Anda di halaman 1dari 30

LEMBAR PENGESAHAN

Judul Tugas Akhir : SISTEM KONTROL DAN MONITORING


UNTUK MEMANEJEMEN KONSUMSI
ENERGI LISTRIK PADA SISTEM
KELISTRIKAN RUMAH TANGGA R-1
Nama : Piet Yohanes Lakapu
NIM : 1606030051

Proposal TA atas mahasiswa tersebut diatas telah diperiksa secara cermat sesuai dengan
kaidah ilmiah dan peraturan akademik yang berlaku di lingkup Universitas Nusa
Cendana dan disetujui ke tahap berikutnya.

Kupang, 2020

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Nursalim, ST.,MT Evtaleny R. Mauboy, ST.,MT


NIP : 19760616 200112 1 002 NIP : 19790403 200501 2 001

Mengetahui,
Ketua Jurusan Teknik Elektro

Beby H. A. Manafe, ST.,MT


NIP : 19770817 200012 2 001

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................................i

i
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................2

1.3 Batasan Masalah....................................................................................................2

1.4 Tujuan Penelitian...................................................................................................3

1.5 Manfaat Hasil Penelitian.......................................................................................3

1.6 Hipotesa.................................................................................................................3

BAB II DASAR TEORI....................................................................................................4

2.1 Sistem Kontrol.......................................................................................................4

2.2 Sistem Monitoring Daya Via Internet....................................................................5

2.3 Internet of Things (IoT).........................................................................................6

2.4 Website..................................................................................................................6

2.5 Raspberry Pi..........................................................................................................8

2.6 Database MySQL................................................................................................10

2.7 Sensor PZEM-004T.............................................................................................10

2.8 Arduino UNO......................................................................................................12

2.9 Saklar Tukar........................................................................................................13

2.10 Relay....................................................................................................................13

2.11 Curent Detector...................................................................................................15

BAB III METODOLOGI PENELITIAN........................................................................16

3.1 Tempat dan Jadwal Penelitian.............................................................................16

3.2 Susunan Tahap Perancanagan dan Pembuatan Sistem........................................17

3.3 Alat dan Bahan....................................................................................................18

3.4 Diagram Blok Sistem...........................................................................................18

3.5 Flowchart Sistem.................................................................................................20

3.6 Pengujian Alat.....................................................................................................22

ii
3.7 Analisa Data........................................................................................................22

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................23

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seiring dengan berjalannya waktu perkembangan teknologi di bidang
kelistrikan dan elektronika mengalami perkembangan yang pesat. Hal ini dapat
membantu meringankan aktifitas dan pekerjaan manusia setiap hari. Peralatan-peralatan
listrik seperti pompa air, air conditioner (AC), televisi, mesin cuci, kipas angin, kulkas,
lampu dan sebagainya, merupakan kebutuhan rumah tangga yang tidak terlepas dari
kehidupan manusia saat ini sebagai alat bantu dalam kehidupan sehari-hari. Dengan
adanya peralatan-peralatan listrik tersebut maka semua aktifitas sehari-hari dalam
rumah tangga menjadi lebih efisien.
Banyaknya peralatan listrik dalam rumah tangga menjadi pemicu terjadinya
pemborosan energi listrik. Hal sederhana seperti lupa mematikan peralatan listrik
menjadi salah satu faktor yang menyebabkan pemborosan energi listrik. Hal ini
disebabkan karena masyarakat belum bisa mengatur konsumsi energi listrik secara
optimal.
Untuk menanggulangi hal tersebut perlu dilakukan pelestarian sumber daya
energi listrik pada rumah tangga serta meningkatkan efisiensi pemanfaatannya. Salah
satu metode yang dipakai untuk mengefisienkan pemakaian energi listrik pada rumah
tangga adalah Manejemen energi. Tujuan manejemen energi yaitu untuk melestarikan
sumber daya alam berupa sumber energi melalui pemanfaatan energi secara efisien.
Salah satu langkah yang diambil demi mencapai tujuan dari manejemen energi meliputi
adanya menejemen energi listrik pada sisi beban.
Dalam melakukan menejemen energi pada sisi beban, dibutuhkan data
konsumsi energi secara realtime. Data tersebut juga harus tersimpan sehingga dapat
diakses kapan saja ketika diperlukan. Untuk memperoleh data konsumsi energi secara
realtime dan tersimpan, maka data tersebut harus dicatat secara sistematis dan
berkesinambungan. Selain itu, dalam memenejemen energi listrik juga perlu dilakukan
pengendalian penggunaan energi listrik. Pengendalian penggunaan energi listrik ini
bertujuan untuk mengefisienkan penggunaan energi listrik tanpa mengurangi
kenyamanan pengguna energi listrik. Dengan adanya pengendalian penggunaan energi
listrik yang maksimal maka dapat meminimalisir biaya konsumsi energi listrik.

1
Dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi pada sistem kelistrikan
khususnya dalam bidang kontrol dan monitoring kelistrikan maka dapat dibuat suatu
sistem yang dapat memonitor data konsumsi energi secara realtime dan suatu sistem
yang dapat mengontrol penggunaan energi listrik dalam jarak yang jauh.
IoT (Internet of Things) adalah suatu konsep dengan tujuan untuk
memperluas fungsi dari konektivitas internet yang terhubung secara terus-menerus.
Raspberry Pi merupakan salah satu komponen IoT yang dapat diimplementasikan
sebagai suatu modul yang dapat mengontrol dan memonitor beban pada jarak yang jauh
dengan memanfaatkan jaringan internet yang dapat diterapkan pada beban rumah
tangga. Perangkat tersebut dapat diakses dengan layanan internet melalui website
dengan Transmission Control Protocol/Internet Protocol (TCP/IP) sehingga bisa
menghilangkan kebutuhan berada dilokasi untuk mengaktifkan, menonaktifkan ataupun
memantau beban-beban rumah tangga tersebut.[ CITATION Kur16 \l 1057 ]
Dari dasar pemikiran di atas, maka peneliti akan melakukan penelitian
tentang ” Sistem Kontrol Dan Monitoring Untuk Memanejemen Konsumsi Energi
Listrik Pada Sistem Kelistrikan Rumah Tangga R-1.”

1.2 Rumusan Masalah


Dalam penelitian ini dirumuskan beberapa masalah antara lain:
1. Bagaimana membuat suatu sistem untuk mengontrol dan memonitor beban
pada sistem kelistrikan rumah tangga.
2. Bagaimana membuat suatu sistem kontrol dan monitoring yang dapat diakses
melalui internet.

1.3 Batasan Masalah


Berdasarkan masalah yang ada, maka penelitian ini harus dibatasi. Adapun
batasan masalah dari penelitian ini adalah:
1. Data masukan berupa data arus, tegangan, dan daya pada beban.
2. Data arus, tegangan dan daya ditampilkan dalam bentuk grafik.
3. Sistem kontrol pada beban hanya menggunakan 4 buah lampu.

2
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Membuat suatu sistem untuk mengontrol dan memonitor beban pada sistem
kelistrikan rumah tangga.
2. Membuat suatu sistem kontrol dan monitoring yang dapat diakses melalui
internet.

1.5 Manfaat Hasil Penelitian


Adapun manfaat yang akan didapat dari hasil penelitian ini yaitu:
1. Bagi penulis adalah untuk menambah ilmu pengetahuan tentang konsep
manejemen konsumsi energi listrik pada sisi beban dan menyelesaikan Tugas
Akhir sebagai persyaratan kelulusan.
2. Bagi Kampus dan masyarakat adalah dapat diterapkan untuk
mengoptimalkan tingkat konsumsi energi dengan memanfaatkan data
konsumsi energi yang ada serta memanfaatkan sistem pengendalian beban.
1.6 Hipotesa
Untuk memonitoring penggunaan beban maka nilai arus, tegangan dan daya
akan dibaca melalui sensor arus dan tegangan (PZEM-004T) kemudian dikirim ke
modul microcontroler dan datanya diolah kemudian akan dikirim ke website yang
natinya dapat diakses melalui internet. Untuk mengontrol penggunaan beban dapat
dilakukan melalui dua arah yaitu dalam jarak yang dekat dan juga dalam jarak yang
jauh.

BAB II
DASAR TEORI

3
2.1 Sistem Kontrol
Sistem kontrol adalah sebuah kumpulan atau susunan alat yang saling
terhubung dan membentuk suatu kesatuan untuk mengendalikan, mengatur dan
memerintah keadaan dari suatu mekanisme tertentu. Dalam pengaplikasiannya, sistem
kontrol mempunyai tujuan dan sasaran tertentu. Sasaran sistem kontrol yaitu untuk
mengendalikan keluaran (output) dalam suatu atau kondisi yang telah diterapkan oleh
masukan (input) melalui elemen sistem kontrol, seperti pada Gambar 2.1 berikut.

Masukan Sistem Kontrol Keluaran

Gambar 2.1 Diagram Umum Sistem Kontrol


(Sumber : Joyowirjo, 2018)
Adapun Beberapa jenis pengontrolan yaitu:
1. Sistem Kontrol Loop Terbuka (Open Loop Control System)
Sistem kontrol yang mempunyai karakteristik dimana nilai output tidak
mempunyai pengaruh terhadap aksi kontrol. Sistem kontrol loop terbuka memang lebih
sederhana, murah dan tidak susah dalam desainnya, namun hal ini akan menjadi tidak
stabil dan lebih sering memiliki tingkat kesalahan yang besar bila diberikan ganguan
dari luar. Berikut merupakan Gambar 2.2 blok diagram sistem kontrol loop terbuka.

Masukan Kontroler Plant Keluaran

Gambar 2.2 Blok Diagram Sistem Kontrol Loop Terbuka


(Sumber : Joyowirjo, 2018)
Dalam suatu sistem kontrol loop terbuka, keluaran tidak dapat dibandingkan
dengan masukan acuan. Jadi, untuk tiap masukan acuan berhubungan dengan kondisi
operasi sebagai akibat, ketetapan dari sistem tegantung dengan kalibrasi. Adanya
gangguan pada sistem kontrol loop tebuka, maka tidak dapat melaksanakan tugas
seperti yang diharapkan. Sistem kontrol jenis ini dapat digunakan hanya jika
berhubungan antara bagian masukan dan bagian keluaran diketahui dan tidak memiliki
gangguan internal maupun eksternal.
2. Sistem Kontrol Loop Tertutup (Close Loop Control System)
Sistem kontrol loop tertutup merupakan sistem kontrol umpan balik, dimana
nilai dari keluaran yang didapat akan turut mempengaruhi pada sistem kontrolnya.

4
Dibandingkan dengan sistem kontrol loop terbuka sistem kontrol loop lebih rumit,
mahal dan sulit dalam desainnya. Akan tetapi sistem kestabilan yang relatif konstan dan
tingkat kesalahan yang kecil bila terdapat gangguan dari luar. Jenis sistem kontrol yang
dipakai dalam tugas akhir ini adalah sistem kontrol loop tertutup.

Masukan Kontroler Aktuator Plant Keluaran

Feedback

Gambar 2.3 Blok Diagram Sistem Kontrol Loop Tertutup


(Sumber : Joyowirjo, 2018)

2.2 Sistem Monitoring Daya Via Internet


Monitoring daya adalah proses rutin pengumpulan data dari usaha atau laju
energi yang dihantarkan atau dilakukan per satuan waktu. Perkembangan gaya hidup
dan dinamika sosial saat ini menunjukkan semakin pentingnya kepraktisan dan efisiensi
menyebabkan kebutuhan untuk mengendalikan berbagai piranti listrik tidak hanya
dilakukan secara manual yang mengharuskan berada didepan piranti listrik tersebut.
Konsep sistem monitoring via internet memungkinkan pengguna untuk
menghubungkan, mengkontrol, dan memantau sistem secara langsung melalui internet.
Pemantauan harus memberikan informasi yang diperlukan oleh pengguna, informasi
harus kompak dengan konsep SMART (Specific, Measurable, Attainable, Relevant,
Time-bound) spesifik, terukur, dapat diperoleh, relevan, dalam rentang waktu. Banyak
yang memanfaatkan realtime monitoring ini secara wireline seperti liquid crystal
display(LCD) dan tidak sedikit pula yang memanfaatkan nya secara wireless seperti
bluetooth, text message, dan juga web. [ CITATION DIG17 \l 1057 ]

2.3 Manejemen Energi Listrik


Program yang disusun secara sistematis dalam penggunaan energi dengan
melakukan pencatatan, perencanaan, pengawasan dan evaluasi secara kontinu tanpa
harus mengurangi kualitas produksi dan pelayanan merupakan suatu pengertian dari
manajemen energi. [ CITATION JWa14 \l 1057 ]
Dalam manejemen energi listrik terdapat proses monitoring, kontroling dan
penghematan energi. Manejemen energi listrik diterapkan dengan tanpa mengurangi
kualitas dan kuantitas produksi. Faktor yang mempengaruhi adanya menejemen energi

5
listrik adalah kenaikan harga energi, pasokan energi yang tidak menentu atau kurang
handal, atau keperluan investasi paralatan energi yang ditiadakan.
Prinsip-prinsip dasar manajemen energi listrik memiliki jangkauan yang
sangat luas karena melalui prinsip-prinsip dasar ini dapat membantu dalam cara
pendekatan terhadap masalah yang akan dihadapi. Prinsip-prinsip dasar itu dapat
mempersiapkan dasar untuk pendekatan yang rasional dan penjabaran yang lebih
terperinci tentang energi yang dibutuhkan. Salah satunya adalah melihat data historis
tentang pemakaian energi. Berikut prinsip-prinsip dasar manajemen energi :
1. Perencanaan.
Perencanaan merupakan kegiatan membuat tujuan pada sistem manajemen
energi. Perencanaan diikuti berbagai kegiatan sebagai usaha untuk mencapai tujuan
yang direncanakan. Dalam hal manajemen energi perencanaan adalah hal dasar untuk
pengolahan energi. Dalam manajemen energi perencanaan menyangkut barbagai bidang
mulai dari pengolahan energi primer, pemanfaatan, hingga pengelolaan. Sehingga
energi dapat digunakan dengan maksimal dan dapat diminimalisir kerugiannya.
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian merupakan kegiatan pengaturan sistem manajemen energi.
Usaha pengaturan energi bertujuan untuk menghemat energi, karena melalui adanya
pengaturan maka dapat diketahui energi yang dibutukan dan yang tidak dibutuhkan
sehingga dapat ditingkatkan efisiensinya.
3. Pengarahan
Pengarahan merupakan kegiatan mengelola untuk meningkatkan efisiensi dan
efektifitas energi. Melalui pengarahan maka energi dapat dikelola dengan baik sehingga
energi bermanfaat dengan sempurna.
4. Pengendalian
Pengendalian bertujuan untuk mengatur pemakaian energi yang ada. Dengan
adanya pengendalian maka penggunaan energi dapat dikontrol dengan maksimal.
Bentuk pengendalian energi seperti pembatasan penggunaan energi tertentu, konversi
energi dan yang lainnya.

2.4 Beban Listrik Rumah Tangga


Listrik merupakan daya atau kekuatan yang ditimbulkan oleh adanya
pergesekan ataupun melalui sebuah proses. Listrik disalurkan melalui suatu penghantar

6
menuju ke beban. Beban Listrik adalah segala sesuatu yang membutuhkan energi listrik
sehingga dapat dioperasikan. Jenis-jenis beban listrik menurut lingkungan terdiri dari
beban listrik rumah tangga, industri, perkantoran, sosial, bisnis, dan yang lainnya.
Beban listrik rumah tangga adalah beban listrik yang digunakan untuk
mengoperasikan peralatan listrik di rumah tangga. Peralatan listrik yang digunakan
dalam rumah tangga yaitu kulkas, dinamo air, AC, kipas angin, rice cooker, televisi,
lampu penerang, setrika listrik dan kompor listrik. Peralatan-peralatan listrik memiliki
karakteristik yang berbeda-beda mulai dari induktif, kapasitif, dan resistif. Karakteristik
beban tersebut akan memberi pengaruh ke rangkaian, sehingga beban yang bekerja yaitu
beban resistif, beban induktif, dan beban kapasitif. Peralatan-peralatan listrik rumah
tangga umumnya memiliki karakteristik induktif dan resistif.

Beban resistif, beban induktif dan bebabn kapasitif


(Lisiani, 2019)
Beban resistif pada rangkaian yaitu penghambat berupa resistor murni. Beban
ini hanya menyerap daya aktif sehingga arus dan tegangan pada beban resistif sephasa.
Pada peralatan listrik rumah tangga yang digunakan sebagai pemanas seperti rice
cooker dan setrika merupakan beban resistif.
Beban induktif merupakan beban yang menyerap daya reaktif dan daya aktif
dengan faktor daya lagging, yaitu pada saat tegangan mendahului arus sebesar sudut ɵ.
Beban induktif dihasilkan dari komponen listrik yang mengandung kumparan kawat
yang dililitkan pada inti besi. Peralatan listrik yang berupa beban induktif adalah motor-

7
motor dan transformator. Beban induktif dihasilkan oleh rangkaian yang mengandung
komponen pasif, berupa inductor.
Beban kapasitif adalah beban yang mengandung komponen pasif, yaitu
kapasitor. Beban kapasitif menyerap daya aktif dan mengeluarkan daya reaktif. Bentuk
gelombang dari beban kapasitif yaitu arus mendahului tegangan. (Lisiani, 2019)
Dalam penelitian ini beban-beban listrik yang akan dikontrol dan
dimonitoring adalah beban listrik skala rumah tangga seperti kulkas, dinamo
air, AC, kipas angin, rice cooker, televisi, lampu penerang, setrika listrik dan kompor
listrik.

2.5 Internet of Things (IoT)


Internet Of Things atau sering disebut IoT adalah sebuah gagasan dimana
semua benda di dunia nyata dapat berkomunikasi satu dengan yang lain sebagai bagian
dari satu kesatuan sistem terpadu menggunakan jaringan internet sebagai penghubung.
[ CITATION htt \l 1057 ]
Pada dasarnya IoT mengacu pada benda yang dapat diidentifikasikan secara
unik sebagai representative virtual dengan komposisi berbasis internet. Cara kerja IoT
adalah dengan adanya interaksi antara mesin dengan mesin yang terhubung secara
otomatis tanpa adanya campur tangan manusia dan dalam jarak yang jauh.[ CITATION
Kur16 \l 1057 ]
Beberapa prinsip dasar yang menopang IoT yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah Big Analog Data dan Perpetual Connectivity. Big Analog Data
bisa diperoleh dari berbagai macam sumber yang sifatnya alami seperti cahaya, getaran,
suhu, sinyal, dan sebagainya, serta bisa dihasilkan oleh alat-alat mekanis ataupun
elektronik. Sedangkan Perpetual Connectivity merupakan konektivitas yang secara
berkelanjutan menghubungkan perangkat ke Internet. IoT yang selalu terhubung dan
aktif dapat memberikan dua manfaat utama seperti:
1. Monitor: Pemantauan secara terus-menerus yang memberikan pengetahuan
berisi informasi secara realtime tentang penggunaan suatu produk atau
penggunan pada lingkungan industri.
2. Maintain: Pemantauan secara terus-menerus memungkinkan kita untuk
memberikan peningkatan atau tindakan-tindakan tertentu sesuai dengan yang
dibutuhkan.

8
2.6 Website
Website adalah kumpulan dari banyak halaman, biasanya dalam format
HTML (Hypertext Markup Languange), yang berisi teks, grafis, dan elemen
multimedia. Halaman utama dari sebuah site biasanya disebut dengan home page, berisi
tautan menuju ke dokumen lain di site tersebut dengan menggunakan Hyperlinks.
Semua halaman web disimpan pada sebuah web server.[ CITATION TEL18 \l 1057 ]
Terdapat 3 unsur yang pada website. Tanpa adanya unsur-unsur ini, website
tidak akan pernah ditemukan dan tidak dapat diakses oleh user di internet. Ketiga unsur
yang dimaksud yaitu:
1. Domain
Jika website diianalogikan sebagai produk, maka domain merupakan merk.
Penggunaan domain yang menarik akan membuat user tertarik untuk masuk ke dalam
website tersebut. Dengan nama domain yang unik maka akan membuat user mudah
mengingat sehingga nantinya dapat dikunjungi kembali.
2. Hosting
Hosting memiliki peranan untuk menyimpan semua database berupa script,
gambar, video, teks dan lain sebagainya.
3. Konten
Tanpa adanya konten dalam website, maka dapat dikatakan website tersebut
tidak memiliki tujuan yang jelas. Konten pada website dapat berupa teks, gambar atau
video.
Berdasarkan teknologinya website dibagi menjadi dua bagian, yaitu web
statis dan web dinamis. Persamaan yang terdapat pada web statis dan web dinamis yaitu
keduanya merupakan suatu website yang menampilkan halaman yang ditampilkan di
internet yang didalamnya terdapat suatu informasi.

1. Web statis
Website yang penggunanya tidak dapat mengubah isi/konten yang terdapat
pada web tersebut secara langsung. Hubungan yang terjadi pada client dan server hanya
pada pemrosesan link sehingga website ini kurang interaktif. Halaman web statis tidak
menggunakan database sehingga data dan informasinya tidak dapat diubah kecuali
diubah sintaksnya. Dokumen web yang dikirim ke client isinya akan sama dengan apa
yang terdapat di web server. Profil perusahaan merupakan salah satu contoh dari web

9
statis. Dimana hanya terdapat beberapa halaman dan isinya hampir tidak pernah berubah
karena isinya langsung disimpan pada file HTML, tanpa menggunakan bahasa
pemrograman PHP, javascript dan bahasa pemrograman lainnya.
2. Web dinamis
Hubungan yang terjadi antara user dan server sangat kompleks. User bisa
mengubah isi dari suatu halaman melalui browser. Permintaan dari user dapat diproses
oleh server dan dapat ditampilkan dengan isi yang berbeda menurut alur program yang
dibuat. Halaman web dinamis menggunakan database dan bahasa pemrograman seperti
PHP, sehingga data dan informasi yang ditampilkan dapat berubah-ubah sesuai dengan
input yang dikirim oleh client. Dokumen yang diperoleh client tidak sama dengan
dokumen yang ada pada web server. Jejaring sosial dan portal berita merupakan contoh
dari web dinamis. Dapat dilihat bahwa web tersebut, isinya sering di-update oleh
pemilik maupun penggunanya.

2.7 Raspberry Pi
Raspberry Pi adalah sebuah modul micro computer yang mempunyai input
output digital port seperti pada board microcontroller. Tetapi jika dibandingkan antara
board raspberry pi dan microcontroller yang lainnya, pada raspberry pi terdapat
Port/koneksi yang berfungsi untuk display berupa TV atau Monitor PC serta koneksi ke
USB yang berfungsi untuk keyboard serta mouse yang tidak dimiliki oleh
microcontroller jenis lain.[ CITATION REP \l 1057 ]
Raspberry Pi menerapkan system on a chip (SoC) dari Broadcom BCM2835
hingga BCM 2837 (Raspberry Pi 3), termasuk juga prosesor ARM1176JZF-S MHz
bahkan 1.2GHz 64-bit quad-core ARMv8 CPU untuk Raspberry Pi 3, GPU VideoCore
IV dan kapasitas RAM hingga 1 GB. Tidak menggunakan hard disk, namun
menggunakan SD Card untuk proses booting dan penyimpanan data jangka-panjang.

10
Gamber 2.4 Raspberry Pi 3 Model B
(Sumber : Christian, 2017)
Raspberry Pi merupakan microkontroler yang bersifat open source (berbasis
Linux), sehingga bisa dimodifikasi sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh pengguna.
Sistem operasi utama Raspberry Pi menggunakan Debian GNU/Linux dan bahasa
pemrograman Python.
Python merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi yang merupakan
bahasa pemrograman utama pada RaspberryPi. Bahasa pemrograman python memang
sangat sederhana dan lebih efektif dibandingkan dengan bahasa pemrograman lainnya.
Salah satu pengembangan sistem operasi untuk Raspberry Pi telah
dilncurkan sistem operasi yang diberi nama Raspbian, sistem operasi raspbian ini
mampu memaksimalkan perangkat Raspberry Pi. Sistem operasi tersebut dibuat
berdasarkan Debian yang merupakan suatu pendistribusian dari Linux OS.
Raspberry Pi memiliki beberapa seri seperti raspberry pi 1, 2, 3, 4 model A,
model A+, model B, model B+. Yang membedakan setiap seri pada Raspberry Pi adalah
spesifikasinya, dimana dari seri 1 hingga seri model B+ spesifikasinya semakin
meningkat. Seri yang digunakan dalam penelitian ini adalah Raspberry Pi model B+.
Berikut merupakan spesifikasi Raspberry Pi Model B+.
1. Prosesor
Soc Broadcom BCM2837B0, Cortex-A53 (ARMv8) 64-bit @ 1.4GHZ, RAM
1GB LPDDR2 SDRAM, WLAN 2.4GHz and
2. Slot Secure Digital Card (SD Card)
Raspberry Pi model B+ dilengkapi dengan slot SD Card sebagai hard drive
untuk menyimpan seluruh data.
3. Port Universal Serial Bus (USB)
Raspberry Pi model B+ mempunyai 4 buah port USB tipe 2.0
4. Bluetooth
Raspberry Pi model B+ mempunyai Bluetooth 4.2 Bluetooth Low Energy
(BLE) yang berfungsi sebagai media penghubung komunikasi dengan
perangkat komunikasi lainnya.
5. Konektor High-Definition Multimedia Interface (HDMI)
Raspberry Pi model B+ mempunyai port HDMI sebagai perantara
audio/vidio yang ditampilkan pada sebuah monitor.

11
6. Output Audio Analog
Port audio analog berfungsi sebagai penyedia keluaran audio analog untuk
disambungkan pada perangkat speaker dengan jack sebesar 3,5 mm
Pin GPIO (General Purpose Input/Output) adalah pin tambahan yang dapat
diprogram sebagai input/output sesuai kebutuhan yang khusus dipasang  diboard
Raspberry Pi untuk dapat melakukan interaksi ke perangkat luar. Pin GPIO dapat dilihat
pada gambar 2.5. Dalam penggunaannya hanya dibutuhkan pengenalan fungsi pin dan
sedikit settingan dari sisi program. Pin GPIO di raspberry pi ada yang mempunyai 26
pin dan 40 pin tergantung pada model dari Raspberry Pi yang digunakan.

Gambar 2.5 Raspberry Pi pinOut


[ CITATION htt \l 1057 ]

2.8 Database MySQL


Database adalah sebuah penyimpanan dengan banyak data yang tersimpan
dengan terstruktur pada sebuah sistem komputer. Data-data tersebut diatur sedemikian
rupa sehingga dapat diakses dengan cepat dan memiliki keamanan dengan kualitas yang
baik sehingga data tersebut tidak mudah diduplikasi. SQL (Structured Query Language)
pada MySQL merupakan bahasa pemrogaraman yang digunakan untuk mengolah
database pada MySQL. Sebuah database MySQL berisi satu atau banyak table, setiap
table berisi record (data) atau row (baris). Dalam baris ini terdapat berbagai column
(kolom) atau fields yang berisi data.[ CITATION Say15 \l 1057 ]
MySQL adalah database management system atau sebuah software yang
digunakan untuk megelolah database. MySQL merupakan bagian dari sistem
manajemen basis data relasional (RDBMS) dimana didalam MySQL dapat dilakukan
keterhubungan antara satu data dengan data yang lain. Melalui MySQL dapat dibuat

12
sebuah database yang dapat mengelola data dengan cepat dan dapat menyimpan banyak
data serta dapat diakses oleh banyak user.

2.9 PHP (PHP Hypertext Preprocessor) dan HTML


PHP merupakan sebuah bahasa server side scipting yang bisa digunakan
bersama bahasa HTML dan dokumennya secara bersamaan untuk membangun sebuah
aplikasi pada website yang memiliki banyak manfaat. Arti dari server side scripting
adalah sintaks dan perintah-perintah yang diberikan akan dijalankan sepenuhnya di
server dan disertakan pada dokumen HTML.
Kode program PHP menyatu dengan tag-tag HTML pada suatu file. Kode
PHP diawali dengan tag <? atau tag <? PHP dan diakhiri dengan tag ?>. File yang berisi
tag HTML dan kode PHP diberi ekstensi .PHP atau ekstensi lainnya yang ditetapkan
pada web server. Berdasarkan ekstensi ini, pada waktu file diakses, server akan
mengetahui file ini mengandung kode PHP. Server yang akan menerjemahkan kode ini
dan menghasilkan output berbentuk tag HTML dan kemudian dikirim ke browser client
yang mengakses file tersebut.

2.10 Sensor PZEM-004T


PZEM-004T adalah suatu sensor yang berguna untuk mengukur parameter
dari tegangan, arus, daya aktif, dan konsumsi daya (Wh). Dimensi fisik papan PZEM-
004T adalah 3,1 × 7,4 cm. Pada modul PZEM-004T digunakan kumparan transformator
arus berdiameter 33mm.

Gambar 2.6 Sensor PZEM-004T


(Sumber : Datasheet PZEM-004T.2019)

13
Pengkabelan dari modul modul PZEM-004T memiliki 2 bagian, yaitu
pengkabelan terminal masukan tegangan dan arus, serta pengkabelan untuk komunikasi
serial.

Gambar 2.7 Diagram Sensor PZEM-004T


(Sumber : Datasheet PZEM-004T.2019)
Pada gambar 2.7 perkabelan modul ini dibagi menjadi dua bagian yaitu kabel
terminal untuk input tegangan serta arus dan kabel komunikasi serial.
Format Tampilan
1. Power: rentang pengukuran 0 - 22kW
a) 0 - 10kW pada format tampilan 0.000 sampai 9.999;
b) 10 - 22kW pada format tampilan 10.00 sampai 22.00.
2. Daya: rentang pengukuran 0 - 9999kWh
a) 0 - 10kWh pada format tampilan 0,000 sampai 9,999.
b) 10 - 100kWh pada format tampilan 10,00 sampai 99,99.
c) 100 - 1000kWh pada format tampilan 100,0 sampai 999,9.
d) 1000 - 9999kWh dan di atas format tampilan dari 1000 sampai 9999.
3. Tegangan: rentang tes 80 - 260VAC
a) Format tampilan 110.0 V - 220.0 V.
4. Arus: rentang pengukuran 0 - 100A
a) Format tampilan 00.00 hingga 99.99.
Modul PZEM-004T dilengkapi dengan interface komunikasi data serial Time
to Live (TTL) melalui port serial yang dapat dibaca dan mengatur parameter yang
relevan, tetapi jika ingin menggunakan perangkat dengan USB untuk melakukan
komunikasi, maka harus dilengkapi dengan papan hardware adaptor TTL yang berbeda.
Karakteristik dari Modul PZEM-004T:
1. Menghitung konsumsi energi listrik.

14
2. Interface serial Universal Asynchronous Receiver Transmitter (UART)
dengan kecepatan 9600 bps.
3. Tegangan suplai 5V.
4. Dapat dihubungkan ke layar LCD atau Light Emitting Diode (LED).
Pertimbangan yang sesuai untuk menggunakan modul ini yaitu:
1. Modul ini sebaiknya digunakan di dalam ruangan.
2. Beban yang diukur pada sistem tidak boleh melebihi daya pengukuran.
3. Pengkabelan pada modul harus benar.
Spesifikasi parameter Modul PZEM-004T:
1. Tegangan kerja: 80 - 260VAC
2. Tegangan uji: 80 - 260VAC
3. Nilai daya: 100A / 22000W
4. Frekuensi operasi: 45 - 65Hz
5. Akurasi pengukuran: 1.0 (Datasheet PZEM-004T.2019)

2.11 Arduino UNO


Arduino UNO adalah sebuah board mikrokontroler yang didasarkan pada
ATmega328. Arduino UNO mempunyai 6 input analog, 14 pin digital input/output,
osilator Kristal 16 MHz, koneksi USB, power jack, In Circuit Serial Programing
(ICSP) header, dan tombol reset. (Turang, 2015)
Kelebihan dari Arduino UNO adalah pengguna tidak direpotkan dengan
rangkaian minimum sistem dan programmer karena sudah built in dalam satu board.
Sehingga pengguna bisa lebih fokus ke pengembangan sistem.

Gambar 2.8 Arduino Uno


(Sumber : Turang, 2015)

15
Dalam penelitian ini akan digunakan arduino uno sebagai perangkat
mikrokontroler untuk menerima data yang dikirim dari sensor PZEM-004T kemudian
data tersebut diteruskan ke raspberry pi.

2.12 Saklar Tukar


Saklar tukar dipakai untuk sistem pengaturan dua arah. Yang dimaksud
dengan sistem pengaturan dua arah tersebut adalah untuk menghidupkan dan
mematikan rangkaian dari suatu pemakai, dimana pengoperasiannya dapat dilakukan
dari dua tempat secara terpisah. Pada setiap pengoperasian dari salah satu saklar tukar
akan mengganti keadaan kerja dari pemakai. Tujuan dari penggunaan ini ialah untuk
efisiensi waktu dan tenaga karena penggunaan saklar ini sangat praktis. Dalam
penelitian ini saklar tukar akan dirangkai dengan relay sehingga beban dapat dikontrol
dari dua tempat terpisah.[ CITATION Ism09 \l 1057 ]

Gambar 2.9 Pengawatan Saklar Tukar


[ CITATION Ism09 \l 1057 ]

2.13 Relay
Relay adalah sebuah saklar(Switch) yang dioperasikan oleh arus listrik. Pada
Relay terdapat sebuah kumparan yang dililitkan pada sebuah inti (iron core). Apabila
ada arus yang mengalir melalui kumparan maka terdapat sebuah armatur besi yang akan
tertarik menuju inti. Pada armatur terpasang sebuah tuas berpegas yang berfungsi untuk
mempertahankan posisi armatur ketika relay tidak dilalui arus. Ketika ada arus yang
mengalir maka armatur tertarik menuju inti, kontak jalur bersama akan berubah
posisinya dari kontak Normally Close (NC) ke kontak Normally Open (NO). Dalam
rangkaian elektronik, relay dibutuhkan untuk mengeksekusi dan menginterface beban
dan sistem kendali elektronik yang berbeda sistem power supply-nya. Secara fisik antara
saklar atau kontaktor dengan elektromagnet relay terpisah sehingga antara beban dan
sistem kontrol terpisah.[ CITATION Tur15 \l 1057 ]

16
Gambar 2.10 Relay
[ CITATION Joy18 \l 1057 ]
Kontak Poin (Contact Point) Relay terdiri dari 2 jenis yaitu :
1.Normally Close (NC) yaitu kondisi awal sebelum relay dialiri arus listrik akan
selalu berada di posisi CLOSE (tertutup)
2.Normally Open (NO) yaitu kondisi awal sebelum relay dialiri arus listrik akan
selalu berada di posisi OPEN (terbuka)
Berdasarkan gambar 2.10 diatas, sebuah Besi (Iron Core) yang dililit oleh
sebuah kumparan coil yang berfungsi untuk menggerakan armature tersebut. Apabila
kumparan coil dialiri arus listrik, maka akan timbul gaya elektromagnetik yang
kemudian menarik armature untuk berpindah dari posisi sebelumnya (NC) ke posisi
baru (NO) sehingga menjadi saklar yang dapat menghantarkan arus listrik di posisi
barunya (NO). Posisi dimana armature tersebut berada sebelumnya (NC) akan menjadi
tidak terhubung. Jika tidak ada arus listrik yang mengalir, armature akan kembali lagi ke
posisi awal (NC). Coil yang digunakan oleh relay untuk menarik armature ke posisi
terhubung pada umumnya hanya membutuhkan arus listrik yang relatif kecil.
Beberapa fungsi relay yang telah umum diaplikasikan kedalam peralatan
elektronik diantaranya adalah untuk menjalankan fungsi logika (logic function), untuk
memberikan fungsi penundaan waktu (time delay function), untuk mengendalikan
sirkuit tegangan tinggi dengan bantuan dari signal tegangan rendah dan masih banyak
lagi pengaplikasian relay yang lainnya. Dalam penelitian ini relay digunakan untuk
pengendalian beban dalam jarak yang jauh menggunakan internet.

2.14 Curent Detector


Pada aplikasi Controling System secara wireless pendeteksian kondisi beban
adalah suatu hal yang penting. Contohnya Controling home menggunakan handphone,
saat operator ingin menyalakan lampu maka dilakukan perintah melalui SMS. Saat SMS

17
telah dikirim, maka operator harus memastikan apakah lampu yang ingin dinyalakan
sudah benar-benar menyala. Untuk memastikan bahwa lampu sudah benar-benar
menyala maka diperlukan curent detector untuk mendeteksi kondisi beban.

Gambar 2.11 Rangkaian Curent Detector


[ CITATION Muh17 \l 1057 ]
Rangkaian current detector pada gambar 2.11 menggunakan empat buah
dioda untuk mennyearahkan tegangan Alternating Current (AC) menjadi tegangan
Direct Current (DC) yang nantinya diparalelkan dengan sebuah resistor dan lampu
LED. Sehingga saat beban dihidupkan maka lampu LED akan menyala. Cahaya pada
lampu LED akan mempengaruhi nilai resistansi pada Light Detecting Resistans (LDR)
yang dipasang di dekat lampu LED. Nilai resistansi berupa nilai analog sehingga akan
dikirim sebagai input ke pin analog arduino. Arduino akan megolah nilai analog
tersebut untuk dikirim ke Raspberry Pi. Nilai ini yang nantinya digunakan memastikan
apakah beban yang dihidupkan sudah benar-benar hidup.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Jadwal Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Jurusan Teknik Elektro
Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana Kupang. Waktu penelitian
dijadwalkan selama 4 bulan terhitung sejak proposal ini diseminarkan yaitu pada bulan
Mei 2020 sampai bulan Agustus 2020 dengan perincian sebagai berikut.
Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian
MEI JUNI JULI AGUSTUS
NO KEGIATAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Seminar Proposal dan
1
Perbaikan Proposal
2 Persiapan

18
Perlengkapan
Penelitian

3 Perancangan dan
Pembuatan Sistem
Melakukan Uji Coba
4
Hasil dan Perbaikan
Penyusunan Hasil
Penelitian dan
5
Konsultasi penulisan
serta Perbaikan
Seminar Hasil dan
6
Perbaikan
7 Ujian Skripsi

3.2 Metodelogi Penelitian


Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
eksperimen (uji coba). Penelitian eksperimen ini dilakukan pada perancangan sistem,
yaitu pada perancangan perangkat keras maupun pada perancangan perangkat lunak.
Kemudian dilakukan pengujian sistem hingga analisis data hasil pengujian.
3.3 Susunan Tahap Perancangan dan Pembuatan Sistem
Susunan tahap perancangan dan pembuatan sistem menggunakan metode
analisis waterfall. Metode ini menggambarkan langkah-langkah dalam perancangan
pembuatan Sistem Control dan Monitoring Untuk Memanejemen Konsumsi Energi
Listrik Pada Sistem Kelistrikan Rumah Tangga R-1.

Gambar 3.1 Susunan Tahap Perancangan dan Pembuatan Sistem

1. Pengumpulan Data dan Informasi

19
Penelitian dimulai dengan pengumpulan informasi mengenai monitor dan
control beban yang terintegrasi dengan halaman web dan raspberry pi 3
sebagai web server
2. Perancangan dan Desain Sistem
Perancangan dan desain sistem yang dibuat berupa sistem monitor dan
control beban dalam jarak yang jauh menggunakan internet. Perancangan dan
desain sistem ini dibuat berdasarkan informasi yang telah didapat melalui
research tentang teknologi komunikasi Raspberry Pi.
3. Perancangan Interface
Perancangan antarmuka (interface) merupakan rancangan dasar halaman web
yang akan digunakan sebagai interface untuk monitoring dan kontrol beban
dari jarak yang jauh.
4. Pengkoneksian Perangkat dan Website
Proses menghubungkan perangkat raspberry pi dan website menjadi suatu
sistem kendali.
5. Implementasi dan Testing
Desain web yang telah dibuat kemudian akan diuji dan diimplementasikan
pada rangkaian yang telah terhubung raspberry pi, sensor PZEM-004T dan
relay. Sensor PZEM-004T digunakan untuk membaca nilai arus dan
tegangan, sedangkan relay digunakan untuk mengontrol lampu.

3.4 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
 Software
1. Sublime Text
2. Phyton 2
3. XAMPP
4. Arduino IDE
5. Genie
6. Google Chrome
7. Fritzing
 Hardware
1. Raspberry Pi 3 Model B

20
2. Sensor PZEM-004T
3. Arduino Uno
4. Adaptor 220 V AC – 5 V DC
5. Relay
6. Saklar tukar
7. Current Detector
8. Kabel Jumper
9. Monitor
10. Kabel HDMI to VGA
11. 4 Buah Lampu dan Fiting Lampu

3.5 Diagram Blok Sistem


Blok diagram merupakan gambaran dasar dari rangkaian sistem yang akan
dirancang. Setiap blok dalam suatu blok diagram memiliki fungsi masing-masing baik
dari segi hardware maupun software. Alat ini terdiri dari Raspberry Pi 3 model B,
Arduino Uno, relay, sensor PZEM-004T, adaptor 220 VAC – 5 VDC, Saklar Tukar dan
Current detector. Raspberry Pi digunakan sebagai web server yang akan berfungsi
untuk berinteraksi dengan web yang digunakan untuk mengatur aliran listrik yang
dialirkan ke relay dan juga untuk mengelolah data arus dan tegangan yang dibaca dari
sensor PZEM-004T. Dimana data tersebut akan digunakan untuk membuat grafik pada
halaman web. Sensor PZEM-004T berfungsi untuk membaca arus dan tegangan yang
mengalir pada beban. Adaptor 220 VAC – 5 VDC berperan sebagai sumber daya untuk
menghidupkan raspberry pi. Arduino Uno berfungsi untuk membaca data dari sensor
PZEM-004T serta data analog dari current detector untuk mengirim data-data tersebut
ke Raspberry Pi. Relay berfungsi sebagai interface antara Raspberry Pi dengan aliran
listrik AC untuk dapat menghidupkan dan mematikan beban melalui website. Saklar
tukar digunakan untuk menghidupkan dan mematikan beban secara langsung tanpa
melalui website. Current detector digunakan sebagai pendeteksi arus yang menuju ke
beban. Data yang diperoleh dari Current detector akan dikirim ke Raspberry Pi melalui
arduino uno dan akan digunakan sebagai indikasi pada website apakah beban dalam
keadaan on/off.

21
Gambar 3.2 Diagram Blok Sistem

3.6 Flowchart Sistem


Untuk monitoring penggunaan beban maka data arus dan tegangan akan
dibaca melalui sensor PZEM-004T kemudian data tersebut diolah di Arduino Uno
sehingga diperoleh data arus, tegangan dan daya. Data-data tersebut dikirim ke
Raspberry Pi. Setelah data-data tersebut diterima oleh Raspberry Pi, data tersebut akan
disimpan ke dalam database yang berada dalam Raspberry Pi. Data dari database ini
kemudian akan dikirim ke server yang akan ditampikan dalam halaman web yang
nantinya dapat diakses melalui internet secara realtime.
Untuk kontrol beban sistem maka terlebih dahulu Current Detector akan
melakukan pengecekan apakah beban dalam keadaan on atau off. Kemudian hasil
pengecekan tersebut akan dikirim ke web untuk memberitahukan kepada user bahwa
beban dalam keadaan on atau off. Setelah itu user dapat meng-on-kan atau meng-off-
kan beban sesuai keinginan user.

22
Gambar 3.3 Flowchart Sistem Kontrol dan Monitoring Beban Melalui Web

3.7 Pengujian Alat


Pengujian dilakukan dari respon alat dengan melihat kondisi beban terhubung
atau tidak sesuai dengan pengotrolan pada web dan juga dilihat apakah data arus,
tegangan dan daya ditampilkan pada halaman web atau tidak.

3.8 Analisa Data


Tahap ini dilakukan untuk mengetahui hasil pengujian yang dilakukan. Dari
analisa ini, akan diketahui tentang kekurangan dan kelebihan sistem kontrol dan
monitoring yang telah dibuat.

23
DAFTAR PUSTAKA

Amron, N. (2017). Sistem Monitoring Besaran Listrik Dengan Teknologi IoT


(Internet of Things). Bandar Lampung: Universitas Lampung.
Christian, F. (2017). Modul Pembelajaran Raspberry Pi. Yogyakarta:
Universitas Sanata Dharma.
Fatimah. (2018). Monitoring Performansi Photovoltaik Modul Menggunakan
Raspbbery Pi Berbasis Web. Bandung: Universitas Telkom.
Ismansyah. (2009). Perancangan Instalasi Listrik Pada Rumah Tangga
Dengan Daya Listrik Besar. Depok: Universitas Indonesia.
Joyowirjo, W. (2018). Sistem Kontrol Berbasis Web Menggunakan Server
Kontrol Online Mini PC Raspberry Pi 3. Kupang: Universitas Nusa Cendana Kupang.
Kurniawan. (2016). Purwa Rupa IoT (Internet of Things) Kendali Lampu
Gedung. Bandar Lampung: Universitas Bandar Lampung.

24
Lisiani. (2019). Identifikasi dan Analisa Jenis Beban Listrik Rumah Tangga
Terhadap Faktor Daya (Cos Phi). Pontianak: Universitas Tanjungpura Pontianak.
Mangantar, B. (2018). Manajemen Sisi Beban dan Optimalisasi Tingkat
Konsumsi Energi Di SMK Negeri 2 Pontianak. Pontianak: Universitas Tanjung Pura.
Muhammad, G. S. (2017). Sistem Kontrol dan Monitoring Penerangan
Berbasis Web. Batam: Politeknik Negeri Batam.
Rometdo, M. (2018). Rancang Bangun Prototype Pengontrolan Lampu
Gedung STMIK Amik Riau Berbasis IoT Menggunakan Rasberry Pi 3 Model B.
Pekanbaru: Jurnal Teknik Informatika dan Sistem Informasi.
Sayuti, A. (2015). Perancangan Sistem Monitoring Suhu Menggunakan
Raspberry Pi Berbasis Web Dan Android Pada Ruang Server Universitas Darma
Persada. Jakarta: Universitas Darma Persada.
Turang. (2015). Sistem Relay Pengendalian Dan Penghematan Pemakaian
Lampu Berbasis Mobile. Jogjakarta: Sekolah Tinggi Teknologi Bontang.
Wahyudi, J. (2014). Audit Energi Di Bidang Tata Cahaya Untuk Gedung
Kampus Bonaventura UAJY. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KARTU KONSULTASI TUGAS AKHIR


Judul Tugas Akhir : SISTEM KONTROL DAN MONITORING UNTUK
MEMANEJEMEN KONSUMSI ENERGI LISTRIK PADA
SISTEM KELISTRIKAN RUMAH TANGGA R-1

Nama : Piet Yohanes Lakapu


NIM : 1606030051
Prodi : Teknik Elektro
Bidang Minat : Teknik Tenaga Listrik
Pembimbing I : Nursalim ST.,MT

25
Tanggal
Materi Saran Paraf
Konsultasi

Mengetahui, Kupang,
Ketua Jurusan Teknik Elektro Dosen Pembimbing I

Beby H. A. Manafe, ST.,MT Nursalim, ST.,MT


NIP : 19770817 200012 2 001 NIP : 19760616 200112 1 002

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
UNIVERSITAS NUSA CENDANA

KARTU KONSULTASI TUGAS AKHIR


Judul Tugas Akhir : SISTEM KONTROL DAN MONITORING UNTUK
MEMANEJEMEN KONSUMSI ENERGI LISTRIK PADA
SISTEM KELISTRIKAN RUMAH TANGGA R-1

Nama : Piet Yohanes Lakapu


NIM : 1606030051
Prodi : Teknik Elektro
Bidang Minat : Teknik Tenaga Listrik
Pembimbing I : Evtaleny R. Mauboy, ST.,MT

Tanggal
Materi Saran Paraf
Konsultasi

26
Mengetahui, Kupang,
Ketua Jurusan Teknik Elektro Dosen Pembimbing II

Beby H. A. Manafe, ST.,MT Evtaleny R. Mauboy, ST.,MT


NIP : 19770817 200012 2 001 NIP : 19790403 200501 2 001

27

Anda mungkin juga menyukai