ADC / DAC
MUX / DEMUX
ENCODER / DECODER
OLEH
PETRUS YUNUS MANGGUALI 20192215052
KELAS TI.16
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
STMIK AKBA MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas rahmat, karunia dan kasih sayang Tuhan Yang Maha Esa
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami menyadari bahwa
kami adalah manusia yang jauh dari kesempurnaan sehingga masih banyak kesalahan
dan kekeliruan dalam makalah ini, baik yang berkenaan dengan materi pembahasan
maupun dengan teknik pengetikan. Meskipun demikian, kami sudah berusaha
semaksimal mungkin mengerjakan sesuai dengan kemampuan kami selaku penulis
makalah ini. Semoga makalah ini membuat para pembaca dapat menambah wawasan
dan ilmu pengetahuan. Kami mengharapkan kritikan dan saran yang membangun
untuk memperbaiki kekeliruan dan kesalahan sebagaimana mestinya.
DAFTAR ISI
i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Latar Belakang dari pembuatan makalah ini adalah untuk melengkapi
tugas mata kuliah Sistem Digital yang diampuh oleh Bapak Ilham, S.Pd., M.T.
Makalah ini membahas tentang ADC/DAC, MUX/DEMUX DAN
ENCODER/DECODER serta apa hubungannya.
B. Perumusan Masalah
Permasalahan yang dibahas dalam makalah ini adalah mempelajari dan
memahami tentang ADC, DAC, MUX, DEMUX DAN ENCODER, DECODER
kemudian mencari hubungan dari antara ketiga hal tersebut dia atas.
C. Tujuan Masalah
Tujuan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1) Melengkapi tugas 2 Mata kuliah Sistem Digital
2) Menambah pengalaman dan wawasan membuat makalah
3) Memahami, dan menambah ilmu pengetahuan tentang ADC/DAC,
MUX/DEMUX DAN ENCODER/DECODER
ii
BAB II
PEMBAHASAN
A. ADC DAN DAC
1) ADC
a) Pengertian ADC
ADC merupakan sebuah perangkat elektronika yang digunakan
untuk menAgubah sinyal analog atau sinyal kotinnyu menjadi sinyal
digital. Perangkat analog to digital converter dapat berupa suatu modul,
rangkaian elektronika, atau juga bisa berupa chip IC. Fungsi dari
perangkat elektronika ini adalah sebagai jembatan dalam memproses
sinyal analog menjadi sinyal digital.
b) Fungsi
ADC merupakan alat elektronika yang digunakan untuk mengubah
informasi yang berbentuk analog ke informasi digital. Alat ini nanti akan
mengubah masukan atau input analog menjadi sebuah kode-kode digital.
Banyak orang yang memanfaatkan ADC sebagai pengontrol dan pengatur
dari sebuah proses industri, rangkaian pengukuran, komunikasi digital,
pengujian, dan lain sebagainya. Secara umum, ADC memang digunakan
sebagai perantara atau jembatan seperti untuk keperluan cahaya, sensor
suhu, tekanan, aliran, berat, dan lain-lain kemudian akan dilakukan
pengukuran dengan menggunakan digital atau komputer. ADC dilengkapi
dengan 2 karakter prinsip, yakni kecepatan sampling dan juga resolusi.
c) Jenis-jenis ADC
Berikut adalah jenis jensi ADC:
1. ADC Simultan
ADC simultan juga dinamakan sebagai paraller converter atau flash
converter. Ia merupakan sebuah input Vi yang akan diconvert ke
bentuk digital yang akan diberikan secara simultan pada sisi +
terhadap komparator tersebut. Kemudian pada input sisi – yang
disesuaikan dengan berapa ukuran dari bit converter tersebut. Pada
saat Vi dinyatakan sudah melebihi batas tegangan input dan ouput
pada komparator, maka hal ini menyatakan bahwa output komparator
1
tersebut tergolong tinggi atau high. Namun sebaliknya malah akan
memberikan output rendah atau low.
2. Counter Ramp ADC
Jenis ADC yang kedua dinamakan seabgai counter ramp ADC
yang di dalamnya nanti Anda temukan rangkaian DAC yagn akan
diberikan input dari counter yang berasal dari sumber clock dimana
sumber clock tersebut akan dikontrol. Caranya adalah dengan meng
AND kan terhadap keluaran komparator. Komparator akan
membandingkan tegangan dari masukan analog dengan masukan
DAC. Ketika tegangan yang akan dimasukkan tersebut ternyata tidak
sama dengan tegangan output DAC, maka keluaran komparator sama
dengan 1. Dengan begitu, clock bisa memberikan masukan counter
dan juga hitungan dari counter naik
3. SAR (Successive Aproximation Register) ADC
SAR akann menggunakan konfigurasi yang tidak jauh berbeda
dengan counter ramp. Namun ketika melakukan trace dengan tracking,
maka keluaran yang dihasilkan adalah kombinasi bit MSB = 1 =====>
1000 0000. Namun ketika belum sama, maka akan dinyatakan 1 ===>
1100 0000. Ketika tegangan malah lebih kecil, maka Anda harus
menurunkan kombinasi bit ====> 10100000.
2
2) DAC
a) Pengertian DAC
DAC adalah Singkatan Digital Analog Converter, adalah sebuah
piranti yang digunakan untuk mengubah sebuah masukan digital yang
umumnya dalam bentuk biner menjadi masukan/sinyal analog yang
umumnya berbentuk arus, tegangan atau muatan elektrik. Selain itu DAC
( Digital To Analog Converter ) adalah suatu penghubung antara
rangkaian digital dan rangkaian analog. DAC ( Digital To Analog
Converter ) adalah perangkat elektronika yang berfungsi untuk mengubah
sinyal digital ( diskrit ) menjadi sinyal analog ( kontinyu ). Aplikasi DAC
( Digital To Analog Converter ) ini adalah sebagai antarmuka ( interface )
antara perangkat yang bekerja dengan sistem digital dan perangkat
pemroses sinyal analog. Perangkat DAC ( Digital To Analog Converter )
bisa berupa rangkaian elektronika dan chip IC DAC.
a) Fungsi DAC
DAC ( Digital To Analog Converter ) sering digunakan pada
perangkat digital pada bagian output untuk membuat sinyal analog setelah
sebelumnya sinyal diproses dalam bentuk digital. Cara kerja DAC ( Digital
to Analog Convertion ) sesuai dengan namanya Digital to Analog
Convertion maka fungsi utama DAC adalah merubah sinyal digital menjadi
sinyal analog Rangkaian DAC lebih simpel daripada rangkaian ADC
b) Jenis-jenis DAC
Berdasarkan sumber energinya, DAC di pasaran dibagi menjadi tiga, DAC
desktop, USB DAC, dan portable.
a. DAC desktop tenaganya berasal dari listrik rumahan, kemudian
menggunakan adaptor. Tidak bisa hidup jika tanpa listrik rumahan.
b. USB DAC sumber tenaganya dari slot USB yang juga berfungsi
sebagai jalur data.
c. DAC portable tenaganya dari baterai yang tertanam di dalamnya,
sehingga bisa dinyalakan tanpa listrik rumahan atau PC / laptop.
c) Rangkaian DAC
a. Binary-weighted DAC
3
Suatu rangkaian Binary-weighted DAC dapat disusun dari
beberapa Resistor dan Operational Amplifier yang diset sebagai
penguat. Secara prinsip rangkaian DAC diatas dapat dijelaskan
sebagai berikut ini :
Resistor 20 kΩ menjumlahkan arus yang dihasilkan oleh penutupan
switch-switch D0 sampai D3. Selanjutnya resistor – resistor ini akan
diberi skala nilai sedemikian rupa sehingga mencukupi bobot biner
( binary-weighted ) dari arus yang kemudian akan dijumlahkan oleh
resistor 20 kΩ. Dengan menutup switch D0 mengakibatkan arus 50
μA mengalir melalui resistor 20 kΩ, menghasilkan tegangan -1 V
pada Vout.
4
Sebenarnya bukan ditambah, tapi DAC internal DAP nya dibypass ke
DAC eksternal, sehingga pemrosesan suara dilakukan di DAC eksternal
5
rangkaian digital. Sinyal Pengendali (S1 dan S0) melakukan hal yang
hampir sama yaitu memilih salah satu input dari beberapa Input tersedia
berdasarkan sinyal yang diberikan kepadanya. Jadi dapat dikatakan
bahwa terdapat tiga syarat minimum yang paling dasar yang harus
terdapat pada sebuah Multiplexer, yaitu terminal Input, terminal Output
dan terminal Sinyal Pengendali.
Terminal Input : Terminal Input atau jalur Input adalah jalur sinyal yang
tersedia yang harus dipilih (biasanya lebih dari satu Input). Sinyal-
sinyal ini dapat berupa sinyal digital atau sinyal analog.
Terminal Output : Perlu diketahui bahwa sebuah Multiplexer akan
hanya memiliki satu jalur output. Sinyal input yang dipilih akan
dihubungkan ke jalur output.
Terminal Pengendali atau Terminal Pemilih : Terminal Pengendali ini
digunakan untuk memilih sinyal jalur input. Jumlah jalur pengendali
pada Multiplexer tergantung pada jumlah jalur input yang dimiliki.
Misalnya pada multiplexer yang memiliki 4 input, maka akan memiliki 2
terminal sinyal pengendali sedangkan Multiplexer yang memiliki 2
Input hanya memiliki 1 terminal sinyal pengendali
6
Jadi dengan penerapan logika “0” atau a hanmemiliki satu jalur
pengendali (terminal A) maka kita hanya dapat memilih salah satu dari 2-
input yang tersedia dan dalam contoh sederhana ini, multiplexer 2-input
menghubungkan salah satu dari dua sumber 1-bit ke output yang sama,
menghasilkan 2 Input ke 1 Output multiplexer.
2) DEMUX
a) Pengertian Demultiplexer
7
Pengertian Umum
Secara umum, Pengertian Encoder adalah sebuah peralatan
yang digunakan untuk mempersingkat jalur input yang awal
berjumlah banyak menjadi output dengan jumlah yang lebih sedikit.
Atau juga bisa, Encoder adalah sebuah perangkat atau proses
yang mengubah data dari satu format ke format lainnya. Dalam
pengindraan posisi, sebuah Encoder adalah perangkat yang dapat
digunakan untuk mendeteksi dan mengubah gerakan mekanis
menjadi sinyal outpot berkode analog atau digital. Lebih khusus
lagi, Encoder dapat dugunakan untuk mengukur posisi, kecepatan
sementara, akselerasi dan arah yang dapat diturunkan dari posisi
antar linier atau gerakan putar. Fungsi dari Encoder yang berbeda
berasal dari berbagai prinsip fisik operasi, output, protokol
komunikasi, dll
8
b. Cara kerja encoder
Cara kerja Encoder sendiri adalah menggunakan berbagai jenis
teknologi untuk menghasilkan sinyal. Termasuk : mekanik, magnetik,
resistif dan optik (ini yang paling umum). Dalam pengindraan optik,
Encoder memberikan umpan balik berdasarkan gangguan cahaya.
9
Dalam sistem aplikasi label servo presisi, sinyal encoder
digunakan oleh PLC untuk mengontrol waktu dan kecepatan
rotasinya.
Dalam aplikasi percetakan, umpan balik atau feedback dari
encoder mengaktifkan print head untuk membuat tanda pada
lokasi tertentu.
Pada sebuah crane, encoder yang dipasang pada poros motor
dapat memberikan umpan balik posisi sehingga crane tahu
kapan harus mengambil atau melepaskan bebannya.
Dan masih banyak lagi, seperti pada penggunaan encoder pada
observatorium, rel kereta api, tangga berjalan, dll.
2) DECODER
a. Pengertian Decoder
Decoder adalah kebalikan dari encoder. Decoder adalah rangkaian
kombinasi yang memiliki jalur input ‘n’ dan maksimum jalur output 2 n.
Salah satu dari output ini akan menjadi "Aktif Tinggi" berdasarkan
kombinasi dari input yang ada ketika decoder diaktifkan. Dengan kata lain
bahwa decoder adalah rangkaian yang mampu mendeteksi kode tertentu.
Output dari decoder tidak lain adalah syarat minimum dari baris variabel
input ‘n’, ketika diaktifkan.
Salah satu dari empat output ini akan menjadi '1' untuk setiap
kombinasi input saat diaktifkan, E adalah '1'. Adapaun Tabel
Kebenaran dari decoder 2 ke 4 ditunjukkan pada gambar dibawah
ini:
10
Dari tabel kebenaran diatas, kita dapat menulis fungsi Boolean
untuk setiap output decoder tersebut
Setiap output memiliki satu produk. Jadi, secara total ada 4 produk.
Kami dapat menerapkan ke-4 produk ini dengan menggunakan
empat gerbang AND yang masing-masing memiliki tiga input & dua
inverter. Diagram rangkaian dari decoder 2 ke 4 ditunjukkan pada
gambar dibawah.
Oleh karena itu, output dari decoder adalah "min terms" dari dua
variabel input A1 & A0, ketika aktif, E adalah 1. Jika tidak
diaktifkan, E adalah nol, maka semua output decoder adalah sama
dengan nol.
Decoder 3 ke 8
Merupakan merancang decoder 3 ke 8 maka kita menggunakan
decoder 2 ke 4. Seperti yang telah diketahui decoder 2 ke 4
memiliki 2 input dan 4 output, jadi decoder 3 ke 8 memiliki 3 input
yaitu A2, A1 & A0 dan 8 input yaitu Y7 to Y0.
dimana:
11
Sebagai contoh pada pada decoder 3 ke 8, M 1 = 4 dan M2 = 8,
maka dengan menggunakan rumus diatas maka jumlah pengatur
urutan yang lebih rendah diperlukan sebanyak 2.
Decoder 4 ke 16
Untuk merancang decoder 4 ke 16 maka dapat digunakan decoder
3 ke 8. Seperti yang diketahui Decoder 3 ke 8 memiliki tiga input
A2, A1 dan A0 dan delapan output, Y7 ke Y0. Sedangkan decoder
4 ke 16 Decoder memiliki 4 input yaitu A3, A2, A1 dan A0 dan 16
ouput yaitu Y15 hingga Y0.
12
Input paralel A2, A1 & A0 diterapkan ke masing-masing decoder 3
ke 8 .Komplemen dari input A3 terhubung aktif, E dari decoder 3
ke 8 yang bawah untuk mendapatkan output Y7 hingga Y0, ini
adalah 8 min terms rendah. Input A3 terhubung aktif, E dari
decoder 3 ke 8 yang atas untuk mendapatkan output Y15 hingga
Y8. Ini adalah 8 min terms tinggi.
c. Kegunaan Decoder
Pada setiap komunikasi nirkabel, keamanan data adalah salah satu
perhatian utama. Disini decoder dirancang untuk memberikan
keamanan pada komunikasi data dengan membangun enkripsi
standar dan algoritma dekripsi.
Decoder digunakan dalam sistem audio untuk mengubah audio
analog menjadi data digital.
Digunakan sebagai dekompresor yaitu mengubah data terkompresi
seperti gambar dan video ke dalam bentuk dekompresi.
Decoder juga digunakan sebagai rangkaian elektronik yang
mengubah instruksi komputer menjadi sinyal kontrol CPU.
13
DEMULTIPLEXER adalah rangkaian logika yang menerima satu input
data dan mendistribusikan input tersebut ke beberapa output yang
tersedia. Demultiplexer (DMUX) bekerja berkebalikan dengan Multiplexer.
Jika Mux dikatakan sebagai data selector, maka demultiplekser dapat
dikatakan sebagai Data distributor. Juga mengambil sinyal input tunggal
dan memilih salah satu dari banyak-output data-baris, yang dihubungkan
ke input tunggal. Multiplexer Sebuah sering digunakan dengan
demultiplexer pelengkap di ujung penerima.
14
Decorder adalah sebuah alat yang dapat di pakai untuk bisa membalik
proses encoding sampai kita bisa melihat atau menerima informasi yang
aslinya. Decorder juga dapat di artikan sebagai suatu susunan yang di
fungsikan untuk menerima masukan kode biner dan menghidupkan salah
satu keluaran mirip dengan susunan dari kode tersebut
Decoder merupakan rangkaian logika yang berfungsi mengkode ulang
ataumenafsirkan kode-kode biner yang ada padainput-nya menjadi data
asli padaoutput-nya, dan fungsinya merupakan kebalikan dari
fungsiencoder.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini antara lain :
1. ADC merupakan sebuah perangkat elektronika yang digunakan untuk
menAgubah sinyal analog atau sinyal kotinnyu menjadi sinyal digital.
Perangkat analog to digital converter dapat berupa suatu modul, rangkaian
elektronika, atau juga bisa berupa chip IC. Fungsi dari perangkat elektronika
ini adalah sebagai jembatan dalam memproses sinyal analog menjadi sinyal
digital
2. DAC ( Digital To Analog Converter ) sering digunakan pada perangkat digital
pada bagian output untuk membuat sinyal analog setelah sebelumnya sinyal
diproses dalam bentuk digital. Cara kerja DAC ( Digital to Analog Convertion )
sesuai dengan namanya Digital to Analog Convertion maka fungsi utama
DAC adalah merubah sinyal digital menjadi sinyal analog Rangkaian DAC
lebih simpel daripada rangkaian ADC
3. Multiplexer (MUX) adalah suatu rangkaian logika yang menerima beberapa input
data, dan untuk suatu saat tertentu hanya mengizinkan satu data input masuk ke
output,yang diatur oleh input selector. Multiplekser juga dapat
digunakan pada seleksi data, data routing (perjalanan data), konversi parallel
ke seri, menghasilkan bentuk gelombang, menghasilkan fungsi logika, operation
sequencing (pengurutan operasi)
4. Demultiplekser (De-Mux) atau disebut juga distributor data. De-Mux memiliki satu
kanal input yang didistribusikan ke beberapa kanal output
5. Encoder dapat dugunakan untuk mengukur posisi, kecepatan sementara,
akselerasi dan arah yang dapat diturunkan dari posisi antar linier atau
gerakan putar. Fungsi dari Encoder yang berbeda berasal dari berbagai
prinsip fisik operasi, output, protokol komunikasi
15
6. Decoder adalah rangkaian kombinasi yang memiliki jalur input ‘n’ dan
maksimum jalur output 2n. Salah satu dari output ini akan menjadi "Aktif
Tinggi" berdasarkan kombinasi dari input yang ada ketika decoder diaktifkan.
B. Saran
1. Semoga kami sebagai penyusun mampu menyusun makalah yang lebih baik
lagi sesuai format dan ketentuan yang berlaku, dan semoga mendapatkan
banyak manfaat dari pembuatan makalah ini khususnya dalam Mata kuliah
Sistem Digital.
2. Untuk penyempurnaan pembuatan makalah kedepannya, kami
mengharapkan saran dan kritikan dari semua pihak, baik dosen maupun
mahasiswa yang membaca makalah Sistem Digital ini terhadap kekurangan dan
kekeliruan yang terdapat pada makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://kumpulan-makalah-teknik-informatika.blogspot.com/2017/12/sistem-
digitalmakalah-gerbang-gerbang.html
2. https://www.nesabamedia.com/pengertian-dac-dan-fungsi-dac/
3. http://blog.unnes.ac.id/antosupri/adc-analog-to-digital-converter/
4. https://lancangkuning.com/post/16932/pengertian-multiplexer-dan-
demultiplexer.html
5. https://id.karinov.co.id/2020/09/cara-kerja-multiplexer-demultiplexer.html
6. https://www.nesabamedia.com/pengertian-adc/
7. https://www.nesabamedia.com/pengertian-dac-dan-fungsi-dac/
8. https://teknikelektronika.com/pengertian-multiplexer-multiplekser-cara-kerja-
multiplexer/
9. https://garudacyber.co.id/artikel/1255-pengertian-dan-fungsi-demultiplexer
10. https://www.webstudi.site/2019/11/Decoder-adalah.html
16