TINJAUAN PUSTAKA
tenaga listrik yang mendistribusikan tenaga listrik dari gardu induk hingga ke kWh
meter pada konsumen melalui system jaringan tegangan menengah dan sisem
atau gabungan yang terdiri dari komponen-komponen atau alat – alat listrik
yang jauh dari kumpulan pelanggan, sedangkan pemakai tenaga listrik atau
maka penyaluran tenaga listrik dari pusat tenaga listrik sampai ketempat
transmisi.
Sistem distribusi adalah suatu sistem jaringan distribusi yang terdiri dari
sejumlah peralatan listrik (peralatan gardu, proteksi dan lain-lain) dan orang yang
berada di dalamnya yang bekerja mendistribusikan energi listrik dari gardu induk
ke konsumen.
4
5
Dalam mencapai tujuan dari operasi sistem tenaga listrik maka perlu diperhatikan
a. Ekonomi (economy),
b. Keandalan (security),
c. Kualitas (quality).
konsumen.
6
Kualitas (quality) tenaga listrik yang diukur dengan kualitas tegangan dan
frekuensi yang dijaga sedemikian rupa sehingga tetap pada kisaran yang
ditetapkan.
dari sasaran diatas bisa berubah-ubah tergantung pada kondisi real time. Pada
saat terjadi gangguan, maka keamanan adalah prioritas utama sedangkan mutu
dan ekonomi bukanlah hal yang utama. Demikian juga pada saat keamanan dan
Efisiensi produksi tenaga listrik diukur dari tingkat biaya yang digunakan untuk
membangkitkan tenaga listrik. Hal yang paling mudah dalam optimasi biaya
produksi tenaga listrik adalah dengan sistem Merit Order. Merit order ini adalah
suatu metode dimana pembangkit dengan biaya yang paling murah akan
Tolok ukur dari kegiatan sistem operasi jaringan distribusi tenaga listrik memiliki
1. Mutu listrik
a. Tegangan
b. Frekuensi.
Indikator Keandalan Penyaluran Tenaga Listrik adalah angka lama dan atau
seringnya pemadaman pada pelanggan yang disebut dengan angka SAIDI dan
SAIFI.
4. Biaya Operasional
Indikatornya adalah angka susut jaringan, yaitu : selisih antara energi yang
a. Pencurian listrik
c. Kesalahan rasio CT / PT
5. Kelangsungan Penyaluran
jaringan dan pada waktu ada gangguan jarigan, sedemikian rupa sehingga
7. Stabilitas Frekuensi
Sebaliknya, kejadian hubung singkat pada jaringan transmisi atau ditempat yang
harus ditetapkan besarnya batas toleransi, yang antara lain ditentukan oleh
masalah, yaitu :
Jatuh tegangan yang berlebihan pada titik tertentu pada jaringan distribusi
yang berlaku di beberapa negara tidak beragam, tetapi umumnya lebih kecil dari
± 10%. Untuk standar sebaiknya ditetapkan ± 5%, yaitu yang terukur di meter
konsumen.
c. Memasang kapasitor di GI
lebih pendek.
Menurut Wardoyo dkk (2018: 3) jaringan distribusi pada umumnya terdiri dari
Yaitu jaringan tenaga listrik yang menyalurkan daya listrik dari gardu induk
Sistem jaringan distribusi primer adalah bagian dari sistem tenaga listrik
terletak antara gardu induk dan gardu distribusi. Jaringan distribusi primer ini
umumnya terdiri dari jaringan tiga fasa yang jumlah kawatnya tiga atau empat
digunakan saluran kawat udara, saluran kabel udara atau sistem kabel tanah,
Yaitu jaringan tenaga listrik yang menyalurkan daya listrik dari gardu
termurah untuk penyaluran tenaga listrik pada daya yang sama. Konstruksi ini
Konstruksi SKTM ini adalah konstruksi yang aman dan andal untuk
Pada saluran distribusi dikenal berbagai macam jenis feeder (penyulang), ada
yang sebagai feeder primer dan ada yang sebagai feeder sekunder. Jenis-jenis
feeder ini sangat diperlukan dalam memenuhi tingkat kontinuitas pelayanan pada
pelanggan. Sistem jaringan radial pada distribusi tenaga listrik paling banyak
digunakan dan paling sederhana dibandingkan dengan tipe jaringan yang lain.
Tenaga listrik yang disalurkan secara radial melalui gardu induk ke konsumen-
karena saluran ini ditarik secara radial dari suatu titik yang merupakan sumber
dari jaringan itu dan dicabang-cabangkan ke titik-titik beban yang dilayani. Sistem
radial terdiri atas fider (feeders) atau penyulang yang yang menyuplai beberapa
konsep konfigurasi:
a. Jaringan radial
13
Jaringan distribusi radial merupakan bentuk jaringan yang paling sederhana dan
beberapa gardu distribusi secara radial. Diagram satu garis sistem radial dapat
Jaringan radial yang hanya mempunyai satu pasokan tenaga listrik, jika terjadi
gangguan akan terjadi “black‐out” atau padam pada bagian yang tidak dapat
dipasok.
Keuntungan dari sistem ini adalah sistem ini tidak rumit dan lebih murah
sistemnya lebih rendah dibandingkan dengan sistem yang lainnya, hal ini
disebabkan karena hanya terdapat satu jalur utama yang menyuplai gardu
distribusi, sehingga apabila jalur utama mengalami ganguan, maka seluruh gardu
Yaitu jaringan yang mempunyai alternatif pasokan tenaga listrik jika terjadi
Konfigurasi fishbone ini adalah tipikal konfigurasi dari saluran udara Tegangan
mengisolasi bagian yang terkena gangguan dengan memakai pemisah [Pole Top
Switch (PTS), Air Break Switch (ABSW)] dengan koordinasi relai atau dengan
pada saluran utama dan saklar seksi otomatis SSO (Automatic Sectionalizer)
pada pencabangan
15
tertutup, namun beroperasi radial (Radial Open Loop). Saluran bagian tengah
Jaringan distribusi Spindel merupakan suatu pola kombinasi jaringan dari pola
radial dan ring. Spindel terdiri dari beberapa penyulang dengan sumber tegangan
yang berasal dari gardu induk distribusi dan kemudian disalurkan pada sebuah
gardu hubung. Pada tipe ini biasanya terdiri dari beberapa penyulang aktif dan
(SKTM).
Penyulang cadangan tidak dibebani dan berfungsi sebagai back‐up supply jika
gardu yang disebut Gardu Hubung dengan kondisi penyulang operasi “NO”
Close).
4. Konfigurasi Fork
berbeda dengan selang waktu pemadaman sangat singkat (Short Break Time).
17
dengan sadapan Tee– Off (TO) dari Saluran Udara atau dari Saluran Kabel
Konfigurasi yang terdiri sejumlah penyulang beroperasi paralel dari sumber atau
Gardu Induk yang berakhir pada Gardu Distribusi.Konfigurasi ini dipakai jika
titik beban. Rumit dalam proses pengoperasian, umumnya dipakai pada daerah
7. Konfigurasi lain‐lain
Selain dari model konfigurasi jaringan yang umum dikenal sebagaiman diatas,
Struktur ini dipakai jika pusat beban berada jauh dari pusat listrik/Gardu Induk.
rele proteksi gangguan fasa‐fasa dan fasa‐tanah pada JTM yang berawal dari
Gardu Hubung.
b) Struktur Rantai
Struktur ini dipakai pada suatu kawasan yang luas dengan pusat‐pusat beban
1. Penghantar
Bare conductor yaitu konduktor dengan bahan utama tembaga (Cu) atau
Konduktor dengan bahan utama aluminium ini diisolasi dengan material XLPE
half insulated – AAAC – S yang berukuran 150 mm² dan 70 mm² Konstruksi
SE ) dan 9 3 x 70 A1 + 70 SE.
Penghantar Berisolasi Penuh (Three single core) XLPE dan berselubung PVC
Penghantar jenis ini khusus digunakan untuk SKUTM dan berisolasi penuh
2. Isolator
a. Isolator Tumpu
b. Isolator Tarik
Material dasar isolator tarik dapat berupa keramik atau gelas atau polimer
3. Tiang
Sebagai penyangga kawat agar berada di atas tiang dengan jarak aman
sesuai dengan ketentuan. Terbuat dari bahan yang kuat menahan beban tarik
maupun tekan yang berasal dari kawat ataupun tekanan angin. Menurut
bahannya tiang terdiri dari 3 jenis yaitu tiang kayu, tiang besi, dan tiang
beton.
Switch : LBS).
5. Proteksi
terdiri dari :
Proteksi lainnya seperti FCO (Fused Cut-Out) dipasang pada aftak, main line,
dan pada gardu distribusi. Pentanahan pada gardu dan tiang, serta lightning
2.3. Gangguan
25
perbaikan atau mengisolir bagian yang terganggu dengan bekerja pemutus daya
yang tak kurang dari 80 menit, misal gangguan listrik yang mengakibatkan
putusnya kawat.
kemungkinan sistem kembali pada keadaan normal misalnya oleh petir / burung.
secara otomatis oleh Recloser, bila pemutusan kurang dari 2 menit selebihnya
Gangguan pada sistem tenaga listrik adalah segala macam kejadian yang
yaitu gangguan yang disebabkan oleh sistem itu sendiri. Misalnya gangguan
yaitu gangguan yang disebabkan oleh alam atau diluar sistem. Misalnya
dan sebagainya.
Pada dasarnya suatu gangguan adalah suatu keadaan sistem yang tak
normal. Bila hubung singkat dibiarkan berlangsung agak lama pada suatu sistem
daya, banyak pengaruh-pengaruh yang tidak diinginkan dapat terjadi antara lain :
disebabkan arus yang besar, arus tak seimbang atau tegangan- tegangan
mengandung minyak isolasi sewaktu terjadi suatu hubung singkat dan yang
yang berbeda-beda.
Tegangan yang baik adalah tegangan yang tetap stabil pada nilai yang telah
tidak dapat di hindarkan, tetapi dapat di minimalkan. Gangguan yang terjadi pada
a. Fluktuasi Tegangan
Fluktuasi tegangan dapat terjadi akibat 3 (tiga) hal yaitu: tegangan lebih,
kenaikan rugi-rugi daya dan operasi, memperpendek umur kerja peralatan dan
lebih biasanya disebabkan karena eksitasi yang berlebihan pada generator listrik
operasi pada peralatan kontrol seperti Automatic Valve, Magnetic Switch dan
Auxiliary Relay; menurunnya torsi pada saat start (Starting Torque) pada motor
listrik.
listrik (Drop Excitation), saluran transmisi yang terlalu panjang, jarak beban yang
terlalu jauh dari pusat distribusi atau peralatan yang sudah berlebihan beban
kapasitifnya.
Tegangan getar pada sistem akan mengakibatkan bergetar dan terjadi kesalahan
operasi pada peralatan kontrol seperti Automatic Valve, Magnetic Switch dan
Auxiliary Relay.
29
singkat (Short Circuit) antara phasa dengan tanah atau phasa dengan phasa
Komponen Gelombang Sinus dengan Frekuensi dan Amplitudo yang lebih kecil
normal dan yang paling fatal adalah kerusakan atau terbakarnya peralatan.
Parameter yang menentukan keandalan dan kualitas energi adalah sesuatu yang
terhadap konfigurasi dan peralatan pada sistem, manajemen serta sumber daya
manusia yang handal dari perusahaan yang memproduksi dan menjual energi
listrik.
Setiap penyaluran energi listrik dari sumber tenaga listrik ke konsumen yang
letaknya berjauhan seringkali mengalami rugi-rugi daya yang cukup besar yang
diakibatkan oleh rugi-rugi pada saluran dan juga rugi-rugi pada trafo yang
digunakan. Rugi-rugi pada saluran distribusi meliputi rugi-rugi daya listrik dan
jatuh tegangan (drop voltage). Rugi-rugi saluran dan rugi-rugi trafo tersebut
memberi pengaruh yang besar terhadap kualitas daya serta tegangan yang
dikirimkan ke sisi pelanggan. Nilai tegangan yang melebihi batas toleransi akan
menyebabkan tidak optimalnya kerja dari peralatan listrik pada sisi konsumen.
Selain itu, rugi-rugi daya yang besar akan menimbulkan kerugian finansial di sisi
phasa maka dibuat rangkaian ekuivalen saluran satu phasa seperti terlihat pada
gambar
Keterangan gambar:
persamaan berikut:
VS = VR + I . Z
Z=R+jX
tegangan kirim dan tegangan terima. Jatuh tegangan pada suatu saluran tenaga
listrik secara umum berbanding lurus dengan panjang saluran dan beban serta
berbanding terbalik dengan luas penampang penghantar. Jika ada arus yang
sepanjang saluran. Dengan demikian tegangan pada pusat beban tidak sama
yaitu:
32
jatuh tegangan didapatkan dari diagram vektor arus dan tegangan pada saluran
distribusi
VS = VR + I . R . cos θ + I . X . sin θ
VS = VR + I (R . cos θ + X . sin θ)
VS - VR = I (R . cos θ + X . sin θ)
ΔV = I (R cos θ + X sin θ)
ΔV3ɸ = √3 . ΔV1ɸ
keterangan,
Besarnya jatuh tegangan pada saluran distribusi per phasa atau 3 phasa dapat
dinyatakan dalam per unit (pu) atau dalam persentase (%), yaitu:
ΔVpu pu
atau,
ΔVpu pu
atau,
sebagai berikut :
Dalam unjuk kerjanya, trafo memiliki rugi-rugi yang harus diperhatikan. Rugi -
a. Rugi-rugi Tembaga
34
resistif yang dimiliki oleh tembaga pada bagian kumparan trafo, baik pada bagian
PCU = I2 R
keterangan,
Rugi-rugi arus eddy merupakan rugi-rugi panas yang terjadi pada bagian inti
trafo. Perubahan fluks yang dihasilkan tegangan induksi pada inti trafo (besi)
menyebabkan arus berputar pada bagian inti trafo. Arus eddy akan mengalir
pada bagian inti trafo dan akan mendisipasikan energi ke dalam inti besi trafo
sebagai berikut :
Pe = Ke . f2. BM2
keterangan,
c. Rugi-rugi Hysterisis
35
daerah magnetik pada bagian inti trafo. Dalam pengaturan daerah magnetik
daya yang melalui trafo. Rugi-rugi tersebut menimbulkan panas pada bagian inti
trafo.
Ph = Kh . f2. BM2
keterangan,
Dalam penyalurannya, tenaga listrik mengalami rugi – rugi daya listrik yang besar
karena luasnya daerah yang membutuhkan suplai tenaga listrik dari jaringan
distribusi. Rugi-rugi daya listrik pada saluran distribusi dibagi menjadi 2 bagian
Besar rugi daya aktif ditentukan oleh kuadrat arus (I2) dan resistansi jaringan (R)
yang merupakan representasi jarak saluran. Dengan kata lain, elemen yang
paling berpengaruh terhadap besarnya rugi – rugi daya aktif adalah besarnya
Rugi-rugi daya aktif per phasa dapat dilihat pada persamaan berikut:
36
Prugi-rugi(1ɸ) = I2 . R (watt)
= 3 . P1ɸ
keterangan,
Besar rugi daya reaktif ditentukan oleh kuadrat arus (I2) dan reaktansi jaringan
(X) yang merupakan representasi jarak saluran. Dengan kata lain, elemen yang
paling berpengaruh terhadap besarnya rugi – rugi daya reaktif adalah besarnya
Rugi-rugi daya reaktif per phasa dapat dilihat pada persamaan berikut:
Qrugi-rugi(1ɸ) = I2 . X (Var)
= 3 . Q1ɸ
Gardu listrik adalah sebuah bagian dari sistem pembangkit, transmisi dan
distribusi listrik. Gardu listrik mengubah tegangan listrik dari tinggi menjadi
37
lainnya. Antara gardu listrik dan pelanggan, tenaga listrik mengalir lewat
beberapa gardu dengan tingkat tegangan listrik yang berbeda. Gardu listrik dapat
transmisi tinggi dan tegangan distribusi rendah, atau penghubung dua transmisi
tegangan listrik berbeda. Gardu listrik dapat dimiliki dan dioperasikan oleh
perusahaan listrik, atau dimiliki oleh industri besar atau pelanggan komersial.
Gam
Ada 3 Jenis :
Dan Beton. Kontuksi Bangunan Gardu ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan
yaitu Gardu ini lebih cendrung seperti bangunan sipil dan memiliki Halaman
cukup luas.
39
2. Gardu Tiang
utamanya menggunakan Tiang, Tiang tersebut bisa berupa Tiang Beton Atau
Tiang Besi, yang memiliki kekuatan beban kerja sekurang kurangnya 500 dAn
dan memmiliki panjang 11, 12 bahkan 13 meter sesuai dengan kebutuhan dan
lokasi pendiriannya.
a. Gardu Portal
bagian atas dan Papan Hubung Bagi Tegangan di bagian bawah untuk
b. Gardu Cantol
Yaitu Tipe Gardu Distribusi Tenaga Listrik dengan Transformator, proteksi, dan
Yaitu Gardu Distribusi Tenaga Listrik yang kontruksi pembuatanya terbuat dari
bahan kontruksi baja, fiberglas atau kombinasinya. Gardu ini dibangun di lokasi
yang tidak memungkinkan didirikannya Gardu Beton atau Gardu tembok. Karena
maksimum 400 Kva. Ada beberapa jenis Gardu Kios ini, seperti Gardu Kios
40
Kompak, Gardu Kios Modular dan Gardu Kios Bertingkat. Khusus untuk Gardu
pabrik, sehingga pembuatan gardu ini lebih cepat di banding pembuatan Gardu
Beton.
2.6. Transformator
Transformator atau trafo adalah alat yang memindahkan tenaga listrik antar dua
rangkaian listrik atau lebih melalui induksi elektromagnetik. Prinsip kerja sunting
menginduksikan gaya gerak listrik (ggl) dalam lilitan sekunder. Jika efisiensi
sempurna, semua daya pada lilitan primer akan dilimpahkan ke lilitan sekunder
yang dililitkan pada tungkai atau inti besi lunak terpisah yang menyediakan
magnet untuk mengalir, yang diperlukan untuk induksi tegangan antara dua
gulungan.
Namun, konstruksi transformator jenis ini di mana kedua gulungan dililitkan pada
tungkai yang terpisah tidak sangat efisien karena gulungan primer dan sekunder
terpisah satu sama lain. Ini menghasilkan kopling magnetis rendah antara dua
gulungan serta jumlah besar kebocoran fluks magnetis dari transformator itu
sendiri. Tetapi selain konstruksi bentuk "O" ini, ada berbagai jenis "konstruksi
kompak.
membawa dua gulungan dalam kontak dekat satu sama lain sehingga
transformator.
dirancang untuk mencegah sirkulasi arus listrik di dalam inti besi itu sendiri. Arus
yang bersirkulasi, yang disebut "arus eddy", menyebabkan panas dan hilangnya
bolak-balik oleh tegangan supply sinusoidal eksternal. Salah satu cara untuk
42
Dalam semua jenis konstruksi transformator, inti besi pusat dibangun dari
bahan yang sangat permeabel yang terbuat dari laminasi baja silikon tipis.
Laminasi tipis ini dirakit bersama untuk memberikan jalur magnetis yang