Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ANTARMUKA DAN PERIPHERAL


‘’INTERFACE DENGAN ADC DAN DAC’’

DOSEN PEMBIMBING

AIDYNAL MUSTARI ST.MT

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK III

NAMA STAMBUK

INDRA F 441 16 017

JOKO SUPRIANTO F441 18 071

SERMILA SYAM F 441 18 130

UNIVERSITAS TADULAKO

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN/PRODI S 1 TEKNIK ELEKTRO

2019/2020
ABSTRAK
ADC Dan ADC memengan peranan penting dalam pemprosesan sinyal. ADC adalah suatu perangkat yang
mengubah suatau data kontinu terhadap waktu (analog) menjadi suatu data district terhadap waktu
(digital). Sedangkan ADC sebaliknya . prinsip kerja ADC adalah mengkonversi sinyal analog kedalam
bentuk besaran yang merupakan rasio perbandingan sinyal input dan tengangan referensi. Ada 3
prosess dalam ADc yaitu : pencuplikan, pengkuantisasian, dan pengkodeaan. DAC pada dasarnya
mengkonversi masukan ( berupa bilangna biner) kedalam suatu besaran fisik, biasanya berupa tegangan
suatau tegangan listrik. Ada 2 jenis rangkain ADC yaitu : jenis binary Weight Resistor dan DACjenis R -2R
LANDDER.

Kata kunci : ADC, DAC, Analog, Digital, Interface


KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji saya panjatkan atas berkah rahmat yang di berikan Allah kepada
saya,sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik tanpa ada halangan yang Berarti.

Makalah ini di susun dengan maksud untuk memenuhi tugas mata kuliah Antarmuka Dan
Peripheral yang di berikan oleh Bpk Aidynal Mustarai ST,MT. terciptanya makalah ini, tidak hanya hasil
dari kerja keras saya,melainkan banyak pihak-pihak yang memberikan dorongan-dorongan
motivasi,untuk itu saya. Sekali lagi saya mengucapkan banyak – banyak terimakasih atas terselesainya
makalah ini,sebagai penulis, saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesan sempurna. Untuk
itu mohon kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki makalah ini di waktu mendatang.

Palu , 04 Maret 2020

Penulis

 
DAFTAR ISI
COVER

ABSTRAK

KATA PENGANTAR

DAFRAT ISI

DAFTAR GAMBAR

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


1.2 RUMUSAN MASALAH
1.3 TUJUAN PENULIS

BAB II PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN INTERFACE


2.2 PENERTIAN ADC
2.3 JENIS – JENIS DAN FUNGSI DARI MASING- MASING ADC
2.4 PENGERTIAN DAC

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR GAMBAR
Gambar : Konfigurasi Pin ADC 0804 ( halaman, )
Gambar : Konfigutasi Pin DAC0808 (halaman, )
Gambar : Koneksi rangkaian DAC dan konverter arus ke tegangan (halaman, )
Gambar : Pengubah digital ke analog (DAC) 4 bit (halaman, )
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Di zaman canggi seperti sekarang ini, alat-alat elektronik merupakan hal yang sering digunakan.
Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi, sistem analog sudah banyak digantikan oleh sinyal
digital. Hadphone, televise flasdish, dan computer merupakan contoh dari alat elektronika berbasisi
digital. Dalam membentuk sistem digital di perlukan suatu rangkain yang berisi gerbang logika dank ode-
kode dalam digit biner. Oleh karena itu makalah inidibuat agar dapat memahami tentang prinsip dasar
sistem digital khususnya mengenai. Analog To Digital Converter (DAC) dan Digital To Analog Converter
(DAC)

1.2 RUMUSAN MASALAH


Adapun rumusan maslah dari makalah kami yaitu :
1. Apa itu Digital To Analog Converter (DAC) ?
2. Apa itu Analog To Digital Converter (ADC) ?
3. Bangaimana prinsip kerja ADC Dan DAC ?
4. Apa saja aplikasi dan contoh dari ADC Dan DAC ?

1.3 TUJUAN PENULIS

Berdasarkan rumusan masalah di atas, adapun tujuan dari makalah ini adalah :

1. Menegetahui tentang Digital To Analog Converter (DAC) Dan Analog To Digital Converter (ADC).
2. Mengetahui dan memahami prinsip kerja dari Digital To Analog Converter (DAC) Dan Analog To
Digital Converter (ADC).
3. Mengetahui aplikasi dan contoh dari Digital To Analog Converter (DAC) Dan Analog To Digital
Converter (ADC)
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Interface

Interface atau dalam istilah Indonesianya Antar Muka dapat diartikan sebagai sebuah titik,
wilayah, atau permukaan di mana dua zat atau benda berbeda bertemu; dia juga digunakan secara
metafora untuk perbatasan antara benda.
Dalam hubungannya dengan perangkat lunak, interface dapat diartikan sebagai sarana atau
medium atau sistem operasi yang digunakan untuk menghubungkan antara perangkat mikroprosesor
agar dapat berkomunikasi dengan pengguna (user). Sedangkan pada konteks perangkat keras interface
berarti komponen elektronika yang menghubungkan atau mengkomunikasikan prosesor dengan
komponen atau perangkat lain dalam suatu sistem.
Interface (antarmuka) adalah salah satu layanan yang disediakan system operasi sebagai sarana
interaksi antara pengguna dengan system operasi. Antarmuka adalah komponen system operasi yang
bersentuhan langsung dengan pengguna. Terdapat dua jenis antarmuka, yaitu Command Line Interface
(CLI) dan Graphical User Interface (GUI).
CLI adalah tipe interface dimana sistem operasi yang dipakai berupa text terminal yang berisi
program atau perintah tertentu, misalnya menggunakan Command Prompot pada microsoft windows.
Sedangkan GUI adalah bentuk komunikasi dengan menampilkan windows, seperti kotak dialog, icon,
menu dan sebagainya.
Interfacing (antar muka) adalah bagian dari disiplin ilmu komputer yg mempelajari teknik-teknik
menghubungkan komputer dengan peralatan elektronika lainnya.
Antarmuka pemakai (User Interface) merupakan mekanisme komunikasi antara pengguna (user)
dengan sistem. Antarmuka pemakai (User Interface) dapat menerima informasi dari pengguna (user)
dan memberikan informasi kepada pengguna (user) untuk membantu mengarahkan alur penelusuran
masalah sampai ditemukan suatu solusi.
user interface, berfungsi untuk menginputkan pengetahuan baru ke dalam basis
pengetahuan sistem pakar (ES), menampilkan penjelasan sistem dan memberikan panduan pemakaian
sistem secara menyeluruh step by step sehingga user mengerti apa yang akan dilakukan terhadap suatu
sistem. Yang terpenting dalam membangun user interface adalah kemudahan dalam memakai/
menjalankan sistem, interaktif, komunikatif, sedangkan kesulitan dalam mengembangkan/ membangun
suatu program jangan terlalu diperlihatkan.
2.2 Analog to Digital Converter (ADC)
          ADC adalah kepanjangan dari  Analog To Digital Converter yang berfungsi untuk mengubah input
analog menjadi kode – kode digital. ADC banyak digunakan sebagai Pengatur proses industri,
komunikasi digitaldan rangkaian pengukuran/atau pengujian.Umumnya ADC digunakan sebagai
perantara antara sensor yang kebanyakan analog dengan sistim komputer seperti sensor suhu, cahaya,
tekanan atau berat, aliran dan sebagainya kemudian diukur dengan menggunakan
sistim digital (komputer).
      Secara singkat prinsip kerja dari konverter A/D adalah semua bit-bit diset kemudian diuji, dan
bilamana perlu sesuai dengan kondisi yang telah ditentukan. Dengan rangkaian yang paling cepat,
konversi akan diselesaikan sesudah 8 clock, dan keluaran D/A merupakan nilai analog yang ekivalen
dengan nilai regiser SAR.
Apabila konversi telah dilaksanakan, rangkaian kembali mengirim sinyal selesai konversi yang berlogika
rendah. Sisi turun sinyal ini akan menghasilkan data digital yang ekivalen ke dalam register buffer.
Dengan demikian, keluaran digital akan tetap tersimpan sekalipun akan di mulai siklus konversi yang
baru.

2.3 JENIS-JENIS DARI ADC DAN FUNGSI DARI MASING-MASING JENISNYA

1.  Tipe Tracking 
Tipe tracking menggunakan prinsip up down counter (pencacah naik dan turun). Fungsinya adalah :
Binary counter (pencacah biner) akan mendapat masukan clock secara kontinyu dan hitungan akan
bertambah atau berkurang tergantung pada kontrol dari pencacah apakah sedang naik (up
counter) atau sedang turun (down counter).
2. Tipe flash / paralel 
Tipe ini dapat menunjukkan konversi secara lengkap pada kecepatan 100 MHz dengan rangkaian
kerja yang sederhana. Berfungsi untuk mengatur masukan inverting dari tiap-tiap konverter
menuju tegangan yang lebih tinggi dari konverter sebelumnya, jadi untuk tegangan masukan Vin,
dengan full scale range, komparator dengan bias dibawah Vin akan mempunyai keluaran rendah.
3. Tipe successive approximation 
Tipe successive approximation merupakan suatu konverter yang paling sering ditemui dalam desain
perangkat keras yang menggunakan ADC. Tipe ini memiliki kecepatan konversi yang cukup tinggi,
meskipun dari segi harga relatif mahal. Prinsip kerja konverter tipe ini adalah, dengan
membangkitkan pertanyaan-pertanyaan yang pada intinya berupa tebakan nilai digital terhadap
nilai tegangan analog yang dikonversikan.
4. Tipe Integrating,
menawarkan resolusi tertinggi dengan biaya terendah. ADC tipe ini tidak dibutuhkan rangkaian
sample hold. Tipe ini memiliki kelemahan yaitu waktu konversi yang agak lama, biasanya beberapa
milidetik.

      contoh Fungsi dari ADC adalah untuk mengubah data analog menjadi data digital yang diaplikasiakn
pada komponen digital misalkan pada mikrokontroller AT89S51. Inputan dari ADC ini ada 2 yaitu input
positif (+) dan input negatif (-). ADC 0804 ini terdiri dari 8 bit microprocessor Analog to Digital Converter.
            V (+) dan V (-) adalah inputan tegangan analog differensial sehingga data tegangan yang akan
diproses oleh ADC adalah selisih antara Vi (+) dan Vi (-). Vref adalah tegangan referensi ADC yang
digunakan untuk mengatur tegangan input pada Vi+ dan Vi-. Besarnya tegangan referensi ini adalah
setengah dari tegangan input maksimal. Hal ini bertujuan agar pada saat inputan maksimal data digital
juga akan maksimal. Frekuensi clock dari ADC dapat diatur dengan komponen R dan C eksternal pada pin
Rclk dan Cclk dengan ketentuan :

Fclk = 1 / (1,1 RC)

           Chip select fungsinya untuk mengaktifkan ADC yang diaktifkan dengan logika low. Read adalah
inputan yang digunakan untuk membaca data digital hasil konversi yang aktif pada kondisi logika low.
Write berfungsi untuk melakukan start konversi ADC diaktifkan pada kondisi logika low. Instruksi
berfungsi untuk mendeteksi apakah konversi telah selesai atau tidak, jika sudah selesai maka pin
instruksi akan mengeluarkan logika low. Data outputan digital sebanyak 8 byte (DB0-DB7) biner 0000
0000 sampai dengan 1111 1111, sehingga kemungkinan angka decimal yang akan muncul adalah 0
sampai 255 dapat diambil pada pin D0 sampai D7. DB0-DB7 mempunyai sifat latching.
Gambar : Konfigurasi Pin ADC 0804
Deskripsi Fungsi Pin ADC 0804 :
WR, pulsa transisi high to low pada input input write maka ADC akan melakukan konversi data,
tegangan analog menjadi data digital. Kode 8 bit data akan ditransfer ke output lacht flip – flop.
INT, bila konversi data analog menjadi digital telah selesai maka pin INT akan mengeluarkan
pulsa transisi high to low. Perangkat ADC dapat diopersikan dalam mode free running dengan
menghubungkan pin INT ke input WR.
CS, agar ADC dapat aktif , melakukan konversi data maka input chip select harus diberi logika
low. Data output akan berada pada kondisi three state apabila CS mendapat logika high.
RD, agar data ADC data dapat dibaca oleh sistem mikroprosessor maka pin RD harus diberi
logika low.
Tegangan analog input deferensial, input Vin (+) dan Vin (-) merupakan input tegangan
deferensial yang akan mengambil nilai selisih dari kedua input. Dengan memanfaatkaninput Vin
maka dapat dilakukan offset tegangan nol pada ADC.
Vref, tegangan referensi dapat diatur sesuai dengan input tegangn pada Vin (+) dan Vin (-), Vref
= Vin / 2.

Vresolusi = Vin max / 255.

CLOCK, clock untuk ADC dapat diturunkan pada clock CPU atau RC eksternaldapat ditambahkan
untuk memberikan generator clock dari dalam CLK In menggunakan schmitt trigger.

Resolusi dari converter menandakan nilai angka diskret yang menghasilkan range nilai analog,


biasanya ditulis dalam biner dalam bit-bit. Contoh ADC dengan resolusi 8 bit dapat mengenkode
masukan analog ke 256 (28=256), yang merepresentasikan range dari 0 sampai 255 (unsigned integer)
atau dari -128 ke 127 (signed integer) tergantung pada aplikasi.
Resolusi juga dapat didefinisikan secara elektris dan diekspresikan dalam volt. Resolusi tegangan ADC
sama dengan range pengukuran tegangan dibagi dengan jumlah interval diskret, sebagaimana
ditunjukkan berikut;
           Dimana Q merupakan resolusi dalam volt per step (volt per kode keluaran), E FSR merupakan skala
penuh range tegangan = VRefHi – VrefLow, M merupakan resolusi ADC dalam bit dan N merupakan jumlah
interval yang diberikan oleh kode keluaran dimana N=2 M.

            Pada prakteknya, resolusi dari converter dibatasi oleh signal-to-noise ratio terbaik yang dapat
dicapai untuk digitized signal. ADC dapat menghasilkan sinyal dengan resolusi bit angka tertentu yang
disebut “effective number of bits” (ENOB). Satu resolusi bit saja dapat merubah signal-to-noise ratio dari
digitized signal oleh 6dB, jika resolusi dibatasi oleh ADC. Jika preamplifier digunakan pada konversi A/D
makaamplifier akan berkontribusi pada hasil SNR (Signal-to-Noise Ratio).

2.4  Digital to Analog Converter (DAC)


             DAC (Digital to Analog Converter) adalah perangkat untuk mengkonversikan  sinyal masukan
dalam bentuk digital menjadi sinyal keluaran dalam bentuk analog (tegangan, arus, muatan
electrik).Tegangan keluaran yang dihasilkan DAC sebanding dengan nilai digital yang masuk ke dalam
DAC.Sinyal mudah di simpan dan di transmisikan dalam bentuk digital, tapi DAC diperlukkan untu sinyal
utuk diakui oleh indera manusia atau non-sistem digital.
    contohnya pada DAC0808, sebuah digital to analog converter 8-bit monolothic yang mempunyai
waktu settling sekitar 150 ns. Tidak diperlukan setting arus referensi (IREF)dalam berbagai penerapan.
Pada pengaturan skala penuh arus output yang dikeluarakan umumnya 255 (I REF/256). Arus power
supply dari DAC0808 tidak bergantung pada kode bit dan akan menunjukkan karakteristik DAC yang
tetap konstan pada keseluruhan jangkauan tegangan. DAC0808 mempunyai jangkauan tegangan power
supply: ±4,5V sampai ±18V dengan konsumsi daya berkisar 33 mW pada tegangan ±5V. Untuk
penggunaan interface ADC0808 dapat dihubungkan langsung ke level logika CMOS, TTL dan DTL.

Gambar : Konfigutasi Pin DAC0808

1. A1-A8, input digital 8 bit, data inputan yang akan dikonversikan ke besaran tegangan analog.
2. VREF(-), VREF(+) input tegangan referensi yang digunakan untuk mengatur
levelouput tegangan analog.
3. Compensation, pin compensation dihubungkan dengan menggunakan capasitor ke
VEE atau ground untuk mempertahankan batas fase yang bersesuaian.

Gambar : Koneksi rangkaian DAC dan konverter arus ke tegangan

            Pengubahan besaran analog ke digital ditentukan oleh besar tegangan input maksimum yang
diukur dalam Volt, mVolt atau uVolt, sedang nilai konversi digitalnya juga bebas ditentukan hal ini
tergantung berapa bita yang digunakan untuk mengkonversinya. Begitu pula untuk pengubah digital ke
analog juga sama dan hasil konversi tergantung pula pada besar tegangan referensinya.
Bila kita gunakan tegangan tertinggi untuk konversi 15 volt maka setiap kenaikan nilai konversi adalah 1
volt jadi bila nilai digital 0100 hasil konversinya adalah 4x1volt = 4 volt. Seandainya nilai tertinggi dibuat
4,5 volt maka setiap kenaikan adalah 0,3 volt sehingga bila nilai digital 0100 hasil konversinya adalah
4×0,3volt = 1,2 volt.

Gambar : Pengubah digital ke analog (DAC) 4 bit


            Dari penjelasan diatas dapat ditentukan jumlah harga tegangan atau aplitudo sebagai hasil
konversi adalah tergantung pada jumlah bit digital yang dikonversikan, dan besar kecilnya harga analog
hasil konversi juga ditentukan oleh besar kecilnya tegangan referensi.
            Makin banyak jumlah bit yang digunakan untuk konversi maka akan semakin banyak jumlah harga
amplitudo yang di dapat, dan dengan semakin banyaknya jumlah tersebut akan menyebabkan tingkat
kehalusan konversi semakin tinggi. Sebagai contoh untuk konversi tegangan analog 10 volt dengan
menggunakan jumlah bit 10, maka akan didapatkan jumlah harga amplitudo 1024 dengan demikian
akan diperoleh perbedaan setiap tingkat konversi adalah 10volt dibagi (1024-1) yaitu sama dengan 9,77
milivolt dan bila digunakan 8 bit maka perbedaan setiap tingkat konversi adalah 39,21 milivolt.

BAB III
KESIMPULAN
3.1 KESIMPULAN
Secara singkat prinsip kerja dari konverter A/D adalah semua bit-bit diset kemudian diuji, dan
bilamana perlu sesuai dengan kondisi yang telah ditentukan. Dengan rangkaian yang paling cepat,
konversi akan diselesaikan sesudah 8 clock, dan keluaran D/A merupakan nilai analog yang ekivalen
dengan nilai regiser SAR.              DAC (Digital to Analog Converter) adalah perangkat untuk
mengkonversikan  sinyal masukan dalam bentuk digital menjadi sinyal keluaran dalam bentuk
analog (tegangan, arus, muatan electrik).Tegangan keluaran yang dihasilkan DAC sebanding dengan
nilai digital yang masuk ke dalam DAC.Sinyal mudah di simpan dan di transmisikan dalam bentuk
digital, tapi DAC diperlukkan untu sinyal utuk diakui oleh indera manusia atau non-sistem digital.

3.2 SARA

DAFTAR PUSTAKA
http://ramdhon-interface.blogspot.com/2014/10/adc-dan-dac.html

Anda mungkin juga menyukai