Anda di halaman 1dari 6

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Elektro Terapan Vol.

04, ISSN: 2581-0049

ANALISIS PERBAIKAN KUALITAS TEGANGAN MENGGUNAKAN


D-STATCOM DAN DVR
Imron Ridzki1, Awan Setiawan2, Chandraa Wiharya3, Lukman Hakim4
1,2,3,4
Jurusan T. Elektro Politeknik Negeri Malang
1
imron.ridzki@polinema.ac.id, Awansetiawan.sb@gmail.com, 3 chandra.wiharya@polinema.ac.id, 4 masloekman@gmail.com
2

Abstrak

Sistem distribusi 20kV penyulang yang menyuplai pelanggan beban-beban peralatan listrik yang sensitif membutuhkan keandalan
dan stabilitas tegangan sistem. Gangguan tegangan diakibatkan oleh banyaknya penggunaan beban-beban induktif pada penyulang.
Gangguan tegangan yang terjadi adalah sag dan swell, sehingga akan mengganggu kinerja peralatan-peralatan pelanggan lainnya
yang sensitif terhadap kestabilan tegangan. Penggunaan D-statcom dan DVR dapat memperbaiki tegangan sistem akibat gangguan
tersebut. Hasil simulasi menunjukkan bahwa pemasangan D-statcom dapat memperbaiki sistem tegangan hingga 64.94% dan
36.96% dari gangguan voltage sag dan swell. Sedangkan pemasangan DVR dapat memperbaiki sistem tegangan hingga 18.98%
dan 34.11% dari gangguan voltage sag dan swell.
Kata kunci : D-statcom, DVR, Sag, Swell.

distribusi 20kV dengan menggunakan simulasi PSCAD untuk


I. PENDAHULUAN mengetahu kinerja dari perangkat tersebut.
Pelanggan PLN dalam penggunaan energi listrik sangat
bervariasi dari yang daya kecil hingga besar. Peralatan yang II. DASAR TEORI
digunakan oleh pelanggan juga bermacam-macam, mulai dari
Sistem tenaga listrik merupakan suatu sistem yang terpadu
peralatan yang tidak membutuhkan sensitifitas tinggi hingga
yang terbentuk oleh hubungan-hubungan peralatan dan
peralatan yang membutuhkan sensitifitas tinggi terhadap
komponen komponen listrik. Sistem tenaga listrik ini
kestabilan tegangan. Peralatan-peralatan yang membutuhkan
mempunyai peranan utama untuk menyalurkan energi listrik
sensifitas tinggi terhadap tegangan memerlukan keandalan dan
yang dibangkitkan oleh generator ke konsumen yang
kestabilan tegangan system. Ketidakstabilan tegangan system
membutuhkan energi listrik tersebut. Penyaluran energi listrik
diakaibatkan oleh penggunaan beban-beban induktif seperti
diperlukan keandalan dan kualitas daya yang optimal.
mesin-mesin listrik, inverter, UPS dan lainnya yang
menggunakan komponen-komponen induktif. Misalnya
A. Jaringan Pada Sistem Distribusi 20kV
penggunaan mesin listrik saat starting maka akan terjadi
lonjakan arus starting sesaat yang menyebabkan undervoltage Jaringan Pada Sistem Distribusi tegangan menengah dapat
yang durasinya lebih lama dari 30 siklus [1]. dikelompokkan menjadi lima model, yaitu Jaringan Radial,
Jaringan Tie Line, Jaringan Loop, Jaringan Spindel dan Sistem
Gangguan lainnya adalah terjadinya voltage sag yang Gugus atau Kluster. System yang digunakan dalam penelitian
dianggap sebagai masalah kualitas daya [2]. Standart IEEE ini adalah jaringan system radial yang ditunjukkan pada
1159 menyebutkan bahwa tegangan sag berlangsung antara Gambar 1 [4].
10% hingga 90% dari tegangan nominal pada periode 0.5 cycle
hingga 1 menit [3]. Berdasarkan IEEE standart tersebut maka Gambar 1 menunjukkan jaringan distribusi radial.
Voltage sag dapat menggangu kinerja peralatan-peralatan yang Pelayanan tenaga listrik dilaksanakan dengan memasang
sensitive terhadap kualitas system tegangan. transformator pada jaringan di sembarang titik yang dekat
dengan daerah yang dilayani. Kelemahan yang dimiliki oleh
Penyelsaian dalam memperbaiki gangguan tersebut pada sistem radial adalah jatuh tegangan yang cukup besar dan bila
system jaringan adalah dengan menambahkan peralatan terjadi gangguan pada sistem akan mengakibatkan sebagian
perangkay FACTS. Pemasangan perangkat tersebut untuk atau bahkan keseluruhan beban sistem mengalami jatuh
menginjeksikan daya rekatif atau mengkompensasi daya reaktif tegangan.
yang dibutuhkan oelh system tersebut. Makalah ini menyajikan
mengenai perbaikan kualitas teganagan dengan menggunakan
perangkat D-STATCOM dan DVR. Adapun penelitian ini
dilakukan dengan menganalisis system pada penyulang

1
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Elektro Terapan Vol.04, ISSN: 2581-0049

G I tegangan yang jelek, dan dapat juga karena disebabkan


PMT kehilangan koneksi netral.
Trafo
Distribusi C. Pemodelan PSCAD Sistem Distribusi 20kV
Beban JTM Uji simulasi menggunakan software PSCAD, system yang
dijadikan bahan penelitian adalah penyulang PIER yang
terletak di GI Bangil PT. PLN (persero). Simulasi
menggunakan system 13 bus yang ada di penyulang PIER.
System tersebut dibuat pemodelannya untuk disimulasikan di
PSCAD. Berikut gambar 3 adalah pemodelan system 13 bus
penyulang PIER pada PSCAD.

Gambar 1. Konfigurasi jaringan distribusi radial

B. Voltage Sag dan Voltage Swell


Pada dasarnya gangguan dalam sistem distribusi tenaga
listrik dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu gangguan
yang bersifat sementara dan yang bersifat permanen, gangguan
yang bersifat sementara atau temporary biasanya hanya terjadi
dalam waktu yang sebentar, kemudian normal kembali.
Sehingga apabila terjadi gangguan sementara maka diusahakan
tidak sampai trip pada sistem secara keseluruhan, karena
menyangkut kontonuitas pelayanan ke beban. Gangguan yang Gambar 3. Pemodelan system di PSCAD
bersifat sementara adalah voltage sag dan voltage swell selalu
menjadi masalah kualitas daya dalam system distribusi untuk D. Model D-STATCOM
industri [5]. Sag adalah gangguan tegangan yang paling sering,
gangguan terjadi pada bus yang mempunyai jarak jauh dan Secara umum Distributed Static Compensator (D-
selalu disertai dengan lonjakan sudut fase [6]. STATCOM) adalah perangkat FACTS yang terhubung shunt
Main : Graphs
pada sistem yang dapat mengatur tegangan jaringan pada titik
Vthreephase
1.40
koneksinya dan mengurangi dampak dari beban-beban yang
1.20 mengganggu seperti variasi tegangan, ketidakseimbangan dan
1.00 harmonisa, dan mengkompensasi daya reaktif beban [8].
0.80
y (pu)

0.60
0.40
0.20
0.00
-0.20
0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20 1.40 1.60 1.80 2.00 ...
...
Gambar 2. Ilustrasi Voltage Sag selama (200-500 ms) dan Voltage Swell
...
selama (700-1000 ms)

Gambar 2 menunjukkan ilustrasi terjadinya gangguan


voltage sag dan voltage swell dalam rentang waktu sesaat
tertentu. Pada waktu 0.2 detik hinnga 0.5 detik terjadi voltage
sag, dan pada waktu 0.7 detik hingga 1 detik terjadi voltage
swell. Adapun penyebab terjadinya voltage sag dan voltage Gambar 4. Model D-STATCOM
swell adalah sebagai berikut:
Gambar 4 menunjukkan model dari rangkaian dasar D-
• Penyebab terjadinya voltage sag adalah Starting beban- STATCOM [8]. Model D-STATCOM pada gambar 4 tersebut
beban yang besar seperti motor listrik [7], saat de- akan dihubungkan secara parallel pada model system 13 bus.
energized capasitor, gangguan hubung singkat, Model ini, D-STATCOM akan melakukan kompensasi dinamis
pengoperasian pemanas elektrik, dan umumnya dengan menyesuaikan tegangan sisi-AC dari bus yang
dikarenakan kehilangan koneksi (switching). Besarnya terhubung. Daya reaktif akan diserap ataupun diinjeksikan
voltage sag tergantung pada lokasi gangguan, tipe tergantung pada perubahan tegangan. D-STATCOM terhubung
gangguan, dan impedansi saluran. ke system jala-jala melalui transformer, dan VSC mengubah
tegangan DC menjadi tegangan AC sesuai dengan tegangan
• Penyebab terjadinya voltage swell adalah adanya bus yang terhubung.
reduksi beban pada suatu rangkaian dengan regulator

2
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Elektro Terapan Vol.04, ISSN: 2581-0049
E. Model DVR Langkah-langkah penyelesain masalah voltage sag dan
voltage swell adalah sebagai berikut:
Dynamic Voltage Restorer (DVR) merupakan pengontrol
yang digunakan untuk meminimalisasikan Voltage Sag. DVR 1) Mulai, langkah ini adalah awal mulainya simulasi yaitu
dihubungkan secara seri dengan sistem arus bolak-balik yang dengan mempersiapkan data-data yang akan diolah untuk
ditunjukkan dalam gambar 5 [9]. Fungsi utama dari DVR disimulasikan.
selain dari mengkompensasi voltage sag adalah untuk 2) Pengolahan data, pengolahan data dilakukan untuk
membatasi arus gangguan, menghilangkan bentuk harmonisa, persiapan dalam memasukkan parameter data simulasi
dan mereduksi voltage transient [10]. DVR dipasang antara menggunakan software PSCAD. Data yang digunakan adalah
sumber dan beban pada system 13 bus distribusi 20kV untuk data sistem distribusi 20kV
melindungi beban-beban yang ada pada system tersebut. 3) Pemodelan sistem, pemodelan sistem ini adalah
Prinsip dasar dari DVR adalah menginjeksi kompensasi melakukan pembuatan model sistem distribusi 20kV sebagai
tegangan ke atau dari sumber untuk mengurangi voltage sag representasi sistem aktualnya. Pemodelan sistem seperti pada
pada sisi tegangan beban. Model DVR ditunjukkan dalam gambar 3 diatas yang akan digunakan dalam simulasi.
gambar 5. 4) Memasukkan data parameter, data parameter yang
dimasukkan adalah data-data yang ada pada sistem distribusi
20kV mulaia dari panjang saluran, jenis saluran, beban sistem,
tegangan sistem, data PI control, jumlah GTT dan bus yang
digunakan dalam simulasi.
5) Simulasi PSCAD, setelah data parameter dimasukkan
dalam pemodelan sistem langkah selanjutnya adalah
mensimulasikannya. Simulasi dilakukan dengan pengaturan
nilai tertentu voltage sag dan voltage swell dalam keadaan
sebelum dan sesudah dipasang D-STATCOM dan DVR pada
Gambar 5. Model DVR sistem. Selanjutnya akan didapatkan hasil simulasi.
6) Batas tegangan yang diijinkan, Batas tegangan yang
III. METODELOGI diijinkan berdasarkan pada GRID code JAMALI yaitu sebesar
Gambar 6 menunjukkan diagram alur metodelogi dalam + 5% dan -10% atau sebesar 0.9 pu – 1.05 pu dari tegangan
penyelesaian masalah penelitian. sistem. Hasil simulasi diharapkan sesuai dengan dengan GRID
code JAMALI. Jika tidak sesuai maka langkah selanjunta
adalah kembali ke langkah 3 yaitu mengevaluasi kembali
Mulai pemodelan sistem dengan benar.
7) Analisis hasil simulasi, Jika hasil simulasi sesuai
dengan Grid code JAMALI, maka langkah selanjutnya
Penglahan Data
dilakukan analisis hasil simulasi terhadap pemasangan D-
STATCOM dan DVR pada sistem distribusi 20kV.
Pemodelan sistem (DVR dan DSTATCOM) 8) Seleseai, langkah ini adalah akhir dari penyelesaian
Software PSCAD masalah voltage sag dan voltage swell yang dipasang pada
sistem distribusi 20kV.
Memasukkan data parameter
IV. HASIL SIMULASI

Simulasi PSCAD
No A. Pemasangan D-STATCOM
Pemasangan D-STATCOM pada distribusi 20kV dipasang
secara parallel dengan system yang akan diperbaiki saat terjadi
gangguan voltage sag dan voltage swell.
Batas tegangan yang Simulasi dilakukan dengan membuat kondisi gangguan
diijinkan (GRID CODE)
terjadinya voltage sag pada saat 0.2 hingga 0.5 detik. Hasil
simulasi ditunjukkan pada table I dan gambar 7 berikut:
Yes
TABEL I. HASIL SIMULASI VOLTAGE SAG SEBELUM DAN SESUDAH
Analisis hasil simulasi PEMASANGAN D-STATCOM

BUS V Sebelum (pu) V Seudah (pu) Prosentase


1 0.3400 0.9698 64.94%
Selesai 2 0.3464 0.9759 64.50%
3 0.3446 0.9739 64.61%
Gambar 6. Model DVR 4 0.3426 0.9666 64.56%

3
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Elektro Terapan Vol.04, ISSN: 2581-0049
5 0.3430 0.9666 64.52%
6 0.3426 0.9685 64.62% Tabel II dan gambar 8 menunjukkan hasil dari simulasi
7 0.3449 0.9762 64.67%
8 0.3432 0.9713 64.66% gangguan voltage swell sebelum dan sesudah pemasangan D-
9 0.3430 0.9713 64.69% STATCOM saat terjadi gangguan. Simulasi sebelum diberikan
10 0.3448 0.9717 64.51% gangguan menunjukkan tegangan sesuai standart, setelah
11 0.3436 0.9737 64.71% diberikan gangguan pada saat 0.2 detik hingga 0.5 detik
12 0.3419 0.9737 64.89% mengalami kenaikan tegangan tertinggi hingga mencapai
13 0.3390 0.9530 64.43%
1.3396 pu dari tegangan sistem terjadi di bus 2 dan terendah
1.3108 pu dari tegangan system terjadi di bus 13 atau bus
1.2
ujung. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa tegangan system
1.1 saat gangguan tidak memnuhi standart 0.9 pu – 1.05 pu.
1.0
0.9
0.8 Setelah dipasang D-STATCOM pada system, tegangan
0.7
system mengalami perbaikan tegangan. Perbaikan tegangannya
V (pu)

0.6
0.5
0.4
hingga mencapai maksimum 0.9864 pu pada bus 7 dan bus 8
0.3 sedangkan terendah 0.9571 pu pada bus 13 bus ujung. Bus 2
0.2
0.1 terjadi perbaikan 0.9813 pu. Hal ini menunjukkan bahwa
0.0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
setalah dipasang D-STATCOM terjadi perbaikan tegangan
Bus ketika terjadi gangguan voltage swell. Adapun prosentase
Sebelum D-STATCOM Setelah D-STATCOM Vmin Vmax
perbaikannya adalah sebesar 34.37% hingga 36.96%.
Gambar 7. Grafik hasil simulasi voltage sag sebelum dan sesudah
1.4
pemasangan D-STATCOM 1.3
1.2
Tabel I dan gambar 7 menunjukkan hasil simulasi sebelum 1.1
1
0.9
dan sesudah pemasangan D-STATCOM. Simulasi sebelum 0.8
V (pu) 0.7
diberikan gangguan menunjukkan tegangan sesuai standart 0.6
0.5
yaitu antara 0.9 pu hingga 1 pu, setelah diberikan gangguan 0.4
0.3
pada saat 0.2 detik hingga 0.5 detik mengalami penurunan 0.2
0.1
tegangan hingga mencapai 0.3390 pu dari tegangan sistem 0

terjadi di bus 13 atau bus ujung dan tertinggi 0.3464 pu dari 1 2 3 4 5 6 7


Bus
8 9 10 11 12 13

tegangan system terjadi di bus 2 atau bus percabangan ke dua.


Kondisi tersebut menunjukkan bahwa tegangan system saat Vmin Vmax Sebelum D-STATCOM Sesudah D-STATCOM

gangguan tidak memenuhi standart 0.9 pu – 1.05 pu. Gambar 8. Grafik hasil simulasi voltage swell sebelum dan sesudah
pemasangan D-STATCOM
Setelah dipasang D-STATCOM pada system, tegangan
system mengalami perbaikan tegangan. Perbaikan tegangannya B. Pemasangan DVR
hingga mencapai maksimum 0.9762 pu pada bus 7 dan
Pemasangan DVR pada distribusi 20kV dipasang secara
terendah 0.9530 pu pada bus ujung bus 13. Pada bus 2 terjadi
seri pada system yang akan diperbaiki saat terjadi gangguan
perbaikan 0.9759 pu. Hal ini menunjukkan bahwa setalah
dipasang D-STATCOM terjadi perbaikan tegangan ketika voltage sag dan voltage swell. Simulasi dilakukan dengan
membuat kondisi gangguan terjadinya voltage sag pada saat
terjadi gangguan voltage sag. Adapun prosentase perbaikannya
0.2 hingga 0.5 detik. Hasil simulasi ditunjukkan pada table III
adalah sebesar 64.43% hingga 64.94%.
dan gambar 9 berikut:
Simulasi berikutnya adalah kondisi saat terjadi gangguan TABEL III. HASIL SIMULASI VOLTAGE SAG SEBELUM DAN SESUDAH
voltage swell. Kondisi gangguan terjadinya voltage swell pada PEMASANGAN DVR
saat 0.2 hingga 0.5 detik. Hasil simulasi ditunjukkan pada table
II dan gambar 8 berikut: BUS V Sebelum (pu) V Seudah (pu) Prosentase
1 0.7895 0.9578 17.58%
TABEL II. HASIL SIMULASI VOLTAGE SWELL SEBELUM DAN SESUDAH 2 0.7943 0.9597 17.24%
PEMASANGAN D-STATCOM 3 0.8074 0.9670 16.51%
4 0.7874 0.9520 17.29%
BUS V Sebelum (pu) V Seudah (pu) Prosentase 5 0.7946 0.9562 16.90%
1 1.3149 0.9680 35.84% 6 0.7970 0.9548 16.53%
2 1.3396 0.9813 36.51% 7 0.8017 0.9648 16.91%
3 1.3330 0.9828 35.63% 8 0.7938 0.9556 16.93%
4 1.3251 0.9747 35.95% 9 0.8006 0.9614 16.72%
5 1.3266 0.9766 35.84% 10 0.7974 0.9555 16.54%
6 1.3254 0.9776 35.58% 11 0.7960 0.9593 17.03%
7 1.3254 0.9864 34.37% 12 0.7896 0.9560 17.40%
8 1.3277 0.9864 34.60% 13 0.7760 0.9578 18.98%
9 1.3267 0.9831 34.96%
10 1.3339 0.9841 35.55%
11 1.3292 0.9853 34.91%
12 1.3225 0.9760 35.50%
13 1.3108 0.9571 36.96%

4
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Elektro Terapan Vol.04, ISSN: 2581-0049
1.2 system terjadi di bus 6. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa
1.1
1.0 tegangan system saat gangguan tidak memnuhi standart.
0.9
0.8
0.7
Setelah dipasang DVR pada system, tegangan system
V (pu)

0.6
0.5
mengalami perbaikan tegangan. Perbaikan tegangannya hingga
0.4 mencapai maksimum 1.0294 pu pada bus 2 sedangkan terendah
0.3
0.2 1.0111 pu pada bus 1 bus awal. Bus 6 terjadi perbaikan 1.0211
0.1
0.0 pu. Hal ini menunjukkan bahwa setalah dipasang DVR
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
mengalami perbaikan tegangan ketika terjadi gangguan voltage
Bus
swell. Adapun prosentasi perbaikannya adalah sebesar 31.14%
Sebelum DVR Setelah DVR Vmin Vmax
hingga 34.11%.
Gambar 9. Grafik hasil simulasi voltage sag sebelum dan sesudah
pemasangan DVR 1.5
1.4
1.3
Tabel III dan gambar 9 menunjukkan bahwa hasil simulasi 1.2
1.1
sebelum dan sesudah pemasangan DVR. Simulasi sebelum 1
0.9
diberikan gangguan menunjukkan tegangan sesuai standart,

V (pu)
0.8
0.7
setelah diberikan gangguan pada saat 0.2 detik hingga 0.5 detik 0.6
0.5
0.4
mengalami penurunan tegangan hingga mencapai 0.7760 pu 0.3
0.2
dari tegangan sistem yang terjadi di bus 13 bus ujung dan 0.1
0
tertinggi 0.8074 pu dari tegangan system terjadi di bus 3. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Bus
Kondisi tersebut menunjukkan bahwa tegangan system saat
gangguan tidak memenuhi standart. Vmin Vmax Sebelum DVR Setelah DVR

Gambar 10. Grafik hasil simulasi voltage swell sebelum dan sesudah
Setelah dipasang DVR, tegangan system mengalami pemasangan DVR
perbaikan tegangan. Perbaikan tegangannya hingga mencapai
maksimum 0.9670 pu pada bus 3 dan terendah 0.9520 pu pada
V. KESIMPULAN
bus 4. Pada bus 13 terjadi perbaikan 0.9578 pu. Hal ini
menunjukkan bahwa setalah dipasang DVR mengalami 1) Pemasangan D-STATCOM pada sistem yang terjadi
perbaikan tegangan ketika terjadi gangguan voltage sag. gangguan Voltage sag akan memperbaiki tegangan sistem
Adapun prosentase perbaikannya adalah sebesar 16.51% hingga sebesar 64.96% yaitu perbaikan tegangan dari 0.3400
hingga 18.98%. pu menjadi 0.9698 pu, sedangkan gangguan voltage swell
Simulasi berikutnya adalah kondisi saat terjadi gangguan terjadi perbaikan tegangan hingga sebesar 36.96% yaitu
voltage swell. Kondisi gangguan terjadinya voltage swell pada perbaikan tegangan dari 1.3108 pu menjadi 0.9571 pu.
saat 0.2 hingga 0.5 detik. Hasil simulasi ditunjukkan pada table
IV dan gambar 10 berikut: 2) Pemasangan DVR pada sistem yang terjadi gangguan
Voltage sag akan memperbaiki tegangan sistem hingga
TABEL IV. HASIL SIMULASI VOLTAGE SWELL SEBELUM DAN SESUDAH sebesar 18.98% yaitu perbaikan tegangan dari 0.7760 pu
PEMASANGAN DVR
menjadi 0.9578 pu, sedangkan gangguan voltage swell terjadi
BUS V Sebelum (pu) V Seudah (pu) Prosentase perbaikan tegangan hingga sebesar 34.11% yaitu perbaikan
1 1.3483 1.0111 33.35% tegangan dari 1.3656 pu menjadi 1.0246 pu.
2 1.3739 1.0294 33.47%
3 1.3673 1.0246 33.45%
4 1.3656 1.0183 34.11% REFERENSI
5 1.3553 1.0185 33.07% [1] M. McGranaghan, D. Mueller, and M. Samotyj, “Voltage sags in
6 1.3391 1.0211 31.14% industrial systems,” IEEE Trans. Ind. Appl., vol. 29, no. 2, pp. 397– 403,
7 1.3689 1.0250 33.56% Mar./Apr. 1993
8 1.3678 1.0259 33.32% [2] M. R. Alam, K. M. Muttaqi, A. Bouzrrdaum, “Characterizing Voltage
9 1.3620 1.0193 33.63% Sags and Swells Using Three-Phase Voltage Ellipse Parameters”, IEEE
10 1.3673 1.0282 32.99% Trans. Ind. Appl., vol. 51, no. 4, pp. 2780– 2790, July-Aug. 2015
11 1.3630 1.0214 33.45% [3] IEEE Recommended Practice for Monitoring Electrical Power Quality,
12 1.3528 1.0178 32.92% IEEE Standard 1159-1995, 1995
13 1.3533 1.0280 31.64% [4] Basri Hasan, “Sistem Distribusi Daya Listrik”, Jakarta: ISTN, 1997.
[5] J.A. Martinez and J.M. Arnedo, “Voltage sag studies in distribution
Tabel IV dan gambar 10 menunjukkan hasil simulasi networks part I: System modeling,” IEEE Trans. Power Del., vol. 21,no.
3, pp. 338–345, Jul. 2006.
gangguan voltage swell sebelum dan sesudah pemasangan
[6] Abdul Mannan Rauf and Vinod Khadkikar, ”An Enhanced Voltage Sag
DVR. Simulasi sebelum diberikan gangguan menunjukkan Compensation Scheme for Dynamic Voltage Restorer”, IEEE Trans. on
tegangan sesuai standart, setelah diberikan gangguan tegangan Industrial Electronics, vol. 62, no. 5, pp. 2683-2693, May 2015
system saat 0.2 detik hingga 0.5 detik mengalami kenaikan [7] Anaya Lara, Olimpo,. and Acha, “Modeling and Analysis of Custom
tegangan tertinggi hingga mencapai 1.3739 pu dari tegangan Power Systems. by PSCAD/EMTDC, IEEE. Trans. on Power
sistem terjadi di bus 2 dan terendah 1.3391 pu dari tegangan Delivery.17 (1): 265-272. 2002.

5
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Elektro Terapan Vol.04, ISSN: 2581-0049
[8] P. S. Sensarma, K. R. Padiyar and V. Ramanarayanan, "Analysis and
performance evaluation of a distribution STATCOM for compensating
voltage fluctuations," IEEE Transactions on Power Delivery, vol. 16, no.
2, pp. 259-264, Apr 2001.
[9] Nguyen Van Minh, Bach Quoc Khanh and Pham Viet Phuong,
“Comparative Simulation Results of DVR and D-STATCOM to
Improve Voltage Quality in Distributed Power System”, International
Conference on System Science and Engineering (ICSSE), 2017.
[10] M. N. Tandjaoui, C. Benachaiba, O. Abdelkhalek, M. L. Doumbia and
Y. Mouloudi, "Sensitive loads voltage improvement using Dynamic
Voltage Restorer," Proceedings of the 2011 International Conference on
Electrical Engineering and Informatics, pp. 1-5, Bandung, 2011.

Anda mungkin juga menyukai