Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PERANCANGAN SISTEM TENAGA LISTRIK

PRAKIRAAN KEBUTUHAN TENAGA LISTRIK

Cover

Oleh :

KELOMPOK 6

NAMA NIM PERAN


Mencari materi pada sub bab 2.1, 2.2, 2.3, 2,6 dan
ABDUL AZIZ 2007113726
merapikan makalah
ALTHOF HIBBAN 2007125572 Mencari materi pada sub bab 2.7
DIMAS ABYAN F.A 2007110635 Mencari materi pada sub bab 2.4 dan 2.5
MUHAMMAD REIHAN 2007113717 Mencari materi pada sub bab 2.8
RAHMATUL HAFIZAH 2007114319 Mencari materi pada sub bab 2.9

DOSEN PENGAMPU :

DIAN YAYAN SUKMA, S. T., M. T

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO S1


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat Allah SWT yang telah memungkinkan penyelesaian tugas
makalah dengan judul "Prakiraan Kebutuhan Energi Listrik." Penulis juga senantiasa
mengucapkan salawat dan salam kepada Rasulullah SAW yang telah membawa umat manusia dari
zaman kegelapan menuju zaman yang terang ini. Makalah ini dihasilkan dalam rangka pemenuhan
persyaratan tugas mata kuliah Perancangan Sistem Tenaga Listrik di bawah bimbingan dosen
pengampu Bapak Dian Yayan Sukma, S.T., M.T.
Kami ingin menyampaikan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah memberikan dukungan dan doa, yang menjadikan penyelesaian makalah ini sesuai dengan
batas waktu yang telah ditetapkan. Namun, kami juga dengan rendah hati menerima saran dan
kritik dari berbagai pihak, mengingat bahwa makalah ini mungkin masih memiliki kekurangan
yang perlu diperbaiki. Dengan demikian, harapan kami adalah agar makalah ini dapat memberikan
manfaat yang optimal.

Pekanbaru, 28 Agustus 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ............................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .......................................................................................................... 1
1.3 Tujuan Masalah ............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .............................................................................................................. 3
2.1 Defenisi dan Fungsi Prakiraan Kebutuhan Tenaga Listrik ....................................... 3
2.2 Jenis Prakiraan Tenaga Listrik .................................................................................... 3
2.3 Jangka Waktu Prakiraan .............................................................................................. 4
2.4 Hal Diperlukan Dalam Prakiraan ................................................................................ 4
2.5 Kategori Data Prakiraan Tenaga Listrik..................................................................... 5
2.6 Pendekatan Prakiraan Kebutuhan Tenaga Listrik .................................................... 6
2.7 Kebutuhan Tenaga Listrik ............................................................................................ 6
2.8 Tahapan Pembuatan Prakiraan Tenaga Listrik ......................................................... 8
2.9 Analisa Pertumbuhan .................................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Salah satu kebutuhan pokok bagi kehidupan masyarakat saat ini untuk melakukan
aktivitasnya sehari-hari adalah tenaga listrik. Terbagi beberapa sektor yang menggunakan tenaga
listrik yaitu sektor rumah tangga, usaha atau bisnis, industri, dan sarana umum. Besarnya konsumsi
listrik dari waktu ke waktu cenderung mengalami peningkatan yang besarnya tidak dapat
ditentukan secara pasti. Ketidakpastian itu apabila tidak diperkirakan akan menjadi masalah,
karena kebutuhan listrik semakin bertambah tetapi penyediaan listrik kurang. Hal ini disebabkan
karena pentingnya listrik untuk kemajuan hidup manusia pada beberapa bidang yaitu bidang
ekonomi, teknologi, sosial, dan budaya. Permintaan kebutuhan listrik tersebut harus diikuti dengan
penyediaan tenaga listrik oleh pihak penyedia tenaga listrik, agar tercapai stabilitas sistem tenaga
listrik serta mampu memenuhi kebutuhan konsumen akan energi listrik. Itulah alasannya kenapa
tenaga listrik harus disediakan saat dibutuhkan, karena penyimpanan tenaga listrik tidak bias dalam
skala besar. Akibatnya akan ada permasalahan yang muncul dalam mengatasi kebutuhan daya
listrik yang tidak konstan tiap tahunnya, bagaimana menghasilkan daya dengan kualitas baik pada
sistem tenaga listrik agar dapat memenuhi permintaan
Permasalahannya adalah apabila tidak diperhitungkan dalam hal penyediaan pasokan
energi listrik pada konsumen maka dapat mempengaruhi kesiapan dari unit pembangkitnya.
Kecenderungan tenaga listrik antara pihak penyediaan dan pihak permintaan bisa menimbulkan
kerugian bagi pihak penyedia tenaga listrik. Pada unit pembangkit akan berlebih dalam pemakaian
energi apabila tenaga yang dihasilkan lebih besar dari konsumsi listrik. Pada pihak konsumen akan
mengalami pemadaman bila tenaga yang dibangkitkan 2 lebih kecil dari kebutuhan listrik. Untuk
itu dibutuhkan mekanisme yang cukup baik dalam pembangkitan tenaga listrik. Untuk menjaga
stabilitas tersebut, maka pihak penyedia tenaga listrik harus dapat memperhitungkan besar
kebutuhan atau permintaan listrik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa definisi dan fungsi prakiraan kebutuhan tenaga listrik ?
2. Bagaimana jenis prakiraan tenaga listrik ?

1
3. Bagaimana jangka waktu prakiraan tenaga listrik ?
4. Apa saja hal yang diperlukan dalam prakiraan tenaga listrik ?
5. Apa saja kategori data prakiraan tenaga listrik ?
6. Bagaimana pendekatan prakiraan kebutuhan tenaga listrik ?
7. Apa saja komponen kebutuhan tenaga listrik ?
8. Bagaimana tahapan pembuatan prakiraan tenaga listrik ?
9. Bagaimana analisis pertumbuhan tenaga listrik ?
10. Lengkapi data kelistrikan dan non kelistrikan sesuai dengan tabel terlampir !

1.3 Tujuan Masalah


1. Mengetahui definisi dan fungsi prakiraan kebutuhan tenaga listrik
2. Mengetahui jenis prakiraan tenaga listrik
3. Mengetahui jangka waktu prakiraan tenaga listrik
4. Mengetahui hal yang diperlukan dalam prakiraan tenaga listrik
5. Mengetahui kategori data prakiraan tenaga listrik
6. Mengetahui pendekatan prakiraan kebutuhan tenaga listrik
7. Mengetahui komponen kebutuhan tenaga listrik
8. Mengetahui tahapan pembuatan prakiraan tenaga listrik
9. Mengetahui analisis pertumbuhan tenaga listrik
10. Melengkapi data kelistrikan dan non kelistrikan sesuai dengan tabel terlampir

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Defenisi dan Fungsi Prakiraan Kebutuhan Tenaga Listrik


Prakira kebutuhan tenaga listrik adalah ilmu atau seni dalam memperkirakan kebutuhan
listrik dimasa depan. Peramalan dapat dilakukan dengan menggunakan data historis dan
memproyeksikan ke masa yang akan datang dengan suatu model matematis tertentu. Sehingga
prakiraan dapat menghitung kebutuhan tenaga listrik suatu daerah yang mana tergantung dari letak
daerah, jumlah penduduk, standar kehidupan, rencana pembangunan atau pemgembangan daerah
di masa yang akan datang.
Prakira kebutuhan tenaga listrik berfungsi sebagai data awal untuk dilakukannya
perancangan kebutuhan sistem tenaga listrik. Jika prakira yang kurang tepat (lebih rendah dari
permintaan) dapat menyebabkan kapasitas pembangkitan tidak mencukupi untuk melayani
konsumen yang dapat merugikan perekonomian Negara, dan bila prakira terlalu besar dari
permintaan maka akan mengalami kelebihan pembangkitan yang merupakan pemborosan karna
listrik tidak dapat disimpan, oleh karna itu kesalahan prakira harus seminimum mungkin.

2.2 Jenis Prakiraan Tenaga Listrik


Berdasarkan jenisnya, prakiraaaan tenaga listrik dapat dikelompokkan menjadi 2
kategori, yaitu :
1) Prakiraan Kualitatif
Prakiraan Kualitatif merupakan prakira/peramalan yang dapat diketahui
berdasarkan data kualitatif pada masa lalu. Jenis peramalan ini digunakan berdasarkan
subjek yang mengeluarkannya. Peramalan ini dikeluarkan berdasarkan kemampuan
pengetahuan yang mengeluarkannya.
2) Prakiraan Kuantitatif
Prakiraan Kuantitatif adalah prakira/peramalan yang dapat diketahui berdasarkan
data kuantitatif pada masa lalu. Jenis peramalan ini tergantung pada setiap metode yang
digunakan. Karena setiap metode yang digunakan akan menghasilkan peramalan yang
berbeda. Baik atau tidaknya metode yang digunakan ditentukan berdasarkan perbedaan
dari hasil ramalan dengan kenyataan yang terjadi. Hasil ramalan harus lebih kecil
daripada kenyataan sehingga metode semakin baik metode yang digunakan. Peramalan

3
yang baik merupakan peramalan yang dikerjakan berdasarkan langkah-langkah yang
terstruktur.

2.3 Jangka Waktu Prakiraan


Prakiraan berdasarkan jangka waktu terbagi menjadi tiga kategori,
1) Long-range forecasting (prakiraan jangka panjang)
Pada prakiraan jangka panjang biasanya termasuk (tahun horison) dua belas tahun
atau lebih sebelum saat sekarang: jangka waktu ini lebih besar untuk mempelajari
transmisi atau pembangkitan utama. Kecuali diperkirakan pertumbuhan sangat sedikit,
instalasi yang ada sedikit pengaruhnya dalam pengambilan keputusan. Sering kali
keputusan diambil dengan bantuan studi standarisasi jaringan, termasuk model biaya.
2) Medium-range forecasting (prakiraan jangka menengah)
Jangka waktu untuk prakiraan jangka menengah ini antara tiga tahun sampai dua
belas tahun, kebanyakan metode ekonomi untuk mengembangkan jaringan telah termasuk
dalam parameter-parameter pada jangka panjang yang membahas pengembangan sistem
dengan cara-cara lebih umum.
3) Short-range forecasting (prakiraan jangka pendek)
Prakiraan jangka pendek atau rencana taktis memerlukan periode satu sampai tiga
tahun di muka dan biasanya hanya merupakan pelaksanaan hasil studi jangka panjang.

2.4 Hal Diperlukan Dalam Prakiraan


Prakiraan pasti mengandung kesalahan, artinya prakira hanya bisa mengurangi
ketidakpastian yang akan terjadi tetapi tidak dapat menghilangkan ketidakpastian tersebut.
Prakiraan seharusnya memberikan informasi mengenai berapa ukuran kesalahan. Sehingga
prakiraan jangka pendek lebih akurat dibandingkan dengan prakiraan jangka panjang, namu n
prakiraan jangka pendek tidak cocok untuk pola data trend atau pola data musiman.
Dalam memprakirakan kebutuhan tenaga listrik, berikut hal-hal yang diperlukan :
a. Asumsi/Anggapan ataupun pendapat :
 Memisalkan sesuatu keadaan.
 Setiap hasil ramalan perlu dilakukan penelitian, pengujian dan pertimbangan
terutama terhadap kewajarannya.
b. Data/informasi ataupun keterangan :

4
 Sesuatu yang telah diketahui (telah terjadi), seperti data statistik atau data historis.
 Bila asumsi, merupakan suatu pendapat.
 Data yang salah : memberikan ramalan yang jauh dari semestinya dan
menyebabkan keputusan perencanaan yang keliru.
 Data untuk ramalan: data yang baik dan benar, objektif, mutakhir dan relevan
terhadap persoalan yang dipecahkan.
c. Prakiraan biasanya meliputi beberapa pertimbangan berikut ini :
 Item yang diramalkan
 Prakiraan dari atas (top-down) atau dari bawah (buttom-up)
 Teknik prakiraan (model kuantitatif atau kualitatif)
 Satuan yang digunakan - Interval/horison waktu

2.5 Kategori Data Prakiraan Tenaga Listrik


Kategori data prakiraan tenaga listrik dapat dibagi menjadi 3 macam :
a). Menurut Sifatnya
1. Data kualitatif, jenis data non-numerik atau tidak dapat di proses dalam bentuk
angka.
2. Data kuantitatif, jenis data yang didasarkan pada teori dan susunan dari beberapa
variabel yang di ukur dengan angka.
b). Menurut Perolehannya
1. Data primer, data yang diperoleh dari objek yang diteliti oleh orang atau
organisasi (dikumpulkan dan di olah sendiri)
2. Data sekunder, data yang sudah diolah terlebih dahulu. Sumbernya seperti
jurnal, buku, publikasi pemerintah dan sumber lain yang mendukung
c). Menurut Waktu Pengumpulannya
1. Data Berkala (Time Series), data yang dikumpulkan dalam bentuk waktu ke
waktu, memberikan gambaran perkembangan. Analisis data berkala
memungkinkan kita untuk mengetahui perkembangan suatu atau beberapa
kejadian serta pengaruhnya terhadap kejadian lainnya
2. Data dari Suatu Waktu Tertentu (Data Cross Section), data yang dikumpulkan
dari beberapa sumber yang berbeda.

5
2.6 Pendekatan Prakiraan Kebutuhan Tenaga Listrik
Pendekatan prakiraan tenaga listrik dapat dikelompokkan menjadi 3 kategori, yaitu :
1) Pendekatan Trend
Pendekatan trend dilakukan dengan melakukan proyeksi berdasarkan data historis di
masa lalu. Data tersebut kemudian diekstrapolasikan berdasarkan kecenderungan yang
terjadi. Bisa dihubungkan dengan rata – rata dari data tersebut maupun dengan memilih
jenis kurva yang diinginkan. Keunggulannya adalah data yang diperlukan bersifat
sederhana. Namun, ada juga kelemahannya terutama karena tidak dapat menggambarkan
perubahan struktural yang terjadi dari masing – masing variabel yang berpengaruh baik
untuk faktor teknologi maupun ekonomi. Selain itu, ada kecenderungan bahwa kejadian
di masa lalu tidak secara tegas akan menggambarkan kondisi pada masa yang akan
datang.
2) Pendekatan Ekonometri
Komponen utama dari analisis dengan model ekonometri adalah pada data masukkan
atau variabel yang bersifat ekonomi yang kemudian dihubungkan dengan tingkat
kebutuhan energi listrik. Kelebihan dari model ini adalah tidak terlalu banyaknya data
yang harus digunakan sebagai variabel input. Biasanya proyeksi kebutuhan energi listrik
dengan pendekatan model ini tidak memperhitungkan secara detail teknologi yang
digunakan dalam ketenagalistrikan.
3) Pendekatan End-Use
Model pendekatan end-use juga dikenal sebagai pendekatan engineering model.
Pendekatan ini akan lebih detail walaupu secara perhitungan menggunakan fungsi yang
lebih sederhana. Pertimbangan teknologi yang digunakan dalam proses aliran energi juga
menjadi variabel perhitungan. Pendekatan ini sangat cocok untuk keperluan proyeksi
efesiensi energi karena dimungkinkan untuk secara eksplisit mempertimbangkan
perubahan teknologi dan tingkat pelayanan.

2.7 Kebutuhan Tenaga Listrik


Penggunaan tenaga listrik diperkirakan akan selalu meningkat setiap tahunnya. Hal ini
dikarenakan oleh semakin berkembangnya kebutuhan masyarakat yang harus dipenuhi. Banyak
fakor yang berpengaruh terhadap tingkat kebutuhan energi listrik, seperti faktor ekonomi,

6
kependudukan, kewilayahan, dan lain – lain. Menurut tingkat kebutuhan energi listrik dipengaruhi
oleh faktor – faktor berikut ini:
Faktor ekonomi yang mempengaruhi tingkat kebutuhan energi listrik adalah pertumbuhan
PDRB (Produk Domestik Regional Bruto). Secara umum, PDRB dapat dibagi menjadi 3 sektor,
yaitu PDRB sektor komersial (bisnis), sektor industri dan sektor publik. Kegiatan ekonomi yang
dikategorikan sebagai sektor komersial atau bisnis adalah sektor listrik, gas dan air bersih,
bangunan dan konstruksi, perdagangan, serta transportasi dan komunikasi. Kegiatan ekonomi yang
termasuk sektor publik adalah jasa dan perbankan, termasuk lembaga keuangan selain perbankan.
Sektor industri sendiri adalah mencakup kegiatan industri migas dan manufaktur.
Pertumbuhan penduduk memiliki pengaruh besar terhadap kebutuhan energi listrik selain
faktor ekonomi. Penduduk akan naik setiap tahunnya sampai pada suatu saat akan berada pada
kondisi yang stabil.
Berjalannya pembangunan daerah akan sangat dipengaruhi oleh tingkat perekonomian
daerah itu sendiri. Dalam hal ini baik langsung maupun tidak langsung. Faktor ekonomi sangat
berpengaruh terhadap kebutuhan energi listrik seiring dengan berjalannya pembangunan.
Pemerintah Daerah sebagai pelaksana pemerintahan di tingkat daerah akan mengambil peran
penting dalam perencanaan pengembangan wilayah. Hal itu berbentuk kebijakan yang tertuang
dalam berbagai produk peraturan daerah. Termasuk di dalamnya adalah perencanaan tentang tata
guna lahan, pengembangan industri, kewilayahan, pemukiman dan faktor geografis.
Berdasarkan jenis konsumen energi listrik, secara garis besar, ragam beban dapat
diklasifikasikan ke dalam:
a. Beban rumah tangga, pada umumnya beban rumah tangga berupa lampu untuk
penerangan, alat rumah tangga, seperti kipas angin, pemanas air,lemari es, penyejuk
udara, mixer, oven, motor pompa air dan sebagainya. Beban rumah tangga biasanya
memuncak pada malam hari.
b. Beban komersial, pada umumnya terdiri atas penerangan untuk reklame, kipas angin,
penyejuk udara dan alat-alat listrik lainnya yang diperlukan untuk restoran. Beban
hotel juga diklasifikasikan sebagi beban komersial (bisnis) begitu juga perkantoran.
Beban ini secara drastis naik di siang hari untuk beban perkantoran dan pertokoan dan
menurun di waktu sore.

7
c. Beban industri, dibedakan dalam skala kecil dan skala besar. Untuk skala kecil banyak
beropersi di siang hari sedangkan industri besar sekarang ini banyak yang beroperasi
sampai 24 jam.
d. Beban Fasilitas Umun, pengklasifikasian ini sangat penting artinya bila kita
melakukan analisa karakteristik beban untuk suatu sistem yang sangat besar.
Perbedaan yang paling prinsip dari empat jenis beban diatas, selain dari daya yang
digunakan dan juga waktu pembebanannya. Pemakaian daya pada beban rumah tangga
akan lebih dominan pada pagi dan malam hari, sedangkan pada beban komersil lebih
dominan pada siang dan sore hari.

2.8 Tahapan Pembuatan Prakiraan Tenaga Listrik


Prakiraan yang baik adalah prakiraan yang dikerjakan berdasarkan struktur penyusunan
yang baik. Dalam penyusunan peramalan digunakan beberapa langkah, yaitu :
1. Menganalisis data historis. Pada tahapan ini bertujuan untuk mengetahui pola yang
dialami pada masa lalu. Analisa ini dikerjakan dengan cara menyusun table dari data
historis. Dalam tahap ini yang terpenting adalah pemilihan metode analisis deret
waktu yaitu memilih jenis pola yang ada pada data observasi sehingga metode yang
dipilih dapat dilakukan. Dalam metode deret waktu ada empat jenis data yang
digunakan yaitu :
a. Pola Horizontal atau stationery
b. Pola musiman atau seasonal
c. Pola Siklus
d. Pola Trend
2. Menentukan metode yang digunakan. Metode prakiraan yang baik adalah metode
yang menghasilkan ramalan yang mendekati dengan kenyataan yang sebenarnya.
Ada beberapa metode prakiraan dalam kebutuhan energi listrik yaitu :
a. Metode Analisis,
b. Metode Ekonometri,
c. Metode Kecendrungan
d. Metode Gabungan.

8
3. Memperhitungkan data yang lalu dengan menggunakan metode yang digunakan serta
mempertimbangkan adanya beberapa factor perubahan.

2.9 Analisa Pertumbuhan


Analisis pertumbuhan tenaga listrik melibatkan sejumlah faktor yang perlu
dipertimbangkan:
a. Kebutuhan Energi: Pertumbuhan populasi dan ekonomi suatu daerah akan
mempengaruhi kebutuhan energi. Analisis ini mencakup perkiraan kenaikan
permintaan listrik di masa depan.
b. Sumber Energi: Pemilihan sumber energi merupakan faktor penting. Negara atau
daerah dapat menggunakan sumber energi seperti batu bara, gas alam, nuklir, atau
energi terbarukan seperti surya dan angin. Analisis ini harus mempertimbangkan
ketersediaan dan keberlanjutan sumber-sumber ini.
c. Infrastruktur: Pertumbuhan tenaga listrik memerlukan infrastruktur yang memadai,
seperti pembangkit listrik, jaringan transmisi, dan distribusi. Analisis harus
memperhitungkan investasi yang diperlukan untuk membangun dan memelihara
infrastruktur ini.
d. Efisiensi Energi: Upaya untuk meningkatkan efisiensi penggunaan energi dapat
mempengaruhi pertumbuhan tenaga listrik. Analisis ini termasuk program efisiensi
energi dan penggunaan teknologi yang lebih efisien.
e. Kebijakan Energi: Kebijakan pemerintah, seperti insentif untuk energi terbarukan
atau regulasi terkait emisi karbon, dapat memengaruhi pertumbuhan tenaga listrik.
f. Teknologi: Kemajuan dalam teknologi pembangkit listrik juga berperan. Misalnya,
perkembangan baterai yang lebih baik dapat mendukung penyimpanan energi yang
lebih efisien.
g. Aspek Lingkungan: Analisis harus mempertimbangkan dampak lingkungan dari
sumber energi yang digunakan, termasuk emisi gas rumah kaca dan dampak lainnya.
h. Ketersediaan Finansial: Keuangan publik dan swasta akan memainkan peran penting
dalam investasi dan pertumbuhan sektor energi.
i. Faktor Geografis: Geografi daerah, seperti iklim dan topografi, dapat mempengaruhi
pilihan sumber energi dan infrastruktur yang cocok.

9
j. Perubahan Teknologi Masa Depan: Perkembangan teknologi baru yang belum
terprediksi saat ini juga perlu dipertimbangkan dalam analisis pertumbuhan tenaga
listrik.
Analisis pertumbuhan tenaga listrik merupakan tugas kompleks yang memerlukan
perencanaan jangka panjang dan koordinasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat untuk
memastikan penyediaan energi yang memadai dan berkelanjutan.
Sedangkan untuk menghitung tingkat pertumbuhan dan rata-rata pertumbuhan dapat
menggunakan rumus sebagai berikut :
Rumus tingkat pertumbuhan :
𝑥 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑠𝑒𝑘𝑎𝑟𝑎𝑛𝑔 − 𝑥 𝑡𝑎ℎ𝑖𝑛 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚𝑛𝑦𝑎
𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 =
𝑥 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚𝑛𝑦𝑎
Rumus rata-rata pertumbuhan :
∑ 𝑡𝑖𝑛𝑔𝑘𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛 =
𝑁−1
Dimana :
𝑥 = 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑡𝑢𝑚𝑏𝑢ℎ𝑎𝑛
𝑛 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛

10

Anda mungkin juga menyukai