1, JANUARI 2018 79
ABSTRACT
Power losses are a crucial issue for PLN. Rotating blackouts are then performed to prevent the system from total blackout.
This causes the power which supplied to the consumer becomes smaller. The loss of power will always exist, because the
equipment that used does not have 100% efficiency. Therefore, the authors evaluate the power losses that occurs by
providing a comparison of calculations manually and calculations using ETAP 12.6 simulations. In the evaluation of power
losses on the medium-voltageof the 20KV Cendana Feeders at Bungaran Substation, the calculations manually show that
the daytime power loss is 7.2% and at night is 8.6%. While the ETAP 12.6 simulation shows that the daytime power loss is
7,15% and at night is 8,6%. Referring to SPLN 1: 1978 that the permitted power losses is only 2%, after the evaluation it is
known that the power losses in Cendana Feeder has passed the permitted standard and should have network optimization.
ABSTRAK
Susut daya listrik merupakan persoalan krusial bagi PLN. Pemadaman bergilir kemudian dilakukan untuk menghindarkan
sistem mengalami pemadaman total. Hal ini menyebabkan daya listrik disuplaisampai di konsumen menjadi lebih kecil.
Hilangnya dayaakan selalu ada, karena peralatan yang digunakan tidak memiliki 100%tingkat efisiensi. Oleh karena itu,
penulis mengevaluasi susut daya yang terjadi dengan memberikan perbandingan perhitungan secara manual dan perhitungan
menggunakan simulasi ETAP 12.6. Dalamevaluasisusut daya pada jaringan tegangan menengah Penyulang Cendana20KV
pada Gardu Induk Bungaran, perhitungan secara manual menunjukkan bahwa susut daya pada siang hari adalah 7,2% dan
pada malam hari adalah8,6%. Sedangkan dengan simulasi ETAP12.6 menunjukkan bahwa susut daya padasiang hari7,15%
dan pada malam hari adalah8,6%. Merujuk pada SPLN 1:1978 bahwa susut daya yang diizinkan hanya sebesar 2%, setelah
melakukan evaluasi diketahui bahwa susut daya pada Penyulang Cendana sudah melewati standard yang diizinkan dan
sudah seharusnya dilakukan optimalisasi jaringan.
kesalahan akibat pemakaian yang tidak sah laporan yang bersifat ilmiah dari internet guna
(pencurian) atau kesalahan-kesalahan yang menunjang dalam analisa untuk penyelesaian penulisan
bersifat administratif lainnya. Akan tetapi ini
penyusutan daya tidak mungkin di hindari karena b. Metode Observasi
pada peralatan tidak mungkin memiliki tingkat Penulis melakukan tinjauan secara langsung di
efisiensi 100%, namun yang perlu di perhatikan PT. PLN (Persero) Rayon Ampera untuk
adalah apakah penyusutan yang terjadi di dalam mengumpulkan data-data sistem kelistrikan mengenai
batas kewajaran. Ini disebabkan karena pada topik yang dibutuhkan.
jaringan distribusi tegangan yang dipakai berada c. Metode Konversi Data pada GPS
dalam rentang tegangan menengah dan tegangan Pada metode ini, penulis mengkonversi data pada
rendah. GPS dengan memplotkan data posisi gardu induk, rute,
1.2 Permasalahan dan track survey untuk mendapatkan data terperinci
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dari panjang jaringan suatu penyulang.
rumusan masalah yang akan dibahas dalam
penulisan jurnal ini antara lain: 1). Parameter II. TINJAUAN PUSTAKA
resistansi dan reaktansi penyebab timbulnya susut A. Jaringan Distribusi Tenaga Listrik
daya pada Penyulang Cendana 20kV di Gardu Tenaga listrik yang dihasilkan oleh pembangkit
Induk Bungaran., 2). Bagaimana besar nilai tenaga listrik besar dengan tegangan dari 11 kV sampai
resistansi dan reaktansi penghantar yang digunakan 24 kV dinaikkan tegangannya oleh gardu induk dengan
pada Penyulang Cendana 20kV di Gardu Induk transformator penaik tegangan menjadi 70 kV ,154kV,
Bungaran. 3). Bagaimana perbandingan besarnya 220kV atau 500kV kemudian disalurkan melalui
nilai susut daya secara perhitungan manual dan saluran transmisi. Tujuan menaikkan tegangan ialah
simulasi menggunakan software ETAP 12.6 pada untuk memperkecil kerugian daya listrik pada saluran
Penyulang Cendana 20kV di Gardu Induk transmisi, dimana dalam hal ini kerugian daya adalah
Bungaran. sebanding dengan kuadrat arus yang mengalir. Dengan
1.3 Tujuan dan Manfaat daya yang sama bila nilai tegangannya diperbesar,
Tujuan penulisan ini adalah: 1). Mengetahui maka arus yang mengalir semakin kecil sehingga
parameter – parameter penyebab timbulnya susut kerugian daya juga akan kecil pula. Dari saluran
daya pada Penyulang Cendana 20kV di Gardu transmisi, tegangan diturunkan lagi menjadi 20 kV
Induk Bungaran. 2). Mengetahui besar nilai dengan transformator penurun tegangan pada gardu
resistansi dan reaktansi penghantar yang digunakan induk distribusi, kemudian dengan sistem tegangan
pada Penyulang Cendana di Gardu Induk Bungaran. tersebut penyaluran tenaga listrik dilakukan oleh
3.) Mengetahui perbandingan besarnya nilai susut saluran distribusi primer. Dari saluran distribusi primer
daya pada Penyulang Cendana 20 kV di Gardu inilah gardu-gardu distribusi mengambil tegangan
Induk Bungaran secara perhitungan manual dan untuk diturunkan tegangannya dengan trafo distribusi
dengan software ETAP 12.6. Manfaat dari menjadi sistem tegangan rendah, yaitu 220/380Volt.
penulisan ini adalah: 1). Dapat mengevaluasi susut Selanjutnya disalurkan oleh saluran distribusi sekunder
daya pada Penyulang Cendana 20kV di Gardu ke konsumen-konsumen. Pada sistem penyaluran daya
Induk Bungaran. 2). Dapat mengetahui kerugian jarak jauh selalu digunakan tegangan setinggi mungkin
PT. PLN (Persero) Rayon Ampera akibat adanya dengan menggunakan trafo step – up. Nilai tegangan
susut daya pada penyulang cendana 20kV di Gardu yang sangat tinggi ini (HV, UHV, dan EHV)
Induk Bungaran. menimbulkan beberapa konsekuensi antara lain :
berbahaya bagi lingkungan dan mahalnya harga
1.4 Metode Pembahasan perlengkapan - perlengkapannya, selain menjadi tidak
Metode yang digunakan dalam penulisan jurnal ini cocok dengan nilai tegangan yang dibutuhkan pada sisi
meliputi : beban. Maka, pada daerah-daerah pusat beban tegangan
a. Metode Literatur saluran yang tinggi ini diturunkan kembali dengan
Penulis mengambil dan mengumpulkan teori menggunakan trafo-trafo step down. Akibatnya, bila
– teori dasar serta teori pendukung dari berbagai ditinjau nilai tegangannya, maka mulai dari titik sumber
sumber, terutama pemanfaatan referensi berupa hingga di titik beban, terdapat bagian-bagian saluran
buku – buku yang ada di Perpustakaan Jurusan yang memiliki nilai tegangan berbeda-beda. Untuk
Teknik Elektro Politeknik Negeri Sriwijaya serta kemudahan dan penyederhanaan di buatlah pembagian
81 JURNAL TEKNIK ELEKTRO ITP, Vol. 7, No. 1, JANUARI 2018
(saluran utama) mengalami gangguan, akan bekerja secara radial dan dalam keadaan darurat
dapat digantikan oleh sumber pengisian yang bekerja secara loop melalui saluran cadangan dan
lain (saluran cadangan). Jaringan dengan pola GH.
ini biasa dipakai pada sistem distribusi yang
melayani beban dengan kebutuhan kontinyuitas
pelayanan yang baik (lebih baik dari pola
radial).
jenis daya yang digambarkan dalam sebuah grafik pada penghantar itu sendiri, dimana daya ini terpakai
fungsi yang biasa disebut sebagai segitiga daya. untuk daya mekanik dan panas. Daya reaktif ini adalah
Segitiga daya merupakan grafik hubungan yang hasil kali antara besarnya arus dan tegangan yang
terbentuk oleh tiga jenis daya yang diawali dari dipengaruhi oleh faktor daya.
besaran listrik yang terjadi saat proses penyaluran, L - N / 1 fasa ; Q= 𝑉𝐿−𝑁 x I x Sin φ
seperti tegangan dan arus listrik karena saat proses L - L/ 3 fasa ; Q = √3 x 𝑉𝐿−𝐿 x I x Sin φ
penyaluran tenaga listrik dari pembangkit menuju Dimana :
konsumen, akan terdapat arus yang mengalir pada 𝑉𝐿−𝐿 = Tegangan line-line (V)
penghantar yang menghasilkan medan magnet dan 𝑉𝐿−𝑁 = Tegangan line-netral (V)
terbentuklah nilai induktansi (L) selanjutnya pada I = Arus yang mengalir pada penghantar (A)
penghantar tersebut juga terdapat tegangan yang Sin φ = Faktor daya
menyebabkan terjadinya medan magnet sehingga Q = Daya Reaktif (VAR)
timbulah nilai kapasitansi (C).
E. Susut Daya Listrik
Susut daya atau hilang daya atau rugi daya listrik
adalah berkurang atau hilangnya pasokan daya pada
proses pengiriman daya listrik dari sumber
(pembangkit) kepada beban (konsumen) pada
penghantar. Susut daya listrik untuk saluran tiga fasa
dinyatakan oleh persamaan :
Gambar.7 Segitiga Daya 𝑃𝐿 = 3 𝐼 2 𝑅 ℓ
yang terdapat di dalamnya pun bermacam-macam menggunakan editor data, dapat mempercepat proses
antara lain fitur yang digunakan untuk menganalisa entri data suatu elemen. Data-data yang ada pada
pembangkitan tenaga listrik, sistem transmisi program ini telah di masukkan sesuai dengan data-data
maupun sistem distribusi tenaga listrik.ETAP ini yang ada di lapangan untuk berbagai jenis analisa atau
awalnya dibuat dan dikembangkan untuk desain.
meningkatkan kualitas kearnanan fasiitas nuklir di Elemen-elemen di ETAP
Arnerika Serikat yang selanjutnya dikembangkan Suatu sistem tenaga terdiri atas sub-sub bagian, salah
menjadi sistem monitor manajemen energi satunya adalah aliran daya dan hubung singkat. Untuk
secara real time, simulasi, kontrol, dan optimasi membuat sirnulasi aliran daya dan hubung singkat,
sistem tenaga listrik. ETAP dapat digunakan untuk maka data-data yang dibutuhkan untuk menjalankan
membuat proyek sistem tenaga listrik dalam bentuk program simulasi antara lain:
diagram satu garis (one line diagram) dan jalur 1. Data Generator
sistem pentanahan untuk berbagai bentuk analisis, 2. Data Transformator
antara lain: aliran daya, hubung singkat, starting 3. Data Kawat Penghantar
motor, trancient stability, koordinasi relay proteksi 4. Data Beban
dan sistem harmonisasi. Sistem tenaga listrik 5. Data Bus
memiliki masing-masing elemen rangkaian yang Elemen Aliran Daya
dapat diedit langsung dari diagram satu garis dan Program analisis aliran daya pada software ETAP dapat
atau jalur sistem pentanahan. Untuk kemudahan menghitung tegangan pada tiap-tiap cabang, aliran arus
hasil perhitungan analisis dapat ditampilkan pada pada sistem tenaga listrik, dan aliran daya yang
diagram satu garis. mengalir pada sistem tenaga listrik. Metode
ETAP Power Station memungkinkan untuk perhitungan aliran daya dapat dipilih untuk efisiensi
bekerja secara langsung dengan tampilan gambar perhitungan yang lebih baik. Metode perhitungan aliran
single line diagram/diagram satu garis . Program ini daya pada software ETAP ada tiga, yaitu: Newton
dirancang sesuai dengan tiga konsep utama: Raphson, Fast-Decouple dan Gauss Seidel.
1. Virtual Reality Operasi
Sistem operational yang ada pada program sangat
mirip dengan sistem operasi pada kondisi real nya.
Gambar.8 Toolbar Load Flow di ETAP
Misalnya, ketika membuka atau menutup sebuah
circuit breaker, menempatkan suatu elemen pada
Gambar dari kiri ke kanan
sistem, mengubah status operasi suatu motor, dan
menunjukkan tool dan toolbar aliran daya, yaitu:
utnuk kondisi de-energized pada suatu elemen dan
1. Run Load Flow adalah icon toolbar aliran daya
sub-elemen sistem ditunjukkan pada gambar single
yang menghasilkan atau menampilkan hasil
line diagram dengan warna abu-abu.
perhitungan aliran daya sistem distribusi tenaga
2. Total Integration Data
listrik dalam diagram satu garis.
ETAP Power Station menggabungkan informasi
2. Update Cable Load Current adalah icon
sistem elektrikal, sistem logika, sistem mekanik,
toolbar untuk merubah kapasitas arus pada kabel
dan data fisik dari suatu elemen yang dimasukkan
sebelum load flow di running
dalam sistem database yang sama. Misalnya, untuk
3. Display Option adalah bagian tombol untuk
elemen subuah kabel, tidak hanya berisikan data
menampilkan hasil aliran daya.
kelistrikan dan tentang dimensi fisik nya, tapi juga
4. Alert adalah icon untuk menampilkan batas kritis
memberikan informasi melalui raceways yang di
dan marginal dari hasil keluaran aliran daya
lewati oleh kabel tersebut. Dengan demikian, data
sistem distribusi tenaga listrik.
untuk satu kabel dapat digunakan untuk dalam
5. Report Manager adalah icon untuk menampilkan
menganalisa aliran beban (load flow analysis) dan
hasil aliran daya dalam bentuk report yang dapat
analisa hubung singkat (short-circuit analysis) yang
dicetak.
membutuhkan parameter listrik dan parameter
Elemen Hubung Singkat
koneksi serta perhitungan ampacity derating suatu
Short-Circuit Analysis pada ETAP Power
kabel yang memerlukan data fisik routing.
Stationmenganalisa gangguan hubung singkat tiga
3. Simplicity in Data Entry
phasa, satu phasa ke tanah, antar phasa dan dua phasa
ETAP Power Station memiliki data yang detail
ke tanah pada sistem tenaga listrik. Program Short-
untuk setiap elemen yang digunakan. Dengan
Circuit Analysis ETAP Power Station menghitung arus
EVALUASI SUSUT DAYA PENYULANG CENDANA 20 KV PADA GARDU INDUK BUNGARAN DENGAN ETAP 86
total hubung singkat yang terjadi. ETAP Power adalah jenis gardu induk pasangan luar dan gardu induk
Stationmenggunakan standar ANSI/IEEE (seri C37) penurun tegangan, dimana tegangan diturunkan dari
dan IEC (IEC 909 dan lainnya) dalam menganalisa 70kV menjadi 20kV menggunakan trafo penurun
gangguan hubung singkat yang bisa dipilih sesuai tegangan (trafo step-down) yang mana akan menyuplai
dengan keperluan. Untuk memulai Short-Circuit listrik ke 7 penyulang, diantaranya Penyulang Tembesu,
Analysis maka Single Line Diagram (SLD) sistem Penyulang Sungkai, Penyulang Pule, Penyulang Akasia,
tenaga listrik digambarkan terlebih dahulu dengan Penyulang Cendana, Penyulang Meranti, dan
memperhatikan komponen serta peralatan yang Penyulang Unglen.
digunakan. Gardu Induk Bungaran Mempunyai 2 trafo daya yaitu:
III. METODOLOGI 1. Trafo Daya 1 (Pauwels)
3.1 Bahan Penelitian Merupakan trafo daya dengan kapasitas 30 MVA /
Penelitian dan pengambilan data dilaksanakan 70kV-20kV yang menyuplai empat penyulang yaitu
di PT.PLN (Persero) Rayon Ampera dan gardu Penyulang Cendana, Penyulang Akasia, Penyulang
induk Bungaran dengan menggunakan peralatan Tembesudan Penyulang Sungkai.
dan bahan yang ada dan kemudian membuat 2. Trafo Daya 2 (Unindo)
simulasinya dengan menggunakan software ETAP Merupakan trafo daya dengan kapasitas 30 MVA /
12.6. Tetapi sebelum dilaksanakan pengambilan 70kV-20kV yang menyuplai dua penyulang yaitu
data penulis membuat flowchart yang berfungsi Penyulang Unglen, Penyulang Pule dan Penyulang
untuk tahapan evaluasi penelitian. Meranti.
Berikut merupakan tabel data spesifikasi Trafo
Daya 1 (30 MVA / 70kV-20kV) yang digunakan di
Gardu Induk Bungaran untuk menyuplai listrik untuk
Penyulang Cendana.
GI SKTM
BUNGARAN U.90/ U.408/ 150 MM
30 MVA PD0089 PD0337 457m U.211/
TRAFO 2 160KVA 100KVA PD0206
250KVA
F U.66/
U.536/ U.517/
PD0585 PD066 PD0434
SKTM 3x240mm
200kVA 160KV 160 KVA
A
U.49/PD0049 A3C
200 KVA 150
Jaya
F
Jl.
MM
200m U.233/PD0227 U.54/PD0054
100m 160 KVA
200kVA
U.409/ U.10/PD0010
U.26
U.378/
PDX116
25 KVA
U.320/ U.122/ U.114/
PDX079 PD0118 PD0110
25 KVA
160 kVA 160 KVA
U.410/
PD0339
100KVA
PD0338
160 KVA
150m GH. 8
U.492/
U.228/ 250 KVA
PDX007
630 KVA
Tabel. 4 Penghantar Kawat NA2XSEYBY (Al)
60m PD0414
100 KVA
U.270/ U.430/ U.263/ U.108/PD0104
PDX057 PD0357 PD0249 200 KVA U.115/
25 KVA 200KVA 160KVA U.348/PDX015 PD0111
630kVA 200 KVA U.484/
PD0406
U.521/PD0438
U.383/ U.402/ 100 KVA
100 kVA
PD0332
U.284/ PDX090 100 KVA
U.316/ 25 KVA U.63/PD0063
PD0261 U.522/PD0439 250 KVA
PD0276
100 kVA 100 KVA U.547/ U.489/
160KVA
PD0596 PD0411 U.157/PD0153
L 100 KVA
100 KVA 160 KVA
U.394/
PD0324
100 KVA U.302/ U.221/ U.393/PD0323
PDX075 100 KVA
PD0216
25 KVA
160kVA
akan di pakai pada penulisan ini adalah data beban 5. Berikut merupakan tampilan pada software ETAP
puncak pada saat layanan penyaluran siang dan 12.6 dimana sudah bisa mulai melakukan
malam bulan Februari 2017. Nilai beban puncak permodelan rangkaian pada ETAP 12.6.
dapat dilihat pada tabel.7 berikut.
Tabel. 7 Beban Puncak Penyulang Cendana
Februari 2017
C. Langkah Simulasi ETAP 12.6 Gambar. 11 Jendela yang muncul setelah ETAP 12.6
Sebelum menggambar Single Line Diagram dibuka
pada ETAP 12.6 ada hal – hal penyetelan / 6. Lakukan permodelan rangkaian dan masukan
settingyang harus dilakukan, diantaranya sebagai komponen yang diperlukan pada toolbar disebelah
berikut : kanan. Berikut merupakan hasil setelah dilakukan
1. Buka Software ETAP 12.6 permodelan rangkaian.
2. Setelah Software ETAP 12.6 terbuka akan
muncul jendela Create New Project. Masukkan
nama proyek yang akan dilakukan dan direktori
penyimpanannya.
3. Kemudian akan muncul jendela user
information. Masukan nama pembuat proyek dan
centang semua pilihan acces level permission
4. MengaturProject Standard yang akan digunakan.
Klik Project pada Menu Bar, kemudian klik
Standards. Untuk simulasi kali ini, digunakan
standard IEC dengan frekuensi 50Hz dan Unit
system English.
Gambar.12 Pemodelan rangkaian yang sudah selesai
8. Mengatur parameter kabel 10. Pengaturan lumped load, power grid dan single
Untuk pengaturan kabel klik dua kali pada switch
kabel yang akan di atur. Masukan parameter Klik dua kali pada lumped load, power grid, dan
yang dibutuhkan. Pengaturan jenis kabel single switch yang akan diatur, kemudian masukkan
dilakukan dengan klik library dan akan muncul nilai sesuai kolom yang sudah disediakan seperti
di jendela layar monitor. pada gambar dibawah ini.
Efisiensi Penyaluran 36
𝑅2 = 𝑅2 = 0,1451Ω/𝐾𝑚
248
Daya yang diterima 𝑅𝑎𝑐 = 𝐾 𝑥 𝑅2
η= x 100% 𝑅𝑎𝑐 = 1,02 𝑥 0,1451 Ω/𝐾𝑚
Daya Beban Puncak
𝑅𝑎𝑐 = 0,148 Ω/𝐾𝑚
5695,4 kW
η= x 100%
6134,5 kW Perhitungan Reaktansi Saluran
η = 92,8 % Hitung terlebih dahulu jarak antar konduktor (D)
menggunakan persamaan seperti berikut.
B. Pada Beban Puncak Malam D = 3√0,8 𝑥 0,8 𝑥 1,6
Pada beban puncak malam dari data tabel 8
D = 3√0,8 𝑥 0,8 𝑥 1,6
susut daya yang terjadi sebesar 641 kW.
641 𝑘𝑊 D = 3√1,024
%Δ𝑃𝑙𝑜𝑠𝑠 = x 100% = 8,6 % D = 1,0079 m
7411,3 𝑘𝑊
Maka besarnya daya yang diterima sebagai
berikut, 1. AAAC 150𝑚𝑚2
Daya yang diterima = Daya Beban Puncak - Untuk nilai r dihitung dengan
Total Δ𝑃𝑙𝑜𝑠𝑠 150 𝑥 10−6
Daya yang diterima = 7411,3 kW–641 kW r=√
3,14
Daya yang diterima = 6770,3 kW r = √4,777 𝑥 10−5
Efisiensi Penyaluran
r = 6,9116 x 10−3
Daya yang diterima r = 0,0069116 m
η= x 100% Setelah didapat nilai D dan r, bisa dilanjutkan
Daya Beban Puncak
menghitung nilai L dengan persamaan seperti dibawah
6770,3 kW ini.
η= x 100% 1,0079−0,0069116
7411,3 kW
L = ( 0,5 + 4,6 log10 ( ) ) x 10−7
0,0069116
η = 91,3 % L = ( 0,5 + 4,6 log10(144,827 ) ) x 10−7
L = ( 0,5 + 4,6 (log 10 + log 144,827) ) x 10−7
4.2 Perhitungan Manual L = ( 0,5 + 4,6 (1 + 2,160) ) x 10−7
Perhitungan Resistansi Saluran L = ( 0,5 + 14,536) x 10−7
Untuk perhitungan resistansi menggunakan L = 15,036 10−7 H/m
suhu 60⁰ yang dimaksudkan sebagai asumsi suhu L = 15,036 10−4 mH/Km
beban puncak, sesuai standar SPLN 87 – 1991.
Untuk menghitung nilai resistansi penghantar, 𝑋𝐿 =2𝑥𝜋 𝑥𝑓𝑥𝐿
digunakan rumus persamaan 2.2 dengan data tabel 𝑋𝐿 = 2 𝑥 3,14 𝑥 50 𝑥 15,036 10−4 mH/Km
3.3 untuk penghantar AAAC 150𝑚𝑚 2 dan tabel 𝑋𝐿 = 4721,30410−4 Ω/Km
3.4 untuk penghantar NA2XSEYBY (Al) 240𝑚𝑚2 . 𝑋𝐿 = 0,4721304 Ω/Km
1. AAAC 150𝑚𝑚2 2. NA2XSEYBY (Al) 240𝑚𝑚2
𝑅2 228 + 60 Menurut IEC (60502-2) nilai reaktansi untuk
=
0,210 228 + 20 penghantar NA2XSEYBY (Al) 240𝑚𝑚2 adalah 0,098.
248 𝑅2 = 288 x (0,210) Perhitungan Kapasitas Penyaluran
60,48
𝑅2 = 𝑅2 = 0,24837Ω/𝐾𝑚 1. Beban Puncak Siang Hari
248
𝑅𝑎𝑐 = 𝐾 𝑥 𝑅2 𝑃3∅ = √3 𝑉 𝐼 cos 𝜃
𝑅𝑎𝑐 = 1,02 𝑥 0,2438 Ω/𝐾𝑚 𝑃3∅ = 1,73 𝑥 20000 𝑥 197 𝑥 0,9
𝑅𝑎𝑐 = 0,2487 Ω/𝐾𝑚 𝑃3∅ = 6134580 𝑊𝑎𝑡𝑡
2. NA2XSEYBY (Al) 240𝑚𝑚2 𝑃3∅ = 6,13 𝑀𝑊
𝑅2 228 + 60 2. Beban Puncak Malam Hari
=
0,125 228 + 20 𝑃3∅ = √3 𝑉 𝐼 cos 𝜃
𝑅2 228 + 60 𝑃3∅ = √3 𝑥 20000 𝑥 238 𝑥 0,9
=
0,125 228 + 20 𝑃3∅ = 7411320 𝑊𝑎𝑡𝑡
248 𝑅2 = 288 x (0,125) 𝑃3∅ = 7,41 𝑀𝑊
91 JURNAL TEKNIK ELEKTRO ITP, Vol. 7, No. 1, JANUARI 2018
Efisiensi Penyaluran
Daya yang diterima
η= x 100%
Daya Beban Puncak
5695505,84
η= x 100%
6134580
EVALUASI SUSUT DAYA PENYULANG CENDANA 20 KV PADA GARDU INDUK BUNGARAN DENGAN ETAP 92
4.3 Perbandingan Hasil Susut Daya ETAP dan puncak malam. Pada Grafik 19 terlihat untuk nilai
Perhitungan Manual persentase susut daya terhadap beban puncak dengan
Tabel.10 Hasil susut daya simulasi ETAP dan perhitungan manual yaitu sebesar 7,2% unutk beban
perhitungan Manual siang dan 8,6% untuk beban malam. Sedangkan dengan
simulasi ETAP persentasenya sebesar 7,15% untuk
beban siang dan 8,6% untuk beban malam. Dengan
merujuk pada SPLN 1:1978 bahwa susut daya yang
diizinkan hanya sebesar 2%, maka dengan evaluasi
hasil ini dapat diketahui bahwa sudah seharusnya
Grafik perbandingan hasil simulasi ETAP dan dilakukan optimalisasi jaringan dikarenakan susut daya
perhitungan manual yang terjadi sudah jauh dari batas yang diizinkan.
V. KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil evaluasi susut daya terhadap penyulang
cendana, dapat disimpulkan sebagai berikut :
[6]
Kadir, Abdul.2006.Distribusi dan Utilisasi
Tenaga Listrik.Depok : UI-Press.
[7]
Nasar, Syed A dan K. Uma Rao.2008.Electric
Power System.New Delhi : Tata McGraw Hill.
[8]
Pabla, AS.1991.Sistem Distribusi Daya Listrik
.Jakarta : Penerbit Erlangga.
[9]
PT.PLN.1981.SPLN 41-8.
[10]
PT.PLN.1991.SPLN 87.
[11]
PT.PLN.2010.PLN Buku 4.
[12]
PT.PLN.2010.PLN Buku 5.
[13]
Stevenson, William D.1994.Analisis Sistem
Tenaga Listrik. Jakarta :Penerbit Erlangga.
[14]
Watkins, A.J.2004.Perhitungan Instalasi Listrik.
Jakarta: PenerbitErlangga.
[15]
Zuhal.1995.Dasar Teknik Tenaga Listrik dan
Elektronika Daya .Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.