Oleh :
Jimy A. Dollu Serang
NIM. 1606030036
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Sistem distribusi daya listrik yang baik harus memiliki
tegangan yang stabil dan tidak melebihi batas
toleransi 5% sesuai SPLN No. 72 Tahun 1987 serta
rugi – rugi daya yang kecil. Jika jatuh tegangan
melebihi batas standar toleransi peralatan/beban
yang digunakan, dapat mempengaruhi kinerja dari
peralatan tersebut yang berdampak pada kerusakan.
Rugi-rugi daya yang kecil dapat menjaga pasokan
daya listrik ketika terjadi penambahan beban serta
dapat mengurangi kerugian finansial yang terjadi
selama proses distribusi.
LATAR BELAKANG
Penyulang Batunirwala merupakan salah satu dari 6 (Enam)
penyulang yang berada di PT. PLN (Persero) ULP Kalabahi.
Konsumsi energi listrik di Kota Kalabahi dilayani Penyulang
Batunirwala. Data Jaringan Distribusi Kedudukan Akhir
November Tahun 2020 menunjukkan sistem jaringan
tegangan menengah Penyulang Batunirwala memiliki 35
gardu trafo distribusi terpasang dengan total kapasitas daya
2.695 kVA dan total panjang saluran 28,21 kms.
Pertumbuhan penduduk dan peningkatan taraf hidup
masyarakat di Kota Kalabahi membuat konsumsi energi
listrik kian meningkat. Hal ini memungkinkan terjadinya
jatuh tegangan dan rugi daya yang cukup besar.
LATAR BELAKANG
Penelitian terkait jatuh tegangan dan rugi daya pada
jaringan distribusi tenaga listrik telah banyak
dilakukan. Dalam analisisnya menggunakan
perhitungan matematis dan bantuan software pada
PC. Berdasarkan kondisi jaringan distribusi
Penyulang Batunirwala dan penelitian terdahulu
terkait jatuh tegangan dan rugi daya maka penulis
melakukan penelitian di PT. PLN (Persero) ULP
Kalabahi dengan judul “Analisis Jatuh Tegangan
Dan Rugi Daya Pada Jaringan Tegangaan
Menengah 20 kV Penyulang Batunirwala”.
RUMUSAN MASALAH
• Berapa besar jatuh tegangan dan rugi daya di jaringan
tegangan menengah 20 kV Penyulang Batunirwala
pada kondisi eksisting.