Distribusi
Tenaga Listrik
Pengaturan Tegangan
09
Fakultas Teknik Teknik Elektro W141700040 Ir. Budi Yanto Husodo, MSc
Abstract Kompetensi
Materi dalam pertemuan ke-9 Mahasiswa memahami
ini menjelaskan tentang pengaturan pengertian pengaturan
tegangan pada sistem distribusi tegangan pada sistem distribusi
Mahasiswa dapat menghitung
pengaturan tegangan pada
sistem distribusi
Mahasiswa mengetahui
beberapa cara untuk
memperbaiki tegangan sistem
distribusi
Beberapa Pengertian Dasar
Pengaturan Tegangan (Voltage Regulation),
Pengaturan Tegangan adalah persentase jatuh tegangan pada suatu saluran, misalnya
penyulang (feeder) terhadap tegangan pada sisi penerima. Karena itu,
|V S|−|V R|
% Regulation= × 100
|V R|
Jatuh Tegangan
Jatuh tegangan adalah perbedaan antara tegangan sisi pengirim dengan tegangan sisi
penerima. Jatuh tegangan juga kadang disebut sebagai susut tegangan. Saluran distribusi yang
baik memiliki jatuh tegangan yang kecil.
Tegangan Nominal
Tegangan tertinggi suatu sistem adalah nilai tegangan tertinggi yang terjadi dalam
keadaan kerja normal pada setiap saat dan di setiap titik pada sistem tersebut. Keadaan
ini tidak termasuk gejala-gejala peralihan tegangan, misalnya yang terjadi karena
pemutusan sistem, dan variasi tegangan temporer.
Tegangan terendah suatu sistem adalah nilai tegangan terendah yang terjadi dalam
keadaan kerja normal pada setiap saat dan di setiap titik pada sistem tersebut. Keadaan
Tegangan Kerja
Tegangan kerja adalah tegangan riil peralatan atau sistem pada suatu masa tertentu
sebagaimana terukur.
Kualitas Daya
Salah satu parameter kualitas daya adalah stabilitas tegangan. Tegangan yang stabil juga akan
meningkatkan kehandalan suatu sistem distribusi.
• Tegangan sistem distribusi harus dijaga pada batas-batas kondisi normal yaitu maksimal
+5% dan minimal -10% dari tegangan nominal.
Over voltage
Over voltage adalah kondisi di mana tegangan kerja sistem lebih tinggi daripada tegangan
nominalnya. Sistem yang mengalami over voltage akan menyebabkan usia pakai peralatan
listrik dan elektronik menurun. Di samping itu over voltage juga dapat mengnyebabkan
kegagalan premature beberapa jenis peralatan.
Under voltage
Under voltage adalah kondisi di mana tegangan kerja sistem lebih rendah daripada tegangan
nominalnya. Sistem yang mengalami over voltage akan menunjukkan gejapa-gejala tertentu dia
antaranya:
• Gambar TV terganggu
Namun demikian umumnya peralatan listrik dapat bekerja dengan baik pada variasi tegangan
tertentu yang masih diperbolehkan.
Standar tegangan rendah dan tegangan menengah di Indonesia adalah sebagai berikut:
Perusahaan listrik negara tidak mungkin menjamin bahwa semua pelanggan akan
mendapatkan tegangan konstan yang persis sesuai dengan nameplate masing-masing
peralatan. Karena itu biasanya perusahaan listrik menyediakan tegangan pada level dan variasi
tertentu yang disebut sebagai voltage spread. Sebaran tegangan adalah perbedaan antara
tegangan maksimum dan minimum pada sistem tanpa menyebabkan kedip tegangan (voltage
dips) saat start motor.
Sebagaimana diperlihatkan pada gambar 1, tegangan dari suatu jaringan distribusi bervariasi
dari suatu nilai teringgi pada konsumen yang terdekat ke sumber (first customer) ke suatu nilai
terendah di ujung saluran (last customer).
Ada beberapa teknik yang biasa dilakukan oleh perusahaan penyedia tenaga listrik untuk
mengontrol tegangan, di antaranya:
Teknik yang dipilih tergantung pada kebutuhan sistem masing-masing. Pengaturan tegangan
secara otomatis diberikan dengan:
Gardu distribusi dilengkapi dengan Trafo LTC (Load-Tap Changer) yang bekerja secara
otomatis tergantung pada beban.
Voltage regulator digunakan untuk mempertahankan tegangan jaringan distribusi pada level
tertentu.
• Untuk beban yg sangat jauh dari gardu atau ketika susut tegangan sangat besar
diperlukan regulator tambahan atau kapasitor yg dihubungkan dengan penyulang pada
titik2 tertentu
Pengatur tegangan penyulang banyak digunakan untuk mengatur tegangan setiap penyulang
secara terpisah dalam rangka mempertahankan tegangan yang konstan pada sisi pemakai. Ada
dua jenis pengatur tegangan penyulang yaitu:
Dewasa ini pengatur tegangan tipe langkah sudah menggantikan sepenuhnya pengatur
tegangan tipe induksi, karena itu yang akan dibahas hanya tipe langkah.
Pengatur tegangan tipe langkah pada dasarnya adalah sebuah autotrafo dengan banyak
tapping (langkah/step) pada belitan serinya. Kebanyakan regulator ini dirancang untuk
memperbaiki tegangan saluran antara 10% di atas dan 10% di bawah dalam 32 langkah,
dengan 5/8% perubahan tegangan setiap langkah. Jika belitan di dalam regulator dihubungkan
serie maka regulator dapat digunakan untuk pengaturan tegangan ±10%. Jika dihubungkan
secara paralel, rating arusnya bisa meningkat hingga 160%, namun jangkauan pengaturan
Gambar 2 Voltage regulator satu fasa 32 langkah tipe kutub yang digunakan untuk daya 167 kVA atau lebih rendah
Selain autotrafo, sebuah pengatur tegangan tipe langkah juga dilengkapi dengan dua
komponen utama lain yaitu pengubah sadapan (tap changing) dan mekanisme kontrol,
sebagaimana diperlihatkan pada gambar 2. Salah satu mekanisme kontrol untuk pengatur
1. Tetapkan tegangan. Ini adalah keluaran yang diinginkan dari regulator, disebut juga
tegangan set point.
2. Band Width (BW); mengevaluasi perbedaan antara tegangan terukur dan tegangan set
point
3. Time Delay (TD); adalah waktu tunggu sejak tegangan keluar dari range (band) hingga
kontroler mulai mengubah sadapan, biasanya antara 10 – 120 detik.
• Fluktuasi tegangan pada sistem disribusi terutama disebabkan oleh peralatan pada
pelanggan
• Kedip lampu (lamp flicker): lampu berkedip akibat adanya perubahan tegangan yg besar
dalam waktu singkat