DI SUSUN
NIM : 210204502004
KELAS : PTE 02
FAKULTAS TEKNIK
2023
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, Puji dan Syukur penulis panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang
Maha Esa, karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan lancar.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh
dosen mata kuliah distribusi tenaga listrik. Makalah ini di tulis dari hasil penyusunan
data-data sekunder yang penulis peroleh dari buku panduan yang berkaitan serta
informasi dari media massa yang berhubungan. Tak lupa penyusun mengucapkan
terimakasih kepada dosen pengajar mata kuliah distribusi tenaga listrik atas bimbingan
dan arahan penulisan makalah ini. Juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah
mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini.
Penulis harap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita semua,
dalam hal ini dapat menambah wawasan kita khususnya bagi penulis. Memang makalah
masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca
demi perbaikan menuju arah yang lebih baik.
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab pendahuluan ini, akan diperkenalkan topik pengaturan tegangan dalam
sistem distribusi tenaga listrik. Tujuan dari pengaturan tegangan adalah untuk
menjaga stabilitas dan kualitas tegangan dalam sistem distribusi agar tetap sesuai
dengan standar yang ditetapkan. Bab ini juga akan membahas latar belakang
masalah, tujuan penulisan makalah, serta ruang lingkup pembahasan yang akan
dilakukan.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang
pengaturan tegangan dalam sistem distribusi tenaga listrik kepada para
profesional, peneliti, dan praktisi di bidang kelistrikan.
1.3 Ruang Lingkup Pembahasan
Pembahasan dalam makalah ini akan mencakup beberapa aspek penting terkait
pengaturan tegangan dalam sistem distribusi tenaga listrik. Beberapa topik yang
akan dibahas antara lain:
Konsep dasar sistem distribusi tenaga listrik, termasuk struktur dan komponen-
komponen utamanya.
Fungsi dan pentingnya pengaturan tegangan dalam sistem distribusi, termasuk
dampak yang mungkin terjadi jika tegangan tidak teratur.
Teknik pengaturan tegangan yang umum digunakan dalam sistem distribusi,
seperti penggunaan transformator distribusi, regulator tegangan, kompensasi
reaktif, dan penggunaan kapasitor.
Kendala dan tantangan dalam pengaturan tegangan, termasuk penurunan tegangan
berlebih (undervoltage), kenaikan tegangan berlebih (overvoltage), dan
penyimpangan tegangan harmonik.
Strategi optimal yang dapat diterapkan untuk pengaturan tegangan dalam sistem
distribusi, dengan mempertimbangkan efisiensi energi, stabilitas jaringan, dan
kebutuhan konsumen.
Bab pendahuluan ini akan memberikan gambaran umum tentang topik yang akan
dibahas dalam makalah ini, dan bab-bab selanjutnya akan merinci setiap aspek
secara lebih mendalam.
Dalam bab berikutnya, akan dibahas pembahasan yang lebih rinci tentang konsep
dasar sistem distribusi tenaga listrik.
BAB II
PEMBAHASAN
Sistem distribusi tenaga listrik adalah bagian penting dari infrastruktur kelistrikan yang
mentransmisikan daya listrik dari stasiun pembangkit atau subtransmisi ke konsumen
akhir. Sistem ini terdiri dari jaringan kabel, transformator, peralatan pengaman, dan
kontrol yang membentuk jalur distribusi untuk mengalirkan energi listrik ke berbagai
area atau pelanggan.
Mengendalikan fluktuasi tegangan yang terjadi karena variasi beban atau kondisi
jaringan.
Pengaturan tegangan yang baik juga dapat mengurangi kerugian daya dalam sistem
distribusi dan meningkatkan keandalan pasokan listrik.
Regulator tegangan adalah perangkat yang digunakan untuk mengatur tegangan dalam
jaringan distribusi. Regulator tegangan dapat meningkatkan atau menurunkan tegangan
secara otomatis untuk mempertahankan tegangan dalam rentang yang diinginkan. Hal
ini dilakukan dengan mengukur tegangan dan mengontrol tap-tap transformator atau
menggunakan perangkat elektronik untuk memperbaiki tegangan.
Kapasitor dapat digunakan dalam sistem distribusi untuk meningkatkan tegangan dan
mengurangi penurunan tegangan akibat adanya beban reaktif dalam jaringan.
Penggunaan kapasitor yang tepat dapat membantu meningkatkan efisiensi jaringan dan
mempertahankan tegangan yang stabil.
Penurunan tegangan berlebih atau undervoltage terjadi ketika tegangan dalam jaringan
distribusi turun di bawah level yang diinginkan. Hal ini dapat disebabkan oleh beban
berlebihan, jarak jaringan yang terlalu jauh, atau kerugian daya yang tinggi.
Undervoltage dapat mengakibatkan kerusakan pada peralatan listrik dan mengganggu
kinerja sistem distribusi.
Kenaikan tegangan berlebih atau overvoltage terjadi ketika tegangan dalam jaringan
distribusi naik di atas level yang diinginkan. Penyebab overvoltage dapat meliputi
kondisi beban ringan, gangguan pada sistem distribusi, atau gangguan dari sumber
eksternal seperti petir. Overvoltage dapat merusak peralatan dan meningkatkan risiko
kebakaran.
2.4.3 Penyimpangan Tegangan Harmonik
Penyimpangan tegangan harmonik terjadi ketika sinyal tegangan yang terdistorsi masuk
ke sistem distribusi. Sumber utama tegangan harmonik adalah beban non-linear seperti
peralatan elektronik dan motor. Penyimpangan tegangan harmonik dapat menyebabkan
gangguan pada sistem distribusi, merusak peralatan, dan mengganggu operasi normal.
Monitoring dan pengendalian secara real-time menggunakan sistem kontrol yang cerdas
dan otomatis.
Bab ini telah menjelaskan konsep dasar sistem distribusi tenaga listrik, pentingnya
pengaturan tegangan, teknik-teknik yang digunakan, serta kendala dan tantangan yang
mungkin muncul. Selanjutnya, bab-bab selanjutnya akan merinci topik-topik ini secara
lebih mendalam.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dalam makalah ini, telah dibahas mengenai pengaturan tegangan dalam sistem
distribusi tenaga listrik. Pengaturan tegangan memiliki peran yang penting dalam
menjaga stabilitas dan kualitas tegangan dalam sistem distribusi agar tetap sesuai
dengan standar yang ditetapkan. Beberapa teknik pengaturan tegangan yang umum
digunakan meliputi penggunaan transformator distribusi, regulator tegangan,
kompensasi reaktif, dan kapasitor.
Dalam pengaturan tegangan, terdapat beberapa kendala dan tantangan yang perlu
diatasi, seperti penurunan tegangan berlebih (undervoltage), kenaikan tegangan
berlebih (overvoltage), dan penyimpangan tegangan harmonik. Oleh karena itu,
diperlukan strategi optimal yang melibatkan pendekatan holistik dan perencanaan yang
cermat untuk memastikan pengaturan tegangan yang efisien dan stabil.
Pengaturan tegangan yang baik dalam sistem distribusi memiliki beberapa implikasi
penting. Pertama, tegangan yang stabil dan teratur memastikan kualitas pelayanan
listrik yang baik bagi konsumen, mengurangi kerugian finansial, dan melindungi
peralatan elektronik dari kerusakan. Kedua, pengaturan tegangan yang efisien
membantu mengoptimalkan penggunaan energi dan mengurangi rugi-rugi daya dalam
jaringan distribusi.
Selain itu, pengaturan tegangan yang baik juga berkontribusi pada keandalan sistem
distribusi, mengurangi gangguan dan pemadaman yang tidak diinginkan. Hal ini
penting untuk menjaga kontinuitas pasokan listrik yang vital bagi kegiatan sehari-hari
masyarakat dan sektor industri.
3.3 Saran untuk Pengembangan dan Penelitian Lebih Lanjut
Untuk pengembangan dan penelitian lebih lanjut dalam bidang pengaturan tegangan
dalam sistem distribusi tenaga listrik, terdapat beberapa saran yang dapat
dipertimbangkan:
Suwardi, Budi. "Distribusi Tenaga Listrik: Konsep dan Aplikasi." Penerbit PT Gramedia Pustaka
Utama, 2019.
Pratama, Adi. "Analisis Efisiensi Transformator Daya dalam Sistem Distribusi." Jurnal Teknik
Elektro, Vol. 12(3), Hal. 45-56, 2020.