SIGNAL KONTROL
JL.PROF.DR.HAMKA NO 1. TEMBESI KEC. BATU AJI BATAM 29422 TELP
(0778)365909
FAX.(0778)365904,365903, e-mail:mail@smkn1batam.cch.id
NSPN. 110000382, WEBSITE. www.smkn1batam.sch.id NSS. 321096102001
Page | 1
1. Proses Pengukuran Besaran Signal Kontrol
Dari Berbagai Sensor Analog dan Digital
Page | 2
ADC (Analog to Digital Converter) memiliki 2 karakter prinsip,
yaitu kecepatan sampling dan resolusi.
Resolusi ADC
Page | 3
255, akan didapatkan sinyal digital sebesar 60% x 255 = 153
(bentuk decimal) atau 10011001 (bentuk biner).
signal = (sample/max_value) *
reference_voltage = (153/255) * 5 = 3 Volts
Komparator ADC
Page | 4
Jenis-Jenis ADC (Analog To Digital Converter)
ADC Simultan
Bila Vref diset pada nilai 5 Volt, maka dari gambar 3 dapat
didapatkan :
Page | 5
Misal :
Vin diberi sinyal analog 3 Volt, maka output dari C7=0, C6=0,
C5=0, C4=1, C3=1, C2=1, C1=1, sehingga didapatkan output
ADC yaitu 100 biner
Page | 7
Jika D4 = 1 Vout=0,625 volt
Jika D3 = 1 Vout=0,3125 volt
Jika D2 = 1 Vout=0,1625 volt
Jika D1 = 1 Vout=0,078125 volt
Jika D0 = 1 Vout=0,0390625 volt
Page | 8
2. Pengkondisian sinyal signal
conditioning
(signal analog / digital)
Page | 9
sinyal perlu dilakukan seperti pengubahan ke perubahan
tegangan, penguatan, penghilangan noise dan lain-lain.
Page | 10
Operational Amplifier LM358 Low Power Dual Operational
Amplifiers
Page | 11
Protection Ada beberapa situasi dimana hubungan antara sensor
dengan unit berikutnya seperti mikroprosesor dapat
memungkinkan adanya kerusakan sebagai akibat dari arus atau
tegangan yang tinggi. Arus yang tinggi dapat dilindungi dengan
memasang resistor secara seri untuk membatasi arus dan
sekering untuk memutus arus jika arus berada pada level yang
tidak aman. Tegangan yang tinggi dan polaritas yang salah dapat
dilindungi dengan menggunakan diode zener dan diode.
Page | 12
resistor, capacitor dan inductor. Istilah aktif filter digunakan ketika
filter juga menggunakan operational amplifier. Lowpass filter
sangat umum digunakan pada bagian pengkondisian sinyal.
Page | 13
tersebut 0,0039/ 0 K, maka berapa tegangan output dari
jembatan per derajat perubahan temperatur.
Page | 14
3. Sistem Sample and Hold Amplifier
Sample-and-hold (S / H) adalah sebuah blok bangunan analog
penting dengan banyak aplikasi, termasuk analog-ke-digital
converter (ADC) dan kapasitor switched- filters.
Page | 15
mengkonversi sekali tegangan yang "sama" dalam beberapa
margin error didefinisikan.
Page | 16
kinerja S / H circuits. Akibatnya, berbeda S / teknik H dan
arsitektur yang dikembangkan dengan tujuan untuk
mengurangi atau menghilangkan kesalahan ini.
Lebih S / teknik H baru dan arsitektur perlu diusulkan untuk
memenuhi meningkatnya permintaan untuk kecepatan
tinggi, daya rendah, dan tegangan rendah S / sirkuit H untuk
sistem akuisisi data.
Low Pass Filter (LPF) atau Filter Lolos Bawah adalah filter
yang hanya melewatkan sinyal dengan frekuensi yang lebih
rendah dari frekuensi cut-of (fc) dan akan melemahkan sinyal
dengan frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi cut-of (fc). Pada
filter LPF yang ideal sinyal dengan frekuensi diatas
frekuensi cut-of (fc) tidak akan dilewatkan sama sekali
(tegangan output = 0 volt). Rangkaian low pass filter RC
merupakan jenis filter pasif, dengan respon frekuensi yang
ditentukan oleh konfigurasi R dan C yang digunakan. Rangkaian
dasar LPF dan grafik respon frekuensi LPF sebagai berikut.
Page | 17
Frekuensi cut-of (fc) dari filter pasif lolos bawah (Low Pass
Filter,LPF) dengan RC dapat dituliskan dalam persamaan
matematik sebagai berikut.
Page | 18
Pada filtrer lolos bawah (low pass filter ,LPF) terdapat
beberapa karakteristik mendasar sebagai berikut.
Pada saat frekuensi sinyal input lebih rendah dari
frekuensi cut-of (fc) (fin << fc) maka penguatan tegangan /
Gain (G) = 1 atau G=0dB.
Pada saat frekuensi sinyal input sama dengan frekuensi cut-
of (fc) (fin = fc) maka = 1/RC sehingga penguatan
tegangan / Gain (G) menjadi -3 dB atau terjadi pelemahan
tegangan sebesar 3 dB.
Pada saat frekuensi sinyal input lebih tinggi dari
frekuensi cut-of (fc) (fin >> fc) maka besarnya penguatan
tegangan (G) = 1/RC atau G = -20 log RC
Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa Filter Lolos
Rendah (Low Pass Filter, LPF) hanya meloloskan sinyal
dengan frekuensi yang lebih rendah dari frekuensi cut-
of (fc) saja.
Frekuensi cut-of (fc) dari filter pasif lolos bawah (Low Pass
Filter,LPF) dengan RC dapat dituliskan dalam persamaan
matematik sebagai berikut.
1.1 Pengertian
Page | 20
High pass filter adalah jenis filter yang melewatkan frekuensi
tinggi, tetapi mengurangi
amplitudo frekuensi yang lebih rendah daripada frekuensi
cutoff.Nilai-nilai pengurangan untuk frekuensi berbeda-beda
untuk tiap-tiap filter ini .High pass filter adalah lawan dari low
pass filter, dan band pass filter adalah kombinasi dari high pass
filter dan low pass filter.
Filter ini sangat berguna sebagai filter yang dapat
memblokir component frekuensi rendah yang tidak diinginkan
dari sebuah sinyal komplek saat melewati frekuensi tertinggi.
High pass filter yang paling simple terdiri dari kapasitor yang
terhubung secara pararel dengan resistor
Pada rangkaian dibagian listrik sering disebut rangkaian
seleksi frekuensi untuk melewatkan band frekuensi tertentu dan
menahannya dari frekuensi diluar band itu. Filter dapat
diklafisikasikan dengan arahan :
tahanan,
Kapasitor, dan
Induktor
Filter aktif dilengkapi dengan transistor atau opamp selain
tahanan dan kapasitor. Tipe elemen ditentukan oleh
pengoperasian range frekuensi kerja rangkaian .
Filter aktif mempunyai keuntungan dibandingkan filter
pasif yaitu :
Page | 21
seperti pada filter pasif. Pada dasarnya filter aktif lebih gampang
diatur.
2. Tidak ada masalah beban, karena tahanan input tinggi dan
tahanan output rendah. Filter aktif tidak membebani sumber
input.
3. Harga, umumnya filter aktif lebih ekonomis dari pada filter
pasif, karena pemilihan variasai dari op-amp yang murah dan
tanpa induktor yang biasanya harganya mahal.
Pada LPF order kedua, HPF order kedua ini cirinya sama, maka
persamaan yang terjadi adalah :
Page | 22
1.2 Karakteristik
Dapat dijelaskan High Pass Filter melalui grafik dibawah :
Page | 23
1.3 Aplikasi
High-pass filter memiliki banyak aplikasi. Diantaranya
digunakan digunakan sebagai bagian dari crossover audio untuk
mengarahkan frekuensi tinggi ke tweeter sementara pelemahan
sinyal bass yang dapat mengganggu, atau kerusakan,
pembicara.
Crossover pada amplifier dibutuhkan bila memang kita
ingin supaya kualitas suara yang dihasilkan oleh amplifier-
speaker benar benar bagus, bila memang kualitas amplifier dan
speaker yang digunakan sudah cukup baik, tidak perlu lagi
menggunakan crossover ini.
Tiap tiap speaker tersebut memiliki jangkauan / range
frekuensi kerja masing masing. Speaker woofer untuk frekuensi
rendah, middle untuk frekuensi tengah sedangkan tweeter untuk
menghasilkan frekuensi tinggi, nah supaya kinerja masing masing
speaker ini sempurna maka input yang diberikan harus sesuai
dengan jenis speaker tersebut. Rangkaian yang berfungsi untuk
memilah milah frekuensi itulah yang disebut dengan rangkaian
crossover.
Band pass filter (BPF) adalah filter yang akan meloloskan sinyal
pada range frekuensi diatas frekuensi batas bawah (fL) dan
dibawah frekuesni batas atas (fH). Dalam band pass filter (BPF) ini
dikenal 2 jenis rangkaian band pass filter (BPF) yaitu band pass
filter (BPF) bidang lebar dan band pass filter (BPF) bidang sempit.
Untuk membedakan kedua rangkaian ini adalah dengan melihat
dari nilai figure of merit (FOM) atau Faktor kualitas (Q).
Bila Q < 10, maka digolongkan sebagai band pass filter (BPF)
bidang lebar.
Bila Q > 10, maka digolongkan sebagai band pass filter (BPF)
bidang sempit.
Perhitungan faktor kualitas (Q) untuk band pass filter adalah :
Dimana:
Page | 25
Band Pass Filter Bidang Lebar
Syarat BPF bidang lebar adalah Q<10, biasanya didapat dari 2
rangkaian filter HPF dan LPF yang mereka saling di serie dengan
urutan tertentu dan frekuensi cut off harus tertentu. Misalnya
urutan serie adalah HPF disusul LPF, dan L f dari HPF harus lebih
kecil dari H f dari LPF. Contoh rangkaian dan perhitungannya
adalah seperti gambar berikut.
Filter Pasif.
Page | 27
perubahan dibandingkan dengan R untuk mencapai hasil yang
sama.
Page | 28
Kedua filter CR dan LC lulus rendah yang menghilangkan hampir
SEMUA frekuensi di atas hanya beberapa Hz digunakan dalam
rangkaian power supply, di mana hanya DC (nol Hz) diperlukan
pada output.
Page | 29
5. Konverter Signal Kontrol
Page | 30
3.3.1 Komparator
Bentuk komunikasi yang paling mendasar antara wujud
digital dan analog adalah piranti (biasanya berupa IC)
disebut komparator. Piranti ini, yang diperlihatkan secara
skematik dalam Gambar 3.4, secara sederhana membandingkan
dua tegangan pada kedua terminal inputnya. Bergantung pada
tegangan man yang lebih besar, outputnya akan berupa sinyal
digital 1 (high) atau 0 (low). Komparator ini digunakan secara luas
untuk sinyal alarm ke komputer atau sistem pemroses digital.
Elemen ini juga merupakan satu bagian dengan konverter analog
ke digital dan digital ke analog yang akan didiskusikan nanti.
Page | 31
disebut word biner atau word komputer. Digit-digit tersebut
disebut bit word. Sehingga, sebuah word 8 bit akan memberikan
sebuah angka biner yang memiliki delapan digit, seperti
101101102. Konverter D/A mengonversi sebuah word digital ke
dalam sebuah tegangan analog dengan memberikan skala output
analog berharga nol ketika semua bit adalah nol dan sejumlah
nilai maksmum ketika semua bit adalah satu. Hal ini dapat
direpresentasikan secara matematis dengan memperlakukan
angka biner sebagai angka pecahan. Dalam konteks ini, output
dari konverter D/A dapat ditentukan dengan menggunakan
Persamaan (3.1) yang memberikan skala dari sejumlah tegangan
referensi.
Dimana
VR = tegangan referensi
Vmax = VR [21 + 2 2 + 2 3 + 2 4
] = 09375 VR
Vmax = VR [21 + 2 2 + 2 3 + 2 4
+ 25 + 2 6 + 2 7 + 2
8
] = 09961 VR
Page | 32
RESOLUSI KONVERSI
Resolusi konversi juga merupakan sebuah fungsi jumlah dari
bit-bit yang ada dalam word. Lebih banyak bit, lebih kecil
perubahan di dalam output analog untuk perubahan 1-bit di
dalam word biner sehingga resolusi semakin besar. Perubahan
terkecil yang mungkin terjadi secara sederhana dinyatakan oleh
DVx = VR 2 n (3-4)
Dimana
VR = tegangan referensi
Page | 33
6. Sistem transmisi dan bus data (data
transmission & bus system) analog dan
digital (serial-¶llel-bus)
Page | 34
Dalam sistem komunikasi, data ditransfer dari satu poin ke
poin lainnya dalam bentuk sinyal elektronik. 2 tipe sinyal :
1. sinyal analog adalah gelombang-gelombang elektronik yang
bervariasi dan kontinu, ditransmisikan melalui beragam media
bergantung frekuensi.
2. sinyal digital, memuat denyut-denyut voltase yang
ditransmisikan melalui media dawai.
Countinous Discrete
Perbedaan analog dengan digital :
Page | 35
suatu sinual analog dengan cara menandai data digital diatas
frekuensi pembawa.
Transmisi analog merupakan suatu alat untuk
mentransmisikan sinyal-sinyal analog tanpa memperhatikan
isinya : sinyal dapat menampilkan data analog (suara) atau data
digital (data biner yang melintasi sebuah modem). Transmisi
digital berkaitan dengan muatan sinyal. Suatu sinyal digital dapat
ditransmisikan hanya pada jarak tertentu sebelum atenuasi,
derau dan gangguan lain yang menbahayakan integritas data.
Transmisi data analog dan digital :
a. data dan sinyal
b. perlakuan sinyal
Page | 36
Pada analog data transmission, data yang dihasilkan oleh
transmitter dalam bentuk sinyal analog dan ditransmisikan dalam
bentuk sinyal analog ke receiver. Metode ini digunakan oleh
pemancar radio. Media transmisi berfungsi untuk membawa aliran
bit data dari satu komputer ke komputer lainnya, maka dalam
pengiriman data memerlukan media transmisi yang nantinya
akan digunakan untuk keperluan transmisi.
Media transmisi merupakan suatu jalur fisik
antara transmitter dan receiver dalam sistem transmisi data.
Metode transmisi diklarifikasikan sebagai guided (terpandu)
dan unguided (tak terpandu). Dengan media yang terpandu,
gelombang dipandu melalui sebuah media padat seperti kabel
tembaga terpilin (twisted pair), kabel coaxcial dan serat
optik. Atsmofir dan udara adalah contoh dari unguided media,
bentuk transmisi dalam media ini disebut wireless transmission.
Beberapa faktor yang berhubungan dengan media transmisi dan
sinyal sebagai penentu data rate dan jarak :
Bandwith (lebar pita), semakin besar bandwith sinyal maka
semakin besar pula data yang dapat ditangani.
Page | 37
Interference / Interferensi, interferensi dari sinyal dalam pita
frekuensi yang saling overlapping dapat menyebabkan distorsi
atau dapat merusak sebuah sinyal.
Transmission Impairement (kerusakan transmisi).
Receiver (jumlah penerima), sebuah media terpandu dapat
digunakan ntuk membangun sebuah hubungan point-to-point
atau sebuah hubungan yang dapat digunakan secara bersama-
sama.
Page | 38
3.2.1 Mode Transmisi
Mode transmisi, dikenal 2 macam mode, yaitu :
1. Transmisi Serial
Data dikirimkan satu bit demi satu bit lewat kanal komunikasi
yang telah dipilih.
2. Transmisi Pararel
Data dikirimkan sekaligus melalui, misalnya 8 kanal
komunikasi. Transmisi pararel digunakan bila dikehendaki
kecepatan yang tinggi.
Dalam pengiriman dara secara serial harus ada sinkronisasi
atau penyesuaian antara pengirim dengan penerima agar data
yang dikirimkan ditafsir secara tepat dan benar oleh
penerima. Jadi dapat dikatakan fungsi sinkronisasi adalah :
- supaya dapat penerima mengetahui dengan tepat bilamana
sinyal diterimanya merupakan bit dari suatu data (sinkronisasi
bit)
- supaya penerima mengetahui dengan tepat bit data yang
membentuk sebuah karakter (sinkronisasi karakter)
Page | 39
transmisi hanya dilakukan bila telah dipunyai sejumlah blok
data.
3. Isokron
Kombinasi antara asinkron dan sinkron. Tiap karakter didahului
dengan bit awal (start bit) dan akhir data ditutup dengan bit
akhir (stop bit), tetapi pengirim dan penerima disinkronisasi.
3.2.2 Metode hubungan yang dikenal
Ditinjau dari metode bagaimana pengirim dan penerima saling
berhubungan dikenal dengan metode :
1. Simplex
Data disalurkan hanya ke satu arah. Pemancar dan penerima
tugasnya tetap.
2. Half Duplex (HDX)
Data dapat dikirimkan ke dua arah secara bergantian. System
komunikasi data yang menggunakan jaringan telepon pada
umumnya menggunakan metode HDX.
3. Full Duplex (FDX)
Data dikirimkan dan diterima secara bersamaan. Metode ini
dipakai bila komunikasi data menggunakan saluran sewa atau
saluran pribadi.
Page | 41
ubah sehingga menyebabkan kesukaran dalam mendeteksi
bentuk sinyal tersebut.
Fading
Terjadi terutama pada sistem rhicrowave antara
lain selective fading yaitu yang disebabkan kondisi atmosfir.
Sinyal disalurkan mencapai penerima melalui berbagai jalur.
Sinyal-sinyal ini kemudian kalau bergabung hasilnya akan
terganggu.
2. Tak-random (sistematis)
Terjadinya dapat diramalkan dan diperhitungkan. Termasuk
didalamnya :
Redaman
Tegangan suatu sinyal berkurang ketika melalui saluran
transmisi disebabkan daya yang diserap oleh saluran
transmisi. Redaman tergantung pada frekuensi sinyal, jenis
media transmisi dan panjang saluran. Redaman tidak sama
besarnya untuk semua frekuensi.
Tundaan
Sinyal umumnya terdiri atas banyak frekuensi. Masing-
masing ferkuensi tidak berjalan dengan kecepatan yang
sama hingga tiba di penerima pada waktu yang berlainan.
Tundaan yang terlalu besar sehingga menimbulkan
kesalahan pada waktu transmisi data. Tidak merupakan
gangguan yang serius bagi transmisi suara tetapi
menyebabkan kesalahan pada transmisi data.
Page | 42