal dialokasikan ke pasangan
entitas yang berkomunikasi. Contoh aplikasi FDM ini yang
polpuler pada saat ini adalah Jaringan Komunikasi Seluler, seperti
GSM ( Global System Mobile) yang dapat menjangkau jarak 100
m s/d 35 km. Tingkatan generasi GSM adalah sbb:
1) First-generation: Analog cellular systems (450-900 MHz)
 Frequency shift keying for signaling
 FDMA for spectrum sharing
 NMT (Europe), AMPS (US)
2) Second-generation: Digital cellular systems (900, 1800 MHz)
 TDMA/CDMA for spectrum sharing
 Circuit switching
 GSM (Europe), IS-136 (US), PDC (Japan)
3) 2.5G: Packet switching extensions
 Digital: GSM to GPRS
 Analog: AMPS to CDPD
4) 3G:
 High speed, data and Internet services
19

 IMT-2000

Gambar Pemakaian Frekuensi pada GSM


FDM yaitu pemakaian secara bersama kabel yang mempunyai
bandwidth yang tinggi terhadap beberapa frekuensi (setiap channel
akan menggunakan frekuensi yang berbeda). Contoh metoda
multiplexer ini dapat dilihat pada kabel coaxial TV, dimana
beberapa channel TV terdapat beberapa chanel, dan kita hanya
perlu tunner (pengatur channel) untuk gelombang yang
dikehendaki.

Gambar Frequency Division Multiplexing

3. Code Division Multiplexing (CDM)


Code Division Multiplexing (CDM) dirancang untuk
menanggulangi kelemahankelemahan yang dimiliki oleh teknik
multiplexing sebelumnya, yakni TDM dan FDM.
Contoh penerapan CDM untuk 3 pengguna (A,B dan C)
menggunakan panjang kode 8 bit (8-chip spreading code)
dijelaskan sebagai berikut :
20

1) Pengalokasian kode unik (8-chip spreading code) bagi ketiga


pengguna :
 kode untuk A : 10111001
 kode untuk B : 0110111
 kode untuk C : 11001101
2) Misalkan pengguna A mengirim bit 1, pengguna B mengirim
bit 0 dan pengguna C mengirim bit 1. Maka pada saluran
transmisi akan dikirimkan kode berikut :
 A mengirim bit 1 : 10111001 atau + – + + + – – +
 B mengirim bit 0 : 10010001 atau + – – + – – – +
 C mengirim bit 1 : 11001101 atau + + – – + + -
 hasil penjumlahan (sum) = +3,-1,-1,+1,+1,-1,-3,+3
3) Pasangan dari A akan menginterpretasi kode yang diterima
dengan cara :
 Sinyal yang diterima : +3 –1 –1 +1 +1 –1 –3 +3
 Kode milik A : +1 –1 +1 +1 +1 -1 –1 +1
 Hasil perkalian (product) : +3 +1 –1 +1 +1 +1 +3 +3 =
12 Nilai +12 akan diinterpretasi sebagai bit ‘1’ karena
mendekati nilai +8.
4) Pasangan dari pengguna B akan melakukan interpretasi sebagai
berikut :
 sinyal yang diterima : +3 –1 –1 +1 +1 –1 –3 +
 kode milik B : –1 +1 +1 –1 +1 +1 +1 –1
 jumlah hasil perkalian : –3 –1 –1 –1 +1 –1 –3 –3 = -12
Berarti bit yang diterima adalah bit ‘0’, karena
mendekati nilai –8
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan di atas kit bisa mengetahui bahwa
1. Switch adalah jenis hardware pada jaringan komputer yang bermanfaat
menghubungkan beberapa komputer dalam layer protokol jaringan.
Selanjutnya komputer menjadi saling terhubung melalui UPT atau
kabel jaringan yang memiliki pusat di switch. Dengan adanya switch
maka beberapa komputer bisa saling terhubung dan bertukar data
meski berada dalam jarak cukup jauh.
2. Frequency-Division Multiplexing bisa dipergunakan bersama-sama
dengan sinyal-sinyal analog. Sejumlah sinyal secara simultan dibawa
menuju media yang sama dengan cara mengalokasikan band frekuensi
yang berlainan ke masing-masing sinyal. Diperlukan peralatan
modulasi untuk memindah setiap sinyal ke band frekuensi yang
diperlukan, sedangkan peralatan multiplexing diperlukan untuk
mengkombinasikan sinyal-sinyal yang dimodulasikan.
3. Statistical time-division multiplexing menyediakan layanan yang lebih
efisien dibanding synchronous TDM sebagai pendukung terminal.
Dengan statistical TDM, jatah waktu tidak ditetapkan terlebih dahulu
untuk sumber-sumber data tertentu. Melainkan, data pengguna ditahan
dan ditransmisikan secepat mungkin menggunakan jatah waktu yang
tersedia.

B. Saran
Agar penggunaan saluran telekomunikasi menjadi lebih efisien lagi,
dipergunakan beberapa bentuk multiplexing. Multiplexing memungkinkan
beberapa sumber transmisi membagi kapasitas transmisi menjadi lebih
besar. Dua bentuk yang paling umum dari multiplexing adalah Frequency-
Division Multiplexing (FDM) dan time Division Multiplexing (TDM).

22
DAFTAR PUSTAKA

Dede Sopandi. 2008. Instalasi dan Konfigurasi Jaringan Kompuer. Jakarta:


Informatika
http://brahm.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/8932/MULTIPLEXING.doc
diakses pada 15 Oktober 2021 pukul 13:02
http://herianto.files.wordpress.com/2007/04/resume-jarkom2.pdf/10-11-2009
diakses pada 15 Oktober 2021 pukul 13:10
https://idcloudhost.com/apa-itu-switch-fungsi-jenis-tujuan-dan-cara-kerja-
switch/#Pengertian_Switch diakses pada 15 Oktober pukul 14:24
https://sanjaya-w.blogspot.com/2011/04/multiplexing-vs-switching.html diakses
pada 16 Oktober 2021 pukul 17:01
https://catatankuliahsi.blogspot.com/2015/12/komunikasi-data-switching.html
diakses pada 16 Oktober 2021 pukul 17:19
https://www.academia.edu/9902596/Makalah_Mengenal_Multiplexing diakses
pada 16 Oktober 2021 pukul 20:14

23

Anda mungkin juga menyukai