Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH JARINGAN KOMPUTER

KOMPONEN JARINGAN KOMPUTER

DISUSUN OLEH:

Ageng Widi Atmoko 14501241032

Rachmat Adi Susilo 14501241033

Edwinanto Wicaksono 14501241034

Muhamad Taufur 14501241035

Diky Ansor Rosadi 14501241037

Saud Faizal 14501241040

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2016
A. Peralatan Jaringan Komputer

1. Peralatan Hardware

a. Network Interface Card (NIC) / Kartu Jaringan

Sumber : https://hanifwahyu.wordpress.com/2013/12/03/pengertian-
jenis-dan-fungsi-dari-network-interface-card-nic-kartu-jaringan/

Kartu Jaringan atau disebut dengan istilah NIC (Network Interface


Card) atau LAN Card atau Etherned Card merupakan perangkat yang
menyediakan media untuk menghubungkan antar komputer. Kebanyakan
Kartu Jaringan berjenis kartu internal, yaitu kartu jaringan yang di pasang
pada slot ekspansi di dalam komputer. Fungsi Network Interface Card (NIC) /
Kartu Jaringan Network Interface Card (NIC) / Kartu Jaringan memiliki dua
fungsi utama , yaitu: Peranti yang menyambungkan kabel jaringan dengan
komputer. Peranti yang menyediakan pengalamatan secara fisik. Artinya kartu
jaringan memiliki kode tertentu yang unik. Jenis Network Interface Card
(NIC) / Kartu Jaringan Kartu jaringan merupakan salah satu perangkat
jaringan yang bekerja pada layer Physical dan Data Link, yang
menghubungkan komputer dengan perangkat jaringan lainnya yang umumnya
berupa Switch LAN. Kartu LAN ini dikoneksikan ke Switch melalui media
kabel jaringan, yang umum sekarang ini adalah kabel UTP Cat5e (kabel
standard UTP yang mendukung kecepatan Gigabit).

Pada umumnya kartu jaringan ada yang sudah built-in dengan


Motherboard dari komputer atau laptop, akan tetapi banyak komputer rakitan
sendiri tidak memasukkan kartu jaringan pada motherboardnya, jadi anda
harus membeli sendiri kartu jaringan tersebut – hanya bila anda akan
menggunakan komputer tersebut terhubung dengan system jaringan lokal.
b. Ethernet

Sumber : http://sedulur-kabeh.blogspot.co.id/2012/01/fungsi-ethernet-
pada-jaringan-komputer.html
Ethernet adalah teknologi jaringan komputer berdasarkan pada
kerangka jaringan area lokal (LAN). Sistem komunikasi melalui Ethernet
membagi aliran data ke dalam paket individual yang disebut frame. Setiap
frame, berisi alamat sumber dan tujuan serta pengecekan error data sehingga
data yang rusak dapat dideteksi dan dikirim kembali. Ethernet adalah protokol
LAN yang memungkinkan setiap PC “berlomba” untuk mengakses network.
Sekarang Ethernet menjadi protokol LAN yang paling populer karena relatif
murah dan mudah di-install serta ditangani.
Ethernet Card adalah jenis hardware jaringan komputer berupa adaptor,
awalnya diciptakan untuk membangun sebuah Local Area Network (LAN).
Hal ini digunakan untuk mendukung standar Ethernet untuk koneksi jaringan
kecepatan tinggi melalui kabel dalam jaringan atau sering disebut sebagai
kartu LAN. Dalam sejarahnya, Ethernet dibuat oleh Xerox di tahun 1976.
Ethernet telah disetujui sebagai standar industri protokol LAN tahun 1983.
Sebuah network yang menggunakan Ethernet sebagai protokol sering disebut
Ethernet network.

Fungsi Ethernet Card


Ethernet Card berfungsi membantu pertukaran file dan data melalui
jaringan komputer. Komputer-komputer ini berkomunikasi melalui jaringan
komputer dengan bantuan dari akses fisik ke media jaringan dan sistem
pengalamatan tingkat rendah melalui penggunaan alamat MAC (nomor seri
unik 48-bit yang disimpan dalam ROM yang dilakukan pada Ethernet Card).
Dalam sebuah jaringan, setiap komputer memiliki kartu dengan alamat MAC
yang unik.
c. Repeater

Sumber : http://lifehacker.com/265142/turn-your-wifi-router-into-a-
repeater
Repeater adalah alat yang berguna untuk menguatkan signal. Dengan
alat ini, signal yang lemah dapat ditingkatkan daya jangkaunya sehingga dapat
digunakan untuk cakupan wilayah yang lebih luas.

Fungsi Repeater
 Memperluas daya jangkau signal server
Fungsi yang pertama dari alat ini adalah untuk memperluas daya
jangkau singnal. Jika signal lemah, maka daya jangkaunya akan lebih
sempit, sedangkan ketika signal kuat maka daya jangkaunya akan lebih
luas.
 Mengcover berbagai wilayah minim signal dari server
Dengan menggunakan repeater, maka daerah yang minim signal
dapat dapat lebih mudah untuk mendapatkan signal. Hal ini dikarenakan,
signal yang lemah dibuat menjadi lebih kuat oleh alat ini.
 Memudahkan akses signal WiFi
Dengan signal yang lebih kuat tentunya para pengguna perangkat
yang membutuhkan signal dapat lebih mudah mengakses signal tersebut.
Salah satu penerapan dari alat ini adalah pada signal WiFi.
 Meneruskan dan memaksimalkan signal
Fungsi yang keempat adalah meneruskan dan memaksimalkan
signal. Dalam fungsi ini, repeater bekerja dengan cara menangkap,
mengelola, memperbesar, dan meneruskan signal ke berbagai perangkat
jaringan yang ada di sekitar alat ini.
 Memudahkan proses pengiriman dan penerimaan data
Dengan signal yang lebih kuat proses pengiriman dan penerimaan
data antar sesama pengguna perangkat jaringan ataupun yang melalui
jaringan dapat dilakukan dengan lebih cepat. Hal ini dapat diibaratkan
seperti halnya ketika mobil melaju di jalan tol (ketika menggunakan
repeater).
 Meminimalisir penggunaan kabel jaringan
Sistem kerja dari repeater adalah melalui signal wireless. Dengan
menggunakan alat ini, maka penggunaan kabel yang ribet dan semrawut
dapat dihindari.
Kelebihan:
o Dapat memperkuat sinyal.
o Sebuah analog perangkat yang memperkuat input sinyal terlepa
s dari alam (analog atau digital ).
o Sebuah digital perangkat yang memperkuat, membentuk ulang,
atau melakukan kombinasi dari salah satu fungsi pada sinyal
input digital untuk transmisi ulang.
o Karena repeater bekerja dengan sinyal fisik yang sebenarnya,
dan jangan mencoba untuk menginterpretasikan data yang di
kirim.
o Repeater bekerja pada lapisan fisik, di lapisan pertama dari
model OSI.
Kekurangan:
o Repeater harus di tempatkan di tempat yang tinggi.
o Memperpanjang jarak fisik jaringan
o Khusus terhubung media yang berbeda

d. HUB

Sumber : http://www.pintarkomputer.net/2015/12/pengertian-hub-dan-
fungsinya.html

Hub adalah merupakan sebuah perangkat jaringan yang bekerja di OSI


layer 1, Physical Layer. Sehingga Hub hanya bekerja tak lebih sebagai
penyambung ataupun concentrator saja, serta hanya menguatkan sinyal di
kabel Unshielded Twisted-Pair (UTP). Hub tak mengenal MAC Addressing
atau Physical Addressing shingga tidak bisa memilah data yang harus
ditransmisikan shingga collision tak bisa dihindari dari penggunaan Hub
tersebut.

Fungsi Hub diantaranya:


 Memfasilitasikan penambahan penghilangan ataupun penambahan
workstation.
 Menambah jarak network (bisa berfungsi sebagai repeater).
 Menyediakan/memfasilitasi fleksibilitas dengan mensupport interface yang
berbeda (Ethernet, Toket ring dan FDDI).
 Me nawarkan feature-featur yang fault tolerance (Isolasi Kerusakan).
 Memberikan menegement yang tersentralisasi ( koleksi informasi,
diagnostic).
Kelebihan:
o Jika penghubungnya memakai Hub, maka data yang dikirim
dari Komputer1 akan dikirim ke semua komputer (Komputer2,
Komputer3, Komputer4, dan Komputer5), dan nanti masing-
masing komputer akan mengecek data itu dikirimkan kepada
siapa.
o Kelebihan Hub adalah memungkinkan pengguna untuk berbagi
pada jalur yang sama ,memiliki banyak port (4 sampai 24 port
ditambah 1 untuk ke server atau hub yang lain.)
Kekurangan:
o Karena mereka mengulang semua lalu lintas yang mereka
terima pada semua port tiap terhubung terpasang NIC akan
memiliki waktu yang lebih sulit mendapatkan dengan lalu lintas
ke jaringan.
o Kekurangan Hub adalah karena dapat berbagi jalur yang sama
maka kecepatan komunukasinya juga harus dibagi dengan hub
lainya.
o Membutuhkan kabel tersendiri untuk berjalan

e. Bridge
Sumber : http://www.pengertianku.net/2015/05/pengertian-bridge-dan-
fungsinya-secara-lengkap.html

Bridge adalah suatu alat yang dapat menghubungkan jaringan


komputer LAN (Local arean Network) dengan jaringan LAN yang lain.
Bridge dapat menghubungkan tipe jaringan komputer berbeda-beda (misalnya
seperti Ethernet & Fast Ethernet), ataupun tipe jaringan yang serupa atau
sama. Alat ini bekerja pada data Link layer model OSI (Open System
Interconnection), Karena itu bridge bisa menyambungkan jaringan komputer
yang memakai metode transmisi atau medium access control yang tidak sama
atau berbeda. Bridge juga adalah alat yang bisa mempelajari alamat link yang
ada pada setiap perangkat yang terhubung dengannya dan juga mengatur alur
frame berdasarkan alamat tersebut.

Fungsi Bridge
Adapun fungsi dari bridge diantaranya sebagai berikut di bawah ini:
 Bridge dapat berfungsi menghubungkan 2 buah jaringan komputer LAN
yang sejenis, sehingga dapat memiliki satu jaringan LAN yang lebih besar
dari ketentuan konfigurasi LAN tanpa bridge.
 Bridge juga dapat menghubungkan beberapa jaringan komputer yang
terpisah, baik itu tipe jaringan yang sama maupun yang berbeda.
 Bridge juga dapat berfungsi sebagai router pada jaringan komputer yang
luas, hal seperti ini sering dinamakan dengan istilah“Bridge-Router”.
 Bridge juga dapat men-copy frame data yaitu dari suatu jaringan yang
lain, dengan alasan jaringan itu masih terhubung.
Kelebihan:
o Memperluas/menambah jarak dari network yang ada.
o Menambah jumlah workstation pada network Mengurangi
traffic (dengan network partitioning).
o Menyediakan koneksi ke network yang berbeda (misalnya
Ethernet ke Token Ring).
o Memindahkan data melalui intermediate network dengan
protokol yang berbeda.
Kekurangan:
o Bridge tidak bisa memblokir paket broadcast layer 2.
o Menambah delay pada jaringan.
o Jika alamat yang diterima tidak di kenal oleh bridge, maka akan
di siarkan berita ke jaringan segmen lain dan hal ini dapat
menyebabkan terjadinya broadcast strom (badai siaran) yang
efeknya dapat membuat jaringan macet total.’
o Walaupun dapat memiliki domain collision yang berbeda, tetapi
peralatan bridge hanya memiliki satu broadcat domain.
o memakan banyak bandwidth

f. Switch

Sumber : http://www.pengertianku.net/2015/06/pengertian-switch-dan-
fungsinya.html

Switch merupakan perangkat seperti bridge tetapi switch memilki


jumlah port yang banyak sehingga sering disebut multiport bridge. Pada
switch saat salah satu port sibuk mengirim data maka port yang lain dapat
melakukan pengiriman data. Ada dua prinsip kerja dasar pada switch, yaitu
cut-through dan store-and-forward.
Switch cut-through memiliki kelebihan di sisi kecepatan karena ketika
sebuah paket datang, switch hanya memperhatikan alamat tujuan sebelum
diteruskan ke segmen tujuannya.
Sedangkan switch store-and-forward merupakan kebalikan dari switch
cut-through. Switch ini menerima dan menganalisa seluruh isi paket sebelum
meneruskannya ke tujuan dan untuk memeriksa satu paket memerlukan waktu,
tetapi ini memungkinkan switch untuk mengetahui adanya kerusakan pada
paket dan mencegahnya agar tidak mengganggu jaringan.
Dengan switch ada beberapa keuntungan karena setiap segmen
jaringan memiliki bandwidth 10 Mbps penuh, tidak terbagi seperti pada
"shared network." Dengan demikian kecepatan transfer data lebih tinggi.
Jaringan yang dibentuk dari sejumlah switch yang saling berhubungan disebut
"collapsed backbone."

Kelebihan:

o Performance : Karena sistem tertentu yang melekat pada switch


hanya melihat informasi secara eksplisit ditujukan kepada NIC,
ada sedikit overhead waktu yang dihabiskan membuang paket
yang tidak perlu membaca setiap NIC mendapatkan paket
sendiri dikirimkan ke switch secara independen satu sama lain
terikat dengan NIC beralih.

o Hemat kabel, karena kabel straight atau cross yang sudah ada
dapat digunakan di switch

o kecepatan transfer data yang lebih cepat dibandingkan dengan


shared network pada hub dan dapat memeriksa dan
menganalisa seluruh paket sebelum diteruskan ke tujuan.

Kekurangan:

o Harga sedikit lebih mahal daripada HUB dikarenakan switch


adalah perkembangan dari HUB

o HUB hanya memiliki satu collision control untuk semua port


yang memungkinkan dapat terjadinya bentrok/tabrakan data
karena transmisi data hanya dikontrol oleh satu collision

o Hanya dapat menggunakan kabel straight, jadi bila ingin


menggunakan kabel cross yang sudah ada harus diubah menjadi
kable straight terlebih dahulu.

o membutuhkan waktu yang cukup lama untuk memeriksa suatu


paket

g. VDSL

VDSL (Very high-bit-rate Digital Subscriber Line port) merupakan


suatu alat atau piranti yang digunakan sebagai converter dari kabel UTP
(RJ45) ke kabel telepon (RJ11). Dalam hal ini apabila Anda akan
menghubungkan jaringan LAN atau Intranet antar gedung yang jaraknya
kurang lebih 500 meter masih memungkinkan dengan penambahan piranti
VDSL ini. Masalah kecepatan transfer data tergantung merk VDSL yang
digunakan. Bahkan untuk saat ini mulai banyak beredar dipasaran jenis
VDSL yang kecepatannya bisa diatur sesuai keinginan (manageble).

Gambar VDSL

h. Wireless

Wireles ini bermacam-macam merk dan jenisnya, yang pasti ada


Wireless yang sudah terpasang di komputer ada juga sebagai tambahan.
Bahkan untuk komputer notebook atau Laptop yang sudah memasang logo
Mobile Technology secara otomatis sudah ada Wirelessnya. Saat ini memang
teknologi WiFI sudah menjadi trend dan kebutuhan untuk jaringan komputer
bergerak atau mobile.
Untuk memanfaatkan Wireless yang sudah ada di komputer atau
memasang sebagai kartu jaringan Anda harus memiliki HUB atau Swicth yang
ada fasilitas Wirelessnya. Hub, Swicth atau Router yang sudah medukung
fasilitas Wireless ini kini mulai banyak digunakan. Berikut ini contoh Wireless
yang mendukung berbagai fasiitas yang bisa digunakan untuk berkomunikasi
antara komputer yang memiliki NIC Wireless atau NIC biasa, serta
mendukung Wide Area

i. Router

Router bekerja dengan cara yang mirip dengan switch dan bridge.
Perbedaannya, router merupakan penyaring atau filter lalu lintas data.
Penyaringan dilakukan dengan menggunakan protokol tertentu. Router pada
dasarnya merupakan piranti pembagi jaringan secara logikal bukan fisikal.
Misalnya sebuah IP router bisa membagi jaringan menjadi beberapa subnet
sehingga hanya lalu lintas yang ditujukan untuk IP address tertentu yang bisa
mengalir dari satu segmen ke segmen lain. Contohnya bisa berupa jaringan
biasa LAN (Local Area Network) atau WAN (Wide Area Network) atau
jaringan global seperti Internet.

Gambar Router
Kelebihan:

o Dapat menghubungkan jaringan computer ke jaringan lain.

o dapat menyaring proses data dan dapat membagi jaringan


menjadi beberapa subnet sehingga hanya proses yang ditujukan
untuk IP address tertentu yang bisa mengalir dari satu segmen
ke segmen lainya.

o solasi trafik broadcast. Kemampuan ini memperkecil beban


jaringan karena trafik jenis ini dapat diisolasikan pada sebuah
LAN saja.

o Fleksibilitas. Router dapat digunakan pada topologi jaringan


apapun dan tidak peka terhadap masalah kelambatan waktu.

o Pengaturan prioritas. Router dapat mengimplementasikan


mekanisme pengaturan prioritas antar protokol.

o Pengaturan konfigurasi. Router umumnya dapat lebih


dikonfigurasi daripada bridge.

o Isolasi masalah. Router membentuk penghalang antar LAN dan


memungkinkan masalah yang terjadi diisolasi pada LAN
tersebut.

Kekurangan:

o setiap proses pengiriman data harus menggunakan IP address

o Tergantung pada protokol. Router yang beroperasi pada lapisan


network OSI hanya mampu meneruskan trafik yang sesuai
dengan protokol yang diimplementasikan.

o Biaya. Router umumnya lebih kompleks daripada bridge dan


lebih mahal. Overhead pemrosesan pada router lebih besar
sehingga throughput yang dihasilkan dapat lebih rendah
daripada bridge.
o Pengalokasian alamat. Dalam internetwork yang menggunakan
router, memindahkan sebuah mesin dari LAN yang satu ke
LAN yang lain berarti mengubah alamat jaringan pada sistem
itu

o Sistem tak terjangkau. Penggunaan routing table statik


menyebabkan beberapa sistem dapat terjangkau oleh sistem
lain

2. Peralatan Software

Sistem Operasi

Sistem operasi merupakan sistem yang mengatur pada jaringan


computer disebut NOS ( Network Operating System ). Biasanya OS diinstal
pada computer server tetapi untuk kinerja yang lebih baik diinstal juga pada
tiap client. Contoh operating system adalah Microsoft Windows Server 2003
sehingga computer client menggunakan Microsoft Windows XP dan Windows
Vista. Sejumlah OS seperti Windows NT sudah termasuk NOS dan memang
dirancang untuk keperluan network, sehingga tidak perlu menginstal NOS
lagi.

Ciri dari NOS biasanya memiliki feature-feature antara lain:

1) Tampilan pengendali yang menarik dan mudah dengan GUI.


2) Memiliki metoda penyimpanan data jaringan yang baik.

3) Keamanan yang tinggi.

4) Fasilitas pengiriman data ke printer atau komputer lain.

5) Pemusatan penyimpanan data jaringan.

6) Log-on jarak jauh oleh pemakai melalui modem.

7) Dapat menggunakan workstation tanpa hard disk atau disket.

Beberapa tugas umum NOS adalah:

1) Administrasi: yaitu menambah, mengurangi dan mengelola user serta


menyiapkan backup data.
2) Manajemen file: mengalokasikan dan mentransfer file kepada client
yang membutuhkan.

3) Manajemen printer: mengatur prioritas pencetakan melalui sistem


antrian.

4) Keamanan: memonitor dan, jika perlu, membatasi akses ke pusat


network.

Beberapa macam NOS ( Network Operating System)

NOS OS yang dibutuhkan Jenis LAN


Novell NetWare DOS Client/server
Artisoft LANtastic DOS Peer-to-peer
Microsoft Windows for
Workgroups, Windows 95, Windows Peer-to-peer
Windows 98
Microsoft Windows NT Windows NT
Banyan Vines UNIX Client/server
Microsoft OS/2 LAN
OS/2 Client/server
Manager
.

B. Media Transmisi

Media transmisi adalah media yang dapat digunakan untuk mengirimkan


informasi dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam jaringan, semua media yang dapat
menyalurkan gelombang listrik atau elektromagnetik atau cahaya dapat dipakal
sebagai media pengirim, baik untuk pengiriman dan penerimaan data. Pilihan media
transmisi (pengirim) untuk keperluan komunikasi data tergantung pada beberapa
faktor, seperti harga, performance jaringan yang dikehendaki, ada atau ada tidaknya
medium tersebut.
1. Media Terarah (Guided Transmission Data)
Jenis-jenis kabel yang dipakai sebagai transmisi data pada jaringan :

a. Kabel Coaxial
Kabel ini sering digunakan sebagai kabel antena TV. Disebut juga
sebagai kabel BNC (Bayonet Naur Connector). Kabel ini merupakan kabel
yang paling banyak digunakan pada LAN, karena memiliki perlindungan
terhadap derau yang lebih tinggi, murah, dan mampu mengirimkan data
dengan kecepatan standar .
Ada 2 jenis yaitu RG-58 (10Base2) dan RG-8 (10Base5 ).
Ada 3 jenis konektor pada kabel Coaxial, yaitu T konektor, I konektor
(socket) dan BNC konektor.
Keuntungan menggunakan kabel koaksial adalah lebih murah dari
pada kabel fiber optic dan jarak jangkauannya cukup jauh dari kabel jenis
UTP/STP yang menggunakan repeater sebagai penguatnya.
Kekurangannya adalah susah pada saat instalasi, baik installasi
konektor maupun kabel. Untuk saat ini kabel koaksial sudah tidak
direkomendasikan lagi intuk instalasi jaringan.

b. Twisted Pair

 Twisted Pair terdiri dari 2 jenis :


 Unshielded Twisted Pair (UTP)
 Shielded Twisted Pair (STP)
Kabel ini terdiri dari 4 pasang kabel yang dipilin (twisted pair),
instalasinya mudah, harganya relatif murah dan cukup handal.

o Shielded Twisted Pair

Keuntungan menggunakan kabel STP adalah lebih tahan terhadap


interferensi gelombang elektromagnetik baik dari dari dalam maupun dari luar.
Kekurangannya adalah mahal, susah pada saat instalasi (terutama masalah
grounding), dan jarak jangkauannya hanya 100m.

o Unshielded Twisted Pair

Keuntungan menggunakan kabel UTP adalah murah dan mudah


diinstalasi. Kekurangannya adalah rentan terhadap interferensi gelombang
elektromagnetik, dan jarak jangkauannya hanya 100m.
Kabel UTP (Unshield Twisted Pair)Mempunyai delapan pin (4
pasang).
o Pin1 dengan warna hijau-putih (TD+)
o Pin2 dengan warna hijau (TD-)
o Pin3 dengan warna orange-putih (RD+)
o Pin4 dengan warna biru (NC)
o Pin5 dengan warna biru-putih (NC)
o Pin6 dengan warna orange (RD-)
o Pin7 dengan warna coklat-putih (NC)
o Pin8 dengan warna coklat (NC)

Konfigurasi Kabel UTP

Tiga Cara Pemasangan UTP


 Straight Throught
Pengkabelan jenis ini biasanya diperuntukkan untuk
menghubungkan peralatan yang berbeda jenis. Misal untuk
menghubungkan PC dengan hub, switch dan router, switch dan PC
dan sebagainya
o PC to Hub, PC to Switch
o Router to Hub, Router to Switch

 Cross Over
Pengkabelan jenis ini biaanya digunakan untuk menghubungkan
peralatan sejenis. Misal untuk menghubungkan PC dengan PC, hub
dengan hub dan sebagainya
o PC to PC
o Hub to Hub
o Switch to Switch
o Hub to Switch

 Roll Over
Pengkabelan jenis ini merupakan pengkabelan khusus, Misal
untuk melakukan konfigurasi router menggunakan PC

c. Fiber Optik

Jenis kabel yang satu ini tidak menggunakan tembaga (cooper),


melainkan serat optik. Dimana sinyal yang dialirkan berupa berkas cahaya.
Mampu mengirimkan bandwidth lebih banyak. Banyak digunakan untuk
komunikasi antar Backbone, LAN dengan kecepatan tinggi.

Gambar (a) Tampak Samping (b) FO dengan 3 core


Berdasarkan jumlah sumber cahaya yang masuk pada core FO, kabel
FO dibagi menjadi 2 yaitu:
o Multimode, jumlah sumber lebih dari 1. Menggunakan diameter core
dengan ukuran 50 micron – 100 micron.
o Singlemode, jumlah sumber 1. Menggunakan diameter core dengan
ukuran 2 – 8 micron

Gambar Tipe Konektor FO

2. Media Tidak terarah (Un-Guided Transmission Data)

Suatu media yang digunakan untuk mengirimkan data, dimana arah ujung
yang satu dengan ujung yang lainnya tersebar, contoh : nirkabel (wireless).
Komunikasi ini mengirimkan sinyal ke udara berdasarkan spektrum
elektromagnetik
Gambar Spektrum Elektro Magnetik
a. Transmisi Radio

Perkembangan teknologi komunikasi radio sangat pesat, penggunaan


wireless-LAN sudah semakin populer. Untuk mengirimkan data menggunakan
komunikasi radio ada beberapa cara yaitu :
a. Memancarkan langsung, sesuai dengan permukaan bumi
b. Dipantulkan melalui lapisan atmosfir

Gambar Komunikasi Radio


Komunikasi radio ini menggunakan frekuensi khusus supaya tidak
mengakibatkan interference dengan penggunaan frekuensi lainnya, frekuensi
yang boleh digunakan disebut ISM band. ISM singkatan dari Industrial,
Scientific and Medical. Frekuensi yang bisa digunakan antara lain : - 900 MHz
- 2.4 GHz - 5.8 GHz

Gambar ISM Band

b. Komunikasi Satelit

Komunikasi ini digunakan untuk komunikasi jarak jauh atau antar


benua. Dimana untuk menghubungkannya diperlukan teknologi satelit.
Menurut jaraknya satelit bisa dikategorikan menjadi :
o Geostationary
o Medium-Earth Orbit
o Low-Earth Orbit

Gambar Komunikasi Satelit


Untuk menghubungi site yang lain, bisa dilakukan dengan Very Small
Aperture Terminal (VSAT). VSAT adalah stasiun bumi 2 arah dengan antena
parabola dengan diameter sekitar 3 – 10 meter.

Gambar Komunikasi satelit dengan VSAT

C. Protokol Jaringan Komputer

1. Model OSI

Tujuan utama penggunaan model OSI adalah untuk membantu designer


jaringan memahami fungsi dari tiap layer yang berhubungan dengan aliran
komunikasi data. Termasuk jenis-jenis protocol jaringan dan metode
transmisi. Model dibagi menjadi 7 layer, dengan karakteristik dan fungsinya
masing-masing. Tiap layer harus dapat berkomunikasi dengan layer diatasnya
maupun dibawahnya secara langsung melalui sederetan protocol dan standar.
Fungsi masing-masing dari tiap layer pada OSI :
a. Application
Application layer menyediakan jasa untuk aplikasi pengguna, layer
ini bertanggung jawab atas pertukaran informasi antara program
computer, seperti program e-mail dan servis lain yang berjalan di
jaringan seperti server printer atau aplikasi computer lainnya.
Berfungsi sebagai antar muka dengan aplikasi dengan
fungsionalitas jaringan. Mengatur bagaimana aplikasi dapat mengakses
jaringan, dan kemudian membuat pesan-pesan kesalahan.
Contoh Protocol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP,
SMTP, dan NFS.
b. Presentation
Presentation layer bertanggung jawab bagaimana data dikonversi
dan di format untuk transfer data. Contoh konversi format text ASCII
untuk dokumen, .GIF dan .JPG untuk gambar layer ini membentuk kode
konversi, translasi data, enkripsi dan konversi.
Berfungsi untuk mentranslasikan data yang hendak ditransmisikan
oleh aplikasi kedalam format yang dapat ditransmisikan melalui jaringan.
Contoh Protocol yang berada dalam level ini adalah perangkat
lunak director (redictor Software). Seperti layanan worksatation (dalam
Windows NT) dan juga Network Shell ( semacam Virtual Network
Computing) (VNC) atau Remote Dekstop Protocol (RDP).
c. Session
Session layer menentukan bagaimna dua terminal menjaga,
memelihara dan mengatur koneksi. Bagaimna mereka saling
berhubungan satu sama lain. Koneksi di layer disebut “session”.
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat dibuat,
dipelihara atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga dilakukan
resolusi nama.
Contoh:
 RPG (Remote Procedure Call) Protokol yang mengeksekusi
program pada komputer remote dan memberikan nilai balik
kepada komputer lokal sebgai hasil eksekusi tersebut.
 Netbios Api : Sesison layer application programming interface
 NFS (Network File System)
 SQL (Structured Query Language)
d. Transport
Transport layer bertanggung jawab membagi data menjadi segmen,
menjaga koneksi logika “end – to _ end” antar terminal, dan
menyediakan penanganan error (error handling)
Berfungsi untuk memecahkan data kedalam paket-paket tersebut
sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan yang telah diterima.
Selain itu, pada level ini juga membuat tanda bahwa paket diterima
dengan sukses (acknowledgement) dan mentransmisikan ulang terhadap
paket-paket yang hilang di tengah jalan.
Contoh
 Service-point addressing
 Segmentasion dan reassembly
 Connection Control
 Flow Control
 Error Control

e. Network
Network layer bertanggung jawab menentukan alamat jaringan,
menentukan rute yang harus diambil selama perjalanan, menjaga antrian
tafik di jaringan. Data pada layer ini berbentuk “Paket”. Berfungsi untuk
mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat Header untuk paket-paket
dan kemudian melakukan routing melalui internet-working dengan
menggunakan router dan switch layer.
Contoh dimana Network memiliki dua tugas pokok diantaranya:
 Logical addressing
 Routing

f. Datalink
Data link layer menyediakan link untuk data. Memaketkannya
menjadi frame yang berhubungan dengan “hardware” kemudian diangkut
melalui media komunikasinya dengan kartu jaringan, mengatur
komunikasi layer physical antara system koneks dengan penaganan
error. Berfungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data dikelompokan
menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain itu, pada level ini
terjadi koreksi kesalahan, flow control, pengalamatan perangkat keras,
seperti halnya di Media Access Control Address (MAC Address), dan
menetukan bagaimna perangkat perangkat jaringan seperti hub, bridge,
repeater dan switch layer 2 beroperasi. Spesifikasi IEEE 802, membagi
level; ini menjadi dua level anak, yaitu lapisan Logical Link Control
(LLC)dan lapisan Media Access Control (MAC).
Contohya :
 Topologi bus
 Topologi ring

g. Physical
Physical layer bertyanggung jawab atas proses data menjadi bit dan
mentransfernya melalui media (seperti kabel) dan menjaga koneksi
fisik antar system. Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi
jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti
halnya Ethernet atau token Ring),
Contoh topologi jaringan dan pengkabelan. Selain itu, level
ini juga mendefinisikan bagaimana Networl Interface Card (NIC) dapat
berinteraksi dengan media kabel atau radio.
2. MODEL TCP/IP

a . TCP (Transmission Control Protokol)


Menerima pesan dari elektronik dengan panjang sembarang dan
membaginya kedalam bagian-bagian berukuran 64 kb. Dengan pembagian
pesan menjadi bagian-bagian, perangkat lunak yang mengontrol kemudian
jaringan dapat mengerim setiap bagian dan menyerahkan prosedur
pemeriksaan bagian- demi bagian. Apabila satu bagian mengalami kerusakan
selama tranmisi, maka program pengiriman hanya perlu mengulang transmisi
bagian itu dan tidak perlu mengulang dari awal.

b . IP (Internet Protokol)
Pengambilan bagian-bagian, memeriksa ketepatan bagian-bagian,
pengalamatan kesasaran yang dituju, memastikan apakah bagian-bagaian
tersebut sudah di kirim susuai dengan urutan yang benar. IP memiliki
informasi tentang berbagai skema pengelamatan yang berbeda-beda.

c . Internet Layer

adalah penentu alamat paket dan protokol resmi yang disebut IP. Tugas
Internet Layer adalah mengirimkan paket-paket IP yang berisi informasi
tujuan paket tersebut.

d . Transport Layer

yang berada diatas internet layerpada model TCP/IP adalah transport


layer. Ada dua jenis transport layer :
-transmission control Protokol yang mempunyai fungsi untuk
memecah data menjadi
paket-paket dan meneruskannya keinternet layer dan user
-datagram Protokol yang merupakan protokol yang tidak bisa
diandalkan bagi aplikasi-aplikasi yang tidak memerlukan pengurutan TCP.

e . Application Layer

Tidak memiliki sessioan layer dan presentation Application Layer


terdapat dipuncak model TCP/IP, Layer ini berisi bermacam-macam protokol
tingkat tinggi, contoh TELNET,FTP,SMTP, DNS, HTTP, DAN WWW.

3. Hubungan OSI dan TCP/IP

Model OSI adalah standar internasional yang secara umum didefinisikan


sebagai model jaringan yang lengkap. Model OSI menyediakan kerangka pada
pembuatan protocol jaringan yang dibutuhkan oleh peralatan jaringan yang
dapat digunakan di semua tempat
OSI dan TCP/IP memiliki persamaan yaitu :Seluruh dunia. Sedangkan
model TCP/IP bukan merupakan standar internasional dimana memiliki
definisi yang berbeda-beda. Kelebihan dari TCP/IP yaitu sering dipakai pada
jaringan internet dikarenakan jumlah layer yang lebih sedikit dibandingkan OSI
sehingga lebih mudah dimengerti. dari kerumitan. OSI dan TCP/IP adalah hanya
sebuah standar yang disepakati, namun tidak untuk pengimplementasiannya.
Kedua model tersebut memiliki control dalam menangani masalah control
kesalahan dan control kesalahan dalam pengalamatan secara logical dan fungsi
routing.
Kedua model tersebut memiliki lapisan atau layer. Layer yang OSI dan
TCP/IP miliki adalah Application layer, Transport Layer, dan Network Layer.
Kedua model tersebut menggunakan teknologi packet switching. Kedua model
tersebut juga tidak menggunakan circuit switching. Circuit switching biasa
digunakan pada telepon.
OSI dan TCP/IP juga memiliki perbedaan yaitu :
Biarpun sama-sama memiliki layer, namun jumlah layer yang mereka
miliki berbeda. OSI memiliki 7 layer, sedangkan TCP/IP memiliki 4 layer. Layer
TCP/IP merupakan “specific layer” sedangkan layer pada OSI merupakan
“independent layer”
Layer-layer dan protokol yang terdapat dalam arsitektur jaringan TCP/IP
menggambarkan fungsi-fungsi dalam komunikasi antara dua buah komputer.
Setiap lapisan menerima data dari lapisan di atas atau dibawahnya, kemudian
memproses data tersebut sesuai fungsi protokol yang dimilikinya dan
meneruskannya ke lapisan berikutnya. Ketika dua komputer berkomunikasi,
terjadi aliran data antara pengirim dan penerima melalui lapisan-lapisan di atas.
Pada pengirim, aliran data adalah dari atas ke bawah. Perbedaan OSI dengan
TCP/IP Layer Network pada OSI Layer direpresentasikan sebagai Layer Internet
pada TCP/IP Layer, namun fungsi keduanya masih tetap sama. TCP/IP layer
merupakan “Protocol Spesific”, sedangkan OSI Layer adalah “Protocol
dependen”.
Network Interface berfungsi untuk meletakkan frame – frame jaringan di
atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja dengan banyak
teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti halnya
Ethernet dan Token Ring), Man dan Wan (seperti halnya dial-up model yang
berjalan di atas Public Switched Telephone Network (PSTN), Integrated Services
Digital Network (ISDN), serta Asynchronous Transfer Mode (ATM).
Referensi
http://gigihsoak.wordpress.com/2012/03/18/hubungan-osi-dengan-tcpip/
http://fajarmuser.wordpress.com/2012/03/18/hubungan-osi-dan-tcpip/
http://blog.uad.ac.id/hasni/2011/04/11/pengertian-osi-dan-tcpip/
http://leily21.blogspot.co.id/2013/09/kelebihan-dan-kelemahan-jaringan.html
Sukaridhoto Sritrusta.2014. Buku Jaringan Komputer I. Politeknik Elektronika Negeri
Surabaya. Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai