DI SUSUN OLEH :
FAKULTAS TEKNIK
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita sekalian
banyak nikmat, yang tak mampu kita hitung jumlahnya. Salah satunya yakni nikmat kesehatan
dan kesempatan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam selalu tercurahkan atas junjungan alam Nabi Besar Muhammad
SAW yang telah menunjukkan kita jalan yang begitu terang setelah sekian lama tenggelam
Alhamdulillah kami ucapkan karena dapat menyelesaikan makalah ini. Namun dalam
penyelesaian makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu kritik dan
saran yang sifatnya membangun sangat kita butuhkan untuk kesempurnaan makalah ini,
Semoga keberadaan makalah ini bermanfaat untuk kita semua. Terima kasih
Wassalamu’alaikum wr wb.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perhitungan jatuh tegangan dan rugi daya dalam distribusi tenaga listrik merupakan langkah
penting dalam memastikan kualitas dan efisiensi sistem distribusi. Makalah ini membahas
metode perhitungan jatuh tegangan dan rugi daya dalam distribusi tenaga listrik, termasuk
perhitungan menggunakan metode jangkar tetap dan metode jangkar bergerak. Penjelasan
rinci tentang parameter-parameter yang mempengaruhi jatuh tegangan dan rugi daya juga
disampaikan. Selain itu, akan dibahas pula langkah-langkah untuk mengurangi jatuh tegangan
Dalam sistem distribusi tenaga listrik, jatuh tegangan dan rugi daya adalah fenomena yang
terjadi karena resistansi, reaktansi, dan impedansi kabel atau konduktor dalam jaringan
distribusi. Perhitungan yang tepat tentang jatuh tegangan dan rugi daya penting untuk
memastikan kualitas tegangan yang baik dan efisiensi energi dalam sistem distribusi.
Makalah ini akan membahas metode perhitungan yang umum digunakan dan parameter-
parameter yang mempengaruhi jatuh tegangan dan rugi daya dalam distribusi tenaga listrik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. METODE PERHITUNGAN
a. Metode Jangkar Tetap: Metode ini melibatkan penggunaan rumus matematis yang
didasarkan pada hukum Ohm dan hukum Kirchhoff untuk menghitung jatuh tegangan dan rugi
daya dalam jaringan distribusi. Perhitungan dilakukan dengan asumsi nilai resistansi, reaktansi,
b. Metode Jangkar Bergerak: Metode ini melibatkan penggunaan perangkat lunak simulasi
komputer yang memodelkan jaringan distribusi secara rinci. Metode ini mempertimbangkan
variasi impedansi, beban, dan kondisi jaringan yang berbeda untuk menghitung jatuh tegangan
a. Resistansi Kabel: Nilai resistansi kabel mempengaruhi sejauh mana tegangan akan menurun
dalam jaringan distribusi. Semakin tinggi resistansi kabel, semakin tinggi jatuh tegangan dan rugi
daya.
b. Reaktansi Kabel: Reaktansi kabel, termasuk reaktansi induktif dan kapasitif, juga
berkontribusi pada jatuh tegangan dan rugi daya dalam jaringan distribusi. Nilai reaktansi kabel
c. Beban: Besarnya beban yang terhubung ke jaringan distribusi juga mempengaruhi jatuh
tegangan dan rugi daya. Semakin tinggi beban, semakin tinggi jatuh tegangan dan rugi daya
yang terjadi.
dan perencanaan yang cermat. Hal ini melibatkan pemilihan teknologi yang sesuai, perhitungan
kapasitas dan penempatan yang optimal, serta koordinasi dengan regulasi dan kebijakan yang
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Sirkuit distribusi tradisional dan pembangkitan terdistribusi adalah dua konsep yang
energi bersih dan efisiensi yang lebih tinggi. Implementasi pembangkitan terdistribusi
memerlukan analisis dan perencanaan yang cermat untuk memastikan integrasi yang baik
dengan sistem distribusi yang ada. Dalam konteks perubahan energi global, pembangkitan
terdistribusi menjadi alternatif yang menarik untuk memenuhi kebutuhan energi yang