Chandra FireraLubis
Program StudiTeknikElektroJurusanTeknikElektro
FakultasTeknikUniversitasTanjungpura
chandra.firera@gmail.com
Abstrak ± Dalam penyaluran daya listrik sering kali dapat dihindarkan.Untuk itu diperlukan peralatan
system distribusi mengalami berbagai gangguan seperti pengaman yang dapat memproteksi jaringan dan peralatan
hubung ± singkat, sambaranpetir, kawat putus dan tenaga listrikterutama di Gardu Induk.
sebagainya. Besarnya arus gangguan hubung singkat Penentuankapasitaspemutustenaga sisi 20 kV, dapat
yang mungkin terjadi didalam suatu sistem kelistrikan ditentukan dengan cara menghitung nilai arus gangguan
perlu diketahui sebelum gangguan sesungguhnya terjadi. maksimum pada jaringan sistem distribusi tersebut, arus
Hal ini biasanya digunakan untuk perencanaan peralatan gangguan yang dihitung yaitu pada gangguan hubung
proteksi tenaga. Penentuan kapasitas pemutus tenaga sisi singkat tiga fasa. Khususnya Gardu Induk Sei. Raya
20 kV, dapat ditentukan dengan cara menghitung nilai terjadi penambahan 1 (satu) unit transformator daya
arus gangguan maksimum pada jaringan sistem distribusi yang baru dengan kapasitas 60 MVA sehingga total
tersebut. Arus gangguan yang dihitung yaitu pada transformator menjadi 3 (tiga) unit yaitu : transformator 1
gangguan hubung ± singkat 3 fasa. Berdasarkan arus berkapasitas 30 MVA, transformator 2 berkapasitas 60
gangguan hubung singkat 3 fasa maksimum pada busbar MVA (baru), dan transformator 3 berkapasitas 30 MVA.
20 kV, kapasitas pemutus tenaga PMT 20 kV pada Oleh karena itu perlu dilakukan perhitungan arus hubung
transformator 1 sebesar 9.658193 kA dengan pemilihan singkat maksimum yaitu arus hubung singkat tiga fasa
PMT yang tersedia dipasaran sebesar 12,5 kA, kapasitas untuk menentukan besarnya kapasitas pemutus tenaga
pemutus tenaga PMT 20 kV pada transformator 2 sebesar (PMT) pada penyulang-penyulang Gardu Induk (GI)
17,126147 kA dengan pemilihan PMT yang tersedia Sei.Raya.
dipasaran sebesar 20 kA, dan kapasitas pemutus tenaga .
PMT 20 kV pada transformator 3 sebesar 9.658193 kA 2. Dasar Teori
dengan pemilihan PMT yang tersedia dipasaran sebesar 2.1. Perhitungan Arus Gangguan Hubung Singkat
12,5 kA. Perbandingan rating pemutus tenaga (PMT) 2.1.1. Menentukan Impedansi Sumber
yang terpasang (existing) lebih besar terhadap hasil Untuk menghitung impedansi sumber di sisi
pemilihan rating pemutus tenaga (PMT) berdasarkan Busbar 20 KV, maka harus di hitung dulu impedansi
perhitungan, sehingga dapat disimpulkan pemutus sumber di Busbar 150 kV.
tenaga penyulang Gardu Induk Sei. Raya (Existing) masih Menurut Kersting (2002 : 291), dengan menggunakan
layak digunakan sebagai pemutus tenaga. MVA hubung ± singkat tiga fasa, impedansi ekivalen
sistem urutan positif dan negatif dalam ohm ditentukan
Kata kunci : Gardu Induk, , MVA hubung Singkat 3 dengan :
fasa, rating PMT KV 2
X S1 X S2 Ohm ............ (1)
MVAsc3I
1. Pendahuluan
Suatu sistem tenaga secara umum terdiri dari : sistem Karena resistansi pada sumber diabaikan sehingga :
pembangkit, sistem transmisi, dan sistem distribusi. Z S1 0 j X S1 Ohm ............ (2)
Sistem distribusi merupakan bagian sistem tenaga listrik 2
yang mempunyai peran penting karena berhubungan KVbase
X S1 X S2 j Ohm ............ (3)
langsung dengan pemakai energi listrik, terutama pemakai MVAsc3I
energi listrik tegangan menengah dan tegangan rendah.
Sistem distribusi dapat disupplai melalui Gardu Induk Di asumsikan impedansi dasar :
2
(GI) dengan terlebih dahulu menurunkan tegangannya dan KVbase
Gardu Hubung (GH). Z base Ohm ............ (4)
Dalam keadaan operasi, suatu system dalam Gardu MVAbase
Induk sering mengalami gangguan yang dapat Diasumsikan tegangan dasar KVbase sama dengan
mengakibatkan terhentinya pelayanan daya kekonsumen.
tegangan sumber, dan resistansi sumber diabaikan
Gangguan penyediaan tenaga listrik tidak dikehendaki
sehingga impedansi ekivalen sumber urutan positif dan
oleh siapapun, tetapi merupakan kenyataan yang tidak
negatif dalam pu menjadi : (Hendra, dkk, 2015)
MVAbase dipakai untuk menyalurkan daya, sedangkan belitan
X S1 X S2 j pu................ (5) delta tetap ada didalam tetapi tidak dikeluarkan
MVAsc3I kecuali satu terminal delta untuk ditanahkan), maka
Dimana : nilai. X T 0 3 u X T 1
X S1 = Reaktansi sumber urutan positif [pu] ƒ Untuk transformator daya dengan hubungan belitan
X S2 = Reaktansi sumber urutan negatif [pu] YY dan tidak mempunyai belitan delta di dalamnya,
maka untuk menghitung besarnya ( X T 0 ) berkisar
MVAbase = Daya dasar [MVA]
MVAsc3I = MVA hubung singkat tiga fasa [MVA] antara 9 s/d 14 x ( X T 1 ).
MVArating = Kapasitas pemutus tenaga [MVA] 2 RAYA 4 AAAC 150 mm2 10,37
I hs3I = Arus hubung singkat tiga fasa [kA] 4 RAYA 17 AAAC 150 mm2 117,26
] = Faktor pengali (1,6 untuk waktu sesaat) 5 RAYA 18 AAAC 150 mm2 23,78
Raya 15
23,88 Km
Transformator 3
NGR 40 Ohm
Xt = 12,321%
(lanjutan)
150/20 kV
Raya 14
30 MVA
21,30 Km
JENIS
PANJANG
Raya 13
TRAFO NO PENYULANG PENGHANTAR
(Km) 7,59 Km
SALURAN
Raya 11
6 RAYA 23 AAAC 150 mm2 27,00
8,50 Km
Raya 10
34,87 Km
BUS 20 KV
2 8 RAYA 25 AAAC 150 mm2 7,91
Raya 7
20,85 Km
9 RAYA 26 AAAC 150 mm2 7,91
Transformator 2
NGR 40 Ohm
Raya 30
Xt = 12,130%
11 RAYA 7 AAAC 150 mm2 20,85
150/20 kV
11,05 Km
60 MVA
12 RAYA 10 AAAC 150 mm2 34,87
Raya 26
7,91 Km
BUS 150 KV
13 RAYA 11 AAAC 150 mm2 8,50
Raya 25
3 7,91 Km
14 RAYA 13 AAAC 150 mm2 7,59
Raya 24
15 RAYA 14 AAAC 150 mm2 21,30 20,24 Km
BUS 20 KV
Raya 23
16 RAYA 15 AAAC 150 mm2 23,88 27 Km
Raya 18
NGR 40 Ohm
Xt = 12,321 %
Raya 17
Gardu Induk Sei. Raya diperoleh dari PT PLN (Persero) 117,26 Km
Raya 8
14,02 Km
ini :
Raya 4
10,37 Km
Tabel 3. Data Arus Hubung Singkat Gardu Induk
BUS 20 KV
Raya 2
10,37 Km
2. Arus gangguan hubung singkat maksimum Penyulang 7 RAYA 24 0% 0,0000 + j 0,2697 3,708 10703,842
Tabel 4. Arus Gangguan Hubung Singkat 3 Fasa Tabel 5. Kapasitas Pemutus Tenaga PMT 20 kV Pada
Penyulang PadaGardu Induk Sei. Raya PenyulangGardu Induk Sei. Raya
Referensi Menyetujui :
Pembimbing Utama,
[1] Hendra, dkk, 2015, ³Studi Penentuan Kapasitas
Pemutus Tenaga Sisi 20 KV Pada Gardu Induk
Sekayu´, Mikrotiga Vol 2, No. 1, Januari 2015.
[2] 0DV\NXU 6- ³$QDOLVD *DQJJXDQ +XEXQJ Dr. Ir. Rudy Gianto, MT
Singkat Tiga Fasa Pada Sistem Tenaga Listrik NIP. 196703271992031004
'HQJDQ 0HWRGH 7KHYHQLQ´ -XUQDO 6LVWHP 7HNQLN
Industri Vol. 6, No. 3, Juli 2005.
[3] )XUTDQ +DUU\ ³8QWXN .HUMD 6LVWHP 3URWHNVL
Arus Lebih Gardu Induk 150 KV Sei. Raya
3RQWLDQDN´ -XUQDO 0DKDVLVZD -XUXVDQ 7HNQLN
Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Tanjungpura,
Pontianak, 2015.
[4] *RQHQ 7XUDQ ³0RGHUQ Power System
$QDO\VLV´ -RKQ :LOH\ 6RQV ,QF 86$
[5] 6DDGDW +DGL ³3RZHU 6\VWHP $QDO\VLV´ 1HZ
York : McGraw-Hill Book Company.
[6] 6LUDLW %RQDU ³'LNWDW .XOLDK 6LVWHP
'LVWULEXVL´ 3RQWLDQDN )DNXOWDV 7HNQLN 8QLYHUVLWDV
Tanjungpura.
[7] 6WHYHQVRQ -U : ' ³$QDOLVLV 6LVWHP 7HQDJD
/LVWULN´ (GLVL NH HPSDW (UODQJJD -DNDUWD
[8] .HUVWLQJ + :LOOLDP ³'LVWULEXWLRQ 6\VWHP
0RGHOOLQJ DQG $QDO\VLV´ &5& 3UHVV 1HZ 0H[LFR
2002.
[9] 3/1 ³%XNX 3HGRPDn Pemeliharaan Pemutus
7HQDJD´ -DNDUWD 37 3/1 3HUVHUR
[10] SPLN 59, 1985 ³Keandalan Pada Sistem Distribusi
20kV dan 6kV´. Jakarta : Perusahaan UmumListrik
Negara.