Catu daya merupakan suatu Rangkaian yang paling penting bagi sistem
elektronika. Ada dua sumber catu daya yaitu sumber AC dan sumber DC.
Sumber AC yaitu sumber tegangan bolak - balik, sedangkan sumber
tegangan DC merupakan sumber tegangan searah.
Bila dilihat dengan osiloskop seperti berikut.
(a) Tegangan AC
Garis b-c kira-kira adalah garis lurus dengan kemiringan tertentu, di mana
pada keadaan ini arus untuk beban R1 dicatu oleh tegangan kapasitor.
Sebenarnya garis b-c bukanlah garis lurus, tetapi eksponensial sesuai
dengan sifat pengosongan kapasitor.
Kemiringan kurva b-c bergantung pada besar arus I yang mengalir ke
beban R. Jika arus I = 0 (tidak ada beban) maka kurva b-c akan
membentuk garis horizontal. Namun jika beban arus semakin besar,
kemiringan kurva b-c akan semakin tajam. Tegangan yang keluar akan
berbentuk gigi gergaji dengan tegangan ripple yang besarnya adalah :
V r = V M -V L
V dc = V M + V r /2
Kondisi tanpa
beban
Kondisi
berbeban
dimana :
V R = tegangan ripple puncak ke puncak
I = arus beban DC
f = frekuensi ripple
C = kapasitor filter
3. Filter RC
Rangkaian RC filter terdiri dari dua kapasitor C1 dan C2 dan sebuah
resistor. Prinsip kerja filter ini adalah membuat gelombang yang dihasilkan
dari rectifier mendekati gelombang DC murni.
Pada saat rectifier mengeluarkan gelombang tegangan pada nilai puncak,
maka kapasitor C1 akan terisi dengan muatan (charge). Ketika gelombang
tegangan menurun, nilainya menuju titik nol, C1 akan mengeluarkan
muatan (discharge).
Analisis Rangkaian
Yang membedakan rangkaian gambar 3 dengan gambar 1 adalah
adanya capasitor sebagai filter. Saat siklus positif, capasitor melakukan
pengisian bersamaan dengan terjadinya output siklus positif. Dan saat
siklus negatif kapasitor melakukan pembuangan karena siklus negatif
tidak mengalir. Sehingga jarak antar bukit pada rangkaian ini
dihubungkan oleh garis miring/ kurva b-c yang merupakan hasil
pembuangan kapasitor (tegangan capasitor). Adanya filter inilah yang
membuat tegangan keluaran lebih efektif karena tegangan ripple yang
kecil. Tegangan ripple secara matematis dapat dihitung dengan rumus :
Vr = VM -VL ....... (1)
D
Vo
A ut
+ Harga rata-rata
(-
)
R VP
L
Vi (+ VD
n ) C t
B- 2 4 5
0 3
(a) (b)
Gambar 2.6 Rangkaian penyearah
gelombang a. Skema
Rangkaian
b. Gelombang
Output
m = 0,318 Im
IDC =
1,414
IDC I = 0,45 I
Em
EDC = 0,318 Em
=
Prioda dari sinyal output adalah sama dengan perioda
sinyal input. Setiap siklus input menghasilkan satu siklus
output. Inilah sebabnya mengapa frekuensi output dari
penyearah setengah gelombang sama
dengan frekuensi input
fout =
fin
Rectifier)
A+ Vo
ut
D1
A- Vm Harga rata-rata
Vi CT RL
n I
B+ m
Vm
2
B- IDC
0
2 3 4
(A (B)
)
Gambar 2.7 Rangkaian penyearah gelombang
Penuh
a. Skema
Rangkaian b.
Gelombang
Outut
2 Im
IDC
2
EDC Em = 0,645 Em
=
c. Penyearah gelombang penuh dengan 4 buah dioda
(Sistim
Jembatan)
Rangkaian penyearah sistim jembatan ini adalah rangkaian
penyearah gelombang penuh tetapi tidak menggunkan
center tap pada trafonya (seperti pada penyearah gelombang
penuh yang menggunakan 2 buah dioda. Perhatikan gambar
2.8 dibawah ini
A
+
A- D4 D1 Gambar 2.8
RL
Rangkaian
B+ D3
penyearah
D2 gelombang
B Penuh sistim
- Jembatan
A
Vout
Harga
rata-
rata
Im
0 2 3 4
Sifat-Sifat Dioda
a. Dioda Silikon:
b. Dioda Germanium:
- V
Vz
IZT
IZ
M
PZ = VZ
x IZ
Pz max
IZma
x= Vz
V
ZZ
=
i
3. Clipper
Pada peralatan computer, digital dan sistim elektronik lainnya,
kadang kita ingin membuang tegangan sinyal diatas atau
dibawah level tegangan
tertentu. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan
rangkaian clipper dioda (clipper = pemotong).
RL
R
L
Vout =
RL
Vout VP
= R + RL
R
+ Vp
+V
0 RL 0
+
V
- - - Vp
Vp
Detektor Dioda