Anda di halaman 1dari 5

TUGAS UJIAN AKHIR SEMESTER

TEKNOLOGI ENERGI BAYU


SEMESTER GANJIL 2022/2023

Disusun oleh:
Difa Hajid Adhi Pratama 19/443614/TK/48810
Haidar Alghazian A 19/439629/TK/48359
R. Gikiswanto 19/446529/TK/49634

Dosen Pengampu:
Rachmawan Budiarto

DEPARTEMEN TEKNIK NUKLIR DAN TEKNIK FISIKA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2022

i
1

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.............................................................................................................1

BAB 1. PENDAHULUAN......................................................................................2
1.1 Latar Belakang..............................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................2
1.3 Tujuan...........................................................................................................2
1.4 Potensi dan Manfaat Program......................................................................3

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................3


2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)....................................................3
2.2 Profil Angin Kepulauan Selaru.....................................................................3
2.3 Kondisi Lingkungan dan Masyarakat Kepulauan Selaru............................3
2.4 Jenis Turbin Angin untuk PLTB..................................................................3

BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................3


3.1 Skema Windfarm PLTB Selaru....................................................................3
3.2 Produksi Daya PLTB Selaru.........................................................................4
3.3 Skema Bisnis PLTB Selaru...........................................................................4

BAB 4. KESIMPULAN.........................................................................................4
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................4
2

BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Listrik telah menjadi sebuah energi penggerak di seluruh lapisan kehidupan
masyarakat. Segala aspek kehidupan manusia, mulai dari aspek fundamental
seperti produksi sandang dan pangan secara massal, hingga aspek tersier seperti
media hiburan elektronik, pendingin ruangan, dan penerangan memiliki
ketergantungan yang besar pada listrik. Tidak dapat dipungkiri bahawa listrik
telah menjadi bagian yang sangat menyatu dalam kehidupan manusia sehingga
ketidakadaan listrik akan sangat menghambat aktivitas manusia.
Seiring pemerataan teknologi yang terjadi, penggunaan peralatan listrik pun
semakin meningkat. Indonesia diprediksi mengalami peningkatan jumlah
penggunaan listrik pada tahun 2024, di mana penggunaan listrik akan mencapai
1.408 kWh per-kapita (Wiratmini, 2020). Peningkatan ini disebabkan oleh
peningkatan jumlah penduduk yang signifikan di Indonesia yang mencapai
14.46% pada satu dekade terakhir (Santoso, 2021). Peningkatan penggunaan
listrik sebenarnya merupakan pertanda kemajuan suatu bangsa sehingga dapat
dipandang sebagai hal yang positif tetapi terdapat permasalahan yang timbul
khususnya di Indonesia. Berdasarkan data pada tahun 2018, Indonesia memiliki
kapasitas pembangkitan listrik yang mencapai 64,5 GW dengan pembangkit listrik
batu bara (50%), gas bumi (29%), energi terbarukan (14%), dan BBM (7%)
(Adistia et al., 2020). Dari persebaran tersebut dapat diketahui bahwa saat ini
Indonesia masih sangat bergantung pada energi fosil untuk membangkitkan listrik.
Permasalahan selanjutnya pada bahasan kali ini berkaitan erat dengan kata
“pemerataan”. Faktanya, hingga saat ini, masih terdapat banyak wilayah yang
kesulitan mengakses fasilitas listrik yang seharusnya menjadi hak seluruh warga
Indonesia, seperti di daerah terluar, terdepan, dan tertinggal (Daerah 3T). Manajer
Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) PLN Saumlaki Roberth Laimena
mengatakan bahwa wilayah Saumlaki atau Kepulauan Tanimbar memiliki rasio
elektrifikasi yang telah mencapai angka 93,09%, sementara wilayah MBD baru
mencapai 78,27% (Simon, 2022). Kondisi tersebut sangat berbeda di wilayah
Pulau Jawa yang rasio elektrifikasinya mencapai 99%. Hal tersebut dikarenakan
lokasi remote yang jauh dari kota besar sehingga distribusi listrik dari pembangkit
berskala besar kesulitan untuk mengakses wilayah tersebut. Di sisi lain,
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) yang umumnya menjadi jawaban
untuk remote area memiliki biaya pembangkitan yang mahal karena sangat
bergantung pada komoditas diesel itu sendiri, yaitu Rp 4.000/kWh (). Oleh karena
itu, guna menjawab tantangan-tantangan tersebut, dilakukan perancangan
Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) dengan skema windfarm sebagai upaya
penyelesaian untuk pemenuhan kebutuhan listrik di daerah 3T dengan energi
bersih sekaligus sebagai bentuk jawaban untuk tugas pengganti ujian akhir
semester mata kuliah Teknologi Energi Bayu.
3

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana desain dan rancangan PLTB skema windfarm yang
diimplementasikan?
2. Bagaimana model bisnis dari PLTB skema windfarm tersebut?
3. Bagaimana dampak dari PLTB tersebut untuk penyelesaian masalah pada
latar belakang?
1.3 Tujuan
1. Membuat desain dan perancangan PLTB dengan skema windfarm untuk
memenuhi kebutuhan listrik di daerah 3T.
2. Membuat model bisnis dari PLTB dengan skema windfarm.
3. Mengetahui bagaimana dampak dari PLTB skema windfarm.
1.4 Potensi dan Manfaat Program
PLTB skema windfarm dapat menjadi salah satu solusi alternatif untuk
mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan kebutuhan energi di daerah 3T.
PLTB memanfaatkan angin sebagai sumber energi sehingga terolong sebagai
energi bersih yang dapat membantu mengurangi kerusakan lingkungan. PLTB
juga diharapkan dapat menambah pasokan listrik untuk penduduk daerah 3T
sehingga dapat memiliki kesejahteraan yang lebih layak.

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA


2.1 Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB)
Tolong diisi (bisa diambil dari tinjauan Pustaka tugas UTS) [EGIK]

2.2 Profil Angin Kepulauan Selaru


Tikus adalah salah satu mamalia yang tergabung dalam famili hewan
pengerat dari ordo Rodentia. Terdapat 976 spesies tikus yang ada di dunia (Beatty
et al., 2008). Beberapa spesies di antaranya cukup familiar

2.3 Kondisi Lingkungan dan Masyarakat Kepulauan Selaru


Marx generator merupakan rangkaian voltage multiplier yang mampu
menghasilkan tegangan output berbentuk impuls dengan nilai yang lebih besar
dari tegangan input DC. Prinsip Marx dikembangkan oleh Erwin Otto Marx, yaitu
untuk

2.4 Jenis Turbin Angin untuk PLTB


Tolong diisi (Jenis turbin yang cocok berdasarkan parameter pada 2.2 dan
2.3) [DIFA]

BAB 3. HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Skema Windfarm PLTB Selaru
Sistem kerja dari perangkat terbagi menjadi tiga bagian, yaitu sistem
elektronis, sistem perangkap tikus, dan sistem perangkap nyamuk. Sistem
4

elektronis berisi mikrokontroler, rangkaian marx-generator, dan powerbank yang


mulai bekerja saat saklar dinyalakan. Mikrokontroler akan menentukan kondisi
switch pada rangkaian berdasarkan input sensor inframerah. Peran sistem tersebut
sebagai pemberi tegangan dan arus pada sistem perangkap. Pada sistem perangkap
tikus, sensor inframerah yang mendeteksi tingkat radiasi dari gerakan tikus akan
mengirimkan output yang membangkitkan aktuator. Arus mengalir pada elektroda
yang terhubung dengan badan tikus sehingga tikus terkena tegangan tinggi dan
mati. Tegangan yang muncul berada pada rentang 6k-8kV. Setelah tikus mati,
perangkat akan menyampaikan informasi pada pengguna dengan mengaktifkan
lampu indikator. Pada sistem perangkap nyamuk, perangkap dirancang dengan
dua lapisan kawat dan rangkaian UV LED di bagian tengah perangkap. Sinar
ultraviolet digunakan untuk menarik perhatian nyamuk sebagai pemanfaatan
karakteristik nyamuk yang tertarik pada cahaya (fototaksis). Saat nyamuk
mendekati UV LED, nyamuk akan tersengat oleh kawat bertegangan yang terletak
di dalam perangkap nyamuk. Tegangan keluaran pada kawat berada pada rentang
2k-4kV.
3.2 Produksi Daya PLTB Selaru
Program ini akan dilaksanakan secara luring selama 4 bulan di Departemen
Teknik Nuklir dan Teknik Fisika Fakultas Teknik UGM yang bertempat di Jalan
Grafika, Nomor 2, Sinduadi, Mlati, Sleman, DIY dengan memperhatikan protokol
kesehatan yang ketat

3.3 Skema Bisnis PLTB Selaru


Program ini akan dilaksanakan secara luring selama 4 bulan di Departemen
Teknik Nuklir dan Teknik Fisika Fakultas Teknik UGM yang bertempat di Jalan
Grafika, Nomor 2, Sinduadi, Mlati, Sleman, DIY dengan memperhatikan protokol
kesehatan yang ketat.

BAB 4. KESIMPULAN
Adapun penggunaan anggaran yang dibutuhkan dalam kegiatan ini terdapat pada
tabel sebagai berikut.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai