Anda di halaman 1dari 19

ANALISIS PERBAIKAN PROFIL TEGANGAN PADA

JARINGAN DISTRIBUSI 20KV MENGGUNAKAN


KAPASITOR BANK DAN TAP TRANSFORMATOR
(STUDI KASUS DI GI SENGKALING)

PROPOSAL TUGAS AKHIR

Oleh:
RIZKI AWALUDDIN SIREGAR
201210130311145

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2017
PROPOSAL SEMINAR JUDUL TUGAS AKHIR

A. JUDUL
ANALISIS PERBAIKAN PROFIL TEGANGAN PADA JARINGAN
DISTRIBUSI 20KV MENGGUNAKAN KAPASITOR BANK DAN TAP
TRANSFORMATOR (STUDI KASUS DI GI SENGKALING)

B. LATAR BELAKANG
Listrik merupakan salah satu energi yang paling banyak dimanfaatkan untuk
menunjang kebutuhan manusia saat ini. Mulai dari kebutuhan mengolah makanan,
kebutuhan membantu pekerjaan sehari-hari, hingga kebutuhan memproduksi di
pabrik-pabrik berskala besar. Tidak dapat kita pungkiri teknologi-teknologi yang
terus berkembang juga membutuhkan energi listrik sebagai sumber tenaganya,
dengan kata lain semakin berkembang teknologi semakin besar kebutuhan akan
energi listrik.
Sama halnya juga pada era industri saat ini, kebutuha energi listrik merupakan
faktor yang sangat penting, dimana peningkatan kebutuhannya seiring dengan
perkembangan industri itu sendiri atau dengan kata lain berbanding lurus antara
perkembangan industri dan kebutuhan akan energi listrik. Dan tidak dapat kita
pungkiri juga ada pihak-pihak yang menanggulangi akan kebutuhan energi listrik
ini salah satunya adalah pemerintah, dimana pemetintah telah membangun
beberapa unti pembangkit baru dan meningkatkan optimasi dari pembangkit-
pembangkit yang sudah ada.
Namun meningkatnya usaha dibidang industri yang bebannya cenderung
bersifat induksi ini, menyebabkan kebutuhan daya reaktif induktif meningkat.
Meningkatnya daya reaktif induktif pada jaringan penyaluran daya listrik akan
mengakibatkan terjadinya jatuh tegangan (drop voltage). Terjadinya drop voltage
pada jaringan penyaluran daya listrik akan berpengruh terhadap besarnya rugi-rugi
(losses), dan rugi-rugi (losses) tersebut terjadi dipengaruhi oleh besarnya
impedansi pada peralatan penyaluran daya listrik baik pada jaringan transmisi
maupun pada jaringan distribusi.
Dalam kasus jaringan distribusi (dalam hal ini Gardu Induk sengkaling)
sebagai bagian yang langsung menyalurkan daya ke konsumen, sering terjadi drop
voltage, terutama saat beban puncak. Oleh karena itu jaringan penyaluran daya
PROPOSAL SEMINAR JUDUL TUGAS AKHIR

listrik harus selalu diupgrade, agar rugi-rugi (losses) pada jaringan dapat
diminimalisir, profil tegangan bus akan dapat dijaga pada nilai-nilai yang diizinkan
sehingga kontinuitas serta kualitas operasi sitem tenaga listrik senantiasa dapat
dipertahankan.
Proses perbaikan tegangan pada jaringan dapat dilakukan dengan
menggunakan metode pengaturan tegangan yaitu dengan menggunakan kapasitor
bank dan tap transformator. Untuk menganalisa aliran daya menggunakan metode
Newton Raphson dengan bantuan aplikasi Matlab R2012b.

C. RUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang akan dibahas pada tugas akhir ini adalah:
1. Bagaimana cara mengaplikasikan software Matlab R2012b untuk
menganalisa aliran daya pada jaringan distribusi 20 kV menggunakan
metode Newton Raphson?
2. Bagaimana cara mengetahui besar tegangan dan sudut fasa pada setiap bus?
3. Bagaimana cara mengetahui daya aktif dan daya reaktif pada
setiapkomponen tenaga listrik(penghantar dan transformator)?
4. Bagaimana melihat efek yang dihasilkan dari penggunaan kapasitor bank
dan tap transformator pada jaringan distribusi 20kV?

D. TUJUAN
Tugas akhir ini bertujuan untuk:
1. Menganalisa aliran daya pada jaringan distribusi 20kV menggunakan
software Matlab R2012b dengan metode Newton Raphson.
2. Mengetahui besar tegangan dan sudut fasa pada setiap bus.
3. Mengetahui daya aktif dan daya reaktif yang mengalir pada setiap
komponen tenaga listrik (penghantar dan transformator).
4. Memperbaiki profil tegangan dengan pemasangan kapasitor bank dan tap
transformator.

E. BATASAN MASALAH
Batasan masalah tugas akhir ini adalah:
PROPOSAL SEMINAR JUDUL TUGAS AKHIR

1. Tugas akhir ini membahas tentang analisa perbaikan tegangan


menggunakan komponen kapasitor shunt dan tap transformator OLTC (On-
Load Tap Changer);
2. Simulasi dilakukan dengan menggunakan software Matlab R2012b untuk
melakukan analisa aliran daya;
3. Studi aliran daya menggunakan metode Newton Raphson dengan faktor
ketelitian (epsilon) = 0,1
4. Penelitian dilakukan berdasarkan data single line jaringan distribusi 20kV
(Gardu Induk Sengkaling).
5. Penelitian tidak meninjau aspek ekonomis (biaya)

F. DASAR TEORI

a. Sistem Tenaga Listrik


Struktur tenaga listrik atau sistem tenaga listrik sangat besar dan kompleks
karena terdiri atas komponen peralatan atau mesin listrik seperti generator,
transformator, beban dan alat-alat pengaman dan pengaturan yang saling
dihubungkan membentuk suatu sistem yang digunakan untuk
membangkitkan, menyalurkan, dan menggunakan energi listrik.
Namun secara mendasar sistem tenaga listrik dapat dikelompokkan atas 3
bagian, yaitu:

1. Sistem Pembangkitan: merupakan penghasil tenaga listrik, pusat


pembangkit tenaga listrik (electric power station) biasanya terletak jauh
dari pusat-pusat beban dimana energi listrik dimanfaatkan dan biasanya
tegangan listrik pada sistem ini sangan tinggi
2. Sistem Transmisi: merupakan proses penyalur tenaga listrik dari tempat
pembangkit tenaga listrik hingga ke saluran distribusi atau gardu induk
dan biasanya tegangan listrik pada sistem ini relatif tinggi .
3. Sistem Distribusi: merupakan subsistem yang berfungsi menyalurkan
energi lisrtrik dari gardu-gardu induk sehingga sampai ke konsumen, dan
biasanya tegangan pada sistem ini menengah hingga rendah. Ada
beberapa bentuk jaringan yang umum dipergunakan untuk menyalurkan
dan mendistribusikan tenaga, yaitu:
PROPOSAL SEMINAR JUDUL TUGAS AKHIR

1. Sistem jaringan distribusi radial.


2. Sistem jaringan distribusi close loop.
3. Sistem jaringan distribusi mesh.

3.1 Sistem Jaringan Distribusi Radial


Bentuk jaringan ini merupakan bentuk dasar yang paling banyak
digunakan dan yang paling sederhana. Sistem ini dikatakan radial
karena dari kenyataan bahwa jaringan ini ditarik secara radial dari
gardu induk ke pusat-pusat beban atau konsumen yang dilayaninya.
Sistem ini terdiri dari saluran utama ( main feeder ) dan saluran cabang
( lateral ) seperti pada gambar 1.1.

Gambar 1.1 Sistem Distribusi Radial


3.2 Sistem Distribusi Close Loop
System ini disebut dengan jaringan distribusi loop karena saluran
primer yang menyalurkan daya sepanjang daerah beban yang dilayani
membentuk suatu rangkaian loop, seperti terlihat pada gambar 1.2.

Gambar 1.2 Sistem Jaringan Distribusi Close Loop


PROPOSAL SEMINAR JUDUL TUGAS AKHIR

3.3 Sistem Distribusi Mesh


Jaringan Distribusi Mesh merupakan jaringan yang strukturnya komplek,
dimana kelangsungan penyaluran dan pelayanannya diutamakan.
Struktur jaringan ini umumnya digunakan pada jaringan tegangan rendah
yang kepadatan bebannya cukup tinggi.

Gambar 1.3 Sistem Jaringan Distribusi Mesh


b. Daya dalam Sistem Tenaga Listrik
Dalam system tenaga listrik, pembangkit-pembangkit tenaga listrik harus
mampu menyediakan tenaga listrik kepada pelanggan sesuai dengan permintaan
beban listrik yang ada, dan hal yang harus diperhatikan adalah system yang tetap
( konstan ). Dalam hal ini tegangan dan frekuensi harus tetap konstan karena
berhubungan dengan daya.
Daya listrik yang dibangkitkan dikenal dengan istilah :
1. Daya Nyata
Daya nyata dinyatakan dalam persamaan:

P = || || cos ............................................................................... (1.1)

Daya nyata dinyatakan dalam persamaan:

P = 3 | | | | Cos ........................................... (1.2)


PROPOSAL SEMINAR JUDUL TUGAS AKHIR

2. Daya Reaktif
Daya reaktif adalah daya yang timbul karena adanya pembentukan medan
magnet pada beban-beban induktif ( KVAR ).
Daya reaktif dinyatakan dalam persamaan :
Q = || || sin .............................................................................. (1.3)
Daya reaktif untuk 3 fasa seimbang:
Q = 3 | | | | sin ............................................ (1.4)

3. Daya Semu
Daya semu dinyatakan dalam persamaan:
S = || || ........................................................................................ (1.5)
Daya semu untuk beban 3 fasa seimbang:
S = 3 || ||.................................................................................. (1.6)

c. Profil Tegangan pada Sistem Distribusi


1. Jatuh Tegangan (Drop Voltage)
Nilai jatuh tegangan pada jaringan distribusi diberikan pada persamaan
matematis berikut ini:
+
+ ............................................................................. (1.7)

( + )
=

Dimana Vs adalah tegangan pada sisi pengirim.

2. Standar Tegangan pada Sistem Distribusi


Variasi tegangan pada sistem tegangan yang dikeluarkan oleh PLN adala
sebesar +5% dan -10% dari nilai tegangan nominal.

d. Kapasitor Daya
Secara sederhana kapasitor terdiri dari dua plat logam yang dipisahkan oleh
suatu bahan dielektrik dan kapasitor ini mempunyai sifat menyimpan muatan
listrik. Pada beberapa tahun lalu kebanyakkan kapasitor terbuat dari dua buah
PROPOSAL SEMINAR JUDUL TUGAS AKHIR

plat aluminium murni yang dipisahkan oleh tiga atau lebih lapisan kertas yang
dilapisi oleh bahan kimia. Kapasitor daya telah mengalami perkembangan yang
begitu cepat selama 30 tahun terakhir. Karena bahan dielektrik yang digunakan
lebih efisien serta teknologi pembuatan kapasitor lebih baik.

Dalam pemakaian untuk distribusi energi listrik, kapasitor berfungsi untuk


membangkitkan daya reaktif, memperbaiki factor dan tegangan, sehingga dapat
meningkatkan kapasitas sistem dan mengurangi rugi-rugi daya jaringan.

Pembagian kapasitor menurut rangkaiannya ada 2, yakni:

1. Kapasitor Seri

Kapasitor seri adalah kapasitor yang dihubungkan seri dengan impedansi


saluran yang bersangkutan, pemakaiannya amat dibatasi pada saluran distribusi,
karena peralatan pengamannya cukup rumit. Jadi secara umum dikatakan biaya
untuk pemasangan kapasitor seri lebih mahal dari pada biaya pemasangan
kapasitor shunt ( paralel ).

2. Kapasitor Shunt (Paralel)

Kapasitor shunt adalah kapasitor yang dihubungkan paralel dengan saluran dan
secara intensif digunakan pada saluran distribusi. Kapasitor shunt mencatu daya
reaktif atau arus yang menentang komponen arus beban induktif.

Dengan dipasangnya kapasitor shunt pada jaringan distribusi akan dapat


memperbaiki profil tegangan, memperbaiki factor daya dan menaikkan
kapasitas system serta dapat mengurangi rugi-rugi saluran.

d.1 Pemasangan Kapasitor Shunt

Kapasitor shunt adalah kapasitor yang dihubungkan pararel dengan saluran dan
secara intensif digunakan pada system distribusi. Kapasitor shunt mencatu daya
reaktif atau arus yang menentang komponen arus beban induktif. Dengan
dipasangnya kapasitor shunt pada jaringan distribusi akan dapat memperbaiki profil
tegangan, memperbaiki factor daya, dan menaikkan kapasitas system serta dapat
mengurangi rugi-rugi saluran.
PROPOSAL SEMINAR JUDUL TUGAS AKHIR

Ada dua cara dalam pemakaian kapasitor shunt :

a. Kapasitor Tetap

Adalah kapasitor untuk kompensasi daya reaktif yang kapasitasnya tetap dan
selalu terpasang di jaringan. Penggunaan kapasitor jenis ini harus
memperhatikan kenaikan tegangan yang terjadi pada saat beban ringan agar
tidak melebihi batas tegangan yang ditetapkan.

b. Kapasitor Saklar

Adalah kapasitor untuk kompensasi daya reaktif yang dapat di hubungkan dan
dilepaskan dari jaringan dan dapat diatur besar kapasitasnya sesuai dengan
kondisi beban.

e. Sistem Per-Unit
Untuk memudahkan perhitungan-perhitungan dalam system tenaga listrik
digunakan system p.u (per-unit) yang didefinisikan sebagai perbandingan harga
yang sebenarnya dengan harga dasar (base value), sehingga dapat dirumuskan
sebagai berikut :


Besaran per-unit = ........................ (1.8)

Rumus yang digunakan untuk penentuan arus dasar dan impedansi dasar adalah:

Untuk data 1 fasa:

Arus dasar:

1
Id = .................................................................................... (1.9)

Impedansi dasar:

( )2 1000
Zd = .......................................................................... (1.10)
1

( )2
= 1 ................................................................................... (1.11)
PROPOSAL SEMINAR JUDUL TUGAS AKHIR

Dalam persamaan di atas nilai-nilai besaran diberikan untuk rangkaian satu fasa.
Jadi tegangannya adalah tegangan antar fasa dengan tanah dan daya setiap fasa.
Setelah besaran-besaran dasar ditentukan maka besaran-besaran itu
dinormalisasikan terhadap besaran dasar. Dengan demikian impedansi per-satuan
didefinisikan sebagai berikut :

()
Z= ...................................................................... (1.12)

f. Tap Transformator (Tap Changer)


Tap Changer, adalah salah satu bagian utama dari Trafo Tenaga yang berfungsi
untuk melayani pengaturan tegangan trafo tersebut, dengan cara memilih/merubah
ratio tegangan, perubahan ratio ( perbandingan transformasi ) antara kumparan
primer dan sekunder, untuk mendapatkan tegangan operasi disisi sekunder sesuai
dengan yang diinginkan, kualitas ( besarnya ) tegangan pelayanan disisi sekunder
dapat berubah karena tegangan jaringan/system yang berubah-ubah akibat dari
pembebanan ataupun saat kondisi system, pada perubahan ratio yang diatur oleh
tap changer adalah perubahan dengan range kecil antara + 10% - 15% dari tegangan
dasar trafo tersebut.

Perbandingan besar tegangan antara sisi primer terhadap tegangan sisi sekunder
adalah berbanding lurus dengan jumlah belitan pada masing-masing kumparan, (
Eprimer / Esekunder = Nprimer / Nsekunder ) bila tegangan disisi primer berubah, sedangkan
tegangan disisi sekunder yang diinginkan akan tetap, maka untuk mendapatkan
tegangan disisi sekunder yang konstan harus melakukan penambahan atau
mengurangi jumlah belitan disisi primer. Untuk mendapatkan range yang lebih luas
didalam pengaturan tegangan, pada kumparan utama trafo biasanya ditambahkan
kumparan bantu ( tap winding ) yang dihubungkan dengan tap selector pada OLTC.

Pada umumnya Tap Changer dihubungkan dengan kumparan sisi primer dengan
pertimbangan sebagai berikut :

1. Lebih mudah cara penyambungan karena kumparan primer terletak pada


belitan paling luar.
PROPOSAL SEMINAR JUDUL TUGAS AKHIR

2. Arus disisi primer lebih kecil daripada disisi sekunder, tujuannya untuk
memperkecil resiko bila menjadi los kontak dengan arus yang lebih kecil
dapat dipergunakan ukuran/jenis konduktor yang kecil pula.

Ditinjau dari sisi pengoperasiannya jenis tap changer ada dua macam yaitu, Tap
changer yang hanya dapat beroperasi untuk memindahkan tap dalam posisi
transformator tidak beroperasi ( tidak bertegangan ) disebut dengan Off Load Tap
Changer / deenergized tap changer, yang hanya dapat dioperasikan secara manual.
Biasanya dioperasikan dengan cara diputar untuk memilih posisi Tap pada Trafo
TM tombol pengaturnya dibagian atas deksel trafo, diantara Bushing Primer dan
Sekunder.

Sedangakan Tap Changer yang dapat beroperasi untuk memindahkan Tap


Transformator dalam keadaan berbeban disebut dengan On Load Tap Changer
atau disebut juga dengan OLTC, yang pengoperasiannya dapat secara manual
maupun elektris/motor rise.

Transformator yang terpasang di gardu induk pada umumnya menggunakan Tap


Changer yang dapat dioperasikan dalam keadaan Trafo berbeban ( OLTC ) yang
dipasang disisi Primer, berfungsi untuk melanyani pengaturan tegangan keluar dari
Trafo, Dengan cara memilih/merubah ratio tegangan tanpa harus melakukan
pemadaman.

Sedangakan Transformator penaik tegangan ( step up ) diunit pembangkit atau


pada Trafo kapasitas kecil ( Trafo TM ), pada umumnya menggunakan Tap Changer
yang digunakan oleh Off Load Tap Changer bila akan dilakukan perubahan Trafo
harus dipadamkan terlebih dahulu ( tanpa beban ).

f.1 Konstruksi dan Komponen dari OLTC

Tap Changer Trafo tenaga ditempatkan dalam tabung/Compartment direndam


dalam minyak, yang ditetapkan terpisah dari tangki utama ( Main-tank ) karena
Trafo dalam pengoperasian OLTC terjadi switching ketika kontak-kontak didalam
OLTC berpindah posisi sehingga kualitas minyak cepat menurun terutama
warnanya cepat kotor dan berwarna hitam ( karbon dioksida ), oleh karena itu
PROPOSAL SEMINAR JUDUL TUGAS AKHIR

minyak di Tap Changer ditempatkan terpisah dari minyak Trafo di dalam tangki
utama. Penempatan OLTC dirancang sedekat mungkin dengan belitan/kumparan di
dalam Trafo untuk memperpendek pemakaian konduktor yang dipakai untuk
menghubungkan Tap Changer dengan belitan.

Komponen/bagian-bagian dari OLTC :

1. Tap Changer Head.


Komponen-komponen yang terdapat pada Tap Changer Head:
Mechanism Gear, untuk mengatur gerakan pada OLTC.
Indicator posisi Tap, digunakan untuk mengetahui posisi dari Tap dan angka
penunjukannya harus sama dengan posisi yang ditunjukkan pada mekanik
penggerak.
Flenes/katup-katup minyak yang menghubungkan OLTC dengan
Konservator, Suction pipa, fasilitas untuk menyaring minyak di OLTC dan
katup-katup pembuang udara ( Venting/Bleeder ).
Pada type tertentu dapat dipasang Diagfragma/Pressure Relief untuk
pengaman tekanan lebih dari OLTC.

2. Diverter Switch.
Pada Diverter Switch saat bergerak berubah-ubah posisi Tap, kontak-kontak
Diverter Switch membawa arus beban namun walaupun ada arus beban tidak
terjadi pemutusan arus ( open connection ) karena akan dilengkapi dengan
kontak-kontak transisi dan resistor transisi, namun saat perubahan posisi
kontak-kontak Diverter Switch terjadi arcing tetapi masih dalam batas toleransi.
Gerakkan dalam Diverter Switch akan berlangsung setelah gerakan posisi
kontak-kontak dalam Selector mencapai titik perpindahannya.
3. Tap Selector.
Tap Selector merupakan kontak-kontak utama dalam Tap untuk perpindahan
posisi pada pengoperasian di OLTC, saat perubahan sampai diposisi Tap yang
akan dicapai Tap Selector tidak berbeban ( tidak membawa arus ) karena itu
Tap Selector dapat ditempatkan dalam Main tank Trafo dalam kecepatan gerak
pada Tap Selector dan Diverter Switch awal gerak hingga sampai diposisi
berikutnya ( satu step ) sekitar 40-70 milli detik sesuai dengan typenya.
PROPOSAL SEMINAR JUDUL TUGAS AKHIR

4. Mekanik motor penggerak.


Komponen-komponen yang terpasang pada mekanik pengerak:
- Motor dan posisi Tap.
- Heater.
- Kontaktor-kontaktor + wiring.
- Penunjukan angka counter / jumlah operasi.
- Gear box dll.
5. Proteksi
Pada proteksi yang terpasaang pada OLTC adalah untuk pengaman tekanan
lebih (pressure) yang terjadi saat gangguan berat, contohnya:
- Rele Jansen / RS 2000 / RS 2001.
- Pressure Relay.
- Pressure rele Device.
- Explosive Mebrane.
6. Konservator.

Diverter Switch ditempatkan dalam kompartemen yang diisi oleh minyak


isolasi, pada pengoperasiannya terjadi pemanasan terhadap minyak oleh karena
itu untuk menampung pemuaian minyak kompartemen di OLTC dihubungkan
dengan Konservator, disamping itu karena kontaminasi minyak dari Diverter
Switch bisa naik ke Konservator maka minyak di Konservator OLTC harus
terpisah / disekat dengan minyak Konservator tangki utama di Trafo.

f.2 Macam-macam TypeOLTC

1. OLTC MR (Maschinenfabrik Reinhausen)

OLTC MR ( Maschinenfabrik Reinhausen ) dari system pemasangan menggantung


disebut juga dengan Bell Type, penempatan dari Tap Changer diupayakan sedekat
mungkin dari kumparan Trafo sehingga hanya cukup menggunakan konduktor yang
tidak terlalu panjang.

Pada OLTC MR ini ada dua konsep desain perpindahan Tap Changer yaitu dengan
cara :

a. Tap Selector dengan Diverter Switch ( contoh MR Type M / MS ).


PROPOSAL SEMINAR JUDUL TUGAS AKHIR

b. Tap Selector dikombinasi dengan Diverter Switch ( MR Type V ).

Keunggulan dari OLTC MR adalah :

Bentuk dari OLTC MR simple dan Compact.


Cara pemeliharaannya sangat mudah, bagian dalam dari ( Inser Tap /
Diverter ) yang dapat diangkat.
Penggantian kontak-kontak sangat mudah dilakukan.
Arcing Contact cukup kuat dan dilapisi oleh Tungsten.

2. OLTC ABB Type UZ

OLTC ABB type UZ dirancang sedemikian rupa dengan tujuan untuk keandalan
yang tinggi, desain yang disederhanakan dan kuat, oleh karena itu pemeliharaannya
dapat diminimalisir oleh Tap Changer dan ditempatkan diluar tangki utama di
Trafo.

Komponen utama dari OLTC ABB terdiri dari : dudukkan / rumah kontak (
Moulding ), Selector Switch, Transition, Resistor dan Chang-over Switch.
Komponen-komponen tersebut terletak didalam tangki OLTC ABB, semua
perlengkapan di OLTC ABB dijadikan satu unit termasuk Motor system penggerak,
oleh sebab itu OLTC ABB Type UZ dapat dipakai pada banyak macam Trafo
tenaga.

3. OLTC UNION

Prinsip kerja dari OLTC UNION mengacu kepada prinsip DR.Jansen yaitu dengan
menggunakan Selector dan Diverter Switch pada permukaan kontak Selector
Switch yang diberi lapisan perak yang dapat menjamin pengoperasian dengan
keandalan tinggi, kontak Selector Switch dan Gearingnya didesain untuk free
maintenance selama Trafo tenaga beroperasi. Diverter Switch dilengkapi dengan
high speed resistance, arah gerakan Diverter Switch kekanan dan kekiri untuk
menjamin keandalan tinggi permukaan kontak-kontak Diverter Switch yang
dilapisi tembaga campuran Tungsten. Kontak-kontak dari OLTC UNION mampu
menahan arus beban pada 1,1 kali rating dari arus beban, dari system Proteksi
OLTC UNION menggunakan Surge Pressure Protective Device yang ditempatkan
PROPOSAL SEMINAR JUDUL TUGAS AKHIR

pada Tap Changer Head, bila terjadi gangguan akan dapat merespon sangat cepat
hampir instantaneous < 10 ms, hal ini untuk mencegah kerusakan dari tangki
Diverter Switch disamping itu system dari proteksinya ditambah dengan Diverter
Protective Device sejenis dari RS 2001.

G. METODOLOGI
Metode pelaksanaan yang digunakan pada tugas akhir ini adalah sebagai berikut:
1. Studi Literatur
Yakni kajian pustaka untuk mempelajari teori-teori yang berhubungan dengan
permasalahan yang diangkat, melalui literatur-literatur yang ada baik bersumber
dari buku-buku maupun situs-situs di internet yang dapat dijadikan rujukan.
2. Penggalian Data
Tahap penggalian data yang dibutuhkan untuk diolah ditahap selanjutnya,
pengambilan dilakukan di P.T PLN (Persero) berupa:
Data kuantitatif, yaitu data yang dapat dihitung atau data yang berbentuk
angka-angka.
Data kualitatif, yaitu data yang berbentuk diagram, dalam hal ini single line
diagram penyulang.
3. Analisa Data
Menganalisa data yang sudah didapat menggunakan software Matlab R2012b
menggunakan metode dibawah ini:
PROPOSAL SEMINAR JUDUL TUGAS AKHIR

START

Defenisi Fungsi F(x) dan FT(x)

Input:
Pendekatan awal (x0)
Toleransi Error (e)
Iterasi Maksimum (N)

x=x0

Dapatkan y1=F(x) dan y2=FT(x)

Inisialisasi:
Iterasi=0

|F(x)|>=e && iterasi<=N

iterasi=iterasi+1
Dapatkan:
Xi+1=x1-((f(xi)/f^1(xi)) atau (x1=x-(y1/y2))

y1=F(x1), y2=FT(x1), x=x1

Tampilkan
akar x dan F(x)

Akar terletak di x
dengan nilai F(x)

END

Gambar 1.4 Diagram Alir Pembuatan Program


PROPOSAL SEMINAR JUDUL TUGAS AKHIR

Setelah mendapat hasil dari analisa yang telah dilakukan, selanjutnya dilakukan
analisa perbaikan tegangan dengan diagram alur berikut:

Mulai

Pengaturan Tegangan dengan


Menampilkan Kapasitor Bank
hasil simulasi

TIDAK
Menampilkan Pengaturan Tegangan dengan
hasil simulasi OLTC

TIDAK

TIDAK
Range tegangan +5% dan - Menampilkan
10% tegangan nominal? hasil simulasi

Range tegangan +5% dan -


10% tegangan nominal?

YA Range tegangan +5% dan -


10% tegangan nominal?
YA

YA

SELESAI

Gambar 1.5 Diagram Alir Pengerjaan Tugas Akhir

Langkah awal dengan menganalisa aliran daya yang terdapat pada jaringan
distribusi apakah sudah memenuhi standar tegangan pada sistem distribusi
Jika sudah memenuhi maka pengerjaan selesai, jika tidak memenuhi maka
dilakukan pengaturan dengan menggunakan Kapasitor Bank
Dilakukan pengujian apakah nilai tegangan sudah memenuhi standar
tegangan pada sistem distribusi.
Jika nilai tegangan sudah memenuhi standar teganga pada sistem distribusi
maka pengerjaan selesai, jika masih terdapat bus yang masih belum
memenui standar maka dilakukan pengaturan tegangan tahap kedua dengan
menggunakan OLTC Transformator
Jika nilai sudah memenuhi maka pengerjaan selesai, dan jika masih terdapat
nilai tegangan yang tidak sesuai dengan standar maka akan kembali keawal
guna meninjau ulang proses yang sudah dilakukan agar menghindari
kekeliruan
PROPOSAL SEMINAR JUDUL TUGAS AKHIR

H. JADWAL KEGIATAN

Bulan ke-
No Kegiatan 1 2 3
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengumpulan Data
2 Simulasi Jaringan Distribusi
Penetuan Titik Pemasangan
3 Kapasitor Bank dan OLTC
Transformator
4 Analisa Pengaturan Tegangan
6 Pengambilan kesimpulan
7 Penulisan laporan
8 Konsultasi

I. PENUTUP
Demikianlah proposal ini disusun, sebagai acuan awal dalam melaksanakan
pengerjaan tugas akhir sebagai syarat kelulusan di jurusan S1 teknik elektro. Besar
harapan saya akan bantuan segenap dosen dan staff, demi kelancaran serta
suksesnya pengerjaan tugas akhir ini yang akan saya laksanakan. Atas kerja sama
dan bantuannya saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.
PROPOSAL SEMINAR JUDUL TUGAS AKHIR

J. DAFTAR PUSTAKA
1. Cekdin, Cikemas & Taufik Barlian. Transmisi Daya Listrik. Andi Offset, Edisi
1. 2012
2. I Nyoman Yuliarsa. 2017, Penggunaan Transformator OLTC (On-Load Tap
Changer) untuk Memperbaiki Regulasi Tegangan Jaringan Distribusi Radial,
diakses tanggal 24 April 2017, http://ieeesb.ft.ugm.ac.id/penggunaan-
transformator-oltc-on-load-tap-changer-untuk-memperbaiki-regulasi-
tegangan-jaringan-distribusi-radial/
3. Suswanto, 2017. Cara Membuat Sendiri Panel Kapasitor Bank Industri
Menggunakan RVCABB. Diakses tanggal 2 April 2017, http://electric-
mechanic.blogspot.co.id/2013/10/cara-membuat-sendiri-panel-kapasitor.html/
4. Pandjaitan, Bonar. Praktik-praktik Proteksi Sistem Tenaga Litrik, Andi Offset,
Edisi 1. 2012
5. Akbar, Abadi & Syafii, Analisa Perbaikan Profil Tegangan Sistem Tenaga
Listrik Sumbar Menggunakan Kapasitor Bank dan Tap Transformator, Jurnal
Nasional Teknik Elektro, vol 4, no 2, September 2015, ISSN 2302-2949
6. Andika , Handy & Zulkarnaen Pane, Studi Pengaturan Tegangan pada
Jaringan Distribusi 20 Kv YANG Terhubung dengan Distributed Generator
(Studi Kasus: Penyuang TR 5 GI Tarutung), DTE FT USU, vol 11, no 29, April
2015, SINGUDA ENSIKOM
7. Laboratorium Teknik Sistem Tenaga, Studi Aliran Daya dengan menggunakan
Metode Newton Raphson, 2015
8. Hosea Emmy, Yusak Tanoto, Perbandingan Analisa Aliran Daya dengan
Menggunakan Metode Algoritma Genetika dan Metode Newton-Raphson,
Jurnal Teknik Elektro, Vol 4, No 2, September 2004
9. Gunawan, Danang, Bambang Sugiyantoro, Harnoko St, Perbaikan Profil
Tegangan pada Jaringan Tegangan Menengah Penyulang SRG-1 di GI Sragen,
Jurnal Penelitian Teknik Elektro, vol 3, no 3, September 2010
10. Achmad Taufik Prabowo, Studi Penempatan Kapasitor Bank Untuk Perbaikan
Kualitas Tegangan di Penyulang Kangkung GI Menggala, Universitas
Lampung, Bandar Lampung, 2016

Anda mungkin juga menyukai