Anda di halaman 1dari 8

HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : JOSUA SUDIRO P. S.
NIM : 03041281722031

ADC DAN DAC

Konverter merupakan alat bantu digital yang paling penting untuk


teknologi kontrol proses adalah yang menerjemahkan informasi digital ke bentuk
analog dan juga sebaliknya. Sebagian besar pengukuran variabel-variabel dinamik
dilakukan oleh piranti ini yang menerjemahkan informasi mengenai vaiabel ke
bentuk sinyal listrik analog. Untuk dapat menghubungkan sinyal ini dengan
sebuah komputer atau pada rangkaian logika digital, sangat perlu untuk terlebih
dahulu melakukan konversi analog ke digital (A/D). Hal-hal mengenai konversi
ini harus diketahui sehingga ada keunikan, hubungan khusus antara sinyal analog
dan digital. ADCmerupakan kepanjangan dari Analog to Digital Converter adalah
suatu pengubah input dari analog menjadi kode – kode yang diubah ke dalam
digital. ADC banyak digunakan sebagai pengatur dari suatu proses industri,
komunikasi dalam digital dan pada rangkaian pengukuran atau dalam pengujian.
Pada umumnya ADC dapat digunakan sebagai suatu perantara antara sensor yang
kebanyakan memiliki analog dengan sistem komputer seperti misalnya sensor
suhu, densor cahaya, sensor tekanan atau berat, aliran dan sebagainya yang
kemudian akan diukur dengan menggunakan sistim digital atau dengan bantuan
komputer.Pada ADC atau Analog to Digital Converter sendiri memiliki 2 karakter
prinsip dasar, yaitu kecepatan samplingdan resolusi. Kecepatan sampling dari
suatu ADC menyatakan seberapa sering sinyal analog dikonversikan ke bentuk
sinyal digital pada selang waktu tertentu. Kecepatan sampling biasanya
dinyatakan dalam sample per second (SPS).Untuk dapat melihat kecepatan
sampling itu seperti apa dapat dilihat pada gambar dibawah ini (terlampir pada
lampiran gambar 2.1). Sedangkan untuk resolusi dari ADC dapat menentukan
suatu ketelitian dari nilai hasil konversi ADC. Sebagai contoh: ADC 8 bit akan
memiliki output 8 bit data digital, yang ini berarti sinyal input dapat juga
dinyatakan dalam 255 (2n– 1) pada nilai diskrit. Pada ADC 12 bit memiliki 12 bit
output data digital, yang ini berarti sinyal input dapat dinyatakan dalam 4096 nilai
diskrit. Dari contoh diatas ADC 12 bit akan memberikan ketelitian dari nilai hasil
konversi yang jauh lebih baik dan teliti daripada ADC 8 bit. Oleh karena itu
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : JOSUA SUDIRO P. S.
NIM : 03041281722031

prinsip kerjadari ADC atau Analog to Digital adalah melakukan konversi sinyal
analog ke dalam suatu bentuk besaran yang dimana merupakan suatu rasio
perbandingan sinyal input dan tegangan dari sebuah referensi.Bentuk komunikasi
yang paling mendasar antara wujud digital dan analog adalah piranti (biasanya
berupa IC) disebut komparator. Piranti ini, yang diperlihatkan secara skematik
dalam Gambar berikut (terlampir pada lampiran gambar 2.2), secara sederhana
membandingkan dua tegangan pada kedua terminal inputnya. Bergantung pada
tegangan mana yang lebih besar, outputnya akan berupa sinyal digital 1 (high)
atau 0 (low). Komparator ini digunakan secara luas untuk sinyal alarm ke
komputer atau sistem pemroses digital. Elemen ini juga merupakan satu bagian
dengan konverter analog ke digital dan digital ke analog yang akan didiskusikan
nanti.Terdapat berbagai jenis – jenis dari ADC yakni sebagai berikut, ADC
Simultan atau biasa disebut flash converter atau parallel converter. Input analog
Vi yang akan diubah ke bentuk digital diberikan secara simultan pada sisi + pada
komparator tersebut, dan input pada sisi – tergantung pada ukuran bit converter.
Ketika Vi melebihi tegangan input – dari suatu komparator, maka output
komparator adalah high, sebaliknya akan memberikan output low. Counter Ramp
ADC, Pada gambar berikut (terlampir pada bagian lampiran gambar 2.3),
ditunjukkan blok diagram Counter Ramp ADC didalamnya tedapat DAC yang
diberi masukan dari counter, masukan counter dari sumber Clock dimana sumber
Clock dikontrol dengan cara meng AND kan dengan keluaran Comparator.
Comparator membandingkan antara tegangan masukan analog dengan tegangan
keluaran DAC, apabila tegangan masukan yang akan dikonversi belum sama
dengan tegangan keluaran dari DAC maka keluaran comparator = 1 sehingga
Clock dapat memberi masukan counter dan hitungan counter naik.SAR ADC,
Pada gambar berikut ditunjukkan diagram ADC jenis SAR (terlampir pada
lampiran gambar 2.4), yaitu dengan memakai konfigurasi yang hampir sama
dengan counter ramp tetapi dalam melakukan trace dengan cara tracking dengan
mengeluarkan kombinasi bit MSB = 1 => 1000 0000. Apabila belum sama
(kurang dari tegangan analog input maka bit MSB berikutnya adalah 1 =>1100
0000) dan apabila tegangan analog input ternyata lebihkecil dari tegangan yang
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : JOSUA SUDIRO P. S.
NIM : 03041281722031

dihasilkan DAC maka langkah berikutnya menurunkan kombinasi bit =>


10100000. (Dikutip dari: http://blog.unnes.ac.id/antosupri/adc-analog-to-digital-
converter/. Diakses pada tanggal 5 Maret 2019).

ADC dalam bentuk ic yakni chip ADC yang banyak digunakan serta
tersedia dipasar adalah jenisdari ADC 0804, ADC 0808 dan 0809 chip ini dibuat
dengan technologi CMOS yang dimana mempunyai suatu kemampuan untuk
dapat melakukan sebuah konversi sebanyak 8 buah chanel input analog secara
multiplexing. Adapun data keluaran digital yang dihasilkan adalah 8 bit bersifat
tristate output. Chip ini menawarkan dari beberapa keistimewaan yakni antara lain
high speed ( kecepatan tinggi ), konsumsi daya yang rendah. Karenanya chip ini
banyak digunakan pada suatuproses control dari peralatan mesin-mesin serta
aplikasi automotif. ADC 0804 merupakan salah satu Analog to Digital Converter
yang banyak digunakan untuk menghasilkan data 8 bit. Adapun metode pengukur
aras tegangan cuplikan dan mengubahnya ke dalam sandi biner menggunakan
metode pengubahan dengan tipe pembanding langsung atau successive
approximation. IC ADC 0804 mempunyai dua input analog, Vin(+) dan Vin(-),
sehingga dapat menerima input diferensial. Input analog sebenarnya (Vin) sama
dengan selisih antara tegangan-tegangan yang dihubungkan dengan ke dua pin
input yaitu Vin = Vin(+) – Vin(-). Kalau input analog berupa tegangan tunggal,
tegangan ini harus dihubungkan dengan Vin(+), sedangkan Vin(-) digroundkan.
Untuk operasi normal, ADC 0804 menggunakan Vcc = +5 Volt sebagai tegangan
referensi. Dalam hal ini jangkauan input analog mulai dari 0 Volt sampai 5 Volt
(skala penuh), karena IC ini adalah SAC 8-bit, resolusinya akan sama dengan
persamaan dibawah ini, (terlampir pada lampiran rumus 3.1). Untuk sinyal clock
ini dapat juga digunakan sinyal eksternal yang dihubungkan ke pin CLK IN. ADC
0804 memiliki 8 output digital sehingga dapat langsung dihubungkan dengan
saluran data mikrokomputer. Input Chip Select (aktif LOW) digunakan untuk
mengaktifkan ADC 0804. Jika berlogika HIGH, ADC 0804 tidak aktif (disable)
dan semua output berada dalam keadaan impedansi tinggi. Input Write atau Start
Convertion digunakan untuk memulai proses konversi. Untuk itu harus diberi
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : JOSUA SUDIRO P. S.
NIM : 03041281722031

pulsa logika 0. Sedangkan output interrupt atau end of convertionmenyatakan


akhir konversi. Pada saat dimulai konversi, akan berubah ke logika 1. Di akhir
konversi akan kembali ke logika 0. ADC ini relatif cepat dan mempunyai ukuran
kecil. Keuntungan tambahan adalah setiap cuplikan diubah dalam selang waktu
yang sama tidak tergantung pada arus masukan dan secara keseluruhan ditentukan
oleh frekuensi yang mengendalikan detak dan resolusi dari pengubah. Sebagai
contoh, pengubah 8 bit digunakan untuk menentukan arus logika setiap bit secara
berurutan mulai dari bit signifikan terbesar jika frekuensi detak 10 KHz, waktu
pengubahan 8 x periode detak = 8 x 0,1 mdetik. Jika frekuensi detak dinaikkan
menjadi 1 MHz, waktu pengubahan akan berkurang menjadi 8 udetik.
Kekurangan pengubahan jenis ini adalah mempunyai kekebalan rendah terhadap
derau dan diperlukan adanya pengubah digital ke analog yang tepat dan
pembanding dengan unjuk kerja yang tinggi. (Dikutip dari: https://www.jalanka
tak.com/id/adc/ . Diakses pada tanggal 5 Maret 2019).

DAC merupakan kepanjangan dari Digital To Analog Converter yang


dimana adalah sebuah perangkat elektronika yang dimana berfungsi untuk
mengubah sinyal digital atau diskrit untuk dapat menjadi sinyal analog (kontinyu).
Aplikasi DAC atau Digital To Analog Converter adalah sebagai antarmuka
(interface) antara perangkat yang dimana bekerja dengan sistem digital dan
perangkat pemroses sinyal analog. Perangkat DAC atau Digital To Analog
Converter dapat berupa rangkaian elektronika dan chip IC DAC.Konsepdasardari
DAC ini adalah pada dasarnya dalam rangkaian penjumlah op-amp (summing
amplifier) dapat juga digunakan untuk dapat menyusun suatu konverter D/A atau
DAC “Digital To Analog Converter” dengan cara memakai sejumlah hambatan
masukan yang diberi bobot dalam deret biner. Oleh karena itu yang dimaksudkan
penguat penjumlah adalah sebagai berikut Penguat Penjumlah atau Dasar dari
DAC, Penguat penjumlah ini memiliki suatu ciri khusus yaitu dimana sinyal
keluarannya akan merupakan hasil dari suatu penguatan dari beberapa
penjumlahan sinyal masukannya. Pada bagian ini dicontohkan penguat penjumlah
berdasarkan rangkaian penguat inverting. Sehingga sinyal keluaran adalah
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : JOSUA SUDIRO P. S.
NIM : 03041281722031

berbeda fasa sebesar 180°. Sehingga pada rangkaian penguat penjumlah


merupakan suatu konsep dasar dari rangkaian DAC atau (Digital to Analaog
Converter). Terdapat berbagai jenis DAC yakni sebagai berikut, Binary-Weighted
DAC (Digital To Analog Converter) merupakan Suatu rangkaian Binary-weighted
DAC yang dapat disusun dari beberapa Resistor dan Operational Amplifier (Op-
Amp). Secara prinsip rangkaian DAC Binary – Weighted dapat dijelaskan sebagai
berikut. Resistor 20 kΩ menjumlahkan arus yang dihasilkan dari penutupan
switch-switch D0 sampai D3. Resistor-resistor ini diberi skala nilai sedemikian
rupa sehingga memenuhi bobot biner (binary-weighted) dari arus yang
selanjutnya akan dijumlahkan oleh resistor 20 kΩ. Dengan menutup
D0 menyebabkan arus 50 μA mengalir melalui resistor 20 kΩ, menghasilkan
tegangan -1 V pada Vout. Dengan menutup D0 menyebabkan arus 50 μA
mengalir melalui resistor 20 kΩ. Penutupan masing-masing switch menyebabkan
penggandaan nilai arus yang dihasilkan dari switch sebelumnya. Nilai konversi
dari kombinasi penutupan switch ditunjukkan pada tabel berikut ( terlampir pada
lampiran tabel 1.1). R/2R Ladder DAC (Digital To Analog Converter) ,Metode
lain dari konversi Digital to Analog adalah R/2R Ladder. Metode ini sering
banyak digunakan dalam IC-IC DAC. Pada rangkaian R/2R Ladder, hanya
terdapat dua buah nilai dari resistor yang sangat diperlukan, yang dimana dapat
diaplikasikan untuk IC DAC dengan suatu resolusi 8,10 ataupun 12 bit.
Rangkaian R/2R Ladder ditunjukkan pada gambar berikut (terlampir pada
lampiran gambar 2.5).Pada dasarnya rangkaian DAC dibuat untuk memenuhi
kebutuhan akan besarnya pengaruh rangkaian elektronika digital dalam
perkembangan dunia elektronika. Sejakdi temukannya bahan semikonduktor
Silicon dan Germanium maka dengan cepat terjadi revolusi dalam hal
penyederhanaan dan keakurasian suatu rangkaian elektronika. Disamping itu
dengan diterapkannya rangkaian digital akan menunjang sekali dalam
halpenyimpanan dan mobilitas data. Banyak sekali data-data yang sekarang bisa
dioperasikan dengan komputer adalah merupakan data-data yang dikonversi dari
sinyal sinyal analog. (Dikutip dari: http://blog.unnes.ac.id/antosupri/dac-digital-
to-analog-converter/. Diakses pada tanggal 5 Maret 2019).
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : JOSUA SUDIRO P. S.
NIM : 03041281722031

LAMPIRAN

Tabel 1.1

Gambar 2.1

Gambar ADC dengan kecepatan sampling rendah dan sampling tinggi

Gambar 2.2

Konsep komparator pada ADC


HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : JOSUA SUDIRO P. S.
NIM : 03041281722031

Gambar 2.3

Blok diagram Counter Ramp ADC

Gambar 2.4

Blok diagram SAR ADC

Gambar 2.5

Rangkaian R/2R Ladder DAC

Rumus 3.1

𝑡𝑒𝑔𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑘𝑎𝑙𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑢ℎ


𝑅𝑒𝑠𝑜𝑙𝑢𝑠𝑖 = ( )
2𝑛 − 1

(n = menyatakan jumlah bit output biner IC analog to digital converter)


HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : JOSUA SUDIRO P. S.
NIM : 03041281722031

DAFTAR PUSTAKA

Tim Laboratorium Kendali dan Robotika. 2019. Modul Praktikum Dasar Sistem
Kendali . Laboratorium Kendali dan Robotika. Indralaya : Universitas
Sriwijaya.

Kiswoyo, Budi. 2017. Pengertian dan Cara Kerja Rangkaian ADC (Analog to
Digital Converter). (online). https://www.jalankatak.com/id/adc/. (Diakses
pada tanggal 5 Maret 2019).

Suprianto. 2015. DAC (Digital to Analog Converter). (online). http://blog.unnes.a


c.id/antosupri/dac-digital-to-analog-converter/. (Diakses pada tanggal 5
Maret 2019).

Suprianto. 2015. ADC (Analog to Digital Converter). (online). http://blog.unnes.a


c.id/antosupri/dac-digital-to-analog-converter/. (Diakses pada tanggal 5
Maret 2019).

Anda mungkin juga menyukai