Vin
x Maksimal data digital
Vref
Jawaban:
IC 0804 adalah IC ADC dengan output 8 bit data digital. Maka maksimal
data digital-nya adalah 28 1 = 255 (pengurangan 1 dilakukan karena
data dimulai dari 0-255 yang berarti berjumlah 256). Sehingga data
digital output IC adalah:
Data ADC = (Vin/Vref) x Maksimal Data Digital
Data ADC = (3/5) x 255
Data digital output IC = 153 = 10011001
Komparator
Bentuk komunikasi yang paling mendasar antara wujud digital dan analog
adalah piranti (biasanya berupa IC) disebut komparator. Piranti ini, yang
diperlihatkan
secara
skematik
dalam
Gambar
2,
secara
sederhana
Gambar 2. Sebuah komparator merubah keadaan logika output sesuai fungsi tegangan
input analog
Successive Aproximation ADC dan lain sebagainya. Pad a gambar 4, ditunjukkan blok
diagram Counter Ramp ADC didalamnya tedapat DAC yang diberi masukan dari counter, masukan
counter dari sumber Clock dimana sumber Clock dikontrol dengan cara meng AND kan dengan
keluaran Comparator. Comparator membandingkan antara tegangan masukan analog dengan
tegangan keluaran DAC, apabila tegangan masukan yang akan dikonversi belum sama dengan
tegangan keluaran dari DAC maka keluaran comparator = 1 sehingga Clock dapat memberi
masukan counter dan hitungan counter naik.
Misal akan dikonversi tegangan analog 2 volt, dengan mengasumsikan counter reset,
sehingga keluaran pada DAC juga 0 volt. Apabila konversi dimulai maka counter akan naik dari
0000 ke 0001 karena mendapatkan pulsa masuk dari Clock oscillator dimana saat itu keluaran
Comparator = 1, karena mendapatkan kombinasi biner dari counter 0001 maka tegangan keluaran
DAC naik dan dibandingkan lagi dengan tegangan masukan demikian seterusnya nilai counter naik
dan keluaran tegangan DAC juga naik hingga suatu saat tegangan masukan dan tegangan
keluaran DAC sama yang mengakibatkan keluaran komparator = 0 dan Clock tidak dapat masuk.
Nilai counter saat itulah yang merupakan hasil konversi dari analog yang dimasukkan. Kelemahan
dari counter tersebut adalah lama, karena harus melakukan trace mulai dari 0000 hingga mencapai
tegangan yang sama sehingga butuh waktu.
dihasilkan adalah 8 bit bersifat tristate output. Chip ini menawarkan beberapa keistimewaan
antara lain high speed ( kecepatan tinggi ), konsumsi daya yang rendah. Karenanya chip ini banyak
digunakan pada proses control peralatan mesin-mesin serta aplikasi automotif. ADC 0804
merupakan salah satu Analog to Digital Converter yang banyak digunakan untuk menghasilkan
data 8 bit. Adapun metode pengukur aras tegangan cuplikan dan mengubahnya ke dalam sandi
biner menggunakan metode pengubahan dengan tipe pembanding langsung atau successive
approximation. IC ADC 0804 mempunyai dua input analog, Vin(+) dan Vin(-), sehingga dapat
menerima input diferensial. Input analog sebenarnya (Vin) sama dengan selisih antara tegangantegangan yang dihubungkan dengan ke dua pin input yaitu Vin = Vin(+) Vin(-). Kalau input
analog berupa tegangan tunggal, tegangan ini harus dihubungkan dengan Vin(+), sedangkan Vin(-)
digroundkan. Untuk operasi normal, ADC 0804 menggunakan Vcc = +5 Volt sebagai tegangan
referensi. Dalam hal ini jangkauan input analog mulai dari 0 Volt sampai 5 Volt (skala penuh), karena
IC ini adalah SAC 8-bit, resolusinya akan sama dengan
Resolusi=
IC ADC 0804 memiliki generator clock internal yang harus diaktifkan dengan
menghubungkan sebuah resistor eksternal (R) antara pin CLK R/CLK OUT dan CLK IN serta
sebuah kapasitor eksternal (C) antara CLK IN dan ground digital. Frekuensi clock yang diperoleh
sama dengan :
f=
0,91
RC
Untuk sinyal clock ini dapat juga digunakan sinyal eksternal yang dihubungkan ke pin CLK
IN. ADC 0804 memiliki 8 output digital sehingga dapat langsung dihubungkan dengan saluran data
mikrokomputer. Input Chip Select (aktif LOW) digunakan untuk mengaktifkan ADC 0804. Jika
berlogika HIGH, ADC 0804 tidak aktif (disable) dan semua output berada dalam keadaan impedansi
tinggi. Input Write atau Start Convertion digunakan untuk memulai proses konversi. Untuk itu harus
diberi pulsa logika 0. Sedangkan output interrupt atau end of convertion menyatakan akhir konversi.
Pada saat dimulai konversi, akan berubah ke logika 1. Di akhir konversi akan kembali ke logika 0.
ADC ini relatif cepat dan mempunyai ukuran kecil. Keuntungan tambahan adalah setiap
cuplikan diubah dalam selang waktu yang sama tidak tergantung pada arus masukan dan secara
keseluruhan ditentukan oleh frekuensi yang mengendalikan detak dan resolusi dari pengubah.
Sebagai contoh, pengubah 8 bit digunakan untuk menentukan arus logika setiap bit secara
berurutan mulai dari bit signifikan terbesar jika frekuensi detak 10 KHz, waktu pengubahan 8 x
periode detak = 8 x 0,1 mdetik. Jika frekuensi detak dinaikkan menjadi 1 MHz, waktu pengubahan
akan berkurang menjadi 8 udetik.
Kekurangan pengubahan jenis ini adalah mempunyai kekebalan rendah terhadap derau dan
diperlukan adanya pengubah digital ke analog yang tepat dan pembanding dengan unjuk kerja
yang tinggi.
Teg.
(V)
15
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
11 1
2
1
3
1
4
1111
1110
1101
1100
1011
1010
1001
1000
0111
0110
0101
0100
0011
0010
0001
0000
1
Digita
l
15
volt. Seandainya nilai tertinggi dibuat 4,5 volt maka setiap kenaikan adalah 0,3 volt sehingga bila nilai
digital 0100 hasil konversinya adalah 4x0,3volt = 1,2 volt.
Jumlah Bit
Biner
Jumlah Harga
Amplitudo
0000 - 1111
16
0 0000 1 1111
32
00 0000 00 0000
64
128
256
512
10
1024
11
2048
12
4096
13
8192
14
16384
15
32768
16
65536
Makin banyak jumlah bit yang digunakan untuk konversi maka akan semakin banyak jumlah harga
amplitudo yang didapat, dan dengan semakin banyaknya jumlah tersebut akan menyebabkan tingkat
kehalusan konversi semakin tinggi. Sebagai contoh untuk konversi tegangan analog 10 volt dengan
menggunakan jumlah bit 10, maka akan didapatkan jumlah harga amplitudo 1024 dengan demikian
akan diperoleh perbedaan setiap tingkat konversi adalah 10volt dibagi (1024-1) yaitu sama dengan
9,77 milivolt dan bila digunakan 8 bit maka perbedaan setiap tingkat konversi adalah 39,21 milivolt.
Contoh: Tentukan hasil konversi digital ke analog 5 bit bila input 11111, dimana untuk nilai input 00001
tegangan output 0,2 volt!
Jawab: Jumlah harga amplitudo untuk DAC 5 bit adalah 32, sedang harga konversi setiap tingkat 0,2
volt maka tegangan untuk konversi 11111 adalah nilai tertinggi yaitu sama dengan (321)x0,2volt = 6,2 volt.
Dengan cara lain dapat pula kita hitung berdasarkan konversi tiap tingkat, yaitu sebagai berikut:
1111B = 3,2 volt + 1,6 volt + 0,8 volt + 0,4 volt + 0,2 volt = 6,2 volt.
Secara struktur dari contoh diatas dapat kita tuliskan sebagai berikut:
Tingkat
24
23
22
21
20
Bit Digital
Konversi
(24x0,2) =3,2 V
(23x0,2) =1,6
V
(22x0,2) =0,8
V
(21x0,2) =0,4
V
0,2 V
Dari contoh diatas dapat kita tuliskan rumus konversi secara umum sebagai berikut:
Vo ( 2 N 1 a ( N 1) 2 N 1 a ( N 1) ................... 21 a (1) 2 0 a ( 0) ) Vk
dimana : Vo = tegangan output hasil konversi
N = jumlah bit konversi
a = logika digit hasil konversi
Vk = besar konversi setiap tingkat (volt)
2.3 Resolusi
Resolusi dari sebuah DAC ditentukan perubahan terkecil yang terjadi pada output sebagai hasil dari
perubahan pada input analog, dari contoh konversi diatas resolusinya adalah 0,2 volt dan selalu
diukur berdasar konversi bit terkecil (LSB). Pada DAC 4 bit penghitung (counter) akan memberikan
input sebanyak 16 kondisi dan merupakan siklus yang terus menerus yaitu mulai dari 0000 sampai
1111, ketika counter menghitung 0000 maka tegangan output analog adalah 0 volt dan berdasar
contoh diatas setiap step adalah 0,2 volt sehingga tegangan ouput maksimum 6,2 volt.
Resolusi dinyatakan dalam volt (tegangan) namun demikian dapat juga dinyatakan dalam prosen dari
skala penuh output (dalam contoh 6,2 volt saat input digital 1111),
%resolusi =
Step
x100%
SkalaPenuh
%resolusi =
0,2
x100% = 3,92%
6,2
Contoh: 10 bit DAC memiliki step 10 mV, tentukan tegangan skala penuh dan prosesntase
resolusinya!
Jawab: dengan 10 bit maka jumlah harga amplitudo 1024 dan tegangan terbesar adalah (1024-1) x
10 mV = 10,23 Volt dan resolusi adalah:
%resolusi =
10mV
x100% = 0,1%
10,23 V
Atau dapat juga kita gunakan rumus melalui jumlah harga amplitudo atau jumlah step dari DAC misal
N bit, maka kita tuliskan sebagai berikut:
%resolusi =
1
210 1
x100% = 0,1%
Dari kondisi ini dapat kita lihat bahwa jumlah bit merupakan penentu prosentase resolusi,
bertambahnya jumlah bit akan menambah jumlah step untuk mencapai skala penuh dan setiap step
akanmenjadi semakin kecil, banyak pembuat DAC menspesifikasi resolusi sebagai jumlah bit.
2.4 Kode input BCD
Pada umumnya DAC hanya menggunakan kode input biner, akan tetapi sering juga kita jumpai DAC
menggunakan kode input BCD yang dikelompokan kedalam 4 bit dalam satu kelompok yaitu 4 bit
MSD dan 4 bit LSD (least significant digit), dengan demikian dapat mengilustrasikan bilangan desimal
00 sampai 99 dan step digunakan cara sama dengan biner.
Misal bit terkecil pada LSD memiliki nilai konversi 0,1 volt, maka bit diatasnya masing-masing akan
memiliki nilai konversi 0,2 volt, 0,4 volt dan 0,8 volt sedangkan bit terkecil MSD akan memiliki nilai
konversi 1 volt yaitu 10x dari nilai bit terkecil pada LSD.
Contoh: bila nilai konversi pada bit terkecil LSD 0,1 volt tentukan step, skala penuh output, prosentasi
resolusi dan Vout bila pada LSD = 1000 dan MSD = 0101.
Jawab: step adalah sama dengan nilai konversi bit terkecil LSD = 0,1 volt, terdapat 99 jumlah harga
amplitudo (jumlah step), maka ouput skala penuh = 99x0,1 = 9,9 volt dan resolusi adalah:
% resolusi =
0,1
9,9
x100% =1 %
0,8 V
5,8 V
Manufaktur DAC menspesifikasikan beberapa macam akurasi spesifikasi, dua yang sering disebut
adalah akurasi relatif dan differensial liniaritas, dimana secara normal digunakan istilah prosentase
pengubah pada output skala penuh (%FS).
Akurasi relatif adalah deviasi maksimum dari output DAC dari harga ideal, sebagai contoh gambar 45
memiliki akurasi relatif + 0,01 %FS, selama pengubah memiliki output skala penuh 9,375 V maka
konversi prosentase adalah:
+ 0,01 % x 9,375 V = 0,9375 mV.
Hal ini berarti bahwa output DAC setiap saat dapat kurang dari harga sebenarnya sampai 0,9375 mV.
Differensial liniaritas adalah deviasi maksimum dalam suatu step dari step ideal misal dari tabel
konversi didapat step 0,625V dan jika DAC ini memiliki perbedaan liniaritas +0,01%FS berarti bahwa
step sebenarnya akan mencapai 0,9375mV. Untuk tujuan yang umum DAC biasanya memiliki
akurasi antara 0,01- 0,1%. Hal ini penting untuk dipahami bahwa akurasi dan resolusi dari DAC harus
kompatibel, tidak logis bila resolusi 1 persen dan akurasi 0,1 persen atau kebalikannya.
Sebagai ilustrasi kita ambil contoh DAC dengan resolusi 1 persen dan skala penuh 10 V dapat
menghasilkan tegangan output analog dalam 0,1 V pada suatu kondisi tertentu dengan asumsi
akurasi sangat bagus, hal tersebut akan tidak berguna bilamana memiliki akurasi 0,01 persen dari
skala penuh (1mV) sedangkan resolusinya mendekati 0,1 V.
Kecepatan Operasi biasanya dispesifikasikan sebagai waktu settling yang merupakan interval waktu
maksimum yang dibutuhkan output untuk menghasilkan tegangan dari 0V sampai mencapai skala
penuh seiring dengan perubahan kode input selama waktu 0 detik sampai 1detik. Umumnya waktu
settling pada batas 0-20 detik dan secara umum DAC dengan output arus relatif lebih singkat
dibanding DAC dengan output tegangan.
2.6 Operasi multiplexing pengubah digital ke analog.
Pada banyak aplikasi terdapat lebih dari satu kelompok input digital yang akan diubah menjadi satu
besaran analog, sebagai contoh suatu proses kontrol komputer melayani beberapa sinyal kode
digital untuk mengendalikan peralatan penggerak yang beragam seperti motor atau katup selenoid.
Secara prinsip untuk melakukan itu dapat dilakukan melalui dua cara yaitu:
Cara pertama dimana setiap sinyal digital input dikonversikan melalui satu DAC, keuntungannya
adalah setiap sinyal digital dikonversikan terus menerus dan tidak diperlukan adanya penyimpan.
Akan tetapi sistem atau cara ini sangat mahal karena diperlukan komponen yang presisi berisi
anatara lain resistor presisi, sumber referensi, amplifier dsb. pada gambar 46 ditunjukan tiga buah
DAC dimana masing-masing memberikan tiga output Vout1, Vout2 dan Vout3 dan 3 kelompok saluran
input digital hal ini tentunya membuat saluran input terlalu banyak dan pemberian data input digital
sebaiknya dari satu sumber dengan demikian data input digital dari satu sumber dan output
disalurkan pada tiga output.
Cara kedua adalah menggunakan DAC multiplekser, untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada
gambar 46 yaitu data input masuk ke register dari register disalurkan ke sebuah DAC dan selanjutnya
disalurkan melalui sebuah saklar multiplekser utnuk disalurka pada tiga buah saluran output analog.
Dengan demikian data input digital dapat disalurkan pada saluran yang sama dan outputnya dipilih
melalui multiplekser.