Disusun :
Agil Maulana
1303181054
2 D3 ELEKTRO INDUSTRI B
II.TUJUAN
• Mahasiswa dapat mengetahui besar Losses Daya Aktif dan Daya Reaktif Pada
Sistem, Pembangkit maupun beban
• Mahasiswa dapat mengoperasikan software ETAP dan memahami langkah-
langkanya.
• Mahasiswa dapat menganalisa rugi rugi yang terdapat pada jaringan distribusi
IV. PERALATAN
➢ Software ETAP 16.0.0
➢ Laptop
V. LANGKAH PERCOBAAN
Pada percobaan kali ini, dengan judul Losses Daya Aktif dan Reaktif
menggunakan software ETAP 16.0.0
1. Buka Aplikasi ETAP 16.0.0
2. Klik Edit Mode yang ada pada pojok kanan atas.
3. Masukkan komponen-komponen sistem yang terdiri atas :
• Generator
• Transformer
• Busbar
• Kabel
• Static Load
• Motor Induksi
4. Hubungkan semua rangkaian sesuai modul petunjuk
Drop Daya
Tegangan Daya Losses
Tegagan Reaktif
Panjang (V) Aktif (kW) daya
(v) (KVar)
Kabel
Bus Bus Bus Bus P Q
Load Gen Load Gen
1 2 1 2 (W) (Var)
200m 372 364 8 16 77,5 79,6 15,8 21,4 2,1 5,6
300m 371 361 9 19 76,5 79,4 15,8 21,9 2,9 6,1
500m 371 353 9 27 74,7 78,8 15,8 22,9 4,1 7,1
1000m 371 334 9 46 70,2 77,6 15,8 25,4 7,4 9,6
Dimana :
P in = Daya Aktif Generator
P out = Daya Aktif Beban
Effisiensi
Panjang Losses Daya
(P)
Kabel
%P %Q %
200m 2,63 26,16 97,35
300m 3,65 27,85 96,34
500m 5,2 31 94,79
1000m 9,53 37,79 90,46
Pada praktikum kali ini yang dilakukan dengan model simulasi menggunakan
Software ETAP 16.0.0 . Pada praktikum kali ini dilakukan simulasi dengan desain
rangkain distribusi sederhana berupa komponen Generator, Transformator, Busbar,
Kabel dengan Panjang bervariasi dan juga beban berupa Static Load & Motor
Induksi. Pada generator digunakan daya sebesar 100KW, Transformator dengan
rating tegangan 100 KVA dengan besar nilai tegangan keluaran 0,38 KV, untuk
beban static diberi nilai 50 KVA dan Motor 25 KW, dengan Panjang kabel
bervariasi : 200m, 300m, 500m, 1000m.
Pertama pada percobaan simulasi Panjang kabel 200m didapatkan Daya Aktif
dari pembangkit sebesar 79,6 KW dengan Daya Reaktif sebesar 21,4 KVar. Lalu
masuk pada transformator dan keluaran pada transformator menjadi 78,6 KW Daya
Aktifnya, sedangkan Daya Reaktifnya 16,8 KVar , tegangan pada BUS 1 sebesar
372 Volt menurun dari tegangan sekunder transformator yang harusnya 380 Volt.
Terjadi rugi rugi daya pada Kabel sebesar 1,37 KW + 1,08 KVar menjadikan drop
tegangan pada BUS 2, nilai tegangannya 364 Volt, Daya Aktif Total pada beban
77,5 KW dengan Daya Reaktif 15,8 KVar.
Kedua pada percobaan simulasi Panjang kabel 300m didapatkan Daya Aktif
dari pembangkit sebesar 79,4 KW dengan Daya Reaktif sebesar 21,9 KVar. Lalu
masuk pada transformator dan keluaran pada transformator menjadi 78,9 KW Daya
Aktifnya, sedangkan Daya Reaktifnya 17,4 KVar , tegangan pada BUS 1 sebesar
371 Volt menurun dari tegangan sekunder transformator yang harusnya 380 Volt.
Terjadi rugi rugi daya pada Kabel sebesar 2,05 KW + 1,62 KVar menjadikan drop
tegangan pada BUS 2, nilai tegangannya 361 Volt, Daya Aktif Total pada beban
76,5 KW dengan Daya Reaktif 15,8 KVar.
Ketiga pada percobaan simulasi Panjang kabel 500m didapatkan Daya Aktif
dari pembangkit sebesar 78,8 KW dengan Daya Reaktif sebesar 22,9 KVar. Lalu
masuk pada transformator dan keluaran pada transformator menjadi 78,1 KW Daya
Aktifnya, sedangkan Daya Reaktifnya 18,4 KVar , tegangan pada BUS 1 sebesar
371 Volt menurun dari tegangan sekunder transformator yang harusnya 380 Volt.
Terjadi rugi rugi daya pada Kabel sebesar 3,39 KW + 2,68 KVar menjadikan drop
tegangan pada BUS 2, nilai tegangannya 353 Volt, Daya Aktif Total pada beban
74,7 KW dengan Daya Reaktif 15,8 KVar.
Keempat, pada percobaan simulasi Panjang kabel 1000m didapatkan Daya Aktif
dari pembangkit sebesar 77,6 KW dengan Daya Reaktif sebesar 25,4 KVar. Lalu
masuk pada transformator dan keluaran pada transformator menjadi 76,8 KW Daya
Aktifnya, sedangkan Daya Reaktifnya 20,9 KVar , tegangan pada BUS 1 sebesar
371 Volt menurun dari tegangan sekunder transformator yang harusnya 380 Volt.
Terjadi rugi rugi daya pada Kabel sebesar 6,27 KW + 5,29 KVar menjadikan drop
tegangan pada BUS 2, nilai tegangannya 334 Volt, Daya Aktif Total pada beban
70,2 KW dengan Daya Reaktif 15,8 KVar.
Dari penjelasan diatas didapat bahwa effisiensi tertinggi didapat pada
Panjang kabel 200m, hal ini membuktikan drop tegangan dipengaruhi oleh Panjang
kabel jaringan yang digunakan, pun juga Ketika menggunakan Panjang kabel 200m
Ketika disimulasikan BUS1 dan BUS2 berwarna merah muda, artinya tidak terjadi
pembebanan berlebih sehingga system dapat bekerja secara optimal. Dapat
diketahui dari Tabel hasil percobaan bahwa semakin Panjang kabel mempengaruhi
besarnya Daya Output pada Generator, semakin Panjang kabel yang digunakan
maka Daya keluaran Generator maka juga semakin menurun.
Supplai Daya Aktif ke beban jika Panjang kabel diperbesar juga mengalami
penurunan, Seharusnya kebutuhan beban Daya yang diperlukan pada system sebesar
75KW namun karena adanya rugi rugi daya sehingga supplay berkurang dan tidak
memenuhi nilai kerjanya. Untuk nilai optimal Power Flow seperti gambar di bawah
VIII. KESIMPULAN
➢ Semakin Panjang kabel yang digunakan pada jaringan maka rugi rugi daya
yang dihasilkan juga semakin besar.
➢ Semakin Panjang kabel akan menyebabkan terjadinya penurunan efisiensi pada
system
➢ Semakin Panjang kabel yang digunakan maka daya reaktif yang dihasilkan juga
semakin besar
DAFTAR PUSTAKA
Anisah, Siti, Aulia Khaizairani, Fakultas Sains, Dan Teknologi, Universitas Pembangunan, Panca
Budi, Gardu Hubung Beureunuen, Gardu Hubung, and Trienggadeng Khusus. 2018. “Journal
of Electrical and System Control Engineering Analisis Perbaikan Tegangan Ujung Pada
Jaringan Tegangan Menengah 20 KV Express Trienggadeng Daerah Kerja PT PLN ( Persero )
Area Sigli Rayon Meureudu Dengan Simulasi E-Tap Edge Tension Repair Analysis ” 2 (50).
Hadisantoso, Feri Siswoyo. 2016. “Analisa Penurunan Tegangan ( Voltage Drop ) Dan Rugi-Rugi (
Losses ) Penyulang Menggunakan ETAP Di Gardu Induk Bandung Selatan” 1 (2).