Anda di halaman 1dari 25

KARAKTERISTIK BEBAN SISTEM TENAGA LISTRIK

PADA JARINGAN DISTRIBUSI

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Menunjang


Pembelajaran Matakuliah Distribusi Tenaga Listrik

DISUSUN OLEH :

Rahmawati Fajri Latiefa 5115134269

Novia Fidianti 5115131462

Agung Setiawan 5115134307

Diyah Ayu Mustika 5115131447

Ilham Romadona 5115131455

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2015

1|Page
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat-Nya
kepada penyusun untuk dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Karakteristik Beban Sistem Tenaga Listrik”. Salah satu tujuan dari makalah ini
adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Distribusi Tenaga Listrik yang
dibimbing oleh Bapak Aris Sunawar.

Tidak lupa kami mengucapkan kepada Bapak Aris Sunawar selaku dosen
mata kuliah Distribusi Tenaga Listrik, yang telah membimbing kami dalam
penyusunan makalah ini. Terimakasih juga kami ucapkan kepada pihak-pihak
lain yang kami tidak sebutkan satu persatu, yang telah membantu kami dan
membagi ilmu kepada kami guna menunjang tersusunnya makalah ini.

Kami berharap dari penyusunan makalah ini dapat memberikan


pengetahuan yang bermanfaat bagi para pembaca. Kami menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun dari semua pihak selalu kami harapkan demi sempurnya makalah ini.

Jakarta, 6 November 2015

PENYUSUN

2|Page
Daftar Isi
Judul .................................................................................................................1

Kata Pengantar .................................................................................................2

Daftar gambar ..................................................................................................4

BAB I Pendahuluan..........................................................................................4

1.1 Latar Belakang................................................................................5

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................6

1.3 Tujuan.............................................................................................6

1.4 Manfaat...........................................................................................7

1.5 Metode Penyusunan........................................................................7

BAB II Pembahasan.........................................................................................8

2.1 Kajian Teoritis................................................................................8

2.2 Pembahasan.....................................................................................9

A. Definisi karakteristik beban.................................................9


B. Klasifikasi beban tenaga listrik............................................9
C. Karakteristik beban listrik....................................................13

BAB III Penutup...............................................................................................24

3.1 Kesimpulan.....................................................................................24

3.2 Saran...............................................................................................24

Daftar Pustaka...................................................................................................25

3|Page
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 beban industri...........................................................................11

Gambar 2.2 beban pemukiman.....................................................................11

Gambar 2.3 beban komersial........................................................................12

Gambar 2.4 beban penerangan jalan............................................................12

Gambar 2.5 beban puncak harian selama 30 hari.........................................15

Gambar 2.6 beban puncak bulanan..............................................................15

Gambar 2.7 beban puncak tahunan..............................................................15

Gambar 2.8 grafik beban puncak (peak load)..............................................17

Gambar 2.9 faktor diversitas........................................................................20

Gambar 2.10 Daily Load Curve...................................................................21

Gambar 2.11 Load Duration Curve..............................................................22

4|Page
BAB I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang


Pemakaian energi listrik saat ini semakin luas, bahkan manusia
sangat sulit untuk melepaskan diri dari kebutuhan energi listrik. Seiring
dengan kemajuan teknologi, tidak ada satupun alat kebutuhan manusia
yang tidak membutuhkan listrik. Hal ini lah yang membuat permintaan
listrik konsumen semakin besar, sehingga beban tenaga listrik semakin
besar. Secara umum beban yang dilayani oleh sistem distribusi listrik
dibagi dalam beberapa sektor yaitu sektor rumah tangga, sektor komersial,
sektor industri, sektor sosial, dan sektor umum. Masing-masing sektor
beban tersebut mempunyai karakteristik-karakteristik yang berbeda, sebab
hal ini berkaitan dengan pola konsumsi energi pada masing-masing
konsumen di sektor tersebut.
Dalam rangka ketahanan energi, dibutuhkan perencanaan tenaga
listrik yang sesuai secara teknis maupun ekonomis. Perencanaan ini
diawali dari memprediksi beban di masa mendatang. Karakteristik beban
(load characteristics) pemakaian listrik sangat diperlukan untuk analisis
pada tahap perencanaan. Setiap beban memiliki karakteristik yang
berbeda-beda sebagai contoh karakteristik beban pada sektor rumah tangga
dengan sektor industri. Karakteristik pada sektor rumah tangga
ditunjukkan oleh adanya fluktuasi konsumsi energi listrik yang cukup
besar pada malam hari. Hal ini disebabkan konsumsi energi listrik tersebut
dominan pada malam hari. Sedang pada sektor industri, fluktuasi
konsumsi energi sepanjang hari akan hampir sama, sehingga perbandingan
beban puncak terhadap beban rata-rata hampir mendekati satu.
Ketergantungan dalam pemakaian tenaga/daya (Watt) listrik pada
saat ini juga sangat tinggi, tidak hanya untuk kebutuhan penerangan, tetapi
juga untuk mendukung kegiatan ekonomi. Kecenderungan pada saat ini,
peningkatan kebutuhan energi listrik (Watt-jam = Wh) tidak seiring

5|Page
dengan penigkatan penyediaan energi listrik, dimana kapasitas daya
terpasang masih tetap, sementara kebutuhan masyarakat terus meningkat
seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan kegiatan
pendukungnya. Akibat yang ditimbulkan adalah seringnya terjadi
pemadaman aliran listrik, khususnya pada jam-jam beban puncak, yaitu
akibat beban pemakaian melebihi daya yang tersedia. Kondisi ini
mengharuskan dilakukannya pengembangan penyediaan tenaga listrik
pada tahun-tahun mendatang yang meliputi pengembangan pembangkit,
sistem kontrol dan proteksi, serta sistem transmisi dan distribusi ke
konsumen. Untuk itu perlu adanya pengetahuan dasar tentang karakteristik
beban agar kita dapat mengetahui dan merencanakan beban yang akan
dipakai, sehingga tidak terjadi hal-hal tersebut.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan karakteristik beban pada sistem tenaga
listrik?
b. Bagaimana cara mengklasifikasi beban listrik?
c. Faktor apa saja yang mempengaruhi karakteristik beban listrik?
d. Apa fungsi dan tujuan mengetahui karakteristik beban listrik?
1.3 Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
a. Mahasiswa dapat memahami definisi karakteristik beban pada sistem
tenaga listrik
b. Mahasiswa mengerti cara mengklarifikasi beban listrik
c. Mahasiswa memahami faktor-faktor yang mempengaruhi karakteristik
beban
d. Mahasiwa mengetahui tujuan dan fungsi karakteristik beban dalam
sistem tenaga listrik
e. Seluruh pembaca dapat menjadikan makalah ini sebagai pengetahuan
yang dapat dikembangkan

6|Page
1.4 Manfaat

Manfaat dari penyusnan makalah ini adalah mahasiswa dapat


mengetahui dan memahami definisi karakteristik beban dalam sitem
tenaga lsitrik, dan mengetahui tujuan/fungsi dari katrakterstik beban dalam
sistem tenaga listrik. Selain itu Mahasiswa dapat memahami faktor-faktor
yang mempengaruhi karakteristik beban, dan cara mengklarifikasi beban.

1.5 Metode Penyusunan


Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah adalah studi
pustaka dan jelajah media internet.

7|Page
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 KAJIAN TEORITIS

Karakteristik berasal dari kata dasar karakter yang berarti suatu sifat yang
dimiliki seseorang atau sesuatu. Definisi karakteristik adalah fitur pembeda dari
seseorang atau sesuatu. Karakteristik didefinisikan sebagai kualitas atau sifat.

Penjelasan karakteristik berdasarkan pengertian kata dasarnya yang berupa


“karakter” menurut Doni Kusumua (2007:80) adalah istilah karater dianggap
sebagai ciri atau karakteristik atau gaya atau sifat dari diri seseorang yang
bersumber dari bentukan-bentukan yang diterima dari lingkungan. Pengertian
karakteristik itu sendiri menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sifat khas
sesuai dengan perwatakan tertentu.

Sedangkan pengertian beban menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia


adalah suatu muatan. Dalam makalah ini, beban dapat diartikan sebagai tahanan,
biaya, penggunaan, dan muatan itu sendiri.

Dalam makalah ini, penulis akan menjelaskan hal-hal yang berkaitan


dengan karakteristik beban dalam system distribusi tenaga listrik. Dimana yang
dimaksud dengan karkateristik beban itu sendiri adalah suatu ciri atau sifat khas
sebuah penggunaan listrik yang jenis-jenisnya dapat di klasifikasikan menurut ciri
masing-masing.

Karakteristik beban merupakan langkah awal untuk menganalisa dan


membuat pernecanaan suatu gardu listrik. Karakteristik beban dapat menentukan
kapasitas yang dibutuhkan untuk suatu gardu listrik. Perencanaan itu sendiri
dimaksudkan untuk memperkirakan beban yang akan dipakai dan mengindari
kesalahan pemasangan dalam sistem distribusi.

8|Page
2.2 PEMBAHASAN

A. DEFINISI KARAKTERISTIK BEBAN

Karakteristik beban diperlukan agar sistem tegangan dan pengaruh thermis


dari pembebanan dapat dianalisis dengan baik. Analisis tersebut termasuk dalam
menentukan keadaan awal yang akan di proyeksikan dalam perencanaan
selanjutnya.

Dalam rangka ketahanan energi, dibutuhkan perencanaan pembangkitan


tenaga listrik yang sesuai secara teknis maupun ekonomis. Perencanaan
ini diawali dari memprediksi beban di masa mendatang. Karakteristik beban (load
characteristics) pemakaian listrik sangat diperlukan untuk analisis pada tahap
perencanaan. Kesalahan dalam perencanaan dapat berakibat tidak baik terhadap
sistem ketenagalistrikan. Karakteristik perubahan besarnya daya yang
diterima oleh beban sistem tenaga setiap saat dalam suatu interval tertentu dikenal
sebagai kurva beban harian. Penggambaran kurva ini dilakukan dengan mencatat
besarnya beban setiap jam melalui peralatan Mega Wattmeter yang terdapat
di Gardu Induk.

Penentuan karakteristik beban listrik suatu gardu distribusi sengat penting


artinya untuk mengevaluasi pembebanan gardu distribusi tersebut, ataupun dalam
merencanakan suatu gardu distribusi yang baru.

Karakteristik beban ini sangat memegang peranan penting dalam memilih


kapasitas transformator secara tepat dan ekonomis. Di lain pihak sangat penting
artinya dalam menentukan rating peralatan pemutus rangkaian, analisa rugi-rugi
dan menentukan kapasitas pembebanan dan cadangan tersedia dan suatu gardu.

B. KLASIFIKASI BEBAN TENAGA LISTRIK

Secara umum beban yang dilayani oleh sistem distribusi elektrik dibagi
dalam beberapa sektor perumahan, industri, komersial dan usaha. Masing-masing

9|Page
sektor beban tersebut mempunyai karakteristik-karakteristik yang berbeda, sebab
hal ini berkaitan dengan pola konsumsi energi pada masing-masing konsumen di
sektor tersebut.

Tenaga listrik yang didistribusikan ke pelanggan (konsumen) digunakan


sebagai sumber daya untuk bermacam-macam peralatan yang membutuhkan
tenaga listrik sebagai sumber energinya. Peralatan tersebut umumnya bisa berupa
lampu (penerangan), beban daya (untuk motor listrik), pemanas, dan sumber daya
peralatanelektronik. Sedangkan tipe-tipe beban menurut konsumen pemakainya
pada umumnya dapat dikelompokkan dalam kategori berikut:
1. Rumah Tangga (domestik/residen), terdiri dari beban-beban penerangan,
kipas angin, alat-alat rumah tangga misalnya pemanas, lemari es, kompor
listrik, dan lainlain.
2. Bisnis, terdiri atas beban penerangan dan alat listrik lainnya yang dipakai
pada bangunan komersil atau perdagangan seperti toko, restoran, dan lain-
lain. Umum/publik, terdiri dari pemakai selain ketiga golongan di atas
misalnya gedung pemerintah, penerangan jalan umum, dan pemakai
kepentingan sosial.
3. Industri, terdiri dari industri kecil/rumah tangga hingga industri besar.
Umumnya bebannya berupa beban untuk motor listrik.
Pola konsumsi listrik masing-masing kelompok itu sangat khas dan
puncaknya terjadi tidak bersamaan. Sebagai contoh, beban pemukiman yang
kebanyakan terdiri dari lampu penerangan perumahan, peralatan rumah tangga
yang mengkonsumsi listrik seperti radio, televisi, lemari pendingin, penyejuk
ruangan dan sebagainya; memiliki puncak yang terjadi di malam hari. Bebannya
rendah di luar periode tersebut.

Pada kelompok beban komersial seperti perkantoran, rumah sakit, hotel,


pertokoan dan sebagainya adalah kebalikannya. Bebannya lebih merata sepanjang
hari, memiliki dua puncak yaitu pada pagi dan malam hari. Mirip dengan itu
adalah traksi sebagai sarana transportasi, memiliki puncak di pagi dan sore hari.

10 | P a g e
Beban industri baik industri kecil dan industri berat bekerja dalam satu
atau tiga shift sehari, dapat dikatakan hampir rata sepanjang hari. Penerangan
jalan, perusahaan air minum dan drainase termasuk kelompok beban kotapraja.
Penerangan jalan yang merupakan bagian utamanya hampir rata selama lampu
dinyalakan yaitu mulai pukul 6 sore hingga 6 pagi. Beban pertanian terjadi selama
siang hari.

Gambar 2.1 beban industri

Pukul 5 pagi beban mulai menanjak dan mencapai maksimum kira-kira pada
pukul 8 pagi, waktu semua mesin industri beroperasi. Hal seperti itu akan konslan
sampai menjelang habis waktu kerja, tetapi menurun pada waktu istirahat siang.
Sehabis istirahat siang akan naik lagi dan akan menurun sekitar jam 4-5 sore.

Gambar 2.2 beban pemukiman

Beban rumah tangga akan maksimum pada jam 6 sore sampai kira-kira jam 12.00
malam dan akan menurun sesudah jam 12 malam.

11 | P a g e
Gambar 2.3 beban komersial

Beban komersial akan tinggi kira-kira pada jam 9 pagi. Akan berkurang pada jam
12 siang dan akan naik lagi sampai kira-kira jam 5 sore.

Gambar 2.4 beban penerangan jalan

Beban untuk penerangan kota akan konstan dari jam 6 sore sampai jam 6 pagi.

Pengklasifikasian ini sangat penting artinya bila kita melakukan analisa


karakteristik beban untuk suatu sistem yang sangat besar. Perbedaan yang paling
prinsip dari empat jenis beban diatas, selain dari daya yang digunakan dan juga
waktu pembebanannya. Pemakaian daya pada beban rumah tangga akan lebih
dominan pada pagi dan malam hari, sedangkan pada heban komersil lebih
dominan pada siang dan sore hari. Pemakaian daya pada industri akan lebih
merata, karena banyak industri yang bekerja siang-malam. Maka dilihat dari sini,
jelas pemakaian daya pada industri akan lebih menguntungkan karena kurva
bebannya akan lebih merata. Sedangkan pada beban fasi1itas umum lebih

12 | P a g e
dominan pada siang dan malam hari. Beberapa daerah operasi tenaga listrik
memberikan ciri tersendiri, misalnya daerah wisata, pelanggan bisnis
mempengaruhi penjualan kWh walaupun jumlah pelanggan bisnis jauh lebih kecil
dibanding dengan pelanggan rumah tangga.

C. KARAKTERISTIK BEBAN LISTRIK

Tujuan utama dari sistem distribusi tenaga listrik ialah mendistribusikan


tenaga listrik dari gardu induk atau sumber ke sejumlah pelanggan atau beban.
Suatu faktor utama yang paling penting, dalam perencanaan sistem distribusi
adalah karakteristik dari berbagai beban.

Karakteristik beban listrik suatu gardu sangat tergantung pada jenis beban
yang dilayaninya. Hal ini akan jelas terlihat dan hasil pencatatan kurva beban
suatu interval waktu. Berikut ini beberapa faktor yang menentukan karaktristik
beban:

1. Factor beban (load factor)


Merupakan perbandingan antara beban rata-rata terhadap beban
puncak yang diukur dalam suatu periode tertentu. Beban rata-rata dan
beban puncak dapat dinyatakan dalam kilowatt, kilovolt, ampere, dan
sebagainya, tetapi satuan dari keduanya harus sama. Faktor beban dapat
dihitung untuk periode tertentu biasanya dipakai harian, bulanan atau
tahunan. Beban puncak yang dimaksud disini adalah beban puncak sesaat
atau beban puncak rata-rata dalam interval tertentu (demand maksimum),
pada umumnya dipakai demand maksimum 15 menit atau 30 menit.
Definisi dari faktor beban ini dapat dituliskan dalam persamaan
berikut ini:
 Faktor beban dapat diketahui dari kurva bebannya.
Sedangkan untuk perkiraan besaran faktor beban di masa
yang akan datang dapat didekati dengan kata data statistik
yang ada berdasarkan jenis bebannya.

13 | P a g e
Bila diterapkan pada pusat pembangkit maka di dapat, menurut
definisi :

dengan :

T = periode waktu

Prata-rata = Beban rata – rata dalam periode T

Pp= beban puncak yang terjadi dalam periode T pada selang waktu
tertentu (15 menit atau 30 menit).

Bila Prata dan Pp dalam kW dan T dalam jam. Bila T dalam


setahun, maka didapat faktor beban tahunan, bila dalam satu bulan didapat
faktor beban bulanan dan bila harian, faktor beban harian.

2. Beban Harian

Faktor beban harian, bervariasi menurut karakterstik dari daerah


beban tersebut, apakah daerah pemukiman, daerah industri, perdagangan
ataupun gabungan dari bermacam pemakai/pelanggan, juga bagimana
keadaan cuaca atau juga apakah hari libur dan sebagainya.

3. Faktor Beban harian rata – rata


Faktor beban harian rata – rata merupakan dasar dari pada faktor
beban tahunan total. Selanjutnya, dapat dilihat beban puncak bulanan rata
– rata terhadap beban puncak tahunan, misalkan Ppt = puncak tahuanan
(annual load faktor), maka ini dapat dihitung sebagaai berikut:

Dimana :
Fbt = faktor beban tahunan

14 | P a g e
Fbh = faktor beban harian
Pph = beban puncak rata – rata harian
Ppb = beban puncak rata – rata bulanan
Ppt = beban puncak rata – rata tahunan

Beban pucak harian selama 30 hari


Gambar 2.5 beban puncak harian selama 30 hari

Beban pucak bulanan

Gambar 2.6 beban puncak bulanan

15 | P a g e
Beban puncak tahunan
Gambar 2.7 beban puncak tahunan

4. Faktor Penilaian Beban


Faktor-faktor penilaian beban adalah faktor yang dapat
memberikan gambaran mengenai karakteristik beban, baik dari segi
kuantitas pembebanannya maupun dari segi kualitasnya. Faktor-faktor ini
sangat berguna dalam meramalkan karakteristik beban masa datang atau
dalam menentukan efek pembebanan terhadap kapasitas sistem secara
menyeluruh.
a. Beban (Demand)
Pengertian dari demand (D) dan suatu beban dapat diartikan
sebagai besar pembebanan sesaat dan gardu pada waktu
tertentu atau besar beban rata-rata untuk suatu interval waktu
tertentu. Interval waktu dimana besarnya beban ingin
ditentukan disebut : Demand Interval (T). Demand dapat
dinyatakan dalam KW, KVA atau KVAR.
b. Beban Maksimum (Maximum Demand)
Maximum demand (Dmax ) adalah beban rata-rata terbesar
yang terjadi pada suatu interval demand tertentu. Jadi
maximum demand ditentukan untuk waktu tertentu dari suatu
interval waktu tertentu, misal : - maximum demand 1 jam, T =
24 jam, dengan perkataan lain ; Dmx, 1 jam pada T = 24

16 | P a g e
jam,berarti besarnya beban rata-rata terbesar untuk selang
waktu 1 jam pada interval waktu T = 24 jam.
c. Beban Puncak (Peak Load)
Beban Puncak (Pmax) adalah nilai terbesar dari pembebanan
sesaat pada suatu interval demand tertentu. Untuk dapat
memperjelas pengertian mengenai Demand (D), Maximum
Demand (Dmax) dan Beban Puncak (Pmax) perhatikan gambar
berikut.

Gambar 2.8 grafik beban puncak (peak load)


Interval Demand : T = 24 jam
Demand = Pav : D = 27 kW
Maximum Demand : Dmax, 1 jam = 95 kW
Beban Puncak : Pmax = 10 kW
5. Beban Terpasang (Connected Load)
Beban terpasang dari suatu sistem adalah jumlah total daya dari
seluruh peralatan sesuai dengan KW atau KVA yang tertulis pada papan
nama (name plat) peralatan yang akan dilayani oleh sistem tersebut. Jadi :

Dimana : Pi = rating KVA dari alat i


n = jumlah alat yang terhubung ke sistem.
6. Faktor Keserempakan (Coincidence Factor)

17 | P a g e
Faktor keserempakan (fcf) adalah keblikan dari faktor keragaman,
yang didefinisikan sebagai perbandingan antara beban maksimum dari
suatu kumpulan beban dari sistem terhadap jumlah beban maksimum dari
masing-masing unit beban. Jadi :

7. Faktor Kebutuhan (Demand Factor)


Faktor kebutuhan didefinisikan sebagal perbandingan antara beban
puncak suatu sistem terhadap beban terpasang yang dilayani oleh sistem.

Nilai fd pada prinsipnya lebih kecil atau sama dengan satu. Bisa
saja terjadi lebih besar dari satu, yaitu saat terjadi dibeban lebih.

Untuk suatu perioda waktu tertentu.


Yang dimaksud dengan beban terpasang adalah jumlah kapasitas yang
tertera pada papan nama (name plate).
Faktor kebutuhan adalah perbandingan antara kebutuhan maksimum
(beban puncak) terhadap total daya tersambung. Jadi :

Jumlah daya tersambung adalah jumlah dari daya tersambung dari


seluruh beban dari setiap konsumen. Daya tersambung dan kebutuhan
maksimum satuannya harus sama.faktor kebutuhan biasanya bernilai
kurang dari satu. Faktor kebutuhan ini dapat menjadi satu bila keseluruhan
beban yang tersambung serentak diberi energy dalam sebagian besar

18 | P a g e
periodenya. Faktor kebutuhan menunjukkan tingkat dimana beban yang
tersambung beroperasi serentak.
Faktor kebutuhan dipakai untuk menentukan kapasitas (juga biaya)
dari peralatan tenaga listrik yang diperlukan untuk melayani beban
tersebut. Karena ada pengaruhnya terhadap investasi, maka faktor
kebutuhan ini menjadi penting dalam menentukan jadwal pembiayaannya.
Faktor kebutuhan dari beberapa jenis bangunan :
a. Perumahan sederhana 50 – 75%
b. Perumahan besar 40 – 65%
c. Kantor 60 – 80%
d. Toko sedang 40 – 60%
e. Toko serba ada 70 – 90%
f. Industry sedang 35 – 65%

Besarnya faktor kebutuhan (biasanya dinyatakan dalam %)


dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu :

a. Besarnya beban terpasang Sebagai contoh : Rumah tinggal


yang mempunyai beban terpasang yang relatif besar, pada
umumnya memiliki faktor kebutuhan yang lebih rendah bila
dibandingkan dengan rumah tinggal yang mempunyai beban
terpasang lebih kecil.
b. Sifat pemakaian Toko-toko, pusat perbelanjaan, kantor-kantor
dan bangunan industri biasanya memiliki faktor kebutuhan
tinggi sedangkan gudang dan tempat rekreasi memiliki faktor
demand yang rendah.

8. Faktor Rugi-Rugi (Loss Factor)


Faktor rugi-rugi (fLs) didefinisikan sebagai perbandingan antara
rugi-rugi daya rata-rata terhadap rugi-rugi daya beban puncak dalam
selang waktu tertentu.

19 | P a g e
9. Faktor Diversitas
Faktor diversitas adalah perbandingan antara jumlah beban puncak
dari masing – masing pelanggan dari satu kelompok pelanggan dengan
beban puncak dari kelompok pelanggan tersebut. Didefinisikan sebagai
perbandingan antara jumlah demand dari unit-unit beban terhadap demand
maksimum dari keseluruhan beban. Secara matematis, faktor diversitas
(Fd) dapat ditulis :

Dimana : Di = beban puncak (kebutuhan Maks) dari masing – masing


beban i, yang terjadi tidak pada waktu yang bersamaan.
Dk = D 1+2+3 ….n adalah beban puncak dari n kelompok beban.
Untuk lebih memperjelas faktor diversitas ini, dimisalkan kelompok beban
terdiri dari atas 4 pelanggan dengan beban puncak sama besar.

Gambar 2.9 faktor diversitas


Pada gambar penggunaan beban puncak dari keempat pelanggan tidak
bersamaan waktunya, faktor diversitas adalah :

20 | P a g e
Sedangkan pada gambar lainnya,

Jadi 1 dan 4 adalah nilai extrim dari Fd dari 4 pelanggan ini.


Pada umumnya faktor diversitas untuk gardu distribusi dan gardu induk
nilainya berkisar seperti di bawah ini :
a. Gardu distribusi 1,00 – 1,50
b. Gardu induk 1,08 – 1,60
10. Faktor Kebersamaan (waktu)
Faktor kebersamaan (waktu) adalah perbandingan antara beban
puncak (kebutuhan maks) dari suatu kelompok pelanggan (beban) dengan
beban puncak dari masing – masing pelanggan dari kelompok tersebut.
Jadi faktor kebersamaan (Fc) adalah :

Dari definisi diatas dapat diketahui :

11. Selang Kebutuhan “Demand Interval”


Interval Kebutuhan merupakan periode yang dijadikan dasar untk terima
secra rata-rata. Pemilihan periode ini dapat terjadi mulai dari selang 15
menit, selang 30 menit, selang 60 menit ataupun lainnya. Pada kondisi-
kondisi tertentu kebutuhan pada selang 15 menit sama dengan kebutuhan
pada selang 30 menit. Pernyataan kebutuhan ini harus diekspresikan dalam
suatu selang waktu dimana kebutuhan tersebut diukur.

21 | P a g e
Gambar 2.10 Daily Load Curve

Gambar diatas menunjukkan kurva harian beban “Daily Load Curve” yang
menunjukkan beban sebagai fungsi waktu. Berdasarkan pada kurva harian
beban tersebut dapat dibuat kurva lama beban “ Load Duration Curve”

22 | P a g e
Gambar 2.11 Load Duration Curve

12. Faktor Coincident (CF = coincident factor)


Didefinisikan sebagai perbandingan antara demand maksimum seluruh
beban dengan jumlah demand maksimum masing-masing unit beban.
Persamaan 4 menggambarkan definisi ini:

13. Faktor Penggunaan (UF = utility factor)


Didefenisikan sebagai pertandingan antara demand maksimum dengan
kapasitas nominal dari sistem pencatu daya.

Demand maksimum sistem dapat dicari kurva beban atau dengan


menghitung beban terpasangnya. Demand maksimum merupakan
perkaitan antara beban terpasang dengan faktor demand.

23 | P a g e
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Karakteristik beban merupakan tahapan awal dalam membuat atau


memasang beban pada sistem disribusi tenaga listrik bagi konsumen. Karakteristik
beban adalah hal yang mendasari perencanaan beban agar bias di analisa terlebih
dahulu. Karakteristik beban perlu diamati secara terus menerus, sehingga dapat
dilakukan berbagai evaluasi mengenai masalah operasi sistem untuk masa-masa
yang akan datang dan dapat diusulkan langkah-langkah preventif yang perlu
diambil.

Secara umum beban yang dilayani oleh sistem distribusi elektrik dibagi
dalam beberapa sektor perumahan, industri, komersial dan usaha. Berdasarkan isi
makalah tersebut perlu diketahui bahwa beban pada masing-masing sektor
mempunyai tingkatan tinggi dan rendahnya masing-masing. Masing-masing

24 | P a g e
sektor beban tersebut mempunyai karakteristik-karakteristik yang berbeda, sebab
hal ini berkaitan dengan pola konsumsi energi pada masing-masing konsumen di
sektor tersebut.

3.2 SARAN

Makalah ini dapat berguna bagi para pembaca untuk mengetahui apa itu
karakteristik beban. Pengetahuan tentang karakteristik beban itu sendiri dapat
ditindak lanjuti berupa tindakan untuk meminimalisir masalah-masalah yang ada
dalam perkiraan beban di sistem distribusi tenaga listrik. Selain itu, perlunya
pemerintah untuk mengembangkan penyediaan tenaga listrik pada tahun-tahun
mendatang yang meliputi pengembangan pembangkit, sistem kontrol dan proteksi,
serta sistem transmisi dan distribusi ke konsumen sebagai pengaplikasian
karakteristik beban itu sendiri.

DAFTAR PUSTAKA

Annonymous. Penyusunan Prakiraan Kebutuhan Listrik. Dinas Penelitian


Kebutuhan Listrik. PT PLN (Persero). Jakarta, 1996.

Clarendon Press - Oxford, University Press, N.Y.

Kamus Besar Bahasa Indonesia.

http://dokumen.tips/documents/karakteristik-beban.html

http://www.pengertianmenurutparaahli.com/pengertian-karakteristik-menurut-
para-ahli/

W.D. Marsh, Diktat Electric Utility Power Generation Economics

25 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai